Anda di halaman 1dari 10

Dosen pengampuh mata kuliah :

Dr. Suwardi, M.Pd

BIOMEKANIKA OLAHRAGA

( Analisis gerakan service pada sepak takraw )

TRI RAMA

1731342025

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas yang

diberikan oleh dosen pengampuh mata kuliah BIOMEKANIKA OLAHRAGA.

Makalah ini berisikan informasi mengenai BIOMEKANIKA OLAHRAGA. Kami menyadari

bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari

semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi demi kesempurnaan

makalah ini. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT.

Senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang olahraga sepak takraw

Sepak takraw merupakan salah satu dari cabang olahraga permainan bola yang

dimana merupakan kombinasi dari permainan sepak bola dengan bola voli dimainkan di

lapang bulu tangkis, dan mempunyai peraturan dimana bola tidak boleh menyentuh tanah.

Dalam permainan sepak takraw ini, pada umumya dimainkan oleh dua tim yang

dimana masing-masing tim terdiri dari 3 orang pesepak.

Namun, permainan sekaligus olahraga satu ini belum digemari oleh masyarakat

luas, sebab permainan ini sulit untuk dilakukan, berisiko cedera atau sakit yang lebih besar

serta masih terdapat kelompok masyarakat yang menganggap permainan sepak takraw

sebagai olahraga yang kasar.

Adapaun beberapa pendapat lain mengenai pengertian sepak takraw dari berbagai

sumber buku, diantaranya yaitu:

 Menurut pendapat Sulaiman (2004:4), sepak takraw merupakan suatu permainan yang

menggunakan bola yang terbuat dari rotan, dimainkan di atas lapangan yang datar

berukuran panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m. Di tengah-tengah dibatasi oleh jaring

net setinggi 1,55 m.

 Menurut pendapat Iyakrus (2012:1), sepak takraw merupakan suatu permaianan yang

menggunakan bola (takraw) yang terbuat dari rotan dimainkan di atas lapangan yang

berukuran 13,42 m, dan lebar 6,1 m.

 Menurut pendapat Prawirasaputra (2000:5), Permainan sepak takraw dilakukan oleh

dua regu yang berhadapan di lapangan dipisahkan oleh jarring (net) yang terbentang
membelah lapangan menjadi dua bagian. Setiap regu yang berhadapan terdiri atas 3

orang pemain yang bertugas sebagai tekong yang berdiri paling belakang, dan dua

orang sebagai apit kanan dan apit kiri.

 Menurut pendapat PB. PERSETASI (1999:16), sepak takraw merupakan cabang

olahraga beregu yang dimainkan diatas lapangan empat persegi panjang, dengan

permukaan yang rata, baik ditempat terbuka (out-doors) maupun diruangan tertutup

(in-doors), yang bebas dari rintangan.

 Menurut pendapat Darwis dan Basa (1992:2), permainan sepak takraw merupakan

perpaduan atau penggabungan tiga buah permainan yaitu permainan sepakbola, bola

voli, dan bulutangkis.

B. Rumusan masalah

1. Analisis biomekanika gerakan service pada sepak takraw


BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis biomekanika gerakan service pada sepak takraw

1. Service pada sepak takraw

Sepak mula (servis) adalah sepakan bola pertama yang dilakukan untuk memulai sebuah

permaina dalam sepak takraw.

Sepak mula kencang atau tajam boleh dilakukan dengan berbagai macam teknik sepakan

yang dilakukan dengan pantas dan sentuhan bola pada kaki utama, bola disepak pada

ketinggian minimal setinggi bahu. Ujung kaki tumpu dijinjitkan dengan mengunci lutut, dan

berat badan berada pada kaki tumpu. Teknik pelaksanaan sepak mula (servis) kencang dan

tajam adalah sebagai berikut:

1. Tekong mengambil posisi untuk melakukan sepak mula (servis) dimana satu kaki

sebagai kaki tumpu berada dalam lingkaran garis tekong, dan kaki yang satu berada

diluar garis tekong

2. Pandangan mata tertuju pada bola yang dilambungkan

3. Tekong memastikan sasaran servis yang hendak dilakukannya

4. Tekong memberi panduan arah dengan ketinggian bola yang dikehendaki kepada

pelambung

5. Kaki kiri yang berada di depan garis lingkaran berfungsi sebagai kaki tumpu, apabila

pemain melakukan sepak mula dengan kaki kanan, maka kaki kanan dalam keadaan

bersedia untuk diayunkan sesuai dengan ketinggian bola (minimal setinggi bahu)

6. Sepak mula (servis) dilakukan dengan bagian kaki dalam


2. Analisis gerak

1. Ketika atlet bersiap-siap tekong maka posisi awal harus seimbang (balance)

2. Gaya gesek yang terjadi ketika atlet melakukan tekong salah satu kaki melakukan

perputaran dan terdapat gaya gesek yang terjadi pada kaki tumpuan dan lantai.

3. Sudut yang terjadi ketika atlet melakukan tekong 231 derajat dan pada gerakan

akhir service membentuk sudut 48 derajat

4. Hukum newton 3 terjadi ketika kaki mengenai bola dan reaksi ketika bola akan

menjadi cepat.

5. Momentum terjadi ketika persentuhan kaki dan bola

6. Implus terjadi pada saat lama kaki menyentuh bola

7. Jenis pengukit 3 terjadi:

 Beban: pada ujung kaki yang digunakan untuk mengenai bola

 Gaya: pada paha atlet yang memberikan ayunan pada kaki untuk mengenai

bola

 Tumpu: pada kaki kiri atlet sebagai tumpuan pada saat tekong

8. Gerakan parabola ketika bola dilempar pada saat akan melakukan tekong

9. Usaha terjadi ketika atlet melakukan usaha maksimal gar dapat mengenai boladan

menghasilkan tekong yang keras dan maksimal

10. Energi terjadi ketika atlet mengeluarkan secara maksimal energi agara dapat

melakukan tekong dan maksimal

11. Momen gaya terjadi pada saat atlet mengenai bola atau pada saat tekong

12. Daya yang di keluarkan oleh atlet pada saat melakukan tekong atau kaki mengenai

bola
13. Kecepatan terjadi pada saat ayunan kaki mengenai bola dengan cepat agar tekong

keras dan maksimal

Tinjauan biomekanika terhadap gerakan-gerakan yang terkandung dalam suatu teknik

dasar cabang olahraga mempunyai peranan yang cukup penting. Gerakan yang dilakukan

dapat dianalisa secara cermat untuk menentukan posisi gerakan serta efisiensi dari gerakan

tersebut.

Menurut Mc Ginnis (2005:4) aplikasi dari biomekanika untuk improvisasi teknik dasar

olahraga dapat terjadi melalui dua cara: 1) Guru atau pelatih harus menggunakan

pengetahuan tentang mekanika gerak untuk melakukan koreksi atau membetulkan gerakan

dari murid atau atlet untuk melakukan improvisasi terhadap pelaksanaan gerak atau seorang

peneliti biomekanika gerak harus menemukan hal yang baru dan lebih efektif dari segi teknik

untuk menampilkan gerak ketrampilan yang baru. 2) Cara yang kedua adalah peneliti

biomekanika menggunakan metode analisis biomekanika kuantitatif untuk menemukan

teknik-teknik baru yang nantinya disebarluaskan kepada guru atau pelatih.


KESIMPULAN

1. Servis merupakan serangan pertama yang dilakukan ke daerah lapangan lawan.

Servis dalam permainan sepak takraw adalah upaya menyajikan bola kepada regu

lawan yang dilakukan oleh pemain dengan posisi tekong, seorang tekong

dikatakan melakukan servis dengan baik, apabila dia mampu menendang bola

melewati atas net dan masuk ke lapangan lawan. Servis yang baik adalah sajian

yang dilakukan dengan cepat dan tepat (tajam), sehingga lawan tidak dapat

mengantisipasi, mengontrol bola, dan bahkan tidak dapat mengembalikan bola

tersebut secara sempurna ke lapangan lawan

2. Elemen dasar bagi pelaksanaan servis yang baik adalah : a) gerakan mengambil

bola. b) mengatur posisi. c) menyepak bola, dan d) mengarahkan bola kesasaran.

3. Dalam menganalisis gerakan servis secara umum dapat dilakukan dengan melihat

tahapan geraknya, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap gerak lanjutan.

.
DAFTAR PUSTAKA

Darwis, Ratinus dan Basa, Penghulu. 1992. Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Jakarta:

Depdikbud.

Sulaiman. 2004. Paparan Mata Kuliah Sepak Takraw. Semarang: FIK UNNES.

Iyakrus. 2012. Permainan Sepak Takraw. Palembang: Unsri Press.

Prawirasaputra, Sudrajat. 2000. Sepak Takraw. Jakarta: Depdikbud.

PB. PERSETASI. 1999. Mari Bermain Sepak Takraw. Jakarta: PB.PERSETASI.

PB. PERSETASI. 1999. Penuntun Pelatih dan Peraturan Permainan Sepaktakraw.

Jakarta: Depdikbud.

Yusup, Ucup, dkk. 2004. Pembelajaran Permainan Sepak Takraw: Pendekatan

Keterampilan Taktis di SMU. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.

Anda mungkin juga menyukai