Anda di halaman 1dari 14

Dasar-Dasar Permukiman

dan Perkotaan

Dosen
Ir. Mohammad Ischak, MT

Nama
Fitri Isnaini
052001700052

Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Trisakti
2020
KONSOLIDASI LAHAN
Adalah usaha penyesuaian lahan untuk pembangunan yang menyesuaikan b
entuk dan luas kepemilikan lahan agar menjadi lebih teratur dan baik

Produktif Kualitas Fungsional


TUJUAN
SASARAN Efisien
Tertib
& Optimal
Teratur
KONSEP
Your Picture Here
KONSOLIDASI
LAHAN

Keuntungan
Konsolidasi Lahan
Tahapan Konsolidasi Lahan
1 Persiapan 5 Pelepasan Hak Lahan
memutuskan hubungan hukum antara pemilik dengan
Sebelum melakukan penetapan lokasi diperlukan persiapan
tanahnya, sehingga status tanahnya menjadi Tanah
awal yang dapat menentukan potensi berhasil atau tidaknya
Negara yang langsung dikuasai oleh Negara.
proses konsolidasi, seperti: minat masyarakat, dukungan
Pelepasan hak diwujudkan dalam bentuk Surat
stakeholder, jumlah peserta, dan potensi lahan
Pernyataan

2 Penetapan Lokasi 6 Pengimplentasi Desain ke Lapangan


penentuan lokasi harus memperhatikan faktor tata ruang, mengacu pada desain konsolidasi Tanah dan
rencana prioritas pembangunan daerah setempat, dan kegiatan perhitungan luas masing-masing kaveling baru,
pembangunan harus didasarkan pada Rencana Umum Tata  faslitas umum, fasilitas sosial yang disetujui dan
Ruang ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah
yang diundangkan melalui Perda setempat

Penjajakan Data Fisik / Yuridis 7 Penerbitan SK &


3 Seluruh bidang tanah hasil konsolidasi, seperti bidang
Sertifikat
Identifikasi subyek dan obyek merupakan kegiatan pengumpulan tanah Peserta, Fasos / Fasum, semuanya diberikan hak
data yuridis yang dilakukan oleh Satuan Tugas Pelaksanaan atas tanah yang baru. Surat Keputusan Pemberian Hak
Konsolidasi Tanah yang berupa alat bukti mengenai kepemilikan inilah  sebagai dasar penerbitan Sertifikat Hak Atas
atau penguasaan tanah, baik bukti tertulis dan tidak. Tanah

4 Penyusunan Desain 8 Penindaklanjutan Konsolidasi


Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah dimaksudkan untuk Penindaklanjutan fisik pada lahan konsolidasi
menyusun perencanaan letak,desain bentuk dan luas kaveling- dengan segala kegiatan
kaveling pengembangan,perbaikan, dan penataan
baru pada lokasi Konsolidasi Tanah, setelah dikurangi dengan yang lebih baik
sumbangan tanah untuk umum dari kesepakatan hasil perhitungan
Contoh Kasus Desa Kurau, Bangka Belitung
1 Persiapan 2 Lokasi
Evaluasi proses konsolidasi lahan adalah
proses penilaian yang bertujuan
mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan
informasi
tentang perlunya, pelaksanaan, dan efektivitas
dan efisiensi intervensi proses konsolidasi
sehingga dapat memberikan umpan balik pada Luas kawasan konsolidasi lahan klaster 1 ini 0,39 Ha. Dengan luas
peningkatan kinerja konsolidasi tanah guna kawasan konsolidasi lahan yang kecil dan skala lingkungan,
peningkatan kinerja program untuk memperbaiki perencanaan tingkat mikro di skala lingkungan rencana konsolidasi
dan meningkatkan kondisi sosial dan kehidupan Lahan yang digunakan untuk membuat ketentuan untuk layanan
masyarakat. infrastruktur tingkat mikro seperti akses jalan, air bersih dan
jaringan saluran pembuangan dan fasilitas umum lainnya.
Klaster 1 terletak di RT 01 Desa Kurau Kecamatan Koba Kabupaten
Bangka Tengah, klaster 1 sebelah utara berbatasan dengan sungai
kurau, sebelah barat berbatasan dengan TPI Kurau sebelah selatan
berbatasan dengnan jalan setapak dan sebelah timur berbatasan
dengan Jalan Masjid Desa Kurau. Luas kawasan klaster 1 yang
dilaksanakan Konsolidasi tanah seluas 0,39 Ha dengan jumlah
rumah
sebanyak 24 rumah. Mayoritas pekerjaan kepala keluarga di klaster
3 Penjajakan Data

Berikut adalah data pembagian/distribusi


ukuran kapling per warga masyarakat. Luas ini
merupakan hasil dari perhitungan lahan
setelah
dikurangi untuk sarana dan prasarana umum.
Luas tanah sebelum dilakukan konsolidasi
perorangnya jumlahnya tidak seimbang.
Setelah dilakkukan konsolidasi, luas per
orangnya menjadi sama rata. Namun
perhitungan ini
dilakukan setelah dilakukan sosialisasi dan
musyawarah antar semua warga secara
mufakat
4 Penyusunan Desain

Pembagian kavling tanah


dilaksanakan setelah
pengurangan untuk infrastruktur
dan sempadan sungai dengan
mempertimbangkan luas
kepemilikan rumah/bangunan
tanpa mempertimbangkan
kepemilikan tanah sehingga
masyarakat yang tidak memiliki
rumah/bangunan dalam lokasi
tidak diikutsertakan karena tidak
memiliki bukti akan hak
kepemilikan tanah. Luas tanah
dibuat sama untuk perwarganya
5 Pelepasan Hak Tanah
Penjajakan Kesepakatan dengan tujuan untuk menjaring kesediaan masyarakat untuk melepaskan
hak tanah terlebih dahulu mempertimbangkan pendapat masyarakat
dimana opsi yang ditawarkan berupa pindah dengan kata lain relokasi atau tetap tinggal sehingga
dilaksanakan konsolidasi tanah, masyarakat memilih untuk tetap tinggal atau dilaksanakan
konsolidasi tanah dalam rangka penataan kawasan permukiman nelayan kumuh di Desa Kurau
dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya aksesibilitas, kenyamanan serta kondisi
sarana dan prasarana
dan masyarakat tidak mau terlalu jauh dari pinggiran sungai agar mereka mudah untuk mengawasi
keamanan kapal yang dimilikinya dan memudahkan akses mereka melaut. Kemudian dihasilkan
keputusan sebagai berikut:
6 Implementasi Desain terhadap SitePlan Kawasan

Desain setelah
dilakukan konsolidasi
lahan, Organisasi
kawasan terlihat teratur
dan rapih. Luas
lahan per keluarga
dibuat sama. Dibangun
juga sarana publik untuk
masyarakat sekitar
7 Penerbitan SK dan Sertifikat
Sertifikasi tanah hasil konsolidasi tahan telah diterbitkan pada oktober 2014 dengan anggaran bersumber dari
APBD-P Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2014. Penyerahan sertifikat tanah diberikan kepada 5
peserta
tahap pertama, namun sertifikat tanah peserta konsolidasi tanah yang lainnya sebanyak 20 kavling tanah belum
diserahkan karena pelaksanaan penataan yang meliputi pembongkaran dan pembangunn kembali rumah warga
belum dilaksanakan.

Pelaksanaan realokasi, pembongkaran dan pembangunan kembali rumah baru dilaksanakan


sebanyak 5 (lima) rumah warga dengan type 41,25 pada akhir Tahun 2014 dengan spesifikasi rumah panggung
dengan pondasi beton bertulang, dinding kayu/papan dan calsiboard/GRC dan atap asbes
8 Penindaklanjutan Konsolidasi Lahan

Kondisi sebelum dilakukan konsolidasi lahan, desau kurau


yang letaknya berada persis di sempadan sungai letak
permukiman
belum terorganisir. Rumah rumah warga belum terlihat
seragam karena luasnya berbeda-beda. Fasilitas umum juga
belum
terlihat dibangun.

Setelah dilakukan konsolidasi lahan yang


berdasarkan hasil musyawarah
masyarakat dan pemerintah, walaupun
bangunan masih berada disepanjang
sempadan sungai, orientasi rumah rumah
warga terlihat seragam. Sarana dan
prasarana public juga sudah dibangun
seperti masjid, taman bermain, dan saung-
saung kecil untuk warga bersosialisasi.
KESIMPULAN
Konsolidasi Lahan dapat berlangsung dengan baik apabila didasari
kesepakatan Bersama antara masyarakat pemilik lahan dan
pemerintah. Hasil dari konsolidasi lahan harus dapat mensejahterakan
masyarakat dan memperbaiki nilai lahan dan tatanan permukiman agar
menjadi lebih tertata, tertib, dan teratur. Adanya fasilitas sarana dan
prasarana publik juga medasari dalam proses konsolidasi lahan.

Konsolidasi Lahan dilakukan apabila adanya kesepakat bersama


antara pemerintah dengan peserta konsolidasi tanah/masyarakat yang
nantinya tanah objek konsolidasi tersebut akan diserahkan kembali
kepada pemilik Hak Atas Tanah yang harus disertai sertfikat resmi atas
kepemilikan lahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

• https://www.slideshare.net/ushfia/konsolidasi-tanah

• https://www.handalselaras.com/konsolidasi-lahan-solusi-keterb
atasan-tanah-untuk-permukiman-di-perkotaan/

• http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=139
7068&val=1260&title=EVALUASI%20PROSES%20KONSOLI
DASI%20TANAH%20KAWASAN%20PERMUKIMAN%20KUM
UH%20BANTARAN%20SUNGAI%20KURAU%20KLASTER%
201%20DESA%20KURAU%20BERDASARKAN%20PERSEP
SI%20MASYARAKAT
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai