PANTAI MALALAYANG
1. ANALISIS, SKENARIO&KONSEP
POTENSI
Seawall
dimanfaatkan
Ritual Pier: Paskah untuk warung
dll kurang terolah gantung
Outdoor gym
Peil Naik Turun tidak memadai
Warung kumuh
menutup view pantai
(50 pedagang)
SKENARIO & FACILITY PROGRAMMING
1. Beach Promenade menerus 1,2 km, view terbuka ke laut 3. Restrukturalisasi tema:
- Pedestrian walk (Hardscape/Granite) - Rekreasi (berenang, bermain di air & darat, cannoeing, cultural
- Line of trees space: panggung budaya & ritual pier)
- Landmark - Rest area (kuliner)
- Kantong parkir - Sport (Outdoor gym, diving)
- Pembatas jalur kendaraan/ bollard Warung dipindah: warung apung di pier / warung gantung di extended
- Penataan seawall (Boulder, dll) promenade
- Steeping slabs ke air Fasilitas Publik & Komunitas:
2. Landmark: - Gazebo - Rukun (gedung pertemuan tradisional)
- 1 landmark center - Dermaga & tangga ke laut - Tempat bermain anak (air & darat
- 2 landmark tepi kawasan - Kamar mandi/WC/shower - Special lighting
/ganti pakaian - Charger & Wifi Area
- Souvenir shops - Street furniture, dll
- Kapel
PRESEDEN SEAFRONT PROMENADE
Street Furniture
STRATEGI & SKENARIO
STRATEGI & SKENARIO
2. MASTERPLAN
3. BUILDINGDESIGN
PRESEDEN BANGUNAN TRADISIONAL MINAHASA
PRESEDEN BANGUNAN TRADISIONAL MINAHASA
4. INFRASTRUKTUR
1. AIR BERSIH
A. KONDISI EKSISTING
Pantai Malalayang
200
180
160
140
120
Jika kapasitas terpasang dioptimalkan
100
GAP kebutuhan air terhadap kapasitas terpasang = 22 L/det
80
60
GAP kebutuhan air terhadap kapasitas aktual = 38 L/det
40
20
0
Kapasitas Kapasitas Keb air tahun
terpasang aktual 2037
B. SKENARIO PENANGANAN
INTEGRATED WATER SUPPLY SYSTEM merupakan sistem penyediaan air bersih berkelanjutan yang disesuaikan dengan
pentahapan kebutuhan pelayanan dan saling terintegrasi dalam satu sistem untuk menjaga kualitas dan kuantitas pelayanan
kawasan.
Metode implementasi rancangan air bersih :
a. Memaksimalkan debit andalan sumber air baku potensial (Sungai/Laut) kawasan untuk kebutuhan air bersih.
b. Pembangunan Sistem WTP (Water Treatment Plant) dari berbagai sumber saling terkoneksi dan terintegrasi dalam satu sistem
pelayanan.
c. Pembangunan WTP (Water Treatment Plant) dan sarana air bersih yang berkelanjutan sesuai kebutuhan pelayanan.
d. Recycling Non Potable Uses (Sistem Daur Ulang Air), melalui pemanfaatan air hujan (rain harvesting), air buangan AC (Air
Conditioner) atau air limbah yang sudah diolah untuk dimanfaatkan kembali untuk air siram tanaman, cuci kendaraan, dsb yang
diharapkan dapat mengurangi kebutuhan air bersih perkapita.
Pantai Malalayang
Alternatif pembangunan sarana air bersih disesuaikan
dengan kebutuhan yang harus dilayani, dimana:
1. Alternatif 1 direncanakan optimalisasi SPAM eksisting
IPA Malalayang menjadi 170 L/det
2. Alternatif 2 direncanakan pemanfaatan WTP (Water
Treatment Plant) dari sumber air baku Mata Air
Malalayang Timur 40 L/det
3. Alternatif 3direncanakan pembangunan WTP (Water
Treatment Plant) dari sumber air baku Sungai Optimalisasi Broncapturing dan SPL
Malalayang 125 L/det IPA baru
IPA Malalayang baru
4. Pembangunan Jaringan dan IPA dilakukan secara
bertahap.
Toilet
kawasan wisata
• Pembangunan toilet di
kawasan wisata yang
dilengkapi dengan IPAL
Biofilter.
• Konstruksi IPAL Biofilter
terletak di bawah tanah.
• Pengurasan lumpur IPAL
secara berkala
Lengkap dengan IPAL Biofilter
3. PERSAMPAHAN
A. KONDISI EKSISTING • TPA berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir
tanpa pengolahan (Open Dumping)
• Belum memadainya sarana prasarana pengelolaan
• Luas keselurahan TPA sebesar 6 Ha sampah sehingga belum semua wilayah dapat
• Jarak TPA Sumompo dengan Pantai terlayani.
Malalayang ± 32 km • Penerapan retribusi dan peraturan belum
maksimal.
• Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan
buang sampah pada tempatnya
• Jumlah tempat sampah di kawasan wisata kurang
memadai
• Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat
dalam mematuhi Perda yang ada.
• Teknologi pengelolaan persampahan masih
kategori sederhana.
• Lahan TPA yang sudah tidak memadai.
• Perlu penambahan Tenaga Harian Lepas (THL),
untuk mendukung kegiatan kebersihan dalam
kota.
• Jumlah TPS/bak sampah yang masih kurang dan
belum adanya TPS 3R.
• Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar
• Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang
serba menggunakan plastik dan cenderung
menggunakan barang-barang yang sekali pakai.
B. SKENARIO PENANGANAN