Nama Pengampu:
Nama Penyusun:
NPM: 223522170
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
3.1 Kesimpulan.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu contoh masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi
adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah serius yang dihadapi oleh
pemerintah Indonesia. Meskipun telah berjuang puluhan tahun untuk
membebaskan diri dari kemiskinan, kenyataan memperlihatkan bahwa sampai
saat ini Indonesia belum bisa melepaskan diri dari belenggu kemiskinan.
1
Sekelompok anggota masyarakat dikatakan berada di bawah garis
kemiskinan apabila pendapatan kelompok anggota masyarakat tersebut tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti Sandang, Pangan, dan Papan.
Faktor internal merupakan faktor yang datang dari dalam diri seseorang,
seperti sikap yang menerima apa adanya, tidak bersungguh-sungguh dalam
berusaha, kondisi fisik yang tidak sempurna, dan sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar diri
seseorang, seperti perubahan iklim, kerusakan alam, kehidupan sosial, struktur
sosial, kebijakan dan program pemerintah yang tidak merata, dan sebagainya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 menjadi wilayah kabupaten
sendiri.
4
pinang. Wilayah ini juga berpenghasilan dari sektor kelautan dan perikanan.
Selain itu masih ada potensi dibidang kehutanan, industri pariwisata, potensi
tambang serta energi.
Kemiskinan ekstrim turun dari tahun 2021 yang sebelumnya 6,39 persen.
Itu artinya kemiskinan ekstrim Meranti turun sekitar 1.560 jiwa.
Sobari menyebut perlu kerja keras semua pihak menurunkan kemiskinan
ekstrim di Meranti. Sebab, Presiden Joko Widodo di berbagai kesempatan
berharap pada 2024 angka kemiskinan ekstrim menjadi 0.
5
Kembali ke Meranti, Sobari memastikan dari 12 kabupaten/kota di Riau,
Meranti tercatat sebagai wilayah miskin tertinggi. Meskipun hampir di semua
daerah juga ada masyarakat miskin ekstrem. "Untuk kemiskinan secara umum
Meranti ini kabupaten tertinggi di Riau. Di daerah lain ada angka kemiskinan,
namun untuk kemiskinan berbeda-beda. Untuk Meranti tertinggi," kata Sobari
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip pada Senin
(12/22), penduduk miskin di Kabupaten Meranti pada 2021 tercatat masih ada
sebanyak 48,50 ribu orang. Tercatat, pada 2020, jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Meranti tercatat sebanyak 47,10 ribu orang dan 2019 tercatat
6
sebanyak 49,89 ribu orang. Jika dilihat dari persentasenya, jumlah penduduk
miskin Meranti pada 2021 sebesar 25,68 persen dari total penduduk Meranti.
Artinya, 1 dari 4 orang di Meranti terbilang miskin.
Apa yang dipersoalkan Bupati Muhammad Adil ini tentu saja sangat
beralasan. Dimana daerahnya yang kaya akan minyak 85%nya ditarik ke pusat
dan Meranti hanya mendapatkan jatah 15%nya. Sementara itu kondisi
7
masyarakat di Meranti seperti yang disampaikan Bupati menurut data BPS
mengalami miskin ekstrem dimana hampir 25% masyarakat Meranti berada di
bawah kemiskinan ekstrem.
Hal ini sangat tentu saja wajar membuat Bupati Adil sangat geram dengan
hal tersebut. Ditambah wajar karena sikap pemerintah pusat yang tidak
memberikan respon yang baik atas keluhan sang Bupati. Jika di daerah yang
kaya SDA tapi masyarakat nya miskin apa bedanya pemerintah pusat dengan
penjajah kolonial yang menghisap SDA di daerah dan membawanya ke
negerinya dan membiarkan masyarakat di daerah tersebut mati kelaparan.
8
B. Kab/kota penghasil = 12%
C. Kab/kota lainnya dalam provinsi bersangkutan = 12%
Wilayah darat & laut s.d. 4 mil dari garis pantai= 15,5%, dengan
pembagian:
A. Provinsi bersangkutan = 2%
B. Kab/kota penghasil = 6,5%
C. Kab/kota lainnya berbatasan langsung dengan kab/kota penghasil = 3%
D. Kab/kota lainnya dalam prov bersangkutan = 3%
E. Kab/kota pengolah = 1%
Wilayah darat & laut s.d. 4 mil dari garis pantai = 30,5%, dengan
pembagian:
A. Prov bersangkutan = 4%
B. Kab/kota penghasil = 13,5%
C. Kab/kota berbatasan langsung dengan kab/kota penghasil = 6%
D. Kab/kota lainnya dalam prov bersangkutan = 6%
E. Kab/kota pengolah = 1%
Wilayah laut > 4 mil s.d. 12 mil dari garis pantai = 30,5%, dengan
pembagian:
A. Prov penghasil = 10%
B. Kab/kota lainnya dalam prov bersangkutan = 19,5%
C. Kab/kota pengolah = 1%
9
DBH minyak bumi = 15% dengan rincian:
A. Provinsi bersangkutan = 3%
B. Kab/kota penghasil = 6%
C. Kab/kota lain dalam provinsi bersangkutan = 6%
10
DBH yang diterima, sedangkan bagi Pelalawan, persentasenya adalah 45% dan
44%.
11
KLHK), PT Perkasa Baru, PT Sumatera Riang Lestari, PT National Timber &
Forest Products dan PT Tani Swadaya Perdana.
12
Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk menyediakan lahan melalui penataan
aset dan akses serta memfasilitasi legalitas lahan yang akan dimanfaatkan
sebagai objek bantuan dalam mendukung percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrem.
Kedua, pada poin 18, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk
mempercepat pemberian akses kelola dan peningkatan kapasitas kelompok
usaha perhutanan sosial dan multiusaha kehutanan.
“Inpres ini bisa menjadi dasar untuk melakukan penataan asset dan
evaluasi terhadap izin korporasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti,
salah satunya PT RAPP yang berkonflik dengan masyarakat Pulau Padang dan
diberikan kepada masyarakat dengan skema reforma agraria berupa perhutanan
sosial dan tanah obyek reforma agrarian (Tora),” kata Made.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adalah tugas kita bersama agar angka kemiskinan dan kesenjangan dapat
terus diperkecil. Namun menurut hemat penulis, kondisi Kepulauan Meranti
dengan tingkat kemiskinan di atas 20% memerlukan perhatian yang lebih serius
dari Pemerintah Pusat, bukan hanya dalam isu fiskal seperti perolehan DBH
ataupun penyerapan anggaran, namun juga dalam hal menjaga keharmonisan
hubungan Pusat dan Daerah. Secara khusus isu DBH Migas di Kepulauan
Meranti ini dapat menjadi momentum bagi Pusat untuk membuktikan bahwa
pembuatan undang-undang ataupun peraturan baru, benar-benar membawa
perbaikan bagi kehidupan masyarakat, dan tidak akan mengabaikan satu pun
daerah di wilayah Republik Indonesia.
14
Dalam kasus ini tentu saja tidak sesuai dan tidak mencerminkan Pancasila
sila ke-2 dan ke-5, karena tidak adanya keadilan dari pihak pemerintah pusat
kepada pemerintahan daerah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
bisnis.tempo.co/amp/1667875/kabupaten-kepulauan-meranti-asal-usul-dan-
masuk-segitiga-pertumbuhan-3-
negara&ved=2ahUKEwj50JmK77T8AhXymeYKHfihBNc4ChAWegQIBhAB&
usg=AOvVaw3dTHeUJeIcYGAfQLTmlESt
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6466048/meranti-yang-dipimpin-bupati-
adil-adalah-daerah-termiskin-di-riau
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.neraca.co.id/article/173024/menyoal-uu-hkpd-no-12022-penyebab-bupati-
meranti-berang-terhadap-
pusat&ved=2ahUKEwiNvuKm8rT8AhVKBbcAHUqPAAk4ChAWegQIBBAB
&usg=AOvVaw3k3u2HZor2irSGYtSDuVFg
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
jikalahari.or.id/kabar/rilis/kemiskinan-ekstrem-di-meranti-karena-hadirnya-
korporasi-pulp-and-paper/
&ved=2ahUKEwiWqKG79bT8AhW0ynMBHZJ2AUkQFnoECCMQAQ&usg=
AOvVaw331EPelYzW71kSmGI_MlR8
15
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.riauonline.co.id/citizen/read/2022/12/26/dana-bagi-hasil-migas-dan-
nestapa-kepulauan-
meranti&ved=2ahUKEwiNvuKm8rT8AhVKBbcAHUqPAAk4ChAWegQICBA
B&usg=AOvVaw0J0vhT6jPzD3sbvPyj9RbN
16