Anda di halaman 1dari 9

Tentunya, bukan perkara mudah mempertahankan momentum selama

puluhan tahun. Kuncinya, dalam hal ini, ada di masyarakat. Warga Singapura
berperan aktif dalam penghijauan kota mereka dengan tidak hanya menerima
Garden City — yang kemudian berkembang menjadi City in a Garden —
sebagai inisiatif pemerintah, tetapi juga bagian dari kehidupan mereka. Dan
pemerintah memfasilitasi semuanya dengan baik.

Perbesar
com-Orchard Road yang tersohor pun tetap hijau dengan keberadaan pohon rindang di sana-sini.
Foto: Shutterstock
Program Community in Bloom (CIB) mendorong masyarakat untuk berkebun
di ruang publik. Tidak hanya membekali masyarakat dengan ruang,
pemerintah melalui NParks juga memberi pelatihan dan tips bercocok tanam
— termasuk cara menanam dan menumbuhkan tanaman penghasil bahan
makanan. Jika luas dan jumlah taman bisa dijadikan acuan, CIB adalah
sukses besar. Luas taman di Singapura per 1975 hanya 879 ha dan jumlahnya
13 taman; per Maret 2014, luas taman di Singapura sudah mencapai 9.709 ha
dan jumlahnya menjadi 330 taman.
ADVERTISEMENT
Tentu saja Singapura tak akan berhenti di sini. City in a Garden adalah
gagasan besar yang tentunya memakan waktu. Untuk itu Singapura telah
memastikan bahwa benih penghijauan akan terus tumbuh dalam setiap
individu di setiap generasi, salah satunya dengan cara memperkenalkan
kebahagiaan bercocok tanam kepada anak-anak lewat program Every Child a
Seed. Selimut hijau Singapura dipastikan akan terus bertambah luas.
Hutan Kota Sebagai Daya Tarik Pariwisata
“Untuk mengubah Singapura menjadi kota dengan tanaman hijau yang subur
dan berlimpah serta lingkungan yang bersih demi membuat hidup lebih
menyenangkan bagi masyarakat” adalah fondasi penghijauan yang digagas
Lee Kuan Yew pada 1963. Namun selain itu, setiap pohon dan tanaman yang
tumbuh di Singapura membawa nilai lebih. Kota yang tertata rapi serta bersih
dan hijau, menurut Lee, akan menarik investor dan wisatawan asing. Dan Lee
tidak salah.
ADVERTISEMENT

Pencinta alam tak punya alasan untuk menolak Singapura sebagai destinasi
wisata karena berkat City in a Garden, negara-pulau ini bukan belantara
beton semata. Di pulau utama saja wisatawan punya banyak pilihan. Southern
Ridges — park connector sepanjang 10 km yang terletak di tengah kota —
saja menghubungkan lima titik wisata alam: Mount Faber Park, Telok
Blangah Hill Park, HortPark, Kent Ridge Park, dan Labrador Nature Reserve.
Perbesar
com-Ada banyak taman kota Singapura yang luas dan mudah dijangkau dari pusat kota. Foto:
Shutterstock
Secara keseluruhan, taman-taman dan cagar alam Singapura dihubungkan
oleh park connectors sepanjang 313 km. Itu belum termasuk nature ways
sepanjang 80 km dan cagar alam seluas 3.347 hektar. Hal ini membuat
gagasan pergi ke Singapura untuk menikmati alam bukan sesuatu yang
menggelikan — Anda memang benar-benar bisa menikmati alam di
Singapura, dan Anda tidak akan bisa benar-benar menikmati semuanya hanya
dalam waktu satu-dua hari.
ADVERTISEMENT

Apa yang bisa terjadi saat ini membuat yang dilakukan Lee berdekade-
dekade lalu menjadi sangat berarti: selain memberikan kehidupan yang lebih
baik bagi masyarakatnya, penghijauan yang digagas Lee membuat Singapura
menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak hanya begitu populer, tetapi
juga begitu lengkap. Berkat Lee, Singapura tidak hanya menjadi destinasi
wisata yang ditujukan bagi mereka yang ingin belanja, menikmati berbagai
fasilitas negara maju, atau sekadar berfoto di lanskap-lanskap populer seperti
Patung Merlion yang setiap harinya dijejali ribuan wisatawan itu - tetapi juga
menjadi destinasi wisata hijau.
Terdengar aneh? Sama sekali tidak.
Jangan hanya melihat-lihat, jadilah Penjelajah

Orchard Road
o

Changi Airport. 
Taman Kota Raja
The Muttart Conservatory, Kanada
Mandala (Sanskerta: मण्डल; secara harafiah bermakna "lingkaran") adalah sebuah konsep Hindu,
tetapi juga dipakai dalam konteks agama Buddha, untuk merujuk pada berbagai benda nyata.
Dalam praktiknya, mandala sudah menjadi nama umum untuk rencana yang mana pun, grafik, atau
geometris pola yang mewakili kosmos secara metafisik atau simbolik, mikrokosmos semesta dari
perspektif manusiawi.
Mandala, khususnya pusatnya, bisa dipakai selama meditasi sebagai benda untuk memusatkan
perhatian.
Cara-cara mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan yang berhasil kami rangkum dari
berbagai sumber yakni: 1. Insinerasi 2. Pirolisis 3. Depolimerisasi Termal 4. Gasifikasi 5. Gasifikasi
Plasma 6. Penguraian Anaerobik 7. Fermentasi 8. Penangkapan Landfill Gas 9. Sel Bahan Bakar
Mikroba 10. Esterifikasi 11. Hydrothermal Carbonization Serta satu lagi yakni Dendro Liquid Energy
yang karena masih terbatasnya informasi maka tidak kami bahas di versi video, namun sedikit
dibahas di website kami ➡️
https://www.youtube.com/watch?v=G1rk34POH68

https://www.youtube.com/watch?v=QsRGs-44tgc Rumah Energy

Anda mungkin juga menyukai