PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan tol adalah jalan yang berfungsi mewujudkan sistem jaringan jalan y
ang andal, terpadu dan berkelanjutan diseluruh wilayah indonesia dalam mendu
kung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Seperti yang kita ketahui
bahwa jalan tol pertama kali dibangun di Indonesia adalah jalan tol Jogorawi ya
ng pertama kali digulirkan pada tahun 1973 dan selesai pada tahun 1978 pada
era presiden Soeharto. Semenjak saat itu semakin banyak ruas jalan tol yang te
rselesaikan satu persatu. Pada masa 5 tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla
saja, Indonesia membangun antara lain 782 kilometer jalan tol, 3.887 km jalan
umum nasional baik di provinsi maupun kabupaten, hingga jalan desa
sepanjang 191.000 kilometer. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa memang
pembangunan jalan tol menjadi salah satu program kerja yang menjadi prioritas
pemerintah RI.
Pada saat ini pula yang menjadi salah satu pembangunan jalan tol yang
menjadi prioritas adalah jalan tol CISUMDAWU yang akan menjadi jalan tol pen
ghubung wilayah Cileunyi-Sumedang-Dawuan dengan total panjang 60,47 Km
dan akan menjadi salah satu jalan tol yang memiliki terowongan. Dalam artian p
ada proses konstruksi jalan tol ini menembus perbukitan.
Dalam pelaksanaannya salah satu regulasi awal dalam pembangunan jal
an tol adalah Pengadaan Tanah/pembebasan tanah. Pengadaan Tanah secara
umum diartikan adalah kegiatan membeli tanah kepada penduduk dalam
jumlah besar oleh Perseroan Terbatas (PT) yang sudah memiliki Ijin Lokasi (IL).
Dimana jenis pembayaran lahan yang terkena dampak pembangunan jalan tol
dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu dalam bentuk uang, relokasi lahan, dan
dalam bentuk saham.
Oleh karena itu ada pula beberapa hal yang dilakukan untuk menunjang
percepatan proyek Pengadaan Tanah dimana mungkin akan memberikan
dampak positif pada proyek Pengadaan Tanah pada ruas lainnya di Indonesia.
1. Manfaat Akademis/Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB ini penulis menguraikan latar belakang,
identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
b) BAB II LANDASAN TEORI
Pada BAB ini penulis menguraikan tentang
landasan teori berisi tentang teori yang memperkuat
penelitian seperti Tinjauan Umum mengenai Hak
Atas Tanah, Tinjauan Umum Mengenai Fungsi
Sosial Hak Atas Tanah, Tinjauan Umum mengenai
Tanah Hak, Tinjauan Umum Mengenai Pengadaan
Tanah Bagi Kepentingan Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum, Dasar Hukum Pengaturan
Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, Jenis
Kepentingan Umum, Panitia Pengadaan Tanah,
Tinjauan Umum Mengenai Ganti Kerugian, dan
Tinjauan Tentang Pelaksanaan dalam Pengadaan
Tanah. Kemudian ditambah dengan kerangka
berfikir.
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pendukung
2.1.1 Pengadaan Tanah
2.1.2.2 Penilaian/Appresial
1. tanah;
2. ruang atas tanah dan bawah tanah;
3. bangunan;
4. tanaman;
5. benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau
6. kerugian lain yang dapat dinilai.
1. uang;
2. tanah pengganti;
3. permukiman kembali;
4. kepemilikan saham; atau
5. bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Desa Kecamatan
Pelaksanaan kerja
Pengumpulan data
laporan
Selesai
a. Lokasi Kegiatan
b.Waktu Kegiatan
Pengadilan Negeri
3.4.1 Inventarisasi/Identifikasi