Anda di halaman 1dari 17

BAB 3

GAMBARAN UMUM
WILAYAH PERENCANAAN

3.1.TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH


3.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Halmahera Tengah
Kabupaten Halmahera Tengah terletak di Pulau Halmahera yang
merupakan pulau terbesar di Maluku Utara dengan beberapa
pulau/kepulauan di samping Halmahera sebagai induknya.
Kabupaten Halmahera Tengah juga memiliki 37 pulau kecil dimana
hanya ada dua pulau yang memiliki penduduk yaitu Pulau Gebe
dan Pulau Yoi.

Kabupaten Halmahera Tengah merupakan salah satu dari 10


kabupaten/kota yang ada di Maluku Utara Secara astronomis,
Indonesia terletak antara 6° 04’ 30” Lintang Utara dan 11° 00’ 36”
Lintang Selatan dan antara 94° 58’ 21” sampai dengan 141° 01’ 10”
Bujur Timur dan dilalui oleh garis ekuator atau garis khatulistiwa
yang terletak pada garis lintang 0°.

Secara administratif Kabupaten Halmahera Tengah terbagi atas 10


(Spuluh) kecamatan yaitu Kecamatan Weda, Kecamatan Weda
Selatan, Kecamatan Weda Utara, Kecamatan Weda Tengah,
Kecamatan Wedah Timur, Pulau Gebe, Kecamatan Patani,
Kecamatan Patani Utara, Kecamatan Patani Barat, Kecamatan
Patani Timur Rilau, yang terdiri dari 61 kelurahan/desa dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten
Halmahera Timur

3-1
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten
Halmahera Selatan
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Provinsi Papua Barat
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kota Tidore
Kepulauan

Kabupaten Halmahera Tengah berada. Secara administratif


kecamatan yang ada di Kabupaten Halmahera Tengah dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.1. Nama Kecamatan di Kabupaten Halmahera Tengah
No Nama Kecamatan Luas Wilayah (Km2)
1 Weda 197,71
2 Weda Selatan 163,56
3 Weda Utara 539,09
4 Weda Tengah 283,27
5 Weda Timur 523,35
6 Pulau Gebe 273,74
7 Patani 174,89
8 Patani Utara 63,83
9 Patani Barat 56,73
10 Patani Timur 209,59
Jumlah 2.485,76
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Dalam Angka Tahun 2022

3-2
Gambar 3.1. Peta Administrasi Kabupaten Halmahera Tengah

Gambar 3.1. Peta Administrasi Kabupaten

3-3
3.1.2. Aspek Fisik Dasar
Aspek fisik suatu wilayah dilihat dari kondisi topografi, jenis tanah,
klimatologi, geologi, vulkanologi, hidrologi hingga potensi sumber
daya mineral yang terkandung didalamnya. Mengetahui kondisi
fisik suatu wilayah menjadi pertimbangan penting dalam
pengembangan wilayah tersebut.
1. Topografi dan Elevasi Ketinggian
Kemiringan lereng dan garis kontur merupakan kondisi fisik
topografi suatu wilayah yang sangat berpengaruh dalam
kesesuaian lahan dan banyak mempengaruhi penataan
lingkungan alami. Untuk kawasan terbangun, kondisi topografi
berpengaruh terhadap terjadinya longsor dan terhadap
konstruksi bangunan. Kemiringan lereng merupakan faktor
utama yang menentukan suatu daerah apakah layak untuk
dibudidayakan atau tidak. Penggunaan lahan untuk kawasan
fungsional seperti persawahan, ladang dan kawasan terbangun
membutuhkan lahan dengan kemiringan dibawah 15%,
sedangkan lahan dengan kemiringan diatas 40% akan sangat
sesuai untuk penggunaan perkebunan, pertanian tanaman keras
dan hutan.

Untuk lebih jelasnya karakteristik tiap kemiringan lereng dapat


dilihat sebagai berikut :
 Kelerengan 0% - 5% dapat digunakan secara intensif
dengan pengelolaan kecil.
 Kelerengan 5% - 10% dapat digunakan untuk kegiatan
perkotaan dan pertanian, namun bila terjadi kesalahan
dalam pengelolaannya masih mungkin terjadi erosi.
 Kelerengan 10% - 30% merupakan daerah yang sangat
mungkin mengalami erosi, terutama bila tumbuhan pada
permukaannya ditebang. Daerah ini masih dapat
dibudidayakan namun dengan usaha lebih.

3-4
 Kelerengan > 30% merupakan daerah yang sangat peka
terhadap bahaya erosi, dan kegiatan di atasnya harus
bersifat non budidaya. Apabila terjadi penebangan hutan
akan membawa akibat terhadap lingkungan yang lebih
luas.

Kabupaten Halmahera Tengah secara topografis mempunyai


wilayah yang bervariasi terdiri atas daerah laut, dataran rendah,
dan daerah pegunungan dengan ketinggian antara 0 – 1.215
meter diatas permukaan laut (mdpl) dengan bentuk permukaan
sebagian besar daerah kemiringan, berbukit hingga bergunung-
gunung dan sebagian lainnya merupakan daerah datar hingga
landai.. Keadaan wilayah berdasarkan kemiringan lereng di
Kabupaten Halmahera Tengah dapat dilihat berdasarkan tabel
3.2 dan 3.3 di bawah ini sebagai berikut :

Tabel 3.2. Keadaan Wilayah berdasarkan Kemiringan Lereng di Kabupaten


Halmahera Tengah
Kemiringan Tanah/ Lereng
No Kecamatan 8- 15- Jumlah
0-2% 2-8% >40%
15% 40%
1 Weda 2815 641 605 16353 12738 33151
2 Weda Selatan 3538 2369 2461 8122 9490 25981
3 Weda Utara 10884 267 3826 15186 28402 58565
4 Weda Tengah 5613 4511 5097 22978 35920 74120
5 Weda Timur 11460 1363 5583 21879 53365 93652
6 Pulau Gebe 8030 5788 2909 6058 - 22785
7 Patani 715 138 825 7334 3987 12997
8 Patani Utara 1505 1510 1237 4180 2098 10530
9 Patani Barat 2217 1923 3476 26710 19213 53539
`10 Patani Timur 1862 1102 5603 11267 13506 33341
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Tengah Dalam Angka Tahun 2022

Tabel 3.3. Keadaan Wilayah berdasarkan Ketinggian di Atas Permukaan Laut


(DPL) di Kabupaten Halmahera Tengah Tahun 20122
N Kemiringan Tanah/ Lereng
Kecamatan Jumlah
o 0-2% 2-8% 8-15% 15-40% >40%
1 Weda 3198 270 232 864 554 5103

3-5
2 Weda Selatan 407 242 223 1222 750 2843
3 Weda Utara 992 75 775 1900 526 4266
4 Weda Tengah 779 1213 1584 958 944 5477
5 Weda Timur 1293 206 1205 2778 567 6047
6 Pulau Gebe 1956 1282 482 497 - 4200
7 Patani 395 77 208 799 655 2131
8 Patani Utara 722 371 487 226 331 2131
9 Patani Barat 505 189 557 1051 7041 3042
10 Patani Timur 693 522 612 833 404 3063
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Tengah Dalam Angka Tahun 2022

2. Jenis Tanah
Tipe jenis tanah di Kabupaten Halmahera Tengah terdapat 8
macam jenis tanah, yaitu Kambisol Eutrik, Kambisol
Eutrik/mediteran Haplik, regosol, Kambisol Distrik, Kambisol
Gleik/Posolik Gleik, Organosol Hemik, Podsolik Haplik/Podsolik
Rodik, Podsolik Rodik, Latosol Rodik/Oksisol, Regosol Gleik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4. Tipe Jenis Tanah di Kabupaten Halmahera Tengah Tahun 2022

No Jenis Tanah Luas Presentase

1 Kambisol Eutrik 43877.86 17.73


2 Kambisol Eutrik,
23105.18 9.34
Mediteran Haplik
3 Kambisol Distrik 42817.98 17.30
4 Kambisol Gleik,
7702.21 3.11
Posolik Gleik
5 Organosol Hemik 1890.99 0.76
6 Podsolik Haplik,
65909.08 26.64
Podsolik Rodik
7 Podsolik Rodik,
Latosol Rodik, 62059.22 25.08
Oksisol
8 Regosol Gleik 77.85 0.03
Jumlah 247440.4 100
Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Selatan Dalam Angka Tahun 2022

Jenis tanah di Kabupaten Halmahera tengah terdiri atas :


Kambisol Disrik seluas 42817.98 ha (17.30%) yang terdapat di

3-6
Kec. Weda Utara, Weda Timur, Weda Tengah, Wedah Selatan =,
Weda, Patani timur, Paatani Barat, dan Patani; Kambisol Eurtik
seluas 43877.86 ha (17,73%) yang terdapat di Kec., Patani
Barat, Patani, Tiur, Patani Utara, Pulau Gebe, Weda Selatan,
Weda Tengah, dan Weda TImur; Kambisol Eutrik/Mediteran
Haplik seluas 23105.18 ha (9,34%) yang terdapat Patani, Patani
Utara, Weda, Wedah Tengah, Wedah Timur, dan Weda Utara;
Kambisol Gleik/Posolik Gleik seluas 7702.21 Ha (3.11%) yang
terdapat di Patani Timur, Weda, Weda Selatan, Weda Tengah,
Weda Timur, dan Weda Utara; Organosol Hemik seluas 1890.99
Ha (0,76%) yang terdapat di selurah kecamatan; Podsolik
Haplik/Podsolik Rodik seluas 65909.08 Ha (26,64%) yang
terletak di Kec Patani, Patani Barat, Patani Timur, Patani Utara,
Weda Timur dan Weda Utara; Podsolik Rodik/Latosol
Rodik,osisol seluas 62059.22 Ha (25.08%) yang terdapat di
kecamatan Patani, Patani Barat, Patani Timur, Patani Utara,
Pulau Gebe, Weda Tengah, dan Weda Utara;
Regosol Gleik Seluas 77.85 Ha (0.03%) yang terdapat di
Kecamatan Weda Tengah.

3. Klimatologi
Di Kabupaten Halmahera Tengah terdapat seluas wilayah 2
485,76 Ha dengan tipe iklim C yakni mempunyai bulan basah
berturut-turut 5-6 bulan (Oktober - Maret) dan bulan Kering
berturut-turut kurang dari 2 bulan (April - September). Total
hujan selama setahun di Kabupaten Halmahera Tengah
sebanyak 153 hari dengan jumlah curah hujan sebesar 468
mm. Curah hujan di kabupaten Halmahera Tengah berdasarkan
hari hujan terbanyak pada bulan juli-Agustus dengan jumlah
curah hujan 468 mm dan 397 mm sedangkan hari hujan
masing-masing 2 hari dengan jumlah curah hujan masing-
masing 38 mm dan 23 mm.

3-7
Tabel 3.5. Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan Menurut Bulan di
Kabupaten Halmahera Tengah Tahun 20122

Hari Hujan
No Bulan Curah Hujan (mm)
(hari)
1 Januari 111 10
2 Pebruari 56 8
3 Maret 160 17
4 April 166 18
5 Mei 84 7
6 Juni - -
7 Juli 218 12
8 Agustus 468 26
9 September 397 17
8 Oktober 168 14
9 Nopember 132 14
10 Desember 149 10
Jumlah 2.109 153
Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Tengah Dalam Angka Tahun 2022

4. Hidrologi
Air merupakan sumberdaya alam untuk memenuhi hayat hidup
manusia maupun makhluk hidup lainnya. Potensi sumber air di
Kabupaten Halmahera Tengah yang dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan adalah air hujan, air permukaan dan aliran sungai
atau limpasan.
Sungai merupakan sumber air terbesar di Kabupaten
Halmahera Tengah yaitu Beberapa sungai yang mengaliri
wilayah Halmahera Tengah yaitu Ake Dote, Ake Waleh, Ake
Sagea, Ake Kobe, Ake Dolori, Ake Dowonto, Ake Lukulama, dan
Ake Foyatobaru. Wilayah Halmahera Tengah juga memiliki
Danau Sagea dan Gunung Liember dengan ketinggian 1.262 m
di atas permukaan laut yang terletak di Kecamatan Weda Utara.

3-8
5. Kondisi Geologi
Kondisi geologi Kabupaten Halmahera Tengah merupakan
daerah yang tersusun oleh formasi Accretion Aluvium Batuan
Gunungapi Holosen Formasi Tingteng Formasi Weda Komplek
Ultrabasa , Konglomerat, Sediment: chemical: limestone,
Sedimentation, Koral Terangkat, Uplifted, Reefal Limestone.
daerah ini berupa satuan batu pasir sisipan batu lempung,dan
konglomerat polimik,batu gamping forminifera dan diatasnya
terdapat endapkan endapan kuarter,berupan endapan aluvial
lebih yang memiliki potensi batu bara,dan nikel,emas,dan juga
usaha-usaha pertanian yang sifatnya bulanan,seperti
pala,cengke dan coklat dan tanaman yang lainya,jelasnya dapat
dilihat di petah di bawah ini.

3-9
Gambar 3.2. Peta Topografi Kabupaten Halmahera Tengah

3-10
Gambar 3.3. Peta Kemiringan Lereng Halmahera Tengah

3-11
Gambar 3.4. Peta Geologi Halmahera Tengah

3-12
3.1.3. Kependudukan
Penduduk merupakan faktor pembangunan suatu wilayah yang sangat
dominan. Tidak hanya berperan sebagai pelaksana pembangunan, tetapi
juga menjadi sasaran pembangunan. Oleh sebab itu, perkembangan
penduduk harus diarahkan pada peningkatan kualitas, pengendalian
kuantitas maupun pengarahan mobilitasnya. Pada akhirnya tujuan dari
pengendalian penduduk adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk
yang merupakan bagian dari pembangunan itu sendiri. Peranan
penduduk dalam pembangunan akan berhasil, apabila memiliki
kemampuan dalam menjawab semua tantangan dalam pembangunan,
baik posisinya sebagai pengelola sumber daya alam maupun sebagai
pengguna/konsumen sumber daya alam.

1. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk yang menempati suatu wilayah terhadap luas wilayah
tersebut. Bila tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah cukup
tinggi maka dapat menimbulkan beberapa permasalahan,
diantaranya kebutuhan perumahan, kesehatan lingkungan,
keamanan dan penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana. Pada
akhirnya ketika kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi dengan
memadai dapat menurunkan tingkat kesejahteraan penduduknya.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Halmahera Tengah tahun
2021mencapai 23,26 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk
per rumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 10 kecamatan
cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di
kecamatan Patani Utara dengan kepadatan sebesar 103,20
jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Weda Timur sebesar 5,25
jiwa/Km2. Sementara itu jumlah rumah tangga mengalami
pertumbuhan sebesar 0,5 persen dari tahun 2020

3-13
Tabel 3.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Halmahera Tengah Tahun 2022
Jumlah Luas Wilayah Kepadatan
No Kecamatan
Penduduk (Km2) (jiwa/km2)
1 Weda 12.432 197,71 62,88
2 Weda Selatan 6.675 163,56 40,81
3 Weda Utara 4.814 539,09 8,93
4 Weda Tengah 6.197 283,09 21,88
5 Weda Timur 2.745 523,35 5,25
6 Pulau Gebe 5.704 273,74 20,84
7 Patani 4.563 174,89 26,09
8 Patani Utara 6.587 63,83 103,20
9 Patani Barat 4.363 56,73 76,91
10 Patani Timur 3.729 209,59 17,79
 JUMLAH
Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Tengah Dalam Angka Tahun 2022

2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin

3. Penduduk Menurut Kelompok Umur

4. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

5. Penduduk Menurut Agama

3.1.4. Adat Istiadat dan Sosial Budaya


Berbagai tradisi budaya telah berjalan dalam kehidupan masyarakat di
Kabupaten Halmahera Tengah, namun dalam dakade terakhir jenis dan
intensitasnya cenderung berkurang. Jumlah jenis tradisi dan adat-
istiadat dalam kehidupan masyarakat Halmahera Tengah terdapat
beberapa jenis saja tradisi budaya dan adat-istiadat Upacara Fasugall,
Coka Iba. Tradisi budaya dan adat istiadat yang masih benar-benar
bertahan dalam kehidupan. Selain itu terdapat antusiasme yang cukup
tinggi dari pemuda-pemudi untuk tetap melestarikan budaya dengan
peningkatan dari 10 kelompok pada tahun 2005 menjadi 17 kelompok
pada tahun 2008.

3-14
Gambar 3.5. Kegiatan Cokka Iba sebagai salah satu kegiatan kebudayaan di
Kabupaten Halmahera Tengah

3.1.5. Penggunaan Lahan


Secara umum penggunaan lahan di kabupaten Halmahera Tengah terdiri
dari permukiman, pertanian, perkebunan, hutan dan areal penggunaan
lain, Pada tabel di bawah ini dapat dilihat rincian mengenai penggunaan
lahan di Kabupaten Halmahera Tengah. wilayah kehutanan di Kabupaten
Halmahera Tengah masih didominasi oleh hutan Lahan Kering, dan
diikuti dengan Kesehatan yang masih terbatas.
Tabel 3.7. Penggunaan Lahan Kabupaten Halmahera Tengah
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) (%)
1 Badan Sungai 970 0,391
2 Bandara Pulau Gebe 17 0,007
3 Bandara Weda By Nikel 20 0,008
4 Danau 175 0,071
5 Fasilitas Kegiatan Tambang 331 0,134
6 Hutan Lahan Kering 80613 32,516
7 Hutan Lindung 41902 16,901
8 Hutan Produksi 33357 13,455
9 Hutan Produksi Terbatas 61909 24,971
10 Kebun 769 0,310
11 Kesehatan 1 0,000
12 Ladang 2718 1,096
13 Lahan Galian Tambang 3167 1,278
14 Lahan kosong/Bera 1410 0,569
15 Mangrove 200 0,081

3-15
16 Pelabuhan 6 0,002
17 Pemakaman Umum 11 0,004
18 Pendidikan 10 0,004
19 Perdagangan jasa 8 0,003
20 Peribadatan 2 0,001
21 Perkantoran 11 0,004
22 Permukiman 890 0,359
23 Permukiman Transmigrasi 289 0,117
24 Pertanian 2861 1,154
25 Semak Belukar 23 0,009
26 Smelter 217 0,088
27 Taman Nasional 16024 6,463
28 Tempat Pembuangan Akhir Sampah 5 0,002
29 Terminal 2 0,001
Jumlah 247920 100,00
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2022

3.1.6. Kondisi Perekonomian


Cacatan :
- Lihat dalam Buku Kabupaten Dalam Angka 2021, pada bagian
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan.
Lalu uraikan Sektor apa saja yang pertumbuhannya paling
besar dan pertumbuhannya yang paling kecil

3-16
Gambar 3.5. Peta Penggunaan Lahan

3-17

Anda mungkin juga menyukai