Anda di halaman 1dari 16

PORTOFOLIO PENJASKES

NAMA : FIORENTINO FIRMAN LARONGGE


KELAS : IX A
MATA PELAJARAN : PENJASKES
Permainan Rounders 
Permainan Rounders merupakan suatu permainan dengan menggunakan bola kecil yang hampir
mirip dengan permainan bola kasti, di mana permainan ini dilakukan secara beregu yang terdiri
dari 12 pemaian dan beberaa pemaian cadangan.

Sejarah Permainan Rounders


Permainan rounders di dirikan oleh George Hanchock pada tahun 1887 di Chicago atau
Amerika Serikat, dan permainan ini sudah banyak tersebar di semua penjuru indonesia bahkan
sampai ke dunia. Permainan rounders telah berkembang dan ditandai dengan banyaknya klub-
klub yang terdapat dari berbagai setiap daerah rounders yang bermunculan,Kejuaraan ini pertama
kali di adakan pada tahun 1967 di Jakarta dalam tingkat Olah raga Nasional pada tahun 1969 di
Surabaya sampailah sekarang ini sudah setiap daerah telah mengadakan perlombaan ini.

a. Teknik Memukul
Teknik Memukul merupakan hal yang sangat penting dalam permainan ini sehingga tim bisa
dipastikan menguasai permaianan dengan demikian pemain harus memiliki ketrampilan yang
brbeda dengan pemain lainnya .
Pukulan ini merupakan untuk memberikan tipuan yang berupa untuk mengelabuhi regu penjaga.
Dalam permainan rounders memiliki beberapa teknik diantaranya
 Berdiri dengan posisi menyamping dari arah kedatangan bola
 Kedua kaki harus dibuka selebar bahu
 Lutut agak sedikit ditekuk
 Telapak kaki harus sejajar dengan lutut dan menyentuh tanah
 Posisi tubuh condong ke depan dan pandangan mata fokus ke arah bola
 Pegang pemukul dengan sekuat tenaha
 Pandangan haru lurus ke arah datangnya bola

b. Teknik Berlari
Teknik Berlari di lakukan setelah pememukulan bola sehingga pemain harus segera berlari
menuju bas dan lakukan pelarian sekuat tenaga guna mempercepat datangnya ke garis bas.
Permainan rounders disesuaikan dengan keadaan situasi dalam permainan karena pada saat
tertentu pelari harus lari secepat-cepatnya.
Saat berlari yang harus di perhatikan adalah
 Cara menuju tempat garis hinggap
 Pastikan tempat garis hinggap belum tersentuh lawan
Beberapa teknik berlari dalam permainan ini harus dilakukan dengan :
 Teknik kecepatan lari dan daya tahan tubuh
 Teknik lari secepat-cepatnya
 Teknik meningkatkan kekuatan otot perut serta kaki
 Teknik berlari menuju tempat garis hinggap
 Teknik menghindar sentuhan bola lawan

c. Teknik Menangkap Bola


Dalam melakukan olah raga ini hal yang paling penting adalah cara menangkap bola dengan
benar
Berikut Macam-macam teknik menangkap bola di antaranya adalah :
1. Cara menangkap bola dengan lurus
2. Cara menangkap bola dengan bergulir pada tanah atau groundball
3. Cara menangkap bola dengan melambung

d. Teknik Memegang Bola


Teknik Memegang merupakan salah satu teknik dasar yang harus dikuasai para pemain rounders
sehingga dengan mudah menangkap bola terhadap lemparan lawan.
Lapangan rounders
 Lapangan berbentuk persegi lima
 Lapangan memiliki tiang tegak lurus dengan jumlah empat tiang yang panjang dengan
ukuran panjang 1,2 meter
 Lpangan memiliki jarak antara pemukul bola dengan tiang pertama
 Lapangan memiliki tiga tiang yang sejauh 8,5 meter.
 Antara jarak pemukul dan pelontar bola mencapai 7,5 meter
Cara Bermain Rounders
Dalam setiap permainan olah raga tentunya memiliki manfaat yang berbeda-beda sehingga telah
banyak sekali jenis olah raga yang terdapat dalam sebuah negara dan dunia.
Dengan demikian setiap cabang olah raga pastinya memiliki cara dalam permainannya, diantara
cara permainan Rounders ini adalah
 Sebelum permainan di mulai terlebih dahulu di adakan nsemacam undian
 Masing-masing pemain atau regu mendapat dua kali giliran dalam melakukan pukulan
dan menjaga lapangan
 Pemain tidak di perbolehkan berlari sebelah dalam tiang pembatas
 Penjaga lapangan segera melakukan pukulan pada saat berlari
 Seluruh anggota atau regu dapat keluar secara serentak bila seorang penjaga belum
mencapai tiang keempat
Permainan tenis meja
Tenis meja adalah cabang olahraga yang dilakukan oleh dua orang pemain (tunggal) atau dua
pasang pemain (ganda) secara berhadapan dengan menggunakan bola kecil, bet dari kayu yang
dilapisi karet, dan lapangan permainan berupa meja. Induk organisasai olahraga tenis meja atau
yang juga dikenal dengan nama ping pong ini adalah ITTF (International Table Tennis
Federation) untuk tingkat dunia dan PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) untuk
tingkat nasional.

Sejarah tenis meja


Permainan tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19. Ketika itu, tenis meja dikenal
dengan sebutan ping pong, gossima, atau whiff whoff. Nama ping pong dipakai hampir di seluruh
negara sampai sebuah perusahaan asal Inggris, J. Jaques and Son, Ltd., menjadikannya merek
dagang pada tahun 1901. Sejak itu, ping pong hanya digunakan jika permainan menggunakan
peralatan dari Jaques, sedangkan perusahaan lain menamakannya table tennis. Pada masa itu,
tenis meja menjadi permainan di kalangan kelas atas dan sering dimainkan di dalam ruangan
setelah makan malam. Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang
disusun di tengah meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun,
pada tahun 1901, seorang pecinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil menemukan bola seluloid.
Pada tahun yang sama, E.C. Goode membuat bet versi modern dengan cara memasang selembar
lapisan karet yang berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya dihaluskan. Inggris
mendirikan Table Tennis Association (TTA) pada tahun 1921, diikuti berdirinya International
Table Tennis Federation (ITTF) pada tahun 1926, dan USA Table Tennis (USAT) pada tahun
1933. Kejuaraan tenis meja yang pertama kali diadakan di London, Inggris, pada tahun 1926.
Pada tahun 1950, sebuah perusahaan alat olahraga di Inggris, S.W. Hancock, Ltd.,
memperkenalkan bet baru. Kayu berlapis karet disatukan dengan lapisan spons di bagian
dasarnya sehingga menyebabkan tingkat kecepatan dan perputaran bola menjadi tinggi. Di
Indonesia, olahraga ini pertama kali dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama
di Solo tahun 1948, sedangkan di tingkat dunia, tenis meja baru resmi dipertandingkan di
Olimpiade pada tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan.

Teknik Dasar Tenis Meja


Untuk dapat memainkan tenis meja dengan baik dan benar, ada beberapa teknik dasar yang perlu
Anda pelajari dan kuasai. Bagaimana teknik memegang bet dan melakukan pukulan yang benar?
Simak penjelasannya berikut ini.
1. Teknik Memegang Bet
Ada tiga teknik memegang bet dalam permainan tenis meja, yaitu shakehand grip, penhold grip,
dan seemiller grip. 
a. Shakehand Grip
Shakehand grip adalah teknik memegang bet seperti sedang berjabat tangan. Teknik ini banyak
digunakan oleh atlet tenis meja profesional dan sangat populer di negara-negara Eropa.
Teknik shakehand grip memungkinkan Anda menggunakan kedua sisi bet untuk memukul bola.
b. Penhold Grip
Teknik ini adalah teknik memegang bet dengan cara seperti memegang pena atau penhold
grip.  Teknik ini dikenal juga dengan nama Asian grip. Dengan cara ini, Anda hanya bisa
memukul dengan satu sisi bet.
c. Seemiller Grip
Teknik ini disebut juga dengan nama Ameerican grip dan banyak digunakan oleh para pemain
profesional. Cara memegang bet dengan teknik ini sama dengan shakehand grip, tetapi bet
bagian atas diputar 20 – 90 derajat ke arah tubuh dan jari telunjuk menempel di sepanjang sisi
bet.   
2. Posisi Tubuh
Dalam tenis meja, ada dua posisi tubuh, yaitu posisi bersiap siaga (teknik stance) dan posisi
gerakan kaki (teknik footwork).
a. Bersiap Siaga (Teknik Stance)
Teknik stance merupakan salah satu cara menempatkan posisi kaki, tangan, dan anggota badan
ketika akan menyerang lawan atau bertahan dari serangan lawan. Teknik ini terdiri dari dua
macam gaya, yaitu square stance dan side stance.
 Square stance adalah teknik positioning, yaitu posisi tubuh mengarah ke meja dan
biasanya dipakai ketika menerima bola servis atau posisi siap kembali saat mendapatkan
serangan dari lawan. Caranya adalah gerakkan satu kaki selangkah ke depan, belakang,
kanan, kiri, atau diagonal.
 Side stance dilakukan dengan posisi badan menyamping ke kanan atau kiri sehingga
posisi bahu lebih dekat dengan net ketika akan menyerang lawan. Untuk pemain kidal,
posisi bahu sebelah kiri harus lebih dekat dengan net.

b. Gerakan Kaki (Teknik Footwork)


Banyaknya langkah kaki pada permainan tenis meja dibedakan menjadi 1 langkah, 2 langkah, 3
langkah, dan lebih dari 3. Arah pergerakan kaki bisa ke samping kanan, samping kiri, depan,
belakang, atau diagonal.
Posisi kaki harus diimbangi dengan jarak antisipasi antara posisi bola datang dengan posisi
pemain. Jika jaraknya sangat dekat, gunakan gerakan 1 langkah atau berdiri pada posisi tetap.
Jika jaraknya sangat jauh, gunakan gerakan 2 langkah.
Teknik footwork yang paling sering digunakan adalah metode two-steps, terutama pada pemain
yang memiliki tipikal menyerang lawan. Pelajari langkah-langkahnya berikut ini.
 Lutut sedikit ditekuk, berat badan dibagi rata pada kedua kaki dan ditumpukan pada
ujung kaki.
 Jika hendak melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan dibebankan
ke kaki kiri. Lakukan cara yang sama jika ingin melakukan dua kali langkah.
 Kaki kanan mengikuti kaki kiri. Jika akan melakukan forehand, kaki kanan ditarik ke
belakang sehingga persis seperti posisi awal melakukan pukulan
 Setelah melakukan pukulan, perhatikan arah bola dan kembalilah ke poisis awal. Jika
ingin bergerak ke kiri, dorong dengan kaki kanan. Jika tidak berada dalam posisi siap,
bergeraklah ke arah belakang, tetapi jika lawan memukul bola, jangan bergerak.
 Jika akan mencoba pukulan forehand, tarik kaki kanan ke belakang sehingga badan tepat
pada posisi awal teknik Ketika melakukan serangan, lihat arah bola dahulu, lalu kembali
ke posisi awal. Saat memukul bola, jangan memberikan gerakan tubuh dan perhatikan
posisi lawan.
Teknik Memukul Bola
Tenis meja juga mengenal dua jenis pukulan, yaitu pukulan forehand dan backhand.
Keduanya dapat dilakukan secara lurus maupun menyilang meja dengan cara sebagai
berikut.

a. Pukulan Forehand dan Backhand Lurus


Cara melakukan pukulan forehand dan backhand lurus adalah bola dilambungkan ke arah
teman, dilakukan berpasangan atau kelompok. Pemain yang sudah melakukan pukulan
forehand/backhand dan pelambung bergerak berpindah tempat.

b. Pukulan Forehand dan Backhand Menyilang


Pukulan forehand/backhand menyilang dilakukan dengan cara bola dilambungkan oleh
teman dan dipantulkan ke meja dengan pukulan servis. Pukulan dilakukan berpasangan
atau kelompok dan pemain yang telah melakukan pukulan backhand dan pelambung
bergerak berpindah tempat.

2. Meja
a) Ukuran Meja, Meja yang digunakan dalam permainan tenis meja memiliki ukuran :
panjang meja : 274 cm
lebar meja : 152,5 cm
tinggi meja dari lantai : 76 cm
tebal garis sisi : 2 cm
luas meja : 4, 1785 m2
b) Syarat Meja
Permukaan meja bisa dibuat dari berbagai macam bahan, tetapi harus bisa menghasilkan
pantulan setinggi 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
Permukaan meja seluruhnya harus berwarna gelap yang dilengkapi garis putih selebar 2
cm pada sisi panjang dan lebar meja.
Permukaan meja dibagi menjadi dua bagian yang sama oleh net paralel dengan garis
akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
Pada permainan ganda, meja dibagi menjadi dua bagian yang sama dengan garis putih
selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus di sepanjang meja.
c) Net
Seperti halnya meja, net pada permainan tenis meja juga memiliki standar tertentu
sebagai berikut. Perangkat net terdiri dari net, perpanjangannya, dan dua tiang
penyangga, termasuk dua penjepit yang dilekatkan ke meja.
Net dipasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua ujung tiang setinggi 15,25
cm. Batas perpanjangan kedua tiang pada setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
Net memiliki ukuran panjang 183 cm, lebar atau tinggi 15,25 cm, dan luas 0,279075 m2.
Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan
ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.
d) Bola
Bola yang digunakan dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan selulosa yang ringan
dengan diameter 40 mm dan berat 2,7 gram. Jika dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm, bola
akan menghasilkan pantulan pertama setinggi 23–26 cm. Pada umumnya, bola ping pong
berwarna putih atau oranye. Pada bola terdapat tanda bintang 1, 2, atau 3 yang
menunjukkan kualitas bola. Tanda bintang 3 menunjukkan bahwa bola tersebut memiliki
kualitas yang paling tinggi dan biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.

Peraturan Tenis Meja


Agar permainan berjalan dengan tertib, setiap pemain harus mengikuti peraturan tenis meja yang
sudah ditetapkan berikut ini.
 Pemain harus memukul bola dengan cara menyentuhkan papan pemukul atau bet.
 Pemain harus melakukan servis.
 Penerima bola atau receiver merupakan pemain yang memukul bola yang kedua dalam
satu reli.
 Permainan diawasi oleh seorang wasit dan pembantu wasit.
1. Urutan Permainan Tenis Meja
Pada permainan ganda, pengembalian bola harus dilakukan secara bergantian antara kedua
pemain. Setelah servis, penerima bola akan menerima bola, lalu pasangan pelaku servislah yang
menerima bola berikutnya.  
2. Satu Let Permainan Tenis Meja
Saat terjadi reli panjang dalam sebuah permainan tenis meja, reli akan dinyatakan sebagai let jika
memenuhi syarat sebagai beriku.
 Bola menyentuh net ketika melewati net, lalu bola masuk atau diterima oleh pemain
lawan.
 Servis dilakukan ketika pemain penerima belum siap menerima bola.
 Wasit menghentikan permainan.
 Pemain gagal melakukan servis atau tidak dapat mengembalikan bola servis.
 Bola memantul dan mengarah pada net.
3. Satu Set Permainan Tenis Meja
Pertandingan dinyatakan sebagai satu set jika salah satu pemain/pasangan pemain sudah
mencapai 11 poin dan selisih dengan lawan sebanyak 2 poin. Apabila nilai masih berselisih satu
poin, permainan harus terus dilanjutkan hingga salah satu pemain mencapai selisih dua poin. 
4. Penentuan Urutan Servis dan Tempat
Untuk menentukan pemain yang akan melakukan servis dan tempat pemain, dilakukan
pengundian. Pada permainan ganda, pemain yang akan melakukan servis dan menerima bola
juga harus sudah ditentukan terlebih dahulu. Jika salah satu pemain sudah meraih 5 poin,
dilakukan pertukaran pemain.
Olahraga badminton
Pengertian Bulu Tangkis

Permainan ini terdiri dari dua kata, yaitu bulu dan tangkis. Secara harfiah, olahraga ini bisa
diartikan sebagai permainan yang dilakukan dengan cara menangkis bola bulu menggunakan
raket. Bolanya sendiri merujuk pada kok yang memang terbuat dari bulu-bulu hewan unggas.
Bulu tangkis harus dimainkan oleh sedikitnya dua orang. Tujuan dari permainan ini adalah
memukul kok hingga bisa melayang melewati net, kemudian jatuh ke lantai di area lawan agar
terhitung sebagai poin. Bulu tangkis memang terlihat mudah dilakukan, tetapi olahraga ini butuh
latihan dan kerja keras tinggi untuk benar-benar bisa menguasainya. Belum lagi ada sederet peraturan
yang harus Anda pahami apabila berniat menekuni olahraga yang satu ini.

Sejarah Bulu Tangkis

Tidak ada yang tahu pasti tentang asal mula penciptaan olahraga bulu tangkis. Akan tetapi, banyak
pendapat yang mengatakan kalau permainan tersebut sudah ada sejak zaman Mesir kuno, yaitu
sekitar 2.000 tahun yang lalu. Ada pula yang berpendapat bahwa bulu tangkis sebenarnya berasal
dari Tiongkok. Zaman dulu orang-orang Tiongkok punya permainan bernama jianzi. Aturan mainnya
mirip seperti bulu tangkis, yaitu menjaga agar kok tidak jatuh ke tanah. Permainan serupa juga sudah
berkembang di Inggris dengan nama battledore and shuttlecock. Peraturannya adalah pemain harus
menjaga kok agar tidak jatuh dan tetap di udara dengan cara memukulnya selama mungkin. Bulu
tangkis modern konon merupakan hasil improvisasi dari permainan tersebut. Zaman dulu, bangsawan
pemilik istana Badminton House mengadakan pertandingan battledore and shuttlecock yang sedikit
dimodifikasi, yaitu memakai tali untuk membatasi tengah lapangan. Permainan ini kemudian
berkembang pesat sejak tahun 1850-an dan orang-orang mulai menyebutnya sebagai badminton. Jadi,
badminton sendiri sebenarnya merujuk pada nama istana Inggris yang mengadakan pertandingan kala
itu. Badminton mulai masuk ke Indonesia pada zaman penjajahan sekitar tahun 1930. Akan tetapi,
olahraga ini baru bisa berkembang di tahun 1947 atau setelah Indonesia merdeka. Sejak saat itu,
perkembangan badminton pun cukup pesat dan para atlet mulai bermunculan. Di tahun 1951,
terbentuklah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang menaungi aktivitas badminton
di dalam negeri. Sampai sekarang, badminton jadi salah satu olahraga kebanggaan Indonesia karena
mampu bersaing dengan atlet-atlet mancanegara.
Peraturan Bulu Tangkis
Permainan bulu tangkis memiliki sejumlah peraturan yang harus dipatuhi oleh semua pemain.
Peraturan tersebut meliputi jumlah pemain, cara memulai pertandingan, hingga sistem penghitungan
skor.
1. Perlengkapan Bulu Tangkis

 Raket -> raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang kepala raket atau
area senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa terbuat dari kayu atau aluminium
dengan berat tak lebih dari 150 gram.

 Kok -> k okterbuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus berdiameter 25–
28 mm. Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5 gram, sedangkan tinggi kok antara 64–74
mm.
2. Jumlah Pemain

 Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.

 Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang.

 Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri.
3. Penentuan Awal Permainan
Pertandingan diawali dengan undian, yaitu menggunakan metode lempar koin yang dilakukan oleh
wasit. Undian ini untuk menentukan pemain mana yang harus melakukan servis terlebih dahulu.
4. Penghitungan Skor
Penentuan kemenangan di olahraga ini menggunakan sistem best of three (pemenang dua babak).
Jadi, permainan bulu tangkis bisa berlangsung sebanyak 2–3 babak. Apabila ada pemain yang
memenangkan dua set berturut-turut, babak ketiga tidak perlu dilakukan.
Di tiap setnya, pemenang adalah pemain yang berhasil mengumpulkan poin 21 lebih dulu. Apabila
terjadi kedudukan imbang di skor 20-20 (yus), pertandingan akan dilanjutkan sampai salah satu tim
unggul dengan selisih dua poin.
5. Pelanggaran:

 Kok menyangkut di net.


 Raket menyentuh net saat memukul kok.

 Saat melakukan pukulan, raket melewati net dan masuk ke area tim lawan.

 Kok sudah dipukul tetapi jatuh di area sendiri (tidak berhasil melewati net).

 Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu sebelum kok berhasil dipukul.

 Saat melakukan/menerima servis, pemain menginjak garis batas lapangan.

 Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.

 Kok dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.

 Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.

 Pemain secara sengaja melakukan hal yang mengganggu tim lawan.


Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang yang dipisahkan oleh net di bagian tengah.
Pada pertandingan bulu tangkis profesional, lapangan yang digunakan harus memiliki ukuran
standar yang sudah ditentukan oleh PBSI maupun Badminton World Federation (BWF).
Ukuran Lapangan Standar PBSI:
 Panjang : 13,40 meter
 Lebar : 6,10 meter
 Tinggi tiang net : 1,55 meter
 Tinggi net : 1,52 meter
 Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter
 Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05 meter
 Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76 meter (permainan ganda)
 Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46 meter (permainan tunggal)
Ukuran Lapangan Standar BWF:
 Panjang : 13,4 meter (tunggal dan ganda)
 Lebar : 5,18 meter (tunggal) dan 6,1 meter (ganda)
Teknik Dasar Bulu Tangkis
Sama halnya dengan olahraga lainnya, bulu tangkis juga harus dimainkan dengan teknik-teknik
tertentu. Pemain bulu tangkis harus menguasai sejumlah teknik dasar, mulai dari cara memegang
raket hingga melakukan pukulan.
1. Cara Memegang Raket

Walau terlihat sepele, pemain harus bisa memegang raket dengan benar. Tujuannya agar raket tidak
gampang terlepas dan bisa dikendalikan dengan mudah. Memegang raket dengan benar juga bisa
menghasilkan tenaga yang kuat sehingga pukulannya pun bisa sempurna.

Teknik memegang raket sebagai berikut.

 Teknik forehand
Teknik ini sama seperti ketika Anda memegang benda pada umumnya. Tangan harus
menggenggam pegangan raket, sedangkan telunjuk & ibu jari membentuk sudut atau huruf V.
 Teknik backhand
Hampir sama seperti teknik forehand, hanya saja posisi ibu jari tidak bertemu dengan ujung
jari lainnya, melainkan disejajarkan dengan pegangan raket sehingga mendekati telunjuk.

2. Posisi Badan atau Sikap Berdiri (stance)

Sikap berdiri dalam olahraga ini membutuhkan keseimbangan. Dalam hal ini, pemain tidak
hanya berdiri tetapi juga harus dalam posisi siap bermain.

Sikap berdiri dalam bulu tangkis:

 Badan bertumpu pada kedua kaki,


 Kedua kaki dibuka selebar bahu dan agak ditekuk. Bisa juga salah satu kaki ke depan dan
yang lainnya sedikit ke belakang, dan
 Tangan agak diangkat dan ditekuk sehingga raket sejajar dengan dada atau kepala.
3. Kerja Kaki (footwork)
Bulu tangkis menuntut para pemainnya untuk bergerak lincah dan cepat, karena itu kerja
kaki atau footwork punya peran yang sangat penting di dalam permainan. Kaki tidak
hanya untuk memposisikan badan, tetapi juga jadi tumpuan sekaligus pusat
keseimbangan tubuh.

4. Servis Bulutangkis
Servis artinya memukul kok untuk memulai permainan. Kok yang dipukul harus mengarah pada area
lawan dan melewati net. Teknik servis sendiri ada tiga macam, yaitu sebagai berikut. Forehand Pendek ->
Pemain memukul kok dengan tidak begitu kuat. Akibatnya, kok meluncur dan akan jatuh di sekitar net
atau di area depan tim lawan. Forehand Tinggi -> Teknik ini dilakukan untuk membuat kok melambung
tinggi dan jatuhnya cukup jauh dari area net. Teknik ini bertujuan agar kok bisa jatuh di belakang pemain
lawan sehingga mereka kesulitan untuk mengembalikannya. Backhand -> Servis backhand dilakukan
dengan tenaga sedang. Tujuannya agar kok bisa jatuh di dekat garis serang lawan dan mendarat setelah
sedikit melewati net. Hal ini juga bertujuan agar lawan kesulitan mengembalikan serangan.
5. Cara Memukul
Teknik memukul dan mengembalikan serangan kok bisa bermacam-macam. Setiap tekniknya
juga bisa menjadi penentu kemenangan tim. Setidaknya, ada lima jenis yang patut Anda
ketahui, yaitu pukulan lob, drop shot, drive, netting, dan smash.

 a. Lob
Teknik ini dilakukan dengan cara memukul kok agar bisa terbang setinggi mungkin dan
jatuhnya di belakang garis lapangan area tim lawan. Pukulan seperti ini biasanya akan
membuat lawan kewalahan sehingga mereka pun jadi cepat lelah.

 b. Drop shot
Pukulan drop shot bertujuan untuk mematikan pergerakan lawan. Pukulannya dilakukan
secara lurus dan menggunakan tenaga kecil atau pelan, tujuannya agar kok bisa jatuh di
sekitar net. Teknik ini sering digunakan untuk mengecoh lawan. Pemain biasanya akan
melompat dan berpura-pura hendak smash sehingga tim lawan pun bersiap-siap di area
belakang. Akan tetapi, pukulan yang dilakukan ternyata adalah drop shot dan kok justru jatuh
di dekat net.

 c. Drive
Drive adalah jenis pukulan yang mendatar. Arah pukulannya bisa lurus atau menyilang untuk
menyasar sisi samping tim lawan. Teknik ini biasanya dilakukan untuk menyerang maupun
mengembalikan serangan dengan cepat.

 d. Netting
Sesuai namanya, ini adalah jenis pukulan yang bertujuan agar kok jatuh tepat di net setelah
berhasil melewatinya. Pukulan netting ini cukup sulit dilakukan karena butuh akurasi tinggi.
Bila berhasil, tim lawan akan kesulitan mengembalikan serangan.

 e. Smash
Smash adalah jenis pukulan yang bertujuan untuk menyerang sekaligus mematikan gerakan
lawan. Pukulannya sendiri sangat keras dan menukik ke bawah. Untuk melakukan smash,
pemain harus memukul kok dengan sekuat tenaga.

 Tujuannya agar kok bisa melaju cepat dan lawan tidak sempat untuk mengembalikan
serangan. Smash juga biasanya dilakukan dengan cara melompat untuk menghasilkan
serangan yang cepat, kuat, dan arahnya menukik tajam ke bawah lapangan.

Anda mungkin juga menyukai