PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENGADAAN TANAH DAN
PENGEMBANGAN PERTANAHAN
Jalan H. Agus Salim Nomor 58, Menteng Jakarta Pusat 12014 Telp. 021-3909016 email: surat@atrbpn.go.id
Yth.
(Daftar Terlampir)
di Tempat.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, di Jakarta;
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, di
Jakarta.
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN
PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENGADAAN TANAH DAN
PENGEMBANGAN PERTANAHAN
Jalan H. Agus Salim Nomor 58, Menteng Jakarta Pusat 12014 Telp. 021-3909016 email: surat@atrbpn.go.id
Yth.
(Daftar Terlampir)
di Tempat.
Tembusan:
3. Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, di Jakarta;
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, di Jakarta.
Lampiran I. Daftar Peserta Undangan
Nomor :
Tanggal : 28 Juni 2022
DAFTAR UNDANGAN
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
1. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta;
2. Kepala Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan, Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI
Jakarta;
3. Kepala Kantor Pertanahan Kota Jakarta Timur;
4. Koordinator Kelompok Substansi Konsolidasi Tanah dan Pengembangan
Pertanahan, Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta;
5. Koordinator Kelompok Substansi Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan, Kantor
Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta;
6. Koordinator Kelompok Substansi Pengadaan dan Pencadangan, Kantor Wilayah BPN
Provinsi DKI Jakarta;
7. Analis Hukum Pertanahan, Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta;
8. Administrasi Pertanahan, Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta;
9. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kantor Pertanahan Kota Jakarta Timur;
10. Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan, Kantor Pertanahan Kota Jakarta
Timur;
11. KKS Penilaian, Pengadaan dan Pencadangan Tanah, Kantor Pertanahan Kota Jakarta
Timur;
12. Analis Hukum Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Jakarta Timur;
13. Pengolah Data Yuridis Pertanahan, Kantor Pertanahan Kota Jakarta Timur;
DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG, DAN PERTANAHAN PROVINSI DKI JAKARTA
26. Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta;
DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI DKI JAKARTA
27. Kepala Dinas SUmber Daya Air Provinsi DKI Jakarta;
28. Kepala UPT Pembebasan Tanah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta;
29. Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Jakarta Timur;
30. Kepala Suku Badan Pengelolaan Aset Jakarta Timur;
UNSUR LAIN
31. Direktur Perum PERUMNAS
32. Direktur Pulo Mas Jaya
33. Direktur Utama Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran
I. LATAR BELAKANG
Pemenuhan kebutuhan bertempat tinggal merupakan hal yang harus dipenuhi oleh
Pemerintah yang telah diamanatkan di dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Bertambahnya jumlah penduduk setiap tahunnya turut menyumbang besaran prosentase
backlog perumahan yang ada di Indonesia. Namun hal tersebut tidak dibarengi dengan
ketersediaan (supply) unit rumah yang ada. Dilansir dari data yang dikeluarkan oleh
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, backlog perumahan nasional berdasarkan publikasi pada tahun
2015 mencapai angka 11,4 juta rumah tangga.
Di DKI Jakarta sendiri, jumlah backlog perumahan di tahun yang sama mencapai 1,2
juta rumah tangga. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah tersebut berpotensi untuk
terus bertambah apabila tidak diiringi dengan ketersediaan jumlah unit hunian bagi
masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor kondisi ekonomi masyarakat yang
seringkali mengalami kesulitan untuk memperoleh hunian, yaitu kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah. Di sisi lain, kebutuhan lahan hunian yang berada di wilayah
berkembang seperti perkotaan terus meningkat. Keterbatasan masyarakat untuk memiliki
hunian ditambah dengan pesatnya pertumbuhan kota yang mengakibatkan melonjaknya
harga lahan atau hunian, kemudian memaksa masyarakat untuk menempati lahan yang
tersedia sehingga menimbulkan dampak negatif seperti permukiman kumuh.
Pemerintah berupaya untuk memenuhi backlog perumahan yang ada melalui berbagai
alternatif, salah satunya adalah melalui program konsolidasi tanah. Definisi konsolidasi
tanah berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 12 Tahun 2019 adalah kebijakan
penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dan
ruang sesuai rencana tata ruang serta usaha penyediaan tanah untuk kepentingan
umum dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya
alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Konsolidasi tanah terdiri atas konsolidasi tanah tapak/horizontal dan konsolidasi tanah
vertikal. Sesuai dengan Peraturan Menteri tersebut, tahapan penyelenggaraan konsolidasi
tanah meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pembangunan. Penyelenggaraan
konsolidasi tanah memerlukan biaya yang besar, terutama dalam proses pembangunan.
Pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN mencanangkan pilot project penyelenggaraan
konsolidasi tanah vertikal di Kota Jakarta Timur, Kota Pekalongan, dan Kota Pontianak.
Oleh karena itu, dalam rangka menjembatani peran stakeholder, khususnya dalam
pembangunan KTV, akan diadakan kegiatan berupa Workshop Kolaborasi Pembangunan
Hunian Bagi Masyarakat Program KTV yang dilakukan bersama dengan para stakeholder
terkait untuk dapat mengidentifikasi alternatif skema pembiayaan serta potensi pola
kolaborasi dalam pembangunan konsolidasi tanah vertikal.
Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terselenggaranya program KT/KTV di
lokasi pilot dengan pelibatan berbagai stakeholder baik pemerintah dan non pemerintah.
Kegiatan workshop ini akan dilakukan secara luring/offline. Workshop akan dilakukan
dengan penyampaian paparan serta menggali masukan dari berbagai stakeholder yang
terlibat. Lingkup kegiatan Workshop Kolaborasi Pembangunan Hunian Bagi Masyarakat
Program KT/KTV di Lokasi Pilot Project ini antara lain:
Perkembangan Status Hak Atas Tanah di Lokasi Pilot Project KTV Kelurahan
Cipinang Besar Selatan;
Diskusi dan Penyepakatan Rencana Tindak Lanjut penetapan Hak Atas Tanah di
Lokasi Pilot Project KTV Kelurahan Cipinang Besar Selatan.