Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Penataan ruang merupakan salah satu aspek yang mendapat perhatian


pemerintah terutama sejak diterbitkannya Undang-undang Penataan Ruang No. 24
Tahun 1992. Hal ini mengingat betapa pentingnya tindakan untuk mencegah
terjadinya masalah-masalah tata ruang antara lain, seperti ; banjir, tanah longsor,
penjarahan hutan lindung, tumpang tindih penggunaan lahan, dan sebagainya
akibatnya kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun.

Selanjutnya, Undang Undang No 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah


yang berlaku sejak 1 Januari 2001 di seluruh Indonesia, pemerintah kabupaten
memiliki kewenangan untuk mengatur sendiri rumah tangga pemerintahan
kabupaten, termasuk di dalamnya penataan ruang wilayah kabupaten. Artinya,
setiap program dan proyek pembangunan ditangani oleh pemerintah kabupaten
masing-masing. Dengan demikian, perlu ditemukenali potensi dan permasalahan
pembangunan yang dihadapi saat ini untuk selanjutnya dirumuskan pemecahannya.
Dalam pelaksanaan otonomi daerah tersebut, banyak perubahan kegiatan/sektor
pembangunan yang perlu dibenahi dan ditindaklanjuti sebagai titik tolak dalam
pelaksanaan pembangunan kabupaten. Hal ini berkenaan dengan peluang dan
tantangan pembangunan yang akan dihadapi di masa mendatang dan berkaitan
dengan kemampuan suatu daerah dalam mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan.

Sebagai salah satu dokumen pedoman pelaksanaan pembangunan,


khususnya dalam hal penataan ruang, Kabupaten Bekasi telah memiliki Perda No 4
Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2003-2013 sebagai
pengganti Perda Kabupaten Bekasi No. 20 Tahun 1993 tentang Rencana Umum Tata
Ruang (RUTR) Wilayah Kabupaten Dati II Bekasi 1993-2003 yang telah habis masa
berlakunya. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten merupakan pedoman untuk:

1. Merumuskan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah

I-1

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kabupaten.
2. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antar wilayah kabupaten serta keserasian antar sektor.
3. Menetapkan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah dan atau
masyarakat di kabupaten.
4. Menyusun rencana rinci tata ruang kabupaten.
5. Melaksanakan pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan
pembangunan.

Dalam kurun waktu sejak kedua pedoman tersebut ditetapkan melalui Perda
secara berturut-turut, telah banyak perubahan yang terjadi di Kabupaten Bekasi dan
sekitarnya. Perubahan yang paling berpengaruh adalah dari segi administrasi
wilayah, yaitu adanya pemekaran jumlah kecamatan yang semula 15 kecamatan
menjadi 23 kecamatan (tahun 2001).

Dari segi fisik, penggunaan lahan di Kabupaten Bekasi telah mengalami


banyak perubahan, antara lain bertambahnya kawasan permukiman dan industri,
pengembangan kawasan khusus Pantai Utara yang mencakup 3 kecamatan (Kec.
Muaragembong, Kec. Babelan, dan Kec. Tarumajaya) di bagian Utara Kabupaten
Bekasi, berkurangnya kawasan hutan mangrove menjadi tambak udang,
berkurangnya jumlah situ yang masih berfungsi ekologis dalam konservasi
sumberdaya air, banyaknya lahan irigasi teknis, serta adanya rencana
pengembangan jaringan jalan tol Cikarang – Tanjung Priok. Hal-hal tersebut akan
mempengaruhi struktur tata ruang Kabupaten Bekasi secara keseluruhan.

Seperti diketahui bahwa wilayah administrasi Kabupaten Bekasi mempunyai


lokasi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta mengakibatkan wilayah ini
secara geografis mempunyai konsekwensi logis terhadap perkembangan dan
pertumbuhan Kota Jakarta. Wilayah ini menjadi pintu timur jaringan prasarana
transportasi ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, akibatnya wilayah
Kabupaten Bekasi menjadi wilayah penyangga, ditunjukkan dengan amat pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan fisik perkotaan di wilayah ini.

DKI Jakarta sebagai ibukota Negara mempunyai beban berbagai peranan,


I-2

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


antara lain sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis berskala internasional dan
regional tidak dapat menampung lagi dinamika perkembangan penduduk dan
kegiatan sosial ekonominya. Sejalan dengan hal ini, perkembangan
pengakomodasian investasi terutama di sektor industri manufaktur terjadi limpahan
ke kawasan Bogor, Tangerang dan Bekasi, bahkan sampai Karawang di bagian
Timur dan Serang di bagian Barat. Semua ini berdampak meningkatnya arus migrasi
pekerja serta penduduk lainnya.

Adanya pergeseran dan perubahan penggunaan tanah, terutama di kawasan-


kawasan yang memiliki aksesibiltas yang tinggi, maka dipandang perlu adanya
perencanaan tata ruang yang lebih detail dan teknis untuk mendukung RTRW
Kabupaten Bekasi 2003-2013. Rencana tata ruang ini dituangkan dalam bentuk
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang saat ini masih berupa kajian dan akan
disiapkan menjadi sebuah ketetapan pemerintah daerah Kabupaten Bekasi. Kajian ini
adalah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Koridor Timur-Barat Kabupaten
Bekasi.

Dokumen perencanaan tersebut di atas merupakan pedoman dalam kegiatan


penataan ruang yang sifatnya lebih teknis, di mana akan banyak melibatkan
berbagai pihak termasuk di dalamnya adalah masyarakat yang berdomisili di wilayah
Kabupaten Bekasi. Oleh karena itu, untuk keberhasilan implementasinya dianggap
perlu melakukan sosialisasi baik sebelum maupun pada saat pelaksanaannya atau
diberlakukannya dokumen perencanaan tata ruang menjadi Peraturan Daerah atau
Surat Keputusan Bupati.

I.2. Rancangan Ketetapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Beberapa Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi yang


terkait dengan fungsi pengendalian pemanfaatan ruang bersama lembaga-lembaga
setingkat di Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi melakukan koordinasi dalam
pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Bekasi, tim ini
disebut sebagai Tim Pertimbangan Pemanfaatan Ruang.

Sedangkan menurut Peraturan Bupati Bekasi No. 3 Tahun 2005 tentang


I-3

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tata Ruang Kabupaten, Dinas Tata Ruang
Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
kewenangan di bidang tata ruang. Kewenangannya tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan konsep Peraturan Daerah Kabupaten dan sebagai


pelaksana Peraturan Propinsi dan Nasional dalam penyelenggaraan
penataan ruang.
2. Penetapan kebijakan dan strategi perencanaan tingkat Kabupaten
bidang penataan ruang.
3. Penyusunan dan penetapan rencana tata ruang wilayah
Kabupaten.
4. Penetapan dan perubahan fungsi ruang kawasan lahan wilayah dalam
rangka penyusunan tata ruang.
5. Penyusunan rencana, program dan anggaran di tingkat Kabupaten
bersama masyarakat di bidang penataan ruang.
6. Penetapan Normal Standar dan Prosedur Manual (NSPM) di bidang
penataan ruang Kabupaten.
7. Sosialisasi peraturan perundang-undangan dan NSPM di bidang
penataan ruang.
8. Pengembangan jaringan telematika sistem informasi penataan ruang
Kabupaten.
9. Penyelenggaraan penataan ruang dan pengusahaan investasi di dalam
kawasan Kabupaten bekerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha.
10. Pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan RTRW Kabupaten.
11. Pengawasan terhadap penerapan peraturan daerah tentang penataan
ruang.
12. Penetapan dan perubahan fungsi kawasan di daerah Kabupaten dalam
rangka menjaga keseimbangan ekosistem.
13. Perencanaan penggunaan tanah wilayah Kabupaten.
14. Pemberian ijin lokasi.
15. Penyelenggaraan penggunaan tanah untuk pembangunan bagi
kepentingan umum.

I-4

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


16. Penyelesaian sengketa tanah garapan.
17. Penyelesaiam ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan.
18. Penetapan subyek dan obyek kelebihan tanah maksimum dan tanah
absentee.
19. Pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong.

Atas dasar kewenangan tersebut di atas Dinas Tata Ruang memandang perlu
menyusun rancangan ketetapan RDTR dan melakukan sosialisasi kepada pihak-
pihak yang terkait dengan kegiatan pemanfaatan ruang wilayah di Kabupaten
Bekasi. Realisasi dari pelaksanaan tugas dan wewenangnya tersebut Dinas Tata
Ruang Kabupaten Bekasi pada APBD Tahun Anggaran 2006 telah menunjuk
perusahaan konsultan sebagai mitra kerja pelaksana pekerjaan dengan nama
kegiatan SOSIALISASI/PENYULUHAN RDTR KAWASAN KORIDOR TIMUR
BARAT Kabupaten Bekasi.

Sesuai dengan maksud dan tujuan Sosialisasi/Penyuluhan Rencana Detail


Tata Ruang Koridor Timur Barat Kabupaten Bekasi yang tercantum dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK), intinya adalah memberikan informasi yang terkandung dalam
RDTR Kawasan Koridor Timur Barat Kabupaten Bekasi agar dapat diketahui oleh
masyarakat luas dan diharapkan masyarakat siap untuk berperan serta dalam
penataan ruang kawasan Timur-Barat terutama sebagai society control dalam
pemanfaatan ruang kawasan Timur-Barat Kabupaten Bekasi. Peraturan Pemerintah
No. 69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, Serta Bentuk dan Tata
Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang, mengatur hak-hak
masyarakat, kewajiban masyarakat, keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan
pemanfaatan ruang, dan bentuk peran serta masyarakat dalam pengendalian
pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten.

Berdasarkan pertimbangan inilah dianggap perlu dilakukan sosialisasi


terhadap masyarakat luas, baik pada saat pra ketetapan (sebelum ditetapkannya)
RDTR maupun selama berlakunya ketetapan atau kebijakan RDTR.

I-5

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


I.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pekerjaan ini adalah mensosialisasikan hasil kajian Rencana


Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Timur-Barat Kabupaten Bekasi kepada pihak-
pihak yang terkait dengan pembangunan, khususnya pemanfaatan ruang, di
Kabupaten Bekasi yaitu kalangan investor (swasta), masyarakat dan instansi
pemerintah daerah Kabupaten Bekasi. Maksud lainnya adalah menyiapkan draft
rancangan ketetapan RDTR Kawasan Timur-Barat Kabupaten Bekasi.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah menginformasikan muatan hasil


kajian RDTR kepada masyarakat luas agar masyarakat sasaran sosialisasi
mengetahui dan memahami semua aturan penataan ruang yang terkandung dalam
RDTR. Sasaran akhir yang ingin dicapainyaa adalah terbentuknya peranserta
masyarakat dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang yang terarah dan terorganisir,
sehingga semua rencana program pembangunan yang dibuat oleh instansi-instansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, terutama yang berada dan terkait dengan
Kawasan Timur-Barat, dapat terwujud dengan baik dan terintegrasi pelaksanaannya.

I.4. Hasil Akhir

Keluaran (output) pekerjaan antara lain sebagai berikut:

1. Kegiatan Sosialisasi RDTR Kawasan Koridor Timur Barat pada instansi-


instansi pemerintah daerah, kalangan investor dan masyarakat di
Kabupaten Bekasi.
2. Terpasangnya billboard peta rencana tata ruang di tempat yang sudah
ditentukan sebanyak 15 unit.
3. Draft Rancangan Ketetapan RDTR Kawasan Koridor Timur Barat
Kabupaten Bekasi.

I-6

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


I.5. Ruang Lingkup

I.5.1. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup kegiatan dalam pekerjaan ini terbagi menjadi 3 (tiga)


pekerjaan utama yang terdiri dari :

¡ Penyusunan Rencana Sosialisasi RDTR Kawasan Koridor Timur Barat


Kabupaten Bekasi.
¡ Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi RDTR Kawasan Koridor Timur Barat
pada instansi-instansi pemerintah daerah, kalangan investor dan
masyarakat di Kabupaten Bekasi, dan penayangan billboard peta
rencana tata ruang wilayah.
¡ Penyusunan Draft Rancangan Penetapan RDTR Kawasan Koridor
Timur Barat Kabupaten Bekasi.

I.5.2. Metodologi

Metodologi pekerjaan diselaraskan dengan lingkup pekerjaan yang


secara diagramatis metodologi pekerjaan adalah sebagai berikut :

I-7

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Gambar I-1
METODOLOGI

KEBIJAKAN2
KEBIJAKAN2 SOSIALISASI
SOSIALISASI RDTR
RDTR
PENATAAN
PENATAAN (PRE-KETETAPAN)
(PRE-KETETAPAN)
RUANG
RUANG &
&
SURVEY
SURVEY

RTRW
RTRW
KABUPATEN
KABUPATEN BEKASI
BEKASI
(PERDA
(PERDA NO
NO 4/2003)
4/2003) KESIMPULAN
MATERI
KESIMPULAN
MATERI DAN
SOSIALISASI
SOSIALISASI RDTR
RDTR
DAN
SARAN
SARAN TINDAK
TINDAK

KAJIAN
KAJIAN RDTR
RDTR
KORIDOR
KORIDOR TIMUR-BARAT
TIMUR-BARAT

ANALISIS
ANALISIS
KAJIAN
KAJIANTEORITIS
TEORITIS
TENTANG
TENTANG SOSIALISASI
SOSIALISASI
KEBIJAKAN/PROGRAM
KEBIJAKAN/PROGRAM DRAFT
DRAFT RANCANGAN
RANCANGAN
KETETAPAN
KETETAPAN RDTR
RDTR
KORIDOR
KORIDOR
TIMUR-BARAT
TIMUR-BARAT
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK
EXISTING
EXISTING
WILAYAH
WILAYAH
PERENCANAAN
PERENCANAAN

Sumber : Olahan Konsultan

Penyusunan Draft Rancangan Penetapan RDTR Kawasan Koridor


Timur-Barat Kabupaten Bekasi merupakan tahap akhir. Penyusunan
dilakukan setelah pelaksanaan sosialisasi sehingga akan diperoleh masukan
yang lebih aktual dan akurat selain masukan utamanya dari hasil Kajian
RDTR Kawasan Koridor Timur-Barat Kabupaten Bekasi.

I.5.3. Ruang Lingkup Wilayah

Wilayah perencanaan pekerjaan penyusunan rencana sosialisasi


RDTR Kawasan Koridor Timur-Barat Kabupaten Bekasi difokuskan kepada
wilayah yang tercakup ke dalam Wilayah Pengembangan III/Bekasi Bagian
Tengah/Koridor Timur Barat, yakni meliputi wilayah-wilayah administrasi :
Kecamatan Cibitung, Kecamatan Tambun Selatan, Kecamatan Cikarang
Utara, Kecamatan Cikarang Barat, Kecamatan Cikarang Pusat,
Kecamatan Cikarang Timur dan Kecamatan Cikarang Selatan.
Sedangkan Wilayah Pengembangan Bekasi Tengah terbentuk karena
perkembangan koridor Timur Barat dalam rangka pengembangan ibukota

I-8

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kabupaten Bekasi yang meliputi Kecamatan Cibitung (sebagian), Cikarang
Utara, Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Cikarang Barat, Cikarang
Selatan, Karangbahagia, Kedungwaringin, Setu (sebagian), Serang
Baru (sebagian) dan pusat pemerintahan kabupaten Bekasi di Desa
Sukamahi, kecamatan Cikarang Pusat.

Kecamatan-kecamatan yang termasuk wilayah perencanaan


pekerjaan ini dapat dilihat pada Peta I-I Orientasi Wilayah Perencanaan dan
Tabel I-2 di bawah ini.

I-9

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Tabel I-2. DAFTAR KECAMATAN DI WILAYAH PERENCANAAN RDTR KAWASAN TIMUR-
BARAT KABUPATEN BEKASI

No. Kecamatan Ibukota Luas (Ha)


1. Cikarang Pusat Sukamahi 4.760
2. Tambun Selatan Tambun 4.310
3. Cibitung Wanasari 4.530
4. Cikarang Timur Jatibaru 5.131
5. Cikarang Barat Telaga Asih 5.369
6. Cikarang Utara Cikarang Kota 4.330
7. Cikarang Selatan Sukadami 5.174
8. Serang Baru Sukasari 6.380
9. Bojongmangu Bojongmangu 6.006
10. Setu Ciledug 6.216
11. Kedungwaringin Kedungwaringin 3.153

Luas 55.359

Sumber: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BKASI,2002

I-10

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


I-11

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


I.6. Manfaat (Kegunaan) Pekerjaan

Hasil akhir dari pekerjaan ini diharapkan mampu mengoptimalisasikan


pelaksanaan RDTR Kawasan Koridor Timur Barat Kabupaten Bekasi sehingga
maksud dan tujuan, yang telah diuraikan di atas, dapat tercapai secara optimal.

I.7. Sistematika Pembahasan

Laporan Akhir ini disusun secara sistematis agar pemahaman dan pengertian
pekerjaan ini dapat lebih dimengerti dan dipahami serta pelaksanaan pekerjaan
tersebut dapat tepat sasaran dan waktu. Sistematika pembahasan diuraikan sebagai
berikut:

Bab I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud dan
tujuan, serta sistematika pembahasan.
Bab II POTENSI DAN MASALAH WILAYAH PERENCANAAN. Bagian ini
menyajikan fungsi dan peranan wilayah perencanaan serta kegiatan potensi
dan prospek perkembangannya.
Bab III KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN KORIDOR
TIMUR-BARAT. Bab ini berisi konsepsi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
pengembangan wilayah perencanaan.
Bab IV RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN KORIDOR TIMUR
BARAT KABUPATEN BEKASI. Bab ini merupakan uraian singkat rencana
unit pelayanan kota yang meliputi hirarki unit pelayanan, fungsi unit
pelayanan serta penyebaran pusat-pusat pelayanan kota, fungsi unit
lingkungan serta penyebaran pusat-pusat pelayanannya. Uraian pokok lainnya
seperti : rencana penggunaan lahan dan intensitas pemanfaatan lahan, dan
rencana-rencana pendukung lainnya.
Bab V DRAFT KETETAPAN RDTR KAWASAN KORIDOR TIMUR-BARAT
KABUPATEN BEKASI. Bab terakhir ini merupakan penutup yang memuat
draft ketetapan RDTR Kawasan Koridor Timar-Barat Kabupaten Bekasi.

I-12

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com

Anda mungkin juga menyukai