Dengan dijadikannya bantaran Tukad Badung di Jalan Taman Pancing sebagai tempat
rekreasi dan tempat mancing yang gratis, warga setempat memanfaatkan kesempatan
ini dengan membuat warung-warung di sepanjang Jalan Taman Pancing. Di sini kita
bisa membeli makanan dan minuman ringan. Bagi yang tidak sempat membawa
perbekalan dari rumah ketika rekreasi ke Taman Pancing Pemogan, tidak perlu khawatir
kalau perut akan “keroncongan”. Bahkan ada satu warung lesehan yang memanfaatkan
hamparan rumput hijau sebagai alasnya. Selain disukai oleh anak muda-mudi, ada juga
beberapa keluarga kecil yang nongkrong di warung lesehan tersebut. Biasanya warung
lesehan tesebut ramai dikunjungi pada sore hari menjelang malam, karena suasanya
tidak terlalu panas oleh terik sinar matahari.
Dengan didanai oleh CSR pengembang Sinar Mas Land melalui Bumi Serpong
Damai Tbk, proyek RTH dan RPTRA merupakan sebuah crash program dari
Pemprov DKI Jakarta. Dalam waktu yang sangat ketat, kawasan Kalijodo seluas
3,4 hektare di wilayah Jakarta Utara dan 5.489 meter persegi di wilayah Jakarta
Barat diubah menjadi sebuah ruang publik untuk interaksi warga Ibu Kota. Oleh
karena itu, dalam pengerjaan proyek ini, koordinasi dan kerja sama yang maksimal
antara perencana dan kontraktor menjadi krusial demi mencapai tujuan dari desain
yang dikehendaki.
Area aktivitas dilengkapi fasilitas yang dapat menjadi activity generator, seperti
skate park, amphitheatre, dan function area sebagai fasilitas pendukung kegiatan
yang berlangsung. Sementara itu, area hutan kota dijadikan sebagai penghijauan
kota, area joging dan bersepeda, serta beberapa titik peristirahatan yang juga
dilengkapi kios sebagai tempat pengunjung beristirahat.
Permukaan ruang hijau yang tidak flat dan lebih banyak dihadirkan dengan desain
area penghijauan yang menggunakan permainan geometri tiga dimensi. Konsep
tanaman menggunakan vegetasi yang tidak membutuhkan banyak perawatan. Oleh
karena itu, alih-alih menggunakan tanaman hias dan perdu, ruang hijau diisi
rumput dan pohon peneduh. Bangunan di area penataan Kalijodo didesain untuk
menjadi sebuah pahatan pada wilayah itu, seperti bangunan penunjang pada area
function. Ornamen bangunan yang memadukan budaya Tionghoa dan Betawi pun
memperindah bangunan di area Kalijodo. Pada kawasan di Jalan Teluk Gong Raya
juga dibuat Monumen Kalijodo yang dirancang seniman Hanafi dengan mengambil
konsep sumur kehidupan.
Di lain hal, RPTRA didesain sebagai ruang berinteraksi bagi anak-anak dan orang
tua. Kawasan RPTRA dilengkapi taman bermain anak, sarana pendidikan berupa
perpustakaan dan kolam gizi, lapangan futsal, jalur refleksi, ruang PKK, dan
sebuah ruang serbaguna.
Mengingat kawasan ini merupakan sebuah ruang publik yang dikunjungi banyak
orang, bangunan dalam kawasan ini menggunakan material sederhana yang
memiliki daya tahan tinggi dengan perawatan yang minim. Beton, bata, dan
konstruksi baja dipilih sebagai material untuk seluruh fasilitas publik di kawasan
ini.