Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang mana
Beliau telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah “Upaya Peningkatan Ekonomi Desa” tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Ekonomi Indonesia.
Selesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
dan sumber-sumber yang relaven. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
terutama kepada Dosen kami, yaitu Yudi Rafial Hadi, S.Sos., M.Si. selaku Dosen
mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia yang tidak hentinya membimbing kami,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dengan benar.
Adapun saya kira makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
minta kritik dan sarannya dari para pembaca untuk memperbaiki makalah ini.
Berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Desa merupakan daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota, yang dihuni
sekelompok masyarakat di mana sebagian besar mata pencahariannya lebih pada
sektor agraris. Di sisi lain banyak hal yang mengakibatkan sebuah desa sulit untuk
mengalami pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya
berada jauh dari pusat ekonomi daerah, desa yang mengalami ketertinggalan di
bidang pembangunan jalan dan sarana-sarana lainnya, sulitnya akses dari luar, bahkan
desa yang mengalami kemiskinan dan keminiman tingkat pendidikan. Pada umumnya
masyarakat desa diidentikkan dengan masyarakat petani, ini dikarenakan masyarakat
pedesaan dominan bermata pencaharian dari hasil pertanian yang merupakan petani-
petani miskin yang mata pencahariannya di bawah garis kemiskinan. Hal ini
menunjukkan kesenjangan yang sangat jauh dari masyarakat perkotaan.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Penyebab Permasalahan Ekonomi di Desa?
2. Apa Dampak Permasalahan Ekonomi Desa?
3. Bagaimana Upaya Peningkatan Masalah Perekonomian di Desa Melalui
BUMDes?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Penyebab Permasalahan Ekonomi.
2. Mengetahui Dampak Permasalahan Ekonomi Desa.
3. Mengetahui Upaya Peningkatan Masalah Perekonomian di Desa Melalui
BUMDes.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
petani masih rendah, tidak mampu menghasilkan produk olahan dan
komoditas primer pertanian yang bernilai tambah lebih tinggi.
b) Seluruh pasar baik lokal, regional maupun eksport umumnya telah dikuasai
pedagang dengan distribusi income yang semakin tidak adil bagi produsen di
perdesaan.
c) Bantuan-bantuan pemerintah seperti JPS sangat kecil yang benar-benar
sampai kepada masyarakat yang menjadi target.
d) Tingkat pendidikan masyarakat desa yang relatif rendah sehingga tidak
mampu menerima modemisasi dalam upaya meningkatkan teknologi untuk
mengefisiensikan kegiatan ekonomi mereka.
e) Letak Geografis
f) Menjarah
4
Nilai tambah terbesar agribisnis yang umumnya belum dikuasai oleh para
petani berada pada subsistem hulu (up-stream) dan subsistem hilir (down-
stream).
Begitu pula dengan KUD-KUD yang hampir ada di setiap desa atau
kecamatan. Ketika petani akan menjual hasil produksinya, macam-macam alasannya,
petani yang lagi butuh dana tadi terpaksa harus rela melego hasil jerih payahnya itu
ke tengkulak. Tak jauh beda dengan nasib nelayan, umumnya nelayan ini paling
gampangnasibnya dimainkan oleh tengkulak atau bandar bandar ikan. Karena mereka
ini umumnya memang hanya bermodalkan tenaga saja kapal penangkap ikan harus
sewa, termasuk modal untuk bahan bakarnya. Sesampai di darat, nelayan ini hanya
bisa pasrah menjual hasil tangkapannya ini di tangan para bandar yang kadang
dengan sesukanya memainkan harga pasar di tempat-tempat pelelangan. Maka disini
tidak heran jika para nelayan itu tidak lebih dari sapi perahan saja. Kehidupan
keluarganya tetap saja melarat, gubuk reyot tempat berlindung anak-istri tak mampu
diperbaikinya, apa mau dikata mereka ini sudah menganggap kemelaratan ini seakan
sudah menjadi warisan yang turun-temurun bagi mereka. Kuatnya posisi pedagang
perantara yang didukung oleh birokrat perdesaan yang juga turut menikmati sebagian
keuntungana dari mekanisme pasar yang tidak berpihak pada petani.
5
menciptakan kemiskinan di pedesaan. Hasil produksi masyarakat desa seperti hasil
pertanian, peternakan, perikanan, dan hasil hutan ikut sulit dipasarkan dan harganya
rendah, sebaliknya harga kebutuhan masyarakat yang tidak dapat diproduksi oleh
masyarakat desa harganya cukup mahal, dan tidak terjangkau oleh daya beli
masyarakat. Aksesibilitas transportasi yang sulit tersebut, maka program
pembangunan yang lain sulit masuk, karena biaya yang tinggi, memerlukan waktu
yang lama dalam perjalanan.
Menurut kami dampak dari permasalahan ekonomi yang terjadi di desa sebagai
berikut.
6
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.
Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa
permasalahan pada suatu negara.
Oleh karena itu pemerintah terus berupaya mendorong ekonomi desa, Melalui
Undang-Undang No 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa desa disarankan untuk memiliki
suatu badan usaha yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama
kebutuhan pokok dan tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan dan
manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai asset penggerak perekonomian
masyarakat. Salah satunya adalah BUMDes.
7
Terdapat beberapa usaha yang dijalankan oleh BUMDes seperti Bisnis Sosial,
Keuangan, Lembaga Perantara, Perdagangan, Usaha Bersama, Kontraktor, Bisnis
Penyewaan.
Badan usaha milik Desa atau Bumdes memiliki landasan hukum antara lain UU
No 6 Tahun 2014 menyatakan bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional
dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan
mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
https://images.app.goo.gl/G2KRRXX2ESo6EYMd7
10