KABUPATEN LUWU
TAHUN 2015 - 2025
IV - 1
RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2015 - 2025
Gambar 1
Peda Administrasi Kabupaten Luwu
IV - 2
RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2015 - 2025
IV - 3
RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2015 - 2025
IV - 4
RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2015 - 2025
4.3 Topografi Kabupaten Toraja, Toraja Utara dan Enrekang memiliki formasi Batuan Terobosan
Sebagian besar wilayah Kabupaten Luwu memiliki tingkat kemiringan diatas 40% (granit, granodiorit, riolit, diorit, dan aplit), Batuan gunung api Lamasi (lava andesit,
dengan luas wilayah sekitar 197.690,77 Ha atau 65,89% dari luas wilayah Kabupaten basal, breksi gunung api, batu pasir, dan batu lanau setempat mengandung felsdpatoid,
Luwu, sedangkan wilayah dengan kemiringan 0 - 8% dengan luas 42.094,88 Ha atau umumnya terkloritkan dan terkersitkan, umumnya diduga Oligosen karena menindih
14,03%, kemiringan 8 - 15% memiliki luas 29.696,28 Ha atau 9,90%, kemiringan 15 - Formasi Toraja (Tets yang berumur Eosen), Formasi Latimojong (batu sabak, kuarsit,
25% memiliki luas 8.245,50 Ha atau 2,75% dan 25 - 40% memiliki luas 22.297,60 Ha filit, batu pasir kuarsa malih, batu lanau malih dan pualam setempat, batu lempung
atau 7,43%. Secara umum, Kabupaten Luwu berada pada ketinggian berkisar antara 0 malih).
– 2000 mdpl. Sedangkan di daerah dataran rendah yang berada dijalur pesisir Kabupaten
4.4 Geohidrologi Luwu, dari Larompong, Suli, Belopa, Ponrang dan Kecamatan Bua serta daerah pesisir
Kabupaten Luwu dialiri 11 (sebelas) sungai besar, sungai terpanjang adalah sekitarnya, terdiri atas Batuan Gunung api Baturape-Cindako (pusat erupsi), Batuan
Sungai Lamasi sepanjang 69 KM yang melewati Kecamatan Walenrang Barat, gunung api Lamasi (lava andesit, basal, breksi gunungapi, batupasir, dan batulanau,
Walenrang dan Lamasi. Sedangkan sungai terpendek sepanjang 12 KM adalah Sungai setempat mengandung felsdpatoid, umumnya terkloritkan dan terkersitkan,: umumnya
Kandoa di Kecamatan Bua. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut. diduga Oligosen karena menindih Formasi Toraja (Tets yang berumur Eosen), Endapan
Tabel 4.5. aluvium dan Pantai (kerikil, pasir, lempung, lumpur, batugamping koral).
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Luwu 4.6 Klimatologi
No. Sungai Panjang (KM) Daerah Aliran Secara umum, keadaan cuaca di Kabupaten Luwu dipengaruhi oleh dua musim yaitu
1 Sungai Lamasi 69 Kec. Walenrang Barat, Walenrang, musim kemarau dan musim penghujan. Kabupaten Luwu memiliki keadaan iklim tipe
Lamasi
2 Sungai Makawa 36 Kec. Lamasi Timur B1, dengan suhu rata-rata 29° - 31°C yang merupakan tipe umum di daerah tropis.
3 Sungai Bua 13 Kec. Bua Sedangkan jika ditinjau dari intensitas hujan, maka curah hujan paling tinggi terjadi pada
4 Sungai Pareman (Noling) 73 Kec. Bupon, Ponrang, Ponrang bulan Juli dengan nilai 756 mm di Belopa dan intensitas terendah terjadi pada bulan
Selatan dan Kec. Kamanre
5 Sungai Bajo 44 Kec. Bajo Barat, Bajo dan Kec. Oktober di Kecamatan Bua dengan intensitas 6 mm, sementara itu, intensitas hujan
Belopa tinggi yang merata tiap bulannya di Kecamatan Bessesang Tempe dengan rata rata 499
6 Sungai Suli 30 Kec. Suli Barat dan Kec. Suli
mm. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 4.6 berikut ini.
7 Sungai Larompong 13 Kec. Larompong
8 Sungai Tembo'e 25 Kec. Larompong Selatan
9 Sungai Rantebelu 15 Kec. Larompong
10 Sungai Sampano 17 Kec. Larompong Selatan
11 Sungai Kandoa 12 Kec. Bua
(Balambang)
Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013
Untuk air tanah dalam, maka sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai sumber air bersih dan air minum dalam bentuk sumur terbuka dan sumur bor
(artesis).
4.5 Geologi
Ditinjau dari kondisi geologi Kabupaten Luwu, maka diketahui bahwa di wilayah
utara kabupaten dan di bagian timur hingga selatan yang berbatasan dengan
IV - 5
RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2015 - 2025
600
Perkembangan jumlah penduduk miskin dari periode waktu Tahun 2010 – 2012
500
543
mengalami peningkatan. Pada Tahun 2010, jumlah penduduk miskin sebesar 16.171
477
408
424 jiwa sedangkan pada Tahun 2012 sebesar 16.670 jiwa. Selegkapnya dapat dilihat pada
400 383
406
381
368 361 356
317
354
316 327
tabel berikut.
311
300 295
238
250
236
253 Tabel 4.7
200 183 176
174 167
Perkembangan Jumlah Keluarga Pra Sejahtera Menurut Kecamatan Di Kabupaten
160
114 117
135 128
147
120 121 Luwu, Tahun 2010 - 2012
100 90 101
89 90
86 93
80 82
63 68 NO Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin
28
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN 1 Larompong 693
Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013 2 Larompong Selatan 462
3 Suli 146
4 Suli Barat 96
4.7 Sosial dan Ekonomi
5 Belopa 965
4.7.1 Perkembangan Tingkat Pendidikan Masyarakat 6 Kamanre 375
Secara umum, struktur tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Luwu pada Tahun 7 Belopa Utara 347
2012, di dominasi oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan tamat SD sebanyak 8 Bajo 243
75.048 jiwa, tidak menamatkan SD sebanyak 62.924 jiwa dan yang menamatkan 9 Bajo Barat 226
10 Bassesangtempe 1,653
pendidikan SLTP sebanyak 49.338 jiwa. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6
11 Bassesangtempe Utara *
berikut. 12 Latimojong 522
13 Bupon 617
Tabel 4.6
14 Ponrang 313
Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kelamin Dan Pendidikan
Yang Ditamatkan di KabupatenLuwu, 2012 15 Ponrang Selatan 308
16 Bua 766
Pendidikan Yang Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah 17 Walenrang 1,305
18 Walenrang Timur 1,542
Tidak/ Belum Pernah Sekolah 5,289 10,079 15,368 19 Lamasi 1,909
Tidak Punya 29,363 33,561 62,924 20 Walenrang Utara 1,826
SD 37,632 37,416 75,048
21 Walenrang Barat 1,194
SLTP 25,870 23,468 49,338
22 Lamasi Timur 1,162
SLTA 19,501 18,124 37,625
Jumlah 2012 16,670
SMK 4,788 2,807 7,595
2011 16,557
Diploma I/II 357 1,444 1,801
2010 16,171
Diploma III/Sarjana Muda 709 2,057 2,766
Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013
IV - 6
RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2015 - 2025
sebesar 6,95 persen, 7,47 persen, dan 7,49 persen. Pada tahun 2012 pertumbuhan 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 28,075.20 34,419.20 40,162.16
a. Minyak dan Gas Bumi - -
ekonomi Kabupaten Luwu 7,97 persen, yaitu dari angka PDRB sebesar 1.817.943,58
b. Pertambangan Tanpa Migas - -
(juta rupiah) pada tahun 2011 menjadi 1.954.090,35 (juta rupiah) tahun 2012.
c. Penggalian 28,075.20 34,419.20 40,162.16
Sektor ekonomi yang paling tinggi laju pertumbuhan pada tahun 2012 adalah 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 266,232.00 279,998.25 295,222.09
sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan angka pertumbuhan sebesar 17,19 a. Industri Migas - - -
persen dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan 35.924,78 (juta rupiah) pada tahun 1. Pengilangan Minyak - - -
2011 menjadi 42.100,66 (juta rupiah) pada tahun 2012, selanjutnya sektor Listrik, Gas, 2. Gas Alam Cair - - -
dan Air Bersih dengan laju pertumbuhan pada tahun 2012 sebesar 16,89 persen b. Industri Tanpa Migas 266,232.00 279,998.25 295,222.09
1. Makanan, Minuman & Tambakau 12,808.57 14,605.31 16,220.67
dengan nilai PDRB sebesar 5.201,77 (juta rupiah).
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki 1,615.24 1,973.15 2,393.58
Sektor selanjutnya yang berada pada peringkat ketiga adalah sector Keuangan,
3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 234,613.81 242,670.82 255,262.56
Persewaan dan Jasa Perusahaan dimana pertumbuhannya sebesar 12,42 persen 4. Kertas dan Barang Cetakan 451.31 491.53 533.90
dengan nilai PDRB sebesar 55.436,13 (juta rupiah). Kemudian peringkat selanjutnya 5. Pupuk, Kimia & Brg. Dari Karet 2,484.64 3,201.45 3,673.19
adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan laju pertumbuhan ekonomi 6. Semen & brg. Galian Bukan Logam 1,028.47 1,148.51 -
sebesar 12,01 persen dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan 236.576,25 (juta 7. Logam dasar Besi & Baja 74.75 - -
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 6,477.21 8,564.59 9,395.87
rupiah).
9. Barang Lainnya 6,677.99 7,342.88 234 20/33
Peringkat berikutnya adalah sektor Pertambangan dan Penggalian dimana
4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7,230.06 8,747.36 10,523.31
tercatat laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 sebesar 9,72 persen dengan nilai
a. Listrik 5,675.07 6,876.27 8,036.21
PDRB sebesar 20.255,05 (juta rupiah). Selanjutnya Bangunan dengan pertumbuhan b. Gas - - 0
ekonomi sebesar 8,40 persen, diikuti sektor Pertanian sebesar 7,60 persen, sektor c. Air Bersih 1,554.99 1,871.09 2,487.10
Jasa-Jasa sebesar 2,67 persen, dan terakhir sektor Industri Pengolahan dengan 5 BANGUNAN 263,191.85 316,708.54 363,395.13
pertumbuhan ekonominya sebesar 1,81 persen. 6 PERDAG., HOTEL & RESTORAN 415,081.91 519,683.09 607,355.89
a. Perdagangan Besar & Eceran 409,650.86 513,118.15 599,840.29
b. Hotel 895.27 1,302.09 1,449.50
c. Restoran 4,535.77 5,262.85 6,066.09
7 ANGKUTAN & KOMUNIKASI 65,677.26 83,840.50 101,866.60
IV - 7
RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2015 - 2025
IV - 8