Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)
PENGENDALIAN PEMANFAATAN PENATAAN
RUANG SATUAN RUANG STRATEGIS
Sub Kegiatan Pengawasan Penyelenggaraan Penataan
Ruang
(Penyusunan Penilaian Pelaksanaan KKPR
dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK)

BIDANG PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN TATA RUANG


DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
(KUNDHA NITI MANDALA SARTA TATA SASANA)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


2023
URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

1. Latar Globalisasi, pertumbuhan jumlah penduduk, dan perkembangan teknologi informasi


Belakang menjadi tantangan suatu negara dalam menjamiin hak hidup yang layak bagi penduduk di
wilayahnya. Tren pertumbuhan ekonomi yang positif disokong oleh berputarnya roda
perekonomian, salah satunya dipicu melalui investasi. Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja disusun dalam rangka mempermudah iklim investasi di Indonesia.
Kemudahan investasi khususnya dalam hal pengurusan perizinan bermula dari dokumen
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK
yang dikeluarkan oleh instansi yang membidangi perizinan sesuai kewenangannya.
Salah satu implikasi dari kemudahan investasi adalah kebutuhan yang meningkat
terhadap pemanfaatan ruang. Hal ini menjadi dasar dibutuhkannya pengendalian
pemanfaatan ruang agar setiap kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata
ruang sehingga dapat mencegah tumpeng tindih penggunaan ruang dan turunnya kualitas
lingkungan. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dan Pengawasan Penataan Ruang sebagai turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2020 juga
mengatur tentang aspek pengendalian pemanfaatan ruang. Perangkat pengendalian
pemanfaatan ruang yang diatur dalam kedua peraturan perundang-undangan tersebut adalah
(1) Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK; (2) Penilaian
Perwujudan Rencana Tata Ruang; (3) Pemberian Insentif dan Disinsentif; (4) Pengenaan
Sanksi; dan (5) Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang.
Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK sebagai salah satu
perangkat pengendalian pemanfaatan ruang bertujuan untuk memastikan kepatuhan
pelaksanaan ketentuan KKPR, pemenuhan prosedur perolehan KKPR dan kebenaran
pernyataan mandiri yang dibuat oleh pelaku UMK. Penilaian kepatuhan pelaksanaan ini
dilakukan selama pembangunan dan pasca pembangunan oleh instansi yang mengeluarkan
KKPR, dalam hal ini Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang menyelenggarakan penilaian pelaksanaan KKPR dan
pernyataan mandiri pelaku UMK sesuai kewenangannya.
2. Maksud dan Maksud pekerjaan ini adalah melakukan penilaian pelaksanaan KKPR dan pernyataan
Tujuan mandiri pelaku UMK sesuai kewenangan Pemda DIY.
Tujuan pekerjaan ini adalah Menilai kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR dan Menilai
pernyataan mandiri pelaku UMK.
3. Sasaran Sasaran pekerjaan ini adalah :
1) Terkumpulnya dokumen KKPR dan pernyataan mandiri pelaku UMK sesuai
kewenangan Pemda DIY;
2) Terlaksananya penilaian kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR;
3) Terlaksananya penilaian pernyataan mandiri pelaku UMK;
4) Terlaksananya penilaian dampak kegiatan pemanfaatan ruang berdasarkan:
▪ Laporan atau pengaduan masyarakat;
▪ Temuan oleh petugas yang membidangi penataan ruang;
▪ Hasil pertimbangan Forum Penataan Ruang Daerah;
▪ Publikasi hasil penelitian ahli/pakar.
4. Lokasi Lokasi pekerjaan adalah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pekerjaan
5. Sumber Alokasi dana yang disediakan untuk pekerjaan ini adalah sebesar Rp. 113.537.000,00
Pendanaan (Seratus tiga belas juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) dengan sumber pendanaan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Anggaran 2023.
6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen adalah Kepala Bidang Pelaksanaan dan Penawasan Tata
Organisasi Ruang DPTR DIY
Pejabat
Pembuat
Organisasi PPK adalah Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta
Komitmen
(Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana)
7. Data Dasar - RTRW DIY;
- RTRW Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten
Gunungkidul, dan Kabupaten Sleman;
- RDTR Kota Yogyakarta, RDTR Sleman Timur, RDTR Sleman Barat, RDTR Siung-
Wediombo, RDTR Sewon dan RDTR Kasihan;
- Dokumen KKPR;
- Dokumen Pernyataan Mandiri Pelaku UMK.
8. Studi-Studi Studi/kajian terdahulu yang terkait dengan penilaian pelaksanaan KKPR dan pernyataan
Terdahulu mandiri pelaku UMK, termasuk studi yang berkaitan dengan pengendalian pemanfaatan ruang
yang pernah dilakukan di wilayah DIY, baik oleh instansi pusat maupun daerah.
9. Referensi Dasar hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain adalah :
Hukum a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
c. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta;
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-
Undang;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
g. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemantauan dan Evaluasi
Pemanfaatan Ruang;
h. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang;
i. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Pengawasan Penataan Ruang;
j. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten;
k. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No. 5 Tahun 2019 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019-2039;
l. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Sleman 2011-2031;
m. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo 2012-2032;
n. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul Tahun 2010-2030;
o. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010–2030;
p. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2021–2041;
q. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 tahun 2018 tentang Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Sewon Tahun 2018-2038;
r. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 tahun 2018 tentang Rencana Detail Tata
Ruang dan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Kasihan Tahun 2018-2038;
s. Peraturan Bupati Sleman Nomor 3 tahun 2021 Tentang Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Sleman Timur Tahun 2021-2040;
t. Peraturan Bupati Sleman Nomor 57 tahun 2021 Tentang Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Sleman Barat Tahun 2021-2041;
u. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Rencana Detail Tata Ruang
Bagian Wilayah Perencanaan Siung-Wediombo Tahun 2020-2040;
v. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 118 tahun 2021 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota
Yogyakarta Tahun 2021-2041.
10. Ruang a. Lingkup Wilayah
Lingkup Lingkup wilayah pekerjaan meliputi seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wilayah dan
b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup
Pekerjaan Lingkup pekerjaan meliputi penilaian kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR di Daerah
Istimewa Yogyakarta, dengan langkah-langkah sekurang-kurangnya sebagai berikut:
▪ Pembentukan tim penilaian pelaksanaan KKPR dan pernyataan mandiri pelaku UMK;
▪ Koordinasi tim penilaian;
▪ Pengumpulan data dokumen KKPR dan pernyataan mandiri pelaku UMK;
▪ Persiapan alat dan kelengkapan survei lapangan;
▪ Pelaksanaan survei lapangan;
▪ Penilaian dampak kegiatan pemanfaatan ruang (jika ada);
▪ Pengolahan data hasil survei lapangan;
▪ Perumusan berita acara hasil survei lapangan;
▪ Analisis dan penetapan hasil pelaksanaan KKPR dan pernyataan mandiri pelaku
UMK;
▪ Perumusan berita acara hasl penilaian;
▪ Penyampaian Berita Acara hasil penilaian kepada pemilik KKPR dan pelaku UMK.

Anda mungkin juga menyukai