Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Trotoar Merupakan tempat yang sering digunakan masyarakat sebagai jalur
penghubung antar tempat. Menurut SK Dirjen Bina Marga, trotoar
76/KPTS/Db/1999 tanggal 20 Desember 1999. yang dimaksud dengan trotoar
adalah bagian dari jalan raya yang khusus disediakan untuk pejalan kaki yang
terletak didaerah manfaat jalan, yang diberi lapisan permukaan dengan elevasi yang
lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan
jalur lalu lintas kendaraan
Pemerintah Kota Pontianak berencana memperbanyak trotoar guna
mewujudkan kota yang ramah pejalan kaki. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota
Pontianak Edi Rusdi Kamtono yang mengatakan bahwa pemerintah kota berencana
membangun trotoar secara berkelanjutan. "Kita harapkan kota ini semakin baik,
kalau siang semakin teduh dengan pepohonan, dan malam terang-benderang
dengan lampu penerangan," Sabtu (26/3/2022). Satu diantara penataan yang saat ini
sedang dilanjutkan adalah pembangunan trotoar di Jalan H. Rais A. Rahman Sungai
Jawi Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Di kota Pontianak khususnya sepanjang Jalan Prof.M.Yamin, Jalan H. Rais
A. Rachman, Jl. Hos Cokroaminoto ,dan banyak fungsi trotoar yang disalah
gunakan untuk berjualan, lahan parkir, plank, slogan dan tulisan yang terpampang
di sepanjang jalan khususnya di trotoar yang mengakibatkan susahnya pejalan kaki
yang lewat dikarenakan menutup jalur pejalan kaki dan juga dapat membahayakan
pengendara yang melintas maupun para pendestrian.
Kebutuhan trotoar dapat di identifikasikan dengan volume para pejalan kaki
dan pengaduan/permintaan masyarakat . Kawasan perkotaan yang padat Populasi
dan tingkat ekonomi yang tinggi membawa tingkat kepemilikan kendaraan yang
tinggi. Jika kondisi ini didukung oleh kebijakan pemerintah tentang manajemen lalu
lintas yang tidak membatasi penggunaan mobil pribadi, maka pengguna kendaraan
akan meningkat tinggi, sehingga lahan pengembang pusat bisnis tidak mampu
menyediakan lahan parkir yang mencukupi,sehingga badan jalan atau jalan pejalan

1
2

kaki di area sekitar digunakan sebagai tempat parkir. Hal ini akan menimbulkan
permasalahan lalu lintas ( Kecepatan menurun dan waktu tempuh meningkat).
Begitu pula jika trotoar jalan di gunakan sebagai lahan parkir dan PKL( Pedagang
kaki Lima) yang mana merupakan pelanggaran penyalahgunaan lahan untuk jalur
pedestrian.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yulius Sitanggang
(2018) terhadap tingkat kenyamanan, keamanan, dan kelengkapan fasilitas
penunjang pejalan kaki dalam memanfaatkan jalur trotoar, ternyata berada pada
kriteria yang kurang baik, dan perlu dilakukan pengaturan kembali yang lebih
sistematis untuk penyediaan fasilitas jalur trotoar di Jalan Jendral Urip Pontianak.
Penelitian Illus (2017) di kota Pontianak jalur trotoar Jalan Sultan
Abdurrahman. Persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan trotoar perlu
memperhatikan unsur-unsur penting yang menunjang tingkat kenyamanan pejalan
kaki dalam pemanfaatan trotoar di jalan Sultan Abdurrahman Pontianak.

1.2. Rumusan Masalah


Penentuan lokasi penelitian Level Of Service untuk mengetahui apa
penyebab pedestrian tidak memakai fasilitas trotoar yang ada, sehingga masalahn
yang di bahas penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tingkat Pelayanan Level Of Service (LOS) masing-masing zona
pada jalur pedestrian pada daerah penelitian dan berfungsinya trotoar
tersebut sudah sesuai fungsinya.
2. Untuk mengetahui faslitas jalur pejalan kaki di daerah tersebut sudah
memenuhi standart yang berlaku.

1.3. Batasan Masalah


Batasan Masalah dalam penulisan ini adalah berfokus pada masalah
penyalahgunaan fungsi trotoar yang harusnya difungsikan sebagai jalur pedestrian
bukan untuk parkir, PKL (Pedagang Kaki Lima), pendirian plank dan lain–lain.
Permasalahan trotoar yang saya ambil yaitu di Jalan Prof.M. Yamin, Jalan H. Rais
A. Rachman, dan Jl. Hos Cokroaminoto. Metode yang penulis pakai ialah Metode
Analisis Data Kuantitatif
3

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui tingkat pelayanan Level Of Service (LOS) masing-
masing zona pada jalur pedestrian pada daerah penelitian dan berfungsinya
trotoar tersebut sudah sesuai dengan sebagaimana mestinya.
2. Untuk mengetahui tingkat pelayanan fasilitas jalur pejalan kaki sudah
memenuhi syarat dan standart yang berlaku.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat yang di harapkan sebagai penulis ialah:
1. Manfaat Praktis sebagai pegangan saat di lapangan dan masukan
pemerintah agar lebih baik lagi.
2. Manfaat Teoritis sebagai penambah wawasan bagi pembaca agar bisa
dikembangkan lebih baik lagi dan bagi penulis sebagai syarat lulus Sarjana
dan menambah ilmu bagi penulis sendiri.

Anda mungkin juga menyukai