Anda di halaman 1dari 21

TENTANG PERUMAHAN DAN Kelompok 07

KAWASAN PERMUKIMAN Agi Nasrullah


Masna Faridha
(200211500005)
(200211502016)
Musliati (200211501015)
Ketentuan umum, Asas, Tujuan, dan ruang Namirah Muqarramah Pg (200211502004)
lingkup, pembinaan Muhammad Taufiq Urinta (200211501001)

Hukum pranata Pembangunan


01. KETENTUAN UMUM

02. ASAS

03. TUJUAN

04. RUANG LINGKUP

05. PEMBINAAN
MATERI
PEMBAHASAN
KETENTUAN UMUM
KETENTUAN UMUM
ketentuan umum berdasarkan hasil Perubahan terhadap PP Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman dijelaskan pada Pasal I PP No 12 Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman 4. Lingkungan Hunian adalah bagian dari Kawasan Permukiman
adalah kegiatan perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman.
dan pengendalian, termasuk di dalamnya pengembangan
kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta 5. Permukiman adalah bagian dari Lingkungan Hunian yang
peran masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu. terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
2. Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah satu kesatuan mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan
sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perkotaan atau kawasan perdesaan.
perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan 6. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari
kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman Permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum
pembiayaan, serta peran masyarakat. sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

3. Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup 7. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai
di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,
maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan pemiliknya.
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
KETENTUAN UMUM
ketentuan umum berdasarkan hasil Perubahan terhadap PP Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman dijelaskan pada Pasal I PP No 12 Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

8. Hunian Berimbang adalah Perumahan atau Lingkungan 11. Perjanjian Pendahuluan Jual Beli atau Perjanjian Pengikatan Jual
Hunian yang dibangun secara berimbang antara Rumah Beli yang selanjutnya disebut PPJB adalah kesepakatan antara
sederhana, Rumah menengah, dan Rumah mewah. pelaku pembangunan dan setiap orang untuk melakukan jual beli
Rumah atau satuan Rumah susun yang dapat dilakukan oleh
9. Dana Konversi adalah dana yang berupa dana kelola pelaku pembangunan sebelum pembangunan untuk Rumah
atau dana hibah yang diperoleh dari pelaku susun atau dalam proses pembangunan untuk Rumah tunggal
pembangunan sebagai alternatif kewajiban dan Rumah deret yang dibuat di hadapan notaris.
pembangunan Rumah sederhana bersubsidi dalam
pembangunan Perumahan dengan Hunian Berimbang 12. Pemasaran adalah kegiatan yang direncanakan pelaku
yang dihitung berdasarkan rumus perhitungan pembangunan untuk memperkenalkan, menawarkan,
konversi. menentukan harga, dan menyebarluaskan informasi mengenai
Rumah atau Perumahan dan satuan Rumah susun atau Rumah
10. Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli yang susun yang dilakukan oleh pelaku pembangunan pada saat
selanjutnya disebut Sistem PPJB adalah rangkaian sebelum atau dalam proses sebelum penandatanganan ppJB.
proses kesepakatan antara Setiap Orang dengan
pelaku pembangunan dalam kegiatan pemasaran yang 13. Prasarana adalah kelengkapan dasar Iisik Lingkungan Hunian
dituangkan dalam perjanjian pendahuluan jual beli yang memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat
atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli sebelum tinggal yang layak, sehat, aman, dan nyaman
ditandatangani akta jual beli.
KETENTUAN UMUM
ketentuan umum berdasarkan hasil Perubahan terhadap PP Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman dijelaskan pada Pasal I PP No 12 Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

14. Sarana adalah fasilitas dalam Lingkungan Hunian yang Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan sebagai bagian dari
berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan perwujudan pemanfaatan tata ruang yang mengacu pada RKp.
pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan
ekonomi. 18. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang selanjutnya
disebut RTRW Kabupaten/Kota adalah rencana tata ruang yang
15. Utilitas Umum adalah kelengkapan penunjang untuk bersifat umum dari wilayah kabupaten/kota, yang merupakan
pelayanan Lingkungan Hunian. penjabaran dari rencana tata ruang wilayah provinsi, dan yang
berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah
16. Rencana Kawasan Permukiman yang selanjutnya kabupaten/kota, rencana struktur ruang wilayah kabupatenf
disebut RKP adalah dokumen rencana sebagai kota, rencana pola rLlang wilayah kabupatenfkota, penetapan
pedoman dalam memenuhi kebutuhan Lingkungan kawasan strategis kabupaten/kota, arahan pemanfaatan ruang
Hunian di perkotaan dan perdesaan serta tempat wilayah kabupatenfkota, dan ketentuan pengendalian
kegiatan pendukung yang dituangkan dalam rencana pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota.
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
19. Rencana Detail Tata Ruang KabupatenlKotayang selanjutnya
17. Rencana Pembangunan dan pengembangan disebut RDTR adalah rencana secara terperinci tentang tata
Perumahan yang selanjutnya disebut Rp3 adalah ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan
dokumen rencana sebagai pedoman dalam memenuhi zonasi kabupaten/kota.
kebutuhan penyediaan perumahan beserta Prasarana,
KETENTUAN UMUM
ketentuan umum berdasarkan hasil Perubahan terhadap PP Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman dijelaskan pada Pasal I PP No 12 Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

20. Peraturan Zonasi adalah ketentuan yang mengatur 24. Lingkungan Siap Bangun yang selanjutnya disebut Lisiba adalah
tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan sebidang tanah yang fisiknya serta prasarana, Sarana, dan
pengendaliannya dan disusun untuk setiap bloklzona Utilitai Umumnya telah dipersiapkan untuk pembangunan
peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana Perumahan dengan batas-batas kaveling yang jelas dan
rinci tata ruang. merupakan bagian dari Kasiba sesuai dengan rencana rinci tata
ruang.
21. Perumahan Kumuh adalah perumahan yang mengalami
penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. 25. Konsolidasi Tanah adalah penataan kembali penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah sesuai'dengan
22. Permukiman Kumuh adalah permukiman yang tidak rencana tata ruang wilayah dalam usaha penyediaan tanah
layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat untuk kepentingah pembangunan perumahan dan Permukiman
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan guna meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan
serta Sarana dan Prasarana yang tidak memenuhi syarat. sumber daya alam dengan partisipasi aktif masyarakat.

23. Kawasan Siap Bangun yang selanjutnya disebut Kasiba 26. Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan
adalah sebidang tanah yang fisiknya serta Prasarana, utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
Sarana, dan Utilitas Umumnya telah dipersiapkan untuk tempat Permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pembangunan Lingkungan Hunian skala besar sesuai pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
dengan rencana tata rlrang. ekonomi.
KETENTUAN UMUM
ketentuan umum berdasarkan hasil Perubahan terhadap PP Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman dijelaskan pada Pasal I PP No 12 Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

27. Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang 30.Pemanfaatan Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah suatu
mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk proses untuk memanfaatkan Perumahan dan Kawasan Permukiman
pengelolaan sumber daya alam dengan susunan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, termasuk kegiatan
fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. 31. Pengendalian Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah suatu
proses untuk mewujudkan tertib Penyelenggaraan perumahan dan
28. Perencanaan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kawasan Permukiman yang dilaksanakan pada tahap perencanaan,
adalah suatu proses perencanaan Lingkungan pembangunan, dan pemanfaatan.
Hunian perkotaan, Lingkungan Hunian perdesaan,
tempat pendukung kegiatan, Permukiman, 32. Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada pelaku
Perumahan, Rumah, dan Prasarana, Sarana, dan usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya.
Utilitas Umum untuk menghasilkan dokumen RKp.
Persetujuan Bangunan Gedung yang selanjutnya disebut PBG
29. Pembangunan perumahan dan Kawasan 33. adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik bangunan gedung
Permukiman adalah suatu proses untuk untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi,
mewujudkan perumahan dan Kawasan Permukiman dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan standar teknis
sesuai dengan RKp melalui pelaksanaan konstruksi. bangunan gedung.
KETENTUAN UMUM
ketentuan umum berdasarkan hasil Perubahan terhadap PP Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman dijelaskan pada Pasal I PP No 12 Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

34. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Badan 38. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang
Hukum. memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana
35. Masyarakat adalah orang perseorangan yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
kegiatannya di bidang perumahan dan Kawasan Tahun 1945.
Permukiman, termasuk masyarakat hukum adat dan
masyarakat ahli, yang berkepentingan dengan 39. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan
Permukiman. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

36. Badan Hukum adalah badan hukum yang didirikan 40. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
oleh warga negara Indonesia yang kegiatannya di pemerintahan di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
bidang penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
permukiman.

37. Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya


disebut MBR adalah masyarakat yang mempunyai
keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat
dukungan pemerintah untuk memperoleh Rumah.
ASAS
PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
UU NO. 1 TAHUN 2011
Pada BAB II Pasal 2 UU No. 1 Tahun 2011 tantang Perumahan Dan kawasan
permukiman ditetapkan ada 12 asas dalam melaksanakan pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman.

BAB II
ASAS,TUJUAN,DAN RUANG LINGKUP
PASAL 2
Perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan dengan
berasaskan:
(a) kesejahteraan;
(b) keadilan dan pemerataan;
(c) kenasionalan;
(d) keefesienan dan kemanfaatan;
(e) keterjangkauan dan kemudahan;
(f) kemandirian dan kebersamaan;
(g) kemitraan;
(h) keserasian dan keseimbangan;
(i) keterpaduan;
(j) kesehatan;
(k) kelestarian dan keberlanjutan;dan
(l) keselamatan
TUJUAN
TUJUAN
Berdasarkan PP Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perumahan & Kawasan Permukiman Penyelenggaraan
perumahan dan Kawasan permukiman bertujuan untuk:

(a) Mewujudkan ketertiban dalam penyelenggaraan


Perumahan dan Kawasan permukiman

(b) Memberikan kepastian hukum bagi seluruh


pemangku kepentingan dalam melaksanakan
tugas dan wewenang serta hak dan
kewajibannya dalam penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan permukiman

(c) Mewujudkan keadilan bagi seluruh pemangku


kepentingan terutama bagi MBR dalam
penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
ketentuan Ruang Lingkup berdasarkan PP Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
& Kawasan Permukiman

PASAL 3

Ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan


kawasan permukiman meliputi:

(a) penyelenggaraan perumahan;


(b) penyelenggaraankawasan permukiman;
(c) keterpaduan prasarana, Sarana, Utilitas Umum
Perumahan dan Kawasan permukiman;
(d) pemeliharaan dan perbaikan;
(e) pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan
Kumuh dan permukiman kumuh
(f) Konsolidasi Tanah; dan
(g) sanksi administrasi
PEMBINAAN
PEMBINAAN
ketentuan Pembinaan berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan & Kawasan Permukiman

PASAL 5 PASAL 7
(1) Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan (1) Perencanaan merupakan satu kesatuan yang utuh dari rencana
perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.
dilaksanakan oleh pemerintah.
(2) Perencanaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat.
dilaksanakan oleh:
a. Menteri pada tingkat nasional; (3) Perencanaan disusun pada tingkat nasional, provinsi, atau
b. gubernur pada tingkat provinsi; dan kabupaten/kota yang dimuat dan ditetapkan dalam rencana
c. bupati/walikota pada tingkat kabupaten/kota. pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka
menengah, dan rencana tahunan sesuai dengan ketentuan
PASAL 6 peraturan perundangundangan.
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
meliputi: (4) Perencanaan pada tingkat nasional menjadi pedoman untuk
a. perencanaan; c. pengendalian menyusun perencanaan penyelenggaraan perumahan dan
b. pengaturan; d. pengawasan. kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

(2) Dalam melaksanakan pembinaan, Menteri melakukan (5) Perencanaan pada tingkat provinsi menjadi pedoman untuk
koordinasi lintas sektoral, lintas wilayah, dan lintas menyusun perencanaan penyelenggaraan perumahan dan
pemangku kepentingan, baik vertikal maupun horizontal. kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota
PEMBINAAN
ketentuan Pembinaan berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan & Kawasan Permukiman

PASAL 8 PASAL 10
(1) Pasal 8 Pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 (1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d
huruf b meliputi: meliputi pemantauan, evaluasi, dan koreksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. penyediaan tanah;
b. pembangunan;
PASAL 11
c. pemanfaatan;
d. pemeliharaan; dan (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan sebagaimana
e. pendanaan dan pembiayaan. dimaksud dalam Pasal 5 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

PASAL 9
(1) Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c
meliputi pengendalian:

a. rumah;
b. perumahan;
c. permukiman;
d. lingkungan hunian; dan
e. kawasan permukiman.
ATURAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2021 adalah Hasil perubahan terhadap PP no. 14 Tahun 2016

PP No. 14 PP No. 12
Tahun 2016 Tahun 2021

1. Pasal 1 (Ketentuan Umum) Undang Undang yang diganti


2. Pasal 2 (Tujuan) Pasal 1, 14, 17, 18, 21, 22, 31, 127,
128, 129, 130, 131, 133, dst
3. Pasal 3 (Lingkup)

Oleh Karena Itu, Ketentuan Umum diambil dari PP No.12 Tahun 2021, Sedangkan Tujuan dan Ruang
lingkup diambil dari PP no. 14 tahun 2016 karena PP no. 12 tahun 2021 tidak mengubah pasal 2 dan 3
ATURAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Perpu No. 2 Tahun 2022 salah satu bagiannya membahas perubahan terhadap UU no. 1 Tahun 2011

UU No. 1 Perpu No. 2


Tahun 2011 Tahun 2022

1. Pasal 2 (Asas) Undang Undang yang diganti


2. Pasal 5-11 (Pembinaan) Pasal 26, 29, 33, 35, 36, 40, 42,
53, 55, 107, 109, 114. dst

Oleh Karena Itu, Asas dan pembinaan Perumahan & Permukiman diambil dari UU No.1 Tahun 2011,
karena Perpu no. 2 tahun 2022 tidak mengubah pasal 2 dan 11
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai