Anda di halaman 1dari 17

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Daerah Taman Kaliurang Serta

Dampak Kepada Ruang Lingkup Ekonomi Masyarakat

Muhammad Arbi Rizkiawan1, Ir Handoyotomo MSA2, Praya Nadia Hendarto3

Jurusan Arsitektur, Universitas Islam Indonesia


1

Surel : 21512013@students.uii.ac.id
1

ABSTRAK : Taman merupakan areal yang berisikan komponen material keras dan lunak

yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja dibuat oleh manusia dalam
kegunaannya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi
dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai adalah taman
rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman kaki, taman
botani. Fungsi taman dapat bervariasi, tetapi tujuan umumnya adalah memberikan
tempat untuk orang beristirahat, berolahraga, bersosialisasi, dan menikmati alam.
Beberapa taman juga memiliki koleksi tanaman yang beragam, dan mereka dapat
digunakan sebagai alat pendidikan atau penelitian dalam botani dan ilmu lingkungan.
Pada Kabupaten Sleman, terdapat sebuah taman yang Bernama Taman Gardu Pandang
Kaliurang. Taman Gardu Pandang merupakan sebuah tempat dimana terdapat beberapa
gardu yang diperuntukkan untuk melihat pemandangan Gunung Merapi. Tidak hanya
terdapat gardu, pada Taman Gardu Pandang juga terdapat beberapa areal tanaman
untuk menambah kesan alam dan untuk membuat pengunjung menjadi tertarik. Tujuan
penelitian ini ialah untuk mengetahui mengapa tempat tersebut menjadi sepi dan
dampak kepada ruang lingkup ekonomi masyarakat lokal, dengan tujuan untuk
melakukan revitalisasi taman tersebut agar menciptakan kesejahteraan kepada
masyarakat sekitar. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Data
diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung terhadap daerah sekitar Taman
Gardu Pandang, serta melakukan wawancara dengan pedagang sekitar yang terkait
langsung pada ‘’Taman Gardu Pandang’’.

Kata Kunci : Revitalisasi, Ruang Lingkup Ekonomi, Taman Gardu Pandang.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kaliurang merupakan sebuah daerah kawasan wisata yang terletak di Kabupaten Sleman,
Yogyakarta, di perbatasan dengan provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kaliurang
terletak di Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kaliurang
terletak di daerah dataran tinggi, serta banyak resort atau tempat peristirahatan karena
udara sejuk yang banyak dicari oleh orang perkotaan sehingga di sini terdapat banyak
villa-villa penginapan, dan kebanyakan orang menyebutnya wisma. Sebagai daerah
kawasan wisata, tentunya banyak wisata yang dapat dikunjungi karena pemandangan
yang disuguhkan berupa Gunung Merapi serta keindahan alam. Salah satu tempat wisata
tersebut yaitu Taman Gardu Pandang. Taman Gardu Pandang memiliki pesona tersendiri,
yaitu dengan adanya beberapa gardu yang diperuntukkan untuk melihat keindahan
Gunung Merapi. Dengan rame-nya daerah sekitar Taman Gardu Pandang, membuat
masyarakat lokal berlomba-lomba untuk berjualan disekitar taman, dengan memanfaatkan
kepopuleran dari Taman Gardu Pandang tersebut. Namun, dibalik itu semua, terdapat
beberapa permasalahan yang ada pada Taman Gardu Pandang, yaitu dalam segi
manajemen dan pemeliharaan. Manajemen dan pemeliharaan yang baik dari Taman
Gardu Pandang Kaliurang diperlukan untuk memastikan bahwa fasilitas tetap aman,
bersih, dan menarik bagi pengunjung. Karena hilangnya daya tarik pada Taman Gardu
Pandang tersebut, mengakibatkan sepi nya pengunjung yang berdampak pada pedagang-
pedagang yang ada disana karena Taman Gardu Pandang yang semulanya ramai, menjadi
sepi, mengakibatkan pengurangan lapangan kerja seperti pemandu wisata, penjual
suvenir, dan lain sebagainya. Ini dapat menyebabkan tingkat pengangguran yang lebih
tinggi di daerah sekitar,

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah : Faktor apa yang
membuat daerah Taman Gardu Pandang tersebut menjadi sepi?

C. Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui seberapa besar dampak yang terjadi kepada perekonomian


masyarakat lokal, khususnya pedagang kaki lima.
 Untuk mengetahui sebab-akibat mengapa Taman Gardu Pandang tersebut
menjadi sepi.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada ‘’Taman Gardu Pandang’’ yang terletak di Kaliurang,
Hargobinangun, Kecamatan Pakem. Hal yang akan diteliti yaitu berupa sebab-akibat
taman tersebut menjadi sepi dan dampak kepada perekonomian masyarakat lokal.
STUDI LITERATUR
A. Revitalisasi

(Sri-Edi Swasono, 2002). Revitalisasi adalah proses menghidupkan kembali kawasan kota
yang telah menurun termasuk kehidupan sosial budaya dan ekonomi di dalamnya, melalui
intervensi-intervensi fisik maupun non-fisik untuk mengakomodasi kebutuhan dan tantangan
baru.

Studi literatur revitalisasi adalah jenis penelitian yang melibatkan analisis dan tinjauan
literatur yang telah ada terkait dengan konsep revitalisasi. Revitalisasi merujuk pada upaya
untuk menghidupkan kembali, memulihkan, atau memperbarui sesuatu yang mungkin telah
mengalami penurunan atau pengepungan. Studi literatur revitalisasi umumnya fokus pada
satu atau lebih dari topik berikut:

 Revitalisasi Ekonomi: Ini terkait dengan upaya untuk memulihkan atau


menghidupkan kembali sektor ekonomi tertentu yang mungkin mengalami penurunan
atau stagnasi. Ini dapat mencakup pembangunan kawasan industri baru, peningkatan
daya saing sektor bisnis, atau upaya untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di
daerah tertentu.
 Revitalisasi Lingkungan: Ini fokus pada upaya untuk memulihkan ekosistem alami
yang mungkin telah rusak atau tercemar. Ini mencakup restorasi lahan basah,
reboisasi, dan pemulihan ekosistem terdegradasi lainnya.
 Revitalisasi Organisasi: Ini berkaitan dengan upaya untuk memperbarui atau
memperbaharui organisasi yang mungkin telah mengalami kemunduran atau krisis.
Ini mencakup restrukturisasi, perubahan manajemen, atau perubahan strategi.
 Revitalisasi Pariwisata: Fokus pada upaya membangkitkan industri pariwisata di area
yang telah mengalami penurunan minat wisata. Ini bisa mencakup pengembangan
atraksi wisata, promosi, dan investasi dalam fasilitas pariwisata.

Revitalisasi juga dilakukan sebagai upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan, yang
dulunya pernah hidup, dan mengalami kemunduran atau degradasi. Oleh karena itu, dalam
mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan revitalisasi yang mencakup perbaikan aspek
fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial.
Revitalisasi Taman Gardu Pandang Kaliurang adalah suatu inisiatif yang bertujuan untuk
memperbaharui dan memperbaiki taman ini agar dapat memenuhi potensinya sebagai
destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan. Revitalisasi adalah proses yang melibatkan
perencanaan, pembiayaan, dan implementasi berbagai langkah untuk memperbaiki kondisi
taman serta meningkatkan daya tarik dan kenyamanan pengunjung. Merupakan suatu
langkah penting untuk memulihkan dan meningkatkan nilai taman ini sebagai aset wisata
yang berharga. Hal tersebut juga tentunya akan memberikan manfaat bagi komunitas
setempat dan lingkungan sekitarnya.

B. Taman/Ruang Terbuka

Taman merupakan suatu lahan pada suatu tempat yang dapat memberikan kesenangan,
kebahagiaan, hingga keamanan (Laurie, M, 1986). Kota adalah tempat berlangsungnya proses
hidup dan kehidupan atau sebagai tempat berlangsungnya aktifitas manusia (Laurie, 1986:9
dalam Sitorus & Indraswara, n.d.).. Menurut (Irwan, 2007 dalam Sitorus & Indraswara, n.d.),
taman kota adalah ruang terbuka hijau yang mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan
interaksi sosial. Taman adalah sebuah area yang biasanya didesain dan diatur dengan
tanaman, jalan setapak, dan elemen-elemen lainnya untuk tujuan rekreasi, keindahan alam,
dan relaksasi. Taman dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dari taman kecil di
lingkungan perumahan hingga taman-taman besar di kota atau taman nasional yang luas.
Taman merupakan salah satu jenis ruang hijau yang berperan penting dalam lingkungan
perkotaan dan pedesaan. Ruang hijau ini merupakan area yang ditanami dengan berbagai
jenis tanaman, termasuk pohon, semak, bunga, dan rumput, serta seringkali dilengkapi
dengan fasilitas seperti jalan setapak, taman bermain, dan tempat duduk. Taman berfungsi
sebagai tempat rekreasi, konservasi alam, serta meningkatkan kualitas lingkungan. Taman
sebagai ruang hijau sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekologi, meningkatkan
kualitas hidup manusia, dan memperindah lingkungan. Mereka juga berperan dalam
menciptakan kota yang berkelanjutan dan sehat. Oleh karena itu, perawatan, pelestarian, dan
pengembangan taman merupakan aspek penting dalam perencanaan perkotaan dan pedesaan

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan dari data
kualitatif dilakukan dengan melakukan observasi langsung terhadap fasilitas dan
pelayanan yang ada di taman, seperti kebersihan, keamanan, dan infrastruktur, untuk
menilai faktor-faktor yang mungkin memengaruhi pengunjung, melakukan wawancara
kepada pedagang serta masyarakat sekitar, melakukan survei kepada pengunjung yang
datang atau yang pernah berkunjung ke Taman Gardu Pandang Kaliurang. Pertanyaan
tersebut dapat mencakup alasan mereka berkunjung, pengalaman mereka, apakah
mereka puas dengan fasilitas taman, dan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi
keputusan mereka untuk datang atau tidak datang lagi. Sedangkan pengambilan data
kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis grafik pengunjung pada Taman Gardu
Pandang dan pedagang sekitar untuk menunjukkan dampak kepada pedagang tersebut.
Serta menarik kesimpulan setelah mendapatkan semua data yang dibutuhkan.

VARIABEL PENELITIAN

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur


Placemaking Proses pembentukan Proses Penelitian
suatu ruang menjadi terjadinya dilakukan dengan
hidup yang dapat Placemaking melakukan
bermanfaat bagi pengamatan dan
pengguna sekitar. wawancara.
Revitalisasi Upaya untuk Dampak kepada Penelitian
Ekonomi menghidupkan atau sektor ekonomi dilakukan dengan
memulihkan kembali jika melakukan
suatu sektor ekonomi dilakukannya pengamatan dan
tertentu. Revitalisasi wawancara.

Ekonomi Aspek dari ekonomi Dampak Penelitian ini


ini merupakan berupa ekonomi pada dilakukan dengan
analisis terkait pedagang serta melakukan
ekonomi dari tenaga kerja pengamatan dan
pedagang kaki lima, yang berada di wawancara.
tukang parkir pada sekitar Taman
Taman Gardu Gardu Pandang
Pandang.

Tabel I Variabel dan Parameter


ALUR PENELITIAN

Studi Literatur

Pengambilan
Data

Studi Lapangan

Pengumpulan Penentuan Objek


Data Primer Observasi ( Petugas,
(Observasi dan Pengunjung, dan
Wawancara ) Pedagang )

Analisis Data

Kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi

Taman Gardu Pandang Kaliurang adalah salah satu tempat wisata yang terletak di
Kaliurang, Yogyakarta, Indonesia. Tempat ini terkenal karena menawarkan
pemandangan alam yang indah dan suasana yang sejuk karena berada di kawasan
perbukitan. Taman Gardu Pandang Kaliurang merupakan salah satu destinasi wisata
yang berada di Kaliurang. Taman Gardu Pandang terletak di Kaliurang, Hargobinangun,
Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Taman Gardu
Pandang menyajikan beberapa fitur-fitur seperti :

1. Gardu Pandang: Taman Gardu Pandang biasanya akan memiliki observatorium


atau platform tinggi yang menyajikan pemandangan yang memukau. Gardu
pandang ini dapat memberikan pandangan luas ke alam sekitarnya, seperti
pegunungan, lembah, atau kota.

2. Taman dan Lanskap Hijau: Keberadaan area taman dengan tanaman hias dan
pepohonan rindang dapat menjadi daya tarik tambahan. Tempat ini mungkin
cocok untuk piknik atau berjalan-jalan santai.

3. Fasilitas Rekreasi: Beberapa taman gardu pandang menyediakan fasilitas


rekreasi seperti area bermain anak, trek hiking, atau fasilitas olahraga ringan.

4. Acara Khusus dan Festival: Taman Gardu Pandang kadang-kadang menjadi


tempat untuk berbagai acara khusus, pertunjukan seni, atau festival yang dapat
menambahkan pengalaman wisatawan.
Gambar 1. Ruang lingkup pengamatan ‘’Taman Gardu Pandang’’

Sumber : Google Maps

B. Dokumentasi

Taman Gardu Pandang merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Kaliurang,
Sleman, DI Yogyakarta. Taman Gardu Pandang merupakan poin penting dalam sektor
ekonomi di daerah tersebut. Karena, Taman Gardu Pandang dapat memberikan
lapangan pekerjaan kepada warga di daerah sekitar, dan menjadikan Taman Gardu
Pandang sebagai mata pencaharian. Pada Taman Gardu Pandang Kaliurang terdapat
beberapa pepohonan serta tanaman hias yang dapat memanjakan mata sehingga pada
daerah tersebut seperti menyatu dengan alam. Selain bertujuan melihat view Merapi,
pada taman tersebut disuguhi dengan fasilitas rekreasi dan sebagai tempat untuk
melakukan acara atau kegiatan tertentu.
Gambar 2. Akses Masuk Taman Gardu Pandang

Sumber : Dokumentasi Penulis (2023)

Gambar 3. Area Parkir

Sumber : Dokumentasi Penulis (2023)


Gambar 4. Tempat Acara

Sumber : Dokumentasi Penulis (2023)

C. Kuisioner dan Wawancara

 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan seorang Narasumber, yaitu satpam pada Taman Gardu
Pandang tersebut. Wawancara dilakukan secara langsung, dengan hasil resume sebagai
berikut; ‘’Taman ini mulai sepi saat terjadinya pandemic Covid-19, dimana dengan
dilakukannya lockdown, mengharuskan taman tersebut di tutup, dan dibuka kembali
setelah new normal. Pada hari kerja, taman tersebut mengalami sepi pengunjung,
namun untuk weekend, pengunjung yang datang tersebut tidak sedikit, dan juga tidak
ramai. Taman ini lebih sering digunakan sebagai tempat acara atau kegiatan tertentu.
Dengan sepi nya pengunjung, tentunya mengalami dampak kepada masyarakat
setempat yang bekerja di taman tersebut, seperti petugas kebersihan, tukang parkir, dll.
Dan juga berdampak kepada para pedagang sekitar taman ini’’

 Kuisioner

Kuisioner dilakukan dengan mengirim link Google Form kepada beberapa teman yang
sudah pernah ke Taman Gardu Pandang tersebut. Responden pada kuisioner tersebut
sebanyak 15 responden dengan total 9 pertanyaan. Berikut hasil dari kuisioner :
Gambar 5. Diagram tentang total kunjungan pada Taman Gardu Pandang
Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Sebanyak 86,7% responden mengunjungi Taman Gardu Pandang Kaliurang kurang dari
5 kali dalam setahun dan 13,3% responden sudah mengunjungi 5-10 kali dalam
setahun.

Gambar 6. Diagram tentang daya tarik pada Taman Gardu Pandang


Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Sebanyak 80% responden tertarik terhadap objek wisata Taman Gardu Pandang
Kaliurang dikarenakan pemandangan alam nya tersebut, yang sangat indah dan
memanjakan mata. Namun 13,3% responden mendatangi tempat tersebut karena acara
atau kegiatan yang diadakan, dan sisa nya, responden mengunjungi taman tersebut
karena keberagaman flora dan fauna.
Gambar 7. Diagram tentang kepuasan kebersihan dan pemeliharaan Taman Gardu
Pandang
Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Sebanyak 53% responden merasa puas dengan kebersihan dan pemeliharaan Taman
Gardu Pandang Kaliurang, dan 33,3% responden merasa sangat puas, serta 13,3%
responden merasa tidak puas dengan kebersihan taman tersebut.

Gambar 8. Diagram tentang penilaian kualitas fasilitas pada Taman Gardu Pandang
Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Pada Diagram diatas, responden memiliki jawaban yang beragam. Sebanyak 40%
responden menilai baik terhadap kualitas fasilitas yang disediakan, sebanyak 26,7%
menilai sangat baik, lalu 20% menilai cukup baik, dan 13,3% responden merasa kurang
terhadap kualitas fasilitas yang disediakan di Taman Gardu Pandang Kaliurang.
Gambar 9. Diagram tentang pernah atau tidaknya responden mengikuti acara yang
diadakan di Taman Gardu Pandang
Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Sebanyak 53,3% responden jarang mengikuti kegiatan yang diadakan di Taman Gardu
Pandang tersebut, lalu 40% responden tidak pernah mengikuti acara atau kegiatan, dan
sisanya sering mengikuti acara atau kegiatan yang diadakan di Taman Gardu Pandang.

Gambar 10. Diagram tentang aksesibilitas ke Taman Gardu Pandang


Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Sebanyak 60% responden menilai baik terkait aksesibilitas ke Taman Gardu Pandang
tersebut, lalu 20% responden menilai cukup baik, selanjutnya 13,3% responden menilai
sangat baik, dan sisanya menilai sangat buruk.
Gambar 11. Diagram tentang tingkat keamanan di Taman Gardu Pandang
Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Sebanyak 60% responden, menilai aman terhadap tingkat keamanan di Taman Gardu
Pandang tersebut, lalu 26,7% responden menilai sangat aman, dan sisanya menilai
kurang aman dan tidak aman.

Gambar 12. Diagram tentang informasi yang disediakan di Taman Gardu Pandang
Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Sebanyak 66,7% responden menilai jelas dan informatif terhadap informasi yang
disediakan di Taman Gardu Pandang tersebut. Lalu, sebanyak 13,3% responden menilai
sangat jelas dan informatif, di angka yang sama menilai kurang jelas dan informatif, dan
sisanya tidak jelas dan informatif.
Gambar 13. Diagram tentang ketersediaan fasilitas parkir di Taman Gardu Pandang
Sumber : Data Observasi Penulis, 2023
Sebanyak 53,3% responden menilai memadai terhadap fasilitas parkir di Taman Gardu
Pandang, lalu 40% responden menilai sangat memadai, dan sisanya menilai kurang
memadai.

KESIMPULAN
Setelah mendapatkan data melalui wawancara dan kuisioner, dapat disimbulkan bahwa,
ketertarikan pengunjung untuk melihat pemandangan alam yang tersedia di taman
tersebut, sehingga saat ramai pengunjung tentunya merupakan hal yang berdampak
positif terhadap ekonomi masyarakat sekitar. Namun, belakangan ini Taman Gardu
Pandang menjadi sepi pengunjung akibat penurunan pengelolaan dan manajemen yang
baik, karena disebabkan beberapa hal seperti fasilitas yang disediakan, faktor
kebersihan, serta kurangnya daya tarik pada Taman Gardu Pandang tersebut. Oleh
karena itu, manajemen atau pengelola taman tersebut harus memperhatikan hal-hal itu
agar pengunjung selalu ramai. Lalu, pada diagram tentang daya tarik pada Taman Gardu
Pandang, sebanyak 80% responden tertarik dengan pemandangan alam yang disajikan.
Hal tersebut tentunya merupakan sebuah arah positif jika pengunjung tersebut baru
pertama kali mengunjungi taman tersebut, namun jika untuk kedua kalinya, tentu sudah
tidak ingin lagi kembali disana dikarenakan tidak ada hal baru yang menjadi daya tarik
bagi pengunjung untuk datang kedua kalinya. Oleh karena itu, Revitalisasi diperlukan
agar Taman Gardu Pandang tersebut selalu hidup dan tidak sepi pengunjung dengan
menyajikan hal-hal baru sehingga pengunjung menjadi betah untuk datang kedua
kalinya.
DAFTAR PUSTAKA

Supriatna, Y. (2005). Revitalisasi Pusat Kota: Suatu Tinjauan Manajemen Ruang dan
Arsitektur. Penerbit Universitas Indonesia.
Rukayah. (2011). Revitalisasi Pusat Kota Lama: Potensi dan Tantangan. UGM Press.
Sugiri, R., Winardi, R. A., & Cahyadi, M. (2016). "Revitalisasi Kawasan Industri Pesisir
sebagai Lokasi Wisata." Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 27(2), 94-
108.
Iqbal F. M., M., & Retnaningdyah, C. (2008). Revitalisasi Kawasan Industri dan
Perumahan Pesisir. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Erawati, N. (2015). Desain Taman Kota: Panduan Praktis Membuat Ruang Terbuka Hijau
yang Menyenangkan. Penerbit Kreasi Wacana.
Abdulhadi, D. A., & Junaini, S. N. (2019). "Placemaking dalam Konteks Taman Kota: Studi
Kasus Taman Menteng Jakarta." Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota,
30(1), 59-74.
Kartini, I., Yuliansyah, R., & Ridha, M. (2019). "Strategi Revitalisasi Taman Kota sebagai
Ruang Publik Berkelanjutan." Jurnal Pengembangan Kota, 7(2), 141-154.
Marpaung, A. S., Yusuf, M. S., & Tambunan, R. (2018). "Perencanaan Revitalisasi Taman
sebagai Alternatif Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat." Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, 29(2), 133-145.
Handinoto. (2005). Revitalisasi Kawasan Kota Lama: Pengalaman Pemugaran Kota
Lama
di Indonesia. Penerbit Yayasan Obor Indonesia.
Yayasan Obor Indonesia. (2008). Revitalisasi Kawasan Bersejarah. Obor Indonesia.
Suranto. (2017). Wisata Taman Kota. Penerbit Buku Kita.
Arifin, D., & Wahyudi, A. (2018). "Dampak Revitalisasi Taman Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat: Studi Kasus Taman Bungkul Surabaya." Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 13(1), 19-28.
Rosmayanti, M., & Setyawan, A. B. (2019). "Peningkatan Kualitas Hidup Melalui
Revitalisasi Ruang Terbuka Hijau: Studi Kasus Taman Puspa Wangi Kota
Bandung." Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 15(2), 163-176.
Hidayat, T., & Hanan, Y. (2014). Manajemen dan Pemeliharaan Taman Kota. Penerbit
Pustaka Pelajar.
Susanto, A., & Sutopo, B. (2016). Revitalisasi Taman Kota: Meningkatkan Kualitas Hidup
dan Kesejahteraan Masyarakat. Penerbit CV. Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai