KONSOLIDASI TANAH
PENETAPAN LOKASI KONSOLIDASI TANAH
Oleh :
Kelompok VII / Kelas A
1. Fajar Buyung Permadi NIT. 17263020
2. Mega Milova L. Tjan NIT. 17263029
3. Tirta Khalis NIT. 17263044
Dosen Instruktur :
Drs. AKUR NURASA, M.Si
NIP. 19570701 198303 1 005
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menentukan dan menetapkan lokasi konsolidasi tanah
melalui analisis kesesuaian penggunaan tanah dengan Peta Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Peta Kelerengan dengan konsep Wilayah Tanah
Usaha (WTU).
2. Mahasiswa dapat membuat desain blok yang akan digunankan untuk
konsolidasi tanah dengan melakukan analisis bentuk.bidang-bidang tanah
serta fasilitas umum dan fasilitas sosial di lokasi konsolidasi.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat peserta
konsolidasi.
B. DASAR TEORI
Konsolidasi tanah merupakan kegiatan penataan ulang kembali bidang-
bidang tanah yang tidak beraturan menjadi sedemikian rupa dengan
memberikan berbagai akses yang bertujuan untuk mencapai pemanfaatan
tanah secara optimal melalui peningkatan efisiensi, dan produktifitas
penggunaan tanah. Konsolidasi tanah juga bermanfaat untuk tanah secara
optimal, seimbang, dan lestari dengan meningkatkan efisiensi penggunaan
tanah di wilayah perkotaan dan meningkatkan produktifitas penggunaan tanah
di wilayah pedesaan.
Secara garis besar tujuan konsolidasi tanah adalah:
1. Terwujudnya tatanan penguasaan, pemilikan dan penggunaan tanah yang
tertib dan teratur disertai kepastian hukum.
2. Terwujudnya peningkatan daya guna dan hasil guna pemanfaatan tanah.
3. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pertanahan.
4. Terwujudnya lingkungan yang tertata dalam menunjang pembangunan
wilayah.
5. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Berikut adalah manfaat konsolidasi tanah:
1. Mempercepat pemetaan pembangunan. Penyelesaian pembangunan
prasarana dan fasilitas perkotaan yang sesuai dengan tata ruang dan
dilakukan secara berkesinambungan. Seperti jalan, saluran, taman terbuka
dan lain-lain.
2. Meningkatkan daya guna tanah karena bentuk persil-persil tanah menjadi
teratur dan memiliki akses jalan.
3. Menghemat pengeluaran pemerintah disebabkan tidak perlu
menganggarkan dana ganti rugi tanah untuk pembangunan prasarana
karena tanah adalah sumbangan dari masyarakat.
4. Meningkatkan nilai dan harga tanah meskipun terjadi pengurangan luas
pemilikan tanah.
5. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
sekaligus mengurangi tingkat kerawanan sosial akibat perbedaan
lingkungan permukiman.
6. Membantu percepatan kegiatan administrasi pendaftaran tanah dan
menunjang sistem perpajakan tanah yang lebih akurat.
7. Adanya kepastian hukum atas kepemilikan tanah bagi peserta konsolidasi
tanah
8. Mendukung Rencana Tata Ruang Wilayah subjek dan objek konsolidasi
tanah
Lokasi konsolidasi tanah ditetapkan oleh Bupati/Walikota Kepala
Daerah Tingkat II dengan mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Rencana Pembangunan Daerah. Syarat dilakukannya konsolidasi apabila
sekurang-kurangnya 85 persen dari pemilik tanah yang luas tanahnya meliputi
sekurang-kurangnya 85 persen dari luas seluruh areal yang akan dikonsolidasi
menyatakan persetujuannya.
Teknis pelaksanaan konsolidasi tanah merupakan hal yang harus
diperhatikan, karena akan mempengaruhi berhasil tidaknya konsolidasi tanah
dan sasaran yang ingin dicapai.
Ada 3 tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan konsolidasi tanah
dengan baik yaitu:
1. Persiapan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Penjajakan Lokasi
b. Penyuluhan
c. Penjajakan Kesepakatan
d. Penetapan Lokasi
e. Penyusunan/Pengajuan Pendanaan
2. Pelaksanaan, tahap ini dilakukan dengan dua cara yaitu pendataan dan
penataan.
3. Konstruksi, yaitu dengan melakukan pembangunan untuk sarana dan
prasarana.
PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PEMILIHAN PENATAAN
LOKASI PENDATAAN SARANA /
1. Pembuatan Rencana Blok PRASARANA
(Blok Desain)
1. Penjajakan Lokasi 1. Identifikasi Subjek dan 2. Pembuatan Pra-Desain KT 1. Prasarana
2. Penyuluhan Objek 3. Musyawarah tentang Jalan
3. Penjajakan 2. Pengukuran/Pemetaan Rencana 2. Fasum &
Kesepakatan Keliling Kapling Baru Fasos
4. Penetapan Lokasi 3. Pemetaan Rincikan 4. Pelepasan Hak Atas Tanah
3. Utilitas
5. Penyusunan / 4. Pengukuran Topografi (HAT) oleh Peserta KT
5. Pembuatan Desain KT
Pengajuan Pendanaan & Penggunaan Tanah
6. Penegasan Tanah Objek KT
7. Staking Out/Realokasi
8. Penerbitan SK HAT Objek
KT
9. Sertipikasi
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum.
2. Melakukan overlay penggunaan tanah dengan Peta Rencana Tata Ruang
Wilayah maka menghasilkan Peta Kesesuaian Penggunaan Tanah.
Gambar 2.2 Peta Penggunaan Tanah
Gambar 2.4 Peta Kesesuaian Penggunaan Tanah terhadap RTRW Pada Lokasi
Konsolidasi Tanah
4. Melakukan overlay bidang tanah yang akan dilakukan konsolidasi tanah
dengan Peta Kesesuaian Penggunaan Tanah.
Gambar 2.5 Bidang Tanah Konsolidasi Tanah Pada Peta Kesesuaian
Penggunaan Tanah
5. Melakukan overlay bidang tanah yang akan dilakukan konsolidasi tanah
dengan Peta Tingkat Kelerengan.