Anda di halaman 1dari 14

Tugas IndividuHALAMAN JUDUL

Persaingan Usaha Jasa Transportasi Online


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah : Ekonomi Mikro Islam
Dosen : Muhammad Ruzaini Abdi, SE, M.Si.

Disusun Oleh:
Nandita Sabella Audrey Putri Dany
NIM. 1804140160

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
TAHUN 1441 H/2019 M

1
KATA PENGANTAR

Segala puji semata hanya milik Allah SWT, yang berkat qadrat dan iradat-Nya,
serta shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang berjuang dalam
mengembangkan ajaran agama islam. Selanjutnya penulis sampaikan, bahwa dapat
disusunnya makalah ini sedemikian rupa, tidak lepas dari peran serta dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh, karena itu dengan penuh rasa tad’zim penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan setingginya-tigginya tentunya dengan iringan doa semoga apa yang
telah diberikan semuanya mendapatkan balasan dari Allah SWT tentunya sesuai dengan amal
ibadah yang diniatkan. Kemudian tidak lupa penulis sampaikan, sebagai hamba yang dhoif
dan penuh keterbatasan tentunya banyak kesalahan dan kekurangan penulis dalam menyajikan
makalah ini, oleh sebab itu dengan penuh kerendahan hati, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya, disamping itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangan penulis harapkan.
Akhirnya, dengan mengharap ridho Allah SWT, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dalam meniti perjalanan beraqidah menuju jenjang kehidupan akhirat, dan semoga
makalah ini pula dapat berperan sebagaimana mestinya.

Palangkaraya, 28 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 1

BAB II.............................................................................................................................................. i

PEMBAHASAN .............................................................................................................................. i

BAB III ........................................................................................................................................ viii

PENUTUP.................................................................................................................................... viii

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... viii

B. Saran ..................................................................................................................................... viii

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... ix

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mempengaruhi berbagai
macam aspek kehidupan manusia, baik dalam bidang sosial, budaya, politik, maupun
ekonomi. Kemajuan teknologi informasi ini memberikan manfaat yang besar dalam
membangun pekerjaan sehari-hari. Salah satu bentuk dari kemajuan teknologi informasi
adalah internet. Internet merupakan sarana komunikasi dan perolehan informasi yang
diciptakan untuk mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
Pada awalnya, internet hanya digunakan untuk kepentingan negara dan sebagian
besar masyarakat dengan tingkat ekonomi atas karena harga perolehannya yang cukup
mahal dan ketersediaannya yang terbatas pada beberapa tempat. Namun, kini internet
dapat digunakan oleh siapa saja kapan saja dan dimana saja. Kemudahan dalam
mengakses internet menyebabkan semua aktivitas yang dilakukan dapat dipermudah
dengan cara online.
Salah satu jenis e-business yang sedang berkembang di Indonesia adalah di
bidang transportasi. Transportasi merupakan suatu jasa yang diberikan, guna menolong
orang dan barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tingginya
kebutuhan masyarakat akan ketersediaan transportasi dalam memenuhi kebutuhan
aktivitas produksi, konsumsi, dan distribusi menjadi dasar munculnya ide bisnis
transportasi dengan memanfaatkan imternet atau yang disebut juga dengan transportasi
online.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi persaingan usaha jasa transportasi online?
2. Apa saja faktor-faktor persaingan bisnis jasa transportasi online?
3. Bagaimana model persaingan transportasi online dan transportasi non-online

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi persaingan usaha jasa transportasi online.

1
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor persaingan bisnis jasa transportasi online.
3. Untuk mengetahui bagaimana model persaingan transportasi online dan transportasi
non-online.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Persaingan Usaha Jasa Transportasi Online


Perkembangan teknologi dan informasi telah membawa perubahan pada
perekonomian. Masyarakat mulai berinovasi dalam berbisnis. Perekonomian yang
dulunya hanya ekonomi industri saat ini menuju ekonomi jasa. Mudahnya akses
teknologi, dimanfaatkan oleh pihak pemilik usaha untuk mengembangkan usahanya,
yaitu usaha yang berbasis aplikasi. Dalam hal ini banyak jasa yang mulai menerapkan
sistem aplikasi. Sehingga setiap perusahaan harus memiliki cara untuk bersaing dengan
perusahaan lain.
1. Definisi Strategi
Strategi menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut:1
Menurut Kenneth R. Andrew, strategi perusahaan adalah pola keputusan dalam
perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang
menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta
merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.
Menurut Jain strategi yaitu menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkaran
yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumberdaya dan usaha
suatu organisasi.
Menurut Kotler adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga
keserasian antara tujuan perusahaan, sumber daya perusahaan, dan peluang pasar
yang terus berubah, dengan tujuan untuk membentuk dan menyesuaikan usaha
perusahaan dan produk yang dihasilkan sehingga bisa mencapai keuntungan dan
tingkat pertumbuhan yang menguntungkan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa strategi adalah
cara atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara
menetapkan arah usaha serta memperhatikan faktor-faktor perkembangan lingkungan

1
Tjiptono Fandi, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002), h.6.

i
internal maupun eksternal, sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif
perusahaan.
2. Persaingan Usaha
Persaingan usaha adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan
kegiatan produksi atau pemasaran barang dan jasa yang dilakukan dengan cara-cara
tertentu untuk mencapai target yang diinginkan. Persaingan usaha terbagi menjadi
dua macam, yaitu persaingan usaha sempurna dan persaingan usaha tidak sehat.
Persaingan usaha sempurna adalah struktur pasar yang akan mewujudkan kegiatan
produksi barang dan jasa yang sangat tinggi efisiensinya. Terdapat banyak penjual
dan pembeli, namun tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Sedangkan persaingan
tidak sehat adalah persaingan diantara pelaku usaha yang tidak seimbang. Terdapat
ketidakjujuran dari pelaku usaha yang bersaing dengan pelaku usaha lain.2
3. Jasa Transportasi Online
Transportasi adalah hal yang sangat penting bagi manusia, dengan transportasi
jarak antar daerah menjadi semakin dekat. Berkembangnya sistem transportasi juga
mempermudah dan mempercepat perjalanan. Seiring perkembangan ekonomi, jasa
transportasi bukan lagi sebagai pemberi pelayanan angkut, namun sebagai partner
dari kegiatan-kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu, pemilik jasa transportasi
mengembangkan sistem pemberian jasa agar mudah untuk diakses masyarakat dan
mampu bersaing dengan jasa transportasi lainnya.
a. Definisi jasa
Jasa adalah suatu kegiatan yang produknya tidak untuk dikonsumsi namun
memberikan nilai tambah berupa kepuasan, hiburan dan lainnya. Jasa dihasilkan
dari perbuatan manusia, sehingga pelaku utama dari jasa adalah manusia dengan
menggunakan bantuan peralatan yang menunjang pelaksanaannya. Jasa adalah
aktivitas atau tindakan yang tidak berwujud barang, yang dapat ditawarkan
kepada orang lain, serta terdapat keterlibatan antara pemberi jasa dengan
konsumen namun tidak menghasilkan kepemilikan bagi konsumen.3

2
Mustafa Kamal Rokan, Hukum Persaingan Usaha: (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.12.
3
Ibid, h.15.

ii
b. Definisi transportasi online
Transportasi dapat diartikan sebagai perpindahan barang atau orang dari
satu tempat ke tempat lain dengan bantuan menggunakan kendaraan. Online
adalah suatu jaringan yang terhubung dengan internet. Transportasi online adalah
alat angkut orang yang menawarkan jasa melalui internet dan pemesanan
menggunakan sebuah aplikasi yang dapat di download di playstore.4
Transportasi online sama memberikan jasa antar yang sama dengan
transportasi konvensional, perbedaannya adalah pada cara pemesanan dan
penentuan tarifnya. Transportasi online menggunakan sistem aplikasi yang
menghubungkan antara costumer dengan driver. Sedangkan transportasi
konvensional tidak menggunakan aplikasi, dan secara langsung dilakukan
costumer kepada driver.
Semakin berkembangnya teknologi, berkembang pula sistem dalam
transportasi. Saat ini di Indonesia banyak perusahaan transportasi yang berbasis
aplikasi. Hal ini merupakan wujud kemajuan perekonomian dalam pemberian atau
pelayanan jasa transportasi.
c. Perbedaan pelayanan jasa elektronik dan tradisional
Internet memberikan peluang bagi pemilik usaha untuk memasuki kelas
baru. Terdapat perbedaan antara pelayanan jasa dengan internet dan pelayanan
jasa secara tradisional. Berikut adalah perbedaan yang dapat dilihat dari tabel
berikut:
Sifat/ Karakteristik Pelayanan Elektronik Pelayanan Tradisional
Jenis pertemuan Tidak bertatap muka Tatap muka
Ketersediaan Setiap waktu Standar jam kerja
Datang ke lokasi
Akses Dari rumah
penjualan
Area pasar Seluruh dunia (luas) Lokal
Suasana Terdapat keterbatasan Terdapat lingkungan

4
Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Online, (Jakarta: Sinar Grafika, 2016), h.9.

iii
elekronik fisik
Perbedaan kompetitif Kemudahan/keleluasan Personalisasi
Privasi Keadaan tanpa jasa Interaksi sosial
Perbandingan penjualan elektronik dan tradisional
Penjualan Online Penjualan Tradisional
Kekuasaan Kelima indra
Hemat waktu Mempengatuhi pmbelian
Keuntungan Menekan hasrat membeli Memicu ingatan
Terdapat contoh produk
Mengenal barang baru
Interaksi sosial
Tidak dapat melakukan Memakan waktu
tawar menawar dan tidak Menunggu dan antri
dapat menyeleksi produk Mencari pusat pedagang
Kerugian Mudah lupa pada produk Merangsang hasrat
Ketergantungan pada pembeli
komputer Kurang aman
Ongkos pengiriman

1) Dimensi produk/jasa
Jasa melalui internet bersifat tidak nyata, karena transaksi yang dilakukan
melalui internet tidak dapat dilihat, sehingga sulit untuk diukur dan
dipertimbangkan secara penuh. Kedua bentuk pelayanan melalui kesamaan
dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki elemen inti berupa
produk dan elemen pelengkap adalah dimensi.5
2) Dimensi proses pelayanan
Pelayanan jasa melalui elektronik berbeda dengan pelayanan jasa melalui
tradisional dalam pelayanan elektronik, interaksi dilakukan secara online.

5
Ibid, h.128.

iv
Seluruh produk jasa yang ditawarkan dibungkus melalui dimensi interaktif
maupun dimensi non-interaktif yang bersifat online.
B. Faktor- Faktor Persaingan Bisnis Jasa Transportasi
Bisnis jasa transportasi bersaing lebih sulit daripada bisnis produk. Beberapa
faktor yang memengaruhi hal tersebut adalah:6
1. Relatively low overall entry barriers
Orang lain yang menginginkan bisnis jasa yang sama akan lebih mudah, karena
penemuan dalam bisnis jasa tidak dapat dipatenkan. Hal ini merugikan pemilik jasa,
karena bisnis jasa mudah ditiru, terlebih pada bisnis jasa transportasi.
2. Minimal opportunities for economics of scale
Bisnis jasa melaksanakan produksi dan konsumsi secara bersamaan, kondisi yang
seperti ini tidak memungkinkan untuk pelaksanaan ekonomi secara efisien.
3. Erratic sales fluctuation
Permintaan jasa bergantung pada waktu atau masa, sehingga pelaku usaha jasa
akan sulit untuk meramalkan sebelumnya. Hal ini menyulitkan untuk membuat
perencanaan sebagaimana yang dilakukan dalam bisnis produk.
4. No advantages of size in dealing with buyer or supplier
Bisnis dalam bentuk jasa sulit untuk memanfaatkan dalam menekan pembeli.
Pelaku bisnis harus mengikuti keinginan dari pembeli, mulai dari penentuan harga
ataupun penyediaan fasilitas lain.
5. Product subitution
Inovasi yang muncul dari bidang produk menjadikan persaingan baru di bidang
jasa. Dengan munculnya produk yang memudahkan manusia, maka manusia tidak
akan membutuhkan bantuan lagi, apabila jika barang tersebut sangat terjangkau.
6. Costumer loyalty
Perusahaan yang sudah lama berdiri lama dan memiliki konsumen yang loyal,
menjadikan slit masuknya perusahaan baru. Loyalitis konsumen yang sangat kuat ini,
membuat perusahaan jasa bekerja keras untuk menciptakan strategi baru dalam
penawaran.
7. Exit barriers

6
Ibid, h.104.

v
Perusahaan jasa kecil akan mempertahankan usahanya meskipun penjualan jasa
sangat kecil bahkan tidak mendapatkan keuntungan sekali. Meskipun merugi,
perusahaan kecil tidak akan melalukan pemberhentian karyawan, yang juga anggota
keluarganya sendiri.

C. Persaingan Transportasi Online dan Transportasi Non-Onlime


Keberatan bisnis transportasi khususnya usaha taksi yang mewakili usaha
transportasi non-online terhadap keberadaan bisnis jasa transportasi online. Keberatan itu
dapat dianalogikan dengan bisnis online baju atau buku atau online lainnya yang
menggunakan aplikasi internet. Bisnis perdagangan melalui toko baju dan toko buku juga
mengalami persaingan dengan model aplikasi toko online. Toko baju dan buku di mall
tidak dapat dibandingkan dengan toko online dalam menjalankan usaha perdagangan.
Usaha di mall menawarkan layanan dan kenyamanan yang lebih fisik dengan tatap muka
berhadapan dengan pelayan ramah dan cantik misalnya dari pada online yang non fisik
non tatap muka. Mengapa tidak dapat dibandingkan dari sisi persaingan karena basis
usaha yang berbeda memerlukan sarana dan prasarana fisik, dan itu menjadikan lebih
“mahal” seperti harus sewa ruang di mall, bayar pelayan toko dan biaya lain yang
mengakibatkan tidak dapat menjual dengan harga yang lebih baik dan murah dibanding
toko online yang tidak menawarkan layanan langsung.
Membandingkan usaha transportasi online dengan non-online tidak setara tidak
dapat membandingkan seperti “aple to aple”. Ukuran efisiensi online dengan non-online
berbeda walau tujuannya adalah sama yaitu sama-sama membuat konsumen jasa
angkutan aman, nyaman, murah sehingga yang diuntungkan adalah warga masyarakat
selain mendatangkan lapangan kerja bagi masyarakat yang sementara ini lapangan kerja
terbatas dan tidak tersedia.
Rasionalitas berbelanja barang atau jasa dalam berusaha menjadi pilihan
konsumen, konsumen memilih kenyamanan atau melihat fisik barang yang dijajakan atau
tidak nyaman tanpa layanan dan dialog tanpa melihat barang fisik dan tanpa tatap muka.
Apakah konsumen menginginkan dari produsen dengan keramahan layanan atau
konsumen tidak memerlukan layanan dan pilihannya adalah seringnya layanan karena
tanoa tatap muka dan tidak bertemy dengan pelayan yang ramah dilakukan oleh layanan

vi
tatap muka. Dua hal tersebut menjadi pilihan yang rasional bagi konsumen di era
teknologi informasi.

vii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Seiring perkembangan ekonomi, jasa transportasi bukan lagi sebagai pemberi
pelayanan angkut, namun sebagai partner dari kegiatan-kegiatan ekonomi. Oleh sebab
itu, pemilik jasa transportasi mengembangkan sistem pemberian jasa agar mudah untuk
diakses masyarakat dan mampu bersaing dengan jasa transportasi lainnya. Transportasi
online sama memberikan jasa antar yang sama dengan transportasi konvensional,
perbedaannya adalah pada cara pemesanan dan penentuan tarifnya. Transportasi online
menggunakan sistem aplikasi yang menghubungkan antara costumer dengan driver.
Sedangkan transportasi konvensional tidak menggunakan aplikasi, dan secara langsung
dilakukan costumer kepada driver.

B. Saran
Menurut pendapat saya, kita tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi dan
kemajuan lainnya yang berhubungan dengan teknologi. Terutama di bidang transportasi,
alangkah lebih baiknya transportasi online dan transportasi non online sama sama saling
mendukung tanpa persaingan yang tidak sehat. Karena sejatinya, tugas mereka sama
sama saling melengkapi kekurangan masing-masing. Penulis tentunya masih menyadari
jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari para pembaca.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Fandi, Tjiptono. 2002. Strategi Pemasara. Yogyakarta: Penerbit Andi


Rokan, Mustafa Kamal.2012. Hukum Persaingan Usaha. Jakarta: Rajawali Pers
Wijaya, Andika. Aspek Hukum Bisnis Transportasi Online. Jakarta: Sinar Grafika

ix

Anda mungkin juga menyukai