Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang mana
Beliau telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah “Upaya Peningkatan Ekonomi Desa” tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Ekonomi Indonesia.
Selesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
dan sumber-sumber yang relaven. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
terutama kepada Dosen kami, yaitu Yudi Rafial Hadi, S.Sos., M.Si. selaku Dosen
mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia yang tidak hentinya membimbing kami,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dengan benar.
Adapun saya kira makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
minta kritik dan sarannya dari para pembaca untuk memperbaiki makalah ini.
Berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Sengkang, 21 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 2
C. TUJUAN........................................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3
A. Penyebab Permasalahan Ekonomi di Desa ...................................................... 3
B. Dampak Permasalahan Ekonomi .................................................................... 6
C. Upaya Peningkatan Masalah Perekonomian di Desa Melalui BUMDes .......... 7
BAB III .................................................................................................................... 9
KESIMPULAN ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Desa merupakan daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota, yang dihuni
sekelompok masyarakat di mana sebagian besar mata pencahariannya lebih pada
sektor agraris. Di sisi lain banyak hal yang mengakibatkan sebuah desa sulit untuk
mengalami pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya
berada jauh dari pusat ekonomi daerah, desa yang mengalami ketertinggalan di
bidang pembangunan jalan dan sarana-sarana lainnya, sulitnya akses dari luar, bahkan
desa yang mengalami kemiskinan dan keminiman tingkat pendidikan. Pada umumnya
masyarakat desa diidentikkan dengan masyarakat petani, ini dikarenakan masyarakat
pedesaan dominan bermata pencaharian dari hasil pertanian yang merupakan petani-
petani miskin yang mata pencahariannya di bawah garis kemiskinan. Hal ini
menunjukkan kesenjangan yang sangat jauh dari masyarakat perkotaan.

Desa memiliki beberapa permasalahan pembangunan, salah satu yang disoroti


dalam makalah ini adalah masalah perekonomian yang terjadi di desa. Permasalahan
ekonomi desa ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rendahnya sumber daya
manusia, minimnya ketersediaan lapangan kerja di desa, mata pencaharian yang tidak
tetap, dan lain-lain. Permasalahan ekonomi ini juga berdampak terhadap sektor
kehidupan lainnya. Dengan permasalahan-permasalahan ekonomi di desa,
pembangunan desa secara umum dapat mempengaruhi kemajuan dan kesejahteraan
desa.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Penyebab Permasalahan Ekonomi di Desa?
2. Apa Dampak Permasalahan Ekonomi Desa?
3. Bagaimana Upaya Peningkatan Masalah Perekonomian di Desa Melalui
BUMDes?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Penyebab Permasalahan Ekonomi.
2. Mengetahui Dampak Permasalahan Ekonomi Desa.
3. Mengetahui Upaya Peningkatan Masalah Perekonomian di Desa Melalui
BUMDes.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab Permasalahan Ekonomi di Desa


Pemberdayaan ekonomi kerakyatan di perdesaan menghadapi berbagai masalah
yang tidak sederhana. Dari sekitar 65.554 desa di Indonesia, lebih kurang 51 ribu
desa merupakan desa perdesaan, dan sekitar 20.633 desa diantaranya tergolong
miskin. Kemiskinan yang diderita masyarakat desa, khususnya petani dan nelayan
tradisional, antara lain akibat pengurasan asset perdesaan selama ini. Berbagai
pemberdayaan perekonomian rakyat di perdesaan kurang berhasil, dan kemiskinan itu
sudah diterimanya sebagai warisan yang turun temurun.

Beberapa faktor penyebab permasalahan ekonomi adalah adanya kondisi yang


dilematis. Muncul perilaku ketergantungan dan ketidakberdayaan masyarakat dalam
upaya peningkatan kesejahteraannya sendiri. Kreativitas dan prakarsa masyarakat,
rendah. Itulah persoalan yang rata-rata terjadi di perdesaan. Banyak faktor yang
saling berkait. Selama ini pembangunan fisik tanpa pengikutsertaan partisipasi
masyarakat. Pola demikian paling mungkin menjadi penyebab rendahnya kreativitas
dan prakarsa masyarakat, bahkan "membudayanya" perilaku ketergantungan itu tadi.
Apalagi pembangunan fisik yang dilakukan tanpa dibarengi pengembangan sumber
daya manusia.

Beberapa faktor yang menyebabkan masalah ekonomi desa adalah sebagai


berikut.

a) Produktivitas Rendah. Dalam segi produktivitasharus diakui bahwa


penguasaan teknologi dan SDM belum memadai, sehingga produktivitas

3
petani masih rendah, tidak mampu menghasilkan produk olahan dan
komoditas primer pertanian yang bernilai tambah lebih tinggi.
b) Seluruh pasar baik lokal, regional maupun eksport umumnya telah dikuasai
pedagang dengan distribusi income yang semakin tidak adil bagi produsen di
perdesaan.
c) Bantuan-bantuan pemerintah seperti JPS sangat kecil yang benar-benar
sampai kepada masyarakat yang menjadi target.
d) Tingkat pendidikan masyarakat desa yang relatif rendah sehingga tidak
mampu menerima modemisasi dalam upaya meningkatkan teknologi untuk
mengefisiensikan kegiatan ekonomi mereka.
e) Letak Geografis

Di Indonesia mempunyai tingkat kesuburan tanah yang berbeda disetiap


wilayah. Tingkat kesuburan tanah juga sangat berpengaruh dalam
pembangunan desa, desa yang mempunyai keadaan tanah yang subur
cenderung akan mempengaruhi hasil tani yang akan dihasilkan.

Semakin besar pendapatan masyarakat maka pertumbuhan ekonomi didesa


tersebut akan semakin baik. Letak wilayah desa juga sangat mempengaruhi
dari pembangunan desa itu sendiri. Desa yang yang letak wilayahnya lebih
strategis yang dalam hal ini dekat dengan peradaban kota akan berbeda
dengan desa yang letaknya sulit dijangkau. Desa yang letaknya sulit dijangkau
akan cenderung akan mengalami pembangunan ekonomi yang lambat. Hal ini
disebabkan karena sulitnya akses pemerintah dan dunia luar untuk
menjangkaunya. Jadi letak desa yang strategis juga sangat berpengaruh dalam
pembangunan desa itu sendiri.

f) Menjarah

4
Nilai tambah terbesar agribisnis yang umumnya belum dikuasai oleh para
petani berada pada subsistem hulu (up-stream) dan subsistem hilir (down-
stream).

Suatu fakta, bahwa berbagai upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang


dikembangkan oleh Pemerintah, banyak yang kurang berhasil. Contohnya saja kredit
yang diberikan kepada petani, macam KUT banyak yang macet pengembaliannya.
Anehnya, setelah ditelusuri ternyata malah bukan petaninya yang menerima, banyak
oknum pengurus yang memanfaatkan dana jatah usaha tani ini.

Begitu pula dengan KUD-KUD yang hampir ada di setiap desa atau
kecamatan. Ketika petani akan menjual hasil produksinya, macam-macam alasannya,
petani yang lagi butuh dana tadi terpaksa harus rela melego hasil jerih payahnya itu
ke tengkulak. Tak jauh beda dengan nasib nelayan, umumnya nelayan ini paling
gampangnasibnya dimainkan oleh tengkulak atau bandar bandar ikan. Karena mereka
ini umumnya memang hanya bermodalkan tenaga saja kapal penangkap ikan harus
sewa, termasuk modal untuk bahan bakarnya. Sesampai di darat, nelayan ini hanya
bisa pasrah menjual hasil tangkapannya ini di tangan para bandar yang kadang
dengan sesukanya memainkan harga pasar di tempat-tempat pelelangan. Maka disini
tidak heran jika para nelayan itu tidak lebih dari sapi perahan saja. Kehidupan
keluarganya tetap saja melarat, gubuk reyot tempat berlindung anak-istri tak mampu
diperbaikinya, apa mau dikata mereka ini sudah menganggap kemelaratan ini seakan
sudah menjadi warisan yang turun-temurun bagi mereka. Kuatnya posisi pedagang
perantara yang didukung oleh birokrat perdesaan yang juga turut menikmati sebagian
keuntungana dari mekanisme pasar yang tidak berpihak pada petani.

Selain itu penyebab permasalahan ekonomi desa yang berhubungan dengan


pembangunan desa adalah aksesibilitas ke desa. Aksesibilitas desa yang sulit
menjadikan ekonomi pedesaan jadi tertekan dan sulit bertumbuh, sehingga

5
menciptakan kemiskinan di pedesaan. Hasil produksi masyarakat desa seperti hasil
pertanian, peternakan, perikanan, dan hasil hutan ikut sulit dipasarkan dan harganya
rendah, sebaliknya harga kebutuhan masyarakat yang tidak dapat diproduksi oleh
masyarakat desa harganya cukup mahal, dan tidak terjangkau oleh daya beli
masyarakat. Aksesibilitas transportasi yang sulit tersebut, maka program
pembangunan yang lain sulit masuk, karena biaya yang tinggi, memerlukan waktu
yang lama dalam perjalanan.

B. Dampak Permasalahan Ekonomi


Dampak dari permasalahan ekonomi di desa adalah terjadinya urbanisasi
masyarakat desa ke kota dengan keterampilan orang desa yang sebagian agraris dan
tidak dibutuhkan oleh pasaran tenaga kerja kota yang industri dan jasa-jasa, sehingga
mereka berusaha di sektor informal dan buruh kasra, tidak memiliki rumah, sehingga
menjadi tunawisma dan kembali terjeebak pada kemiskinan, kemelaratan dan
kesengsaraan. Dampak ini berkaitan dengan masalah di kota, dari hal tersebut akan
menimbulkan adanya pemindahan kemiskinan dari desa ke kota dengan masalah jauh
lebih kompleks.

Menurut kami dampak dari permasalahan ekonomi yang terjadi di desa sebagai
berikut.

a) Terjadinya urbanisasi karena minimnya lowongan kerja dan sarana prasarana


kurang mendukung perekonomian di desa.
b) Desa kurang dapat mengembangkan potesi sda karena kualitas sdm masih
rendah.
c) Perhatian masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan masih rendah karena
kemampuan ekonomi masyrakat sebagian masih rendah.
d) Bertambahnya Pengangguran.

6
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.
Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa
permasalahan pada suatu negara.

Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan


jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang
tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran.

C. Upaya Peningkatan Masalah Perekonomian di Desa Melalui


BUMDes
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil
makmur yang berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Setelah era sentralisasi berakhir, masuk pada era desentralisasi yang membuat
kabupaten/kota mempunyai tingkat pemberdayaan yang baik. Pemerintah mempunyai
daya jangkau yang dekat dengan masyarakat lokal yang mempunyai daya wilayah
uang cukup untuk memberdayakan sumber daya lokal. Desa merupakan ujung
tombak pembangunan Nasional.

Oleh karena itu pemerintah terus berupaya mendorong ekonomi desa, Melalui
Undang-Undang No 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa desa disarankan untuk memiliki
suatu badan usaha yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama
kebutuhan pokok dan tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan dan
manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai asset penggerak perekonomian
masyarakat. Salah satunya adalah BUMDes.

Lembaga perekonomian perdesaan sampai sekarang menjadi bagian penting


dalam mewujudkan kemandirian ekonomi desa. Apa itu BUMDes? BUMDes adalah
Lembaga atau badan perekonomian desa yang dibentuk oleh pemerintah desa yang
dikelola secara mandiri dengan modal seluruh potensi desa.

7
Terdapat beberapa usaha yang dijalankan oleh BUMDes seperti Bisnis Sosial,
Keuangan, Lembaga Perantara, Perdagangan, Usaha Bersama, Kontraktor, Bisnis
Penyewaan.

BUMDes sendiri memiliki 4 tujuan utama yaitu :

a) Meningkatkan perekonomian desa.


b) Meningkatkan pengelolaan potensi desa.
c) Meningkatkan pembangunan desa dan memberdayakan masyarakat.

Badan usaha milik Desa atau Bumdes memiliki landasan hukum antara lain UU
No 6 Tahun 2014 menyatakan bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional
dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan
mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

Menurut Undang – Undang No 5 Tahun 2014 BUMDes dapat didirikan untuk


memenuhi kebutuhan dan potensi desa. Yang dimaksud sebagai kebutuhan dan
potensi desa yaitu :

a) Kebutuhan masyarakat desa terutama pemenuhan kebutuhan pokok.


b) Terdapat sumber daya desa yang belum dimanfaatkan.
c) Tersedianya sumber daya manusia yang dapat mengelola badan usaha sebagai
penggerak perekonomian masyarakat.
d) Terdapat unit-unit yang menjadi kegiatan ekonomi warga masyarakat.

8
BAB III

KESIMPULAN

Desa sebagai daerah agraris menghadapi sejumlah permasalahan ekonomi,


termasuk rendahnya produktivitas, dominasi pedagang di pasar, minimnya bantuan
pemerintah, rendahnya tingkat pendidikan, dan kendala geografis. Faktor-faktor ini
memengaruhi pembangunan desa secara keseluruhan. Pemberdayaan ekonomi
perdesaan, seperti lewat BUMDes, bertujuan meningkatkan perekonomian,
pengelolaan potensi desa, dan pembangunan secara berkelanjutan.

Namun, banyak faktor yang menghambat keberhasilan pemberdayaan


ekonomi, termasuk rendahnya kreativitas dan prakarsa masyarakat, serta kesulitan
aksesibilitas ke desa. Dampak dari permasalahan ekonomi desa mencakup urbanisasi,
pengangguran, dan kurangnya perhatian terhadap pendidikan dan kesehatan.

Pemerintah berupaya mendorong ekonomi desa melalui desentralisasi dan


pembentukan BUMDes. BUMDes diharapkan dapat meningkatkan perekonomian
desa, mengelola potensi lokal, dan membangun desa secara mandiri. Kesimpulannya,
upaya pemberdayaan ekonomi desa perlu terus didukung dengan mengatasi kendala-
kendala yang ada untuk mencapai kesejahteraan masyarakat desa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Meningkatkan Perekonomian Desa Melalui BUMDes – masterplandesa.com


https://www.masterplandesa.com/bumdes/meningkatkan-perekonomian-desa-
melalui-bumdes/

https://images.app.goo.gl/G2KRRXX2ESo6EYMd7

10

Anda mungkin juga menyukai