Anda di halaman 1dari 303

053/UN40.F7.S1/PK.05.

01/2021

PENGARUH GREEN PERCEIVED QUALITY DAN E-WOM ADOPTION


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WANGSA JELITA
(Studi pada Beauty Vlogger di Beauty Enthusiast Community)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Syarat Ujian Skripsi Sarjana Pendidikan Pada


Program Studi Bisnis

Oleh
Jesica Miranda Soselisa
1404458

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
PENGARUH GREEN PERCEIVED QUALITY DAN E-WOM ADOPTION
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WANGSA JELITA
(Survei pada Beauty Vlogger di Beauty Enthusiast Community)

Oleh:
Jesica Miranda Soselisa
1404458

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Jesica Miranda Soselisa


Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2019

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang,
difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH GREEN PERCEIVED QUALITY DAN E-WOM ADOPTION


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WANGSA JELITA
(Studi pada Beauty Vlogger di Beauty Enthusiast Community)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S.Sos., M.M. Lisnawati, S.Pd., M.M.
NIP. 19690404 199903 1 001 NIP. 19850112 201012 2 005

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ketua Program Studi


Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Pendidikan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. Eeng Ahman, MS. Dr. Puspo Dewi Dirgantari,S.Pd.,MT., MM


NIP. 19611022 198603 1 002 NIP. 19820830 200502 2 003

Tanggung Jawab Yuridis


Ada Pada Penulis

Jesica Miranda Soselisa


NIM. 1404458
ABSTRAK

Jesica Miranda Soselisa (1404458), “Pengaruh Green Perceived Quality dan E-wom
Adoption Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Beauty Vlogger di Beauty
Enthusiast Community)”. Dibawah bimbingan Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S.Sos.,
M.M. dan Lisnawati, S.Pd., M.M.

Keputusan pembelian berbasis ramah lingkungan merupakan suatu konsep dalam


perilaku pembelian di mana konsumen memutuskan untuk bertindak atau melakukan
sesuatu. Pemilihan produk yang dilakukan oleh konsumen masih berdasarkan harga
tanpa mempertimbangkan resiko yang akan dialami konsumen. Produk ramah
lingkungan sudah diimplementasikan pada beberapa industri di Indonesia salah
satunya industri kecantikan dan penggunaan kosmetik Indonesia semakin hari semakin
meningkat tetapi hal itu tidak terjadi pada pengguna produk ramah lingkungan.
Wangsa Jelita sebagai produk yang mendukung keseimbangan antara kesehatan
konsumen dan kondisi lingkungan, mengalami penurunan pangsa pasar yang cukup
signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh (1) gambaran green perceived
quality, (2) gambaran e-wom adoption, (3) gambaran keputusan pembelian dan (4)
pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian
Wangsa Jelita. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif.
Metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampel probability
sampling dan jumlah sampel sebanyak 101 responden. Teknik analisis data yang
digunakan adalah Structural Equation Modeling dengan alat bantu program IBM
SPSS AMOS 24.0 for Windows. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
gambaran green perceived quality, e-wom adoption dan keputusan pembelian berada
pada kategori baik. Green perceived quality dan e-wom adoption memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kata Kunci: Green Marketing, Consumer Behavior, Kosmetik Ramah Lingkungan


Green Perceived Quality; E-wom Adoption; Keputusan Pembelian;
Wangsa Jelita

i
ABSTRACK

Jesica Miranda Soselisa (1404458), "The Effect of Green Perceived Quality and E-
Wom Adoption on Purchase Decisions (Study on Beauty Vlogger at the Beauty
Enthusiast Community)". Under Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S.Sos., M.M. and
Lisnawati, S.Pd., M.M.

Environmental-based purchasing decisions are a concept in purchase behavior where


consumers decide to act or do something. The selection of products made by
consumers is still based on price without considering the risks that will be experienced
by consumers. Green products have been implemented in several industries in
Indonesia, one of them is cosmetic industry. Wangsa Jelita as a product that supports
a balance between consumer health and environmental conditions, has a significant
decline in market share. This study aims to obtain (1) the description of green
perceived quality, (2) the description of e-wom adoption, (3) the description of
purchasing decisions and (4) the effect of green perceived quality and e-wom adoption
on purchasing decisions. The type of research used is descriptive and verification. The
method used is explanatory survey with probability sampling technique and the
number of samples is 101 respondents. The data analysis technique used is Structural
Equation Modeling. The findings of this study indicate that the description of green
perceived quality, e-wom adoption and purchase decision are in the good category.
Green perceived quality and e-wom adoption have a positive and significant influence
on purchasing decisions.

Keywords: Green Marketing; Consumer Behavior; Green Cosmetics; Green


Perceived Quality; E-wom Adoption; Purchase Decision; Wangsa Jelita

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya yang tak terhingga sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini didedikasikan untuk kedua orang
tua tersayang Papa Erick dan Mama Uci yang telah memberikan segala sesuatu hal
yang luar biasa dan terbaik bagi penulis. Semoga semua yang telah penulis usahakan
menjadi sebuah kebanggaan bagi Papa dan mama. Selanjutnya penulis ucapkan terima
kasih kepada adik-adik tercinta Dio, Rey dan Yehuda atas doa, motivasi, semangat dan
kasih sayang yang tiada henti diberikan.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini
khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Rd. Asep Kadarohman, M.Si. selaku Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P. selaku Dekan Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Bapak Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Manajemen Bisnis Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pendidikan Indonesia.
4. Bapak Drs. Bambang Widjajanta, M.M. selaku Ketua Tim Pengembang Penulis
Skripsi Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
5. Bapak Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S. Sos., M.M. selaku Dosen Pembimbing I
yang senantiasa membimbing dengan penuh ketelitian dan kesabaran serta selalu
memberikan motivasi dan pengarahan kepada penulis juga bersedia meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran di tengah-tengah kesibukannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan
dengan sesuatu yang lebih baik dan penuh keberkahan hidup.
6. Ibu Lisnawati, S.Pd., M.M. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
motivasi yang sangat berarti dan pengarahan kepada penulis dengan penuh
kesabaran, semoga Tuhan Yang Maha Esa melapangkan dan memberikan
kemudahan dalam segala urusan dan juga selaku Dosen Pembimbing Akademik

iii
yang telah membimbing dalam penyelesaian kontrak mata kuliah selama masa
perkuliahan penulis di kampus, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
balasan dengan pahala amalan baik dan penuh keberkahan hidup.
7. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis yang telah
membimbing dan memberikan motivasi serta bantuan bagi penulis.
8. Orang terdekat penulis, Omega Touselak, terima kasih atas semangat, doa, tenaga,
waktu, pikiran, dan materi yang telah diberikan selama ini. Semoga Tuhan
membalas semua kebaikan dan tetap dalam lindungan-Nya.
9. Sahabat dan mentor terbaik, Jessica Zefanya, Grace Marcella, Ebdy Gustav,
Overcomers, Keluarga Mimbar Mahasiswa GKPB, dan Cell Grup STPB-UPI,
terima kasih atas dukungan, doa, dan hiburannya selama penulis menyusun skripsi
ini.
10. Sahabat-sahabat terbaik di kampus Siti Khotijah, Rozana Adzimmaturrahmah,
Nilam Larassita dan Nadya Mahri yang senantiasa memberikan semangat dan
motivasi bagi penulis saat penyusunan skripsi ini serta memberikan bantuan saat
penulis mengalami kendala.
11. Sahabat seperjuangan dalam menyusun skripsi Yulistio Wibowo, Awan Padri, dan
Jaja Rozak terimakasih atas motivasi dan bantuannya. Semoga selalu dalam
lindungan-Nya.
12. Sahabat terbaik Eka Cahyani, Kiky Ramadhani, Vian Persulessy dan Jhosua
Sipakoly yang selalu memberikan semangat dan doa bagi penulis. Semoga selalu
dalam lindungan-Nya.
13. Seluruh teman-teman Pendidikan Manajemen Bisnis 2014 yang tidak henti-
hentinya berjuang bersama, semoga selalu menjadi angkatan yang terbaik.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan-kebaikan
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan
balasan yang terbaik serta menghapuskan dosa atas semua kesalahan dan kekhilafan.
Aamiin

Bandung, Mei 2019


Jesica Miranda Soselisa

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah, rahmat, karena atas karunia dan kehendak-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Green Perceived Quality dan Electronic
Word of Mouth Adoption Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Ramah
Lingkungan (Studi Kasus Pada Beauty Vlogger Pengguna Kosmetik Ramah
Lingkungan Di Beauty Enthusiast Community)” disusun untuk memperoleh temuan
mengenai pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik ramah lingkungan.
Skripsi ini dikerjakan penulis dengan sebaik dan seoptimal mungkin dengan
harapan dapat bermanfaat serta menjadi sumbangan ilmu yang berarti bagi kemajuan
dunia pendidikan. Apabila masih terdapat kekurangan dan kesalahan, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
dijadikan landasan perbaikan yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Bandung, Januari 2019

Jesica Miranda Soselisa

v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ I
ABSTRACK .............................................................................................................. II
UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................. III
KATA PENGANTAR ............................................................................................. V
DAFTAR ISI .......................................................................................................... VI
DAFTAR TABEL.................................................................................................. XI
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... XIII
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................XIV
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ....................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 7
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
1.5 Kegunaan Penelitian................................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS .................................................................................... 11
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 11
2.1.1 Konsep Keputusan Pembelian........................................................ 11
2.1.1.1 Konsep Keputusan Pembelian dalam Perilaku Konsumen 11
2.1.1.2 Definisi Keputusan Pembelian ........................................... 14
2.1.1.3 Dimensi Keputusan Pembelian .......................................... 15
2.1.1.4 Model Keputusan Pembelian ............................................. 16
2.1.2 Konsep Green Perceived Quality................................................... 20
2.1.2.1 Konsep Green Perceived Quality dalam Perilaku
Konsumen........................................................................... 20
2.1.2.2 Definisi Green Perceived Quality ...................................... 23
2.1.2.3 Dimensi Green Perceived Quality ..................................... 25
2.1.2.4 Model Green Perceived Quality......................................... 26
2.1.3 Konsep Electronic Word of Mouth Adoption ................................. 29
2.1.3.1 Konsep Electronic Word of Mouth Adoption dalam
Perilaku Konsumen ............................................................ 29

vi
2.1.3.2 Definisi Electronic Word of Mouth Adoption .................... 32
2.1.3.3 Dimensi Electronic Word of Mouth Adoption .................... 33
2.1.3.4 Model Electronic Word of Mouth Adoption ....................... 35
2.1.4 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 40
2.2 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 46
2.3 Hipotesis .................................................................................................. 50
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN .................................... 51
3.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 51
3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 51
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ............................... 51
3.2.2 Operasional Variabel ...................................................................... 52
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 59
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel ............................................ 60
3.2.4.1 Populasi .............................................................................. 60
3.2.4.2 Sampel ................................................................................ 60
3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel................................................... 63
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 63
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ..................................... 64
3.2.6.1 Hasil Validasi Data ............................................................ 65
3.2.6.2 Hasil Realibilitas Data........................................................ 69
3.2.7 Teknik Analisis Data ...................................................................... 71
3.2.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ......................................... 72
3.2.7.2 Teknik Analisis Data Verifikatif ....................................... 74
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ............................................................ 83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 85
4.1 Profil, Identitas dan Sejarah Perusahaan Wangsa Jelita ................... 85
4.1.1 Profil dan Identitas Perusahaan Wangsa Jelita............................... 85
4.1.2 Sejarah Perusahaan Wangsa Jelita ................................................. 86
4.2 Karakteristik dan Pengalaman Responden ......................................... 86
4.2.1 Keterkaitan Jenis Kelamin dan Usia Pengguna Wangsa Jelita ...... 87
4.2.2 Keterkaitan Pendapatan dan Pekerjaan Pengguna Wangsa Jelita .. 88

vii
4.2.3 Keterkaitan Jenis Produk yang Digunakan dan Usia Pengguna
Wangsa Jelita ................................................................................. 89
4.2.4 Keterkaitan Jenis Produk dan Pendapatan Pengguna
Wangsa Jelita ................................................................................. 89
4.2.5 Keterkaitan Jenis Produk dan Media yang Digunakan Untuk
Mendapatkan Informasi Tentang Wangsa Jelita ............................ 90
4.3.6 Keterkaitan Pengguna Wangsa Jelita Berdasarkan Durasi
Penggunaan Produk dan Usia......................................................... 91
4.3.7 Keterkaitan Pengguna Wangsa Jelita Berdasarkan Durasi
Penggunaan Produk dan Jenis Produk ........................................... 92
4.3 Hasil Pengujian Deskriptif ..................................................................... 93
4.3.1 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai
Green Perceived Quality ................................................................ 93
4.3.1.1 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Biodegradability ................................................................. 95
4.3.1.2 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Reusability .......................................................................... 97
4.3.1.3 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Durability ........................................................................... 98
4.3.1.4 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Regarded ............................................................................ 99
4.3.2 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai Electornic Word of
Mouth Adoption............................................................................ 100
4.3.2.1 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Information Quality .......................................................... 102
4.3.2.2 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Information Credibility .................................................... 104
4.3.2.3 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Information Usefulness .................................................... 105
4.3.2.4 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Social Media Quality ........................................................ 107

viii
4.3.3 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai Keputusan
Pembelian ..................................................................................... 108
4.3.3.1 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Fulfilling The needs .......................................................... 110
4.3.3.2 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Time
Pressure ............................................................................ 112
4.3.3.3 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi
Utilitarian Product ........................................................... 113
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis .................................................................... 114
4.4.1 Uji Asumsi Structural Equation Modelling ................................. 115
4.4.1.1 Ukuran Sampel ................................................................. 115
4.4.1.2 Normalitas Data ............................................................... 115
4.4.1.3 Outliers Data .................................................................... 116
4.4.1.4 Multikolinearitas .............................................................. 117
4.4.2 Tahapan-tahapan Structural Equation Modelling ........................ 117
4.4.2.1 Spesifikasi Model (Model Spesification) ......................... 117
4.4.2.2 Identifikasi (Identification)............................................... 119
4.4.2.3 Estimasi (Estimation) ....................................................... 119
4.4.2.4 Uji Kecocokan (Testing Fit) ............................................. 120
4.4.2.5 Respesifikasi Model (Model Respesification) .................. 129
4.4.3 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 129
4.5 Implikasi Penelitian .............................................................................. 134
4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis............................................. 134
4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris ............................................ 135
4.5.3 Implikasi Hasil Penelitian Pengaruh Green Perceived Qualiti dan
Electronic Word of Mouth Adoption terhadap Keputusan Pembelian
pada Program Studi Pendidikan Bisnis ........................................ 136
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .............................................. 117
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 117
5.2 Rekomendasi ......................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 119
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 127

ix
x
DAFTAR TABEL

No Judul Hal
1.1 Perbandingan Persentase Pertumbuhan Penjualan Kosmetik Antara
Produk Konvensional Dan Ramah Lingkungan Di Indonesia
Tahun 2014-2018 ............................................................................. 4
1.2 Jumlah Penjualan Produk Kosmetik Ramah Lingkungan Di Indonesia
Tahun 2015-2018 ............................................................................. 5
2.1 Definisi Keputusan Pembelian Menurut Para Ahli ...................................... 14
2.2 Definisi Green Perceived Quality Menurut Para Ahli ................................. 23
2.3 Definisi Electronic Word Of Mouth Adoption Menurut Para Ahli ............. 32
2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 40
3.1 Operasionalisasi Variabel............................................................................. 52
3.2 Jenis Dan Sumber Data ................................................................................ 59
3.3 Hasil Uji Validitas Hubungan Keputusan Pembelian .................................. 66
3.4 Hasil Uji Validitas Hubungan Green Perceived Quality ............................. 67
3.5 Hasil Uji Validitas Hubungan Electronic Word Of Mouth Adoption .......... 68
3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ......................................................................... 70
3.7 Skor Alternatif Jawaban Positif Dan Negatif ............................................... 72
3.8 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden ....................................... 73
3.9 Indikator Pengujian Kesesuaian Model ....................................................... 81
4.1 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia ..... 87
4.2 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Pendapatan Dan Pekerjaan . 88
4.3 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Jenis Produk Dan Usia........ 89
4.4 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Pendapatan Dan
Jenis Produk ................................................................................... 90
4.5 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Media Yang Digunakan Dan
Jenis Produk ................................................................................... 91
4.6 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Durasi Penggunaan Produk
Dan Usia ......................................................................................... 92
4.7 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Durasi Penggunaan Produk
Dan Jenis Produk............................................................................ 93
4.8 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai Green Perceived Quality .. 94
4.9 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Biodegradability Pada Green
Perceived Quality ........................................................................... 96
4.10 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Reusability Pada Green
Perceived Quality ........................................................................... 97
4.11 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Durability Pada Green
Perceived Quality ........................................................................... 98
4.12 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Regarded Pada Green
Perceived Quality ........................................................................... 99
4.13 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai Electronic Word Of Mouth
Adoption ....................................................................................... 100

xi
4.14 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Information Quality Pada
Electronic Word Of Mouth Adoption ........................................... 103
4.15 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Information Credibility Pada
Electronic Word Of Mouth Adoption ........................................... 104
4.16 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Information Usefulness Pada
Electronic Word Of Mouth Adoption ........................................... 106
4.17 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Social Media Quality Pada
Electronic Word Of Mouth Adoption ........................................... 107
4.18 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai Keputusan Pembelian ..... 109
4.19 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Fulfilling The Needs Pada
Keputusan Pembelian ................................................................... 111
4.20 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Time Pressure Pada
Keputusan Pembelian ................................................................... 112
4.21 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Terhadap Utilitarian Product Pada
Keputusan Pembelian ................................................................... 113
4.22 Hasil Uji Normalitas Data .......................................................................... 116
4.23 Hasil Pengujian Outliers Data .................................................................... 116
4.24 Hasil Pengujian Estimasi Measurement Model ......................................... 120
4.25 Model Pengukuran Konstruk Eksogen Green Perceived Quality.............. 121
4.26 Model Pengukuran Konstruk Eksogen E-Wom Adoption .......................... 123
4.27 Model Pengukuran Konstruk Endogen Keputusan Pembelian .................. 125
4.28 Hasil Estimasi Parameter Model Model Green Perceived Quality Dan
Electronic Word Of Mouth Adoption Terhadap Keputusan
Pembelian ..................................................................................... 127
4.29 Hasil Pengujian Goodness Of Fit ............................................................... 128
4.30 Korelasi Antar-Dimensi Variabel .............................................................. 130

xii
DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal
2.1 A Simple Model Of Customer Decision-Making ........................... 12
2.2 Tahap Pengambilan Keputusan ...................................................... 17
2.3 Proses Pemahan Dan Penentuan Konsumen .................................. 18
2.4 Model Keputusan Pembelian ......................................................... 19
2.5 The Flow Of Green Perceived Quality........................................... 22
2.6 The Form Of Green Perceived Quality .......................................... 27
2.7 Green Perceived Quality Model..................................................... 28
2.8 Persepsi Pelanggan Terhadap Merek Produk Ramah Lingkungan 29
2.9 The Flow Of Electronic Word Of Mouth Adoption ........................ 31
2.10 Conceptual Framwork – Adopted And Adapted Form Information
Adoption Model .............................................................................. 35
2.11 The Flow Of E-Wom Adoption ....................................................... 37
2.12 The Proposed Framework Of Factors Influence E-Wom Adoption
........................................................................................................ 39
2.13 Kerangkan Pemikiran Pengaruh Green Perceived Quality Dan E-
Wom Adoption Terhadap Keputusan Pembelian ............................ 49
2.14 Paradigma Penelitian Pengaruh Green Perceived Quality Dan E-Wom
Adoption Terhadap Keputusan Pembelian ..................................... 50
3.1 Garis Kontinum Penelitian Green Perceived Quality, Electronic
Word Of Mouth Dan Keputusan Pembelian ................................... 73
3.2 Model Pengukuran Green Perceived Quality ................................ 75
3.3 Model Pengukuran Electronic Word Of Mouth Adoption.............. 76
3.4 Model Pengukuran Keputusan Pembelian ..................................... 76
3.5 Diagram Jalur Pengaruh Green Perceived Quality Dan Electronic
Word Of Mouth Adoption Terhadap Keputusan Pembelian .......... 77
4.1 Garis Kontinum Variabel Green Perceived Quality ...................... 95
4.2 Garis Kontinum Variabel Electronic Word Of Mouth Adoption . 102
4.3 Garis Kontinum Variabel Keputusan Pembelian ......................... 110
4.4 Spesifikasi Model ......................................................................... 118
4.5 Model Pengukuran Konstruk Eksogen Green Perceived Quality
(GPQ) ........................................................................................... 121
4.6 Model Pengukuran Konstruk Eksogen E-Wom Adoption
(EWOMADP) .............................................................................. 123
4.7 Model Pengukuran Konstruk Endogen Keputusan Pembelian (KP)
...................................................................................................... 125
4.8 Struktur Model Green Perceived Quality Dan E-Wom Adoption
Terhadap Keputusan Pembelian ................................................... 127

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul
Lampiran 1 Sk Pembimbing
Lampiran 2 Rekapitulasi Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Koding Validitas Dan Realibilitas
Lampiran 5 Uji Validitas Keputusan Pembelian
Lampiran 6 Uji Validitas Green Perceived Quality
Lampiran 7 Uji Validitas E-Wom Adoption
Lampiran 8 Realibilitas Green Perceived Quality, E-Wom Adoption Dan
Keputusan Pembelian
Lampiran 9 Koding Karakteristik Responden
Lampiran 10 Koding Variabel Green Perceived Quality (X1)
Lampiran 11 Koding Variabel E-Wom Adoption (X2)
Lampiran 12 Koding Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Lampiran 13 Koding Crosstab
Lampiran 14 Output Analisis Data Deskriptif
Lampiran 15 Output Analisis Data Verifikatif
Lampiran 16 Curriculum Vitae (CV)

xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Permasalahan lingkungan dan kesehatan secara langsung dan tidak langsung
diakibatkan oleh aktivitas manusia (Rawat, 2018), baik di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, bisnis, serta regulasi industrialisasi telah menjadi isu sentral
(Wulandari & Pramono, 2018). Kesadaran terhadap lingkungan hidup dan
kesehatan tubuh telah merubah cara pandang serta pola hidup konsumen dan para
pelaku bisnis (Sholikah, 2018). Hal ini ditunjukkan pada perubahan pola
pendekatan bisnis yang mulai mengarahkan usaha dengan pendekatan aktifitas
berbasis kelestarian lingkungan (Pratama, 2018).
Pemasaran yang berbasis pada kelestarian lingkungan merupakan
perkembangan baru dalam bidang pemasaran (Idris, Bawa, & Idris, 2018), dan
merupakan suatu peluang yang potensial dan strategis yang memiliki keuntungan
ganda, baik pelaku bisnis maupun masyarakat sebagai pengguna (Gkouzos &
Christofakis, 2016). Pendekatan pemasaran berbasis ramah lingkungan harus
holistik dan mampu meningkatkan integrasi dari isu lingkungan pada seluruh aspek
aktivitas perusahaan, mulai dari formulasi strategi, perencanaan, proses produksi,
penyaluran sampai distribusi ke pelanggan (Papadas, Avlonitis, Carrigan, & Piha,
2018). Selain mengkampanyekan kelestarian lingkungan, produk ramah
lingkungan tidak mengujikan produk terhadap hewan atau no animal testing
(Robinson et al., 2017). Beberapa produk juga akan menyertakan dimana dan
bagaimana bahan-bahan tersebut didapat serta memiliki sertifikasi organik pada
kemasan (Sutarni, Trisnanto, & Unteawati, 2018). Dari sisi kemasan, beberapa
produk sudah mengganti plastik dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan
seperti kayu atau kertas bahkan tanpa kemasan sama sekali (Khasanah et al., 2017).
Pemasaran berbasis ramah lingkungan merupakan tindakan “back to nature”
dari perusahaan untuk menentukan harga, menyusun rencana penjualan, strategi,
produksi, promosi produk dan pelayanan jasa yang tidak merugikan konsumen dan
lingkungan (Groening, Sarkis, & Zhu, 2018). Pelaku bisnis perlu memandang
fenomena “back to nature” sebagai suatu hal yang berpotensi menjadi peluang
bisnis dan melakukan upaya agar pemasaran berbasis ramah lingkungan menjadi

1
2

strategi jangka panjang secara proaktif di dalam perusahan (Lutfhi & Hapsari,
2018).
Perhatian dan fokus perusahaan harus diberikan secara menyeluruh pada
pemasaran berbasis ramah lingkungan, karena hal ini memberi dampak yang besar
bagi kesehatan konsumen dan lingkungan (Bagus & Octavia, 2018). Implikasi yang
sangat signifikan dari kondisi tersebut bagi perusahaan adalah penilaian konsumen
yang diukur melalui kekuatan dan frekuensi pembelian yang dilakukan (Rofiq &
Hufrom, 2017). Perusahaan akan memperoleh kekuatan apabila menerima
penilaian yang baik dari konsumen sehingga berdampak pada angka penjualan yang
tinggi, begitu juga sebaliknya. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk lebih
berhati-hati dalam mengambil keputusan yang melibatkan lingkungan (Absor,
Hasiolan, & Malik, 2018). Di samping itu, istilah pemasaran berbasis ramah
lingkungan digunakan sebagai upaya untuk mencapai tujuan dari perusahaan
(Gürlek & Tuna, 2018). Hal ini terlihat pada perhatian perusahaan terhadap isu-isu
lingkungan dan kesehatan dengan meningkatnya pasar yang peduli lingkungan,
yakni pasar yang menjual produk dan jasa ramah lingkungan (Papadas et al., 2018).
Hasil survei dan penelitian menunjukan perkembangan pemasaran berbasis
ramah lingkungan khususnya penggunaan produk ramah lingkungan di Indonesia
berjalan lambat akibat edukasi yang kurang terhadap keunggulan produk ramah
lingkungan dan masih terbungkus dalam konsep bauran pemasaran konvensional
(Lutfhi & Hapsari, 2018), meskipun memiliki potensi pangsa pasar yang besar
(Susilo, 2018). Sedangkan produk ramah lingkungan sebagai produk alami telah
menjadi tren di berbagai negara di dunia (Gkouzos & Christofakis, 2016) karena
produk ramah lingkungan adalah bagian dari karakteristik pemasaran berbasis
ramah lingkungan yang menawarkan kesehatan lingkungan dan kesehatan tubuh
konsumen (Khare & Varshneya, 2017).
Beberapa peneliti menganggap bahwa pemasaran berbasis ramah lingkungan
di Indonesia belum menerapkan “back to nature” yang sesungguhnya dalam
memberikan kontribusi lebih lanjut pada isu lingkungan dan kesehatan atas
pengintegrasian potensi keunggulan bersaing dengan kepedulian lingkungan
sebagai strategi bisnis (Papadas et al., 2018). Jika isu lingkungan seperti polusi,
perlindungan terhadap spesies, dan produk yang dapat didaur ulang memiliki arti
3

penting bagi konsumen dalam memilih produk (Chrysanthini, Sumarwan, & Rifin,
2017), dan terdapat perusahaan dalam pasar menjadi satu-satunya yang memberi
tawaran dengan suatu bauran pemasaran ramah lingkungan di antara para
pesaingnya, maka perusahaan tersebut memiliki strategi keunggulan bersaing yang
tinggi (Dew, 2018).
Studi kasus terdahulu pada tahun 1997 mengenai keputusan pembelian produk
ramah lingkungan yang didefinisikan sebagai perilaku pembelian yang tidak
merugikan lingkungan (Mainieri, et al., 1997). Sedangkan pada tahun 2018
mengalami pergeseran pemahaman yang lebih luas mengenai perilaku konsumsi
produk ramah lingkungan yang didefinisikan sebagai perilaku pembelian yang tidak
merugikan lingkungan, mementingkan kesehatan, bersedia membayar lebih dan
konsumen melihat produk ramah lingkungan secara holistik mulai dari kemasan,
promosi, produksi, hingga produk dan jasa yang siap dipakai (Papadas et al., 2018).
Berkaitan dengan pergeseran pola hidup “back to nature”, tren keamanan
konsumsi produk ramah lingkungan menjadi menjadi isu sensitif di berbagai
industri termasuk industri kosmetik dan obat-obatan (Sherej-sharifi, 2017). Isu
kosmetik yang aman telah meningkatkan kesadaran masyarakat pada krisis
lingkungan yang menuntut setiap orang untuk memiliki gaya hidup sehat dan hemat
(Soetjianto, 2018). Produk kosmetik ramah lingkungan di Indonesia belum begitu
dilirik oleh konsumen meskipun beberapa produk ramah lingkungan telah diterima
dengan baik oleh pasar Indonesia (Kristiana, 2018).
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, perkembangan industri kosmetik
konsvensional Indonesia tergolong pesat dan solit (Khukmiyah, Susyanti, & Salim,
2017). Hal ini terlihat di tahun 2014-2018 kosmetik konvensional di Indonesia
mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 sebesar 9,4%, tahun 2015 mengalami
peningkatan sebesar 9,6%, tahun 2016 sebesar 9,9%, tahun 2017 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan sebesar 14%, dan pada tahun 2018 sebesar 20%.
Sedangkan angka pertumbuhan produk kosmetik ramah lingkungan sangat rendah
dibandingkan kosmetik konvensional. Peningkatan persentase hanya terjadi pada
tahun 2014-2017 dan pada tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Pada tahun 2014 sebesar 1,2%, tahun 2015 meningkat menjadi 1,5%,
pada tahun 2016 naik sebesar 1,7%, pada tahun 2017% naik drastis dengan angka
4

2,2%, tetapi pada tahun 2018 mengalami penurunan signifikan hingga angka 1,6%
(cnnindonesia, 2018). Pertumbuhan penjualan kosmetik di Indonesia dapat dilihat
pada Tabel 1.1 Perbandingan Persentase Pertumbuhan Penjualan Kosmetik antara
Produk Konvensional dan Ramah Lingkungan di Indonesia Tahun 2016-2018 di
bawah ini:
TABEL 1.1
PERBANDINGAN PERSENTASE PERTUMBUHAN PENJUALAN
KOSMETIK ANTARA PRODUK KONVENSIONAL DAN RAMAH
LINGKUNGAN DI INDONESIA TAHUN 2014-2018
No Tahun Konsvensional (%) Ramah Lingkungan (%)
1 2014 9,4% 1,2%
2 2015 9,6% 1,5%
3 2016 9,9% 1,7%
4 2017 14% 2,2%
5 2018 20% 1,6%
Sumber: www.cnnindonesia.com
Pemaparan persentase yang disajikan melalui tabel 1.1 merupakan
pertumbuhan yang sangat penting dan berpengaruh terhadap angka penjualan
produk kosmetik ramah lingkungan tahun berikut di Indonesia. Penurunan
persentase penjualan produk kosmetik ramah lingkungan dikarenakan promosi dan
kampanya go green dari perusahaan yang masih kurang, harga cukup mahal,
edukasi yang minim tentang keunggulan produk kosmetik ramah lingkungan, dan
kesadaran konsumen terhadap kesehatan tubuh serta kestabilan lingkungan
(Retnawati, 2019). Fenomena ini mengindikasikan bahwa produk kosmetik
konvensionel jauh lebih diminati oleh konsumen dibandingkan produk kosmetik
ramah lingkungan (Shaputra, 2017). Perlu ada kesadaran yang tinggi untuk
menggunakan dan merekomendasikan produk kosmetik ramah lingkungan (Khare
& Varshneya, 2017).
Meskipun pada Tabel 1.1 menunjukan produk kosmetik konvensional
memiliki pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi, tetapi ada beberapa merek
produk kosmetik ramah lingkungan yang cukup dikenal di Indonesia, antara lain:
The Body Shop, L’Occitane, Avalon, Epoch, dan Wangsa Jelita. Hal tersebut
dibuktikan melalui hasil penjualan yang dicapai masing-masing merek dalam kurun
waktu 4 tahun, 2015-2018. Pada tahun 2015 The Body Shop memiliki angka
penjualan tertinggi selama 2016-2018 sedangkan Wangsa Jelita memiliki
persentase penjualan terendah selama 2016-2019.
5

TABEL 1.2
JUMLAH PENJUALAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN
DI INDONESIA TAHUN 2015-2018
No Merek Negara 2015 2016 2017 2018
1 The Body Shop Britania Raya 32,0% 22,6% 14,0% 17,0%
2 L’Occitane Perancis 24,0% 19,7% 17,8% 12,0%
3 Avalon Jerman 10,0% 13,4% 11,0% 11,9%
4 Nu Skin Epoch Amerika 17,0% 9,0% 8,4% 7,0%
5 Wangsa Jelita Indonesia 3,1% 2,1% 2,0% 1,8%
Sumber: Diolah dari beberapa sumber
Melihat data Tabel 1.2 menunjukan pertumbuhan penjualan produk kosmetik
ramah lingkungan yang fluktuatif setiap tahun. Fenomena ini merupakan akibat dari
keputusan pembelian produk kosmetik ramah lingkungan yang masih labil. Avalon,
Nu Skin Epoch, dan Wangsa Jelita menjadi merek dengan persentase penjualan
yang paling rendah setiap tahun. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya promosi atau
branding yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan, tenaga kerja yang setiap
tahun berkurang di perusahaan, segmentasi pasar belum spesifik, dan minimnya
sosialisasi pengetahuan konsumen tentang produk kosmetik ramah lingkungan
(www.cnnindonesia.com, 2018)
Keputusan pembelian green product merupakan sebuah tindakan yang
dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk dengan memperhatikan
keseimbangan lingkungan dan kesehatan pribadi. Setiap perusahaan dan pelaku
bisnis harus menjalankan berbagai strategi agar konsumen memutuskan untuk
memberli produknya (Kotler, 2002). Keputusan membeli green product dilakukan
berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan yang di perkirakan, harga yang di
harapkan, dan manfaat produk yang di harapkan (Khasanah et al., 2017). Faktor
lain yang mempengaruhi keputusan pembelian green product antara lain: bahan
dasar produk, strategi promosi yang dilakukan, rekomendasi, no animal testing, dan
pengetahuan konsumen terhadap suatu produk.
Pendekatan atau grand theory yang digunakan untuk mengatasi permasalahan
dari keputusan pembelian dalam penelitian ini yaitu teori perilaku konsumen
terhadap produk ramah lingungan dari (Moschis, 2019) bahwa ada beberapa faktor
kuat yang mempengaruhi keputusan pembelian produk ramah lingkungan, yaitu:
harga, strategi promosi, rekomendasi, e-wom adoption , bahan dasar produk, no
animal testing, dan green perceived quality.
6

Perilaku konsumen menjadi hal yang mendasari pengambilan keputusan


pembelian. Penting untuk perusahaan mengetahui hal ini karena dapat membantu
saat proses penyusunan strategi (Asra, Manshur, & Suyanto, 2019). Melakukan
pembelian dipengaruhi oleh lingkungan meliputi faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, dan faktor psikologis.
Hal ini juga disampaikan oleh Pariansa (2017:82) sebagai berikut: a) faktor
budaya meliputi nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh
anggota masyarakat dan keluarga serta institusi penting lainnya. Kebudayaan
mempunyai pengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen, b) faktor
sosial perilaku seorang konsumen yang dipengaruhi oleh fakto-faktor sosial seperti
kelompok referensi, keluarga, peranan, dan status sosial dari konsumen, c) faktor
pribadi keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,
yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri, d) faktor psikologis meliputi pilihan pembelian
seseorang dipengaruhi pula oleh empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi,
persepsi, pembelajaran, kepercayaan diri, dan sikap.
Penelitan yang dilakukan oleh (Kumar & Ghodeswar, 2015) menyatakan
bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian green
product yaitu price knowledge, wilingness to pay, ingredients, e-wom adoption, no
animal testing, dan perception. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh (Sharma, 2019) bahwa price knowledge sangat dibutuhkan oleh konsumen
karena harga mempengaruhi kualitas produk yang dibeli. Willingness to pay
menjelaskan sikap konsumen saat menemukan produk yang cocok dengan
kebutuhan sehingga hal-hal tersebut yang mendorong kosnumen untuk melakukan
keputusan pembelian. Ingredients menjadi indikator yang sangat fundamental saat
melakukan keputusan pembelian karena green consumer akan merujuk kepada
produk yang berbahan dasar alami. E-wom adoption membantu konsumen untuk
memiliki pengetahuan yang cukup terkait produk yang akan dibeli karena e-wom
adoption cenderung pada testimony pelanggan dan konsumen. No animal testing
masih marak dikampanyekan karena produk yang berbahan dasar alami akan
memperhatikan keseimbangan lingkungan dan hal ini menjadi faktor penting bagi
green consumer untuk memilih suatu produk. Perception menjelaskan tentang
7

tanggapan konsumen atas sebuah produk, hal ini penting sehingga di saat konsumen
melakukan keputusan pembelian ada dasar yang jelas dan tidak merugikan diri
sendiri, orang lain, dan keseimbangan lingkungan.
Beberapa penelitian terdahulu yang dipaparkan, sangat menonjol peran dari
indikator green perceived quality (Retnawati, 2019) dan e-wom adoption
(Abalaesei & Sandu, 2019). Green perceived quality sangat membantu konsumen
dari segi pengetahuan terkait produk. Hal ini yang membentuk persepsi konsumen
terhadap green productt. E-wom adoption mengambil peran yang sangat signifikan
karena rekomendasi dan testimony secara online di era digital seperti saat ini
mampu mempengarhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian sebesar
98% (Ismagilova, Dwivedi, & Slade, 2019).
Wangsa Jelita menjadi merek lokal yang memilki orientasi produk pada
keseimbangan lingkungan dan kesehatan pengguna (Nurmadina, 2016).
Masyarakat perlu mendapat informasi dan edukasi lebih dalam mengenai produk
kosmetik ramah lingkungan (Pickett-Baker & Ozaki, 2017), tidak saja memuaskan
konsumen dari segi kelengkapan produk tetapi membantu konsumen menyadari
pentingnya kesehatan dan keseimbangan lingkungan sehingga menciptakan green
perceived quality (Woo & Kim, 2019).
Hubungan persepsi dan rekomendasi menjadi hal penting karena mampu
membawa konsumen pada tindakan keputusan pembelian (Lo & Yao, 2019).
Rekomendasi dan testimony menjadi langkah konkret dari e-wom adoption (Yusuf,
Che Hussin, & Busalim, 2018). Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah
diuraikan apakah green perceived quality dan e-wom adoption dapat menaikan
penjualan kosmetik Wangsa Jelita, maka peneliti perlu melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Green Perceived Quality dan E-wom Adoption
terhadap Keputusan Pembelian pada Wangsa Jelita” (Studi pada Beauty
Vlogger di Beauty Enthusiast Community)
1.2 Identifikasi Masalah
Pemasaran berbasis ramah lingkungan merupakan cara memasarkan produk
dengan pendekatan yang baru yaitu berpusat terhadap lingkungan dan kesehatan
para konsumen. Konsumen produk ramah lingkungan disebut sebagai konsumen
produk ramah lingkungan (Dahlstrom, 2011). Namun, populasi konsumen produk
8

ramah lingkungan di Indonesia belum ada peningkatan yang signifikan dan dapat
dilihat dari pertumbuhan penjualan produk ramah lingkungan di Indonesia yang
setiap tahun semakin menurun (Endah, 2018).
Pendekatan pemasaran berbasis ramah harus holistik dan mampu
meningkatkan integrasi dari isu lingkungan pada seluruh aspek aktivitas
perusahaan, mulai dari formulasi strategi, perencanaan, proses produksi,
penyaluran sampai distribusi ke pelanggan (Papadas et al., 2018). Pelaku bisnis
perlu memandang fenomena “back to nature” sebagai suatu hal yang berpotensi
menjadi peluang bisnis dan menjadikan strategi serta melakukan upaya agar green
marketing menjadi strategi jangka panjang secara proaktif di dalam perusahan
(Lutfhi & Hapsari, 2018).
Keputusan pembelian berbasis ramah lingkungan merupakan suatu konsep
dalam perilaku pembelian di mana konsumen memutuskan untuk bertindak atau
melakukan sesuatu. Dalam hal ini melakukan pembelian ataupun memanfaatkan
produk atau jasa berbasis ramah lingkungan yang diciptakan. (Balawera, 2013).
Pemilihan produk yang dilakukan oleh konsumen masih berdasarkan harga tanpa
mempertimbangkan resiko yang akan dialami konsumen (Papadas et al., 2018).
Produk ramah lingkungan sudah diimplementasikan pada beberapa industri di
Indonesia salah satunya industri kecantikan dan penggunaan kosmetik Indonesia
semakin hari semakin meningkat tetapi hal itu tidak terjadi pada pengguna produk
ramah lingkungan (Wulandari & Pramono, 2018).
Keputusan pembelian pada produk kosmetik ramah lingkungan pada
industri kecantikan jelas mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan
fenomena yang terjadi, perkembangan dunia bisnis yang semakin
kompleks dan global menyebabkan munculnya berbagai produk kosmetik
baik barang maupun jasa yang ditawarkan dalam berbagai merek oleh
perusahaan. Wangsa Jelita sebagai produk yang mendukung
keseimbangan antara kesehatan konsumen dan kondisi lingkungan,
mengalami penurunan pangsa pasar yang cukup signifikan. Banyak
faktor yang membuat keputusan pembelian ini menurun. Perusahaan
perlu menyusun strategi secara intens untuk menarik konsumen agar
sadar pentingnya menggunakan produk ramah lingkungan.
Pada tahun 2014-2018 kosmetik konvensional di Indonesia mengalami
peningkatan, dapat dilihat pada data Tabel 1.1 yang disajikan oleh Kementerian
Industri Indonesia sedangkan kosmetik ramah lingkungan mengalami peningkatan
9

hanya pada tahun 2014-2017 dan pada tahun 2018 mengalami penurunan yang
cukup signifikan. Wangsa Jelita harus melihat kemungkinan yang menjadi solusi
bagi keputusan pembelian terhadap suatu produk ramah lingkungan dan solusi
tersebut adalah green perceived quality (García-fernández, Gálvez-ruíz, &
Fernández-gavira, 2018) dan e-wom adoption (Yusuf et al., 2018).
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran green perceived quality, e-wom adoption dan
keputusan pembelian pada beauty vlogger pengguna produk Wangsa Jelita
di Beauty Enthusiast Community
2. Bagaimana besar pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption
terhadap keputusan pembelian pada beauty vlogger pengguna produk
Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh hasil temuan mengenai:
1. Gambaran green perceived quality, e-wom adoption dan keputusan
pembelian pada beauty vlogger pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty
Enthusiast Community
2. Besar pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption terhadap
keputusan pembelian pada beauty vlogger pengguna produk Wangsa Jelita
di Beauty Enthusiast Community
1.5 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan dari tujuan penelitian, hasil penelitian diharapkan mempunyai
kegunaan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan memberikan masukan ilmu dalam aspek teoritis
(keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu manajemen khususnya dalam
bidang pemasaran.
2. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan dalam aspek
praktisi yaitu dalam memecahkan masalah berkaitan dengan green perceived
10

quality dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian pada produk


Wangsa Jelita.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan
produk kosmetik ramah lingkungan, dalam strategi pemasaran agar konsumen
melakukan keputusan pembelian sehingga angka penjualan dapat meningkat
ditahun-tahun berikut.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dalam
penelitian selanjutnya terkait dengan green perceived quality.
5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai infomarmasi dalam
penelitian selanjutnya terkait dengan e-wom adoption.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Konsep Keputusan Pembelian
2.1.1.1 Konsep Keputusan Pembelian dalam Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen yaitu tindakan langsung untuk mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan, proses pertukeran (exchange process)
yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa,
pengalaman serta ide-ide (Wu & Tseng, 2014). Perilaku konsumen berkaitan erat
dengan proses pengambilan keputusan, menggunakan barang atau jasa untuk
memuaskan kebutuhannya (Bowen & McCain, 2015).
The American Marketing Association dalam (Hess & Story, 2015)
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis yang mempengaruhi
kognisi, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan aspek pertukaran
kehidupan mereka, dengan kata lain perilaku konsumen mencakup semua hal di
lingkungan yang melibatkan dan mempeng.aruhi pikiran, perasaan, pengalaman
serta tindakan orang-orang dalam melakukan proses konsumsi.
Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian merupakan efek
dari kepercayaan konsumen terhadap suatu produk yang pernah atau pertama kali
dibeli (Tata, Prashar & Gupta, 2019) dan merupakan tolak ukur paling berpengaruh
teradap popularitas perusahaan dikalangan masyarakat (Jha, Kemper, & Brettel,
2019).
Ruang lingkup perilaku konsumen mencakup banyak hal karena perilaku
konsumen adalah sebuah studi dari proses yang berkembang ketika individu atau
sekelompok orang memilih, menggunakan, atau membuang sebuah produk,
pelayanan, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
(Shannon Cummins, 2014). perilaku konsumen dapat disimpulkan sebagai studi
mengenai pribadi seseorang atau kelompok dalam menentukan hak mereka dalam
memilih, membeli, menggunakan, dan mengganti suatu produk atau layanan.
(Schiffman & Wisenblit, 2015) mengemukakan model mengenai pengambilan

11
12

keputusan pembelian dengan tiga komponen utama yang terdiri dari input, process
dan output, sesuai pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

THE MARKETING SOCIOCULTURAL


MIX INFLUENCES
Product Reference Groups
Promotion Family
INPUT Price Social Class
Distribution Culture and
Subculture
COMMUNICATION COMMUNICATION
SOURCES SOURCES
Advertising Word-of-Mouth
Buzz Agents Advice and
Customized Messages Recommendations
Social Media Social Media
Owned or Paid For Self-Generated

Need PSYCHOLOGICAL
Recognation
INFLUENCES
PROCESS Motivation
Type of Personality Traits
Decision
Perception
Attitudes
Pre-Purchase
Information
Search
LEARNING
Knowledge
Evaluation of
Purchase Experience
Alternative

PURCHASE NO PURCHASE
OUTPUT
POST-PURCHASE
EVALUATION

RE-PURCHASE NO RE-
PURCHASE

TRUST AND
LOYALTY

Sumber : (Schiffman & Wisenblit, 2015)


GAMBAR 2.1
A SIMPLE MODEL OF CUSTOMER DECISION-MAKING
Gambar 2.1 menjelaskan model mengenai keputusan pembelian yang
dilakukan konsumen yang terdiri dari input, process serta output, (Schiffman &
Wisenblit, 2015) berikut penjelasannya :
1. Input, komponen input dari model pengambilan keputusan konsumen
mencakup tiga jenis yaitu
13

a. Bauran pemasaran terdiri dari strategi yang dirancang untuk mencapai,


menginformasikan, dan membujuk konsumen untuk membeli produk
pemasar berulang kali. Mereka termasuk produk, iklan dan upaya promosi
lainnya, kebijakan harga dan saluran distribusi yang bergerak produk dari
pembuatan bagi konsumen.
b. Pengaruh sosial budaya termasuk keluarga konsumen, rekan-rekan, kelas
sosial, kelompok referensi, budaya dan jika berlaku, subkultur.
c. Komunikasi, merupakan mekanisme untuk menyampaikan bauran
pemasaran dan pengaruh sosial budaya kepada konsumen.
2. Process, komponen ini berkaitan dengan bagaimana konsumen membuat
keputusan. Untuk memahami proses ini, harus mempertimbangkan pengaruh
konsep psikologis. Model bidang psikologi terdiri dari pengaruh internal yaitu
(motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap) proses pengambilan
keputusan yang mempengaruhi konsumen (apa yang mereka butuhkan atau
inginkan, kesadaran mereka tentang berbagai pilihan produk, pengumpulan
informasi kegiatan mereka dan evaluasi mereka alternatif).
3. Output, terkait dengan dua jenis aktivitas pasca keputusan yaitu purchase
behavior dan post-purchase evaluation. Konsumen membuat tiga jenis
pembelian. Ketika konsumen membeli produk (atau merek) untuk pertama
kalinya dan membeli dalam jumlah yang lebih kecil dari biasanya, pembelian
adalah uji coba. Dengan demikian, keputusan itu adalah fase eksplorasi
perilaku pembelian dimana konsumen mencoba untuk mengevaluasi produk
melalui penggunaan langsung. Ketika sebuah merek baru dalam kategori
produk didirikan ditemukan oleh dalam masa uji coba menjadi lebih
memuaskan atau lebih baik dari merek lain, konsumen cenderung untuk
mengulang pembelian. perilaku pembelian berulang mewakili loyalitas merek.
Tidak seperti uji coba, di mana konsumen menggunakan produk pada skala
kecil dan tanpa komitmen apapun, pembelian berulang biasanya menandakan
bahwa produk tersebut memenuhi persetujuan konsumen dan ia bersedia untuk
menggunakannya lagi dan lagi dalam jumlah yang lebih besar.
14

2.1.1.2 Definisi Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian merupakan hal yang lazim dipertimbangkan
konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhan atas barang maupun jasa.
Keputusan pembelian adalah segala sesuatu yang dikerjakan konsumen untuk
membeli, membuang, dan menggunakan produk dan jasa. Keputusan untuk
membeli dapat mengarah pada proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu
dilakukan.
Proses pengambilan keputusan konsumen adalah fase yang dilalui
konsumen dalam membuat keputusan pembelian akhir. Pemasar harus berfokus
pada keseluruhan proses pembelian daripada hanya menekankan pada keputusan
pembelian, karena konsumen mengalami fase yang berbeda sebelum mencapai
kesimpulan pengambilan keputusan. .
Berikut Tabel 2.1 mengenai definisi keputusan pembelian yang diambil dari
berbagai sumber.
TABEL 2.1
DEFINISI KEPUTUSAN PEMBELIAN MENURUT PARA AHLI
No Sumber Definisi
1. (Kotler & Keller, 2016) Purchase decision is a consumer action to
establish a reference among brands in a select
group and to buy the most preferred product.
“Keputusan pembelian adalah suatu tindakan
konsumen untuk membentuk referensi diantara
merek-merek dalam kelompok pilihan dan
membeli produk yang paling disukai.”
2. (Schiffman & Wisenblit, 2015) The purchase decision is the choice of two or more
alternative purchasing decision choices.
“Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua
atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian.”
3. (Prasetya & Astuti, 2018) Purchasing decisions are the stage in the process
of taking buyers where consumers actually buy.
Decision making is an individual activity directly
involved in getting and using goods offered by
producers.
“Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses
pengambilan pembeli di mana konsumen benar-
benar membeli. Pengambilan keputusan
merupakan suatu kegiatan individu secara
langsung terlibat dalam mendapakan dna
mempergunakan barang yang ditawarkan oleh
produsen.”
4. (Sari, 2019) Purchasing decisions are how consumers decide
on alternative choices to be chosen, and include
decisions about what is bought, whether to buy or
not, when to buy, where to buy, and how to pay.
“Keputusan pembelian adalah gagaimana
konsumen memutuskan alternatif pilihan yang
15

No Sumber Definisi
akan dipilih, serta meliputi keputusan mengenai
apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan
membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara
membayarnya.”
5. (Brewer, Ashenbaum, & Blair, Purchasing decisions are an approach to solving
2019) problems in human activities to buy an item or
service in fulfilling their wants and needs.
“Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan
penyelesaian masalah pada kegiatan manusia
untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhannya.”
Sumber: Diolah dari beberapa literatur
Berdasarkan Tabel 2.1 diatas dapat dijelaskan bahwa keputusan pembelian
merupakan tindakan yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan barang atau
jasa untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Keputusan pembelian didasari
oleh informasi yang diterima calon konsumen sebelum melakukan tindakan
membeli terhadap suatu produk atau jasa.
2.1.1.3 Dimensi Keputusan Pembelian
Memahami perilaku konsumen termasuk hal yang sulit karena ada beberapa
dimensi yang dapat mempengaruhi konsumen sebelum melakukan keputusan
pembelian menurut (Hanaysha, 2018), antara lain:
1. Fulfilling the needs. yaitu tindakan yang dilakukan oleh konsumen untuk
membeli produk atau menggunakan jasa tertentu kerena konsumen menganggap
bahawa produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan mampu memenuhi
kebutuhan konsumen.
2. Motivate consumers, yaitu motivasi yang dimiliki konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Social responsibility, yaitu proses pemahaman yang dialami oleh konsumen
terhadap suatu produk atau jasa yang berbasis ramah lingkungan. Dimensi ini
mencerminkan produk atau jasa yang ditawarkan memiliki tanggungjawab untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Social media marketing, yaitu proses untuk mengakses informasi tentang produk
atau jasa yang akan dibeli oleh konsumen. Informasi yang diberikan berupa
keunggulan suatu produk atau jasa.
Menurut (Salem, 2018) dimensi yang terdapat dalam proses keputusan
pembelian yang dilakukan konsumen, yaitu:
16

1. Motive-self concept, yaitu proses konsumen mencari suatu barang dan jasa
yang memiliki kecocokan dengan kebutuhan dan gaya hidup serta mengalami
dorongan untuk melakukan keputusan pembelian.
2. Experience, yaitu keputusan pembelian yang dilakukan berdasarkan
pengalaman diri sendiri atau orang lain.
3. Green label, yaitu keputusan konsumen yang dilakukan berdasarkan merek
berbasis ramah lingkungan yang sudah diketahui keunggulannya.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Basso et al., 2019) menjelaskan
bahwa ada beberapa dimensi dalam pengambilan keputusan pembelian, antara lain:
1. Time pressure, yaitu kondisi dimana konsumen mendapatkan tekanan waktu
akibat urgensi yang terjadi. Urgensi tersebut berupa kebutuhan yang mendesak
sehingga konsumen harus melakukan keputusan pembelian dengan cepat.
2. Multiplicity of options, yaitu proses pemilihan produk yang dilakukan
konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian. Hal ini terjadi karena
terdapat berbagai jenis produk dan jasa yang ditawarkan dan memiliki
keunggulan yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lain.
3. Utilitarian product, yaitu proses menganalisis kebutuhan yang dilakukan oleh
konsumen. Hal ini terjadi karena konsumen harus mampu memilih produk
yang dapat memenuhi kebutuhan.
4. Motivation, yaitu dorongan yang didapat oleh konsumen untuk melakukan oleh
keputusan pembelian. Dorongan yang terjadi bisa diakibatkan oleh kebutuhan
yang sedang dialami oleh konsumen.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai dimensi-dimensi keputusan
pembelian, teori yang dipakai dalam penelitian ini merupakan gabungan dari ketiga
para ahli tersebut yang menyatakan bahwa dimensi keputusan pembelian terdiri dari
fulfilling the needs, time pressure, dan utilitarian product.
2.1.1.4 Model Keputusan Pembelian
Perusahaan harus mampu melakukan tindakan yang bersifat persuasif
terhadap pembeli untuk melakukan keputusan pembelian dengan langkah-langkah
yang baik berdasarkan model keputusan pembelian yang terdiri dari beberapa
langkah, yaitu setiap langkah bergantung pada keberhasilan dalam menyelesaikan
langkah sebelumnya.
17

Sumber: (Kotler dan Amstrong, 2014)


GAMBAR 2.2
TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Adapun keputusan pembelian konsumen merupakan proses dari 5 tahap;
1. Problem Recognition. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan
sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan
oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar.
2. Information Search. Seorang konsumen yang mulai tertugah minatnya
mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi.
3. Alternative Assessment. Penilaian ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh
sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen (waktu, uang dan informasi)
maupun risiko keliru dalam penilaian.
4. Purchase Decision. Setelah tahap-tahap awal tadi dilakukan, saatnya bagi
pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan apakah jadi membeli atau
tidak. Menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kualitas dan
sebagainya.
5. Behavior after purchase. Setelah membeli suatu produk, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. Untuk
mencapai keharmonisan dan meminimumkan ketidakpuasan, pembeli harus
mengurangi keinginankeinginan lain sesudah pembelian, atau juga pembeli
harus mengeluarkan waktu lebih banyak lagi untuk melakukan evaluasi
sebelum membeli.
18

Sumber: (Kotler dan Keller, 2016)


GAMBAR 2.3
PROSES PEMAHAN DAN PENENTUAN KONSUMEN

Gambar 2.3 menjelaskan perilaku konsumen yang dikemukanan (Kotler &


Keller, 2013) bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi
oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang
mencakup produk, harga, tempat dan promosi.
Terjadinya keputusan pembelian dilewati oleh beberapa proses pemahaman
dan penentuan dari calon konsumen, mulai dari evaluasi alternatif yang adalah
menentukan produk apa saja yang akan di beli. Niat pembelian membahas tentang
di mana konsumen mendapatkan motivasi untuk membeli sebuah produk atau
menggunakan sebuah jasa. Pengaruh pertama adalah sikap pihak lain terhadap
pilihan konsumen merupakan sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif
yang di sukai seseorang dan bergantung pada dua hal:
1. Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternative yang di sukai konsumen
2. Motivasi konsumen untuk menuruti keingina orang lain.
Kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
mengubah niat pembelian. Konsumen menetapkan tujuan pembelian berdasarkan
bebebrapa factor seperti pendapatan keluarga, harga yang terjangkau dan manfaat
yang akan diperoleh. Jika ada situasi yang tidak terduga seperti pemutusan
hubungan kerja, akan dapat mengubah bahkan membatalkan keputusan pembelian.
Dalam melaksanakan niat pembelian konsumen dapat membuat lima sub
keputusan pembelian: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas,
keputusan waktu , dan keputusan metode pembayaran
19

Sumber: (Sunyonto, 2013)


GAMBAR 2.4
MODEL KEPUTUSAN PEMBELIAN
Secara alternatif diketahuinya adanya sesuatu problem dapat merupakan
sebuah proses yang kompleks dan yang memerlukan waktu yang cukup lama.
Konsumen menghadapi risiko dalam arti bahwa setiap tindakan seseorang
konsumen, akan menyebabkan timbulnya dampak tertentu, yang tidak dapat
diantisipasi dengan kepastian penuh, dan beberapa di antara dampak yang muncul
kiranya tidak akan menyenangkan. Jumlah uang yang akan dibelanjakan, atau risiko
sosial mungkin besar, sehingga hal tersebut menyebabkan bahwa risiko yang
diketahui itu makin meningkat.
Pencarian informasi dapat bersifat internal maupun eksternal. Pencarian
internal merupakan aktivitas kognitif yang berkaitan dengan upaya mengeluarkan
informasi yang tersimpan di dalam ingatan. Sedangkan pencarian eksternal yaitu
pengumpulan informasi dari sumber-sumber di luar ingatan mungkin memerlukan
waktu, upaya dan uang. Sementara itu para pemasar menyediakan aneka macam
sumber informasi guna memenuhi kebutuhan konsumen untuk mengurangi risiko.
Evaluasi ini dimulai sewaktu pencarian informasi telah menjelaskan atau
mengidentifikasi sejumlah pemecahan-pemecahan potensial bagi problem
konsumen yang bersangkutan. Sebuah alternatif untuk berlibur ke luar negeri
20

mungkin berupa sebuah mobil bus mini baru. Tetapi dalam kebanyakan keputusan,
alternatif-alternatif yang ada, berupa produk-produk yang bersifat kompetitif secara
langsung.
2.1.2 Konsep Green Perceived Quality
2.1.2.1 Konsep Green Perceived Quality dalam Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi proses yang terlibat ketika individu atau
kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau mengatur (disposes) produk,
jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Dalam
perilaku konsumen, persepsi dan sikap merupakan dua dari empat komponen
psycho-process yang akan menentukan keputusan pembelian konsumen terhadap
suatu produk. Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara konsumen melihat dan
melekatkan makna pada semua input informasi yang datang dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap input informasi akan diproses oleh konsumen secara selektif
memilih (input yang paling penting/relevan), mengorganisasi, dan menginterpretasi
atau memaknai input informasi sehingga memberikan gambaran objek yang
memiliki kebenaran subjetif (bersifat personal), memiliki arti tertentu, dapat
dirasakan. Input informasi ini dapat dalam bentuk kata-kata (baru), musik/lagu
(baru), atau iklan suatu produk (Hasan, 2013).
Kemampuan menciptakan nilai bagi pelanggan akan sangat tergantung dari
komitmen perusahaan terhadap kualitas. Produk yang dipersepsikan memiliki
kualitas adalah produk yang memiliki kesesuaian dengan yang dibutuhkan-
diinginkan oleh konsumen, dan secara konstan dapat memenuhi kepuasan
konsumen. Kualitas yang dipersepsikan dapat memberikan nilai kepada pelanggan
dengan menawarkan alasan pembelian kepada mereka dan dengan membedakan
produk atau merek dari pesaing (Zeithaml, 1988; Aaker, 1996). Perusahaan dapat
meningkatkan kualitas produk untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
(Parasuraman et al., 1988). Baik praktisi dan peneliti telah memperhatikan kualitas
yang dirasakan yang memiliki efek positif pada kinerja pemasaran sehingga
kualitas yang dirasakan lebih penting saat ini (Sweeney et al., 1999).
Kualitas produk dapat dibagi menjadi kualitas obyektif dan kualitas persepsi.
Kualitas obyektif menggambarkan keunggulan teknologi atau kekuatan produk
menggunakan standar yang terukur atau yang diharapkan. Kualitas yang
21

dipersepsikan didasarkan pada penilaian keseluruhan atau keunggulan pengguna


produk atau layanan pengguna atau keunggulan layanan, dan biasanya lebih tinggi
abstrak daripada referensi sederhana untuk atribut produk. Alasan utama perbedaan
antara persepsi kualitas dan kualitas obyektif adalah: (1) persepsi kualitas
dipengaruhi oleh kesan konsumen yang sudah ada sebelumnya; (2) persepsi
konsumen tentang dimensi kualitas penting berbeda dari persepsi produsen; dan (3)
karena perbedaan informasi, konsumen gagal mendapatkan informasi yang
komprehensif, dan dengan demikian membuat kesimpulan tentang kualitas produk
berdasarkan hanya satu atau dua potong informasi yang dipilih. Namun, penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa semua ukuran kualitas adalah persepsi kualitas
karena persepsi kualitas adalah hasil penilaian, dan oleh karena itu, pada
kenyataannya, kualitas objektif tidak ada. Kualitas yang dirasakan didefinisikan
sebagai penilaian keseluruhan atas keunggulan produk atau layanan atau
keunggulan oleh pengguna.
Green perceived quality merupakan tahap di mana konsumen memilih
indikator internal kualitas produk yang dikenal sebagai karakteristik produk ramah
lingkungan yang dapat diamati oleh konsumen, tanpa konsumsi atau penggunaan
aktual (Y. Chen & Chang, 2013). Pemahaman yang lebih baik tentang proses
kualitas persepsi membutuhkan pengetahuan tentang karakteristik produk yang
digunakan oleh konsumen dalam evaluasi kualitas alternatifnya (Wicaksono & Al-
Rizki, 2017).
Dari perspektif teori informasi, produk dianggap mengandung karakteristik
yang berbeda (misalnya harga, nama merek, rasa, kemasan, warna, dll.), yang
masing-masing memberikan dasar untuk memprediksi karakteristik produk
(Rahmadianto, 2018). Persepsi kualitas sangat diperlukan oleh konsumen untuk
mengarahkan pilihan kepada produk yang tepat (Imron, 2018). Produsen produk
ramah lingkungan harus melihat kemungkinan yang menjadi solusi bagi keputusan
pembelian terhadap suatu produk ramah lingkungan dan solusi tersebut adalah
persepsi kualitas (Pickett-Baker & Ozaki, 2017).
22

Sumber: (Chen, 2018)


GAMBAR 2.5
THE FLOW OF GREEN PERCEIVED QUALITY
Consumer behavior atau perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika memutuskan akan
membeli suatu barang atau produk, konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu
barang yang akan dibeli. Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang
tersebut, dan lain sebagainya. Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan
mempertanyakan barang sebelum membeli termasuk ke dalam perilaku konsumen
dan sangat erat kaitannya dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa.
Perilaku seorang konsumen sangat berkaitan erat dengan gaya gidup konsumen.
Gaya hidup atau lifestyle sebagai pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Kotler &
Keller, 2016). Lebih dari itu gaya hidup dikenali dengan bagaimana orang
menghabiskan waktunya, apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan
dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitarnya..
Perspektif sosiologi, gaya hidup adalah cara seseorang hidup. Suatu gaya
hidup adalah karakteristik perilaku yang masuk akal untuk kedua orang lain dan
diri sendiri dalam suatu waktu dan tempat, termasuk hubungan sosial, konsumsi,
hiburan dan berpakaian. Perilaku dan praktik dalam gaya hidup adalah campuran
23

kebiasaan, cara-cara konvensional dalam melakukan sesuatu dan beralasan


tindakan. Perilaku dan praktik dalam gaya hidup adalah campuran kebiasaan, cara-
cara konvensional dalam melakukan sesuatu dan beralasan tindakan. Suatu gaya
hidup dapat mencerminkan sikap individu, nilai-nilai atau pandangan dunia.
The cognitive heuristic merupakan persepsi manusia dalam proses kognitif.
Sebagai sebuah proses kognitif, kemampuan pemrosesan kognitif manusia terbatas.
Proses berpikir heuristic merupakan salah satu jalan pintas kognitif manusia untuk
memahami sesuatu informasi yang diterima oleh manusia. Pengaruh internal yang
dialami konsumen dalam memilih sebuah produk adalah cara konsumen untuk
mempersepsikan sesuatu melalu informasi yang diterima tentang sebuah produk
yang akan dibeli dan pengalaman saat melakukan kegiatan konsumsi pada suatu
produk. Kegiatan tersebut akan membentuk persepsi kualitas pada psikologi
konsumen.
2.1.2.2 Definisi Green Perceived Quality
Persepsi merupakan proses dimana mengatur, menerjemahkan ataupun
memilih masukan beberapa informasi yang berguna untuk menciptakan sebuah
gambaran yang berarti (Kotler dan Keller, 2009:179). Persepsi kualitas
didefinisikan sebagai evaluasi konsumen mengenai keunggulan merek secara
keseluruhan berdasarkan intrinsik (kinerja dan daya tahan) dan ekstrinsik (nama
merek). Kualitas dapat diartikan sebagai pandangan mengenai keunggulan
keseluruhan atau keunggulan suatu produk atau jasa yang berkualitas (Asshidin et
al., 2016).
Green perceived quality adalah penilaian konsumen mengenai keunggulan
dan mutu dari sebuah produk yang terkait dengan aspek lingkungan (Zeithaml,
1988) Sedangkan Chen dan Chang (2013) berpendapat bahwa green perceived
quality merupakan penilaian konsumen pada kualitas produk yang terkait dengan
aspek lingkungan.
TABEL 2.2
DEFINISI GREEN PERCEIVED QUALITY MENURUT PARA AHLI
No Sumber Definisi
1. (Ruth, 2018) Green perceived quality is a consumer assessment
of the quality of products related to environmental
aspects. High Perceived Quality shows that
consumers have found differences and advantages
24

No Sumber Definisi
of these products with similar products after a long
period of time.
“Green perceived quality merupakan penilaian
konsumen pada kualitas produk yang terkait
dengan aspek lingkungan. Green perceived quality
yang tinggi menunjukkan bahwa konsumen telah
menemukan perbedaan dan kelebihan produk
tersebut dengan produk sejenis setelah melalui
jangka waktu yang lama.”
2. (Asshidin et al., 2016) Green perceived quality is defined as the
consumer's evaluation of overall green brand
advantage based on intrinsic (performance and
endurance) and extrinsic (brand name).
“Green perceived quality didefinisikan sebagai
evaluasi konsumen mengenai keunggulan merek
ramah lingkungan secara keseluruhan berdasarkan
intrinsik (kinerja dan daya tahan) dan ekstrinsik
(nama merek).”
3. (Kusuma & Juanta, 2018) Green perceived quality is a character possessed
by an environment-based product that has the
ability to meet customer needs.
“Green perceived quality adalah karakter yang
dimiliki sebuah produk berbasis ramah lingkungan
yang memiliki kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan.”
4. (García-fernández et al., 2018) Green perceived quality is the response of
consumers regarding the quality of a product or
service based on environmentally friendly which
has a superior level
“Green perceived quality adalah tanggapan
konsumen mengenai kualitas sebuah produk atao
jasa berbasis ramah lingkungan yang memiliki
level superior.”
5. (Barakh, 2018) Green perceived quality is defined as consumer
evaluation of brand excellence based on the
overall environment based on intrinsic
(performance and endurance) and extrinsic (brand
name).
“Green perceived quality didefinisikan sebagai
evaluasi konsumen mengenai keunggulan merek
berbasis lingkungan secara keseluruhan
berdasarkan intrinsik (kinerja dan daya tahan) dan
ekstrinsik (nama merek).”
Sumber: Diolah dari beberapa literatur
Berdasarkan Tabel 2.2 mengenai pengertian green perceived quality dari
para ahli, dapat dikatakan bahwa green perceived quality menyangkut peniliaian
konsumen atas sebuah keunggulan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan
dan merupakan evaluasi dari konsumen mengenai keunggulan produk yang terkait
dengan aspek lingkungan.
25

2.1.2.3 Dimensi Green Perceived Quality


Green perceived quality yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh
terhadap kesediaan konsumen tersebut untuk membeli sebuah produk berbasis
ramah lingkungan. Semakin tinggi nilai yang dirasakan dan perspsi yang dibentuk
oleh konsumen, maka akan semakin tinggi pula kesempatan bagi konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian (Hikmah, Hasan, & Mardika, 2018). Persepsi
kualitas mencerminkan perasaan pelanggan yang tidak nampak dan secara
menyeluruh mengenai suatu merek dan berpengaruh terhadap tindakan keputusan
pembelian (Kotler & Keller, 2016).
Menurut (Y. Chen & Chang, 2013) untuk menentukan green perceived
quality konsumen, dapat dinilai melalui dimensi-dimensi berikut ini :
1. Regarded, yaitu kualitas produk ini dianggap sebagai tolak ukur terbaik
berkenaan dengan kepedulian lingkungan.
2. Reliable, yaitu kualitas produk ini dapat diandalkan sehubungan dengan
pertimbangan lingkungan.
3. Durable, yaitu kualitas produk ini tahan lama sehubungan dengan kinerja
lingkungan.
4. Excellent, yaitu kualitas produk ini sangat baik berkenaan dengan citra
lingkungan.
5. Professional, yaitu kualitas produk ini profesional sehubungan dengan reputasi
lingkungan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Gouda, Awasthy, Krishnan, &
Sreedevi, 2018) untuk menentukan green perceived quality dapat dinilai melalui
dimensi-dimensi berikut ini:
1. Biodegradability, yaitu produk yang isi dan kemasannya dapat terurai dengan
cepat.
2. Disposability, yaitu produk yang isi dan kemasannya dapat dibuang karena
sudah tidak terpakai dan dapat terurai.
3. Reausability, yaitu produk yang kemasannya dapat dipakai kembali.
4. Recyclability, yaitu produk yang dapat didaur ulang.
Penelitian yang dilakukan oleh (Konuk, 2018) menunjukan bahwa dimensi
yang terdapat pada green perceived quality, antara lain:
26

1. Ingredients, yaitu bahan-bahan dasar yang digunakan oleh produk atau jasa
berbasis ramah lingkungan. Hal ini sangat diperhatikan seksama oleh
konsumen dan calon konsumen.
2. Superiority, yaitu produk yang memilki keunggulan diatas rata-rata dan
mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Price, yaitu harga yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap suatu produk dan
jasa berbasis ramah lingkungan. Hal ini mempengaruhi terbentuknya persepsi
konsumen terhadap suatu produk dan jasa.
4. Packaging, yaitu kemasan yang digunakan harus mudah didaur ulang atau
terurai.
Penelitian yang dilakukan oleh (Sharma, 2019) meunjukan bahwa dimensi
yang terdapat dalam green perceived quality, antara lain:
1. Price, yaitu harga produk yang terjangkau oleh konsumen dengan kalangan
manapun.
2. Quality, yaitu kualitas tinggi yang dimiliki oleh suatu produk dan jasa berbasis
ramah lingkungan.
3. Brand, yaitu merek produk berbasis ramah lingkungan yang sudah terkenal
dikalangan masyarakat manapun.
4. Energy efficiency, yaitu produk yang mudah untuk dipakai.
5. Durability, yaitu produk yang bertahan dengan jangka waktu yang lama
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai dimensi-dimensi green perceived
quality, teori dimensi yang dipakai dalam penelitian ini merupakan gabungan dari
beberapa para ahli yang menyatakan bahwa dimensi green perceived quality terdiri
dari biodegradability, reusability, durability, dan regarded.
2.1.2.4 Model Green Perceived Quality
Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda dan memiliki
sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan
lingkungan sekitar. Hal yang perlu diperhatikan dari persepsi ialah bahwa persepsi
secara substansial bisa sangat berbeda dengan realitas. Gambar 2.1 menjelaskan
mengenai bagaimana stimulus ditangkap melalui indra (sensasi) dan kemudian
diproses oleh penerima stimulus (persepsi).
27

Green perceived quality lahir dari persepsi pelanggan terhadap keseluruhan


kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan
lingkungan (Šerić, 2018). Karena merupakan kesan dari pelanggan, maka kualitas
persepsi tidak dapat ditentukan secara objektif . Persepsi pelanggan akan
melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki
kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa layanan berbasis
ramah lingkungan
Green perceived quality dapat memberikan nilai dalam beberapa bentuk
seperti dapat dilihat dari diagram berikut ini:

Sumber: (Chen, 2018)


GAMBAR 2.6
THE FORM OF GREEN PERCEIVED QUALITY
Terdapat lima keuntungan persepsi kualitas, antara lain: (1) Alasan
membeli. Kualitas persepsi sebuah merek memberikan alasan yang penting untuk
membeli. Hal ini mempengaruhi merek-merek mana yang harus dipertimbangkan,
dan selanjutnya mempengaruhi merek apa yang akan dipilih. (2) Diferensiasi.
Artinya, suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi
persepsi kualitas. (3) Harga optimum. Keuntungan ketiga ini memberikan pilihan-
pilihan di dalam menetapkan harga optimum yang merupakan salah satu
pengukuran ekuitas merek umtuk konsumen yang loyal dengan cara relevan. Jika
konsumen loyal maka mereka bersedia untuk membayar lebih tinggi (harga
optimum). (4) Meningkatkan minat para distributor. Hal ini sangat membantu
perluasan distibutor. (5) Perluasan merek. Kualitas persepsi dapat dieksploitasi
28

dengan cara mengenalkan berbagai perluasan merek, yaitu dengan menggunakan


merek tertentu untuk masuk ke dalam kategori produk baru.

Sumber: (Martínez-Carrasco, Brugarolas, Martínez-Poveda, Ruiz, & García-


Martínez, 2012)
GAMBAR 2.7
GREEN PERCEIVED QUALITY MODEL
Gambar 2.8 menjelaskan green perceived quality dipengaruhi oleh garansi
atau jaminan (guarantee) yang diberikan produsen terhadap konsumen. Jaminan
tersebut antara lain: originalitas produk, lebel (label) dan merek (brand) yang
terkenal mampu meberikan kepuasan, serta keberagaman produk yang ditawarkan.
Setelah itu green perceived quality mempengaruhi organoleptic antara lain:
kekokohan (firmness) sebuah produk yang artinya mampu bersaing dengan produk
lain, warna (colour) produk memberi daya tarik tersendiri, selera (flavor) adalah
tergantung kepada konsumen, bau (aroma) dari produk yang ditawarkan
mempengaruhi persepsi kualitas yang akan dibentuk oleh konsumen. Point terkahir
adalah faktor external yang mempengararuhi green perceived quality adalah
kerusakan (damages) yaitu faktor kerusakan yang terjadi pada produk yang telah
dijual di pasar, kemudian ukuran (size) juga mampu mempengaruhi persepsi
konsumen, dan terakhir adalah harga (price) yang terjangkau dan worth it untuk
dibeli oleh konsumen.
29

Sumber: (Y. S. Chen, Lin, & Weng, 2015)


GAMBAR 2.8
PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP MEREK PRODUK RAMAH
LINGKUNGAN
Penelitian ini mengacu pada Chen dan et al. untuk mendefinisikan kualitas
yang dipersepsikan hijau sebagai "penilaian pelanggan tentang keunggulan
lingkungan keseluruhan merek." Pengukuran kualitas yang dipersepsikan hijau
mencakup lima item: (1) Kualitas produk ini dianggap sebagai tolok ukur terbaik
berkenaan dengan kepedulian lingkungan; (2) Kualitas produk ini dapat diandalkan
sehubungan dengan pertimbangan lingkungan; (3) Kualitas produk ini tahan lama
sehubungan dengan kinerja lingkungan; (4) Kualitas produk ini sangat baik
berkenaan dengan citra lingkungan; (5) Kualitas produk ini profesional sehubungan
dengan reputasi lingkungan.
2.1.3 Konsep Electronic Word of Mouth Adoption
2.1.3.1 Konsep Electronic Word of Mouth Adoption dalam Perilaku Konsumen
Pemasar menggunakan banyak komponen untuk memperoleh respons yang
diinginkan dari target pasar. Komponen-komponen ini merupakan bauran
pemasaran. Pemasaran dari mulut ke mulut adalah komunikasi lisan, tertulis, dan
elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau
pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
Word of mouth atau komunikasi dari mulut ke mulut dalam bidang
pemasaran tidak asing lagi (Mukerjee & Shaikh, 2018). Ketika konsumen merasa
puas dalam memakai produk atau jasa suatu perusahaan, ada kecenderungan untuk
menceritakan pengalaman tersebut kepada orang lain, khususnya kepada orang
terdekat (Erkan & Evans, 2018). Saluran komunikasi personal ini bukan saja
menjadi metode promosi yang efektif karena dapat menjadi iklan perusahaan
(Setyawati & Rosiana, 2018), melainkan tidak membutuhkan biaya yang besar
30

karena melalui pelanggan yang puas, rekomendasi atau referensi terhadap produk
hasil produksi perusahaan akan lebih mudah tersebar kepada konsumen-konsumen
lainnya (Goodrich & de Mooij, 2017).
Pada era digitalisasi seperti saat ini, wom telah berubah nama menjadi
electronic word of mouth (e-wom) (Yusuf et al., 2018). Memang ada perbedaan
antara wom dan e-wom seperti yang disebutkan oleh Bruyn & Lilien (2008) berikut:
1) berkomunikasi tanpa tatap muka; (2) informasi tersebut diberikan kepada
penerima informasi tanpa meminta atau mencari. Namun, digitalisasi sebagai wujud
dari perkembangan teknologi yang sangat pesat yang memiliki tujuan utama yaitu
memberikan kemudahan dan efisiensi dari berbagai segi, seperti efisiensi tenaga,
biaya, prosedur, dan lain-lain (Sudarsana, 2017). Perusahaan memandang e-wom
sebagai hal vital dalam bidang promosi (Erkan & Evans, 2018).
Banyak riset yang meneliti e-wom sebagai implikasi virtual (Adriyati &
Indriani, 2017). Khususnya, beberapa riset menyelidiki e-wom dalam platform SNS
(Social Networking Sites), seperti media sosial Facebook, Whatsapp, Twitter,
Instagram, Google+, dan sebagainya (Arya, Sethi, & Verma, 2018). Hal itu terjadi
karena fakta bahwa e-wom dianggap sebagai implikasi dari keputusan pembelian
konsumen sebelumnya (Paludi, 2017). Pemahaman e-wom adoption di bidang
marketing bisnis menjadi sangat penting, khususnya pemahaman e-wom adoption
di situs jejaring sosial karena media lebih populer di komunitas online tempat
konsumen memiliki potensi untuk menjangkau khalayak global dengan cepat dan
mudah (Widiyawati, 2017). E-wom adoption merupakan factor yang
mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian, sedangkan hal
mendasar untuk melakukan keputusan pembelian adalah persepsi konsumen
terhadap produk atau jasa yang akan dibeli (Šerić, 2018).
Rekomendasi dari pelanggan lain biasanya dianggap lebih dipercaya
dibandingkan dengan kegiatan promosi yang berasal dari prusahaan dan dapat
sangat mempengaruhi keputusan orang lain untuk menggunakan (atau
menghindari) suatu jasa. Word of mouth (wom) berasal dari suatu bentuk yang
timbul secara alamiah dan tidak didesain oleh perusahaan juga pemasar. Penelitian
menunjukan bahwa hingga taraf dan konten tertentu, wom memiliki kaitan dengan
kepuasan. Pelanggan yang memiliki pandangan kuat akan suatu jasa cenderung
31

lebih vokal menceritakan pengalaman mereka ketimbang yang biasa-biasa saja, dan
pelanggan yang benar-benar tidak puas akan bersuara jauh lebih keras ketimbang
suara pelanggan yang puas.
Pengaruh konsumen melalui komunikasi wom dipercepat dengan internet.
wom yang dilakukan melalui internet disebut dengan electronic word of mouth (e-
wom). E-wom adalah pernyataan positif atau negatif yang dilakukan oleh konsumen
potensial, aktual, maupun konsumen pasca pembelian tentang produk atau
perusahaan melalui internet. Karakteristik utama dari e-wom adalah bahwa sumber
informasi bersifat independent dan informasi e-wom tidak terikat dengan sebuah
perusahaan tertentu dan tidak menguntungkan perusahaan manapun oleh karena itu
proses komunikasi melalui e-wom dapat dipercaya.

Sumber: (Keily, 2018)


GAMBAR 2.9
THE FLOW OF ELECTRONIC WORD OF MOUTH ADOPTION
Menentukan informasi yang akurat ditentukan oleh beberapa faktor, antara
lain: argument strength, recommendation framing, source style, source credibility,
dan confirmation of prior beliefe. Selain itu, diperlukan recommendation
consistency dan recommendation rating serta website reupation. Dari beberapa
faktor tersebut dapat membentuk persepsi konsumen dalam mengambil keputusan
terhadap suatu produk dan jasa. Reviewers melakukan e-wom adoption yang
merupakan komunikasi informal antar para pelanggan mengenai produk atau jasa
tertentu yang dianggap sebagai informasi paling penting pada pembelian karena e-
wom adoption memiliki dampak yang kuat.
32

2.1.3.2 Definisi Electronic Word of Mouth Adoption


Berikut Tabel 2.3 mengenai definisi electronic word of mouth adoption
yang diambil dari berbagai sumber.
TABEL2.3
DEFINISI ELECTRONIC WORD OF MOUTH ADOPTION MENURUT
PARA AHLI
No Sumber Definisi
1. (Fang, 2014) E-wom adoption is positive or negative statements
made by potential and actual customers about
products that are provided to a wider audience via the
internet.
“E-wom adoption adalah pernyataan positif atau
negatif yang dibuat oleh pelanggan potensial dan
aktual tentang produk yang disediakan untuk khalayak
yang lebih luas melalui internet.”
2. (Duong, 2016) E-wom adoption is the internalization phase of
knowledge transfer, in which explicit information is
transformed into internalized knowledge and meaning
of a product or service.
“E-wom adoption adalah fase internalisasi transfer
pengetahuan sebuah produk, di mana informasi
eksplisit ditransformasikan menjadi pengetahuan dan
makna yang diinternalisasi..”
3. (Zhou, Mccormick, Blazquez, E-wom adoption is a tool that has attracted much
& Barnes, 2016) attention among marketers and researchers because
consumers are increasingly involved in e-wom
communication to exchange information about goods,
services, brands, or companies, e-wom is one of the
most significant communication touch points for
engaging consumers in experience before and after
purchase.
“E-wom adoption adalah alat yang telah menarik
banyak perhatian di kalangan pemasar dan peneliti
karena konsumen semakin terlibat dalam komunikasi
e-wom untuk bertukar informasi tentang barang,
layanan, merek, atau perusahaan, e-wom.
menjadi salah satu titik sentuh komunikasi yang
paling signifikan untuk melibatkan konsumen dalam
pengalaman sebelum dan sesudah pembelian.”
4. (Lee & Koo, 2017) E-wom adoption is defined as the extent to which
individual accepts the message after he or she
carefully evaluetes information in the message and
considers it meaningful and beneficial.
“E-wom adoption didefinisikan sebagai sejauh mana
individu menerima pesan setelah dia dengan hati-hati
mengevaluasi informasi dalam pesan dan
menganggapnya bermakna dan bermanfaat.”
5. (Ismagilova et al., 2019) The e-wom adpotion is a different emotional content
in a real purchase experience by consumers. Emotions
expressed through recommendations are made from
views that show how each individual has experience
with a product. Evidence shows that each different
emotion has different characteristics that can have
varied effects on the results of the assessment.
33

No Sumber Definisi
“Proses e-wom adpotion adalah konten emosi yang
berbeda dalam pengalaman pembelian nyata oleh
konsumen. Emosi yang diekspresikan melalui
rekomendasi yang dilakukan dari pandangan yang
menunjukkan bagaimana masing-masing individu
memiliki pengalaman dengan sebuah produk. Bukti-
bukti menunjukkan bahwa setiap emosi yang berbeda-
beda telah memiliki karakteristik yang berbeda yang
dapat memiliki dampak yang bervariasi pada hasil
penilaian.”
Sumber: Diolah dari berbagai literatur
Berdasarkan Tabel 2.3 mengenai pengertian e-wom adoption dari para ahli,
dapat dikatakan bahwa e-wom adoption merupakan cara konsumen yang pernah
melakukan tindakan keputusan pembelian mengadopsi informasi dan ulasan yang
telah diterima setelah mendapat pengalaman bersama produk atau jasa yang
diterima.
2.1.3.3 Dimensi Electronic Word of Mouth Adoption
Dalam konteks komunikasi e-wom adoption, keadaan kognitif berhubungan
dengan bagaimana penerima mengevaluasi ulasan e-wom yang diterima, dan
dengan demikian membentuk persepsi terhadap ulasan e-wom ini berdasarkan
informasi dan atribut sumber yang dialami.
Menurut (Fang, 2014), untuk menentukan e-wom adoption , dapat dinilai
melalui dimensi-dimensi berikut ini:
1. Source expertise, hal ini mengacu pada sejauh mana sumber diyakini mampu
membuat pernyataan yang valid.
2. Task attraction, hal ini dianggap sebagai salah satu atribut dari sumber informasi
yang dapat membentuk penilaian kredibilitas penerima pesan.
3. Argument strength, hal ini mewakili aspek stimulsn informasi dan
mencerminkan sejauh mana informasi yang diterima dapat mempersuasif
konsumen untuk percaya sesuatu.
4. Recommendation rating, hal ini mencerminkan keseluruhan peringkat yang
diberikan oleh pengguna konsumen lain dari pesan e-wom.
5. Source attraction, hal ini mencerminkan keinginan seseorang sebagai teman dan
mitra sosial dan mewakili aspek stimuli afektif .
Sedangkan menurut (Yusuf et al., 2018) untuk menentukan e-wom
adoption, dapat dinilai melalui dimensi-dimensi berikut ini:
34

1. Information quality, hal ini telah menjadi pusat pertimbangan penerima


informasi karena disebut sebagai kekuatan persuasif dari pesan dan
mendefinisikan kualitas informasi sebagai kekuatan persuasif dari pesan e-wom
adoption.
2. Information credibility, hal ini dianggap sebagai pendorong penting dari r karena
fakta bahwa itu adalah persepsi penerima pesan pada kredibilitas pesan. Ketika
konsumen menilai informasi menjadi kredibel, calon konsumen lebih bersedia
untuk terlibat dalam segala bentuk komunikasi.
3. Social media quality, hal ini disebut sebagai persepsi pelanggan tentang kinerja
situs web dalam pengambilan informasi dan pengiriman.
4. Innovativeness, hal ini didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individu
relatif lebih awal dalam mengadopsi inovasi daripada anggota lain dari sistem
sosialnya.
5. Social support, hal ini dianggap sebagai informasi yang membuat individu
mengalami perasaan dipenuhi dan berempati dalam kelompok sosial dalam
mencari infomasi sebuah produk.
Kemudian, menurut (Erkan & Evans, 2018) untuk menentukan e-wom
adoption, dapat dinilai melalui dimensi-dimensi berikut ini:
1. Information quality, hal ini dianggap sebagai informasi yang memiliki kualitas
tinggi, sehingga melalui informasi yang ada calon konsumen mampu menetukan
pilihan secara matang.
2. Information credibility, hal ini dianggap sebagai informasi yang dapat dipercaya
agar calon konsumen bukan saja memilih karena kualitas informasi yang baik
tetapi informasi dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
3. Information usefulness, hal ini dianggap sebagai informasi yang berguna bagi
calon konsumen dalam memilih sebuah produk atau jasa yang akan dikonsumsi.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai dimensi-dimensi e-wom
adoption, teori dimensi yang dipakai dalam penelitian ini merupakan gabungan dari
beberapa para ahli yang menyatakan bahwa dimensi e-wom adoption terdiri dari
information quality, information credibility, information usefulness, social media
quality.
35

2.1.3.4 Model Electronic Word of Mouth Adoption


Konsumen online menggunakan e-wom sebagai platform untuk mencari
informasi, dan mengadopsi informasi sebelum pengambilan keputusan. Pentingnya
kualitas informasi dan kredibilitas sumber juga telah disorot dan sangat divalidasi
dalam penelitian sebelumnya tentang pencarian informasi. Informasi kualitas telah
lama dibahas dalam konteks sistem informasi. Dengan kemampuan untuk
mempublikasikan, informasi sekarang ada di tangan hampir semua orang dan
kualitas beberapa informasi online pasti akan berkurang. Kualitas informasi
mengacu pada kekuatan persuasif dari informasi yang tertanam dalam informasi.
Ini adalah nilai output yang dihasilkan oleh suatu sistem seperti yang dirasakan oleh
pengguna. Kualitas informasi pada dasarnya dievaluasi dalam hal konten informasi,
akurasi, format, dan ketepatan waktu.

Sumber: (Arumugam & Omar, 2016)


GAMBAR 2.10
CONCEPTUAL FRAMWORK – ADOPTED AND ADAPTED FORM
INFORMATION ADOPTION MODEL
Proses adopsi informasi adalah fase internalisasi transfer pengetahuan, di
mana eksplisit informasi adalah ditransformasikan menjadi pengetahuan dan makna
yang diinternalisasi. Dalam sistem informasi yang ada literatur, proses ganda teori
digunakan untuk menjelaskan bagaimana orang dipengaruhi dalam mengadopsi
ide, pengetahuan atau informasi. Sussman dan Siegal mengadopsi elaborasi model
kemungkinan (ELM) dan mengusulkan model teoritis adopsi informasi untuk
menjelaskan bagaimana orang dipengaruhi untuk mengadopsi informasi yang
diposting dalam konteks komunikasi yang dimediasi komputer. Model adopsi
36

informasi menganggap kualitas argumen (kualitas informasi) sebagai pengaruh


utama dan kredibilitas sumber sebagai pengaruh perangkat.
Sejalan dengan munculnya dan proliferasi belanja Internet, para peneliti
mulai memperluas dimensi kualitas informasi yang ada. Zhang menunjukkan
bahwa keakuratan, relevansi, dapat dimengerti, kelengkapan, mata uang, dinamika,
personalisasi, dan variasi adalah kualitas informasinya langkah-langkah yang
digunakan dalam studi e-commerce terbaru.
Kredibilitas sumber mengacu pada persepsi penerima pesan tentang
kredibilitas sumber informasi, tidak mencerminkan apa pun tentang informasi itu
sendiri. Ini didefinisikan sebagai sejauh mana sumber informasi dianggap dapat
dipercaya, kompeten, dan dapat dipercaya oleh penerima informasi. Peran
kredibilitas sumber dalam menyebarkan informasi sangat penting dalam
lingkungan e-wom. Konsumen daring dianggap menerima informasi dari sumber
kredibilitas tinggi dibandingkan dengan sumber kredibel rendah. Selain itu, Eagle
dan Chaiken menemukan bahwa persuasi pesan tergantung pada jumlah atribut
positif yang dimiliki komunikator. Informasi yang disediakan oleh sumber yang
sangat kredibel dianggap berguna dan dapat diandalkan, dan dengan demikian
memfasilitasi transfer pengetahuan.
E-wom adoption dianggap sebagai salah satu sumber informasi paling
berguna oleh konsumen karena daftar opini dan pengalaman rekan kerja alih-alih
informasi yang dihasilkan perusahaan. Internet telah memfasilitasi komunikasi e-
wom antara pelanggan melalui berbagai platform.
37

Sumber: (Erkan & Evans, 2018)


GAMBAR 2.11
THE FLOW OF E-WOM ADOPTION
Sebagian besar yang diwawancarai menyatakan pentingnya jumlah ulasan;
dan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak sering melihat posting teman tentang
merek atau produk dan layanan mereka di media sosial. Namun, situs web belanja
memiliki banyak ulasan produk dan ini memberikan kesempatan untuk
membandingkan berbagai komentar. Oleh karena itu, kuantitas informasi adalah
salah satu alasan bagi konsumen untuk memilih ulasan online. Orang yang
diwawancarai juga berbicara tentang bagaimana kuantitas informasi membantu
mereka mengatasi masalah anonimitas pada ulasan online.
Konsumen yang diwawancarai juga menjelaskan pentingnya informasi
terperinci. Mereka menekankan bahwa informasi yang dibagikan oleh teman-teman
tentang merek di media sosial kurang detail, sementara ulasan di situs web belanja
memberikan jawaban untuk pertanyaan spesifik. Lebih lanjut, orang yang
diwawancarai menyebutkan bahwa mereka menemukan informasi tentang sisi
positif dan negatif dari produk melalui ulasan online di situs belanja, sedangkan
informasi e-wom di media sosial mengacu pada sisi positif atau negatif dari produk.
38

Media sosial menyediakan lingkungan untuk bersosialisasi, sedangkan


tujuan ulasan adalah untuk membantu keputusan pembelian. Perbedaan yang
dirasakan ini juga memengaruhi niat orang untuk berbagi dan waktu yang mereka
habiskan untuk menulis. Alhasil, konsumen menemukan informasi ulasan online
yang lebih berdedikasi dan karena itu, mereka lebih memilih mereka daripada
informasi e-wom di media sosial.
Menyadari peran menentukan kredibilitas e-wom dengan keputusan
pembelian konsumen, jumlah toko web dan situs web tinjauan online, misalnya:
Amazon.com, makeupalley.com, memberi konsumen atau pembaca fitur khusus
untuk memberikan suara pada ulasan yang bermanfaat. Di dunia akademis, subjek
kredibilitas dan bantuan e-wom telah mendapat perhatian lebih dari para sarjana.
Namun, dibandingkan dengan perspektif sikap lain, penentu kredibilitas e-wom
masih relatif sedikit diketahui (McKnight & Kacmar, 2006; Lis, 2013). Seperti
disebutkan sebelumnya, kredibilitas sering dibahas sebagai penjelasan yang
diberikan untuk dampak komunikasi e-wom (Hennig-Thurau, et al., 2010;
Chevalier & Mayzlin, 2006), namun kredibilitas tunggal jarang menjadi objek
utama studi (Lis, 2013) ). Kredibilitas diwujudkan sebagai konsep multi-dimensi,
para peneliti secara luas setuju bahwa itu hanya dapat ditangkap secara menyeluruh
dengan langkah-langkah multi-faktor. Namun, deskripsi mengenai penentu dasar
yang mendasari kredibilitas e-wom masih relatif tidak konsisten. Sebagian besar
penelitian, hingga saat ini, menerapkan model kredibilitas komunikasi interpersonal
klasik untuk menjelaskan persepsi kredibilitas di lingkungan digital. Dalam literatur
yang dikutip, model klasik ini didasarkan pada tiga penentu utama informasi: (1)
kualitas pesan, (2) kredibilitas sumber, dan (3) karakteristik penerima (Flanagin &
Metzger, 2008). Namun, fokus dari studi tersebut terutama dalam satu atau
beberapa aspek spesifik dari penilaian kredibilitas (mis. Kualitas linguistik,
pengetahuan teknis sebelumnya) tanpa membangun pandangan terpadu tentang
bagaimana orang memandang kredibilitas e-wom.
39

Sumber: (Bandyopadhyay, 2018)


GAMBAR 2.12
THE PROPOSED FRAMEWORK OF FACTORS INFLUENCE E-WOM
ADOPTION
Persepsi kredibilitas adalah hasil interaksi antara karakteristik sumber,
karakteristik pesan dan karakteristik penerima. Interaksi tersebut terjadi dalam tiga
tahap: (1) evaluasi kredibilitas permukaan situs web berdasarkan karakteristik
permukaannya termasuk penampilan dan presentasi, kegunaan dan desain
antarmuka, dan organisasi informasi; (2) evaluasi kredibilitas pesan berdasarkan
karakteristik sumber dan pesan; (3) evaluasi konten yang melibatkan keadaan
kognitif penerima pada saat evaluasi. Para penulis juga berpendapat (tetapi tidak
menguji) bahwa jika penerima menganggap bahwa sumber online tidak memenuhi
syarat kredibel pada tahap apa pun, maka ia akan keluar dari situs tanpa evaluasi
lebih lanjut (Wathen & Burkell, 2002). Dengan demikian, model Wathen dan
Burkell mencakup aspek signifikan dari penerima informasi untuk proses penilaian,
dan menekankan ketergantungan peringkat kredibilitas pada faktor individu dan
situasional.
40

2.1.4 Penelitian Terdahulu


Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjelaskan mengenai
variabel serupa dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis dan dijadikan
sebagai dasar pemikiran untuk melakukan penelitian mengenai green perceived
quality, electronic word of mouth adoption dan keputusan pembelian. Beberapa
penelitian terdahulu tersaji dalam Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu berikut ini.
TABEL 2.4
PENELITIAN TERDAHULU
No Nama dan Tahun Judul Temuan Penelitian
1. (Y. Chen & Chang, Towards Green Trust: Penelitian ini bertujuan untuk
2013) The influences of green menggabungkan literatur tentang
perceived quality, green marketing dan pemasaran
Journal of green perceived risk, hubungan ke dalam kerangka kerja
Management and green satisfaction manajerial baru kepercayaan hijau.
Decision Selain itu, penelitian ini berupaya
untuk menguraikan hubungan antara
green perceived quality, green risk,
green satisfation, green trust. Objek
penelitian ini berfokus pada
konsumen Taiwan yang memiliki
pengalaman pembelian informasi dan
produk elektronik. Penelitian ini
melakukan studi empiris dengan
menggunakan metode survei
kuesioner. Kuesioner dikirimkan
secara acak kepada konsumen yang
memiliki pengalaman pembelian
informasi dan produk elektronik.
Pemodelan persamaan struktural
(SEM) diterapkan untuk menguji
kerangka penelitian. Temuan - Hasil
empiris menunjukkan bahwa kualitas
yang dirasakan akan secara positif
mempengaruhi green satisfaction
dan green trust, sedangkan green risk
mempengaruhi keduanya secara
negatif. Selain itu, penelitian ini
menunjukkan bahwa hubungan
antara green trust dan dua
antesedennya – green perceived
quality dan green risk - sebagian
dimediasi oleh green satisfaction.
Oleh karena itu, menginvestasikan
sumber daya dalam peningkatan
green perceived quality dan
penurunan green risk berguna untuk
meningkatkan green satisfaction dan
green trust.
2. (Fang, 2014) Beyond the credibility Penelitian ini bertujuan untuk
of electronic word of mengeksplorasi bagaimana
mouth : Exploring e- pengguna sns mengadopsi informasi
41

No Nama dan Tahun Judul Temuan Penelitian


Journal of Retailing wom adoption on social yang tertanam dalam ulasan e-wom
and Consumer networking sites from yang dibagikan oleh pengguna lain.
Services affective and curiosity Menggunakan model stimulus-
perspectives organisme-respons dan teori
pengaruh-sebagai-informasi, kami
menyusun dan menguji kerangka
kerja teoritis yang menghubungkan
jalur kognitif dan jalur afektif untuk
mendekati adopsi e-wom pada snss.
dua konstruk keingintahuan,
keingintahuan deprivasi epistemik
keingintahuan (D-Ec) dan
keingintahuan tipe-tipe epistemik (I-
Ec) —secara berturut-turut dianggap
sebagai moderator jalur kognitif dan
jalur afektif.
3. (Gvili & Levy, Antecedents of attitudes Temuan menunjukkan bahwa kedua
2016) toward eWOM sikap terhadap e-wom dan
communication : antesedennya berbeda secara
Journal of Business differences across signifikan di seluruh saluran. Selain
and Management channels itu, model analisis jalur
mengungkapkan bahwa model
terintegrasi asli berlaku untuk
komunikasi e-wom..
4. (Zhou et al., 2016) E-wom: The Rise of the Hasil penelitian menunjukkan
Opinion Leaders bahwa pertumbuhan dan evolusi
Journal of media baru seperti teknologi Web 2.0
Consumer telah mengarah pada pengembangan
Marketing bentuk-bentuk baru saluran dan
platform komunikasi,
mentransformasikan komunikasi
pemasaran dari tatap muka
tradisional ke mulut menjadi
elektronik dari mulut ke mulut (e-
wom). Selanjutnya, e-wom telah
menarik banyak perhatian di
kalangan pemasar dan peneliti
5. (Goodrich & de How 'social' are social Word of mouth (wom) tradisional
Mooij, 2017) media? A cross- melibatkan komunikasi pribadi
cultural comparison of antara keluarga, teman, dan lainnya.
Journal of online and offline Saat ini, situs media sosial seperti
Marketing purchase decision Facebook menawarkan kemungkinan
Communication influences kata elektronik dari mulut ke mulut
(e-wom), bentuk wom yang
dimediasi. Sedikit yang diketahui
tentang cara terbaik bagi pemasar
untuk menggunakan media sosial.
Bahkan kurang diketahui tentang
perbedaan internasional dalam
penggunaan konsumen media sosial
dan bagaimana e-wom
mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen.
6. (Hipp, Gulwadi, The Relationship Penelitian telah menunjukkan bahwa
Alves, & Sequeira, Between Perceived pengalaman aktual di ruang hijau
2017) Greenness and terdekat dikaitkan dengan manfaat
42

No Nama dan Tahun Judul Temuan Penelitian


Perceived kesehatan psikologis dan fisiologis
Journal of Restorativeness of restoratif. Namun, green perceived
Environment and University Campuses quality dan pemulihan lingkungan
Behavior and Student-Reported juga dapat mempengaruhi hasil
Quality of Life kesehatan. Hasil menunjukkan
bahwa mahasiswa yang memiliki
green perceived quality yang lebih
tinggi melaporkan kualitas hidup
yang lebih tinggi, jalur yang secara
signifikan dan sebagian dimediasi
oleh restorativeness kampus yang
dirasakan.
7. (Luis, Agus, & Pengaruh green Konsumen mempunyai tingkat
Pramudana, 2017) perceived quality, kesadaran yang tumbuh pada produk
Journal of Green green satisfaction dan ramah lingkungan. Masyarakat
Consumerism green perceived risk bersedia untuk membeli produk hijau
terhadap green trust apabila produk tersebut disertai
dengan informasi yang memadai dan
dapat dipercaya. Penyebaran
kuesioner merupakan cara
pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini yang berisi
pernyataan dari 19 indikator. Sampel
yang dipakai dalam penelitian ini
berjumlah 100 responden yang
ditentukan menggunakan metode non
probability sampling. Teknik analisis
data yang digunakan adalah regresi
linear berganda.
8. (Lee & Koo, 2017) Effects of attribute and Studi saat ini mengusulkan model
valence of e-WOM on untuk menguji apakah ulasan valensi
Journal Computers message adoption: dan atribut online memiliki efek pada
in Human Behavior Moderating roles of kredibilitas, dan apakah fokus
subjective knowledge regulasi dan pengetahuan subjektif
and regulatory focus memiliki efek moderat. Tiga ratus
sembilan belas mahasiswa
berpartisipasi dalam percobaan
online dengan 2 (valensi ulasan
positif vs negatif) oleh 2 (atribut
ulasan objektif vs subjektif) antara
desain subjek
9. (Erkan & Evans, Social media or Tujuan dari penelitian ini adalah
2018) shopping websites? The untuk menguji pengaruh percakapan
influence of eWOM on ini di media sosial terhadap niat
Journal of consumers’ online pembelian konsumen. Untuk tujuan
Marketing purchase intentions ini, model konseptual dikembangkan
Communications berdasarkan integrasi Model Adopsi
Informasi (IAM) dan komponen
terkait dari Theory of Reasoned
Action (TRA). Model baru, yang
dinamakan sebagai Information
Acceptance Model (IACM),
divalidasi melalui pemodelan
persamaan struktural (SEM)
berdasarkan survei terhadap 384
43

No Nama dan Tahun Judul Temuan Penelitian


mahasiswa yang menggunakan situs
web media sosial
10. (Jacobsen, 2018) Why did I buy this?: Hasil menunjukkan bahwa konsumen
The effect of WOM and mempercayai ulasan online,
Journal of Research online reviews on post penambahan insentif pengulas
in Interactive purchase attribution for mengurangi kepercayaan itu,
Marketing product outcomes terutama ketika konsumen
mengidentifikasi dengan pengecer.
Temuan menunjukkan dukungan
bagi pengecer yang menggunakan
ulasan online dan memberikan bukti
untuk menggunakan kehati-hatian
saat memberi insentif kepada
pengulas.
11. (Kusuma & Juanta, Pengaruh Green Tujuan penelitian ini mengacu pada
2018) Perceived Quality, sebuah perusahaan, food and
Harga, dan Produk M beverage, harga, khususnya frozen
Journal of & B di Kota Surabaya food yang; menawarkan produk
Management ngohiong dengan; merek m;
Decision perceived quality; price; product
knowledge; repurchase intentions;
tujuan; untuk mengetahui pengaruh
dari; yang bergerak di bidang
12. (Yusuf et al., 2018) Influence of e-wom Tujuan Sebagai paradigma bisnis,
engagement on perdagangan sosial (s-commerce)
Journal of Services consumer purchase telah membawa tahap baru inovasi,
Marketing intention in social dan dengan perluasan, telah
commerce mentransmutasikan kekuatan dari
penjual ke pembeli. S-commerce
adalah kombinasi kegiatan komersial
dan sosial di mana individu dapat
menyebarkan informasi dari mulut ke
mulut tentang pengalaman belanja
dan pengetahuan mereka dan
memberikan informasi tentang
produk dan layanan kepada teman-
teman mereka.
13. (Basso et al., 2019) Purchase decision and Tujuan dari penelitian ini adalah sifat
purchase delay of produk memoderasi efek interaksi
Journal of hedonic and utilitarian antara tekanan waktu dan pilihan
Marketing products in the face of yang berlebihan dalam keterlambatan
time pressure and pembelian. Pembelian utilitarian
multiplicity of options lebih rentan terhadap efek tekanan
waktu dan kelebihan pilihan
dibandingkan pembelian hedonis.
14. (Ismagilova et al., Perceived helpfulness Hasil penelitian menunjukkan
2019) of eWOM : Emotions , bahwa konsumen menggunakan
fairness and rationality ulasan online untuk membantu
Journal of Retailing membuat keputusan pembelian yang
and Consumer terinformasi. Penelitian ini
Services memperluas penelitian yang ada
dengan memeriksa bagaimana
konten ulasan online mempengaruhi
persepsi tentang menolong dengan
menunjukkan bagaimana emosi yang
berbeda dapat mempengaruhi
44

No Nama dan Tahun Judul Temuan Penelitian


bantuan dari tinjauan produk dan
layanan online di luar pendekatan
berbasis valensi menggunakan teori
penilaian kognitif dan teori atribusi.
Penelitian ini berkontribusi pada
pengetahuan yang ada tentang teori
pemrosesan informasi, teori atribusi,
dan teori penilaian kognitif emosi.
15. (Sharma, 2019) Green product Tujuan penelitian adalah untuk
attributes and green menguji efek interaksi atribut produk
Journal of purchase behavior: A pada tingkat kepedulian lingkungan,
Management theory of planned niat pembelian hijau dan serangkaian
Decision behavior perspective pola pembelian hijau yang diusulkan.
Makalah ini dibangun berdasarkan
teori perilaku terencana, dan
memperluasnya dengan mengganti
norma subyektif dan kontrol perilaku
yang dirasakan dengan pengetahuan
lingkungan dan persepsi efektivitas
konsumen, dan juga dengan
memperluas perilaku pembelian ke
tiga jenis pola pembelian, yaitu
pembelian tanpa syarat, bersyarat.
pembelian dan pembelian tidak
disengaja. Metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah efek interaksi dianalisis
melalui ANOVA, sedangkan analisis
jalur digunakan untuk memahami
kekuatan jalur dari model yang
diusulkan, yang dinilai melalui bobot
regresi standar dan signifikansi
melalui nilai-p. Hasil temuan secara
keseluruhan, penelitian ini
mengungkapkan pentingnya atribut
produk dalam proses pengambilan
keputusan green consumer.
Sumber: Berdasarkan hasil referensi jurnal
Dilihat dari Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu, terdapat persamaan dan
perbedaan penelitian yang diteliti penulis, yakni:
1. Persamaan
Penelitian yang dilakukan Y. Chen & Changn pada tahun 2013 memiliki
persamaan dengan peneliti dari segi teknik analisis data yaitu SEM dan dimensi
yang digunakan adalah regarded, reliable dan durable.. Kemudian penelitian yang
dilakukan oleh Gvili & Levy pada tahun 2016 dan Goodrich & de Mooij pada tahun
2017 memiliki persamaan dengan peneliti yaitu e-wom adoption sebagai variabel
independen. Penelitian yang dilakukan Fang pada tahun 2014, Zhou tahun 2016 dan
45

Hipp, Gulwadi, Alves, & Sequeira, 2017 memiliki persamaan dengan peneliti yaitu
teori yang digunakan adalah consumer behavior.
Luis, Agus, & Pramudana pada tahun 2017 memiliki persamaan pada peneliti
yaitu dimensi yang digunakan pada dimensi variabel independen green perceived
quality adalah disposability, biodegradability, dan recyclability sedangkan Lee &
Koo pada tahun 2017 memiliki persamaan dengan peneliti pada dimensi variabel
independen e-wom yaitu information quality dan information usefulness.
Penelitian yang dilakukan oleh Jacobsen tahun 2018 memiliki persamaan
dengan peneliti yaitu variabel independen (e-wom) dapat mempengaruhi variabel
dependen (keputusan pembelian). Sedangkan Kusuma & Juanta pada tahun 2018,
Yusuf, Basso, Ismagilova dan Sharma pada tahun 2019 memiliki persamaan pada
objek penelitian yaitu pada komunitas.
2. Perbedaan
Penelitian yang dilakukan Y. Chen & Chang tahun 2013 memiliki perbedaan
dengan peneliti dari segi variabel. Variabel yang berbeda ada pada variabel
dependen, Y. Chen & Chang, 2013 menggunakan green trust sedangkan variabel
dependen peneliti adalah keputusan pembelian. Fang pada tahun 2014 memiliki
perbedaan dengan peneliti yaitu pada model teknik analisis data, penelitu
menggunakan SEM sedangkan peneliti terdahulu menggunakan Model Stimulus-
Organisme Respon.
Penelitian yang dilakukan Gvili & Levy dan Zhou tahun 2016 dan Hipp,
Gulwadi, Alves, & Sequeira, 2017 memiliki perbedaan dengan peneliti yaitu pada
objek penelitian, peneliti memilih melakukan penelitian pada komunitas sedangkan
penelitian terdahulu melakukan penelitian pada website. Goodrich & de Mooij pada
tahun 2017 memiliki perbedaan dengan peneliti pada dimensi variable independen
(e-wom adoption), peneliti menggunakan dimensi information quality, information
usefulness, information credibility, website quality, innovativeness, social support
sedangkan penelitian terdahulu menggunakan dimensi communication, social
media trust, dan recomendation. Sedangkan Luis, Agus, & Pramudana pada tahun
2017, Jacobsen dan Kusuma & Juanta pada tahun 2018, Yusuf, Basso, Ismagilova
dan Sharma pada tahun 2019 memiliki perbedaan dengan peneliti pada teori yang
46

digunakan, peneliti menggunakan teori consumer behavior sedangkan penelitian


terdahulu menggunaka teori green marketing.
2.2 Kerangka Pemikiran
Saat ini green marketing, green product , dan green service sedang terkenal
dikalangan masyarakat dan perusahaan karena ada orang-orang yang
mengkampanyekan gaya hidup sehat (Balawera, 2013) Gaya hidup sehat
memerlukan tindakan konsumsi green product, hal ini disebut sebagai green
consumer behavior (Asra et al., 2019). Dalam tindakan green consumer behavior,
pebisnis dan perusahaan dituntut untuk memproduksi produk yang berbahan dasar
alami dan no animal testing (Groening et al., 2018). Selain itu perusahaan memiliki
tanggung jawab untuk memberikan suatu nilai bagi para konsumen untuk
membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen dan
menciptakan kepuasan bagi konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan
produk secara maksimal (Widjajanta & Haekal, 2016)
Green consumer behavior merupakan semua kegiatan, tindakan, serta proses
psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika
membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal
diatas atas atau kegiatan mengevaluasi (Astini, 2016). Green consumer behavior
merupakan hal penting karena menjadi salah satu faktor suatu produk dapat terkenal
atau tidak dan apakah konsumen melakukan keputusan pembelian (Nurmadina,
2016). Dalam green consumer behavior ada beberapa tahapan proses decision
making diantaranya: 1) input, 2) process dan 3) output. Tahapan pertama decision
making yaitu input yang mengacu pada informasi yang diperoleh mengenai produk
yang akan dibeli (Schiffman & Wisenblit, 2015). Tahap input dipengaryhi oleh
beberapa indikator antara lain: 1) marketing mix,sociocultural influence, dan
communication sources (Balawera, 2013).
Communication source melibatkan media dan strategi dalam menyampaikan
informasi terkait suatu produk. Informasi yang berkualitas dapat mengurangi
ketidakpastian (Ursula, Cruz, & Prabawani, 2015). Hampir semua aktivitas yang
dilakukan dilingkupi oleh ketidakpastian, dibaliknya tentu terdapat risiko yang akan
hadapi. Akurasi informasi yang diperoleh memiliki peran penting untuk konsumen
melakukan suatu keputusan pembelian. (Lutfhi & Hapsari, 2018)
47

Bentuk-bentuk communication source terdiri antara lain: 1) advertising, 2)


buzz agents, 3) customizes message, 4) social media, 5) owned or paid for, 6) word
of mouth, 7) advice, 8) recommendation dan 9) self-generated (Zhou et al., 2016).
Word of mouth menjadi alat yang sangat diminati oleh perusahaan dan
pengguna untuk melakukan promosi pada suatu produk (Gration, Raciti, &
Walters, 2015). Seiring perkembangan zaman dan teknologi muncul berbagai
platform promosi secara virtual dan online (Jacobsen, 2018). Pengulasan dan
promosi produk dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
Akibat platform media sosial yang bermunculan ada beberapa strategi yang
digunakan untuk mempromosikan produk antara lain: 1) electronic word of mouth
adoption dan 2) online review. Konsep electronic word of mouth (e-wom) adoption
dibentuk dalam proses word of mouth untuk mengkampanyekan dan
mempromosikan sebuah produk (Abalaesei & Sandu, 2019)
Tahap kedua decision making adalah process yang mengacu pada
pengolahan informasi terkait sebuah produk (Schiffman & Wisenblit, 2015). Dalam
tahapan ini konsumen akan mengalami dua hal yaitu: 1) psycological influence dan
2) learning (Wagner, 1997). Pada psyclological influence merupakan proses
pembentukan pada konsumen yang dipengaruhi oleh psikologi. Ada beberapa
indikator yang membentuk psycological influence yaitu: 1) motivation, 2)
personality trais, 3) perception dan 4) attitude. Salah satu cara untuk mengetahui
green consumer behavior adalah dengan menganalisis persepsinya terhadap produk
ramah lingkungan (Imron, 2018).
Persepsi konsumen, perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja
yang menjadi kekuatan atau kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk
yang dipasarkan (Putra & Rustini, 2017). Hal ini karena persepsi konsumen
merupakan salah satu faktor internal konsumen yang mempengaruhinya mengambil
keputusan (Foedjiawati & Hatane Semuel, 2007). Persepsi timbul karena adanya
stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi seseorang
melalui kelima alat inderanya. Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir, dan
diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing (Endah, 2018).
Persepsi terhadap green product dapat membentuk beberapa hal antara lain: 1)
green perceived quality, 2) green perceived service, 3) green perceived value, 4)
48

green perceived risk, 5) green risk, 6) green satisfaction dan 7) green loyalty.
Konsep green perceived quality dibentuk pada teori perception dan dapat menolong
konsumen untuk melakukan pertimbangan guna mengambil keputusan dalam
membeli suatu produk (Y. Chen & Chang, 2013).
Tahapan input dan process memiliki dampak besar bagi tahapan ketiga pada
decision making yaitu tahapan output. Output dari decision making merupakan
proses akhir dari consumer behavior (Schiffman & Wisenblit, 2015). Green
product yang berkualitas mampu mempengaruhi green consumer behavior untuk
melakukan keputusan pembelian. Tahap output memiliki beberapa proses yaitu: 1)
purchase decision, 2) post-purchase decision, 3) re-purchase dan 4) trust and
loyalty. Purchase decision dibentuk pada proses output decision making (Salem,
2018).
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen akan mencakup
pertimbangan berbagai aspek. Pada umumnya green consumer behavior lebih
diarahkan pada keputusan tentang pemiliihan alternative terhadap suatu merek
produk tertentu (Kumar & Ghodeswar, 2015) Keputusan pembelian merupakan
kontinum dan memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah degree,
menunjukkan keterlibatan konsumen di dalam keputusan membeli yaitu dari high
involvement purchase decision ke low involvement purchase decision. Dimensi
kedua adalah content, menunjukkan jumlah informasi yang dibutuhkan oleh
konsumen untuk dapat membuat keputusan pembelian yaitu dari decision making
(mencari informasi dan mempertimbangkan berbagai alternatif merk) ke habit
(sedikit membutuhkan informasi dan hanya mempertimbangkan satu merk saja)
(Lutfhi & Hapsari, 2018).
Pembuatan keputusan pembelian dapat bergerak dari pembuatan keputusan
pembelian dengan keterklibatan tinggi (high involvement purchase decision) ke
pembuatan keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah (low involvement
purchase decision). Konsumen akan lebih terlibat dengan suatu produk ketika
produk yang akan dibeli (Basso et al., 2019).
Keterangan :
49
: Tidak Diteliti
: Diteliti
: Pengaruh
: Feedback

GAMBAR 2.13
KERANGKAN PEMIKIRAN PENGARUH GREEN PERCEIVED QUALITY DAN E-WOM ADOPTION TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
50

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian pengaruh Green Perceived


Quality dan E-wom Adoption Terhadap Keputusan Pembelian pada Gambar 2.14,
maka disusun sebuah paradigma penelitian sebagai berikut:

Biodegradability

Reusability Green Perceived


Quality
Durability

Regarded. Fulfilling the needs


Keputusan Time pressure
Pembelian
Utilitarian product

Information quality

Information credibility Electronic Word


of Mouth
Information usefulness Adoption

Social media quality

GAMBAR 2.14
PARADIGMA PENELITIAN PENGARUH GREEN PERCEIVED QUALITY DAN E-WOM
ADOPTION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
2.3 Hipotesis
Hipotesis digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara dua
kelompok atau beberapa kelompok yang terkait dengan variabel (Sugiyono, 2012),
mengungkapkan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik.
Berdasarkan masalah dan kerangka pemikiran, maka diajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut : “Terdapat pengaruh yang signifikan antara green
perceived quality dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian”.
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya
mengenai pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption terhadap
keputusan pembelian produk Wangsa Jelita studi kasus pada beauty vlogger di
Beauty Enthusiast Community. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai
variabel bebas adalah green perceived quality (X1) dan e-wom adoption (X2).
Kemudian objek penelitian yang mnejadi variabel terikat adalah keputusan
pembelian (Y). Objek yang dijadikan responeden dalam penelitian ini adalah beauty
vlogger di Beauty Enthusiast Community. Penelitian ini dilakukan pada kurun
waktu kurang dari satu tahun, maka penelitian ini menggunakan metode cross
sectional method. Menurut (Doubleclick & Logic, 2015) menyatakan bahwa
metode penelitian cross sectional method yaitu penelitian dengan cara mempelajari
objek dalam kurun waktu tertentu (tidak dalam kurun waktu panjang) penelitian
yang menggunakan metode ini, informasi yang dicari dari sebagian populasi
dikumpulkan langsung kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui
pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini yaitu
penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk
menggambarkan sesuatu, biasanya karakteristik kelompok yang relevan, seperti
konsumen, penjual, organisasi, atau daerah pasar (Malhotra, 2015:87). Hasil akhir
dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang
sedang dibahas. Tujuan dari penelitian deskriptif diantaranya untuk
menggambarkan mekanisme sebuah proses dan menciptakan seperangkat kategori
atau pola (Priyono, 2016). Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh
gambaran mengenai pandangan responden tentang pengaruh green perceived
quality dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian Wangsa Jelita pada
beauty vlogger di Beauty Enthusiast Community.

51
52

Penelitian verifikatif merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk


menguji kebenaran ilmu-ilmu yang telah ada, berupa konsep, prinsip, prosedur,
dalil maupun praktek dari ilmu itu sendiri (Arifin, 2011:17), sehinggan tujuan dari
penelitian verifikatif dalam penelitian ini untuk memperoleh kebenaran dari sebuah
hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, mengenai
pengaruh pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption terhadap
keputusan pembelian Wangsa Jelita pada beautyy vlogger pengguna kosmetik
ramah lingkungan di Beauty Enthusiast Community. Berdasarkan jenis
penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode explanatory survei. Metode explanatory survei
dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi menggunakan kuesioner
dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang diteliti
terhadap penelitian.
3.2.2 Operasional Variabel
Pada penelitian ini, terdapat dua variabel inti yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Menurut variabel
bebas (independent variable atau predictor variable) merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif. Variabel terkat
(dependent variable atau criterion variable) merupakan variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas (P. Kotler, 2012). Variabel yang dikaji dalam penelitian ini
adalah green perceived quality (X1) dan e-wom adoption (X2) sebagai variabel
bebas atau independent variable. Variabel tersebutu dicari bagaiaman pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat atau dependent variable.
Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada
Tabel 3.1 di bawah ini :
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
No
Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Item
1 2 3 4 5 6 7
Keputusan Keputusan pembelian Fulfilling the needs Kesesuaian Tingkat Ordinal 1
Pembelian (Y) adalah tindakan dari produk yang kesesuaian
konsumen untuk mau akan digunakan produk yang akan
membeli atau tidak dengan digunakan dengan
terhadap produk. Dari kebutuhan yang kebutuhan yang
53

berbagai faktor yang dirasakan dirasakan


mempengaruhi konsumen. konsumen.
konsumen dalam Kesesuaian Tingkat Ordinal 2
melakukan pembelian produk Wangsa kesesuaian
suatu produk atau Jelita dengan produk Wangsa
jasa, konsumen selalu kebutuhan Jelita dengan
mempertimbangkan konsumen karena kebutuhan
kualitas, harga dan bervariasi dan konsumen karena
produk sudah yang lengkap bervariasi dan
sudah dikenal oleh lengkap
masyarakat.
Kesesuaian Tingkat kesesuaian Ordinal 3
produk Wangsa produk Wangsa
Jelita dengan Jelita dengan
kebutuhan kebutuhan
konsumen karena konsumen karena
harga terjangkau harga terjangkau
Time pressure Kemampuan Tingkat Ordinal 4
konsumen untuk kemampuan
menentukan konsumen untuk
pilihan produk menentukan
dengan cepat pilihan produk
karena waktu dengan cepat
yang terbatas karena waktu yang
terbatas
Kemampuan Tingkat Ordinal 5
konsumen untuk kemampuan
membayar lebih konsumen untuk
banyak untuk membayar lebih
mendapatkan banyak untuk
produk Wangsa mendapatkan
Jelita produk Wangsa
Jelita
Kemampuan Tingkat Ordinal 6
konsumen kemampuan
mencari konsumen mencari
informasi informasi terlebih
terlebih dahulu dahulu mengenai
mengenai produk Wangsa
produk Wangsa Jelita sebelum
Jelita sebelum melakukan
melakukan keputusan
keputusan pembelian agar
pembelian agar menghemat waktu
menghemat
waktu
Keterbatasan Tingkat Ordinal 7
waktu keterbatasan waktu
mengakibatkan mengakibatkan
konsumen konsumen
melakukan melakukan
keputusan keputusan
pembelian pada pembelian pada
produk Wangsa produk Wangsa
Jelita sedangkan Jelita sedangkan
memiliki memiliki keingina
keingina untuk untuk membeli
membeli produk produk yang sudah
54

yang sudah ditentukan


ditentukan sebelumnya
sebelumnya
Utilitarian product Ketertarikan Tingkat Ordinal 8
konsumen untuk kemampuan
menjadikan konsumen untuk
produk Wagsa menjadikan produk
Jelita pilihan Wagsa Jelita
utama bukan pilihan utama
pengganti saat bukan pengganti
melakukan saat melakukan
keputusan keputusan
pembelian pembelian
Ketertarikan Tungkat Ordinal 9
konsumen untuk ketertarikan
melakukan konsumen untuk
keputusan melakukan
pembeliam keputusan
karena produk pembeliam karena
Wangsa Jelita produk Wangsa
memiliki Jelita memiliki
khasiat yang khasiat yang besar
besar bagi bagi kesehatan
kesehatan kulit kulit dan wajah
dan wajah
Ketertarikan Tingkat Ordinal 10
konsumen untuk ketertarikan
melakukan konsumen untuk
keputusan melakukan
pembelian keputusan
karena produk pembelian karena
Wangsa Jelita produk Wangsa
memiliki Jelita memiliki
tampilan tampilan kemasan
kemasan yang yang menarik
menarik perhatian
perhatian
Ketertarikan Tingkat Ordinal 11
konsumen untuk ketertarikan
melakukan konsumen untuk
keputusan melakukan
pembelian keputusan
karena produk pembelian karena
Wangsa Jelita produk Wangsa
sangat mudah Jelita sangat
ditemui dan mudah ditemui dan
didapatkan didapatkan
Green Perceived Green perceived Biodegradability Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 12
Quality quality adalah Wangsa Jelita produk Wangsa
penilaian konsumen sangat ramah Jelita sangat ramah
mengenai keunggulan lingkungan lingkungan karena
dan mutu dari karena berbahan berbahan dasar
sebuah produk yang dasar herbal atau herbal atau
terkait dengan aspek tumbuh- tumbuh-tumbuhan
lingkungan dan tumbuhan
mampu mendorong Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 13
konsumen untuk Wangsa Jelita produk Wangsa
membangun dan sangat ramah Jelita sangat ramah
55

menjalani pola hidup lingkungan lingkungan karena


yang lebih sehat. karena tidak tidak mengandung
mengandung bahan-bahan dasar
bahan-bahan kimia
dasar kimia
Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 14
Wangsa Jelita produk Wangsa
sangat ramah Jelita sangat ramah
lingkungan lingkungan karena
karena terdapat terdapat no animal
no animal terting terting
Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 15
Wangsa Jelita Jelita sangat ramah
sangat ramah lingkungan karena
lingkungan dapat didaur ulang
karena dapat menjadi barang
didaur ulang baru dengan
menjadi barang manfaat dan
baru dengan kebunaan yang
manfaat dan baru
kebunaan yang
baru
Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 16
Wangsa Jelita produk Wangsa
sangat ramah Jelita sangat ramah
lingkungan lingkungan karena
karena dapat dapat terurai dalam
terurai dalam kurun waktu 1-3
kurun waktu 1-3 tahun
tahun
Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 17
Wangsa Jelita Jelita sangat ramah
sangat ramah lingkungan karena
lingkungan dapat terurai pada
karena dapat suhu 122 derajat
terurai pada Fahrenheit
suhu 122 derajat
Fahrenheit
Reausability Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 18
Wangsa Jelita produk Wangsa
sangat ramah Jelita sangat ramah
lingkungan lingkungan karena
karena terdapat terdapat logo
logo identitas identitas green
green product product pada
pada kemasan kemasan
Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 19
Wangsa Jelita produk Wangsa
sangat ramah Jelita sangat ramah
lingkungan lingkungan karena
karena terdapat terdapat logo
logo identitas no identitas no animal
animal testing testing

Durability Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 20


Wangsa Jelita produk Wangsa
sangat ramah Jelita sangat ramah
lingkungan lingkungan karena
56

karena dapat dapat bertahan


bertahan dalam dalam kurun kurun
kurun kurun waktu 2-4 tahun
waktu 2-4 tahun
Kualitas produk Tingkat kualitas Ordinal 21
Wangsa Jelita produk Wangsa
sangat ramah Jelita sangat ramah
lingkungan lingkungan karena
karena dapat dapat bertahan
bertahan dalam dalam suhu yang
suhu yang beragam
beragam
Regarded Konsistensi Tingkat Ordinal 22
perusahaan konsistensi
Wangsa Jelita perusahaan
untuk melakukan Wangsa Jelita
promosi go green untuk melakukan
promosi go green

Konsistensi dan Tingkat Ordinal 23


orientasi Wangsakonsistensi dan
Jelita dalam orientasi Wangsa
menjaga Jelita dalam
keseimbangan menjaga
lingkungan keseimbangan
lingkungan
Konsistensi Tingkat Ordinal 24
Wangsa Jelita konsistensi
melakukan Wangsa Jelita
kampanye untuk melakukan
mendukung kampanye untuk
keseimbangan mendukung
lingkungan dan keseimbangan
eksostem lingkungan dan
eksostem
Konsistensi Tingkat Ordinal 25
Wangsa Jelita konsistensi
untuk Wangsa Jelita
mengutamakan untuk
kesehatan mengutamakan
konsumen jangka kesehatan
panjang konsumen jangka
panjang
Electronic Word Electronic word of Information quality Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 26
of Mouth (E- mouth (e-wom) informasi informasi tentang
wom) Adoption adoption adalah tentang Wangsa Wangsa Jelita
informasi Jelita mudah mudah dimengerti
yangditerima oleh dimengerti oleh oleh penerima
setiap orang penerima informasi.
mengenai barang informasi
atau jasa melalui Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 27
media elektronik. informasi informasi tentang
Informasi yang tentang Wangsa Wangsa Jelita
diterima dijadikan Jelita relevan relevan dengan
sebagai acuan untuk dengan kebutuhan
melakukan kebutuhan penerima
keputusan pembelian. informasi
57

E-wom adoption penerima


merupakan cara informasi
konsumen untuk Ketepatan Tingkat ketepatan Ordinal 28
mengadopsi waktu informasi waktu informasi
informasi yang tentang Wangsa tentang Wangsa
diterima sebagai Jelita sesuai Jelita sesuai
tindakan bahwa dengan dengan kebutuhan
konsumen percaya kebutuhan penerima
kepada informasi penerima informasi
yangdiberikan. informasi
Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 29
informasi informasi tentang
tentang Wangsa Wangsa Jelita
Jelita snagat snagat lengkap
lengkap
Information Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 30
credibility informasi informasi Wangsa
Wangsa Jelita Jelita sesuai dengan
sesuai dengan kondisi produk
kondisi produk sesungguhnya
sesungguhnya
Kualitas Tingat kualitas Ordinal 31
informasi informasi Wangsa
Wangsa Jelita Jelita dapat
dapat dipertanggungjaw
dipertanggungja abkan oleh
wabkan oleh informan
informan (informan
(informan melakukan review
melakukan produk)
review produk)
Konsistensi Tingkat Ordinal 32
informasi konsistensi
tentang Wangsa informas tentang
Jelita dan dapat Wangsa Jelita dan
dipercaya dapat dipercaya

Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 33


informasi informasi tentang
tentang Wangsa Wangsa Jelita
Jelita didominasi oleh
didominasi oleh informasi baik
informasi baik dibandingkan
dibandingkan informasi buruk
informasi buruk
Information Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 34
usefulness informasi Kualitas
tentang Wangsa informasi tentang
Jelita sangat Wangsa Jelita
detail/terperinci
sangat
detail/terperinci
Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 35
informasi informasi tentang
tentang Wangsa Wangsa Jelita
Jelita sangat sangat membantu
membantu konsumen untuk
58

konsumen untuk melakukan


melakukan keputusan
keputusan pembelian
pembelian

Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 36


informasi informasi tentang
tentang Wangsa Wangsa Jelita
Jelita sangat sangat singkat,
singkat, padat padat dan jelas
dan jelas
Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 37
informasi yang informasi yang
disajikan disajikan tentang
tentang Wangsa Wangsa Jelita
Jelita berdasarkan
berdasarkan realtime, dalam
realtime, dalam kurun 1-7 hari
kurun 1-7 hari
Social media quality Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 38
informasi yang informasi yang
disajikan disajikan tentang
tentang Wangsa Wangsa Jelita
Jelita mudah mudah dipahami
dipahami
Ketertarikan Tingkat Ordinal 39
konsumen pada ketertarikan
desain media konsumen pada
sosial pemberi desain media
informasi sosial pemberi
informasi
Kualitas Tingkat kualitas Ordinal 40
informasi yang informasi yang
disajikan disajikan tentang
tentang produk produk Wangsa
Wangsa Jelita Jelita bersifat up
bersifat up to to date
date
Keaktivan Tingkat keativan Ordinal 41
dalam dalam memberikan
memberikan komentar terhadap
komentar konten
terhadap konten
Keaktivan Tingkat keativan Ordinal 42
pengguna untuk pengguna untuk
menyebarkan menyebarkan
pesan untuk pesan untuk
pengguna lain pengguna lain
Intensitas dalam Tingkat intensitas Ordinal 43
memberikan dalam memberikan
komentar komentar
terhadap konten terhadap konten
Intensitas Tingkat intensitas Ordinal 44
pengguna untuk pengguna untuk
menyebarkan menyebarkan
59

pesan untuk pesan untuk


pengguna lain. pengguna lain
Sumber: Berdasarkan hasil pengolahan data dan jurnal
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian. Data sekunder merupakan
struktur data historis mengenai variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun
sebelumnya oleh pihak lain (Hermawan, 2006:168). Berikut ini merupakan
penjelasan mengenai data primer dan sekunder menurut (Malhotra, 2015:89 dan
92):
1. Data primer yaitu data yang berasal dari peneliti, khusus untuk mengatasi
masalah penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
kuesioner yang disebar kepada sejumlah responden sesuai dengan target sasaran
yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu melalui
survei pada Beauty Vlogger di Beauty Enthusiast Community.
2. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan untuk tujuan lain selain masalah
yang ditangani dan terdiri dari dua jenis yaitu data sekuder internal dan
eksternal. Data internal adalah data yang dihasilkan dalam organisasi yang
penelitian sedang dilakukan. Data eksternal adalah data yang dihasilkan oleh
sumber di luar organisasi. Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu data
literature, artikel, jurnal, situs internet dan berbagai sumber informasi lainnya.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
lebih jelas pada Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data sebagai berikut.
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Nama Jenis Data Sumber Data
1 Identitas responden Primer Responden
2 Tanggapan responden terhadap manfaat Primer Responden
kosmetik ramah lingkungan
3 Tanggapan responden terhadap green Primer Responden
perceived quality (X1)
4 Tanggapan responden terhadap electronic Primer Responden
word of mouth adoption (X2)
5 Tanggapan responden terhadap keputusan Primer Responden
pembelian (Y)
6 Perbandingan Persentase Pertumbuhan Sekunder www.cnnindonesia.com
Penjualan Kosmetik Antara Produk
Konvensional dan Ramah Lingkungan di
Indonesia Tahun 2014-2018
60

7 Jumlah Penjualan Produk Kosmetik Sekunder www.cnnindonesia.com


Ramah Lingkungan di Indonesia Tahun www.topbrand.com
2015-2018
Sumber: Hasil pengolahan data dan referensi 2019
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel
3.2.4.1 Populasi
Populasi adalah total dari semua elemen yang terbagi dalam beberapa
seperangkat karakteristik. Setiap proyek riset memiliki populasi yang didefinisikan
secara unik. Tujuan dari sebagian besar proyek riset adalah untuk memperoleh
informasi tentang karakteristik suatu populasi dengan cara mengambil sensus
ataupun sampel (Malhotra, 2015). Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok
orang, peristiwa atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti
(Hermawan, 2006:143).
Populasi perlu diidentifikasi secara tepat dan akurat sejak awal penelitan.
Populasi yang tidak diidentifikasikan dengan baik, memungkinkan akan
menghasilkan sebuah kesimpulan penelitian yang keliru. Hasil penelitian tersebut
kemungkinan tidak akan memberikan informasi yang relevan karena tidak tepatnya
penentuan populasi (Hermawan, 2006:143). Berdasarkan pengertian mengenai
populasi, maka populasi dalam penelitian ini adalah Beauty Vlogger di Beauty
Enthusiast Community berjumlah 687 orang.
3.2.4.2 Sampel
Sampel adalah sub-kelompok dari populasi yang dipilih untuk proyek riset
(Malhotra, 2015). Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Dengan mengambil sampel, peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan
digeneralisasi terhadap populasi. Objek populasi diperkenankan diambil dari
sebagian jumlah yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut
mewakili yang lain yang tidak diteliti.
Suatu penelitian tidak mungkin keseluruhan populasi diteliti. Maka dari itu
peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan
dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang tidak diteliti atau
representatif.
Pada penelitian ini, tidak mungkin semua populasi dapat diteliti oleh
penulis, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya,
tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan mengambil
61

sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil
tersebut mewakili objek populasi lain yang tidak diteliti. Dalam rangka
mempermudah melakukan penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang
berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah besar seperti populasi dari Beauty
Vlogger di Beauty Enthusiast Community, dalam artian sampel tersebut harus
representatif atau mewakili dari populasi tersebut.
Berdasarkan pengertian sampel yang dikemukakan di atas, maka sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu
sebagian Beauty Vlogger di Beauty Enthusiast Community. Dalam menentukan
jumlah sampel digunakan pengambilan sampel dengan menggunakan simple
random sampling dari Al Rasyid (1994), yaitu: 967 orang

𝑛0
𝑛= 𝑛
1 + 𝑁0

Harun Al-Rasyid (1994)


Sedangkan N0 dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2
𝑎
𝑧(1 − 2)𝑠
𝑛𝑜 = [ ]
𝛿

Harun Al-Rasyid (1994)


N = Populasi
n = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit
s = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan
menggunakan Deming’s Emperical Rule
𝛿 = Bound of error yang bisa ditolerir atau dikehendaki sebesar 5%

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel dari


Jumlah populasi yang ada yaitu sebagai berikut:
a. Distribusi skor berbentuk kurva distribusi
b. Jumlah item = 22
c. Nilai tertinggi skor responden : (22 x 7) = 154
d. Nilai terendah skor responden : (22 x 1) = 22
e. Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 154 – 22 = 132
62

f. S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi (populasi


standar deviation) diperoleh: S = (0,21)(132) = 27,72
Diperoleh S=(0,21) berdasarkan pengamatan dari hasil responden yang
telah menjawab kuesioner yang berkala 1-7, bahwa responden menjawab secara
rata (two tail).
g. Dengan derajat kepercayaan = 95% di mana α = 5%
𝑎
𝑍 (1 − 2 ) = Z 0,975 = 1,96

Adapun perhitungan ukuran sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini


adalah dengan mencari nilai no lebih dahulu, yaitu:
2
𝑎
𝑧(1 − 2)𝑠 (1,96)(27,72) 2 (54,33) 2
𝑛𝑜 = [ ] = [ ] =[ ] = 117,93 ≈ 118
𝛿 5 5

Nilai no sudah diketahui yaitu sebesar 177,93 dan agar sampel yang
digunakan menjadi representatif maka digunakan 118 sampel dalam penelitian ini,
setelah itu kemudian dilakukan penghitungan untuk mencari nilai n untuk mencari
jumlah sampel yang akan diteliti. Setelah itu akan dilakukan penghitungan untuk
mencari nilai n sebagai jumlah sampel yang akan diteliti.
𝑛0
𝑛= 𝑛
1+ 0
𝑁
118
𝑛=
118
1 + 687
118
𝑛= = 100,85 ≈ 101
1,17
Jadi, dalam penelitian ini ukuran sampel minimal dalam penelitian ini
adalah 100 responden atau lebih. Penelitian ini menggunakan Structural Equation
Model (SEM), yang mana terdapat beberapa asumsi dasar yang perlu dipenuhi salah
satunya mengenai ukuran sampel. Ukuran sampel untuk model SEM dengan jumlah
variabel laten (konstruk) sampai dengan 5 buah dan setiap konstruk dijelaskan oleh
tiga atau lebih indikator, jumlah sampel 100-150 responden sudah dianggap
memadai (Santoso, 2015:10). Penelitian ini terdiri dari 3 buah variabel laten,
masing-masing variabel dijelaskan oleh 7 indikator, 4 indikator dan 3 indikator,
63

maka dengan ukuran sampel sebanyak 100 responden atau lebih dapat dikatakan
sudah dianggap memadai sesuai dengan asumsi dasar dalam SEM.
3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel
Sampling atau penerikan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen
yang memadai dari populasi, sehingga memungkinkan pemahaman tentang sifat
atau karakteristik sampel penelitian dapat digeneralisasikan seperti pada elemen
populasi (Sekaran, 2003). Penarikan sampel dilakukan karena akan memungkinkan
penelitian yang dilakukan menjadi lebih murah, cepat dan akurat (Hermawan,
2006:146).
Terdapat dua jenis teknik yang dapat digunakan untuk menarik sampel yaitu
probability sampling dan non-probablility sampling (Priyono, 2016:106).
Probability sampling adalah prosedur pengambilan sampel di mana setiap elemen
dari populasi memiliki kesempatan probabilistik tetap untuk terpilih sebagai
sampel. Non-probability sampling adalah teknik yang tidak menggunakan
kesempatan prosedur seleksi sampel. Sebaliknya, mereka bergantung pada
penilaian pribadi peneliti (Malhotra, 2015:275-276).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling karena setiap elemen populasi penelitian memiliki peluang
atau probabilitas yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Metode yang digunakan
yaitu metode penarikan sampel acak sederhana atau simple random sampling,
dimana setiap elemen dalam populasi telah diketahui dan memiliki probabilitas
seleksi yang setara, setiap elemen dipilih secara independen dari setiap elemen
lainnya dan sampel diambil dengan prosedur random dari kerangka sampling
(Malhotra, 2015:280).
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian
dengan masing-masing kelebihan dan kekurangan tersendiri. Masalah yang diteliti
dengan menggunakan metode yang tepat akan meningkatkan nilai dari sebuah
penelitian (Sekaran, 2003:223). Penelitian ini menggunakan beberapa teknik untuk
mengumpulkan data, diantaranya:
64

1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan
cara menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis baik online maupun
offline kepada responden Beauty Vlogger di Beauty Enthusiast Community.
Kuesioner yang disebarkan kepada responden mengemukakan beberapa
pertanyaan yang mencerminkan indikator pada variabel hubungan green
perceived quality dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian.
Responden akan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-
masing alternatif jawaban yang tepat.
2. Studi Literature
Studi literatur merupakan pengumpulan informasi yang berhubungan dengan
teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti, terdiri dari
studi literature mengenai pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption
terhadap keputusan pembelian. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai
sumber, yaitu : a) Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), b)
Skripsi, c) Jurnal Ekonomi dan Bisnis, d) Jurnal Komunikasi, e) Jurnal Green
Marketing, f) Jurnal Green Consumer Behavior, g) Media Elektronik (Internet).
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian,
karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk
hipotesis. Berbagai metode pengumpulan data tidak selalu mudah dan proses
pengumpulan data seringkali terjadi adanya pemalsuan data. Oleh karena itu,
diperlukan pengujian data untuk mendapatkan mutu yang baik. Untuk menguji
layak atau tidaknya instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden
dilakukan dua tahap pengujian yakni uji validitas dan realibilitas. Keberhasilan
mutu hasil penelitian dipengaruhi oleh data yang valid dan reliable, sehingga data
yang dibutuhkan dalam penelitian harus valid dan reliable.
Penelitian ini menggunakan data interval yaitu data yang menunjukan jarak
antara satu dengan yang lain dan mempunyai bobot yang sama serta menggunakan
skala pengukuran semantic differential. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian
ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program
Statistical Product for Service Solutions (SPSS) 24.0 for windows.
65

3.2.6.1 Hasil Validasi Data


Validitas berkaitan dengan ketepatan penggunaan indikator untuk
menjelaskan arti konsep yang sedang diteliti. Sementara itu, reliabilitas berkaitan
dengan konsistensi suatu indikator (Priyono, 2016:86).
Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruk yang akan membuktikan seberapa baik hasil dari penggunaan yang
diperoleh sesuai dengan teori-teori di sekitar yang dirancang dalam tes (Sekaran,
2003:207). Hal ini dinilai melalui konvergen dan diskriminan validitas, yang
menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari
masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini
merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan
ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun menurut dimensi
konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas. Kevalidan suatu instrumen dihitung menggunakan
rumus korelasi product moment, yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
nxy − (x)(y)
rxy =
√{nx 2 − (x)2 }{ny 2 − (y)2 }
Sumber: (Sugiyono, 2002:248)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y
∑ X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑ Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikan


sebagai berikut :
1. Nilai r dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi α
= 0.1.
66

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika r hitung >


rtabel
3. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika
rhitung ≤ rtabel
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen green
keputusan pembelian sebagai variabel Y, green perceived quality sebagai variabel
X1, electronic word of mouth adoption sbeagia variabel X2. Jumlah pertanyaan
untuk variabel Y sebanyak 5 item, variabel X1 sebanyak 12 item dan variabel X2
sebanyak 5 item. Adapun Jumlah angket yang diuji sebanyak 25 responden.
Berdasarkan kuesioner yang diuji sebanyak 25 responden dengan tingkat
signifikansi 5% dan derajat bebas (df) n-2 (25-2=23), maka diperoleh rtabel sebesar
0,336.
Hasil pengujian validitas dengan menggunakan program SPSS 24.0 for
windows yang menunjukan bahwa item-item pernyataan variabel keputusan
pembelian dalam kuisioner valid karena skor rhitung lebih besar dibandingkan dengan
rtabel yang bernilai 0,336 disajikan dalam Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Hubungan
Keputusan Pembelian.
TABEL 3.3
HASIL UJI VALIDITAS HUBUNGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
No Pernyataan r hitung r tabel Ket
Fulfilling the needs
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
1 0,688 0,336 Valid
karena sesuai dengan kebutuhan
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
2 0,648 0,336 Valid
karena produk bervariasi dan lengkap
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
3 0,682 0,336 Valid
karena harga terjangkau
Time pressure
Frekuensi waktu yang dibutuhkan untuk
4 mendapatkan informasi tentang produk Wangsa 0,715 0,336 Valid
Jelita
Frekuensi membayar lebih banyak untuk
5 0,650 0,336 Valid
mendapatkan produk Wangsa Jelita
Frekuensi membeli produk Wangsa Jelita dilihat
6 0,712 0,336 Valid
dari waktu yang dibutuhkan
Waktu yang tersedia untuk membeli produk
7 0,792 0,336 Valid
Wangsa Jelita
Utilitarian product
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
8 0,667 0,336 Valid
sebagai produk unggulan
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
9 karena khasiat yang besar untuk kesehatan kulit 0,720 0,336 Valid
dan wajah
67

Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita


10 karena memiliki tampilan kemasan yang menarik 0,696 0,336 Valid
perhatian
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
11 0,772 0,336 Valid
karena produk mudah ditemui dan didapatkan
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2019
Berdasarkan Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Hubungan Keputusan Pembelian
menunjukkan bahwa pada instrumen variabel keputusan pembelian, diketahui
bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi time pressure dengan pernyataan waktu
yang tersedia untuk membeli produk Wangsa Jelita bernilai 0,792. Sedangkan nilai
terendah terdapat pada dimensi fulfilling the needs dengan pernyataan keputusan
pembelian produk Wangsa Jelita karena produk bervariasi dan lengkap bernilai
0,648.
Hasil uji coba instrumen untuk variabel keputusan pembelian berdasarkan
hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS 24.0 for windows, menunjukan bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner
valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai
0,336.
Selanjutnya, hasil uji coba penelitian untuk variabel green perceived quality
berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS 24.0 for windows, menunjukkan bahwa item-item
pertanyaan dalam kuesioner valid, karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan
dengan skor rtabel yang bernilai 0,336. Berikut ini Tabel 3.4 mengenai hasil uji
validitas variabel green perceived quality
TABEL 3.4
HASIL UJI VALIDITAS HUBUNGAN GREEN PERCEIVED QUALITY
No Pernyataan r hitung r tabel Ket
Biodegradability
12 Berbahan dasar herbal (tumbuh-tumbuhan) 0,750 0,336 Valid
13 Tidak mengandung bahan kimia 0,768 0,336 Valid
14 No animal testing 0,708 0,336 Valid
Kemasan dapat didaur ulang menjadi barang baru
15 0,463 0,336 Valid
dengan manfaat dan kegunaan yang baru
Kemasan dapat terurai dalam kurun waktu 1-3
16 0,605 0,336 Valid
tahun
Kemasan dapat terurai pada suhu 122 derajat
17 0,613 0,336 Valid
Fahrenheit
Reausability
Logo green product (produk ramah lingkungan)
18 0,635 0,336 Valid
pada kemasan
19 Logo no animal testing pada kemasan 0,540 0,336 Valid
68

Durability
Produk dapat bertahan dalam kurun waktu 2-4
20 0,580 0,336 Valid
tahun
21 Produk dapat bertahan dalam suhu yang beragam 0,609 0,336 Valid
Regarded
Perusahaan konsisten untuk melakukan promosi
22 0,585 0,336 Valid
go green
Wangsa Jelita menjadi salah satu merek yang
23 konsisten dan berorientasi pada keseimbangan 0,604 0,336 Valid
lingkungan
Produk Wangsa Jelita mendukung kampanye
24 0,531 0,336 Valid
keseimbangan lingkungan dan ekosistem
Produk Wangsa Jelita mengutamakan kesehatan
25 0,497 0,336 Valid
konsumen jangka panjang
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2019
Berdasarkan Tabel 3.4 tentang Hasil Uji Validitas Hubungan Green
Perceived Quality dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi
biodegradability dengan pernyataan tidak mengandung bahan kimia bernilai 0,768.
Sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi biodegradability juga dengan
pernyataan kemasan dapat didaur ulang menjadi barang baru dengan manfaat dan
kegunaan yang baru 0,463.
TABEL 3.5
HASIL UJI VALIDITAS HUBUNGAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH
ADOPTION
No Pernyataan r hitung r tabel Ket
Information quality
Informasi tentang produk Wangsa Jelita mudah
26 0,348 0,336 Valid
dimengerti oleh penerima informasi
Informasi tentang produk Wangsa Jelita relevan
27 0,461 0,336 Valid
dengan kebutuhan penerima informasi
Informasi tentang produk Wangsa Jelita tepat
28 waktu sesuai dengan kebutuhan penerima 0,648 0,336 Valid
informasi
Informasi tentang produk Wangsa Jelita sangat
29 0,377 0,336 Valid
lengkap
Information credibility
Informasi tentang produk Wangsa Jelita sesuai
30 0,500 0,336 Valid
dengan kondisi yang sesungguhnya
Informasi tentang produk Wangsa Jelita dapat
31 dipertanggungjawabkan oleh informan (informan 0,425 0,336 Valid
melakukan review pemakaian produk)
Informasi tentang produk Wangsa Jelita bersifat
32 0,781 0,336 Valid
konsisten dan dapat dipercaya
Dominasi informasi positif lebih banyak dari pada
33 0,647 0,336 Valid
informasi negatif tentang produk Wangsa Jelita
Information usefulness
Informasi tentang produk Wangsa Jelita sangat
34 0,452 0,336 Valid
detail/ terperinci
Informasi tentang produk Wangsa Jelita
35 0,648 0,336 Valid
membantu untuk melakukan keputusan pembelian
69

Informasi tentang produk Wangsa Jelita singkat,


36 0,629 0,336 Valid
padat dan jelas
Informasi yang disajikan berdasarkan realtime,
37 0,688 0,336 Valid
dalam kurun waktu 1-7 hari
Social media quality
Memahami konten informasi produk Wangsa
38 0,685 0,336 Valid
Jelita
39 Desain media sosial informan menarik 0,486 0,336 Valid
Update informasi produk-produk baru dari
40 0,675 0,336 Valid
Wangsa Jelita
41 Aktivitas memberikan komentar terhadap konten 0,670 0,336 Valid
Aktivitas pengguna untuk menyebarkan pesan
42 0,722 0,336 Valid
kepada pengguna lain
43 Intensitas memberikan komentar terhadap konten 0,606 0,336 Valid
Intensitas pengguna untuk menyebarkan pesan
44 0,407 0,336 Valid
kepada pengguna lain
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2019
Berdasarkan Tabel 3.5 tentang Hasil Uji Validitas Hubungan Electronic
Word of Mouth Adoption dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada
dimensi information credibility dengan pernyataan informasi tentang produk
Wangsa Jelita bersifat konsisten dan dapat dipercaya, bernilai sebesar 0,781.
Sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi information quality dengan
pernyataan informasi tentang produk Wangsa Jelita mudah dimengerti oleh
penerima informasi, dengan nilai 0,348.
3.2.6.2 Hasil Realibilitas Data
Reliabilitas menunjukkan sejauh yang mana data bebas dari kesalahan
sehingga dapat menjamin pengukuran yang konsisten sepanjang waktu dalam
seluruh instrumen. Dengan kata lain, reliabilitas adalah indikasi stabilitas dan
konsistensi instrumen untuk mengukur konsep dan membantu untuk menilai
kebaikan dari ukuran (Sekaran, 2003:203).
Malhotra (2015:226) mendefinisikan reabilitas sebagai sejauh mana suatu
ukuran bebas dari kesalahan acak. Reliabilitas dinilai dengan cara menentukan
hubungan antara skor yang diperoleh dari skala administrasi yang berbeda. Jika
asosiasi tinggi, maka skala akan menghasilkan hasil yang konsisten sehingga dapat
dikatakan reliabel.
Pegujiuan instrument dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha
Crombach, yaitu:
70

𝑛 ∑ 𝜎𝑡2
𝑟11 = [ ] [1 − 2 ]
𝑛−1 σ𝑡
Sumber: (Sugiyono, 2002:186)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrument
n = Jumlah item yang diuji
σ2𝑡 = Varian total
∑ 𝜎𝑡2 = Jumlah varian skor tiap-tiap item
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika koefisien internal sebuah item r hitung > rtabel dengan tingkat signifikansi 5%
maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat signifikansi 5%
maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Pengujian realibilitas tersebut menurut Sugiyono (2002:190) dilaksanakan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instumen
ganjil dan genap.
2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara
kelompok gajil dan genap dicari korelasinya.
Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 25 responden
dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (25-2=23) maka
didapat nilai rtabel sebesar 0,336. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang
dilakukan dengan bantuan program SPSS 24.0 for Windows diketahui bahwa semua
variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan
nilai rtabel. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas.
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No Pernyataan r hitung r tabel Ket
1 Keputusan Pembelian 0,897 0,336 Valid
2 Green Pereceived Quality 0,859 0,336 Valid
3 Electronic Word of Mouth Adoption 0,896 0,336 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2019
71

3.2.7 Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan langkah untuk menganalisis data yang telah
dikumpulkan secara statistik untuk melihat apakah hipotesis yang dihasilkan telah
didukung oleh data (Sekaran, 2003:32). Alat penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Kuesioner disusun oleh peneliti
berdasarkan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian.
Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa
tahap, diantaranya:
1. Menyusun data, kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kelengkapan identitas
reponden, kelengkapan data dan pengisian data yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian.
2. Menyeleksi data, kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kesempurnaan dan
kebenaran data yang telah terkumpul.
3. Tabulasi data, penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-langkah
berikut ini:
a. Memberi skor pada setiap item
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian
4. Menganalisis data, kegiatan ini merupakan proses pengolahan data dengan
menggunakan rumus statistik dan menginterprestasi data agar diperoleh suatu
kesimpulan.
5. Pengujian, kegiatan ini dilakukan untuk menguji hipotesis dimana metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis verifikatif,
maka dilakukan analisis structural equation modeling (SEM).
Penelitian ini meneliti pengaruh green perceived quality (X1) dan electronic
word of mouth adoption terhadap keputusan pembelian (Y). Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah semantic differential scale yang biasanya
menunjukkan skala tujuh poin dengan atribut bipolar mengukur arti suatu objek
atau konsep bagi responden (Sekaran, 2003:197). Rentang dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 7 angka seperti pada Tabel 3.7 Skor Alternatif Jawaban Positif dan
Negatif.
72

TABEL 3.7
SKOR ALTERNATIF JAWABAN POSITIF DAN NEGATIF
Rentang Jawaban
Alternatif Sangat Setuju/ Sangat Sangat Tidak Setuju/ Sangat
Jawaban Sesuai/ Sangat Mudah Tidak Sesuai/ Sangat Sulit
5 4 3 2 1
Positif 5 4 3 2 1
Sumber: Dimodifikasi dari Sekaran (2003:197)
3.2.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara
variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel
atau populasi tanpa perlu diuji signifikasinya. Alat penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang disusun berdasarkan variabel yang
terdapat pada data penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai
pengaruh green perceived quality dan electronic word of mouth adoption terhadap
keputusan pembelian. Pengolahan data yang terkumpul dari hasil kuesioner dapat
dikelompokkan kedalam tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data
pada pendekatan penelitian.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian, antara lain:
1. Analisis Deskriptif Variabel Y (Keputusan Pembelian)
Variabel X terfokus pada penelitian terhadap keputusan pembelian melalui:
1) Fulfilling the needs, 2) Time pressure, dan 3) Utilitarian product.
2. Analisis Deskriptif Variabel X1 (Green Perceived Quality)
Variabel X2 terfokus pada penelitian terhadap green perceived quality
melalui: 1) Biodegradability, 2) Reausability, 3) Durability, dan 4)
Regarded.
3. Analisis Deskriptif Variabel X2 (Electronic Word of Mouth Adoption)
Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap electronic word of mouth
adoption melalui: 1) Information quality, 2) Information usefulness, 3)
Information credibility, dan 4) Social media quality.
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran
persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data
berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 Kriteria Penafsiran Hasil
Perhitungan Responden sebagai berikut.
73

TABEL 3.8
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1 0% Tidak Seorangan
2 1% - 25% Sebagian Kecil
3 26% - 49% Hampir Setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51% - 75% Sebagian Besar
6 76% - 99% Hampir Seluruhnya
7 100% Seluruhnya
Sumber: Moch. Ali (1985:184)
Setelah mengkategorikan hasil perhitungan berdasarkan kriteria penafsiran,
dibuat garis kontinum yang dibedakan menjadi lima tingkatan diantaranya sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Garis kontinum ini dibuat untuk
membandingkan setiap skor total tiap variabel untuk memperoleh gambaran
variabel keputusan pembelian (Y), variabel green perceived quality (X1) dan
variabel electronic word of mouth adoption (X2). Rancangan langkah-langkah
pembuatan garis kontinum dijelaskan sebagai berikut.
1. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah
Kontinum Tertinggi = Skor Tertinggi x Jumlah Pertanyaan x Jumlah
Responden
Kontinum Terendah = Skor Terendah x Jumlah Pertanyaan x Jumlah
Responden
2. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 =
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛
3. Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil penelitian.
Menentukan persentase letak skor hasil penelitian (rating scale) dalam garis
kontinum (Skor/Skor maksimal x 100% 

Sangat Buruk Cukup Sedang Cukup Baik Sangat


Buruk Buruk Baik Baik
A N
b
GAMBAR 3.1
GARIS KONTINUM PENELITIAN GREEN PERCEIVED QUALITY,
ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
74

Keterangan:
a : Skor minimum
b : Jarak interval
Σ : Jumlah perolehan skor
N : Skor Ideal
3.2.7.2 Teknik Analisis Data Verifikatif
Setelah keseluruhan data yang diperoleh dari responden telah terkumpul dan
dilakukan analisis deskriptif, maka dilakukan analisis berikutnya yaitu analisis data
verifikatif. Penelitian verifikatif merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk
menguji kebenaran ilmu-ilmu yang telah ada, berupa konsep, prinsip, prosedur,
dalil maupun praktik dari ilmu itu sendiri sehingga tujuan dari penelitian verifikatif
dalam penelitian ini untuk memperoleh kebenaran dari sebuah hipotesis yang
dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan (Arifin, 2011:17).
Teknik analisis data verifikatif dalam penelitian ini digunakan untuk melihat
pengaruh green perceived quality (X1) dan electronic word of mouth (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y). Teknik analisis data verifikatif yang digunakan untuk
mengetahui hubungan korelatif dalam penelitian ini yaitu teknik analisis Structure
Equation Model (SEM) atau Pemodelan Persamaan Struktural
Structure Equation Model (SEM) merupakan teknik analisis data yang
bertujuan untuk menjelaskan secara menyeluruh hubungan antar variabel yang ada
dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi lebih
ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. Oleh karena itu, syarat
utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model hipotesis yang terdiri
dari model struktural dan model pengukuran yang berdasarkan justifikasi teori.
SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik statistik yang memungkinkan
pengujian sebuah rangkaian hubungan secara simultan. Seperti yang diungkapkan
oleh Hair et al. (2006:70) menggunakan Structural Equation Modeling
memungkinkan dilakukannya analisis terhadap serangkaian hubungan secara
simultan sehingga memberikan efisiensi secara statistik.
Structural Equation Modeling memiliki karakteristik utama yang yang
dapat membedakan dengan teknik analisis multivariat lainnya. Teknik analisis data
SEM memiliki estimasi hubungan ketergantungan ganda (multiple dependence
75

relationship) dan juga memungkinkan mewakili konsep yang sebelumnya tidak


teramati (unobserved concept) dalam hubungan yang ada dan memperhitungkan
kesalahan pengukuran (measurement error).

3.2.7.2.1 Model dalam SEM


Terdapat dua jenis dalam model perhitungan SEM, diantaranya sebagai
berikut:
1. Model Pengukuran
Model pengukuran merupakan bagian dari suatu model SEM yang biasanya
dihubungkan dengan variabel-variabel laten dan indikator-indikatornya. Hubungan
dalam model ini dilakukan lewat model analisis faktor konfirmatori atau
confirmatory factor analysis (CFA) dimana terdapat kovarian yang tidak terukur
antara masing-masing pasangan variabel-variabel yang memungkinkan. Model
pengukuran ini dievaluasi sebagaimana model SEM lainnya dengan menggunakan
pengukuran uji keselarasan. Proses analisis ini hanya dapat dilanjutkan jika model
pengukuran valid. Pada model ini menghasilkan validitas konvergen (convergent
validity).
Pada penelitian ini, variabel laten eksogen terdiri dari green perceived
quality dan electronic word of mouth adoption, sedangkan keseluruhan variabel-
variabel tersebut mempengaruhi variabel laten endogen yaitu keputusan pembelian
baik secara langsung maupun tidak langsung. Spesifikasi model pengukuran
masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Model Pengukuran Variabel Laten Eksogen

GAMBAR 3.2
MODEL PENGUKURAN GREEN PERCEIVED QUALITY
76

b. Model Pengukuran Variabel Laten Eksogen

GAMBAR 3.3
MODEL PENGUKURAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH ADOPTION
c. Model Pengukuran Variabel Laten Endogen

GAMBAR 3.4
MODEL PENGUKURAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
2. Model Struktural
Pemodelan struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang
dihipotesiskan antar konstruk, yang menjelaskan sebuah kausalitas, termasuk
didalamnya kausalitas berjenjang. Model struktural merupakan seperangkat
hubungan antar variabel laten dan hubungan ini dapat dianggap linear, meskipun
pengembangan lebih lanjut memungkinkan memasukkan persamaan non-linear.
Berikut ini merupakan gambar yang menunjukkan model struktural dalam
penelitian ini:
77

GAMBAR 3.5
DIAGRAM JALUR PENGARUH GREEN PERCEIVED QUALITY DAN
ELECTRONIC WORD OF MOUTH ADOPTION TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN

3.2.7.2.2 Tahapan dan Prosedur SEM


Sebelum dilakukan pengujian model struktural ada beberapa asumsi
yang harus dipenuhi (Kusnendi, 2008:46), asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Ukuran sampel. Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam SEM adalah
minimal berukuran 100. Ukuran sampel memberikan dasar untuk mengestimasi
sampling error.
2. Normalitas Data, dalam melakukan pengujian berbasis SEM, Hair (2006:79-86)
mempersyaratkan dilakukannya uji asumsi data dan variabel yang diteliti
dengan uji normalitas. Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah
asumsi normalitas dipenui sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk
pemodelan.
3. Outliers Data adalah observasi data yang nilainya jauh di atas atau di bawah
rata-rata nilai (nilai ekstrim) baik secara univariate maupun multivariate
karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya sehingga jauh berbeda
dari observasi lainnya. Pemeriksaan outliers dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai Mahalanobis d-squared dengan chi square dt. Nilai
Mahalanobis d-squared < chisquare dt.
78

4. Multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dideteksi dari determinan matrik


kovarians. Nilai matriks kovarians yang sangat kecil memberikan indikasi
adanya masalah multikolinearitas atau singularitas. Multikolinearitas
menunjukkan kondisi dimana antar variabel penyabab terdapat hubungan linier
yang sempurna, eksak, perfectly predicted atau singularity (Kusnendi,
2008:51).
Setelah semua asumsi terpenuhi, maka tahapan-tahapan dari analisis SEM
selanjutnya dapat dilakukan. Terdapat beberapa prosedur yang harus dilewati dalam
teknik analisis data menggunakan SEM yang secara umum terdiri dari tahap-tahap
sebagai berikut (Bollen dan Long, 1993):
1. Spesifikasi model (model specification)
Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan structural,
sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini diformulasikan berdasarkan suatu teori
atau penelitian sebelumnya.
Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mendapatkan model yang
diinginkan dalam tahap spesifikasi model, yaitu (Wijanto, 2008:35):
a. Spesifikasi model pengukuran
1) Mendefinisikan variabel-variabel laten yang ada dalam penelitian
2) Mendefinisikan variabel-variabel yang teramati
3) Mendefinisikan hubungan di antara variabel laten dengan variabel yang
teramati
b. Spesifikasi model struktural, yaitu mendefinisikan hubungan kausal di antara
variabel-variabel laten tersebut.
c. Menggambarkan diagram jalur dengan hybrid model yang merupakan
kombinasi dari model pengukuran dan model struktural, jika diperlukan
(bersifat opsional).
2. Identifikasi model (identification)
Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya
nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan kemungkinan
persamaan simultan yang tidak ada solusinya.
Terdapat 3 kategori dalam persamaan secara simultan, diantaranya (Santoso,
2015:53-54):
79

a. Under-identified model, yaitu model dengan jumlah parameter yang diestimasi


lebih besar dari jumlah data yang diketahui. Keadaan yang terjadi pada saat nilai
degree of freedom/df menunjukkan angka negatif, pada keadaan ini estimasi
dan penilaian model tidak bisa dilakukan.
b. Just-identified model, yaitu model dengan jumlah parameter yang diestimasi
sama dengan jumlah data yang diketahui. Keadaan ini terjadi saat nilai degree
of freedom/df berada pada angka 0, keadaan ini disebut pula dengan istilah
saturated. Jika terjadi just identified maka estimasi dan penilaian model tidak
perlu dilakukan.
c. Over-identified model, yaitu model dengan jumlah parameter yang diestimasi
lebih kecil dari jumlah data yang diketahui. Keadaan yang terjadi saat nilai
degree of freedom/df menunjukkan angka positif, pada keadaan inilah estimasi
dan penilaian model dapat dilakukan
Besarnya degree of freedom (df) pada SEM adalah besarnya jumlah data
yang diketahui dikurangi jumlah parameter yang diestimasi yang nilainya kurang
dari nol (df = (jumlah data yang diketahui-jumlah parameter yang diestimasi) <0).
3. Estimasi (estimation)
Metode estimasi model didasarkan pada asumsi sebaran dari data, jika data
berdistribusi normal multivarariat maka estimasi model dilakukan dengan metode
maximum likelihood (ML) namun juga data menyimpang dari sebaran normal
multivariate, metode estimasi yang dapat digunakan adalah Robust Maximum
Likelihood (RML) atau Weighted Least Square (WLS). Pada penelitian ini akan
dilihat apakah model menghasilkan sebuah estimated population covariance matrix
yang konsisten dengan sampel covariance matrix. Tahap ini dilakukan pemeriksaan
kecocokan beberapa model tested (model yang memiliki bentuk yang sama tetapi
berbeda dalam hal jumlah atau tipe hubungan kausal yang merepresentasikan
model) yang secara subjektif mengindikasikan apakah data sesuai atau cocok
dengan model teoritis atau tidak.
4. Uji kecocokan model (testing fit)
Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data.
Uji kecocokan model dilakukan untuk menguji apakah model yang dihipotesiskan
merupakan model yang baik untuk merepresentasikan hasil penelitian. Terdapat
80

beberapa statistik untuk mengevaluasi model yang digunakan. Umumnya terdapat


berbagai jenis indeks kecocokan yang digunakan untuk mengukur derajat
kesesuaian antara model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan.
Kesesuaian model dalam penelitian ini dilihat dalam tiga kondisi berikut: 1)
Absolute Fit Measures (cocok secara absolute), 2) Incremental Fit Measures (lebih
baik relatif terdapat model-model lain) dan, 3) Parsimonius Fit Measures (lebih
sederhana relatif terhadap model-model alternatif).
Uji kecocokan dilakukan dengan menghitung goodness of fit (GOF). Dasar
pengambilan nilai batas (cut-off value) untuk menentukan kriteria goodness of fit
dapat dilakukan dengan mengambil pendapat berbagai ahli. Adapun indikator
pengujian goodness of fit dan nilai cut-off (cut-off value) yang digunakan dalam
penelitian ini merujuk pada pendapat Yvonne & Robert (2013:182), adalah sebagai
berikut :
1. Chi Square (X2). Ukuran yang mendasari pengukuran secara keseluruhan
(overall) yaitu likelihood ratio change. Ukuran ini merupakan ukuran utama
dalam pengujian measurement model, yang menunjukkan apakah model
merupakan model overall fit. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
matriks kovarian sampel berbeda dengan matriks kovarian hasil estimasi. Chi-
square bersifat sangat sensitif terhadap besarnya sampel yang digunakan.
Kriteria yang digunakan adalah apabila matriks kovarian sampel tidak berbeda
dengan matriks hasil estimasi, maka dikatakan data fit dengan data yang
dimasukkan. Model dianggap baik jika nilai chi-square rendah. Meskipun chi-
square merupakan alat pengujian utama, namun tidak dianggap sebagai satu-
satunya dasar penentuan untuk menentukan model fit, untuk memperbaiki
kekurangan pengujian chi-square digunakan χ2/df (CMIN/DF), dimana model
dapat dikatakan fit apabila nilai CMIN/DF < 2,00.
2. GFI (Goodness of Fit Index) dan AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index). GFI
bertujuan untuk menghitung proporsi tertimbang varians dalam matriks sampel
yang dijelaskan oleh matrik kovarians populasi yang diestimasi. Nilai Good of
Fit Index berukuran antara 0 (poor fit) sampai dengan 1 (perfect fit). Semakin
tinggi nilai GIF, maka menunjukkan model semakin fit dengan data. Cut-off
value GFI adalah ≥0,90 dianggap sebagai nilai yang baik (perfect fit).
81

3. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA). RMSEA adalah indeks


yang digunakan untuk mengkompensasi kelemahan chi-square (X2) pada
sampel yang besar.nilai RMSEA yang semakin rendah, mengindikasikan model
semaikin fit dengan data. Ukuran cut-off-value RMSEA adalah ≤ 0,08 dianggap
sebagai model yang diterima.
4. Adjusted Goodness of Fit Indices (AGFI). AGFI merupakan GFI yang
disesuaikan terhadap degree of freedom, analog dengan R2 dan regresi
berganda.GFI maupun AGFI merupakan criteria yang memperhitungkan
proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matriks kovarian sampel.cut-off-
value dari AGFI adalah ≥0,90 sebagai tingkatan yang baik. Kriteria ini dapat
diinterpretasikan jika nilai ≥0,95 sebagai good overall model fit. Jika nilai
berkisar antara 0,90-0,95 sebagai tingkatan yang cukup dan jika besarnya nilai
0,80-0,90 menunjukan marginal fit.
5. Tucker Lewis Index (TLI). TLI merupakan alternative incremental fit Index
yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap basedline model.
Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterima sebuah model
adalah ≥0,90.
6. Comparative Fit Index (CFI). Keunggulan dari model ini adalah uji kelayakan
model yang tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kerumitan model,
sehingga sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model. Nilai
yang direkomendasikan untuk menyatakan model fit adalah ≥ 0,90. Tabel 3.8
berikut ini akan digambarkan hasil pengukuran Absolute Fit Measures,
Incremental Fit Measures, Parsimonius Fit Measures yang digunakan dalam
menguji apakah yang diajukan dapat diterima atau ditolak.
TABEL 3.9
INDIKATOR PENGUJIAN KESESUAIAN MODEL
Absolute Fit Measures
Goodness-of-Fit-Index (GIF) Ukuran kesesuaian model secara deskriptif. GFI ≥ 0,90
mengindikasikan model fit atau model dapat diterima
Root mean square error of Nilai aproksimasi akar rata-rata kuadrat error. Diharapkan
Approximation (RMSEA) nilainya rendah. RMSEA ≤ 0.08 berarti model fit dengan data,
0.9 –1.0 berarti model cukup fit dengan data.
Incremental Fit Measures
Adjusted goodness–of-fit Index Nilai GFI yang disesuaikan ≥ 0,90 mengindikasikan model fit
(AGFI) dengan data
Normed Fit Index (NFI) Ukuran kesesuaian model dengan basis komparatif terhadap
base line atau model null. Model null umumnya merupakan
suatu model yang menyatakan bahwa antara variabel yang
82

terdapat dalam model tidak saling berhubungan. Menurut


ukuran ini model dikatakan fit jika NFI ≥ 0,90. NFI = 0,90
artinya model diindikasikan 90% lebih baik bila
dibandingkan dengan model null-nya.
Parsimonius Fit Measures
Comparative Fit Index (CFI) Ukuran kesesuaian model berbasis Komparatif dengan model
null. CFI nilainya berkisar antara 0 sampai 1. CFI ≥0,90
dikatakan model fit dengan data.
Incremental Fit Index (IFI) Ukuran komparatif yang dikemukakan Bollen. IFI nilainya
berkisar antara 0 sampai 1. IFI ≥ 0,90 dikatakan model fit
dengan data
Sumber: Yvonne & Robert (2013:182)

5. Respesifikasi (respicification)
Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji
kecocokan tahap sebelumnya. Pelaksanaan respesifikasi sangat tergantung pada
strategi pemodelan yang akan digunakan. Sebuah model struktural yang secara
statistis dapat dibuktikan fit dan antar-variabel mempunyai hubungan yang
signifikan, tidaklah kemudian dikatakan sebagai satu-satunya model terbaik. Model
tersebut merupakan satu diantara sekian banyak kemungkinan bentuk model lain
yang dapat diterima secara statistik. Karena itu, dalam praktik seseorang tidak
berhenti setelah menganalisis satu model. Peneliti cenderung akan melakukan
respesifikasi model atau modifikasi model yakni upaya untuk menyajikan
serangkaian alternatif untuk menguji apakah ada bentuk model yang lebih baik dari
model yang sekarang ada.
Tujuan modifikasi yaitu untuk menguji apakah modifikasi yang dilakukan
dapat menurunkan nilai chi-square atau tidak, yang mana semakin kecil angka chi-
square maka model tersebut semakin fit dengan data yang ada. Adapun langkah-
langkah dari modifikasi ini sebenarnya sama dengan pengujian yang telah
dilakukan sebelumnya, hanya saja sebelum dilakukan perhitungan ada beberapa
modifikasi yang dilakukan pada model berdasarkan kaidah yang sesuai dengan
penggunaan AMOS. Adapun modifikasi yang dapat dilakukan pada AMOS
terdapat pada output modification indices yang terdiri dari tiga kategori yaitu
covariances, variances dan regressions weight. Modifikasi yang umum dilakukan
mengacu pada tabel covariances, yaitu dengan membuat hubungan covariances
pada variabel/indikator yang disarankan pada tabel tersebut yaitu hubungan yang
memiliki nilai M.I paling besar. Sementara modifikasi dengan menggunakan
regressions weight harus dilakukan berdasarkan teori tertentu yang mengemukakan
83

adanya hubungan antar variabel yang disarankan pada output modification indices
(Santoso, 2015:158-163).
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau
merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelititi. Hipotesis dalam
penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesis dua atau
lebih variabel yang dikenal sebagai hipotesis kausal (Priyono, 2016:66).
Pengujian hipotesis adalah sebuah cara pengujian jika pernyataan yang
dihasilkan dari kerangka teoritis yang berlaku mengalami pemeriksaan ketat
(Sekaran, 2003:418). Rancangan analisis untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan harus menggunakan uji statistik yang tepat. Untuk mencari antara
hubungan dua variabel atau lebih dapat dilakukan dengan menghitung korelasi
antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang
menunjukan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.
Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau variabel independen
yaitu green perceived quality (X1) dan electronic word of mouth adoption (X2),
sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y) dengan
memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang
digunakan adalah melalui perhitungan analisis SEM untuk ke dua variabel tersebut.
Pada penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
program IBM SPSS AMOS versi 24.0 untuk menganalisis hubungan dalam model
struktural yang diusulkan. Adapun model struktural yang diusulkan untuk menguji
hubungan kausalitas antara green perceived quality (X1) dan electronic word of
mouth adoption (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan t-value dengan tingkat
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan sebesar n (sampel). Nilai t-value dalam
program IBM SPSS AMOS versi 24.0 merupakan nilai Critical Ratio (C.R.)
(Siswono, 2012:316). Apabila nilai Critical Ratio (C.R.) ≥ 1,967 atau nilai
probabilitas (P) ≤ 0,05 maka H0 ditolak (hipotesis penelitian diterima). Sementara
besaran pengaruh dapat dilihat dari hasil output estimates pada kolom total effect.
Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini
dapat ditulis sebagai berikut:
84

1. H0 c.r ≤ 1,967 artinya tidak terdapat pengaruh green perceived quality dan
electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian.
2. H1 c.r ≥ 1,967 artinya terdapat pengaruh green perceived quality dan electronic
word of mouth terhadap keputusan pembelian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil, Identitas dan Sejarah Perusahaan Wangsa Jelita


4.1.1 Profil dan Identitas Perusahaan Wangsa Jelita

1. Logo Perusahaan :

2. Slogan : “With Social Impact.”


3. Nama Perusahaan : Wangsa Jelita
4. Didirikan : Sejak 2008
5. Alamat Perusahaan : Jl. Kelapa Hibrida 4 Blok BD2 No.6,
RT.7/RW.13, Pd. Klp., Kec. Duren Sawit,
Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 13450
6. Website : www.wangsajelita.com
7. Visi : “Menjadi sebuah social enterprise dengan
kinerja terbaik dari Indonesia, yang
memenuhi standar global akan sebuah
perusahaan yang sukses dalam menghasilkan
produk perawatan dengan konsep natural,
serta menjadi contoh bagi bisnis-bisnis lain
dalam melayani masyarakat dengan cara
yang lebih baik.”
8. Misi : “Bersyukur akan kekayaan alam yang begitu
melimpah, kami memberikan yang terbaik
untuk memberikan nilai tambah melalui
penelitian yang selanjutnya diterapkan dalam
menghasilkan produk perawatan dengan
konsep natural, yang dalam pelaksanaan
usahanya juga menguntungkan komunitas
lokal.”
9. Tujuan : 1. Research - Kami hanya memilih bahan-
bahan yang bermanfaat untuk tubuh dan
metode produksi yang dapat

85
86

menghasilkan produk perawatan dengan


kualitas terbaik.
2. Beauty - Kami percaya akan adanya
kecantikan alami pada setiap individu.
3. Community - Kami menjalankan sistem
perdagangan adil dengan komunitas lokal
dan berkomitmen untuk memberdayakan
mereka dalam mengembangkan usaha
kami.

4.1.2 Sejarah Perusahaan Wangsa Jelita


Wangsa Jelita adalah merek produk kecantikan khususnya skin care dan
kosmetik yang berbasis ramah lingkunganyang didirikan pada tahun 2008. Founder
Wangsa Jelita adalah alumni mahasiswi ITB jurusan Farmasi bernama Nadia Saib.
Konsep Wangsa Jelita adalah social enterprise dan bekerja sama dengan petani mawar
di Lembang, Bandung.
Merek Wangsa Jelita bekerja sama dengan Go-Massage (produk aplikasi Go-
jek Indonesia) dan Green Initiative Foundation. Wagsa Jelita menawarkan skin care
seperti sabun, minyak, body scrub, pelembab, dan lotion. Saat ini Wangsa Jelita
memiliki kantor pusat di Jakarta memiliki cabang di kota lain yaitu Bali dan Bandung.
Sistem pemesanan produk bisa melalui website dan instagram.
4.2 Karakteristik dan Pengalaman Responden
Analisis karakteristik dan pengalaman pengunjung Wangsa Jelita di Beauty
Enthusiast Community dimaksudkan untuk menggambarkan kebiasaan konsumen saat
menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan Wangsa Jelita dan dijadikan
sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini, sehingga akan diketahui keterkaitan
antara karakteristik dan pengalaman pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community.
Profil konsumen berdasarkan identitas dan karakteristik dapat dilihat pada jenis
kelamin, usia, pekerjaan dan pendapatan. Pengalaman konsumen juga dianalisis untuk
melihat seberapa jauh konsumen memiliki pengalaman dalam menggunakan produk
Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community. Pengalaman konsumen dinilai
berdasarkan jangka waktu penggunaan Wangsa Jelita, jenis produk yang digunakan,
media untuk mendapatkan informasi produk Wangsa Jelita.
87

4.2.1 Keterkaitan Jenis Kelamin dan Usia Pengguna Wangsa Jelita


Penelitian berdasarkan hasil pengujian 101 pengguna produk Wangsa Jelita
yang menggambarkan mengenai karakteristik pengguna produk Wangsa Jelita
berdasarkan jenis kelamin dan usia. Pengguna produk Wangsa Jelita terdiri dari laki-
laki dan perempuan. Analisis jenis kelamin dikaitkan dengan usia untuk mengetahui
apakah pengguna Wangsa Jelita dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia. Hal ini
dikarenakan faktor jenis kelamin dan usia merupakan faktor-faktor yang cenderung
mendukung dalam penggunaan jasa pernikahan.
Berdasarkan Tabel 4.1 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Usia tersaji bahwa dari segi jenis kelamin, pengguna Wangsa Jelita
didominasi oleh perempuan yang berjumlah 97 orang sementara laki-laki berjumlah 8
orang. Sementara dari segi usia yang paling banyak menggunakan produk Wangsa
Jelita berada pada kelompok usia 17-25 tahun sebanyak 88 orang, artinya konsumen
pada kelompok usia ini 50% lebih dari jumlah responden yang ada, lalu disusul
dengan kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 7 orang, ≤17 dan 31-35 tahun sebanyak
4 orang.
TABEL 4.1
PENGGUNA PRODUK WANGSA JELITA BERDASARKAN JENIS
KELAMIN DAN USIA
Usia
Jenis Kelamin Total
≤17 17-25 26-35 35-45 ≥45
Laki-Laki 0 8 0 0 0 8
Perempuan 4 80 7 2 0 93
Total 4 88 7 2 0 101
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Hasil crosstab menyajikan informasi bahwa konsumen Wangsa Jelita
didominasi oleh perempuan, hal ini dikarenakan perempuan lebih memperhatikan
penampilan dan kesehatan kulit dan wajah. Pengguna Wangsa Jelita yang berjenis
kelamin perempuan didominasi oleh kelompok umur 17-25 tahun, karena berdasarkan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) rentang usia 21-
25 tahun merupakan usia yang cenderung melakukan perwatan secara intens di masa
remaja dan pemuda-pemudi (bkkbn.go.id, 2017).
88

4.2.2 Keterkaitan Pendapatan dan Pekerjaan Pengguna Wangsa Jelita


Penelitian berdasarkan hasil pengujian 101 pengguna produk Wangsa Jelita
yang menggambarkan mengenai karakteristik pengguna produk Wangsa Jelita
berdasarkan pendapatan dan pekerjaan. Pengguna produk Wangsa Jelita terdiri dari
mahasiswa, pelajar, karyawan, dan wirausaha. Analisis pekerjaan dikaitkan dengan
pendapatan untuk mengetahui apakah pengguna Wangsa Jelita dipengaruhi oleh
pendapatan dan pekerjaan. Hal ini dikarenakan faktor pendapatan dan pekerjaan
merupakan faktor-faktor yang cenderung mendukung dalam pembelian dan
penggunaan produk Wangsa Jelita.
Berdasarkan Tabel 4.2 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan
Pendapatan dan Pekerjaan tersaji bahwa dari segi jenis kelamin, pengguna Wangsa
Jelita didominasi oleh mahaiswa berjumlah 56 orang sementara yang memiliki
pendapatan <500.000-Rp1.000.000 yang berjumlah 24. Artinya konsumen pada
kelompok mahasiswa lebih produktif untuk menjaga kesehatan kulit dan wajah.
Pendapatan <500.000-Rp1.000.000 membantu kelompok mahasiswa untuk
mendapatakan produk terbaik dan murah.
TABEL 4.2
PENGGUNA PRODUK WANGSA JELITA BERDASARKAN PENDAPATAN
DAN PEKERJAAN
Pekerjaan
Pendapatan Lain- Total
Pelajar Mahasiswa Karyawan Wirausaha
lain
<Rp 500.000 2 19 0 0 2 24
Rp 500.000-Rp 1.000.000 0 19 0 0 4 24
Rp 1.000.000-Rp 2
0 11 3 0 16
2.000.000
>Rp 2.000.000 0 7 25 2 5 39
Total 2 56 28 2 13 101
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Hasil crosstab menyajikan informasi bahwa konsumen Wangsa Jelita
didominasi oleh mahasiswa, hal ini mahasiswa lebih produktif memperhatikan
penampilan dan kesehatan kulit dan wajah.
89

4.2.3 Keterkaitan Jenis Produk yang Digunakan dan Usia Pengguna Wangsa
Jelita
Penelitian berdasarkan hasil pengujian 101 pengguna produk Wangsa Jelita
yang menggambarkan mengenai karakteristik pengguna produk Wangsa Jelita
berdasarkan jenis produk yang digunakan dan kelompok usia. Analisis jenis produkn
dikaitkan dengan usia untuk mengetahui apa jenis produk yang dipakai pengguna
Wangsa Jelita dalam mementingkan kesehatan kulit dan wajah pada masa muda
hingga masa tua. Hal ini dikarenakan faktor pendapatan dan pekerjaanjenisnproduk
dan usia merupakan faktor-faktor yang cenderung mendukung dalam pembelian dan
penggunaan produk Wangsa Jelita.
Berdasarkan Tabel 4.3 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Jenisa
Produk dan Usia, pengguna Wangsa Jelita didominasi oleh kelompok usia 17-25 tahun
berjumlah 88 orang sementara jenis produk yang paling banyak digunakan adalah bar
soap berjumlah 27. Artinya konsumen pada kelompok usia 17-25 tahun lebih produktif
untuk menjaga kesehatan kulit dan wajah dengan menggunakan bar soap.
TABEL 4.3
PENGGUNA PRODUK WANGSA JELITA BERDASARKAN JENIS
PRODUK DAN USIA
Usia
Jenis Produk Total
≤17 17-25 26-35 35-45 ≥45
Bar Soap 0 24 2 1 0 27
Beauty Oil 0 11 0 0 0 11
Face Mist 1 14 1 0 0 16
Facial Oil 1 12 0 0 0 13
Acne 0 19 2 0 0 21
Blemish 0 1 1 0 0 2
Dull Skin 0 1 0 1 0 2
Hydration 2 6 1 0 0 9
Total 4 88 7 2 0 101
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Hasil crosstab menyajikan informasi bahwa konsumen Wangsa Jelita
didominasi oleh kelompok usia 17-25 yang menggunakan jenis produk bar soap.
4.2.4 Keterkaitan Jenis Produk dan Pendapatan Pengguna Wangsa Jelita
Penelitian berdasarkan hasil pengujian 101 pengguna produk Wangsa Jelita
yang menggambarkan mengenai karakteristik pengguna produk Wangsa Jelita
90

berdasarkan jenis produk yang digunakan dan pendapatan. Analisis jenis produk
dikaitkan dengan pendapatan untuk mengetahui apa jenis produk yang dipakai
pengguna Wangsa Jelita dalam mementingkan kesehatan kulit dan wajah pada masa
muda hingga masa tua. Hal ini dikarenakan faktor jenis produk dan pendapatan
merupakan faktor-faktor yang cenderung mendukung dalam pembelian dan
penggunaan produk Wangsa Jelita.
Berdasarkan Tabel 4.4 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Usia dan
Jenis Produk, pengguna Wangsa Jelita didominasi olehpengguna jenis produk bar
soap dengan penghasilan <Rp 500.000-Rp1.000.000. Artinya konsumen pada
kelompok pendapatan <Rp 500.000-Rp 1.000.000 cenderung membeli bar soap
karena harga yang terjangkau dan ramah lingkungan.
TABEL 4.4
PENGGUNA PRODUK WANGSA JELITA BERDASARKAN PENDAPATAN
DAN JENIS PRODUK
Jenis Produk
Pendapatan Bar Beauty Face Facial Dull Total
Acne Blemish Hydration
Soap Oil Mist Oil Skin
<Rp 500.000 6 5 1 3 3 0 1 4 24
Rp 500.000-Rp 1.000.000 5 3 3 5 5 0 0 2 24
Rp 1.000.000-Rp
4 0 2 4 4 1 0 1 16
2.000.000
>Rp 2.000.000 12 3 10 1 9 1 1 2 39
Total 27 11 16 13 21 2 2 9 101
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Hasil crosstab menyajikan informasi bahwa konsumen Wangsa Jelita
didominasi oleh kelompok pendapatan <Rp 500.000-Rp 1.000.000 yang
menggunakan jenis produk bar soap.
4.2.5 Keterkaitan Jenis Produk dan Media yang Digunakan Untuk
Mendapatkan Informasi Tentang Wangsa Jelita
Penelitian berdasarkan hasil pengujian 101 pengguna produk Wangsa Jelita
yang menggambarkan mengenai karakteristik pengguna produk Wangsa Jelita
berdasarkan jenis produk yang digunakan dan media yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang Wangsa Jelita. Analisis jenis produk dikaitkan dengan
media yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang Wangsa Jelita untuk
mengetahui apa jenis produk yang dipakai. Hal ini dikarenakan faktor jenis produk dan
91

media merupakan faktor-faktor yang cenderung mendukung dalam pembelian dan


penggunaan produk Wangsa Jelita.
Berdasarkan Tabel 4.5 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Jenis
Produk dan Media yang digunakan, pengguna Wangsa Jelita didominasi oleh
pengguna jenis produk bar soap. Pengguna mencari tahu tentang bar soap didominasi
oleh pengguna instagram sebanyak 52 orang. Artinya pengguna Wangsa Jelita sering
menggunakan indtagram sebagai media untuk mecari informasi seputar produk-
produk Wangsa Jelita.
TABEL 4.5
PENGGUNA PRODUK WANGSA JELITA BERDASARKAN MEDIA YANG
DIGUNAKAN DAN JENIS PRODUK
Jenis Produk
Media yang
Bar Beauty Face Facial Dull Total
Digunakan Acne Blemish Hydration
Soap Oil Mist Oil Skin
Youtube 6 5 4 3 3 0 1 5 30
Website 6 0 4 1 1 0 1 1 17
Instagram 14 6 8 9 9 2 0 2 52
Line 1 0 0 0 0 0 0 1 2
Facebook 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 27 11 16 13 21 2 2 9 101
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Hasil crosstab menyajikan informasi bahwa konsumen Wangsa Jelita
didominasi oleh kelompok orang yang mencari informasi seputar bar soap Wangsa
jelita melalui instagram.
4.3.6 Keterkaitan Pengguna Wangsa Jelita Berdasarkan Durasi Penggunaan
Produk dan Usia
Penelitian berdasarkan hasil pengujian 101 pengguna produk Wangsa Jelita
yang menggambarkan mengenai karakteristik pengguna produk Wangsa Jelita
berdasarkan durasi penggunaan produk dan usia. Analisis jenis produk dikaitkan
dengan media yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang Wangsa Jelita
untuk mengetahui berapa lama konsumen menggunakan produk Wangsa Jelita dan
kelompok usia yang menggunakan Wangsa Jelita. Hal ini dikarenakan durasi
penggunaan produk dan usia merupakan faktor-faktor yang cenderung mendukung
dalam pembelian dan penggunaan produk Wangsa Jelita.
92

Berdasarkan Tabel 4.6 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Durasi


Penggunaan Produk dan Usia, didominasi oleh pengguna yang memakai Wangsa Jelita
0-1 tahun sebanyak 76 orang dan pada kelompok usia 17-25 tahun. Artinya Wangsa
Jelita merupakan merek baru yang berbasis ramah lingkungan dan pengguna Wangsa
Jelita didominasi oleh anak-anak muda yang melakukan eksplorasi terhadap merek-
merek terbaru.
TABEL 4.6
PENGGUNA PRODUK WANGSA JELITA BERDASARKAN DURASI
PENGGUNAAN PRODUK DAN USIA
Durasi Usia
Penggunaan Total
Produk ≤17 17-25 26-35 35-45 ≥45
0-1 tahun 3 68 4 1 0 76
1-4 tahun 1 14 2 1 0 18
>4 tahun 0 6 1 0 0 7
Total 4 88 7 2 0 101
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Hasil crosstab menyajikan informasi bahwa konsumen Wangsa Jelita
didominasi oleh kelompok usia 17-25 tahun dan pengalaman menggunakan Wangsa
jelita 0-1 tahun.
4.3.7 Keterkaitan Pengguna Wangsa Jelita Berdasarkan Durasi Penggunaan
Produk dan Jenis Produk
Penelitian berdasarkan hasil pengujian 101 pengguna produk Wangsa Jelita
yang menggambarkan mengenai karakteristik pengguna produk Wangsa Jelita
berdasarkan durasi penggunaan produk dan jenis produk. Analisis jenis produk
dikaitkan dengan durasi penggunaan produk Wangsa Jelita untuk mengetahui berapa
lama konsumen menggunakan produk Wangsa Jelita dan jenis produk apa yang
menjadi kesukaan konsumen.. Hal ini dikarenakan durasi penggunaan produk dan
jenis produk merupakan faktor-faktor yang cenderung mendukung dalam pembelian
dan penggunaan produk Wangsa Jelita.
Berdasarkan Tabel 4.7 Pengguna Produk Wangsa Jelita Berdasarkan Durasi
Penggunaan Produk dan Jenis Produk, didominasi oleh pengguna yang memakai
Wangsa Jelita 0-1 tahun sebanyak 76 orang dan pada kelompok orang tersebut lebih
93

banyak menggunakan bar soap. Artinya selama kurun waktu 0-1 tahun terdapat
banyak peminat bar soap dari Wangsa Jelita.
TABEL 4.7
PENGGUNA PRODUK WANGSA JELITA BERDASARKAN DURASI
PENGGUNAAN PRODUK DAN JENIS PRODUK
Durasi Jenis Produk
Penggunaan Bar Beauty Face Facial Dull Total
Produk Acne Blemish Hydration
Soap Oil Mist Oil Skin
0-1 tahun 21 10 11 11 12 2 1 8 76
1-4 tahun 5 1 4 1 5 0 1 1 18
>4 tahun 1 0 1 1 4 0 0 0 7
Total 27 11 16 13 21 2 2 9 101
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Hasil crosstab menyajikan informasi bahwa konsumen Wangsa Jelita
didominasi pengguna 0-1 tahun dan lebih banyak menggunakan bar soap sebagai
produk favorite.
4.3 Hasil Pengujian Deskriptif
4.3.1 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai Green Perceived Quality
Secara keseluruhan variabel green perceived quality (X1) yang terdiri dari
dimensi biodegradability, reusability, durability dan regerded dapat diketahui
kedudukannya berdasarkan skor yang didapat dari rekapitulasi dimensi dari variabel
green perceived quality (X1). Tabel 4.8 mengenai Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita
tentang Green Perceived Quality diperoleh dari hasil pengolahan data yang telah
dilakukan melalui penyebaran instrumen kepada 101 pengguna produk kecantikan di
Beauty Enthusiast Community, apabila di persentasekan skor tertinggi terdapat pada
dimensi regarded sebesar 81,72% hal tersebut dikarenakan konsumen menilai bahwa
perusahaan Wangsa Jelita mengutamakan keseimbangan lingkungan dan melakukan
praktek kampanya go green secara berkala sangat tinggi. Skor terendah diperoleh pada
dimensi durability sebesar 78,41% hal tersebut disebabkan konsumen menilai bahwa
daya tahan produk Wangsa Jelita sangat kurang.
94

TABEL 4.8
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA MENGENAI GREEN
PERCEIVED QUALITY
Dimensi Total Skor Rata-Rata Skor Skor Ideal %
Biodegradability 2.415 604 505 79,69
Reusability 823 206 505 81,48
Durabulity 792 183 505 78,41
Regarded 1.651 413 505 81,72
Total 5.681 1.420 2.020 80,32
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Secara keseluruhan variabel green perceived quality dapat diketahui
kedudukannya berdasarkan skor yang didapat berdasarkan Tabel 4.8 di atas. Di mana
nilai-nilai tersebut akan dibandingkan dengan kriteria skor standar, yang didapat
melalui perhitungan skor ideal dan skor terkecil sehingga akan diketahui daerah
kontinum yang menunjukkan wilayah ideal dari variabel green perceived quality yang
akan diperoleh dengan menggunakan rumus Sugiyono (2013) berikut ini:
Mencari nilai indeks maksimum :
Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden
= 5 x 14 x 101 = 7.070
Mencari nilai indeks minimun :
Nilai indeks minimun = skor terendah x jumlah butir item x jumlah responden
= 1 x 14 x 101 = 1.414
Mencari jarak interval kelas :
Jarak interval kelas = (Nilai maksimum - Nilai minimum) : 5
= (7.070 – 1.414) : 5 = 1.131,2
Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data pada Tabel 4.8 diperoleh
informasi bahwa skor kinerja green perceived quality adalah 5.681 dengan demikian
kinerja green perceived quality menurut tanggapan dari 101 responden adalah (5.681:
7.070) x 100% = 80,35%. Hasil ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai
berikut:
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, pengguna produk
Wangsa Jelita dapat diukur melalui skor dimensinya. Skor total green perceived
quality sebesar 5.681 sedangkan skor idealnya itu sendiri adalah 7.070. Perbandingan
ini menunjukan bahwa pada pelaksanaan green perceived quality pada produk Wangsa
95

Jelita di Beauty Enthusiast Community telah berlangsung dengan baik. Secara ideal
skor yang diharapkan untuk jawaban pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty
Enthusiast Community terhadap pertanyaan nomor 1 sampai dengan 14 adalah 5.681.
Gambar 4.1 Garis Kontinum Variabel Green Perceived Quality menunjukkan
nilai yang diperoleh adalah sebesar 5.681 atau persentasenya sebesar 80,32% dari skor
ideal yaitu 7.070, dengan demikian green perceived quality berada pada kategori baik.
Dapat dilihat dari hasil pengolahan yang telah disajikan bahwa skor total untuk green
perceived quality adalah 5.681. Jumlah skor tersebut dimasukkan dalam garis
kontinum sebagai berikut:

5.681

Sangat Sangat
Buruk Sedang Baik
Buruk Baik

1.414 2.545,2 3.676,4 4.807,6 5.938,8 7.070


11.872

GAMBAR 4.1
GARIS KONTINUM VARIABEL GREEN PERCEIVED QUALITY
Dengan hasil perolehan nilai ini dapat disimpulkan bahwa Wangsa Jelita sebagai
penyedia produk kosmetikn skin care dan facial care di Beauty Enthusiast Community,
penciptaan green perceived quality sudah menunjukkan kinerja yang diharapkan,
mengingat begitu pentingnya green perceived quality dalam menunjang perilaku
positif dari konsumen.
4.3.1.1 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Biodegradability
Analisis terhadap dimensi biodegradability bertujuan mengkomunikasikan
produk yang berbahan dasar herbal yang memperkuat tanggapan green perceived
quality untuk konsumen (Hultén, 2011:264). Dimensi biodegradability mengacu pada
produk yang memiliki bahan dasar herbal, tidak mengandung animal testing, tidak
mengandung bahan kima, dan dapat terurai dalam kurun waktu yang cepat. Tabel 4.9
Tanggapan Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap Biodegradability pada Green
Perceived Quality menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
biodegradability yang berkaitan dengan rangsangan yang terdapat pada pengguna
96

produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community terhadap komposisi produk


Wangsa Jelita yang terdiri dari enam pernyataan.
TABEL 4.9
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP
BIODEGRADABILITY PADA GREEN PERCEIVED QUALITY
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Berbahan dasar herbal
46 43 11 1 0
(tumbuh-tumbuhan) 101 505 437 86,53
Skor 230 172 33 2 0
2. Tidak mengandung bahan
31 44 19 6 1
kimia 101 505 401 79,40
Skor 155 176 57 12 1
3. No animal testing 33 37 25 4 2
101 505 398 78,81
Skor 165 148 75 8 2
4. Kemasan dapat didaur
ulang menjadi barang baru
30 48 15 5 3
dengan manfaat dan 101 505 400 79,20
kegunaan yang baru
Skor 150 192 45 10 3
5. Kemasan dapat terurai
dalam kurun waktu 1-3 29 33 29 9 1
101 505 392 77,62
tahun
Skor 145 132 87 27 1
Kemasan dapat terurai pada
36 29 25 10 1
6. suhu 122 derajat Fahrenheit 101 505 387 76,63
Skor 175 116 75 20 1
Total Skor 3.030 2.415 79,69
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.9 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
biodegradability yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan berbahan dasar
herbal (tumbuh-tumbuhan) sebesar 437, sedangkan skor terendah terdapat pada item
pernyataan kemasan dapat terurai pada suhu 122 derajat Fahrenheit sebesar 387. Pada
indikator item pernyataan kemasan dapat terurai pada suhu 122 derajat Fahrenheit,
banyak responden yang menilai rendah, hal ini menunjukkan bahwa Wangsa Jelita
harus memberikan pengenalan produk lebih baik lagi, agar konsumen merasa tertarik
ketika mendenganr merek Wangsa Jelita. Secara keseluruhan, nilai yang ditunjukkan
dari dimensi biodegradability sebesar 2.415 dengan persentase 76,69% dari skor ideal.
97

4.3.1.2 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Reusability


Analisis terhadap dimensi reusability bertujuan mengkomunikasikan produk
yang berbahan dasar herbal yang memperkuat tanggapan green perceived quality
untuk konsumen (Hultén, 2011:264). Dimensi reusability mengacu pada kemasan
produk yang memiliki logo atau identitas ramah lingkungan. Tabel 4.10 Tanggapan
Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap Reusability pada Green Perceived Quality
menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi reusability yang
berkaitan dengan rangsangan yang terdapat pada pengguna produk Wangsa Jelita di
Beauty Enthusiast Community terhadap komposisi produk Wangsa Jelita yang terdiri
dari dua pernyataan
TABEL 4.10
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP REUSABILITY
PADA GREEN PERCEIVED QUALITY
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Logo green product
(produk ramah lingkungan) 38 38 24 1 0
101 505 406 80.39
pada kemasan
Skor 190 142 72 2 0
2. Logo no animal testing
36 43 21 1 0
pada kemasan 101 505 417 82,57
Skor 180 172 63 2 0
Total Skor 101 1.010 823 81,48
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.10 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
reusability yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan logo no animal
testing pada kemasa sebesar 417, sedangkan skor terendah terdapat pada item
pernyataan logo green product (produk ramah lingkungan) pada kemasan sebesar 406.
Pada indikator item pernyataan logo green product (produk ramah lingkungan) pada
kemasan, banyak responden yang menilai rendah, hal ini menunjukkan bahwa Wangsa
Jelita harus memberikan pengenalan produk lebih baik lagi, agar konsumen merasa
tertarik ketika mendenganr merek Wangsa Jelita. Secara keseluruhan, nilai yang
98

ditunjukkan dari dimensi reusability sebesar 823 dengan persentase 81,48% dari skor
ideal.
4.3.1.3 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Durability
Analisis terhadap dimensi duraability bertujuan mengkomunikasikan produk
yang berbahan dasar herbal dapat bertahan lama dan memperkuat tanggapan green
perceived quality untuk konsumen (Hultén, 2011:264). Dimensi durability mengacu
pada ketahanan produk Wangsa Jelita. Tabel 4.11 Tanggapan Pengguna Produk
Wangsa Jelita terhadap Durability pada Green Perceived Quality menunjukkan
indikator pernyataan untuk mengukur dimensi durability yang berkaitan dengan
rangsangan yang terdapat pada pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community terhadap komposisi produk Wangsa Jelita yang terdiri dari dua pernyataan
TABEL 4.11
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP DURABILITY
PADA GREEN PERCEIVED QUALITY
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Produk dapat bertahan
dalam kurun waktu 2-4 26 42 23 10 0
101 505 387 76,63
tahun
Skor 130 168 69 20 0
2. Produk dapat bertahan
30 45 23 3 0
dalam suhu yang beragam 101 505 405 80,19
Skor 150 180 69 6 0
Total Skor 101 1.010 792 78,41
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.11 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
reusability yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan produk dapat
bertahan lama dalam suhu yang beragam sebesar 405, sedangkan skor terendah
terdapat pada item pernyataan produk dapat bertahan dalam kurun waktu 2-4 tahun
sebesar 387. Pada indikator item pernyataan produk dapat bertahan dalam kurun waktu
2-4 tahun, banyak responden yang menilai rendah, hal ini menunjukkan bahwa
Wangsa Jelita harus memberikan pengenalan produk lebih baik lagi, agar konsumen
99

merasa tertarik ketika mendenganr merek Wangsa Jelita. Secara keseluruhan, nilai
yang ditunjukkan dari dimensi durability sebesar 789 dengan persentase 78,41% dari
skor ideal.
4.3.1.4 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Regarded
Analisis terhadap dimensi regarded bertujuan mengkomunikasikan produk
yang berbahan dasar herbal dapat bertahan lama dan memperkuat tanggapan green
perceived quality untuk konsumen (Hultén, 2011:264). Dimensi durability mengacu
pada ketahanan produk Wangsa Jelita. Tabel 4.12 Tanggapan Pengguna Produk
Wangsa Jelita terhadap Regarded pada Green Perceived Quality menunjukkan
indikator pernyataan untuk mengukur dimensi regarded yang berkaitan dengan
rangsangan yang terdapat pada pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community terhadap komposisi produk Wangsa Jelita yang terdiri dari empat
pernyataan
TABEL 4.12
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP REGARDED
PADA GREEN PERCEIVED QUALITY
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Perusahaan konsisten
untuk melakukan promosi 38 43 19 1 0
101 505 421 83,36
go green
Skor 190 172 57 2 0
2. Wangsa Jelita menjadi
salah satu merek yang
konsisten dan berorientasi 34 43 22 2 0
101 505 412 81,58
pada keseimbangan
lingkungan
Skor 170 172 66 4 0
3. Produk Wangsa Jelita
mendukung kampanye
33 39 26 2 1
keseimbangan lingkungan 101 505 401 79,40
dan ekosistem
Skor 165 156 78 4 0
4. Produk Wangsa Jelita
mengutamakan kesehatan 36 43 21 1 0
101 505 417 82,57
konsumen jangka panjang
Skor 180 172 63 2 0
Total Skor 2.020 1.651 81,72
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.12 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
regarded yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
100

Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk


menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan perusahaan
konsisten untuk melakukan promosi go green sebesar 421, sedangkan skor terendah
terdapat pada item pernyataan produk Wangsa Jelita mendukung kampanye
keseimbangan lingkungan dan ekosistem sebesar 401. Pada indikator item pernyataan
perusahaan konsisten untuk melakukan promosi go green, banyak responden yang
menilai rendah, hal ini menunjukkan bahwa Wangsa Jelita harus memberikan
pengenalan produk lebih baik lagi, agar konsumen merasa tertarik ketika mendenganr
merek Wangsa Jelita. Secara keseluruhan, nilai yang ditunjukkan dari dimensi
regarded sebesar 1.651 dengan persentase 81,72% dari skor ideal.
4.3.2 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai Electornic Word of Mouth
Adoption
Secara keseluruhan variabel electronic word of mouth (e-wom) adoption (X2)
yang terdiri dari dimensi information quality, information credibility, information
usefulness dan social media quality dapat diketahui kedudukannya berdasarkan skor
yang didapat dari rekapitulasi dimensi dari variabel e-wom adoption (X2). Tabel 4.13
mengenai Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita tentang Green Perceived Quality
diperoleh dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan melalui penyebaran
instrumen kepada 101 pengguna produk kecantikan di Beauty Enthusiast Community,
apabila di persentasekan skor tertinggi terdapat pada dimensi information quality
sebesar 80,64% hal tersebut dikarenakan konsumen menilai beauty vlogger di Beauty
Enthusiast Community mengutamakan kualitas informasi mengenai Wangsa Jelita
dalam melakukan review pemakaian produk. Skor terendah diperoleh pada dimensi
information usefulness sebesar 79,10% hal tersebut disebabkan konsumen menilai
bahwa konten informasi yang disebarluaskan tidak terlalu membatu untuk melakukan
keputusan pembelian terhadap produk Wangsa Jelita.
TABEL 4.13
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA MENGENAI ELECTRONIC
WORD OF MOUTH ADOPTION
Dimensi Skor Rata-Rata Skor Skor Ideal %
Information Quality 1.629 407 505 80,64
Information Credibility 1.617 404 505 80,04
101

Information Usefulness 1.598 399 505 79,10


Social Media Quality 2.792 698 505 78,98
Total 7.636 1.909 2.020 79,69
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Secara keseluruhan variabel e-wom adoption dapat diketahui kedudukannya
berdasarkan skor yang didapat berdasarkan Tabel 4.13 di atas. Di mana nilai-nilai
tersebut akan dibandingkan dengan kriteria skor standar, yang didapat melalui
perhitungan skor ideal dan skor terkecil sehingga akan diketahui daerah kontinum
yang menunjukkan wilayah ideal dari variabel e-wom adoption yang akan diperoleh
dengan menggunakan rumus Sugiyono (2013) berikut ini:
Mencari nilai indeks maksimum :
Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden
= 5 x 19 x 101 = 9.595
Mencari nilai indeks minimun :
Nilai indeks minimun = skor terendah x jumlah butir item x jumlah responden
= 1 x 19 x 101 = 1.919
Mencari jarak interval kelas :
Jarak interval kelas = (Nilai maksimum - Nilai minimum) : 5
= (9.595 – 1.919) : 5 = 1.535,2
Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data pada Tabel 4.10 diperoleh
informasi bahwa skor kinerja e-wom adoption adalah 7.636 dengan demikian kinerja
e-wom adoption menurut tanggapan dari 101 responden adalah (7.636 : 9.595) x 100%
= 79,58%. Hasil ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, pengguna produk
Wangsa Jelita dapat diukur melalui skor dimensinya. Skor total e-wom adoption
sebesar 7.636 sedangkan skor idealnya itu sendiri adalah 9.595. Perbandingan ini
menunjukan bahwa pada pelaksanaan e-wom adoption pada produk Wangsa Jelita di
Beauty Enthusiast Community telah berlangsung dengan baik. Secara ideal skor yang
diharapkan untuk jawaban pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community terhadap pertanyaan nomor 1 sampai dengan 14 adalah 9.595.
Gambar 4.1 Garis Kontinum Variabel E-Wom Adoption menunjukkan nilai
yang diperoleh adalah sebesar 7.636 atau persentasenya sebesar 79,69% dari skor ideal
102

yaitu 9.595, dengan demikian e-wom adoption berada pada kategori baik. Dapat dilihat
dari hasil pengolahan yang telah disajikan bahwa skor total untuk e-wom adoption
adalah 7.636. Jumlah skor tersebut dimasukkan dalam garis kontinum sebagai berikut:

7.636

Sangat Sangat
Buruk Sedang Baik
Buruk Baik

1.919 3.454,2 4.989,4 6.524,6 8.059,8 9.595


11.872

GAMBAR 4.2
GARIS KONTINUM VARIABEL ELECTRONIC WORD OF MOUTH
ADOPTION
Dengan hasil perolehan nilai ini dapat disimpulkan bahwa Wangsa Jelita sebagai
penyedia produk kosmetikn skin care dan facial care di Beauty Enthusiast Community,
penciptaan e-wom adoption sudah menunjukkan kinerja yang diharapkan, mengingat
begitu pentingnya e-wom adoption dalam menunjang perilaku positif dari konsumen.
4.3.2.1 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Information
Quality
Analisis terhadap dimensi information quality bertujuan mengkomunikasikan
kualitas informasi terkait produk Wangsa Jelita dan memperkuat tanggapan e-wom
adoption untuk konsumen (Hultén, 2011:264). Dimensi information quality mengacu
pada kualitas informasi yang diberikan pengguna sebelumnya kepada calon
konsumen. Tabel 4.14 Tanggapan Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap
Information Quality pada E-wom Adoption menunjukkan indikator pernyataan untuk
mengukur dimensi information quality yang berkaitan dengan rangsangan yang
terdapat pada pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community
terhadap komposisi produk Wangsa Jelita yang terdiri dari empat pernyataan.
103

TABEL 4.14
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP INFORMATION
QUALITY PADA ELECTRONIC WORD OF MOUTH ADOPTION
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita mudah
31 54 16 0 0
dimengerti oleh penerima 101 505 419 82,97
informasi
Skor 155 216 48 0 0
2. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita relevan
28 52 16 5 0
dengan kebutuhan 101 505 406 80,39
penerima informasi
Skor 140 208 48 10 0
3. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita tepat waktu
24 52 23 2 0
sesuai dengan kebutuhan 101 505 401 79,40
penerima informasi
Skor 120 208 69 4 0
4. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita sangat 24 54 21 2 0
101 505 403 79,80
lengkap
Skor 120 216 63 4 0
Total Skor 2.020 1.629 80,64
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.14 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
information quality yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan informasi tentang
produk Wangsa Jelita mudah dimengerti oleh penerima informasi sebesar 419,
sedangkan skor terendah terdapat pada item pernyataan informasi tentang produk
Wangsa Jelita tepat waktu sesuai dengan kebutuhan penerima informasi sebesar 401.
Pada indikator item pernyataan informasi tentang produk Wangsa Jelita tepat waktu
sesuai dengan kebutuhan penerima informasi, banyak responden yang menilai rendah,
hal ini menunjukkan bahwa Wangsa Jelita harus mendorong konsumen sebelumnya
untuk melakukan pengenalan atau review produk tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan calon konsumen agar pengenalan produk lebih baik lagi, agar konsumen
merasa tertarik ketika mendenganr merek Wangsa Jelita. Secara keseluruhan, nilai
104

yang ditunjukkan dari dimensi information quality sebesar 1.629 dengan persentase
80,64% dari skor ideal.
4.3.2.2 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Information
Credibility
Analisis terhadap dimensi information credibility bertujuan
mengkomunikasikan ketepatan informasi terkait produk. Wangsa Jelita dan
memperkuat tanggapan e-wom adoption untuk konsumen (Hultén, 2011:264).
Dimensi information credibility mengacu pada ketepatan dan dapat dipercaya sebuah
informasi yang diberikan pengguna sebelumnya kepada calon konsumen. Tabel 4.15
Tanggapan Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap Information Credibility pada E-
wom Adoption menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
information credibility yang berkaitan dengan rangsangan yang terdapat pada
pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community terhadap komposisi
produk Wangsa Jelita yang terdiri dari empat pernyataan.
TABEL 4.15
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP
INFORMATION CREDIBILITY PADA ELECTRONIC WORD OF MOUTH
ADOPTION
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita sesuai
29 47 23 2 0
dengan kondisi yang 101 505 406 80,39
sesungguhnya
Skor 145 188 69 4 0
2. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita dapat
dipertanggungjawabkan
27 49 22 3 0
oleh informan (informan 101 505 403 79,80
melakukan review
pemakaian produk)
Skor 135 196 66 6 0
3. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita bersifat
29 46 26 0 0
konsisten dan dapat 101 505 407 80,59
dipercaya
Skor 145 184 78 0 0
4. Dominasi informasi positif
lebih banyak dari pada
28 45 25 3 0
informasi negatif tentang 101 505 401 79,40
produk Wangsa Jelita
Skor 140 180 75 6 0
105

Alternatif Jawaban Total


Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
Total Skor 2.020 1.617 80,04
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.15 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
information credibility yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty
Enthusiast Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan informasi tentang
produk Wangsa Jelita sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya sebesar 406,
sedangkan skor terendah terdapat pada item pernyataan dominasi informasi positif
lebih banyak dari pada informasi negatif tentang produk Wangsa Jelita sebesar 401.
Pada indikator item pernyataan dominasi informasi positif lebih banyak dari pada
informasi negatif tentang produk Wangsa Jelita, banyak responden yang menilai
rendah, hal ini menunjukkan bahwa Wangsa Jelita harus mendorong konsumen
sebelumnya untuk melakukan pengenalan atau review yang membahas tentang
kelebihan dan keunggulan produk Wangsa Jelita yang tidak dimiliki oleh merek lain,
agar konsumen merasa tertarik ketika mendenganr merek Wangsa Jelita. Secara
keseluruhan, nilai yang ditunjukkan dari dimensi information credibility sebesar 1.617
dengan persentase 80,04% dari skor ideal.
4.3.2.3 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Information
Usefulness
Analisis terhadap dimensi information usefulness bertujuan
mengkomunikasikan kegunaan informasi terkait produk. Wangsa Jelita dan
memperkuat tanggapan e-wom adoption untuk konsumen (Hultén, 2011:264).
Dimensi information usefulness mengacu pada ketepatan dan dapat dipercaya sebuah
informasi yang diberikan pengguna sebelumnya kepada calon konsumen. Tabel 4.16
Tanggapan Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap Information Usefulness pada E-
wom Adoption menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
information usefulness yang berkaitan dengan rangsangan yang terdapat pada
106

pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community terhadap komposisi


produk Wangsa Jelita yang terdiri dari empat pernyataan.
TABEL 4.16
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP INFORMATION
USEFULNESS PADA ELECTRONIC WORD OF MOUTH ADOPTION
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita sangat 23 52 22 4 0
101 505 397 78,61
detail/ terperinci
Skor 115 208 66 8 0
2. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita membantu
22 54 22 2 1
untuk melakukan 101 505 396 78,41
keputusan pembelian
Skor 110 216 66 4 0
3. Informasi tentang produk
Wangsa Jelita singkat, 27 53 18 3 0
101 505 407 80,59
padat dan jelas
Skor 135 212 54 6 0
4. Informasi yang disajikan
berdasarkan realtime, 23 49 29 0 0
101 505 398 78,81
dalam kurun waktu 1-7 hari
Skor 115 196 87 0 0
Total Skor 2.020 1.598 79,10
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.16 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
information usefulness yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty
Enthusiast Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan informasi tentang
produk Wangsa Jelita singkat, padat dan jelas sebesar 407, sedangkan skor terendah
terdapat pada item pernyataan informasi tentang produk Wangsa Jelita membantu
untuk melakukan keputusan pembelian sebesar 396. Pada indikator item pernyataan
informasi tentang produk Wangsa Jelita membantu untuk melakukan keputusan
pembelian, banyak responden yang menilai rendah, hal ini menunjukkan bahwa
Wangsa Jelita harus mendorong konsumen sebelumnya untuk melakukan pengenalan
atau review yang membahas tentang kelebihan dan keunggulan produk Wangsa Jelita
yang tidak dimiliki oleh merek lain, agar konsumen merasa tertarik dan dapat
melakukan keputusan pembelian ketika mendenganr merek Wangsa Jelita. Secara
107

keseluruhan, nilai yang ditunjukkan dari dimensi information credibility sebesar 1.598
dengan persentase 79,10% dari skor ideal.
4.3.2.4 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Social Media
Quality
Analisis terhadap dimensi social media quality bertujuan mengkomunikasikan
kualitas media sosial yang dimiliki reviewers dalam mendesai konten tentang produk
Wangsa jelita dan memperkuat tanggapan e-wom adoption untuk konsumen (Hultén,
2011:264). Dimensi social media quality mengacu pada desai media sosial reviewrs.
Tabel 4.17 Tanggapan Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap Social Media Quality
pada E-wom Adoption menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
social media quality yang berkaitan dengan rangsangan yang terdapat pada pengguna
produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community terhadap komposisi produk
Wangsa Jelita yang terdiri dari tujuh pernyataan.
TABEL 4.17
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP SOCIAL MEDIA
QUALITY PADA ELECTRONIC WORD OF MOUTH ADOPTION
Total
Skor
Alternatif Jawaban Total Skor % Skor
No Pernyataan Ideal
Per-Item
5 4 3 2 1
1. Memahami konten
informasi produk Wangsa 31 53 14 3 0
101 505 415 82,17
Jelita
Skor 155 212 42 6 0
2. Desain media sosial
20 55 25 0 1
informan menarik 101 505 395 78,21
Skor 100 220 75 0 0
3. Update informasi produk-
produk baru dari Wangsa 23 51 24 3 0
101 505 394 78,01
Jelita
Skor 115 201 72 6 0
4. Aktivitas memberikan
24 49 25 3 0
komentar terhadap konten 101 505 400 79,20
Skor 120 196 75 9 0
5. Aktivitas pengguna untuk
menyebarkan pesan kepada 27 46 22 5 1
101 505 401 79,40
pengguna lain
Skor 135 184 66 15 1
Intensitas memberikan
19 53 24 4 1
6. komentar terhadap konten 101 505 392 77,62
Skor 95 212 72 12 1
Intensitas pengguna untuk
7 menyebarkan pesan kepada 22 52 25 1 1 101 505 395 78,21
pengguna lain
108

Total
Skor
Alternatif Jawaban Total Skor % Skor
No Pernyataan Ideal
Per-Item
5 4 3 2 1
Skor 110 208 75 1 1
Total Skor 3.535 2.792 78,97
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.17 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi social
media quality yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan memahami konten
informasi produk Wangsa Jelita sebesar 415, sedangkan skor terendah terdapat pada
item pernyataan intensitas memberikan komentar terhadap konten sebesar 392. Pada
indikator item pernyataan intensitas memberikan komentar terhadap konten, banyak
responden yang menilai rendah, hal ini menunjukkan bahwa Wangsa Jelita harus
mendorong komunitas kecantikan untuk membantu mengkampanyekan produk ramah
lingkungan dengan cara mengisi kolom komentar pada konten-konten informasi yang
disajikan oleh pengguna Wangsa Jelita. Hal ini menunjukkan rasa saling mendukung
antara sesama reviewers dengan reviewers, reviewers dengan perusahaan Wangsa
Jelita. Secara keseluruhan, nilai yang ditunjukkan dari dimensi social media quality
sebesar 2.792 dengan persentase 78,97% dari skor ideal.
4.3.3 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita Mengenai Keputusan Pembelian
Secara keseluruhan variabel keputusan pembelian (Y) yang terdiri dari dimensi
fulfilling the needs, time pressure dan utilitarian product dapat diketahui
kedudukannya berdasarkan skor yang didapat dari rekapitulasi dimensi dari variabel
keputusan pembelian (Y). Tabel 4.6 mengenai Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita
tentang Keputusan Pembelian diperoleh dari hasil pengolahan data yang telah
dilakukan melalui penyebaran instrumen kepada 101 pengguna produk kecantikan di
Beauty Enthusiast Community, apabila di persentasekan skor tertinggi terdapat pada
dimensi information quality sebesar 80,64% hal tersebut dikarenakan konsumen
menilai beauty vlogger di Beauty Enthusiast Community mengutamakan kualitas
informasi mengenai Wangsa Jelita dalam melakukan review pemakaian produk. Skor
109

terendah diperoleh pada dimensi information usefulness sebesar 79,10% hal tersebut
disebabkan konsumen menilai bahwa konten informasi yang disebarluaskan tidak
terlalu membatu untuk melakukan keputusan pembelian terhadap produk Wangsa
Jelita.
TABEL 4.18
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA MENGENAI KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Dimensi Skor Rata-Rata Skor Skor Ideal %
Fulfilling The Needs 1.227 409 505 80,98
Time Pressure 1.595 531 505 78,95
Utilitarian Product 1.605 535 505 79,42
Total 4.427 1.476 2.020 79,78
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Secara keseluruhan variabel keputusan pembelian dapat diketahui
kedudukannya berdasarkan skor yang didapat berdasarkan Tabel 4.13 di atas. Di mana
nilai-nilai tersebut akan dibandingkan dengan kriteria skor standar, yang didapat
melalui perhitungan skor ideal dan skor terkecil sehingga akan diketahui daerah
kontinum yang menunjukkan wilayah ideal dari variabel keputusan pembeliayang
akan diperoleh dengan menggunakan rumus Sugiyono (2013) berikut ini:
Mencari nilai indeks maksimum :
Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden
= 5 x 11 x 101 = 5.555
Mencari nilai indeks minimun :
Nilai indeks minimun = skor terendah x jumlah butir item x jumlah responden
= 1 x 11 x 101 = 1.111
Mencari jarak interval kelas :
Jarak interval kelas = (Nilai maksimum - Nilai minimum) : 5
= (5.555 – 1.111) : 5 = 888,8
Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data pada Tabel 4.10 diperoleh
informasi bahwa skor kinerja keputusan pembelian adalah 4.427 dengan demikian
kinerja keputusan pembeliamenurut tanggapan dari 101 responden adalah (4.427 :
5.555) x 100% = 79,69%. Hasil ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai
berikut:
110

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, pengguna produk


Wangsa Jelita dapat diukur melalui skor dimensinya. Skor total keputusan pembelia
sebesar 4.427 sedangkan skor idealnya itu sendiri adalah 5.555. Perbandingan ini
menunjukan bahwa pada pelaksanaan keputusan pembelian pada produk Wangsa Jelita
di Beauty Enthusiast Community telah berlangsung dengan baik. Secara ideal skor
yang diharapkan untuk jawaban pengguna produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community terhadap pertanyaan nomor 1 sampai dengan 14 adalah 9.595.
Gambar 4.1 Garis Kontinum Variabel Keputusan Pembelian menunjukkan
nilai yang diperoleh adalah sebesar 4.427 atau persentasenya sebesar 79,78% dari skor
ideal yaitu 5.555, dengan demikian keputusan pembelian berada pada kategori baik.
Dapat dilihat dari hasil pengolahan yang telah disajikan bahwa skor total untuk
keputusan pembelian adalah 4.427. Jumlah skor tersebut dimasukkan dalam garis
kontinum sebagai berikut:

4.427

Sangat Sangat
Buruk Sedang Baik
Buruk Baik

1.111 1999,8 2.888,6 3.777,6 4.666,2 5.555


11.872

GAMBAR 4.3
GARIS KONTINUM VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN
Dengan hasil perolehan nilai ini dapat disimpulkan bahwa Wangsa Jelita sebagai
penyedia produk kosmetikn skin care dan facial care di Beauty Enthusiast Community,
penciptaan keputusan pembelian sudah menunjukkan kinerja yang diharapkan,
mengingat begitu pentingnya keputusan pembelian dalam menunjang perilaku positif
dari konsumen.
4.3.3.1 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Fulfilling The
needs
Analisis terhadap dimensi fulfilling the needs bertujuan mengkomunikasikan
kebutuhan konsumen dalam menggunakan skin care dan memperkuat tanggapan
konsumen terhadap keputusan pembelian (Hultén, 2011:264). Dimensi fulfilling the
111

needs mengacu pada cara perusahaan Wangsa Jelita mendeteksi kebutuhan konsumen.
Tabel 4.19 Tanggapan Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap Fulfilling The Needs
pada Keputusan Pembelian menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur
dimensi fulfilling the needs yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen
yang terdapat pada produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community terhadap
komposisi produk Wangsa Jelita yang terdiri dari tiga pernyataan.
TABEL 4.19
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP FULFILLING
THE NEEDS PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Keputusan pembelian
produk Wangsa Jelita
34 43 21 3 0
karena sesuai dengan 101 505 411 81,38
kebutuhan
Skor 170 172 63 6 0
2. Keputusan pembelian
produk Wangsa Jelita
24 56 19 2 0
karena produk bervariasi 101 505 407 80,59
dan lengkap
Skor 120 224 57 6 0
3. Keputusan pembelian
produk Wangsa Jelita 32 46 19 4 0
101 505 409 80,99
karena harga terjangkau
Skor 160 184 57 8 0
Total Skor 1.515 1.227 80,98
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.19 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
fulfilling the needs yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan keputusan
pembelian produk Wangsa Jelita karena sesuai dengan kebutuhan sebesar 411,
sedangkan skor terendah terdapat pada item pernyataan keputusan pembelian produk
Wangsa Jelita karena produk bervariasi dan lengkap sebesar 407. Pada indikator item
pernyataan keputusan pembelian produk Wangsa Jelita karena produk bervariasi dan
lengkap, banyak responden yang menilai rendah, hal ini menunjukkan bahwa Wangsa
Jelita harus menciptakan produk yang lebih lengkap dan bervariasi dan sesuai dengan
112

kebutuhan terkini konsumen. Secara keseluruhan, nilai yang ditunjukkan dari dimensi
fulfilling the needs sebesar 1.227 dengan persentase 80,98% dari skor ideal.
4.3.3.2 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Time Pressure
Analisis terhadap dimensi time pressure bertujuan mengetahui frekuensi yang
diperlukan saat mencari informasi tentang Wangsa Jelita serta mencari produknya dan
memperkuat tanggapan konsumen terhadap keputusan pembelian (Hultén, 2011:264).
Dimensi time pressure mengacu pada cara perusahaan Wangsa Jelita mendeteksi
frekeunsi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk Wangsa Jelita. Tabel
4.20 Tanggapan Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap Time Pressure pada
Keputusan Pembelian menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
time pressure yang berkaitan dengan mendeteksi frekuensi waktu yang dibutuhkan
konsumen untuk medapatkan produk Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community
terhadap komposisi produk Wangsa Jelita yang terdiri dari empat pernyataan.
TABEL 4.20
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP TIME
PRESSURE PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Frekuensi waktu yang
dibutuhkan untuk
mendapatkan informasi 25 50 23 3 0
101 505 400 79,20
tentang produk Wangsa
Jelita
Skor 125 200 69 6 0
2. Frekuensi membayar lebih
banyak untuk mendapatkan 22 54 22 3 0
101 505 398 78,81
produk Wangsa Jelita
Skor 110 216 66 6 0
3. Frekuensi membeli produk
Wangsa Jelita dilihat dari 26 55 19 1 0
101 505 409 80,99
waktu yang dibutuhkan
Skor 130 220 57 2 0
4. Waktu yang tersedia untuk
membeli produk Wangsa 19 52 25 5 0
101 505 388 76,83
Jelita
Skor 95 208 75 10 0
Total Skor 2.020 1.595 78,95
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.20 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi time
pressure yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community.
113

Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk menciptakan produk
skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan konsumen. Perolehan
skor tertinggi terdapat pada item pernyataan frekuensi membeli produk Wangsa Jelita
dilihat dari waktu yang dibutuhkan sebesar 409, sedangkan skor terendah terdapat pada
item pernyataan waktu yang tersedia untuk membeli produk Wangsa Jelita sebesar
388. Pada indikator item pernyataan waktu yang tersedia untuk membeli produk
Wangsa Jelita, banyak responden yang menilai rendah, hal ini menunjukkan bahwa
Wangsa Jelita harus menciptakan produk yang lebih bervariasi dan sesuai dengan
kebutuhan terkini sehingga konsumen ingin meluangkan waktu untuk melakukan
pencarian secara detail terhadap produk Wangsa Jelita. Secara keseluruhan, nilai yang
ditunjukkan dari dimensi time pressure sebesar 1.595 dengan persentase 78,95% dari
skor ideal.
4.3.3.3 Tanggapan Pengguna Wangsa Jelita terhadap Dimensi Utilitarian Product
Analisis terhadap dimensi utilitarian product bertujuan mengkomunikasikan
keunggulan dan kelebihan produk Wangsa Jelita dan memperkuat tanggapan
konsumen terhadap keputusan pembelian (Hultén, 2011:264). Dimensi utilitarian
product mengacu pada cara perusahaan Wangsa Jelita mempromosikan keunggulan
produk-produk Wangsa Jelita sehingga konsumen tertarik untuk melakukan keputusan
pembelian. Tabel 4.21 Tanggapan Pengguna Produk Wangsa Jelita terhadap
Utilitarian Product pada Keputusan Pembelian menunjukkan indikator pernyataan
untuk mengukur dimensi utilitarian product yang berkaitan dengan
mengkomunikasikan keunggulan dan kelebihan produk Wangsa Jelita di Beauty
Enthusiast Community terhadap komposisi produk Wangsa Jelita yang terdiri dari
empat pernyataan.
TABEL 4.21
TANGGAPAN PENGGUNA WANGSA JELITA TERHADAP UTILITARIAN
PRODUCT PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN
Alternatif Jawaban Total
Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
1. Keputusan pembelian
produk Wangsa Jelita 24 54 20 3 0
101 505 402 79,60
sebagai produk unggulan
Skor 120 216 60 6 0
114

Alternatif Jawaban Total


Skor
No Pernyataan Total Skor % Skor
5 4 3 2 1 Ideal
Per-Item
2. Keputusan pembelian
produk Wangsa Jelita
karena khasiat yang besar 31 44 25 1 0
101 505 407 80,59
untuk kesehatan kulit dan
wajah
Skor 155 176 75 2 0
3. Keputusan pembelian
produk Wangsa Jelita
karena memiliki tampilan 20 58 18 3 2
101 505 392 77,62
kemasan yang menarik
perhatian
Skor 100 232 54 6 0
4. Keputusan pembelian
produk Wangsa Jelita
30 43 26 2 0
karena produk mudah 101 505 404 80
ditemui dan didapatkan
Skor 150 172 78 4 0
Total Skor 2.020 1.605 79,42
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Tabel 4.21 menunjukkan indikator pernyataan untuk mengukur dimensi
utilitarian product yang terdapat pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community. Artinya Wangsa Jelita telah melakukan tindakan agresif untuk
menciptakan produk skin care yang ramah lingkungan dan mengedepanan kesehatan
konsumen. Perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan keputusan
pembelian produk Wangsa Jelita karena khasiat yang besar untuk kesehatan kulit dan
wajah sebesar 407, sedangkan skor terendah terdapat pada item pernyataan keputusan
pembelian produk Wangsa Jelita karena memiliki tampilan kemasan yang menarik
perhatian sebesar 392. Pada indikator item pernyataan keputusan pembelian produk
Wangsa Jelita karena memiliki tampilan kemasan yang menarik perhatian, hal ini
menunjukkan bahwa Wangsa Jelita harus menciptakan kemasan produk yang lebih
menarik dan relevan sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Secara keseluruhan,
nilai yang ditunjukkan dari dimensi utilitarian product sebesar 1.605 dengan
persentase 79,42% dari skor ideal.
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis
Seperti yang dikemukakan Santoso (2015:14) bahwa Structural Equation
Modeling lebih digunakan untuk melakukan confirmatory analysis daripada
explanatory analysis, sebuah model dibuat berdasarkan teori tertentu yang sudah ada,
115

kemudian SEM digunakan untuk menguji apakah model tersebut dapat diterima atau
ditolak. Maka pada penelitian ini juga dilakukan confirmatory analysis untuk menguji
sebuah model berdasarkan teori bahwa brand experience memiliki pengaruh terhadap
customer-based brand equity. Dalam penelitian ini akan dibuktikan apakah model
tersebut dapat diterima atau tidak berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian.
Adapun langkah-langkah yang harus dilalui dalam analisis pemodelan persamaan
struktural akan dibahas satu persatu. Adapun alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk memproses analisis ini yaitu menggunakan software AMOS versi 19 for
windows.
4.4.1 Uji Asumsi Structural Equation Modelling
Sebelum dilakukan pengujian SEM, ada beberapa asumsi-asumsi dasar dari
SEM yang harus dipenuhi yang terdiri dari ukuran sampel, normalitas data, outliers
data dan multikolinearitas. Apabila asumsi-asumsi ini telah terpenuhi maka data dapat
diproses lebih jauh untuk dilakukan pengujian SEM. Pada penelitian ini, seluruh
asumsi dasar SEM terpenuhi sehingga dapat dikatakan bahwa data dapat diproses lebih
jauh untuk dilakukan analisis SEM.
4.4.1.1 Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam SEM adalah minimal berukuran
100 (Santoso, 2015:10). Ukuran sampel memberikan dasar untuk mengestimasi
sampling error. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 101, maka penelitian ini
menggunakan estimasi Maximum Likelihood dikarenakan model estimasi ML mampu
tahan terhadap data non formal
4.4.1.2 Normalitas Data
Pengujian berbasis SEM, Hair (2006:79-86) mempersyaratkan dilakukannya
uji asumsi data dan variabel yang diteliti dengan uji normalitas. Sebaran data harus
dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah
lebih lanjut untuk pemodelan. Syarat untuk data berdistribusi normal dinyatakan
dengan nilai critical ratio skewness value yang dihasilkan sebesar harus lebih kecil
sama dengan (≤) 2,58. Adapun hasil pengujian normalitas data disajikan dalam Tabel
4.19 berikut:
116

TABEL 4.22
HASIL UJI NORMALITAS DATA
Critical Critical
Variable Min Max Skew Kurtosis
Ratio Ratio
BIO 13.000 30.000 ,444 1,822 ,183 ,376
REUSA 6.000 10.000 ,151 ,618 1.075 2.205
DURA 4.000 10.000 ,377 1.547 ,263 ,540
REGAR 11.000 20.000 ,174 ,715 ,775 1.590
IQ 9.000 20.000 ,213 ,874 ,296 ,607
IC 11.000 20.000 ,133 ,546 ,686 1.407
IU 9.000 20.000 ,352 1.443 ,060 ,123
SMQ 15.000 35.000 ,493 2,024 ,596 1.223
FTN 6.000 15.000 ,407 1.669 ,387 ,793
TP 9.000 20.000 ,297 1.220 ,154 ,317
UP 10.000 20.000 ,211 ,866 ,512 ,1.050
Multivariate 16.922 5.028
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Hasil output AMOS 24 menunjukkan bahwa nilai critical ratio skewness value
menunjukkan data set berdistribusi normal karena masing-masing nilai critical ratio
variabel berada diantara -2,58 sampai 2,58. Sedangkan nilai critical ratio multivariate
sebesar 5.028 sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini memiliki data yang
berdistribusi normal.
4.4.1.3 Outliers Data
Outliers data adalah observasi data yang nilainya jauh di atas atau di bawah
rata-rata nilai (nilai ekstrim) baik secara univariate maupun multivariate karena
kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya sehingga jauh berbeda dari observasi
lainnya (Augsty Ferdinand, 2005:52). Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan
dengan memperhatikan nilai mahalanobis distance. Kriteria yang digunakan adalah
berdasarkan nilai chisquare pada derajat bebas 1 dengan tingkat signifikansi p<0,001.
Nilai mahalanobis distance χ2 (df=42, p=0.001) = 76,084. Hal ini berarti semua kasus
yang memiliki mahalanobis distance yang lebih besar dari 76,084 adalah multivariate
outliers. Berikut adalah hasil output mahalanobis distance.
TABEL 4.23
HASIL PENGUJIAN OUTLIERS DATA
Mahalanobis Distance (d2)
Asumsi
Maks. Min. 2
Outliers 29.976 537 76,084
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
117

Data outlier bisa dilihat dari nilai mahalanobis distance yang memiliki nilai 1
dan 2. Data outliers jika memiliki salah satu nilai 1 dan 2 yang dihasilkan bernilai
<0,05. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.20 Hasil Pengujian Outliers Data,
jarak terjauh dari nilai mahalanobis d-square sebesar 29.976 dan jarak terdekat 537.
Nilai p1 dan p2 dari data dengan nilai mahalanobis d-square terjauh masing-masing
0,006 dan 1,000 dimana salah satu nilai p1 dan p2 nya berarti > 0,05 sehingga dapat
dikatakan bahwa tidak ada data yang bersifat outliers.
4.4.1.4 Multikolinearitas
Multikolinieritas dapat dilihat melalui determinan matriks kovarian. . Nilai
matriks kovarians yang sangat kecil memberikan indikasi adanya masalah
multikolinearitas atau singularitas. Multikolinearitas menunjukkan kondisi dimana
antar variabel penyabab terdapat hubungan linier yang sempurna, eksak, perfectly
predicted atau singularity (Kusnendi, 2008:51). Hasil output memberikan nilai
determinant of sample covariance matrix = 31.457,459. Nilai ini jauh dari angka nol
sehingga dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas dan singularitas pada
data yang dianalisis.
4.4.2 Tahapan-tahapan Structural Equation Modelling
4.4.2.1 Spesifikasi Model (Model Spesification)
Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan struktural,
sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini diformulasikan berdasarkan suatu teori
atau penelitian sebelumnya. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini
diambil berdasarkan teori dari penelitian Amjad Shamim dan Muhammad Mohsin Butt
pada tahun 2013 serta Mohsin Altaf, Naveed Iqbal, Sany Sanuri Mohd.Mokhtar,
Maqbool dan Hussain Sial pada tahun 2017 yang memperoleh temuan terjadinya
penciptaan customer-based brand equity melalui variabel brand experience. Adapun
spesifikasi model awal pada penelitian ini tergambar sebagai berikut :
118

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019 (Menggunakan Software AMOS 24 for


windows)
GAMBAR 4.4
SPESIFIKASI MODEL

Keterangan :
BIO = Biodegradability
REUSA = Reusability
DURA = Durability
REGAR = Regarded
IQ = Information Quality
IC = Information Credibility
IU = Information Usefulness
SQM = Social Media Quality
FTN = Fulfilling The Needs
TP = Time Pressure
UP = Utilitarian Product
GPQ = Green Perceived Quality
EWOMADP = Electronic Word of Mouth Adoption
KP = Keputusan Pembelian
119

Setelah model dibuat, maka data yang telah melalui tahapan pengujian asumsi
dasar dapat ditambahkan kedalam model penelitian untuk dilakukan tahapan pengujian
SEM selanjutnya. Data yang ditambahkan terdiri dari 101 sampel dengan jumlah 44
item pertanyaan, 14 item untuk pertanyaan variabel green perceived quality, 19 item
untuk pernyataan variabel electronic word of mouh adoption dan 11 item untuk
pertanyaan variabel keputusan pembelian.
4.4.2.2 Identifikasi (Identification)
Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya
nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan kemungkinan
persamaan simultan tidak ada solusinya. Berdasarkan hasil pengolahan data
menggunakan software AMOS versi 24 for windows, pada penelitian ini nilai degree
of freedom/df yang diperoleh adalah 42. Angka ini menunjukkan angka positif
sehingga dapat dikatakan identifikasi pada model penelitian ini adalah over identified
yang memungkinkan estimasi dan penilaian model dapat dilakukan lebih lanjut.
4.4.2.3 Estimasi (Estimation)
Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilai-
nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia.
Pemilihan metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan
karakteristik dari variabel-variabel yang dianalisis. Pada penelitian ini karena sampel
berukuran 106 responden, maka estimasi yang digunakan adalah Maximum Likehood
Estimation. Tabel 4.21 Hasil Uji Estimasi Measurement Model menunjukkan dapat
diketahui bahwa model secara keseluruhan sudah fit dan dapat dilakukan pengujian
struktural. Seluruh indikator dan konstruk yang saling membentuk dalam model
penelitian ini dapat dikatakan valid, karena menunjukkan hasil loading factor dengan
nilai >0,5. Loading factor dengan hasil tertinggi yaitu time pressure membentuk
keputusan pembelian dengan nilai sebesar 0,792 hasil terendah ditunjukkan oleh
dimensi information credibility dalam membentuk e-wom adoption dengan nilai
sebesar 0,425. Berdasarkan pengujian estimasi measurement model yang
menunjukkan hasil seluruh dimensi dan konstruk valid (>0,5) maka pengujian dapat
dilakukan ke tahap berikutnya yaitu pengujian structural model melalui uji kecocokan
(testing fit).
120

TABEL 4.24
HASIL PENGUJIAN ESTIMASI MEASUREMENT MODEL
Estimate

KP <--- GPQ ,118

KP <--- EWOMADP ,872

BIO <--- GPQ ,790

REUSA <--- GPQ ,684

DURA <--- GPQ ,553

REGAR <--- GPQ ,807

IQ <--- EWOMADP ,826

IC <--- EWOMADP ,898

IU <--- EWOMADP ,922

SMQ <--- EWOMADP ,804

FTN <--- KP ,866

TP <--- KP ,786

UP <--- KP ,829

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019


4.4.2.4 Uji Kecocokan (Testing Fit)
Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data.
Uji kecocokan keseluruhan model dilakukan untuk mengevaluasi secara umum derajat
kecocokan atau Goodness of Fit (GOF) antara data dengan model, validitas dan
reliabilitas model pengukuran, dan signifikansi koefisien-koefisien dari model
struktural. Uji kecocokan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu kecocokan model
pengukuran, kecocokan model structural dan kecocokan keseluruhan model.
1. Kecocokan Model Pengukuran (Measurement Model Fit)
Kecocokan model pengukuran dilakukan terhadap setiap konstruk (hubungan
antara variabel laten dengan beberapa variabel teramati/indikator) secara terpisah
melalui evaluasi terhadap validitas dan reliabilitas dari model pengkuran.
121

a. Konstruk Eksogen Green Perceived Quality (GPQ)


Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa model pengukuran konstruk
eksogen green perceived quality secara keseluruhan dapat dikatakan fit karena
memiliki nilai P-value = 0,876 > 0,05, serta nilai GFI = 0,999 dan AGFI = 0,994 yang
lebih besar daripada 0,9.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019


GAMBAR 4.5
MODEL PENGUKURAN KONSTRUK EKSOGEN
GREEN PERCEIVED QUALITY (GPQ)
Untuk pengujian validitas dan reliabilitas model disajikan dalam tabel berikut:
TABEL 4.25
MODEL PENGUKURAN KONSTRUK EKSOGEN
GREEN PERCEIVED QUALITY (GPQ)
Estimate Construct Variance
S.E. C.R. P Reliability Extract
RW SRW
(≥0.70) (≥0.50)
BIO <--- GPQ 1.000 0.787
REUSA <--- GPQ 0,289 0.695 0.046 6.444 ***
0,977 0,938
DURA <--- GPQ 0,260 0.561 0.051 5.130 ***
REGAR <--- GPQ 0,635 0.798 0.090 7.045 ***
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
122

Menurut (Malhotra, 2015), loading factor yang distandarkan pada indikator


harus lebih besar dari 0.5, Karena loading factors indikator yang tinggi
mengindikasikan indikator-indikator berkumpul pada variabel yang sama, dan
menandakan indikator tersebut valid dan dapat membentuk variabel. Berdasarkan
tabel diatas diketahui semua nilai loading factor yang distandarkan (SRW) untuk
masing-masing indikator lebih dari 0.5 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator
biodegradability, reusability, durability dan regarded memiliki validitas yang baik
dalam mengukur variabel green perceived quality (GPQ).
Untuk pengukuran reliabilitas model digunakan dua ukuran yaitu Construct
Reliability (CR) dan Variance Extract (VE) dimana menurut Hair et al (1998) yang
dikutip oleh (Wijanto, 2008:66) menyatakan bahwa sebuah konstruk mempunyai
reliabilitas yang baik jika nilai CR-nya ≥ 0,70 dan nilai VE-nya ≥ 0,50. Berikut ini
merupakan perhitungan construct reliability (CR) dan variance extract (VE) yang
terdapat pada Tabel 4.22
∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 =
∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2 + ∑𝜀𝑗
2,841 2,841
= = = 0,938
2,841 + 0,187 3,028

(∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2
𝐶𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 =
(∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2 + ∑𝜀𝑗
8,071 8,071
= = = 0,977
8,071 + 0,187 8,258
Keterangan:
Std. Loading = standardized loading untuk tiap-tiap indikator (SRW)
j = measurement error dari setiap indikator (SE)
Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai CR = 0,977 ≥ 0,70
dan nilai VE = 0,938 ≥ 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki
reliabilitas yang baik.
b. Konstruk Eksogen E-Wom Adoption (EWOMADP)
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa model pengukuran konstruk
eksogen e-wom adoption secara keseluruhan dapat dikatakan fit karena memiliki nilai
123

P-value = 0,061> 0,05, serta nilai GFI = 0,972 dan AGFI = 0,860 yang lebih besar
daripada 0,9.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019


GAMBAR 4.6
MODEL PENGUKURAN KONSTRUK EKSOGEN
E-WOM ADOPTION (EWOMADP)
Untuk pengujian validitas dan reliabilitas model disajikan dalam tabel berikut:
TABEL 4.26
MODEL PENGUKURAN KONSTRUK EKSOGEN
E-WOM ADOPTION (EWOMADP)
Estimate Construct Variance
S.E. C.R. P Reliability Extract
RW SRW
(≥0.70) (≥0.50)
IQ <--- EWOMADP 1.000 0.837
IC <--- EWOMADP 1.117 0.913 0.093 12.010 ***
0,970 0,938
IU <--- EWOMADP 1.087 0.917 0.094 11.593 ***
SMQ <--- EWOMADP 1.578 0.778 0.174 9.055 ***
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Menurut (Malhotra, 2015), loading factor yang distandarkan pada indikator
harus lebih besar dari 0.5, Karena loading factors indikator yang tinggi
mengindikasikan indikator-indikator berkumpul pada variabel yang sama, dan
menandakan indikator tersebut valid dan dapat membentuk variabel. Berdasarkan
tabel diatas diketahui semua nilai loading factor yang distandarkan (SRW) untuk
masing-masing indikator lebih dari 0.5 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator
124

information quality, information credibility, information usefulness dan social media


quality memiliki validitas yang baik dalam mengukur variabel green perceived quality
(GPQ).
Untuk pengukuran reliabilitas model digunakan dua ukuran yaitu Construct
Reliability (CR) dan Variance Extract (VE) dimana menurut Hair et al (1998) yang
dikutip oleh (Wijanto, 2008:66) menyatakan bahwa sebuah konstruk mempunyai
reliabilitas yang baik jika nilai CR-nya ≥ 0,70 dan nilai VE-nya ≥ 0,50. Berikut ini
merupakan perhitungan construct reliability (CR) dan variance extract (VE) yang
terdapat pada Tabel 4.22
∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 =
∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2 + ∑𝜀𝑗
3.445 3.445
= = = 0,905
3.445 + 0,361 3,806
(∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2
𝐶𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 =
(∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2 + ∑𝜀𝑗
11.868 11.868
= = = 0,970
11.868 + 0,361 12.229
Keterangan:
Std. Loading = standardized loading untuk tiap-tiap indikator (SRW)
j = measurement error dari setiap indikator (SE)
Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai CR = 0,970 ≥ 0,70 dan
nilai VE = 0,905 ≥ 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki reliabilitas
yang baik.
c. Konstruk Endogen Keputusan Pembelian (KP)
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa model pengukuran konstruk
endogen customer-based brand equity secara keseluruhan dapat dikatakan fit karena
memiliki nilai P-value = 0,270 > 0,05, nilai RMSEA 0,047 < 0,08 serta nilai GFI dan
AGFI yang lebih besar daripada 0,9.
125

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019


GAMBAR 4.7
MODEL PENGUKURAN KONSTRUK ENDOGEN KEPUTUSAN
PEMBELIAN (KP)

Untuk pengujian validitas dan reliabilitas model disajikan dalam tabel berikut:
TABEL 4.27
MODEL PENGUKURAN KONSTRUK ENDOGEN KEPUTUSAN
PEMBELIAN (KP)
Estimate Construct Variance
S.E. C.R. P Reliability Extract
RW SRW
(≥0.70) (≥0.50)
FTN <--- KP 1.000 0,824
TP <--- KP 1.209 0,820 0,132 9.133 *** 0.959 0.902
UP <--- KP 1.361 0,895 0,141 9.695 ***
(Sumber: Hasil pengolahan data)

Berdasarkan Tabel 4.23 diketahui semua nilai loading factor yang


distandarkan (SRW) untuk masing-masing indikator lebih dari 0.5 sehingga dapat
dikatakan bahwa indikator fulfilling the needs, time pressure dan utilitarian product
memiliki validitas yang baik dalam mengukur variabel keputusan pembelian (KP).
Berdasarkan Tabel 4.56 juga dapat dilihat bahwa nilai CR = 0,959 ≥ 0,70 dan nilai VE
= 0,902 ≥ 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang
baik. Berikut ini merupakan perhitungan construct reliability (CR) dan variance
extract (VE) yang terdapat pada Tabel 4.23
∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 =
∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2 + ∑𝜀𝑗
2.539 2.539
= = = 0,902
2.539 + 0,273 2,812
126

(∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2
𝐶𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 =
(∑𝑆𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2 + ∑𝜀𝑗
6,446 6,446
= = = 0,959
6,446 + 0,273 6,719
Keterangan:
Std. Loading = standardized loading untuk tiap-tiap indikator (SRW)
j = measurement error dari setiap indikator (SE)

2. Kecocokan Model Struktural (Structural Model Fit)


Analisis model struktural berhubungan dengan evaluasi terhadap parameter-
parameter yang menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh satu variabel laten
terhadap variabel laten lainnya. Berikut ini disajikan gambar parameter estimasi
standardized loading factor model struktural. Struktur model green perceived quality
dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian setelah dilakukan uji goodness of
fit terlihat pada Gambar 4.6 Struktur Model Green Perceived Quality dan E-wom
Adoption terhadap Keputusan Pembelian berikut ini:
127

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019


GAMBAR 4.8
STRUKTUR MODEL GREEN PERCEIVED QUALITY DAN E-WOM
ADOPTION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Berdasarkan gambar 4.8 dapat dilihat model secarakeseluruhan fit mesikupun
nilai p-value = 0,000 < 0,05 namun memiliki nilai RMSEA = 0,176 > 0,080, nilai TLI
= 0,792, nilai CFI = 0,841, nilai PGFI = 0,518, serta nilai PNFI = 0,613. Berdasarkan
gambar 4.8 dapat diketahui nilai estimasi parameter dari masing-masing variabel
seperti yang disajikan dalam tabel 4.24 berikut.
TABEL 4.28
HASIL ESTIMASI PARAMETER MODEL MODEL GREEN PERCEIVED
QUALITY DAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH ADOPTION TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Estimate*
Model SE CR P R2
RW SRW
KP  GPQ 0,063 0.118 0,064 1,976 *** 1.000
KP  EWOMADP 0,728 0,872 0,110 6,623 *** 1.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
128

Hasil uji kebermaknaan terhadap estimasi koefisien jalur pada model setelah
trimming semuanya signifikan pada tingkat kesalahan 5% atau nilai Pvalue memiliki
nilai < 0,05.
3. Kecocokan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Uji kecocokan keseluruhan model dilakukan untuk mengevaluasi secara umum
derajat kecocokan atau goodness of fit. Dalam pengujian Goodness of fit, kriteria
penilaian dapat dilakukan sesuai pendapat dari berbagai ahli. Adapun indikator
pengujian goodness of fit dan batas nilai (cut-off value) yang digunakan dalam
kesesuaian model penelitian ini menurut Yvonne & Robert (2013:182), pada Tabel
4.25 Hasil Pengujian Goodness of Fit diperoleh hasil bahwa meskipun tidak seluruh
ukuran Goodness of Fit sesuai dengan rekomendasi dan lebih besar dari cut off value,
tetap dapat disimpulkan model secara keseluruhan sudah fit karena nilai RMSEA 0.176
≤ 0,08 (good fit), nilai AGFI 0,707 ≥ 0,90 (not fit), nilai TLI 0.792 ≥ 0.90 (good fit).
Pada uji goodness of fit model penelitian ini, terdapat nilai kriteria yang telah
memenuhi syarat dengan memiliki nilai good fit. Sehingga dapat dikatakan bahwa
model ini dinyatakan layak secara marjinal untuk dipergunakan sebagai alat dalam
mengkonfirmasi teori yang telah dibangun berdasarkan data observasi yang ada atau
dapat dikatakan bahwa model ini sudah fit atau dapat diterima.
TABEL 4.29
HASIL PENGUJIAN GOODNESS OF FIT
Goodness-of-Fit Evaluasi
No Cut-off value Hasil
Measures Model
Absolute Fit Measures
Statistic Chi-square
1 χ²hit < χ²Tabel (77,41858) 172.416 Good Fit
(X2) (df= 43)
Goodness of Fit Index GFI ≥ 0.90 good fit, 0.80 ≤ GFI
2 0,814 Good Fit
(GFI) < 0.90 marginal fit
Root Mean Square
Error of
3 ≤ 0.08 0.176 Good Fit
Approximation
(RMSEA)
Incremental Fit Measures
Trucker-Lewis Index TLI ≥ 0.90 good fit, 0.80 ≤ TLI
1 0.792 Good Fit
(TLI) < 0.90 marginal fit

Adjusted Goodness of
2 ≥ 0.90 0.707 Good Fit
Fit Indices (AGFI)
129

Goodness-of-Fit Evaluasi
No Cut-off value Hasil
Measures Model
Comparative Fit CFI ≥ 0.90 good fit, 0.80 ≤ CFI
3 0.841 Good Fit
Index (CFI) < 0.90 marginal fit
Parsimonious Fit Measures
Parsimonious
1 Goodness of fit Index PGFI < GFI 0.518 Good Fit
(PGFI)
Parsimonious Semakin tinggi semakin baik,
2 Normed Fit Index dibandingkan dengan alternatif 0.613 Good Fit
(PNFI) model
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
4.4.2.5 Respesifikasi Model (Model Respesification)
Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji
kecocokan tahap sebelumnya. Pelaksanaan respesifikasi sangat tergantung pada
strategi pemodelan yang akan digunakan.
Karena pada tahapan sebelumnya hasil sudah menunjukkan model yang sudah
fit, maka pada penelitian ini tidak lagi diperlukan adanya tahapan respesifikasi lebih
lanjut.
4.4.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan t-value dengan tingkat
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan sebesar n (sampel). Nilai t-value dalam
program IBM SPSS AMOS versi 24 merupakan nilai Critical Ratio (C.R.) (Siswono,
2012:316). Apabila nilai Critical Ratio (C.R.) ≥ 1,967 atau nilai probabilitas (P) ≤ 0,05
maka H0 ditolak (hipotesis penelitian diterima). Kriteria penerimaan atau penolakan
hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
H0 c.r ≤ 1,967 artinya tidak terdapat pengaruh antara green perceived quality
dengan keputusan pembelian
H1 c.r ≥ 1,967 artinya terdapat pengaruh antara green perceived quality dengan
keputusan pembelian
H0 c.r ≤ 1,967 artinya tidak terdapat pengaruh antara e-wom adoption dengan
keputusan pembelian
H1 c.r ≥ 1,967 artinya terdapat pengaruh antara e-wom adoption dengan keputusan
pembelian
130

Hasil dari pengolahan data AMOS 24 didapatkan nilai C.R dari variabel
green perceived quality 1,976 dan e-wom adoption sebesar 6,623. Nilai tersebut ≥
1,967 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh green perceived
quality dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian. Adapun besaran pengaruh
dari green perceived quality terhadap keputusan pembelian bernilai positif sebesar
1,725 dan besaran pengaruh dari e-wom adoption terhadap keputusan pembelian
bernilai positif sebesar 1,054 terlihat dari output total effect. Dengan nilai ini dapat
dikatakan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara green perceived quality dan
e-wom adoption terhadap keputusan pembelian.
TABEL 4.30
KORELASI ANTAR-DIMENSI VARIABEL
Implied Correlation
Fulfilling the needs  Biodegradability ,072
Fulfilling the needs  Reusability ,062
Fulfilling the needs  Durability ,050
Fulfilling the needs  Regarded ,072
Fulfilling the needs  Information quality ,658
Fulfilling the needs  Information credibility ,692
Fulfilling the needs  Information usefulness ,705
Fulfilling the needs  Social media quality ,627
Time pressure  Biodegradability ,066
Time pressure  Reusability ,057
Time pressure  Durability ,045
Time pressure  Regarded ,066
Time pressure  Information quality ,601
Time pressure  Information credibility ,632
Time pressure  Information usefulness ,644
Time pressure  Social media quality ,572
Utilitarian product  Biodegradability ,069
Utilitarian product  Reusability ,059
Utilitarian product  Durability ,047
Utilitarian product  Regarded ,069
Utilitarian product  Information quality ,627
Utilitarian product  Information credibility ,659
Utilitarian product  Information usefulness ,617
Utilitarian product  Social media quality ,597
Sumber: Pengolahan Data Amos 24
4.5 Pembahasan Penelitian
4.5.1 Pembahasan Gambaran Green Perceived Quality
Variabel green perceived quality terdiri dari empat dimensi dengan 14
indikator. Dimensi pertama yaitu biodegradability dengan indikator produk berbahan
dasar herbal, tidak mengandung bahan kimia, no animal testing, kemasan dapat didaur
131

ulang dan kemasan dapat terurai dalam jangka waktu singkat. Dimensi kedua yaitu
reausability dengan indikator logo green product dan logo no animal testing. Dimensi
ketiga yaitu durability dengan indikator produk dapat bertahan pada suhu beragam dan
jangka waktu lama. Dimensi keempat yaitu regarded dengan indikator konsistensi
promosi green product, konsistensi berorientasi pada keseimbangan lingkungan,
kamoanya keseimbangan lingkungan dan ekosistem, dain mengutamakan kesehatan
konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner yang disebar kepada 101 responden
dapat diketahui bahwa green perceived Quality Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community mendapatkan skor 5.681 atau 80,32% dari skor ideal yaitu 2.020.
Perolehan skor tersebut secara kontinum berada pada kategori baik dengan interval
antara 1.414 dan 7.070. Jika dilihat berdasarkan dimensi, dimensi biodegradability
mendapat persentase ketercapaian tertinggi dengan skor rata-rata 604 atau 79,79% dari
skor ideal 505 dan dimensi durability mendapat persentase ketercapaian terendah
dengan tingkat skor rata-rata 183 atau 78,41% dari skor ideal 505. Jika dilihat
berdasarkan indikator keseluruhan green perceived quality, indikator yang
mendapatkan skor tertinggi adalah produk berbahan dasar herbal dengan perolehan
skor 437 atau sebesar 86,53%. Sedangkan indikator yang mendapatkan skor terendah
adalah kemasan dapat terurai pada suhu 122 Fahrenheit dengan perolehan skor 387
atau sebesar 76,63%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi biodegradability memiliki
peranan penting dalam penciptaan green perceived quality. Hal ini sejalan dengan
penelitian-penelitian terdahulu yang mengemukakan bahwa pemahaman produk yang
positif cenderung akan menghasilkan keadaan kognitif yang positif pula, dimana
keadaan kognitif tersebut dapat diciptakan dengan cara membangun rasa ingin tahu
konsumen yakni apa saja yang memikat konsumen (Pranadata, Rahayu, & Hussein,
2017).
4.5.2 Pembahasan Gambaran E-wom Adoption
Variabel e-wom adoption terdiri dari empat dimensi dengan 19 indikator.
Dimensi pertama yaitu information quality dengan indikator mudah dipahami, relevan,
tepat waktu dan lengkap. Dimensi kedua yaitu information credibility dengan
132

indikator sesuai dengan kondisi sesungguhnya, dapat dipertanggungjawabkan,


konsisten dan dominasi informasi positif. Dimensi ketiga yaitu information usefulness
dengan indikator terperinci, informasi membantu keputusan pembelian, informasi
padat dan realtime.. Dimensi keempat yaitu social media quality dengan indikator
pemahaman informasi, desain media sosial, update informasi, aktivitas memberikan
komentar dan menyebarkan pesan serta intensitas meberikan komentar dan
menyebarkan pesan.
Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner yang disebar kepada 106 responden
dapat diketahui bahwa e-wom adoption Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community mendapatkan skor 7.636 atau 79,69%, dari skor ideal yaitu 2.020.
Perolehan skor tersebut secara kontinum berada pada kategori baik dengan interval
antara 1,919 dan 9.595. Jika dilihat berdasarkan dimensi, dimensi social media quality
mendapat persentase ketercapaian tertinggi dengan skor rata-rata 698 atau 78,98% dari
skor ideal 505 dan dimensi information usefulness mendapat persentase ketercapaian
terendah dengan tingkat skor 399 atau 79,10% dari skor ideal 505. Jika dilihat
berdasarkan indikator keseluruhan e-wom adoption, indikator yang mendapatkan skor
tertinggi adalah informasi mudah dimengerti dengan perolehan skor 419 atau sebesar
82,97%. Sedangkan indikator yang mendapatkan skor terendah adalah intensitas
memberikan komentar terhadap konten dengan perolehan skor 392 atau sebesar
77,62%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa social media quality merupakan dimensi
penting yang menjadi sebuah fondasi untuk membentuk e-wom adption (Pike, 2008).
Promosi yang tinggi dipengaruhi oleh peningkatan dan penguatan persepsi pelanggan
terhadap kesadaran green product.
4.5.3 Pembahasan Gambaran Keputusan Pembelian
Variabel keputusan pembelian terdiri dari tiga dimensi dengan 11 indikator.
Dimensi pertama yaitu fulfilling the needs dengan indikator sesuai kebutuhan, produk
bervariasi dan harga terjangkau. Dimensi kedua yaitu time pressure dengan indikator
frekuensi waktu, frekuensi membayar, frekuensi membeli dan waktu yang tersedia.
Dimensi ketiga yaitu utilitarian product dengan indikator produk unggulan, khasiat
besar, tampilan kemasan menarik dan mudah didapatkan.
133

Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner yang disebar kepada 101 responden
dapat diketahui bahwa keputusan pembelian Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community mendapatkan skor 4.427 atau 79,78%, dari skor ideal yaitu 2.020.
Perolehan skor tersebut secara kontinum berada pada kategori baik dengan interval
antara 1.111 dan 5.555. Jika dilihat berdasarkan dimensi, dimensi utilitarian product
mendapat persentase ketercapaian tertinggi dengan skor rata-rata 535 atau 79,92% dari
skor ideal 505 dan dimensi fulfilling the needs mendapat persentase ketercapaian
terendah dengan tingkat skor 409 atau 80,95% dari skor ideal 505. Jika dilihat
berdasarkan indikator keseluruhan keputusan pembelian, indikator yang mendapatkan
skor tertinggi adalah produk sesuai dengan kebutuhan dengan perolehan skor 411 atau
sebesar 81,38%. Sedangkan indikator yang mendapatkan skor terendah adalah
ketersdiaan waktu dengan perolehan skor 388 atau sebesar 76,83%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa utilitarian product merupakan dimensi
penting yang menjadi sebuah fondasi untuk membentuk keputusan pembelian (Pike,
2008). Keputusan Pembelian memiliki dampak bagi pemilihan merek konsumen,
komitmen merek, perluasan merek, dan kinerja bisnis sebuah perusahaan (Çifci et al.,
2016).
4.5.3 Pembahasan Pengaruh Green Perceived Quality dan E-wom Adoption
terhadap Keputusan Pembelian
Hasil dari pengolahan data AMOS 24 didapatkan nilai C.R dari variabel green
perceived quality ke keputusan pembelian sebesar 1,976. Nilai tersebut ≥ 1,967
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh green perceived quality
terhadap keputusan pembelian dan nilai C.R dari variabel e-wom adoption ke
keputusan pembelian sebesar 6,623. Nilai tersebut ≥ 1,967 sehingga H0 ditolak dan H1
diterima, artinya terdapat pengaruh e-wom adoption terhadap keputusan pembelian.
Adapun besaran pengaruh dari green perceived quality dan e-wom adoption terhadap
keputusan pembelian bernilai positif sebesar 1,343 terlihat dari output total effect.
Dengan nilai ini dapat dikatakan terdapat pengaruh positif yang signifikan online
green perceived quality dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian sebesar
1,343. Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan pada industri perbankan yang mengemukakan bahwa keputtusan pembelian
134

dipengaruhi karena adanya brand expegreen perceived quality dan e-wom adoption
(Altaf et al., 2017).
4.6 Implikasi Penelitian
4.6.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis
Berdasarkan hasil kajian dan penelitian mengenai Pengaruh Green Perceived
Quality dan E-Wom Adoption terhadap Keputusan Pembelian Wangsa Jelita di Beauty
Enthusiast Community dihasilkan temuan-temuan teoritis sebagai berikut:
1. Gambaran Green Perceived Quality, E-wom Adoption dan Keputusan Pembelian
a. Green Perceived Quality
Teori serta konsep green perceived quality yang digunakan dalam penelitian
ini mengadopsi dan memodifikasi teori serta konsep menurut Shamim & Butt
(2013), yang mengemukakan bahwa green perceived quality memainkan peran
penting dalam membangun persepsi konsumen mengenai produk ramah
lingkungan. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi terhadap dimensi-
dimensi yang membentuk green perceived quality secara keseluruhan dan
didapatkan adanya sepuluh dimensi yang menjadi pembentuk utama green
perceived quality yang diperoleh dari berbagai literatur dan penelitian
terdahulu. Untuk keperluan penelitian, dimensi tersebut dikelompokkan
berdasarkan justifikasi kategori yang sama dan terbentuklah empat dimensi
yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 1) Biodegradability, 2)
Reusability, 3) Durability dan 4) Regarded. Selanjutnya dimensi awal tersebut
dijadikan sebagai indikator dari masing-masing dimensi yang telah dibentuk.
b. E-wom Adoption
Teori serta konsep e-wom adoption yang digunakan dalam penelitian ini
mengadopsi teori serta konsep menurut Keller, (2013) yang mendefinisikan e-
wom adoption sebagai salah satu konsep paling dominan dalam
mempromosikan produk Dimensi yang digunakan untuk mengukur e-wom
adoption dalam penelitian ini terdiri dari information quality, information
credibility, information usefulness dan social media quality.

c. Keputusan Pembelian
135

Teori serta konsep keputusan pembelian yang digunakan dalam penelitian ini
mengadopsi teori serta konsep menurut Keller, (2013) yang mendefinisikan
keputusan pembelian sebagai salah satu konsep yang menjadi indikator
keberhasilan sebuah perusahaan. Dimensi yang digunakan untuk mengukur
keputusan pembelian dalam penelitian ini terdiri dari fulfilling the needs, time
pressure dan utilitarian product.
2. Pengaruh Green Perceived Quality dan Electronic Word Of Mouth Adoption
Terhadap Keputusan pembelian
Penelitian yang dilakukan oleh Altaf et al., (2017) menunjukkan bahwa
terdapat dampak green perceived quality dan e-wom adoption terhadap keputusan
pembelian. Pada penelitian terdahulu juga didapatkan hasil bahwa di beberapa industri
menunjukan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh green perceived quality
dan e-wom adoption. Sehingga perusahaan perlu memperhatikan bagaimana caranya
memberikan informasi mengenai produk yang mengesankan kepada konsumen.
4.6.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh green perceived quality dan
e-wom adoption terhadap keputusan pembelian pada pengguna Wangsa Jelita di
Beauty Enthusiast Community, dihasilkan temuan-temuan empirik sebagai berikut:
1. Green Perceived Quality
Hasil temuan empiris pada penelitian ini menunjukan bahwa green perceived
quality merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi pertimbangan dalam
keputusan pembelianWangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community yang berada
pada kategori baik. Dimensi yang memiliki tanggapan paling baik adalah dimensi
regarded dengan presentase sebesar 81,72%.
2. E-wom Adoption
Hasil temuan empiris pada penelitian ini menunjukan bahwa e-wom adoption
merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi pertimbangan dalam keputusan
pembelian Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast Community yang berada pada
kategori baik. Dimensi yang memiliki tanggapan paling baik adalah dimensi
information quality dengan presentase sebesar 80,64%.
136

3. Keputusan Pembalian
Temuan empiris pada penelitian ini keputusan pembelian Wangsa Jelita di
Beauty Enthusiast Community berada pada kategori baik. Dimensi yang memiliki
tanggapan paling baik adalah dimensi fulfilling the needs sebesar 80,98%
4. Pengaruh green perceived quality dan e-wom terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan penelitian secara empiris diperoleh hasil yang menunjukkan nilai
C.R dari variabel green perceived quality dan e-wom adoption ke keputusan
pembelian sebesar 8,544. Nilai tersebut ≥ 1,967 sehingga H0 ditolak dan H1
diterima, artinya terdapat pengaruh antara green perceived quality dan e-wom
adoption ke keputusan pembelian. Adapun besaran pengaruh dari green
perceived quality dan e-wom adoption ke keputusan pembelian bernilai positif
sebesar 1,343 terlihat dari output total effect. Dengan nilai ini dapat dikatakan
terdapat pengaruh positif yang signifikan antara green perceived quality dan e-
wom adoption ke keputusan pembelian sebesar 1,343.
4.6.3 Implikasi Hasil Penelitian Mengenai Green Marketing di Program Studi
Pendidikan Bisnis
Pendidikan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan
perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam pendidikan memiliki arti semua
tingkat dalam pendidikan perlu terus menerus dilakukan perbaikan sebagai antisipasi
kepentingan masa depan. Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional tercantum bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berbagai program pendidikan mempunyai peranan penting dalam proses
memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan profesional individu. Melalui
pendidikan, seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar siap untuk mengetahui,
mengenal dan mengembangkan metode berpikir secara sistematik agar dapat
memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari.
Pemikiran dari sumber daya manusia yang unggul diperlukan untuk
memecahkan maslaah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Upaya
137

menghasilkan sumber daya manusia yang mandiri, serta berkualitas diperlukan


pendidikan yang berkualitas pula untuk mewadahi, mendukung dan memfasilitasi
individu untuk berkarya serta berkembang. Peningkatan mutu kualitas pendidikan
merupakan faktor utama dalam memenuhi kebutuhan kerja yang cakap dan terampil.
Berdasarkan hal tersebut, pendidikan dan pemasaran adalah suatu hal yang
saling terkait serta merupakan suatu kajian ilmu. Salah satu tujuan dalam kajian
pemasaran yaitu dapat menyampaikan suatu produk kepada pelanggan dengan baik
dan meninggalkan kesan positif yang mendalam dibenak pelanggan, dalam kajian
pendidikan pun memiliki suatu kesamaan dimana institusi pendidikan perlu
memberikan kesan positif bagi para pengguna jasanya dalam hal ini adalah program
studi pendidikan manajemen bisnis.
Program Studi Pendidikan Bisnis merupakan salah satu lembaga pendidikan
lanjutan strata satu, yang dikelola dan dikembangkan oleh Universitas Pendidikan
Indonesia, yang secara khusus didirikan untuk mendukung pengembangan pendidikan,
terutama dalam bidang kajian pendidikan tata niaga atau manajemen bisnis. Sebagai
Program Studi yang unggul, Pendidikan Bisnis UPI memiliki visi “Pusat
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tata niaga/bisnis di Indonesia yang
unggul dalam merespons perubahan lingkungan pada berbagai jenis dan jenjang
pendidikan tata niaga/bisnis serta menyiapkan guru bidang studi tata niaga atau bisnis
yang inovatif dan kreatif”.
Institusi pendidikan merupakan suatu lembaga yang selalu membina hubungan
dengan pelanggan dalam hal ini khususnya adalah mahasiswa dan umumnya adalah
masyarakat luas yang berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup Program Studi
Pendidikan Manajemen Bisnis. Saat proses berinteraksi dengan mahasiswa inilah
seluruh elemen Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis harus mampu untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi para mahasiswanya agar mendapatkan
pengalaman yang baik dan kesan positif yang mendalam dari mahasiswa terhadap
institusi sehingga terciptalah ekuitas merek Pendidikan Manajemen Bisnis berbasis
mahasiswa sebagai pelanggan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis
yaitu untuk memberikan masukan dalam bidang pendidikan khususnya dalam proses
138

pembelajaran di Program Studi Pendidikan Bisnis berkaitan dengan pemasaran


holistik khususnya pada kajian perilaku konsumen berbasis green marketing.
Beberapa strategi untuk menciptakan persepsi baik terhadap green product guna
mencapai keputusan pembelian green product dalam dunia pendidikan diantaranya:
1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh green perceived
quality dan e-wom adoption terhadap keputusan pembelian cukup signifikan. Hal
ini berarti pendidikan harus memberikan pengalaman dengan memberikan
rangsangan yang kuat melaui dimensi green perceived quality yaitu
biodegradability, reusability, durability dan regarded sehingga dapat
menguatkan suatu persepsi baik terhadap produk ramah lingkungan dan dimensi
e-wom adoption yaitu information quality, information credibility, information
usefulness, dan social media quality sehingga dapat menguatkan promosi mulut
ke mulut dengan bantuan media elektronik dalam pendidikan, keputusan
pembelian dalam pendidikan dibentuk sesuai dengan kebutuhan siswa seperti
aktivitasnya, minatnya, pendapatnya, kondisi, usia, kemampuan dan lain-lain
2. Memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat pada setiap masalah akademik
maupun psikologis yang dihadapi oleh mahasiswa.
3. Menambah pengalaman belajar mahasiswa melalui proses belajar mengajar yang
diampu oleh pakar yang kompeten di bidangnya dan sekali-kali mendatangkan
pakar dari luar institusi.
4. Menyediakan sarana prasarana yang lengkap agar dapat menunjang berbagai
kegiatan pembelajaran akademik maupun non akademik bagi mahasiswa.
5. Konsep keputusan pembelian dapat digunakan bagi institusi pendidikan untuk
menciptakan nilai tambah yang diberikan pada produk atau jasa kepada
mahasiswa.
6. Konsep keputusan pembelian dijadikan sebagai acuan bagi isntitusi pendidikan
dalam menciptakan nilai tambah bagi layanannya sesuai dengan cara mahasiswa
berpikir, merasa, dan bertindak serta dalam harga, pangsa pasar, dan profitabilitas
tertentu bagi masyarakat luas yang membutuhkan pendidikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan
menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan SEM
mengenai pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption terhadap
keputusan pembelian (studi pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community) dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gambaran mengenai green perceived quality dapat dilihat dari dimensi-
dimensinya yang terdiri dari 1) Biodegradability, 2) Reusability, 3) Durability
dan 4) Regarded berada pada kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa persepsi
konsumen terhadap produk ramah lingkungan yang dirasakan anggota Beauty
Enthusiast Community dapat dikatakan baik secara keseluruhan. Dimensi yang
memperoleh tanggapan yang paling tinggi yaitu dimensi regarded, sedangkan
dimensi dengan perolehan tanggapan paling rendah adalah dimensi durability.
2. Gambaran e-wom adoption pada pengguna Wangsa Jelita di Beauty Enthusiast
Community dapat dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri dari information
quality, information credibility, information usefulness dan social media quality
yang berada pada kategori baik. Dimensi yang memperoleh tanggapan yang
paling tinggi yaitu dimensi information quality, sedangkan dimensi dengan
perolehan tanggapan paling rendah adalah dimensi social media quality.
3. Green perceived quality dan e-wom adoption memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada pengguna Wangsa Jelita di
Beauty Enthusiast Community. Hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya nilai
critical ratio yang jauh lebih besar dari angka yang ditetapkan menyebabkan Ho
ditolak. Artinya green perceived quality dan e-wom adoption merupakan
penjelas yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin baik persepsi konsumen dan review mengenai sebuah produk,
maka semakin baik pula keputusan pembelian.

117
118

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, penulis merekomendasikan beberapa hal
mengenai pengaruh pengaruh green perceived quality dan e-wom adoption
terhadap keputusan pembelian, yaitu:
1. Indikator dari green perceived quality yang paling rendah adalah tingkat
durability. Perusahaan harus mampu mengembangkan aspek durability agar
mendapatkan respon yang baik dari para konsumen. Beberapa strategi yang
dapat dilakukan diantaranya Wangsa Jelita harus bisa menciptakan produk
dengan ketahanan produk dalam jangka panjang. Mulai dari memperhatikan
bahan dasar yang digunakan, alat yang digunakan dalam melakukan proses
produksi serta mempromosikan kelebihan dan keunggulan produk bahwa
Wangsa jelita merupakan produk yang berbasis ramah lingkungan dan
mengedepankan kesehatan konsumen. Konsumen lebih tertarik dengan
orisinalitas dan keaslian produk yang berbasis ramah lingkungan. Keterkaitan
dimensi yang diteliti dengan kondisi lapangan yang diamati oleh peneliti sangat
relevan. Secara kualitas produk, konsumen berekspetasi Wangsa Jelita dapat
mengembangkan produk lebih bervariasi dengan inovasi yang terbaru.
2. Indikator dari e-wom adoption yang paling rendah adalah aspek tingkat
information quality Untuk meningkatkan information quality, Wangsa Jelita
harus mengembangakan strategi pemasaran khususnya dalam aspek
komunikasi menganai produk Wangsa Jelita. Strategi yang perlu dikembangkan
adalah perusahaan harus mampu mencari media yang efektif dan terbaru
sehingga dapat relevan dengan kondisi masyarakat. Informasi yang diberikan
harus sesuai dengan realita yang ada pada produk Wangsa Jelita sehingga disaat
melakukan promosi lewat media, perusahaan mampu untuk menjelaskan
kelebihan dari produk Wangsa Jelita. Kualitas informasi sangat berpengaruh
terhadap tindakan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa green perceived quality dan e-wom
adoption berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, dengan
demikian penulis merekomendasikan supaya Wangsa Jelita tetap menjaga,
mempertahankan, mengawasi dan meningkatkan kembali green perceived
quality dan e-wom adoption guna menunjang berkembangnya usaha.
DAFTAR PUSTAKA

Abalaesei, M., & Sandu, R. (2019). Factors influence the adoption of electronic
word of mouth. Journal of Marketing Communications, III(3), 117–123.

Absor, M., Hasiolan, L., & Malik, D. (2018). Pengaruh harga, promosi dan kualitas
produk terhadap keputusan pembelian produk torabika duo. Management
Business, 4.

Adriyati, R., & Indriani, F. (2017). Pengaruh Electronic Word of Mouth.


Management Business, 6, 1–14.

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:


PT Remaja Rosda Karya.

Arumugam, V., & Omar, A. (2016). Electronic Word-of-Mouth Information


Adoption by Online Consumers. International Journal of Science and
Research (IJSR) ISSN, 5(12), 1865–1869.
https://doi.org/10.21275/ART20163762

Arya, V., Sethi, D., & Verma, H. (2018). Are emojis fascinating brand value more
than textual language? Mediating role of brand communication to SNS and
brand attachment: An insight from India. Corporate Communications, 23(4),
648–670. https://doi.org/10.1108/CCIJ-03-2018-0036

Asra, M. D., Manshur, A., & Suyanto, A. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Telepon
Seluler Samsung Berbasis Android di Indonesia. Management Business, 6(1),
89–98.

Astini, R. (2016). Implikasi Green Brand Image, Green Satisfaction Dan Green
Trust Terhadap Loyalitas Pelanggan IStudi Kasus Pada Konsumen AMDK
Galon Merk Aqua di Wilayah Serpong Utara). Journal Green Marketing,
XX(01), 19–34.

Bagus, I. N. G. P., & Octavia, D. (2018). Analisis Persepsi Green Brand terhadap
Green Brand Preference pada Starbucks Indonesia Analysis of Green Brand
Perception toward Green Brand Preference on Starbucks Indonesia, 5(2),
1682–1690.

Balawera, A. (2013). Green Marketing dan Corporate Social Responsibility


Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Minat
Membeli Produk Organik di Freshmart Kota Manado. Green Consumerism,
1(4), 2117–2129.

Bandyopadhyay, S. (2018). Factors Affecting the Adoption of Electronic Word-of-


Mouth in the Tourism. Journal of Business and Social Science, 7(1), 10–18.

Basso, K., Duschitz, C., Giacomazzi, C. M., Sonego, M., Rossi, A. V., Reck, D., …

119
Rossi, V. (2019). Purchase decision and purchase delay of hedonic and
utilitarian products in the face of time pressure and multiplicity of options.
Journal of Marketing. https://doi.org/10.1108/REGE-01-2018-0022

Bowen, J. T., & McCain, S.-L. C. (2015). Transitioning loyalty programs.


International Journal of Contemporary Hospitality Management, 27(3), 415–
430. https://doi.org/10.1108/IJCHM-07-2014-0368

Brewer, B., Ashenbaum, B., & Blair, C. W. (2019). Cross-Functional In fl uence


and the Supplier Selection Decision in Competitive Environments : Who
Makes the Call ? Journal of Business and Logistics, 1–21.
https://doi.org/10.1111/jbl.12199

Chen, Y., & Chang, C. (2013). Towards green trust. Management Decision, 51(1),
63–82. https://doi.org/10.1108/00251741311291319

Chen, Y. S., Lin, C. Y., & Weng, C. S. (2015). The influence of environmental
friendliness on green trust: The mediation effects of green satisfaction and
green perceived quality. Sustainability (Switzerland), 7(8), 10135–10152.
https://doi.org/10.3390/su70810135

Chrysanthini, B., Sumarwan, U., & Rifin, A. (2017). Preferensi Konsumen terhadap
Produk Sayuran Organik ( Studi Kasus Konsumen UD Fabela-Myfarm ) di
Bogor Jawa Barat. Manajemen IKM IPB, 12(2), 151–160.

Dahlstrom, R. (2011). Green marketing management. Retrieved from


http://library.wur.nl/WebQuery/clc/1955168

Dew, R. (2018). Understanding Competitive Advantage.


https://doi.org/10.1007/b137965

Duong, P. T. (2016). Determinants of Electronic Word of Mouth Perceived


Credibility: A study of Cosmetic Purchasing Behaviour, (August).

Endah, N. H. (2018). Perilaku Pembelian Kosmetik Berlabel Halal Oleh Konsumen


Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan, 22(1), 11–25.
https://doi.org/10.14203/JEP.22.1.2014.25-39

Erkan, I., & Evans, C. (2018). Social media or shopping websites? The influence
of eWOM on consumers’ online purchase intentions. Journal of Marketing
Communications, 24(6), 617–632.
https://doi.org/10.1080/13527266.2016.1184706

Fang, Y. (2014). Beyond the Credibility of Electronic Word of Mouth : Exploring


eWOM Adoption on Social Networking Sites from Affective and Curiosity
Perspectives (Vol. 18). https://doi.org/10.2753/JEC1086-4415180303

García-fernández, J., Gálvez-ruíz, P., & Fernández-gavira, J. (2018). The effects of


service convenience and perceived quality on perceived value , satisfaction
and loyalty in low-cost fitness centers. Sport Management Review, 21(3), 250–

120
262. https://doi.org/10.1016/j.smr.2017.07.003

Gkouzos, A., & Christofakis, M. (2016). Multiplier effects under a disaggregate


economic base model : evidence from Greek non-metropolitan prefectures.

Goodrich, K., & de Mooij, M. (2017). How “social” are social media? A cross-
cultural comparison of online and offline purchase decision influences.
Journal of Marketing Communications, 20(1–2), 103–116.
https://doi.org/10.1080/13527266.2013.797773

Gouda, S. K., Awasthy, P., Krishnan, T. S., & Sreedevi, R. (2018). What does “
green quality ” really mean ? Journal of Management Decision.
https://doi.org/10.1108/TQM-06-2018-0080

Gration, D., Raciti, M., & Walters, G. (2015). Back to nature: Festivalgoer
environmental beliefs and camping experience at non-urban festivals.
International Journal of Event and Festival Management, 6(3), 282–302.
https://doi.org/10.1108/IJEFM-02-2015-0008

Groening, C., Sarkis, J., & Zhu, Q. (2018). Green marketing consumer-level theory
review: A compendium of applied theories and further research directions.
Journal of Cleaner Production, 172, 1848–1866.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.12.002

Gürlek, M., & Tuna, M. (2018). Reinforcing competitive advantage through green
organizational culture and green innovation. Service Industries Journal, 38(7–
8), 467–491. https://doi.org/10.1080/02642069.2017.1402889

Gvili, Y., & Levy, S. (2016). Antecedents of attitudes toward eWOM


communication : differences across channels. Journal of Business and
Management. https://doi.org/10.1108/IntR-08-2014-0201

Hair, et al. (2006). Multivariate Data Analysis (6th ed.). New Jersey: Pearson
Education.

Hanaysha, J. R. (2018). An examination of the factors a ff ecting consumer ’ s


purchase decision in the Malaysian retail market. Journal of Marketing.
https://doi.org/10.1108/PRR-08-2017-0034

Hermawan, A. (2006). Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo.

Hess & Story. (2015). Consumer Behavior.

Hikmah, F., Hasan, H., & Mardika, Eg. M. P. (2018). Pengaruh Green Mrakering
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware, 1(September), 1–6.

Hipp, J. A., Gulwadi, G. B., Alves, S., & Sequeira, S. (2017). The Relationship
Between Perceived Greenness and Perceived Restorativeness of University
Campuses and Student-Reported Quality of Life. Journal of Environment and
Behavior. https://doi.org/10.1177/0013916515598200

121
Idris, A. J., Bawa, I., & Idris, A. M. (2018). Green Marketing : A Global Issue to
Enhance Natural Environment, 05(12).

Imron, A. (2018). Hubungan persepsi tentang kualitas dan pelayanan pendidikan


dengan kepuasan orang tua siswa sekolah menengah kejuruan negeri, 1, 245–
254.

Ismagilova, E., Dwivedi, Y. K., & Slade, E. (2019). Perceived helpfulness of


eWOM : Emotions , fairness and rationality. Journal of Retailing and
Consumer Services, (February), 1–13.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2019.02.002

Jacobsen, S. (2018). Why did I buy this?: The effect of WOM and online reviews
on post purchase attribution for product outcomes. Journal of Research in
Interactive Marketing, 12(3), 370–395. https://doi.org/10.1108/JRIM-12-
2017-0102

Khare, A., & Varshneya, G. (2017). Antecedents to organic cotton clothing


purchase behaviour : study on Indian youth. Journal of Fashion Marketing and
Management: An International Journal. https://doi.org/10.1108/JFMM-03-
2014-0021

Khasanah, L. U., Atmaka, W., Kurniasari, D., Kawiji, K., Praseptiangga, D., &
Utami, R. (2017). Karakterisasi Kemasan Kertas Aktif dengan Penambahan
Oleoresin Ampas Destilasi Sereh Dapur (Cymbopogon citratus). Agritech,
37(1), 60. https://doi.org/10.22146/agritech.17011

Khukmiyah, N. H., Susyanti, J., & Salim, A. (2017). Analisis Perbedaan Kinerja
Keuangan pada perusahaan Kosmetik yang Terdaftar Dibeli Sebelum dan
Setelah Maraknya Online Shop. Jurnal Riset Manajemen, 000(November
2016), 124–135.

Konuk, F. A. (2018). Journal of Retailing and Consumer Services The role of store
image , perceived quality , trust and perceived value in predicting consumers
’ purchase intentions towards organic private label food. Journal of Retailing
and Consumer Services, 43(April), 304–310.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2018.04.011

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). A Framework for Marketing Management. (S.
Wall & D. Petrino, Eds.). Pearson Education Limited 2016.

Kristiana, I. G. A. A. D. (2018). Pengaruh Green Product, Green Price, Green Place,


dan Green Promotion Terhadap Perilaku Pasca Pembelian Konsumen Air
Minum dalam Kemasan di Kabupaten Bandung. Jurnal Indonesia
Membangun, 17(2), 19–31.

Kumar, P., & Ghodeswar, B. M. (2015). Factors affecting consumers’ green


product purchase decisions. Marketing Intelligence and Planning, 33(3), 330–
347. https://doi.org/10.1108/MIP-03-2014-0068

122
Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Structural. Bandung: Alfabeta.

Kusuma, A. B., & Juanta, A. (2018). Pengaruh Perceived Quality, Harga, dan
Produk M & B di Kota Surabaya. Journal of Management Decision, 3.

Lee, K. T., & Koo, D. M. (2017). Effects of attribute and valence of e-WOM on
message adoption: Moderating roles of subjective knowledge and regulatory
focus. Journal Computers in Human Behavior, 28(5), 1974–1984.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2012.05.018

Lo, A. S., & Yao, S. S. (2019). What makes hotel online reviews credible ? An
investigation of the roles of reviewer review valence. International JJournal
of Contemporary Hospitality Management. https://doi.org/10.1108/IJCHM-
10-2017-0671

Luis, J. B., Agus, K., & Pramudana, S. (2017). Pengaruh Green Perceived Quality,
Green Satisfaction Dan Green Perceived Risk Terhadap Green Trust. Green
Consumerism, 6(3), 1425–1451.

Lutfhi, A., & Hapsari, S. A. (2018). Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Dan
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Perumahan Green Tegal
Gede Residence. UNEJ E-Proceeding, 2017, 477–485. Retrieved from
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/view/6700

Malhotra, N. K. (2015). ssentials of arketing Research (Global Edi). England:


Pearson Education Limited.

Martínez-Carrasco, L., Brugarolas, M., Martínez-Poveda, A., Ruiz, J. J., & García-
Martínez, S. (2012). Modelling perceived quality of tomato by structural
equation analysis. British Food Journal, 114(10), 1414–1431.
https://doi.org/10.1108/00070701211262993

Moschis, G. P. (2019). Consumer Behavior over the Life Course.

Mukerjee, K., & Shaikh, A. (2018). Impact of customer orientation on word-of-


mouth and cross-buying. Marketing Intelligence and Planning.
https://doi.org/10.1108/MIP-01-2018-0030

Nurmadina. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan


Pembelian Telepon Genggam. Intekna, 16(1), 82–93.

Paludi, S. (2017). Analisis Pengaruh E-WOM Terhadap CItra Destinasi, Kepuasan


WIsatawan, dan Loyalitas Destinasi Perkampungan BUdaya Betawi Setu
Babakan Jakarta Selatan. Marketing Intelligence and Planning, 22.

Papadas, K., Avlonitis, G. J., Carrigan, M., & Piha, L. (2018). The interplay of
strategic and internal green marketing orientation on competitive advantage.
Journal of Business Research, (November 2017), 1–12.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2018.07.009

123
Pickett-Baker, J., & Ozaki, R. (2017). Pro-environmental products: Marketing
influence on consumer purchase decision. Journal of Consumer Marketing,
25(5), 281–293. https://doi.org/10.1108/07363760810890516

Prasetya, F., & Astuti, S. R. T. (2018). Studi tentang keptusan pembelian sepeda
motor merek Honda di Semarang. Journal of Marketing.

Pratama, F. F. (2018). Pengaruh Pengetahuan Lingkungan dan Sikap Terhadap Niat


Menggunakan Produk Hijau.

Priyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. (T. Chandra, Ed.) (Edisi Revi).
Sidoarjo: Zifatama Publishing.

Putra, K. D. S., & Rustini, N. M. (2017). Pengaruh Green Perceived Value dan
Green Perceived Quality terhadap Green Satisfaction dan Green Trust. E-
Jurnal Manajemen Unud, 6(5), 2789–2816.

Rahmadianto, A. (2018). The Influence of Product Quality on Dales, Price and


Quality of Service to Consumer Purchase Decision at Taman sari Caffe, 1–13.

Rawat, S. R. (2018). Understanding Consumer Behaviour towards Green


Cosmetics, (July 2012). https://doi.org/10.2139/ssrn.2111545

Retnawati, B. B. (2019). Menghindari Green Marketing Myopia : Upaya


Peningkatan Performa Produk Ramah Lingkungan. Proceedings of
Conference In Business, Accounting and Management, 1(1), 121–129.
https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2016.09.054

Robinson, M. K., Cohen, C., Fraissinette, A. D. B. De, Ponec, M., Whittle, E., &
Fentem, J. H. (2017). Non-animal testing strategies for assessment of the skin
corrosion and skin irritation potential of ingredients and finished products, 40,
573–592.

Rofiq, A., & Hufrom, M. (2017). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian di Powernoise Store. Manajemen, Vol 7(2),
152–167.

Salem, M. Z. (2018). Effects of perfume packaging on Basque female consumers


purchase decision in Spain. https://doi.org/10.1108/MD-04-2017-0363

Santoso, S. (2015). AMOS 22 untuk Structural Equation Modelling. Jakarta: PT


Elex Media Komputindo.

Sari, D. P. (2019). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Merek Eiger (Kajian Pada Mahasiswa
Universitas Mercu Buana Yogyakarta). Journal of Management Decision, 11–
43.

Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. L. (2015). Consumer Behavior Eleventh Edition.


USA: Pearson Edition Limited.

124
Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach
(4th ed.). England: John Wiley & Sons, Inc.
https://doi.org/10.13140/RG.2.1.1419.3126

Šerić, M. (2018). A cross-cultural study on perceived quality in upscale hotels in


Italy and Croatia. Journal of Hospitality and Tourism Insights, 1(4), 340–366.
https://doi.org/10.1108/JHTI-02-2018-0013

Setyawati, S. M., & Rosiana, M. (2018). Sikap Konsumen Sebagai Mediasi


Pengaruh Kredibilitas Selebriti dan E-WOM Terhadap Nilai Beli,
(September), 1–13.

Shannon Cummins, J. W. P. (2014). Consumer behavior in the online context.


Consumer Behavior in the Online Context.

Shaputra, R. K. (2017). Penerapan Green Marketing Pada Bisnis Produk Kosmetik.


Jurnal JIBEKA, 7(Green Marketing), 7.

Sharma, A. (2019). Green product attributes and green purchase behavior: A theory
of planned behavior perspective. Journal of Management Decision.
https://doi.org/10.1108/MD-10-2018-1092

Sherej-sharifi, A. (2017). Neural Network Approach for Herbal Medicine Market


Segmentation, 4(3), 35–58.

Sholikah, A. (2018). Pengaruh Strategi Lingkungan Pemasaran dan Strategi Peduli


Masyarakat Terhadap Minat Menjadi ANggota di BMT UGT Sidogiri Cabang
Larangan Sidoarjo.

Soetjianto, C. audina. (2018). Pengaruh Sikap, Norma Personal, Kesediaan


Seseorang untuk Membayar, Terhadap Perilaku yang Dilaporkan Sendiri
Ramah Lingkungan Pada The Body Shop Tunjungan Plaza Surabaya, 1–4.
https://doi.org/10.15713/ins.mmj.3

Sudarsana, I. K. (2017). Optimalisasi Penggunaan Teknologi Dalam Implementasi


Kurikulum Di Sekolah (Perspektif Teori Konstruktivisme). Ilmu Pendidikan,
91, 399–404.

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.

Susilo, B. O. (2018). Pengetahuan Ecolabel di Indonesia Versus Pengetahuan


Ecolabel di Negara Maju yang Berpengaruh Pada Niat dan Keputusan
Pembelian.

Sutarni, Trisnanto, T. B., & Unteawati, B. (2018). Preferensi Konsumen Terhadap


Atribut Produk Sayuran Organik di Kota Bandar Lampung Consumer
Preferences for Product Attributes of Organic Vegetables in Bandar Lampung.
Pertanian, 17(3), 203–211.

Ursula, M., Cruz, M., & Prabawani, B. (2015). Konsumen Ramah

125
Lingkungan:Perilaku Konsumsi Hijau Civitas Academica Universitas
Diponegoro, (024), 1–10. Retrieved from http://www.fisip.undip.ac.id

Wagner, S. a. (1997). Understanding Green Consumer Behaviour: A Qualitative


Cognitive Approach. Management. https://doi.org/10.4324/9780203444030

Wicaksono, G. W., & Al-Rizki, M. A. (2017). Peningkatan Kualitas Evaluasi Mutu


Akademik Universitas Muhammadiyah Malang melalui Sistem Informasi
Mutu (SIMUTU). Kinetik, 1(1), 1–8. https://doi.org/10.22219/kinetik.v1i1.3

Widiyawati, W. (2017). Akiurasi dan Objektivitas Berita Media Online ( Studi


Tentang Kualitas Pemberitaan di Solopos . com Oleh : Wahyu Widiyawati
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Bisnis Dan Komunikasi. Ilmu
Komunikasi, (September), 93–105.

Widjajanta, B., & Haekal, A. (2016). Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko
Terhadap Minat Membeli Secara Online Pada Pengunjung Website Classifieds
di Indonesia. Journal Of Business Management & Entrepreneur Education,
1(1), 181–193.

Wijanto, S. H. (2008). Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Woo, E., & Kim, Y. G. (2019). Consumer attitudes and buying behavior for green
food products From the aspect of green. British Food Journal.
https://doi.org/10.1108/BFJ-01-2018-0027

Wu, M.-Y., & Tseng, L.-H. (2014). Customer Satisfaction and Loyalty in an Online
Shop: An Experiential Marketing Perspective. International Journal of
Business and Management, 10(1), 104–114.
https://doi.org/10.5539/ijbm.v10n1p104

Wulandari, S., & Pramono, H. (2018). Penerapan Pengolahan Limbah Pengalengan


Rajungan ( Portunus Pelagicus ) di PT . Sumber Mina Bahari Rembang Jawa
Tengah Processing of waste of canning and swimming crab ( Portunus
pelagicus ) in Tempat dan Waktu Penelitian yang, 7(2).

Yusuf, A. S., Che Hussin, A. R., & Busalim, A. H. (2018). Influence of e-WOM
engagement on consumer purchase intention in social commerce. Journal of
Services Marketing, 32(4), 493–504. https://doi.org/10.1108/JSM-01-2017-
0031

Yvonne, A., & Kristaung, R. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi.
Jakarta: Dian Rakyat.

Zhou, S., Mccormick, H., Blazquez, M., & Barnes, L. (2016). eWOM: The Rise of
the Opinion Leaders. Journal of Consumer Marketing, 189–212.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-03617-1

126
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
SK PEMBIMBING
LAMPIRAN 2
REKAPITULASI BIMBINGAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS (FPEB)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Gedung Garnadi Lantai 2 Bandung 40154 Telp/Fax 022-2007634

Nama Mahasiswa Jesica Miranda Soselisa


NIM/HP 1404458/085217775262
Pengaruh Green Perceived Quality dan Electronic Word of Mouth
Judul Skripsi Adoption Terhadap Keputusan Pembelian Wangsa Jelita (Studi Pada
Beauty Di Beauty Enthusiast Community)
Dosen Pembimbing I Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S. Sos., M.M.

REKAPITULASI BIMBINGAN SKRISI

No Tanggal Tahapan Bimbingan Tanda Tangan Keterangan

1 08-05-19 BAB I Revisi

2 21-05-19 BAB I, II, III Revisi

3 27-05-19 Buat kuesioner Revisi

4 29-05-19 Revisi kuesioner Revisi

Revisi kuesioner + uji coba 25


5 31-05-19 ACC
responden

6 03-06-19 Uji Validitas dan Realibilitas ACC

Mengetahui,
Ketua TPPS Program Studi
Pendidikan Bisnis

Drs. Bambang Widjajanta, MM


NIP. 19611022 198903 1 002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS (FPEB)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Gedung Garnadi Lantai 2 Bandung 40154 Telp/Fax 022-2007634

Nama Mahasiswa Jesica Miranda Soselisa


NIM/HP 1404458/085217775262
Pengaruh Green Perceived Quality dan Electronic Word of Mouth
Judul Skripsi Adoption Terhadap Keputusan Pembelian Wangsa Jelita (Studi Pada
Beauty Di Beauty Enthusiast Community)
Dosen Pembimbing I Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S. Sos., M.M.

REKAPITULASI BIMBINGAN SKRISI

No Tanggal Tahapan Bimbingan Tanda Tangan Keterangan

7 07-06-19 Hipotesis Revisi

8 10-06-19 Hipotesis dan BAB III ACC

9 11-06-19 Daftar isi BAB IV Revisi

10 12-06-19 Daftar isi BAB IV ACC

11 17-06-19 Analisis data drskriptif Revisi

12 18-06-19 Analisis data deskriptif ACC

Mengetahui,
Ketua TPPS Program Studi
Pendidikan Bisnis

Drs. Bambang Widjajanta, MM


NIP. 19611022 198903 1 002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS (FPEB)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Gedung Garnadi Lantai 2 Bandung 40154 Telp/Fax 022-2007634

Nama Mahasiswa Jesica Miranda Soselisa


NIM/HP 1404458/085217775262
Pengaruh Green Perceived Quality dan Electronic Word of Mouth
Judul Skripsi Adoption Terhadap Keputusan Pembelian Wangsa Jelita (Studi Pada
Beauty Di Beauty Enthusiast Community)
Dosen Pembimbing I Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S. Sos., M.M.

REKAPITULASI BIMBINGAN SKRISI

No Tanggal Tahapan Bimbingan Tanda Tangan Keterangan

13 19-06-19 Analisis data verifikatif Revisi

14 20-06-19 BAB IV Revisi

15 21-06-19 BAB 5 Revisi

16 24-06-19 Abstrak Revisi

Revisi final abstrak, daftra isi,


daftar gambar, daftar tabel, BAB
17 05-07-19 ACC
I-BAB 5, daftar pustaka, daftar
lampiran

18 08-07-19 Final ACC Sidang

Mengetahui,
Ketua TPPS Program Studi
Pendidikan Bisnis

Drs. Bambang Widjajanta, MM


NIP. 19611022 198903 1 002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS (FPEB)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Gedung Garnadi Lantai 2 Bandung 40154 Telp/Fax 022-2007634

Nama Mahasiswa Jesica Miranda Soselisa


NIM/HP 1404458/085217775262
Pengaruh Green Perceived Quality dan Electronic Word of Mouth
Judul Skripsi Adoption Terhadap Keputusan Pembelian Wangsa Jelita (Studi Pada
Beauty Di Beauty Enthusiast Community)
Dosen Pembimbing II Lisnawati, S.Pd, MM

REKAPITULASI BIMBINGAN SKRIPSI

No Tanggal Tahapan Bimbingan Tanda Tangan Keterangan

1 15-01-19 BAB I Revisi

1. Latar belakang penelitian


2 25-01-19 2. Rumusan masalah Revisi
3. Tujuan penelitian

3 29-01-19 BAB I ACC

BAB II :
4 26-02-19 1. Kajian pustaka Revisi
2. Kerangka pemikiran
1. Kajian pustaka
5 06-03-19 2. Penelitian terdahulu Revisi
3. Kerjakan opvar

6 12-03-19 Kajian pustaka Revisi

1. Opvar
7 09-04-19 Revisi
2. BAB III
Mengetahui,
Ketua TPPS Program Studi
Pendidikan Bisnis

Drs. Bambang Widjajanta, MM


NIP. 19611022 198903 1 002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS (FPEB)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Gedung Garnadi Lantai 2 Bandung 40154 Telp/Fax 022-2007634

Nama Mahasiswa Jesica Miranda Soselisa


NIM/HP 1404458/085217775262
Pengaruh Green Perceived Quality dan Electronic Word of Mouth
Judul Skripsi Adoption Terhadap Keputusan Pembelian Wangsa Jelita (Studi Pada
Beauty Di Beauty Enthusiast Community)
Dosen Pembimbing II Lisnawati, S.Pd, MM

REKAPITULASI BIMBINGAN SKRIPSI

No Tanggal Tahapan Bimbingan Tanda Tangan Keterangan

8 13-05-19 BAB III ACC

9 11-06-19 Daftar isi bab IV ACC

10 28-06-19 BAB IV Revisi

11 01-07-19 Analisis Deskriptif ACC

12 02-07-19 Analisis Verfikatif ACC

13 03-07-19 Abstrak dan BAB V ACC

14 04-07-19 Final ACC Sidang

Mengetahui,
Ketua TPPS Program Studi
Pendidikan Bisnis

Drs. Bambang Widjajanta, MM


NIP. 19611022 198903 1 002
LAMPIRAN 3
KUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 4
TABEL T
LAMPIRAN 5
KODING VALIDITAS DAN REALIBILITAS

Variabel : X1 – Green Perceived Quality


Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could
not be mapped to a valid backend locale.
CORRELATIONS
/VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9
item_10 item_11 item_12
item_13 item_14 Skor_total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes

Output Created 04-JUN-2019 12:29:02

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 25


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of


variables are based on all the
cases with valid data for that
pair.
Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=item_1 item_2
item_3 item_4 item_5 item_6
item_7 item_8 item_9 item_10
item_11 item_12

item_13 item_14 Skor_total

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,08

Elapsed Time 00:00:01,50

[DataSet0]

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9

item_1 Pearson 1 ,782** ,650** ,172 ,303 ,254 ,329 ,386 ,357
Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,410 ,140 ,221 ,108 ,056 ,079

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_2 Pearson ,782** 1 ,750** ,288 ,261 ,335 ,502* ,522** ,237
Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,162 ,208 ,101 ,011 ,007 ,255

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_3 Pearson ,650** ,750** 1 ,301 ,197 ,273 ,417* ,309 ,327
Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,144 ,346 ,186 ,038 ,133 ,110

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
item_4 Pearson ,172 ,288 ,301 1 ,412* ,429* ,312 ,289 ,207
Correlation

Sig. (2-tailed) ,410 ,162 ,144 ,040 ,032 ,129 ,162 ,322

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_5 Pearson ,303 ,261 ,197 ,412* 1 ,408* ,349 ,204 ,626**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,140 ,208 ,346 ,040 ,043 ,087 ,328 ,001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_6 Pearson ,254 ,335 ,273 ,429* ,408* 1 ,381 ,242 ,260
Correlation

Sig. (2-tailed) ,221 ,101 ,186 ,032 ,043 ,060 ,244 ,209

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_7 Pearson ,329 ,502* ,417* ,312 ,349 ,381 1 ,440* ,291
Correlation

Sig. (2-tailed) ,108 ,011 ,038 ,129 ,087 ,060 ,028 ,159

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_8 Pearson ,386 ,522** ,309 ,289 ,204 ,242 ,440* 1 ,380
Correlation

Sig. (2-tailed) ,056 ,007 ,133 ,162 ,328 ,244 ,028 ,061

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_9 Pearson ,357 ,237 ,327 ,207 ,626** ,260 ,291 ,380 1
Correlation

Sig. (2-tailed) ,079 ,255 ,110 ,322 ,001 ,209 ,159 ,061

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_10 Pearson ,498* ,342 ,347 -,106 ,588** ,263 ,218 ,309 ,654**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,011 ,094 ,089 ,616 ,002 ,204 ,294 ,132 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
item_11 Pearson ,550** ,498* ,458* ,120 ,048 ,226 ,306 ,010 ,006
Correlation

Sig. (2-tailed) ,004 ,011 ,021 ,568 ,818 ,278 ,136 ,963 ,976

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_12 Pearson ,537** ,453* ,430* ,064 ,148 ,285 ,363 ,019 ,081
Correlation

Sig. (2-tailed) ,006 ,023 ,032 ,760 ,481 ,167 ,074 ,930 ,702

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_13 Pearson ,369 ,306 ,285 ,213 ,082 ,248 ,232 ,113 ,126
Correlation

Sig. (2-tailed) ,070 ,137 ,167 ,306 ,698 ,231 ,265 ,591 ,548

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_14 Pearson ,423* ,336 ,307 -,148 ,371 ,185 ,244 ,313 ,350
Correlation

Sig. (2-tailed) ,035 ,101 ,135 ,481 ,068 ,375 ,241 ,128 ,087

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Skor_tota Pearson ,750** ,768** ,708** ,463* ,605** ,613** ,635** ,540** ,580**
l Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,020 ,001 ,001 ,001 ,005 ,002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Correlations

item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 Skor_total

item_1 Pearson Correlation ,498* ,550** ,537** ,369 ,423* ,750**

Sig. (2-tailed) ,011 ,004 ,006 ,070 ,035 ,000

N 25 25 25 25 25 25

item_2 Pearson Correlation ,342 ,498* ,453* ,306 ,336 ,768**

Sig. (2-tailed) ,094 ,011 ,023 ,137 ,101 ,000


N 25 25 25 25 25 25

item_3 Pearson Correlation ,347 ,458* ,430* ,285 ,307 ,708**

Sig. (2-tailed) ,089 ,021 ,032 ,167 ,135 ,000

N 25 25 25 25 25 25

item_4 Pearson Correlation -,106 ,120 ,064 ,213 -,148 ,463*

Sig. (2-tailed) ,616 ,568 ,760 ,306 ,481 ,020

N 25 25 25 25 25 25

item_5 Pearson Correlation ,588** ,048 ,148 ,082 ,371 ,605**

Sig. (2-tailed) ,002 ,818 ,481 ,698 ,068 ,001

N 25 25 25 25 25 25

item_6 Pearson Correlation ,263 ,226 ,285 ,248 ,185 ,613**

Sig. (2-tailed) ,204 ,278 ,167 ,231 ,375 ,001

N 25 25 25 25 25 25

item_7 Pearson Correlation ,218 ,306 ,363 ,232 ,244 ,635**

Sig. (2-tailed) ,294 ,136 ,074 ,265 ,241 ,001

N 25 25 25 25 25 25

item_8 Pearson Correlation ,309 ,010 ,019 ,113 ,313 ,540**

Sig. (2-tailed) ,132 ,963 ,930 ,591 ,128 ,005

N 25 25 25 25 25 25

item_9 Pearson Correlation ,654** ,006 ,081 ,126 ,350 ,580**

Sig. (2-tailed) ,000 ,976 ,702 ,548 ,087 ,002

N 25 25 25 25 25 25

item_10 Pearson Correlation 1 ,263 ,253 ,226 ,467* ,609**

Sig. (2-tailed) ,205 ,223 ,277 ,019 ,001

N 25 25 25 25 25 25

item_11 Pearson Correlation ,263 1 ,764** ,696** ,299 ,585**


Sig. (2-tailed) ,205 ,000 ,000 ,146 ,002

N 25 25 25 25 25 25

item_12 Pearson Correlation ,253 ,764** 1 ,781** ,213 ,604**

Sig. (2-tailed) ,223 ,000 ,000 ,306 ,001

N 25 25 25 25 25 25

item_13 Pearson Correlation ,226 ,696** ,781** 1 ,030 ,531**

Sig. (2-tailed) ,277 ,000 ,000 ,886 ,006

N 25 25 25 25 25 25

item_14 Pearson Correlation ,467* ,299 ,213 ,030 1 ,497*

Sig. (2-tailed) ,019 ,146 ,306 ,886 ,012

N 25 25 25 25 25 25

Skor_total Pearson Correlation ,609** ,585** ,604** ,531** ,497* 1

Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,001 ,006 ,012

N 25 25 25 25 25 25

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

NEW FILE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet0.
RELIABILITY
/VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9
item_10 item_11 item_12
item_13 item_14
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability
Notes

Output Created 04-JUN-2019 12:34:11

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 25


File

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases


with valid data for all variables
in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=item_1 item_2
item_3 item_4 item_5 item_6
item_7 item_8 item_9 item_10
item_11 item_12

item_13 item_14

/SCALE('ALL VARIABLES')
ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,02

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N %

Cases Valid 25 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 25 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,859 14

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

item_1 52,80 56,917 ,708 ,843

item_2 53,00 54,417 ,714 ,839

item_3 53,24 53,857 ,631 ,842

item_4 53,64 57,740 ,339 ,862

item_5 53,52 56,427 ,519 ,849

item_6 53,16 53,057 ,485 ,856

item_7 53,12 57,193 ,567 ,848

item_8 52,84 57,307 ,444 ,854

item_9 53,40 57,083 ,495 ,851

item_10 53,20 57,083 ,532 ,849

item_11 52,96 57,790 ,509 ,850


item_12 53,08 57,077 ,526 ,849

item_13 53,16 58,723 ,453 ,853

item_14 53,00 58,750 ,408 ,855


Variabel : X2 Electronic Word of Mouth Adoption
CORRELATIONS
/VARIABLES=item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 item_22
item_23 item_24
item_25 item_26 item_27 item_28 item_29 item_30 item_31 item_32 item_33
skor_total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes

Output Created 04-JUN-2019 12:41:07

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 25


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of


variables are based on all the
cases with valid data for that
pair.
Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=item_15
item_16 item_17 item_18
item_19 item_20 item_21
item_22 item_23 item_24

item_25 item_26 item_27


item_28 item_29 item_30
item_31 item_32 item_33
skor_total

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,14

Correlations

item_ item_ item_ item_ item_ item_ item_ item_ item_ item_ item_ item_ item_
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

item_ Pearson 1 ,553* ,221 ,695* ,389 ,559* ,333 ,535* ,381 ,221 ,389 ,144 ,210
* * * *
15 Correlation

Sig. (2- ,004 ,287 ,000 ,055 ,004 ,104 ,006 ,061 ,287 ,055 ,493 ,315
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,553* 1 ,513* ,754* ,604* ,381 ,576* ,498* ,271 ,513* ,367 ,209 ,341
* * * * * *
16 Correlation

Sig. (2- ,004 ,009 ,000 ,001 ,060 ,003 ,011 ,191 ,009 ,071 ,316 ,095
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,221 ,513* 1 ,423* ,417* ,200 ,435* ,357 ,468* 1,000 ,609* ,226 ,388
* ** *
17 Correlation
Sig. (2- ,287 ,009 ,035 ,038 ,337 ,030 ,080 ,018 ,000 ,001 ,278 ,056
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,695* ,754* ,423* 1 ,500* ,248 ,474* ,661* -,004 ,423* ,330 ,075 ,069
* * *
18 Correlation

Sig. (2- ,000 ,000 ,035 ,011 ,231 ,017 ,000 ,985 ,035 ,108 ,722 ,741
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,389 ,604* ,417* ,500* 1 ,381 ,670* ,340 ,271 ,417* ,525* ,051 ,121
* * *
19 Correlation

Sig. (2- ,055 ,001 ,038 ,011 ,060 ,000 ,097 ,191 ,038 ,007 ,810 ,566
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,559* ,381 ,200 ,248 ,381 1 ,159 ,138 ,275 ,200 ,459* ,225 ,427*
*
20 Correlation

Sig. (2- ,004 ,060 ,337 ,231 ,060 ,448 ,511 ,184 ,337 ,021 ,280 ,033
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,333 ,576* ,435* ,474* ,670* ,159 1 ,687* ,302 ,435* ,483* ,483* ,449*
* * *
21 Correlation

Sig. (2- ,104 ,003 ,030 ,017 ,000 ,448 ,000 ,142 ,030 ,015 ,015 ,025
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,535* ,498* ,357 ,661* ,340 ,138 ,687* 1 ,072 ,357 ,340 ,340 ,316
* * *
22 Correlation

Sig. (2- ,006 ,011 ,080 ,000 ,097 ,511 ,000 ,734 ,080 ,097 ,097 ,124
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,381 ,271 ,468* -,004 ,271 ,275 ,302 ,072 1 ,468* ,271 ,271 ,426*
23 Correlation
Sig. (2- ,061 ,191 ,018 ,985 ,191 ,184 ,142 ,734 ,018 ,191 ,191 ,034
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,221 ,513* 1,000 ,423* ,417* ,200 ,435* ,357 ,468* 1 ,609* ,226 ,388
* ** *
24 Correlation

Sig. (2- ,287 ,009 ,000 ,035 ,038 ,337 ,030 ,080 ,018 ,001 ,278 ,056
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,389 ,367 ,609* ,330 ,525* ,459* ,483* ,340 ,271 ,609* 1 ,288 ,562*
* * * *
25 Correlation

Sig. (2- ,055 ,071 ,001 ,108 ,007 ,021 ,015 ,097 ,191 ,001 ,163 ,003
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,144 ,209 ,226 ,075 ,051 ,225 ,483* ,340 ,271 ,226 ,288 1 ,782*
*
26 Correlation

Sig. (2- ,493 ,316 ,278 ,722 ,810 ,280 ,015 ,097 ,191 ,278 ,163 ,000
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,210 ,341 ,388 ,069 ,121 ,427* ,449* ,316 ,426* ,388 ,562* ,782* 1
* *
27 Correlation

Sig. (2- ,315 ,095 ,056 ,741 ,566 ,033 ,025 ,124 ,034 ,056 ,003 ,000
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,471* ,157 ,389 ,296 ,253 ,367 ,131 ,315 ,327 ,389 ,635* ,157 ,324
*
28 Correlation

Sig. (2- ,018 ,454 ,055 ,151 ,223 ,071 ,532 ,125 ,110 ,055 ,001 ,454 ,115
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson -,037 ,168 ,421* ,139 ,242 -,017 ,551* ,337 ,154 ,421* ,242 ,610* ,293
29 Correlation * *
Sig. (2- ,862 ,422 ,036 ,507 ,244 ,934 ,004 ,099 ,462 ,036 ,244 ,001 ,155
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson -,103 -,099 ,361 ,000 ,298 ,098 ,470* ,200 ,118 ,361 ,398* ,497* ,277
30 Correlation

Sig. (2- ,625 ,636 ,076 1,000 ,147 ,640 ,018 ,339 ,574 ,076 ,049 ,011 ,180
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson ,058 ,268 ,388 ,227 ,341 ,136 ,622* ,537* ,164 ,388 ,194 ,415* ,249
* *
31 Correlation

Sig. (2- ,784 ,196 ,056 ,274 ,095 ,515 ,001 ,006 ,433 ,056 ,353 ,039 ,231
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson -,009 ,200 ,402* ,224 ,307 ,101 ,469* ,295 ,248 ,402* ,094 ,307 ,186
32 Correlation

Sig. (2- ,967 ,337 ,046 ,281 ,135 ,631 ,018 ,152 ,232 ,046 ,656 ,135 ,373
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

item_ Pearson -,169 ,057 ,022 ,075 ,133 -,006 ,397* ,495* -,097 ,022 -,169 ,133 ,053
33 Correlation

Sig. (2- ,420 ,785 ,917 ,723 ,526 ,977 ,049 ,012 ,645 ,917 ,418 ,526 ,800
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

skor_t Pearson ,348 ,461* ,648* ,377 ,500* ,425* ,781* ,647* ,452* ,648* ,629* ,688* ,685*
* * * * * * *
otal Correlation

Sig. (2- ,088 ,020 ,000 ,063 ,011 ,034 ,000 ,000 ,023 ,000 ,001 ,000 ,000
tailed)

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Correlations

item_28 item_29 item_30 item_31 item_32 item_33 skor_total


item_15 Pearson Correlation ,471* -,037 -,103 ,058 -,009 -,169 ,348

Sig. (2-tailed) ,018 ,862 ,625 ,784 ,967 ,420 ,088

N 25 25 25 25 25 25 25

item_16 Pearson Correlation ,157 ,168 -,099 ,268 ,200 ,057 ,461*

Sig. (2-tailed) ,454 ,422 ,636 ,196 ,337 ,785 ,020

N 25 25 25 25 25 25 25

item_17 Pearson Correlation ,389 ,421* ,361 ,388 ,402* ,022 ,648**

Sig. (2-tailed) ,055 ,036 ,076 ,056 ,046 ,917 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_18 Pearson Correlation ,296 ,139 ,000 ,227 ,224 ,075 ,377

Sig. (2-tailed) ,151 ,507 1,000 ,274 ,281 ,723 ,063

N 25 25 25 25 25 25 25

item_19 Pearson Correlation ,253 ,242 ,298 ,341 ,307 ,133 ,500*

Sig. (2-tailed) ,223 ,244 ,147 ,095 ,135 ,526 ,011

N 25 25 25 25 25 25 25

item_20 Pearson Correlation ,367 -,017 ,098 ,136 ,101 -,006 ,425*

Sig. (2-tailed) ,071 ,934 ,640 ,515 ,631 ,977 ,034

N 25 25 25 25 25 25 25

item_21 Pearson Correlation ,131 ,551** ,470* ,622** ,469* ,397* ,781**

Sig. (2-tailed) ,532 ,004 ,018 ,001 ,018 ,049 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_22 Pearson Correlation ,315 ,337 ,200 ,537** ,295 ,495* ,647**

Sig. (2-tailed) ,125 ,099 ,339 ,006 ,152 ,012 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_23 Pearson Correlation ,327 ,154 ,118 ,164 ,248 -,097 ,452*

Sig. (2-tailed) ,110 ,462 ,574 ,433 ,232 ,645 ,023


N 25 25 25 25 25 25 25

item_24 Pearson Correlation ,389 ,421* ,361 ,388 ,402* ,022 ,648**

Sig. (2-tailed) ,055 ,036 ,076 ,056 ,046 ,917 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_25 Pearson Correlation ,635** ,242 ,398* ,194 ,094 -,169 ,629**

Sig. (2-tailed) ,001 ,244 ,049 ,353 ,656 ,418 ,001

N 25 25 25 25 25 25 25

item_26 Pearson Correlation ,157 ,610** ,497* ,415* ,307 ,133 ,688**

Sig. (2-tailed) ,454 ,001 ,011 ,039 ,135 ,526 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_27 Pearson Correlation ,324 ,293 ,277 ,249 ,186 ,053 ,685**

Sig. (2-tailed) ,115 ,155 ,180 ,231 ,373 ,800 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_28 Pearson Correlation 1 ,114 ,241 ,057 ,242 -,022 ,486*

Sig. (2-tailed) ,587 ,247 ,787 ,243 ,917 ,014

N 25 25 25 25 25 25 25

item_29 Pearson Correlation ,114 1 ,741** ,636** ,374 ,248 ,675**

Sig. (2-tailed) ,587 ,000 ,001 ,066 ,232 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_30 Pearson Correlation ,241 ,741** 1 ,554** ,536** ,285 ,670**

Sig. (2-tailed) ,247 ,000 ,004 ,006 ,167 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_31 Pearson Correlation ,057 ,636** ,554** 1 ,583** ,545** ,722**

Sig. (2-tailed) ,787 ,001 ,004 ,002 ,005 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25

item_32 Pearson Correlation ,242 ,374 ,536** ,583** 1 ,501* ,606**


Sig. (2-tailed) ,243 ,066 ,006 ,002 ,011 ,001

N 25 25 25 25 25 25 25

item_33 Pearson Correlation -,022 ,248 ,285 ,545** ,501* 1 ,407*

Sig. (2-tailed) ,917 ,232 ,167 ,005 ,011 ,044

N 25 25 25 25 25 25 25

skor_total Pearson Correlation ,486* ,675** ,670** ,722** ,606** ,407* 1

Sig. (2-tailed) ,014 ,000 ,000 ,000 ,001 ,044

N 25 25 25 25 25 25 25

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

RELIABILITY
/VARIABLES=item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 item_22
item_23 item_24
item_25 item_26 item_27 item_28 item_29 item_30 item_31 item_32 item_33
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 04-JUN-2019 12:41:49

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>
Split File <none>

N of Rows in Working Data 25


File

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases


with valid data for all variables
in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=item_15
item_16 item_17 item_18
item_19 item_20 item_21
item_22 item_23 item_24

item_25 item_26 item_27


item_28 item_29 item_30
item_31 item_32 item_33

/SCALE('ALL VARIABLES')
ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,17

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 100,0

Excludeda 0 ,0
Total 25 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,896 19

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

item_15 73,60 54,333 ,449 ,894

item_16 73,56 52,673 ,596 ,889

item_17 73,80 53,250 ,670 ,887

item_18 73,64 53,823 ,524 ,891

item_19 73,56 52,840 ,579 ,889

item_20 73,64 54,573 ,402 ,895

item_21 73,40 52,167 ,782 ,884

item_22 73,44 52,173 ,649 ,887

item_23 73,64 55,490 ,397 ,895

item_24 73,80 53,250 ,670 ,887

item_25 73,56 52,507 ,613 ,888

item_26 73,56 53,507 ,513 ,892

item_27 73,56 52,673 ,546 ,891

item_28 73,56 55,173 ,442 ,893


item_29 73,44 53,007 ,517 ,892

item_30 73,68 54,977 ,487 ,892

item_31 73,56 52,173 ,593 ,889

item_32 73,64 55,157 ,504 ,892

item_33 73,60 56,333 ,225 ,901

Variabel Y : Keputusan Pembelian


CORRELATIONS
/VARIABLES=item_34 item_35 item_36 item_37 item_38 item_39 item_40 item_41
item_42 item_43
item_44 skor_total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes

Output Created 04-JUN-2019 12:43:55

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 25


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of
variables are based on all the
cases with valid data for that
pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=item_34
item_35 item_36 item_37
item_38 item_39 item_40
item_41 item_42 item_43

item_44 skor_total

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,08

[DataSet2]

Correlations

item_34 item_35 item_36 item_37 item_38 item_39 item_40

item_34 Pearson Correlation 1 ,684** ,579** ,445* ,356 ,302 ,435*

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,026 ,081 ,142 ,030

N 25 25 25 25 25 25 25

item_35 Pearson Correlation ,684** 1 ,656** ,227 ,178 ,391 ,350

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,275 ,395 ,053 ,086

N 25 25 25 25 25 25 25

item_36 Pearson Correlation ,579** ,656** 1 ,153 ,087 ,536** ,426*

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,466 ,681 ,006 ,034

N 25 25 25 25 25 25 25

item_37 Pearson Correlation ,445* ,227 ,153 1 ,818** ,589** ,622**


Sig. (2-tailed) ,026 ,275 ,466 ,000 ,002 ,001

N 25 25 25 25 25 25 25

item_38 Pearson Correlation ,356 ,178 ,087 ,818** 1 ,400* ,573**

Sig. (2-tailed) ,081 ,395 ,681 ,000 ,048 ,003

N 25 25 25 25 25 25 25

item_39 Pearson Correlation ,302 ,391 ,536** ,589** ,400* 1 ,592**

Sig. (2-tailed) ,142 ,053 ,006 ,002 ,048 ,002

N 25 25 25 25 25 25 25

item_40 Pearson Correlation ,435* ,350 ,426* ,622** ,573** ,592** 1

Sig. (2-tailed) ,030 ,086 ,034 ,001 ,003 ,002

N 25 25 25 25 25 25 25

item_41 Pearson Correlation ,352 ,352 ,479* ,259 ,316 ,316 ,529**

Sig. (2-tailed) ,085 ,085 ,015 ,212 ,124 ,124 ,007

N 25 25 25 25 25 25 25

item_42 Pearson Correlation ,282 ,209 ,342 ,604** ,572** ,474* ,550**

Sig. (2-tailed) ,172 ,315 ,094 ,001 ,003 ,017 ,004

N 25 25 25 25 25 25 25

item_43 Pearson Correlation ,265 ,428* ,582** ,445* ,276 ,588** ,520**

Sig. (2-tailed) ,201 ,033 ,002 ,026 ,182 ,002 ,008

N 25 25 25 25 25 25 25

item_44 Pearson Correlation ,610** ,537** ,433* ,423* ,497* ,398* ,573**

Sig. (2-tailed) ,001 ,006 ,031 ,035 ,011 ,049 ,003

N 25 25 25 25 25 25 25

skor_total Pearson Correlation ,688** ,648** ,682** ,715** ,650** ,712** ,792**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 25 25 25 25 25 25 25
Correlations

item_41 item_42 item_43 item_44 skor_total

item_34 Pearson Correlation ,352 ,282 ,265 ,610** ,688**

Sig. (2-tailed) ,085 ,172 ,201 ,001 ,000

N 25 25 25 25 25

item_35 Pearson Correlation ,352 ,209 ,428* ,537** ,648**

Sig. (2-tailed) ,085 ,315 ,033 ,006 ,000

N 25 25 25 25 25

item_36 Pearson Correlation ,479* ,342 ,582** ,433* ,682**

Sig. (2-tailed) ,015 ,094 ,002 ,031 ,000

N 25 25 25 25 25

item_37 Pearson Correlation ,259 ,604** ,445* ,423* ,715**

Sig. (2-tailed) ,212 ,001 ,026 ,035 ,000

N 25 25 25 25 25

item_38 Pearson Correlation ,316 ,572** ,276 ,497* ,650**

Sig. (2-tailed) ,124 ,003 ,182 ,011 ,000

N 25 25 25 25 25

item_39 Pearson Correlation ,316 ,474* ,588** ,398* ,712**

Sig. (2-tailed) ,124 ,017 ,002 ,049 ,000

N 25 25 25 25 25

item_40 Pearson Correlation ,529** ,550** ,520** ,573** ,792**

Sig. (2-tailed) ,007 ,004 ,008 ,003 ,000

N 25 25 25 25 25

item_41 Pearson Correlation 1 ,452* ,363 ,655** ,667**

Sig. (2-tailed) ,023 ,074 ,000 ,000

N 25 25 25 25 25
item_42 Pearson Correlation ,452* 1 ,607** ,458* ,720**

Sig. (2-tailed) ,023 ,001 ,021 ,000

N 25 25 25 25 25

item_43 Pearson Correlation ,363 ,607** 1 ,341 ,696**

Sig. (2-tailed) ,074 ,001 ,095 ,000

N 25 25 25 25 25

item_44 Pearson Correlation ,655** ,458* ,341 1 ,772**

Sig. (2-tailed) ,000 ,021 ,095 ,000

N 25 25 25 25 25

skor_total Pearson Correlation ,667** ,720** ,696** ,772** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 25 25 25 25 25

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

RELIABILITY
/VARIABLES=item_34 item_35 item_36 item_37 item_38 item_39 item_40 item_41
item_42 item_43 item_44
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability
Notes

Output Created 04-JUN-2019 12:44:20

Comments
Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 25


File

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases


with valid data for all variables
in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=item_34
item_35 item_36 item_37
item_38 item_39 item_40
item_41 item_42 item_43
item_44

/SCALE('ALL VARIABLES')
ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,16

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 100,0

Excludeda 0 ,0
Total 25 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,897 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

item_34 40,60 26,917 ,611 ,889

item_35 40,60 27,250 ,563 ,891

item_36 40,56 26,840 ,601 ,889

item_37 40,76 26,273 ,636 ,887

item_38 40,72 27,710 ,576 ,891

item_39 40,52 27,260 ,648 ,887

item_40 40,76 26,440 ,741 ,882

item_41 40,72 26,543 ,574 ,891

item_42 40,68 26,227 ,642 ,887

item_43 40,80 27,000 ,623 ,888

item_44 40,48 25,843 ,706 ,883


LAMPIRAN 6
UJI VALIDITAS KEPUTUSAN PEMBELIAN

No Pernyataan r hitung r tabel Ket


Fulfilling the needs
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
1 0,688 0,336 Valid
karena sesuai dengan kebutuhan
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
2 0,648 0,336 Valid
karena produk bervariasi dan lengkap
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
3 0,682 0,336 Valid
karena harga terjangkau
Time pressure
Frekuensi waktu yang dibutuhkan untuk
4 mendapatkan informasi tentang produk Wangsa 0,715 0,336 Valid
Jelita
Frekuensi membayar lebih banyak untuk
5 0,650 0,336 Valid
mendapatkan produk Wangsa Jelita
Frekuensi membeli produk Wangsa Jelita dilihat
6 0,712 0,336 Valid
dari waktu yang dibutuhkan
Waktu yang tersedia untuk membeli produk
7 0,792 0,336 Valid
Wangsa Jelita
Utilitarian product
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
8 0,667 0,336 Valid
sebagai produk unggulan
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
9 karena khasiat yang besar untuk kesehatan kulit 0,720 0,336 Valid
dan wajah
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
10 karena memiliki tampilan kemasan yang menarik 0,696 0,336 Valid
perhatian
Keputusan pembelian produk Wangsa Jelita
11 0,772 0,336 Valid
karena produk mudah ditemui dan didapatkan
LAMPIRAN 7
UJI VALIDITAS GREEN PERCEIVED QUALITY

No Pernyataan r hitung r tabel Ket


Biodegradability
12 Berbahan dasar herbal (tumbuh-tumbuhan) 0,750 0,336 Valid
13 Tidak mengandung bahan kimia 0,768 0,336 Valid
14 No animal testing 0,708 0,336 Valid
Kemasan dapat didaur ulang menjadi barang baru
15 0,463 0,336 Valid
dengan manfaat dan kegunaan yang baru
Kemasan dapat terurai dalam kurun waktu 1-3
16 0,605 0,336 Valid
tahun
Kemasan dapat terurai pada suhu 122 derajat
17 0,613 0,336 Valid
Fahrenheit
Reausability
Logo green product (produk ramah lingkungan)
18 0,635 0,336 Valid
pada kemasan
19 Logo no animal testing pada kemasan 0,540 0,336 Valid
Durability
Produk dapat bertahan dalam kurun waktu 2-4
20 0,580 0,336 Valid
tahun
21 Produk dapat bertahan dalam suhu yang beragam 0,609 0,336 Valid
Regarded
Perusahaan konsisten untuk melakukan promosi
22 0,585 0,336 Valid
go green
Wangsa Jelita menjadi salah satu merek yang
23 konsisten dan berorientasi pada keseimbangan 0,604 0,336 Valid
lingkungan
Produk Wangsa Jelita mendukung kampanye
24 0,531 0,336 Valid
keseimbangan lingkungan dan ekosistem
Produk Wangsa Jelita mengutamakan kesehatan
25 0,497 0,336 Valid
konsumen jangka panjang
LAMPIRAN 8
UJI VALIDITAS E-WOM ADOPTION

No Pernyataan r hitung r tabel Ket


Information quality
Informasi tentang produk Wangsa Jelita mudah
26 0,348 0,336 Valid
dimengerti oleh penerima informasi
Informasi tentang produk Wangsa Jelita relevan
27 0,461 0,336 Valid
dengan kebutuhan penerima informasi
Informasi tentang produk Wangsa Jelita tepat
28 waktu sesuai dengan kebutuhan penerima 0,648 0,336 Valid
informasi
Informasi tentang produk Wangsa Jelita sangat
29 0,377 0,336 Valid
lengkap
Information credibility
Informasi tentang produk Wangsa Jelita sesuai
30 0,500 0,336 Valid
dengan kondisi yang sesungguhnya
Informasi tentang produk Wangsa Jelita dapat
31 dipertanggungjawabkan oleh informan (informan 0,425 0,336 Valid
melakukan review pemakaian produk)
Informasi tentang produk Wangsa Jelita bersifat
32 0,781 0,336 Valid
konsisten dan dapat dipercaya
Dominasi informasi positif lebih banyak dari pada
33 0,647 0,336 Valid
informasi negatif tentang produk Wangsa Jelita
Information usefulness
Informasi tentang produk Wangsa Jelita sangat
34 0,452 0,336 Valid
detail/ terperinci
Informasi tentang produk Wangsa Jelita
35 0,648 0,336 Valid
membantu untuk melakukan keputusan pembelian
Informasi tentang produk Wangsa Jelita singkat,
36 0,629 0,336 Valid
padat dan jelas
Informasi yang disajikan berdasarkan realtime,
37 0,688 0,336 Valid
dalam kurun waktu 1-7 hari
Social media quality
Memahami konten informasi produk Wangsa
38 0,685 0,336 Valid
Jelita
39 Desain media sosial informan menarik 0,486 0,336 Valid
Update informasi produk-produk baru dari
40 0,675 0,336 Valid
Wangsa Jelita
41 Aktivitas memberikan komentar terhadap konten 0,670 0,336 Valid
Aktivitas pengguna untuk menyebarkan pesan
42 0,722 0,336 Valid
kepada pengguna lain
43 Intensitas memberikan komentar terhadap konten 0,606 0,336 Valid
Intensitas pengguna untuk menyebarkan pesan
44 0,407 0,336 Valid
kepada pengguna lain
LAMPIRAN 9
REALIBILITAS GREEN PERCEIVED QUALITY, E-WOM ADOPTION
DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

No Pernyataan r hitung r tabel Ket


1 Keputusan Pembelian 0,897 0,336 Valid
2 Green Pereceived Quality 0,859 0,336 Valid
3 Electronic Word of Mouth Adoption 0,896 0,336 Valid
LAMPIRAN 10
KODING KARAKTERISTIK RESPONDEN

3. Pada
2. Jenis media
1. Berapa produk apa saja
lama anda apa yang anda 4. Berapa
1. Jenis 3. menggunakan anda mencari pendapatan
Timestamp Kode 2. Usia Kode Kode Kode Kode Kode Kode
kelamin Pekerjaan produk Facial gunakan tahu anda per
Care Wangsa dari informasi bulan?
Jelita? Wangsa tentang
Jelita? Wangsa
Jelita?
Rp
6/3/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Line 4 2
3.25.35 tahun Rp
1.000.000
Rp
6/3/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Hydration 8 Line 4 2
3.37.30 tahun Rp
1.000.000
Rp
6/3/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Youtube 1 2
3.54.42 tahun Rp
1.000.000
Rp
6/4/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Website 2 3
2.44.25 tahun - Rp
2.000.000
6/4/2019 17-25 > Rp
Laki-laki 1 2 Mahasiswa 2 > 4 tahun 3 Acne 5 Instagram 3 4
2.45.52 tahun 2.000.000
Rp
6/4/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 3
2.46.56 tahun - Rp
2.000.000
6/4/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 Bar Soap 1 Instagram 3 4
2.48.18 tahun 2.000.000
6/4/2019 17-25 Beauty < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 2 Youtube 1 1
2.48.45 tahun Oil 500.000
6/4/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 > 4 tahun 3 Facial Oil 4 Youtube 1 4
2.49.47 tahun 2.000.000
6/4/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Acne 5 Youtube 1 1
2.51.50 tahun 500.000
6/4/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Youtube 1 1
2.53.17 tahun 500.000
Rp
6/4/2019 17-25 500.000 -
Laki-laki 1 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 Acne 5 Instagram 3 2
2.55.13 tahun Rp
1.000.000
6/4/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Acne 5 Youtube 1 4
2.57.07 tahun 2.000.000
6/4/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 3
3.16.16 tahun 500.000
6/4/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 4
3.25.58 tahun 2.000.000
6/4/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Website 2 4
4.45.25 tahun 2.000.000
06/04/2019 17-25 < Rp
Laki-laki 1 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Youtube 1 1
05.09 tahun 500.000
Rp
06/04/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Blemish 6 Instagram 3 3
07.47 tahun - Rp
2.000.000
06/04/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 1-4 tahun 2 Bar Soap 1 Instagram 3 4
07.58 tahun 2.000.000
06/04/2019 <17 < Rp
Perempuan 2 1 Pelajar 1 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Youtube 1 1
09.23 tahun 500.000
06/04/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Youtube 1 1
12.10 tahun 500.000
06/04/2019 17-25 Beauty < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 2 Instagram 3 1
12.26 tahun Oil 500.000
Rp
06/05/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 Face Mist 3 Website 2 2
16.12 tahun Rp
1.000.000
06/05/2019 17-25 Rp
Laki-laki 1 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 Acne 5 Instagram 3 3
16.25 tahun 1.000.000
- Rp
2.000.000
Rp
06/07/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Website 2 3
07.08 tahun - Rp
2.000.000
Bar Soap,
06/10/2019 17-25 > Rp
Laki-laki 1 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 Facial 5 Website 2 4
05.01 tahun 2.000.000
Oil, Acne
06/10/2019 26-35 > Rp
Perempuan 2 3 Karyawan 3 1-4 tahun 2 Acne 5 Instagram 3 4
08.31 tahun 2.000.000
Rp
06/10/2019 17-25 1.000.000
Laki-laki 1 2 Karyawan 3 1-4 tahun 2 Bar Soap 1 Instagram 3 3
10.47 tahun - Rp
2.000.000
06/10/2019 17-25 Beauty < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 2 Youtube 1 1
16.14 tahun Oil 500.000
06/11/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Hydration 8 Youtube 1 1
03.14 tahun 500.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 4
02.57 tahun 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 2
03.01 tahun Rp
1.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Acne 5 Instagram 3 2
03.02 tahun Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Acne 5 Instagram 3 4
03.06 tahun 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Youtube 1 3
03.06 tahun - Rp
2.000.000
06/12/2019 26-35 > Rp
Perempuan 2 3 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Blemish 6 Instagram 3 4
03.08 tahun 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 2
03.10 tahun Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Website 2 1
03.14 tahun 500.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Instagram 3 4
03.17 tahun 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Instagram 3 3
03.23 tahun - Rp
2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 3
03.25 tahun - Rp
2.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Instagram 3 4
03.27 tahun 2.000.000
06/12/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 1
03.27 tahun 500.000
06/12/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 1
03.27 tahun 500.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 2
03.30 tahun Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 Beauty > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 2 Instagram 3 4
03.33 tahun Oil 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Acne 5 Instagram 3 2
03.37 tahun Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 1-4 tahun 2 Face Mist 3 Instagram 3 4
03.43 tahun 2.000.000
06/12/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Acne 5 Youtube 1 1
03.51 tahun 500.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Website 2 4
03.55 tahun 2.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Instagram 3 4
04.00 tahun 2.000.000
Beauty Rp
06/12/2019 17-25 Oil, 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 5 Instagram 3 3
04.05 tahun Facial - Rp
Oil, Acne 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Laki-laki 1 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 2
04.09 tahun Rp
1.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Youtube 1 3
04.15 tahun - Rp
2.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Acne 5 Instagram 3 4
04.16 tahun 2.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Acne 5 Website 2 4
04.20 tahun 2.000.000
06/12/2019 35-45 > Rp
Perempuan 2 4 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Website 2 4
04.25 tahun 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Website 2 2
04.40 tahun Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 4
04.45 tahun 2.000.000
06/12/2019 17-25 Beauty < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 2 Instagram 3 1
04.52 tahun Oil 500.000
Rp
06/12/2019 17-25 Beauty 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 2 Instagram 3 2
05.11 tahun Oil Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 > 4 tahun 3 Bar Soap 1 Instagram 3 4
05.17 tahun 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 2
05.21 tahun - Rp
2.000.000
06/12/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 1
05.27 tahun 500.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Hydration 8 Website 2 2
05.35 tahun Rp
1.000.000
Face
Mist,
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Dull 8 Youtube 1 4
06.09 tahun 2.000.000
Skin,
Hydration
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 4
06.14 tahun 2.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Instagram 3 2
06.28 tahun Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Instagram 3 4
06.46 tahun 2.000.000
06/12/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Dull Skin 7 Youtube 1 1
07.18 tahun 500.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 Bar Soap 1 Website 2 2
08.03 tahun Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 1-4 tahun 2 Face Mist 3 Website 2 4
08.23 tahun 2.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Hydration 8 Youtube 1 4
09.01 tahun 2.000.000
06/12/2019 <17 < Rp
Perempuan 2 1 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Hydration 8 Youtube 1 1
09.33 tahun 500.000
06/12/2019 <17 < Rp
Perempuan 2 1 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Hydration 8 Youtube 1 1
09.33 tahun 500.000
06/12/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 > 4 tahun 3 Acne 5 Website 2 1
09.36 tahun 500.000
Bar Soap, Rp
06/12/2019 17-25 Beauty 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 3 Instagram 3 3
09.40 tahun Oil, Face - Rp
Mist 2.000.000
Rp
Bar Soap,
06/12/2019 17-25 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Beauty 5 Instagram 3 3
11.55 tahun - Rp
Oil, Acne
2.000.000
06/12/2019 17-25 Beauty < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 2 Youtube 1 1
12.06 tahun Oil 500.000
Rp
06/12/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Acne 5 Website 2 2
12.21 tahun Rp
1.000.000
Rp
06/12/2019 17-25 Beauty 500.000 -
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 2 Youtube 1 2
12.53 tahun Oil Rp
1.000.000
06/12/2019 17-25 Beauty > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 2 Youtube 1 4
13.11 tahun Oil 2.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 4
15.34 tahun 2.000.000
06/12/2019 17-25 > Rp
Laki-laki 1 2 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Face Mist 3 Website 2 4
23.25 tahun 2.000.000
6/13/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Youtube 1 1
4:13:47 tahun 500.000
6/13/2019 17-25 > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 > 4 tahun 3 Face Mist 3 Website 1 4
5:04:10 tahun 2.000.000
Rp
6/13/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Facial Oil 4 Instagram 3 2
5:37:48 tahun Rp
1.000.000
Rp
6/14/2019 17-25 Beauty 500.000 -
Perempuan 2 2 Lain-lain 5 0-1 tahun 1 2 Instagram 3 2
3:02:28 tahun Oil Rp
1.000.000
Rp
6/14/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Youtube 1 2
3:46:19 tahun Rp
1.000.000
6/14/2019 35-45 > Rp
Perempuan 2 4 Karyawan 3 1-4 tahun 2 Dull Skin 7 Website 2 4
5:59:19 tahun 2.000.000
6/14/2019 17-25 < Rp
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 Hydration 8 Instagram 3 1
6:02:27 tahun 500.000
6/14/2019 26-35 > Rp
Perempuan 2 3 Karyawan 3 0-1 tahun 1 Bar Soap 1 Instagram 3 4
6:05:09 tahun 2.000.000
Bar Soap,
6/14/2019 <17 Face < Rp
Perempuan 2 1 Pelajar 1 1-4 tahun 2 4 Youtube 1 1
6:13:21 tahun Mist, 500.000
Facial Oil
Bar Soap, Rp
6/14/2019 17-25 Face 1.000.000
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 5 Youtube 1 3
6:14:40 tahun Mist, - Rp
Acne 2.000.000
Rp
6/14/2019 26-35 1.000.000
Perempuan 2 3 Mahasiswa 2 0-1 tahun 1 Hydration 8 Instagram 3 3
6:15:57 tahun - Rp
2.000.000
Bar Soap,
6/14/2019 26-35 Beauty > Rp
Perempuan 2 3 WIrausaha 4 0-1 tahun 1 3 Youtube 1 4
6:28:28 tahun Oil, Face 2.000.000
Mist
Beauty
6/14/2019 17-25 Oil, Face > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 > 4 tahun 3 5 Youtube 1 4
6:30:07 tahun Mist, 2.000.000
Acne
6/14/2019 26-35 > Rp
Perempuan 2 3 WIrausaha 4 1-4 tahun 2 Bar Soap 1 Instagram 3 4
6:33:15 tahun 2.000.000
6/14/2019 26-35 > Rp
Perempuan 2 3 Karyawan 3 > 4 tahun 3 Acne 5 Youtube 1 4
6:35:23 tahun 2.000.000
Rp
6/14/2019 17-25 500.000 -
Perempuan 2 2 Mahasiswa 2 1-4 tahun 2 Acne 5 Instagram 3 2
6:41:26 tahun Rp
1.000.000
6/14/2019 17-25 Beauty > Rp
Perempuan 2 2 Karyawan 3 1-4 tahun 2 2 Instagram 3 4
7:08:39 tahun Oil 2.000.000
LAMPIRAN 11
KODING VARIABEL GREEN PERCEIVED QUALITY (X1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 5 5 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5
5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 3 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5
5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 3 4
5 5 5 1 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5
3 2 2 2 3 5 3 3 4 4 3 3 4 3
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 5
5 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 3 5
4 3 2 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 3
5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4
4 5 5 5 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 2 2 2 5
5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 3 3 4 5 5 3 4 3 4 5
5 5 3 3 4 4 3 5 3 4 4 5 5 4
5 4 4 4 5 1 3 3 5 4 4 4 4 4
5 5 5 1 2 2 3 5 3 5 5 4 4 5
3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4
4 4 5 5 4 3 5 5 5 3 3 4 5 3
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 5 2
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 1 4 2 4 5 2 4 3 4 1 5
5 5 5 5 2 3 3 5 2 2 4 5 5 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4
5 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5
5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4
4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4
5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 3 5 5 4
5 4 3 4 3 2 5 4 4 5 5 4 5 4
5 4 4 4 3 3 5 5 3 4 5 3 5 4
5 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3
5 4 4 5 3 5 4 3 4 4 5 5 5 5
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4
3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4
4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3
4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4
4 5 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5
5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4
4 4 3 4 2 5 5 3 4 5 5 5 2 3
5 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5
5 5 1 5 3 3 5 5 3 5 5 3 3 4
5 5 1 5 3 3 5 5 3 5 5 3 3 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 5
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3
4 2 2 3 2 2 4 4 3 4 5 4 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4
4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5
5 2 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 3 5 3 3 5 3 5 4 5 3 5
4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4
4 3 5 5 5 5 4 4 2 3 3 2 3 3
4 3 4 4 5 3 5 5 4 5 4 5 3 4
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4
5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5
5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 5 5 3 2 3 4 3 3 5 5 4 4
4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3
LAMPIRAN 12
KODING VARIABEL E-WOM ADOPTION (X2)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3

5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3

4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5

4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3

4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 5

4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5

3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4

5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4

4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 3 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 5 5 5

5 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3

3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 5 5 4 4 4

5 4 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4

4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3

4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4

3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 4 3 3 3 2 3 3 3 4
5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

4 2 3 4 4 4 3 5 2 4 5 4 4 5 3 4 2 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4

5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4

4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5

5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

4 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4

4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 3 4 3

4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5

4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4

4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4

4 3 3 5 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 5 4 4

4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3

4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 5 3 2 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5

3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4

5 5 5 4 5 5 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4

5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4

4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 2 4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 2 3 3 3 5 2 4

5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 3

4 5 4 4 5 4 3 3 5 3 4 3 5 3 4 4 5 4 4

4 5 4 4 5 4 3 3 5 3 4 3 5 3 4 4 5 4 4

5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 1 1 1

4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2

5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5

3 4 4 4 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4

4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 3

5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 3 4

4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3

5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5

4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 5

4 5 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

5 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 5 3 5 3 5
LAMPIRAN 13
KODING VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5
4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3
5 5 5 3 3 4 3 4 3 3 5
4 3 2 4 4 3 4 4 3 2 4
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3
4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5
5 5 5 3 4 3 4 5 4 4 5
5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5
3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3
5 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4
2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
2 4 4 4 5 3 5 5 5 4 3
5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5
4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3
3 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4
3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4
3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3
5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4
4 4 5 3 3 3 2 5 3 4 4
3 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4
4 4 4 4 3 5 4 5 3 5 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 3 4 5 5 3 4 3 1 3
3 4 3 4 5 5 3 4 3 1 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
4 2 3 2 2 3 2 3 4 4 2
4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
3 4 2 4 4 4 3 5 4 4 4
4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3
4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 3 4 5 3 4 5 4 3
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5
3 4 3 4 2 5 2 4 4 4 3
4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4
LAMPIRAN 13
KODING CROSSTABSS

CROSSTABS
/TABLES=Jenis_kelamin BY Usia
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 08:52:47

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.
Syntax CROSSTABS

/TABLES=Jenis_kelamin BY
Usia

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,03

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis_kelamin * Usia 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Jenis_kelamin * Usia Crosstabulation

Count

Usia

<17 tahun 17-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun Total

Jenis_kelamin Laki-laki 0 8 0 0 8

Perempuan 4 80 7 2 93

Total 4 88 7 2 101
CROSSTABS
/TABLES=Pendapatan BY Pekerjaan
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Notes

Output Created 17-JUN-2019 08:54:08

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.
Syntax CROSSTABS

/TABLES=Pendapatan BY
Pekerjaan

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,03

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pendapatan * Pekerjaan 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Pendapatan * Pekerjaan Crosstabulation

Count

Pekerjaan

Pelajar Mahasiswa Karyawan Wirausaha

Pendapatan <Rp 500.000 2 19 0 0

Rp 500.000-Rp 1.000.000 0 19 0 0

Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 0 11 3 0
>Rp 2.000.000 0 7 25 2

Total 2 56 28 2

Pendapatan * Pekerjaan Crosstabulation

Count

Pekerjaan

Lain-lain Total

Pendapatan <Rp 500.000 2 23

Rp 500.000-Rp 1.000.000 4 23

Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 2 16

>Rp 2.000.000 5 39

Total 13 101

CROSSTABS
/TABLES=Usia BY Jenis_produk
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:12:43

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>


N of Rows in Working Data 101
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Usia BY
Jenis_produk

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,03

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Warnings

The crosstabulation of Usia * Jenis_produk is empty.

CROSSTABS
/TABLES=Usia BY Jenis_produk
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:13:56

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Usia BY
Jenis_produk

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.


Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,03

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia * Jenis_produk 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Usia * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk

Bar soap Beauty oil Face mist Face oil Acne Blemish

Usia <17 tahun 0 0 1 1 0 0

17-25 tahun 24 11 14 12 19 1

26-35 tahun 2 0 1 0 2 1

36-45 tahun 1 0 0 0 0 0

Total 27 11 16 13 21 2

Usia * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk
Dull skin Hydration

Usia <17 tahun 0 2 4

17-25 tahun 1 6 88

26-35 tahun 0 1 7

36-45 tahun 1 0 2

Total 2 9 101

CROSSTABS
/TABLES=Jenis_produk BY Usia
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:14:59

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>


N of Rows in Working Data 101
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Jenis_produk BY
Usia

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,03

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis_produk * Usia 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Jenis_produk * Usia Crosstabulation


Count

Usia

<17 tahun 17-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun Total

Jenis_produk Bar soap 0 24 2 1 27

Beauty oil 0 11 0 0 11

Face mist 1 14 1 0 16

Face oil 1 12 0 0 13

Acne 0 19 2 0 21

Blemish 0 1 1 0 2

Dull skin 0 1 0 1 2

Hydration 2 6 1 0 9

Total 4 88 7 2 101

CROSSTABS
/TABLES=Jenis_produk BY Pendapatan
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes
Output Created 17-JUN-2019 09:15:47

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Jenis_produk BY
Pendapatan

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,13

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis_produk * Pendapatan 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Jenis_produk * Pendapatan Crosstabulation

Count

Pendapatan

Rp 500.000-Rp Rp 1.000.000-Rp
<Rp 500.000 1.000.000 2.000.000 >Rp 2.000.000

Jenis_produk Bar soap 6 5 4 12

Beauty oil 5 3 0 3

Face mist 1 3 2 10

Face oil 3 5 4 1

Acne 3 5 4 9

Blemish 0 0 1 1

Dull skin 1 0 0 1

Hydration 4 2 1 2

Total 23 23 16 39

Jenis_produk * Pendapatan Crosstabulation

Count

Total

Jenis_produk Bar soap 27

Beauty oil 11

Face mist 16
Face oil 13

Acne 21

Blemish 2

Dull skin 2

Hydration 9

Total 101

CROSSTABS
/TABLES=Media BY Pendapatan
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:16:52

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>


N of Rows in Working Data 101
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Media BY
Pendapatan

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,05

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Media * Pendapatan 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Media * Pendapatan Crosstabulation


Count

Pendapatan

Rp 500.000-Rp Rp 1.000.000-Rp
<Rp 500.000 1.000.000 2.000.000 >Rp 2.000.000 Total

Media Youtube 15 3 3 9 30

Website 2 5 2 8 17

Instagram 6 13 11 22 52

Line 0 2 0 0 2

Total 23 23 16 39 101

CROSSTABS
/TABLES=Media BY Jenis_produk
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:17:22

Comments

Input Active Dataset DataSet0


Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Media BY
Jenis_produk

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,14

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Media * Jenis_produk 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%


Media * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk

Bar soap Beauty oil Face mist Face oil Acne Blemish

Media Youtube 6 5 4 3 6 0

Website 6 0 4 1 4 0

Instagram 14 6 8 9 11 2

Line 1 0 0 0 0 0

Total 27 11 16 13 21 2

Media * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk

Dull skin Hydration

Media Youtube 1 5 30

Website 1 1 17

Instagram 0 2 52

Line 0 1 2

Total 2 9 101

CROSSTABS
/TABLES=Lama_penggunaan BY Usia
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:20:52

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Lama_penggunaan
BY Usia

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.


Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,03

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama_penggunaan * Usia 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Lama_penggunaan * Usia Crosstabulation

Count

Usia

<17 tahun 17-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun Total

Lama_penggunaan 0-1 tahun 3 68 4 1 76

1-4 tahun 1 14 2 1 18

>4 tahun 0 5 1 0 6

4,00 0 1 0 0 1

Total 4 88 7 2 101

CROSSTABS
/TABLES=Lama_penggunaan BY Jenis_produk
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:22:27

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.
Syntax CROSSTABS

/TABLES=Lama_penggunaan
BY Jenis_produk

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,06

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama_penggunaan * 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%


Jenis_produk

Lama_penggunaan * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk

Bar soap Beauty oil Face mist Face oil Acne

Lama_penggunaan 0-1 tahun 21 10 11 11 12

1-4 tahun 5 1 4 1 5
>4 tahun 1 0 1 0 4

4,00 0 0 0 1 0

Total 27 11 16 13 21

Lama_penggunaan * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk

Blemish Dull skin Hydration

Lama_penggunaan 0-1 tahun 2 1 8 76

1-4 tahun 0 1 1 18

>4 tahun 0 0 0 6

4,00 0 0 0 1

Total 2 2 9 101

CROSSTABS
/TABLES=Pendapatan BY Jenis_produk
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:42:23

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Pendapatan BY
Jenis_produk

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,05

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary


Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pendapatan * Jenis_produk 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Pendapatan * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk

Bar soap Beauty oil Face mist Face oil Acne

Pendapatan <Rp 500.000 6 5 1 3 3

Rp 500.000-Rp 1.000.000 5 3 3 5 5

Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 4 0 2 4 4

>Rp 2.000.000 12 3 10 1 9

Total 27 11 16 13 21

Pendapatan * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk

Blemish Dull skin Hydration

Pendapatan <Rp 500.000 0 1 4 23

Rp 500.000-Rp 1.000.000 0 0 2 23

Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 1 0 1 16

>Rp 2.000.000 1 1 2 39

Total 2 2 9 101

CROSSTABS
/TABLES=Lama_penggunaan BY Usia
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:53:00

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are


based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.
Syntax CROSSTABS

/TABLES=Lama_penggunaan
BY Usia

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,02

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama_penggunaan * Usia 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%

Lama_penggunaan * Usia Crosstabulation

Count

Usia

<17 tahun 17-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun Total

Lama_penggunaan 0-1 tahun 3 68 4 1 76

1-4 tahun 1 14 2 1 18

>4 tahun 0 6 1 0 7
Total 4 88 7 2 101

CROSSTABS
/TABLES=Lama_penggunaan BY Jenis_produk
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 17-JUN-2019 09:54:43

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 101


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.
Cases Used Statistics for each table are
based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=Lama_penggunaan
BY Jenis_produk

/FORMAT=AVALUE
TABLES

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,03

Dimensions Requested 2

Cells Available 349496

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama_penggunaan * 101 100,0% 0 0,0% 101 100,0%


Jenis_produk

Lama_penggunaan * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk
Bar soap Beauty oil Face mist Face oil Acne

Lama_penggunaan 0-1 tahun 21 10 11 11 12

1-4 tahun 5 1 4 1 5

>4 tahun 1 0 1 1 4

Total 27 11 16 13 21

Lama_penggunaan * Jenis_produk Crosstabulation

Count

Jenis_produk

Blemish Dull skin Hydration

Lama_penggunaan 0-1 tahun 2 1 8 76

1-4 tahun 0 1 1 18

>4 tahun 0 0 0 7

Total 2 2 9 101
LAMPIRAN 14

LAMPIRAN 15
OUTPUT ANALISIS DATA DESKRIPTIF

Variabel Green Perceived Quality


item_1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 46 45,5 45,5 45,5
4 43 42,6 42,6 88,1
3 11 10,9 10,9 99,0
2 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 31 30,7 30,7 30,7
4 44 43,6 43,6 74,3
3 19 18,8 18,8 93,1
2 6 5,9 5,9 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 33 32,7 32,7 32,7
4 37 36,6 36,6 69,3
3 25 24,8 24,8 94,1
2 4 4,0 4,0 98,0
1 2 2,0 2,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 30 29,7 29,7 29,7
4 48 47,5 47,5 77,2
3 15 14,9 14,9 92,1
2 5 5,0 5,0 97,0
1 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 29 28,7 28,7 28,7
4 33 32,7 32,7 61,4
3 29 28,7 28,7 90,1
2 9 8,9 8,9 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 36 35,6 35,6 35,6
4 29 28,7 28,7 64,4
3 25 24,8 24,8 89,1
2 10 9,9 9,9 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 38 37,6 37,6 37,6
4 38 37,6 37,6 75,2
3 24 23,8 23,8 99,0
2 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 36 35,6 35,6 35,6
4 43 42,6 42,6 78,2
3 21 20,8 20,8 99,0
2 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 26 25,7 25,7 25,7
4 42 41,6 41,6 67,3
3 23 22,8 22,8 90,1
2 10 9,9 9,9 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 30 29,7 29,7 29,7
4 45 44,6 44,6 74,3
3 23 22,8 22,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 38 37,6 37,6 37,6
4 43 42,6 42,6 80,2
3 19 18,8 18,8 99,0
2 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 34 33,7 33,7 33,7
4 43 42,6 42,6 76,2
3 22 21,8 21,8 98,0
2 2 2,0 2,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_13
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 33 32,7 32,7 32,7

4 39 38,6 38,6 71,3


3 26 25,7 25,7 97,0
2 2 2,0 2,0 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_14
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 36 35,6 35,6 35,6

4 43 42,6 42,6 78,2


3 21 20,8 20,8 99,0
2 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
Variabel E-Wom Adoption
item_15
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 31 30,7 30,7 30,7
4 54 53,5 53,5 84,2
3 16 15,8 15,8 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_16
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 28 27,7 27,7 27,7

4 52 51,5 51,5 79,2


3 16 15,8 15,8 95,0
2 5 5,0 5,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_17
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 24 23,8 23,8 23,8

4 52 51,5 51,5 75,2

3 23 22,8 22,8 98,0


2 2 2,0 2,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_18
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 24 23,8 23,8 23,8

4 54 53,5 53,5 77,2

3 21 20,8 20,8 98,0


2 2 2,0 2,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_19
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 29 28,7 28,7 28,7
4 47 46,5 46,5 75,2
3 23 22,8 22,8 98,0
2 2 2,0 2,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
item_20
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 27 26,7 26,7 26,7
4 49 48,5 48,5 75,2
3 22 21,8 21,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_21
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 29 28,7 28,7 28,7

4 46 45,5 45,5 74,3


3 26 25,7 25,7 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_22
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 28 27,7 27,7 27,7

4 45 44,6 44,6 72,3

3 25 24,8 24,8 97,0


2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_23
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 23 22,8 22,8 22,8
4 52 51,5 51,5 74,3
3 22 21,8 21,8 96,0
2 4 4,0 4,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_24
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 22 21,8 21,8 21,8
4 54 53,5 53,5 75,2
3 22 21,8 21,8 97,0
2 2 2,0 2,0 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
item_25
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 27 26,7 26,7 26,7
4 53 52,5 52,5 79,2
3 18 17,8 17,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_26
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 23 22,8 22,8 22,8
4 49 48,5 48,5 71,3
3 29 28,7 28,7 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_27
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 31 30,7 30,7 30,7
4 53 52,5 52,5 83,2
3 14 13,9 13,9 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_28
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 20 19,8 19,8 19,8
4 55 54,5 54,5 74,3
3 25 24,8 24,8 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_29
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 23 22,8 22,8 22,8

4 51 50,5 50,5 73,3


3 24 23,8 23,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
item_30

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 24 23,8 23,8 23,8

4 49 48,5 48,5 72,3


3 25 24,8 24,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_32
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 19 18,8 18,8 18,8
4 53 52,5 52,5 71,3
3 24 23,8 23,8 95,0
2 4 4,0 4,0 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_33
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 22 21,8 21,8 21,8
4 52 51,5 51,5 73,3
3 25 24,8 24,8 98,0
2 1 1,0 1,0 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_31
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 27 26,7 26,7 26,7
4 46 45,5 45,5 72,3
3 22 21,8 21,8 94,1
2 5 5,0 5,0 99,0
1 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
Variabel Keputusan Pembelian
item_34
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 34 33,7 33,7 33,7
4 43 42,6 42,6 76,2
3 21 20,8 20,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_35
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 24 23,8 23,8 23,8
4 56 55,4 55,4 79,2
3 19 18,8 18,8 98,0
2 2 2,0 2,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_36
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 32 31,7 31,7 31,7
4 46 45,5 45,5 77,2
3 19 18,8 18,8 96,0
2 4 4,0 4,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
item_37
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 25 24,8 24,8 24,8
4 50 49,5 49,5 74,3
3 23 22,8 22,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_38
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 22 21,8 21,8 21,8
4 54 53,5 53,5 75,2
3 22 21,8 21,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_39
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 26 25,7 25,7 25,7
4 55 54,5 54,5 80,2
3 19 18,8 18,8 99,0
2 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
item_41
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 24 23,8 23,8 23,8
4 54 53,5 53,5 77,2
3 20 19,8 19,8 97,0
2 3 3,0 3,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_42
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 31 30,7 30,7 30,7
4 44 43,6 43,6 74,3
3 25 24,8 24,8 99,0
2 1 1,0 1,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_43
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 20 19,8 19,8 19,8
4 58 57,4 57,4 77,2
3 18 17,8 17,8 95,0
2 3 3,0 3,0 98,0
1 2 2,0 2,0 100,0
Total 101 100,0 100,0

item_44
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 5 30 29,7 29,7 29,7
4 43 42,6 42,6 72,3
3 26 25,7 25,7 98,0
2 2 2,0 2,0 100,0
Total 101 100,0 100,0
LAMPIRAN 16
OUTPUT ANALISIS DATA VERIFIKATIF
Assessment of normality (Group number 1)

Critical Critical
Variable Min Max Skew Kurtosis
Ratio Ratio
BIO 13.000 30.000 ,444 1,822 ,183 ,376
REUSA 6.000 10.000 ,151 ,618 1.075 2.205
DURA 4.000 10.000 ,377 1.547 ,263 ,540
REGAR 11.000 20.000 ,174 ,715 ,775 1.590
IQ 9.000 20.000 ,213 ,874 ,296 ,607
IC 11.000 20.000 ,133 ,546 ,686 1.407
IU 9.000 20.000 ,352 1.443 ,060 ,123
SMQ 15.000 35.000 ,493 2,024 ,596 1.223
FTN 6.000 15.000 ,407 1.669 ,387 ,793
TP 9.000 20.000 ,297 1.220 ,154 ,317
UP 10.000 20.000 ,211 ,866 ,512 ,1.050
Multivariate 16.922 5.028

Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2


18 27,140 ,004 ,358
24 24,205 ,012 ,338
61 23,872 ,013 ,152
31 23,301 ,016 ,080
89 21,996 ,024 ,102
80 21,416 ,029 ,077
22 20,949 ,034 ,056
66 20,940 ,034 ,022
40 20,163 ,043 ,031
92 19,766 ,049 ,025
86 19,413 ,054 ,021
9 19,253 ,057 ,012
74 18,995 ,061 ,009
75 18,995 ,061 ,003
72 18,711 ,066 ,003
13 18,649 ,068 ,001
55 18,303 ,075 ,001
30 18,048 ,080 ,001
81 17,323 ,099 ,004
36 16,099 ,137 ,057
38 15,694 ,153 ,085
85 15,385 ,166 ,103
69 14,976 ,184 ,155
45 14,557 ,204 ,231
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
87 14,279 ,218 ,269
98 14,246 ,220 ,211
67 14,068 ,229 ,212
27 13,226 ,279 ,552
28 13,213 ,280 ,471
7 13,132 ,285 ,430
97 13,054 ,290 ,388
42 12,865 ,302 ,411
1 12,791 ,307 ,371
15 12,695 ,314 ,345
35 12,486 ,328 ,383
83 12,443 ,331 ,330
91 12,430 ,332 ,264
4 12,149 ,353 ,344
50 11,987 ,365 ,362
23 11,928 ,369 ,321
54 11,901 ,371 ,266
93 11,800 ,379 ,252
26 11,738 ,384 ,220
48 11,657 ,390 ,200
79 11,615 ,393 ,165
46 11,456 ,406 ,180
70 11,427 ,408 ,143
63 11,375 ,412 ,119
52 11,334 ,416 ,095
65 10,745 ,465 ,305
47 10,690 ,470 ,270
12 10,686 ,470 ,210
96 10,647 ,473 ,175
49 10,550 ,482 ,167
8 10,477 ,488 ,150
99 10,443 ,491 ,120
5 10,301 ,504 ,131
95 10,286 ,505 ,097
41 9,871 ,542 ,227
68 9,509 ,575 ,389
21 9,198 ,604 ,540
3 9,164 ,607 ,485
10 8,928 ,629 ,583
64 8,879 ,633 ,540
19 8,838 ,637 ,489
84 8,646 ,655 ,555
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
20 7,860 ,726 ,933
94 7,539 ,754 ,974
58 7,129 ,789 ,995
53 7,118 ,789 ,992
39 7,086 ,792 ,988
73 6,981 ,801 ,988
25 6,941 ,804 ,982
78 6,753 ,819 ,988
51 6,165 ,862 1,000
56 5,593 ,899 1,000
71 5,572 ,900 1,000
59 5,542 ,902 1,000
34 5,483 ,906 1,000
29 5,480 ,906 1,000
60 5,443 ,908 1,000
101 4,878 ,937 1,000
57 4,775 ,942 1,000
16 4,718 ,944 1,000
82 4,547 ,951 1,000
100 4,547 ,951 1,000
32 4,355 ,958 1,000
90 4,234 ,963 1,000
11 4,218 ,963 1,000
17 4,113 ,967 1,000
2 3,809 ,975 1,000
76 3,624 ,980 1,000
43 3,467 ,983 1,000
44 3,467 ,983 1,000
33 3,144 ,989 1,000
37 3,063 ,990 ,999
14 2,274 ,997 1,000
77 2,005 ,998 1,000
88 ,900 1,000 1,000
6 ,548 1,000 1,000

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate
KP <--- GPQ ,102
KP <--- EWOMADP ,880
BIO <--- GPQ ,805
REUSA <--- GPQ ,696
Estimate
DURA <--- GPQ ,555
REGAR <--- GPQ ,808
IQ <--- EWOMADP ,856
IC <--- EWOMADP ,901
IU <--- EWOMADP ,917
SMQ <--- EWOMADP ,815
FTN <--- KP ,873
TP <--- KP ,797
UP <--- KP ,832

Your model contains the following variables (Group number 1)

Observed, endogenous variables


BIO
REUSA
DURA
REGAR
IQ
IC
IU
SMQ
FTN
TP
UP
Unobserved, endogenous variables
GPQ
EWOMADP
KP
Unobserved, exogenous variables
e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
e8
e9
e10
e11
e12
e13
e14

Parameter Summary (Group number 1)


Weight Covariance Variance Mean Intercept Tota
s s s s s l
Fixed 17 0 0 0 0 17
Labeled 0 0 0 0 0 0
Unlabele
10 0 14 0 0 24
d
Total 27 0 14 0 0 41
Sample Covariances (Group number 1)

UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO


UP 6,415
TP 4,596 5,859
FTN 3,729 3,327 3,975
SMQ 7,015 6,892 5,684 16,612
IU 4,140 3,675 3,678 7,266 5,756
IC 3,968 3,827 3,518 7,017 4,922 6,040
IQ 3,589 3,337 3,324 6,658 4,378 4,655 5,567
REGAR 3,782 3,384 3,228 5,596 3,883 4,294 4,181 5,992
DURA 1,080 1,025 1,077 2,098 1,739 1,590 1,635 1,565 2,078
REUSA 1,252 1,359 1,202 2,921 1,845 2,048 1,868 1,824 ,794 1,773
BIO 4,425 4,449 4,588 8,166 5,240 5,907 5,427 6,222 2,516 2,952 15,435
Condition number = 69,872
Eigenvalues
50,221 8,901 4,107 3,517 1,875 1,632 1,452 1,192 1,088 ,799 ,719
Determinant of sample covariance matrix = 21365,870

Notes for Model (Default model)


Computation of degrees of freedom (Default model)

Number of distinct sample moments: 66


Number of distinct parameters to be estimated: 24
Degrees of freedom (66 - 24): 42
Result (Default model)

Minimum was achieved


Chi-square = 162,377
Degrees of freedom = 42
Probability level = ,000

Estimates (Group number 1 - Default model)


Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
KP <--- GPQ ,054 ,063 ,856 ,392 par_9
KP <--- EWOMADP ,725 ,105 6,906 *** par_10
BIO <--- GPQ 1,000
REUSA <--- GPQ ,293 ,044 6,621 *** par_1
DURA <--- GPQ ,253 ,048 5,222 *** par_2
REGAR <--- GPQ ,625 ,086 7,269 *** par_3
IQ <--- EWOMADP 1,000
IC <--- EWOMADP 1,096 ,088 12,448 *** par_4
IU <--- EWOMADP 1,089 ,086 12,643 *** par_5
SMQ <--- EWOMADP 1,645 ,160 10,251 *** par_6
FTN <--- KP 1,000
TP <--- KP 1,117 ,111 10,099 *** par_7
UP <--- KP 1,215 ,112 10,889 *** par_8
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate
KP <--- GPQ ,102
KP <--- EWOMADP ,880
BIO <--- GPQ ,805
REUSA <--- GPQ ,696
DURA <--- GPQ ,555
REGAR <--- GPQ ,808
IQ <--- EWOMADP ,856
IC <--- EWOMADP ,901
IU <--- EWOMADP ,917
SMQ <--- EWOMADP ,815
FTN <--- KP ,873
TP <--- KP ,797
UP <--- KP ,832
Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label


e12 10,006 2,286 4,376 *** par_11
e14 4,082 ,773 5,283 *** par_12
e13 ,594 ,173 3,433 *** par_13
e1 5,429 1,281 4,237 *** par_14
e2 ,915 ,162 5,637 *** par_15
e3 1,437 ,224 6,425 *** par_16
e4 2,079 ,509 4,081 *** par_17
e5 1,485 ,256 5,803 *** par_18
e6 1,141 ,224 5,104 *** par_19
e7 ,915 ,195 4,692 *** par_20
e8 5,565 ,910 6,118 *** par_21
Estimate S.E. C.R. P Label
e9 ,861 ,188 4,571 *** par_22
e10 1,977 ,353 5,595 *** par_23
e11 1,819 ,351 5,182 *** par_24
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate
EWOMADP ,000
GPQ ,000
KP ,785
UP ,692
TP ,635
FTN ,763
SMQ ,665
IU ,841
IC ,811
IQ ,733
REGAR ,653
DURA ,308
REUSA ,484
BIO ,648
Matrices (Group number 1 - Default model)
Implied (for all variables) Covariances (Group number 1 - Default model)
EWOMADP GPQ KP UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO
EWOMADP 4,082
GPQ ,000 10,006
KP 2,958 ,539 2,766
UP 3,593 ,654 3,360 5,901
TP 3,302 ,601 3,088 3,752 5,425
FTN 2,958 ,539 2,766 3,360 3,088 3,626
SMQ 6,715 ,000 4,866 5,911 5,432 4,866 16,612
IU 4,445 ,000 3,221 3,913 3,596 3,221 7,313 5,756
IC 4,472 ,000 3,240 3,937 3,618 3,240 7,356 4,870 6,040
IQ 4,082 ,000 2,958 3,593 3,302 2,958 6,715 4,445 4,472 5,567
REGAR ,000 6,258 ,337 ,409 ,376 ,337 ,000 ,000 ,000 ,000 5,992
DURA ,000 2,531 ,136 ,166 ,152 ,136 ,000 ,000 ,000 ,000 1,583 2,078
REUSA ,000 2,931 ,158 ,192 ,176 ,158 ,000 ,000 ,000 ,000 1,833 ,741 1,773
BIO ,000 10,006 ,539 ,654 ,601 ,539 ,000 ,000 ,000 ,000 6,258 2,531 2,931 15,435
Implied (for all variables) Correlations (Group number 1 - Default model)
EWOMADP GPQ KP UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO
EWOMADP 1,000
GPQ ,000 1,000
KP ,880 ,102 1,000
UP ,732 ,085 ,832 1,000
TP ,702 ,082 ,797 ,663 1,000
FTN ,769 ,089 ,873 ,726 ,696 1,000
SMQ ,815 ,000 ,718 ,597 ,572 ,627 1,000
IU ,917 ,000 ,807 ,671 ,644 ,705 ,748 1,000
IC ,901 ,000 ,793 ,659 ,632 ,692 ,734 ,826 1,000
IQ ,856 ,000 ,754 ,627 ,601 ,658 ,698 ,785 ,771 1,000
REGAR ,000 ,808 ,083 ,069 ,066 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 1,000
DURA ,000 ,555 ,057 ,047 ,045 ,050 ,000 ,000 ,000 ,000 ,449 1,000
REUSA ,000 ,696 ,071 ,059 ,057 ,062 ,000 ,000 ,000 ,000 ,562 ,386 1,000
BIO ,000 ,805 ,082 ,069 ,066 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 ,651 ,447 ,560 1,000
Implied Covariances (Group number 1 - Default model)
UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO
UP 5,901
TP 3,752 5,425
FTN 3,360 3,088 3,626
SMQ 5,911 5,432 4,866 16,612
IU 3,913 3,596 3,221 7,313 5,756
IC 3,937 3,618 3,240 7,356 4,870 6,040
IQ 3,593 3,302 2,958 6,715 4,445 4,472 5,567
REGAR ,409 ,376 ,337 ,000 ,000 ,000 ,000 5,992
DURA ,166 ,152 ,136 ,000 ,000 ,000 ,000 1,583 2,078
REUSA ,192 ,176 ,158 ,000 ,000 ,000 ,000 1,833 ,741 1,773
BIO ,654 ,601 ,539 ,000 ,000 ,000 ,000 6,258 2,531 2,931 15,435
Implied Correlations (Group number 1 - Default model)
UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO
UP 1,000
TP ,663 1,000
FTN ,726 ,696 1,000
SMQ ,597 ,572 ,627 1,000
IU ,671 ,644 ,705 ,748 1,000
IC ,659 ,632 ,692 ,734 ,826 1,000
IQ ,627 ,601 ,658 ,698 ,785 ,771 1,000
REGAR ,069 ,066 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 1,000
DURA ,047 ,045 ,050 ,000 ,000 ,000 ,000 ,449 1,000
REUSA ,059 ,057 ,062 ,000 ,000 ,000 ,000 ,562 ,386 1,000
BIO ,069 ,066 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 ,651 ,447 ,560 1,000
Residual Covariances (Group number 1 - Default model)
UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO
UP ,514
TP ,845 ,434
FTN ,369 ,240 ,348
SMQ 1,104 1,459 ,818 ,000
IU ,227 ,078 ,457 -,047 ,000
IC ,031 ,209 ,278 -,339 ,052 ,000
IQ -,005 ,035 ,366 -,057 -,067 ,183 ,000
REGAR 3,372 3,008 2,891 5,596 3,883 4,294 4,181 ,000
DURA ,914 ,873 ,941 2,098 1,739 1,590 1,635 -,018 ,000
REUSA 1,060 1,183 1,044 2,921 1,845 2,048 1,868 -,008 ,053 ,000
BIO 3,771 3,847 4,050 8,166 5,240 5,907 5,427 -,036 -,015 ,021 ,000
Standardized Residual Covariances (Group number 1 - Default model)
UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO
UP ,616
TP 1,244 ,566
FTN ,645 ,443 ,679
SMQ ,957 1,334 ,893 ,000
IU ,323 ,118 ,818 -,038 ,000
IC ,043 ,309 ,489 -,273 ,068 ,000
IQ -,007 ,054 ,681 -,048 -,093 ,250 ,000
REGAR 5,658 5,264 6,186 5,609 6,612 7,137 7,240 ,000
DURA 2,609 2,598 3,422 3,572 5,030 4,487 4,807 -,045 ,000
REUSA 3,271 3,808 4,108 5,382 5,776 6,258 5,946 -,023 ,256 ,000
BIO 3,942 4,195 5,399 5,100 5,559 6,118 5,855 -,031 -,024 ,035 ,000
Factor Score Weights (Group number 1 - Default model)
UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO
EWOMADP ,044 ,037 ,077 ,069 ,278 ,224 ,157 -,005 -,003 -,005 -,003
GPQ ,020 ,017 ,035 -,004 -,018 -,015 -,010 ,491 ,287 ,522 ,300
KP ,169 ,143 ,294 ,020 ,079 ,063 ,045 ,009 ,005 ,010 ,006
Total Effects (Group number 1 - Default model)

EWOMADP GPQ KP
KP ,725 ,054 ,000
EWOMADP GPQ KP
UP ,880 ,065 1,215
TP ,809 ,060 1,117
FTN ,725 ,054 1,000
SMQ 1,645 ,000 ,000
IU 1,089 ,000 ,000
IC 1,096 ,000 ,000
IQ 1,000 ,000 ,000
REGAR ,000 ,625 ,000
DURA ,000 ,253 ,000
REUSA ,000 ,293 ,000
BIO ,000 1,000 ,000
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

EWOMADP GPQ KP
KP ,880 ,102 ,000
UP ,732 ,085 ,832
TP ,702 ,082 ,797
FTN ,769 ,089 ,873
SMQ ,815 ,000 ,000
IU ,917 ,000 ,000
IC ,901 ,000 ,000
IQ ,856 ,000 ,000
REGAR ,000 ,808 ,000
DURA ,000 ,555 ,000
REUSA ,000 ,696 ,000
BIO ,000 ,805 ,000
Direct Effects (Group number 1 - Default model)

EWOMADP GPQ KP
KP ,725 ,054 ,000
UP ,000 ,000 1,215
TP ,000 ,000 1,117
FTN ,000 ,000 1,000
SMQ 1,645 ,000 ,000
IU 1,089 ,000 ,000
IC 1,096 ,000 ,000
IQ 1,000 ,000 ,000
REGAR ,000 ,625 ,000
DURA ,000 ,253 ,000
REUSA ,000 ,293 ,000
BIO ,000 1,000 ,000
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
EWOMADP GPQ KP
KP ,880 ,102 ,000
UP ,000 ,000 ,832
TP ,000 ,000 ,797
FTN ,000 ,000 ,873
SMQ ,815 ,000 ,000
IU ,917 ,000 ,000
IC ,901 ,000 ,000
IQ ,856 ,000 ,000
REGAR ,000 ,808 ,000
DURA ,000 ,555 ,000
REUSA ,000 ,696 ,000
BIO ,000 ,805 ,000
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

EWOMADP GPQ KP
KP ,000 ,000 ,000
UP ,880 ,065 ,000
TP ,809 ,060 ,000
FTN ,725 ,054 ,000
SMQ ,000 ,000 ,000
IU ,000 ,000 ,000
IC ,000 ,000 ,000
IQ ,000 ,000 ,000
REGAR ,000 ,000 ,000
DURA ,000 ,000 ,000
REUSA ,000 ,000 ,000
BIO ,000 ,000 ,000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

EWOMADP GPQ KP
KP ,000 ,000 ,000
UP ,732 ,085 ,000
TP ,702 ,082 ,000
FTN ,769 ,089 ,000
SMQ ,000 ,000 ,000
IU ,000 ,000 ,000
IC ,000 ,000 ,000
IQ ,000 ,000 ,000
REGAR ,000 ,000 ,000
DURA ,000 ,000 ,000
REUSA ,000 ,000 ,000
BIO ,000 ,000 ,000
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change


e12 <--> e14 61,898 5,660
e10 <--> e11 5,488 ,531
e8 <--> e13 7,487 ,720
e8 <--> e10 6,306 ,964
e5 <--> e12 4,309 ,953
e4 <--> e14 10,749 1,181
e4 <--> e13 4,082 ,370
e3 <--> e7 4,959 ,318
e2 <--> e13 5,568 -,260
Variances: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change


Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change


EWOMADP <--- GPQ 61,898 ,566
GPQ <--- EWOMADP 61,898 1,387
SMQ <--- TP 4,579 ,230
IU <--- DURA 4,013 ,159
IC <--- REUSA 4,255 ,190
IQ <--- GPQ 4,309 ,095
IQ <--- REGAR 5,057 ,122
REGAR <--- EWOMADP 10,749 ,289
REGAR <--- KP 13,355 ,399
REGAR <--- UP 14,266 ,269
REGAR <--- TP 8,303 ,214
REGAR <--- FTN 10,229 ,291
REGAR <--- IU 7,310 ,195
REGAR <--- IC 9,400 ,216
REGAR <--- IQ 11,673 ,251
REUSA <--- SMQ 4,383 ,053
REUSA <--- IC 4,534 ,090

Negative Smallest
Iteration Condition # Diameter F NTries Ratio
eigenvalues eigenvalue
0 e 6 -,719 9999,000 888,520 0 9999,000
1 e* 8 -,335 2,965 453,165 20 ,370
2 e 4 -,242 ,548 327,298 6 ,957
3 e 1 -,030 ,697 223,520 5 ,837
4 e 0 958,411 ,481 187,108 5 ,665
5 e 0 96,783 ,630 173,821 4 ,000
6 e 0 40,763 ,458 163,688 1 ,976
7 e 0 49,173 ,064 162,404 1 1,078
8 e 0 49,884 ,012 162,377 1 1,022
Negative Smallest
Iteration Condition # Diameter F NTries Ratio
eigenvalues eigenvalue
9 e 0 49,261 ,000 162,377 1 1,001

p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
p
,
a
0
r
0
_
2
1
p
, ,
a
0 0
r
0 0
_
1 2
2
p
, , ,
a
0 0 0
r
0 0 0
_
2 1 7
3
p
, , , ,
a
0 0 0 0
r
0 0 0 0
_
0 0 0 8
4
p
, , , , ,
a
0 0 0 0 0
r
0 0 0 0 0
_
0 0 0 5 7
5
p
, , , , , ,
a
0 0 0 0 0 0
r
0 0 0 0 0 2
_
0 0 0 7 7 6
6
p
, , , , , , ,
a
0 0 0 0 0 0 0
r
0 0 0 0 0 0 1
_
0 0 0 0 0 0 2
7
p
, , , , , , , ,
a
0 0 0 0 0 0 0 0
r
0 0 0 0 0 0 0 1
_
0 0 0 0 0 0 6 2
8
p -
, , , , , , , ,
a ,
0 0 0 0 0 0 0 0
r 0
0 0 0 0 0 0 0 0
_ 0
0 0 1 0 0 0 0 4
9 1
p
- - - -
a , , , , , ,
, , , ,
r 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0
1 0 0 3 3 5 1
1 3 3 4
0
p
- - - - - - 5
a , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 2
_ 0 0 0 0
5 4 1 0 0 1 2
1 0 0 0 2
0 3 8 1 1 0 8
1
p , , , - - - , , , - , ,
a 0 0 0 , , , 0 0 0 , 0 5
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
_ 0 0 0 3 3 5 0 0 0 2 1 7
1 5 6 4 3
2
p
- - - -
a , , , , , , , , ,
, , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 3 0
2 3 3 2
3
p -
- - 1
a , , , , , , , , , 1 ,
, , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 , 0
0 0 6
_ 1 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 4
1 8 5 0 0 0 0 1 1 4 5 0
2 1 2
4 2
p
- - -
a , , , , , , , , , , , ,
, , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 2 5 0 0 6
2 2 5
5
p
- - -
a , , , , , , , , , , , , ,
, , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
2 1 1
6
p
- - - - - - -
a , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2
0 0 0 0 2 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5
0 0 2 0 1 1 0
1 0 0 0 0 0 8 5 1 0 9
1 1 1 7 5 1 7
7
p
- - - -
a , , , , , , , , , , , , , ,
, , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
0 2 0 0
1 0 0 0 2 4 5 0 0 0 2 1 0 0 5
1 1 3 1
8
p
- - -
a , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
0 0 0
1 0 0 0 1 3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 0
2 3 5
9
p
- - - - - -
a , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 1 0 0 0 7 0 0 0 2 8
3 1 1 2 7 4
0
p
- - - - - - - - -
a , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
0 0 0 0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
1 0 0 0 0 0 0 2 1
2 0 0 0 2 0 2 1 8 4 1 1 8
7 1 1 5 1 2 8 7 2
1
p
- - - - - - -
a , , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 6 6 0 3 0 1 0 2 5
1 2 3 2 1 1 3
2
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
p
- - - - - - -
a , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 1
2 0 0 0 0 0 0 1 2 2 0 1 0 0 2 6 5
9 5 6 2 1 3 6
3
p
- - - - - - -
a , , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
0 1 1 0 0 0 1
2 0 0 0 0 0 0 2 2 5 0 1 0 0 1 1 9 3
5 0 1 5 1 1 5
4

p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
p 1
a ,
r 0
_ 0
1 0
p 1
,
a ,
3
r 0
1
_ 0
9
2 0
p 1
, ,
a ,
4 3
r 0
3 4
_ 0
4 8
3 0
p - 1
, ,
a , ,
0 0
r 0 0
0 0
_ 0 0
0 2
4 1 0
p - - 1
, ,
a , , ,
0 6
r 0 0 0
0 2
_ 0 0 0
4 4
5 3 2 0
p 1
, , , , ,
a ,
0 0 0 4 5
r 0
0 0 0 9 2
_ 0
0 1 1 0 3
6 0
p - 1
, , , , ,
a , ,
0 0 0 0 0
r 0 0
0 0 0 0 0
_ 0 0
9 5 0 6 7
7 7 0
p - 1
, , , , , ,
a , ,
0 0 0 0 0 4
r 0 0
1 0 0 0 0 5
_ 0 0
1 7 1 5 5 4
8 3 0
p - - - - - 1
, , ,
a , , , , , ,
1 0 0
r 0 0 0 0 0 0
6 1 2
_ 4 2 0 6 8 0
0 1 9
9 5 0 9 9 5 0
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
p
- - - - 1
a , , , , ,
, , , , ,
r 0 0 3 3 3
0 2 2 6 0
_ 5 3 2 4 0
7 4 5 6 0
1 7 5 4 0 3
7 6 7 0 0
0
p
- - - - - - - - 1
a , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0
4 3 5 0 0 0 0 0 0
_ 0 0
9 8 9 0 0 0 0 6 0
1 0 9
1 7 9 1 1 3 5 8 0
1
p
- - - - - - - - 1
a , , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0 0
0 5 5 4 0 0 0 2 0
_ 0 0 0
0 1 4 3 0 0 0 8 0
1 1 1 0
2 5 1 4 1 1 9 8 0
2
p
- - - - - - 1
a , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 1 0
0 0 1 1 0 0 0
_ 0 0 0 1 0 2
1 5 6 5 8 0 0
1 3 2 1 0 3 1
2 7 7 6 9 1 0
3
p
- - - 1
a , , , , , , , , , ,
, , , ,
r 3 2 4 0 0 0 0 0 0 0
0 3 0 0
_ 1 4 5 0 0 0 0 0 4 0
1 5 0 0
1 5 9 4 1 1 1 6 8 8 2
7 9 1 0
4
p
- - - - - - - - 1
a , , , , , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 1 0
2 0 0 0 1 0 0 0 0
_ 3 0 0 0 5 3
5 4 1 1 0 0 0 7 0
1 1 2 5 0 4 9
8 1 0 1 2 2 4 0 0
5
p
- - - - - - - - 1
a , , , , , , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0
_ 1 0 0 0 6 2 1
2 7 0 0 4 0 0 3 0
1 1 0 3 0 6 1 9
8 2 3 4 5 1 2 8 0
6
p
- - - - - - - - - - - 1
a , , , , ,
, , , , , , , , , , , ,
r 0 0 1 1 0
0 0 4 0 0 0 2 0 3 1 0 0
_ 0 0 4 8 0
5 5 6 0 0 0 2 0 2 3 5 0
1 6 6 6 4 3
5 6 8 3 8 1 0 1 9 4 9 0
7
p
- - - - - - 1
a , , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0
_ 0 1 6 2 0 0 2 6 0 0 0
0 0 0 0 6 0 0
1 5 1 6 0 2 3 6 9 2 6 3
3 2 1 8 4 9 0
8
p
- - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
_ 0 4 7 5 0 0 0 5
0 0 1 1 1 0 1 2 0 0 0
1 0 7 4 6 1 1 2 8
1 2 3 8 2 4 9 1 2 1 0
9
p , , , , , , , , ,
- - - - - - - - - - 1
a 0 0 0 0 0 0 0 0 0
, , , , , , , , , , ,
r 0 0 3 1 2 0 4 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
_ 7 7 1 7 0 0 7 1 6
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
2 0 2 9 1 7 5 1 0 4 9 0
0 7 9 9 7 1 2 1 7 3 6 0
p
- - - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
_ 0 2 0 4 0 1 8 0 0
0 0 1 1 0 5 0 0 3 3 6 0
2 2 3 3 2 0 2 8 4 3
3 3 8 4 8 6 1 5 6 0 9 0
1
p
- - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
_ 1 1 0 0 1 8 8 1 1 0 4
0 8 8 0 0 6 1 0 2 1 0
2 7 0 1 9 0 5 3 2 0 5 1
9 9 2 7 2 7 8 6 6 9 0
2
p
- - - - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 2 0
_ 0 1 3 6 0 0 1 0 2 1
0 0 0 0 4 3 9 0 0 0 4 3 0
2 1 0 9 2 3 1 0 3 2 8
8 4 7 8 3 9 7 5 7 2 0 3 0
3
p
- - - - - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0 2 0
_ 0 7 5 0 0 1 0 0 0 5
1 0 0 0 0 3 6 7 1 0 0 0 2 0
2 0 2 4 6 1 3 5 9 4 0
2 8 2 4 3 6 5 4 0 6 4 9 0 0
4

p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
p
,
a
0
r
0
_
0
1
p -
,
a ,
0
r 7
0
_ 3
0
2 7
p 4 4
,
a , ,
0
r 2 5
0
_ 7 0
0
3 3 0
p 8 8 3
,
a , , ,
0
r 1 3 8
0
_ 4 8 2
0
4 6 7 4
p 8 8 3 -
,
a , , , ,
0
r 2 4 8 0
0
_ 1 5 1 8
0
5 1 1 6 6
p 8 8 5 3 4
,
a , , , , ,
0
r 1 3 6 9 0
0
_ 2 0 0 2 6
0
6 4 6 2 0 6
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
-
p 6 7 3
, , 2 ,
a , , ,
1 1 , 0
r 9 1 5
4 9 7 0
_ 3 6 0
9 6 2 0
7 7 7 5
1
-
p 7 7 4
, , 2 , ,
a , , ,
8 8 , 8 0
r 7 9 1
4 9 2 4 0
_ 1 2 8
2 2 0 8 0
8 0 8 7
5
- - - - - - - -
p
3 2 5 9 9 9 8 8 ,
a
, , , , , , , , 0
r
0 4 8 6 8 2 1 7 0
_
4 8 2 8 4 0 1 5 0
9
5 5 6 2 0 3 7 3
p - - - - -
3 4 4
a , 3 3 5 2 2 ,
, , ,
r 7 , , , , , 0
8 1 3
_ 0 2 2 6 3 8 0
7 3 5
1 5 8 8 4 0 5 0
1 7 9
0 2 8 9 4 6
p
4 4 4 3 3 3 3 3 4 4
a ,
, , , , , , , , , ,
r 0
2 2 0 8 8 6 8 8 3 0
_ 0
0 3 1 9 9 4 8 3 4 5
1 0
8 0 1 4 7 8 3 9 3 7
1
p -
4 4 4 3 3 2 3 3 5 4
a 2 ,
, , , , , , , , , ,
r , 0
8 9 4 6 6 8 7 6 1 1
_ 4 0
9 4 4 3 3 5 9 7 9 4
1 5 0
6 6 5 5 9 1 9 2 2 9
2 5
p - - - - - - -
1 1 - 3 -
a 2 2 4 2 2 4 4 ,
, , , , ,
r , , , , , , , 0
6 8 1 0 6
_ 5 5 3 3 8 1 4 0
8 9 6 3 2
1 9 5 3 7 2 0 2 0
6 8 5 6 4
3 8 3 6 5 6 5 6
p -
4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
a 1 , ,
, , , , , , , , , , ,
r , 9 0
0 0 8 3 3 9 3 2 2 6 7
_ 5 0 0
5 7 5 7 7 3 5 7 0 5 4
1 2 0 0
0 5 9 4 9 0 5 8 0 4 1
4 8
p - - - - - -
3 3 1 - - 5 1
a 3 1 1 , 3 4 3 ,
, , , , , , ,
r , , , 9 , , , 0
4 8 5 9 9 2 3
_ 2 0 5 4 9 0 4 0
7 6 9 8 5 2 5
1 0 2 1 1 7 1 6 0
7 5 6 0 0 5 2
5 0 3 6 7 0 5
p - - -
4 5 3 1 1 - 1 6 2 2 1
a , 3 3 3 ,
, , , , , , , , , , ,
r 8 , , , 0
9 0 4 4 4 7 2 0 8 9 9
_ 8 7 2 0 0
9 0 0 2 5 5 8 5 3 8 0
1 8 3 8 4 0
2 0 0 2 5 4 4 9 7 2 9
6 7 7 9
p , - - - ,
3 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 1
a 8 3 2 2 0
, , , , , , , , , , , ,
r 1 , , , 0
4 5 6 9 9 8 6 8 6 7 0 1
_ 2 5 1 1 0
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
1 7 5 1 0 1 4 5 4 8 2 6 6 9 9 2
7 6 0 9 1 3 8 9 4 2 5 8 0 5 8 8
p - - - -
4 4 3 1 1 - 1 5 2 2 1
a , 3 3 3 , 1 ,
, , , , , , , , , , ,
r 9 , , , 1 , 0
5 7 1 4 5 5 3 4 8 8 8
_ 6 7 0 0 4 0 0
8 2 8 9 4 6 2 6 1 0 8
1 8 0 9 2 0 3 0
8 9 9 0 5 2 2 4 8 5 6
8 3 2 0 8
p - - - - - -
3 3 2 - 4 1 1 -
a , , 1 , 3 3 3 , 1 1 ,
, , , , , , , ,
r 1 2 , 0 , , , 8 , , 0
7 8 1 2 6 7 8 9
_ 8 2 8 9 8 6 2 2 6 0 0
2 8 5 9 7 2 3 3
1 3 1 9 8 5 3 9 0 8 4 0
1 1 3 4 7 4 3 8
9 8 9 7 5 5 2
p - - - - - - - -
3 3 1 - - - 4 1 -
a 2 1 , 3 4 3 , 1 2 1 ,
, , , , , , , , ,
r , , 8 , , , 0 , , , 0
1 3 3 8 7 9 1 2 7
_ 8 3 6 9 0 4 0 7 1 6 0
1 0 5 3 6 1 1 0 2
2 6 4 8 6 1 8 2 5 4 6 0
7 1 6 4 1 0 9 4 8
0 6 4 2 9 3 3 5 0
p -
5 5 5 4 4 4 4 4 6 5 1 5 5 4 3 4 4 4
a 1 , ,
, , , , , , , , , , , , , , , , , ,
r , 0 0
7 8 4 9 9 1 8 7 0 2 2 4 0 4 3 2 5 9
_ 8 8 0
8 3 0 0 0 6 4 4 6 5 5 5 3 0 3 7 8 2
2 0 7 0
8 0 7 1 0 1 6 2 2 3 0 7 6 9 7 8 6 9
1 5
p - - - - - - - - - - - -
2 3 1 3 1 - - -
a 1 1 3 1 1 , 3 4 3 1 2 1 5 ,
, , , , , , , ,
r , , , , , 6 , , , , , , , 0
9 1 1 9 0 2 9 2
_ 1 1 1 3 8 1 9 0 5 9 2 9 0 0
4 3 3 6 1 1 4 0
2 3 0 8 5 6 0 8 4 3 6 5 7 4 0
6 3 6 0 2 6 8 6
2 5 0 7 3 8 4 9 3 7 1 0 5
p - - - -
4 4 3 2 2 2 1 5 3 3 2 1 - 1 2 2 2
a , 3 2 2 3 ,
, , , , , , , , , , , , , , , , ,
r 8 , , , , 0
7 8 7 4 4 1 9 3 4 3 7 2 1 1 0 5 5
_ 5 4 4 5 6 0
2 3 1 1 4 7 8 9 5 9 4 9 6 2 2 8 5
2 4 7 7 9 9 0
5 2 8 7 8 9 0 5 7 0 3 3 3 8 0 8 3
3 2 7 3 9
p - - - -
4 4 3 1 2 1 1 5 3 2 2 - 1 2 2 -
a , 3 2 2 , , 3 ,
, , , , , , , , , , , , , , , ,
r 4 , , , 9 7 , 0
3 4 3 9 0 8 5 0 0 9 3 4 6 2 2 3
_ 5 5 6 7 1 6 8 0
0 1 0 9 2 3 2 1 3 3 4 1 3 4 1 4
2 0 4 6 1 8 7 4 0
7 5 1 7 0 8 7 3 2 6 9 9 5 2 2 5
4 2 8 0 8

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF


Default model 24 162,377 42 ,000 3,866
Saturated model 66 ,000 0
Independence model 11 894,376 55 ,000 16,261

Model RMR GFI AGFI PGFI


Default model 2,334 ,823 ,722 ,524
Saturated model ,000 1,000
Independence model 3,787 ,215 ,058 ,179
NFI RFI IFI TLI
Model CFI
Delta1 rho1 Delta2 rho2
Default model ,818 ,762 ,859 ,812 ,857
Saturated model 1,000 1,000 1,000
Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Model PRATIO PNFI PCFI


Default model ,764 ,625 ,654
Saturated model ,000 ,000 ,000
Independence model 1,000 ,000 ,000

Model NCP LO 90 HI 90
Default model 120,377 84,984 163,343
Saturated model ,000 ,000 ,000
Independence model 839,376 746,188 939,983

Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model 1,624 1,204 ,850 1,633
Saturated model ,000 ,000 ,000 ,000
Independence model 8,944 8,394 7,462 9,400

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE


Default model ,169 ,142 ,197 ,000
Independence model ,391 ,368 ,413 ,000

Model AIC BCC BIC CAIC


Default model 210,377 216,922 273,140 297,140
Saturated model 132,000 150,000 304,598 370,598
Independence model 916,376 919,376 945,142 956,142

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI


Default model 2,104 1,750 2,533 2,169
Saturated model 1,320 1,320 1,320 1,500
Independence model 9,164 8,232 10,170 9,194

HOELTER HOELTER
Model
.05 .01
Default model 36 41
Independence model 9 10

Minimization: ,055
Miscellaneous: 2,125
Bootstrap: ,000
Total: 2,180
Minimization History (Default model)
Negative Smallest
Iteration Condition # Diameter F NTries Ratio
eigenvalues eigenvalue
0 e 6 -,719 9999,000 888,520 0 9999,000
1 e* 8 -,335 2,965 453,165 20 ,370
2 e 4 -,242 ,548 327,298 6 ,957
3 e 1 -,030 ,697 223,520 5 ,837
4 e 0 958,411 ,481 187,108 5 ,665
5 e 0 96,783 ,630 173,821 4 ,000
6 e 0 40,763 ,458 163,688 1 ,976
7 e 0 49,173 ,064 162,404 1 1,078
8 e 0 49,884 ,012 162,377 1 1,022
9 e 0 49,261 ,000 162,377 1 1,001

Minimization History (Default model)


Negative Smallest
Iteration Condition # Diameter F NTries Ratio
eigenvalues eigenvalue
0 e 6 -,719 9999,000 888,520 0 9999,000
1 e* 8 -,335 2,965 453,165 20 ,370
2 e 4 -,242 ,548 327,298 6 ,957
3 e 1 -,030 ,697 223,520 5 ,837
4 e 0 958,411 ,481 187,108 5 ,665
5 e 0 96,783 ,630 173,821 4 ,000
6 e 0 40,763 ,458 163,688 1 ,976
7 e 0 49,173 ,064 162,404 1 1,078
8 e 0 49,884 ,012 162,377 1 1,022
9 e 0 49,261 ,000 162,377 1 1,001

Number of variables in your model: 28

Number of observed variables: 11

Number of unobserved variables: 17

Number of exogenous variables: 14

Number of endogenous variables: 14

Weights Covariances Variances Means Intercepts Total

Fixed 17 0 0 0 0 17

Labeled 0 0 0 0 0 0

Unlabeled 10 0 14 0 0 24

Total 27 0 14 0 0 41

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

UP 10,000 20,000 -,278 -1,141 -,492 -1,009


Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

TP 9,000 20,000 -,371 -1,522 ,016 ,033

FTN 6,000 15,000 -,470 -1,929 -,245 -,504

SMQ 15,000 35,000 -,573 -2,350 ,676 1,387

IU 9,000 20,000 -,384 -1,576 ,054 ,110

IC 11,000 20,000 -,200 -,821 -,672 -1,378

IQ 9,000 20,000 -,333 -1,366 -,122 -,250

REGAR 11,000 20,000 -,241 -,987 -,723 -1,483

DURA 4,000 10,000 -,447 -1,832 -,150 -,307

REUSA 6,000 10,000 -,152 -,623 -1,062 -2,178

BIO 13,000 30,000 -,491 -2,016 -,021 -,042

Multivariate 16,415 4,877

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

18 27,140 ,004 ,358

24 24,205 ,012 ,338

61 23,872 ,013 ,152

31 23,301 ,016 ,080

89 21,996 ,024 ,102

80 21,416 ,029 ,077

22 20,949 ,034 ,056

66 20,940 ,034 ,022

40 20,163 ,043 ,031

92 19,766 ,049 ,025

86 19,413 ,054 ,021

9 19,253 ,057 ,012

74 18,995 ,061 ,009

75 18,995 ,061 ,003

72 18,711 ,066 ,003


Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

13 18,649 ,068 ,001

55 18,303 ,075 ,001

30 18,048 ,080 ,001

81 17,323 ,099 ,004

36 16,099 ,137 ,057

38 15,694 ,153 ,085

85 15,385 ,166 ,103

69 14,976 ,184 ,155

45 14,557 ,204 ,231

87 14,279 ,218 ,269

98 14,246 ,220 ,211

67 14,068 ,229 ,212

27 13,226 ,279 ,552

28 13,213 ,280 ,471

7 13,132 ,285 ,430

97 13,054 ,290 ,388

42 12,865 ,302 ,411

1 12,791 ,307 ,371

15 12,695 ,314 ,345

35 12,486 ,328 ,383

83 12,443 ,331 ,330

91 12,430 ,332 ,264

4 12,149 ,353 ,344

50 11,987 ,365 ,362

23 11,928 ,369 ,321

54 11,901 ,371 ,266

93 11,800 ,379 ,252


Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

26 11,738 ,384 ,220

48 11,657 ,390 ,200

79 11,615 ,393 ,165

46 11,456 ,406 ,180

70 11,427 ,408 ,143

63 11,375 ,412 ,119

52 11,334 ,416 ,095

65 10,745 ,465 ,305

47 10,690 ,470 ,270

12 10,686 ,470 ,210

96 10,647 ,473 ,175

49 10,550 ,482 ,167

8 10,477 ,488 ,150

99 10,443 ,491 ,120

5 10,301 ,504 ,131

95 10,286 ,505 ,097

41 9,871 ,542 ,227

68 9,509 ,575 ,389

21 9,198 ,604 ,540

3 9,164 ,607 ,485

10 8,928 ,629 ,583

64 8,879 ,633 ,540

19 8,838 ,637 ,489

84 8,646 ,655 ,555

20 7,860 ,726 ,933

94 7,539 ,754 ,974

58 7,129 ,789 ,995


Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

53 7,118 ,789 ,992

39 7,086 ,792 ,988

73 6,981 ,801 ,988

25 6,941 ,804 ,982

78 6,753 ,819 ,988

51 6,165 ,862 1,000

56 5,593 ,899 1,000

71 5,572 ,900 1,000

59 5,542 ,902 1,000

34 5,483 ,906 1,000

29 5,480 ,906 1,000

60 5,443 ,908 1,000

101 4,878 ,937 1,000

57 4,775 ,942 1,000

16 4,718 ,944 1,000

82 4,547 ,951 1,000

100 4,547 ,951 1,000

32 4,355 ,958 1,000

90 4,234 ,963 1,000

11 4,218 ,963 1,000

17 4,113 ,967 1,000

2 3,809 ,975 1,000

76 3,624 ,980 1,000

43 3,467 ,983 1,000

44 3,467 ,983 1,000

33 3,144 ,989 1,000

37 3,063 ,990 ,999


Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

14 2,274 ,997 1,000

77 2,005 ,998 1,000

88 ,900 1,000 1,000

6 ,548 1,000 1,000

UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

UP 6,415

TP 4,596 5,859

FTN 3,729 3,327 3,975

SMQ 7,015 6,892 5,684 16,612

IU 4,140 3,675 3,678 7,266 5,756

IC 3,968 3,827 3,518 7,017 4,922 6,040

IQ 3,589 3,337 3,324 6,658 4,378 4,655 5,567

REGAR 3,782 3,384 3,228 5,596 3,883 4,294 4,181 5,992

DURA 1,080 1,025 1,077 2,098 1,739 1,590 1,635 1,565 2,078

REUSA 1,252 1,359 1,202 2,921 1,845 2,048 1,868 1,824 ,794 1,773

BIO 4,425 4,449 4,588 8,166 5,240 5,907 5,427 6,222 2,516 2,952 15,435

UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

UP 1,000

TP ,750 1,000

FTN ,738 ,690 1,000

SMQ ,680 ,699 ,700 1,000

IU ,681 ,633 ,769 ,743 1,000

IC ,637 ,643 ,718 ,701 ,835 1,000

IQ ,600 ,584 ,707 ,692 ,773 ,803 1,000

REGAR ,610 ,571 ,661 ,561 ,661 ,714 ,724 1,000

DURA ,296 ,294 ,375 ,357 ,503 ,449 ,481 ,444 1,000

REUSA ,371 ,422 ,453 ,538 ,578 ,626 ,595 ,560 ,414 1,000

BIO ,445 ,468 ,586 ,510 ,556 ,612 ,586 ,647 ,444 ,564 1,000

Number of distinct sample moments: 66

Number of distinct parameters to be estimated: 24

Degrees of freedom (66 - 24): 42


Estimate S.E. C.R. P Label

KP <--- GPQ ,054 ,063 ,856 ,392 par_9

KP <--- EWOMADP ,725 ,105 6,906 *** par_10

BIO <--- GPQ 1,000

REUSA <--- GPQ ,293 ,044 6,621 *** par_1

DURA <--- GPQ ,253 ,048 5,222 *** par_2

REGAR <--- GPQ ,625 ,086 7,269 *** par_3

IQ <--- EWOMADP 1,000

IC <--- EWOMADP 1,096 ,088 12,448 *** par_4

IU <--- EWOMADP 1,089 ,086 12,643 *** par_5

SMQ <--- EWOMADP 1,645 ,160 10,251 *** par_6

FTN <--- KP 1,000

TP <--- KP 1,117 ,111 10,099 *** par_7

UP <--- KP 1,215 ,112 10,889 *** par_8

Estimate

KP <--- GPQ ,102

KP <--- EWOMADP ,880

BIO <--- GPQ ,805

REUSA <--- GPQ ,696

DURA <--- GPQ ,555

REGAR <--- GPQ ,808

IQ <--- EWOMADP ,856

IC <--- EWOMADP ,901

IU <--- EWOMADP ,917

SMQ <--- EWOMADP ,815

FTN <--- KP ,873

TP <--- KP ,797

UP <--- KP ,832
Estimate S.E. C.R. P Label

e12 10,006 2,286 4,376 *** par_11

e14 4,082 ,773 5,283 *** par_12

e13 ,594 ,173 3,433 *** par_13

e1 5,429 1,281 4,237 *** par_14

e2 ,915 ,162 5,637 *** par_15

e3 1,437 ,224 6,425 *** par_16

e4 2,079 ,509 4,081 *** par_17

e5 1,485 ,256 5,803 *** par_18

e6 1,141 ,224 5,104 *** par_19

e7 ,915 ,195 4,692 *** par_20

e8 5,565 ,910 6,118 *** par_21

e9 ,861 ,188 4,571 *** par_22

e10 1,977 ,353 5,595 *** par_23

e11 1,819 ,351 5,182 *** par_24

Estimate

EWOMADP ,000

GPQ ,000

KP ,785

UP ,692

TP ,635

FTN ,763

SMQ ,665

IU ,841

IC ,811

IQ ,733

REGAR ,653

DURA ,308

REUSA ,484

BIO ,648

EWOMADP GPQ KP UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

EWOMADP 4,082
EWOMADP GPQ KP UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

GPQ ,000 10,006

KP 2,958 ,539 2,766

UP 3,593 ,654 3,360 5,901

TP 3,302 ,601 3,088 3,752 5,425

FTN 2,958 ,539 2,766 3,360 3,088 3,626

SMQ 6,715 ,000 4,866 5,911 5,432 4,866 16,612

IU 4,445 ,000 3,221 3,913 3,596 3,221 7,313 5,756

IC 4,472 ,000 3,240 3,937 3,618 3,240 7,356 4,870 6,040

IQ 4,082 ,000 2,958 3,593 3,302 2,958 6,715 4,445 4,472 5,567

REGAR ,000 6,258 ,337 ,409 ,376 ,337 ,000 ,000 ,000 ,000 5,992

DURA ,000 2,531 ,136 ,166 ,152 ,136 ,000 ,000 ,000 ,000 1,583 2,078

REUSA ,000 2,931 ,158 ,192 ,176 ,158 ,000 ,000 ,000 ,000 1,833 ,741 1,773

BIO ,000 10,006 ,539 ,654 ,601 ,539 ,000 ,000 ,000 ,000 6,258 2,531 2,931 15,435

EWOMADP GPQ KP UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

EWOMADP 1,000

GPQ ,000 1,000

KP ,880 ,102 1,000

UP ,732 ,085 ,832 1,000

TP ,702 ,082 ,797 ,663 1,000

FTN ,769 ,089 ,873 ,726 ,696 1,000

SMQ ,815 ,000 ,718 ,597 ,572 ,627 1,000

IU ,917 ,000 ,807 ,671 ,644 ,705 ,748 1,000

IC ,901 ,000 ,793 ,659 ,632 ,692 ,734 ,826 1,000

IQ ,856 ,000 ,754 ,627 ,601 ,658 ,698 ,785 ,771 1,000

REGAR ,000 ,808 ,083 ,069 ,066 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 1,000

DURA ,000 ,555 ,057 ,047 ,045 ,050 ,000 ,000 ,000 ,000 ,449 1,000

REUSA ,000 ,696 ,071 ,059 ,057 ,062 ,000 ,000 ,000 ,000 ,562 ,386 1,000

BIO ,000 ,805 ,082 ,069 ,066 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 ,651 ,447 ,560 1,000

UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

UP 5,901

TP 3,752 5,425

FTN 3,360 3,088 3,626

SMQ 5,911 5,432 4,866 16,612

IU 3,913 3,596 3,221 7,313 5,756

IC 3,937 3,618 3,240 7,356 4,870 6,040


UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

IQ 3,593 3,302 2,958 6,715 4,445 4,472 5,567

REGAR ,409 ,376 ,337 ,000 ,000 ,000 ,000 5,992

DURA ,166 ,152 ,136 ,000 ,000 ,000 ,000 1,583 2,078

REUSA ,192 ,176 ,158 ,000 ,000 ,000 ,000 1,833 ,741 1,773

BIO ,654 ,601 ,539 ,000 ,000 ,000 ,000 6,258 2,531 2,931 15,435

UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

UP 1,000

TP ,663 1,000

FTN ,726 ,696 1,000

SMQ ,597 ,572 ,627 1,000

IU ,671 ,644 ,705 ,748 1,000

IC ,659 ,632 ,692 ,734 ,826 1,000

IQ ,627 ,601 ,658 ,698 ,785 ,771 1,000

REGAR ,069 ,066 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 1,000

DURA ,047 ,045 ,050 ,000 ,000 ,000 ,000 ,449 1,000

REUSA ,059 ,057 ,062 ,000 ,000 ,000 ,000 ,562 ,386 1,000

BIO ,069 ,066 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 ,651 ,447 ,560 1,000

UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

UP ,514

TP ,845 ,434

FTN ,369 ,240 ,348

SMQ 1,104 1,459 ,818 ,000

IU ,227 ,078 ,457 -,047 ,000

IC ,031 ,209 ,278 -,339 ,052 ,000

IQ -,005 ,035 ,366 -,057 -,067 ,183 ,000

REGAR 3,372 3,008 2,891 5,596 3,883 4,294 4,181 ,000

DURA ,914 ,873 ,941 2,098 1,739 1,590 1,635 -,018 ,000

REUSA 1,060 1,183 1,044 2,921 1,845 2,048 1,868 -,008 ,053 ,000

BIO 3,771 3,847 4,050 8,166 5,240 5,907 5,427 -,036 -,015 ,021 ,000

UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

UP ,616

TP 1,244 ,566

FTN ,645 ,443 ,679

SMQ ,957 1,334 ,893 ,000

IU ,323 ,118 ,818 -,038 ,000


UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

IC ,043 ,309 ,489 -,273 ,068 ,000

IQ -,007 ,054 ,681 -,048 -,093 ,250 ,000

REGAR 5,658 5,264 6,186 5,609 6,612 7,137 7,240 ,000

DURA 2,609 2,598 3,422 3,572 5,030 4,487 4,807 -,045 ,000

REUSA 3,271 3,808 4,108 5,382 5,776 6,258 5,946 -,023 ,256 ,000

BIO 3,942 4,195 5,399 5,100 5,559 6,118 5,855 -,031 -,024 ,035 ,000

UP TP FTN SMQ IU IC IQ REGAR DURA REUSA BIO

EWOMADP ,044 ,037 ,077 ,069 ,278 ,224 ,157 -,005 -,003 -,005 -,003

GPQ ,020 ,017 ,035 -,004 -,018 -,015 -,010 ,491 ,287 ,522 ,300

KP ,169 ,143 ,294 ,020 ,079 ,063 ,045 ,009 ,005 ,010 ,006

EWOMADP GPQ KP

KP ,725 ,054 ,000

UP ,880 ,065 1,215

TP ,809 ,060 1,117

FTN ,725 ,054 1,000

SMQ 1,645 ,000 ,000

IU 1,089 ,000 ,000

IC 1,096 ,000 ,000

IQ 1,000 ,000 ,000

REGAR ,000 ,625 ,000

DURA ,000 ,253 ,000

REUSA ,000 ,293 ,000

BIO ,000 1,000 ,000

EWOMADP GPQ KP

KP ,880 ,102 ,000

UP ,732 ,085 ,832

TP ,702 ,082 ,797

FTN ,769 ,089 ,873

SMQ ,815 ,000 ,000


EWOMADP GPQ KP

IU ,917 ,000 ,000

IC ,901 ,000 ,000

IQ ,856 ,000 ,000

REGAR ,000 ,808 ,000

DURA ,000 ,555 ,000

REUSA ,000 ,696 ,000

BIO ,000 ,805 ,000

EWOMADP GPQ KP

KP ,725 ,054 ,000

UP ,000 ,000 1,215

TP ,000 ,000 1,117

FTN ,000 ,000 1,000

SMQ 1,645 ,000 ,000

IU 1,089 ,000 ,000

IC 1,096 ,000 ,000

IQ 1,000 ,000 ,000

REGAR ,000 ,625 ,000

DURA ,000 ,253 ,000

REUSA ,000 ,293 ,000

BIO ,000 1,000 ,000

EWOMADP GPQ KP

KP ,880 ,102 ,000

UP ,000 ,000 ,832

TP ,000 ,000 ,797

FTN ,000 ,000 ,873

SMQ ,815 ,000 ,000

IU ,917 ,000 ,000


EWOMADP GPQ KP

IC ,901 ,000 ,000

IQ ,856 ,000 ,000

REGAR ,000 ,808 ,000

DURA ,000 ,555 ,000

REUSA ,000 ,696 ,000

BIO ,000 ,805 ,000

EWOMADP GPQ KP

KP ,000 ,000 ,000

UP ,880 ,065 ,000

TP ,809 ,060 ,000

FTN ,725 ,054 ,000

SMQ ,000 ,000 ,000

IU ,000 ,000 ,000

IC ,000 ,000 ,000

IQ ,000 ,000 ,000

REGAR ,000 ,000 ,000

DURA ,000 ,000 ,000

REUSA ,000 ,000 ,000

BIO ,000 ,000 ,000

EWOMADP GPQ KP

KP ,000 ,000 ,000

UP ,732 ,085 ,000

TP ,702 ,082 ,000

FTN ,769 ,089 ,000

SMQ ,000 ,000 ,000

IU ,000 ,000 ,000

IC ,000 ,000 ,000


EWOMADP GPQ KP

IQ ,000 ,000 ,000

REGAR ,000 ,000 ,000

DURA ,000 ,000 ,000

REUSA ,000 ,000 ,000

BIO ,000 ,000 ,000

M.I. Par Change

e12 <--> e14 61,898 5,660

e10 <--> e11 5,488 ,531

e8 <--> e13 7,487 ,720

e8 <--> e10 6,306 ,964

e5 <--> e12 4,309 ,953

e4 <--> e14 10,749 1,181

e4 <--> e13 4,082 ,370

e3 <--> e7 4,959 ,318

e2 <--> e13 5,568 -,260

M.I. Par Change

M.I. Par Change

EWOMADP <--- GPQ 61,898 ,566

GPQ <--- EWOMADP 61,898 1,387

SMQ <--- TP 4,579 ,230

IU <--- DURA 4,013 ,159

IC <--- REUSA 4,255 ,190

IQ <--- GPQ 4,309 ,095

IQ <--- REGAR 5,057 ,122

REGAR <--- EWOMADP 10,749 ,289

REGAR <--- KP 13,355 ,399

REGAR <--- UP 14,266 ,269


M.I. Par Change

REGAR <--- TP 8,303 ,214

REGAR <--- FTN 10,229 ,291

REGAR <--- IU 7,310 ,195

REGAR <--- IC 9,400 ,216

REGAR <--- IQ 11,673 ,251

REUSA <--- SMQ 4,383 ,053

REUSA <--- IC 4,534 ,090

Negative Smallest
Iteration Condition # Diameter F NTries Ratio
eigenvalues eigenvalue

0 e 6 -,719 9999,000 888,520 0 9999,000

1 e* 8 -,335 2,965 453,165 20 ,370

2 e 4 -,242 ,548 327,298 6 ,957

3 e 1 -,030 ,697 223,520 5 ,837

4 e 0 958,411 ,481 187,108 5 ,665

5 e 0 96,783 ,630 173,821 4 ,000

6 e 0 40,763 ,458 163,688 1 ,976

7 e 0 49,173 ,064 162,404 1 1,078

8 e 0 49,884 ,012 162,377 1 1,022

9 e 0 49,261 ,000 162,377 1 1,001

Pairwise Parameter Comparisons (Default model)


Variance-covariance Matrix of Estimates (Default model)
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

p
,
a
0
r
0
_
2
1

p
, ,
a
0 0
r
0 0
_
1 2
2

p
, , ,
a
0 0 0
r
0 0 0
_
2 1 7
3
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

p
, , , ,
a
0 0 0 0
r
0 0 0 0
_
0 0 0 8
4

p
, , , , ,
a
0 0 0 0 0
r
0 0 0 0 0
_
0 0 0 5 7
5

p
, , , , , ,
a
0 0 0 0 0 0
r
0 0 0 0 0 2
_
0 0 0 7 7 6
6

p
, , , , , , ,
a
0 0 0 0 0 0 0
r
0 0 0 0 0 0 1
_
0 0 0 0 0 0 2
7

p
, , , , , , , ,
a
0 0 0 0 0 0 0 0
r
0 0 0 0 0 0 0 1
_
0 0 0 0 0 0 6 2
8

p -
, , , , , , , ,
a ,
0 0 0 0 0 0 0 0
r 0
0 0 0 0 0 0 0 0
_ 0
0 0 1 0 0 0 0 4
9 1

p
- - - -
a , , , , , ,
, , , ,
r 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0
1 0 0 3 3 5 1
1 3 3 4
0

p
- - - - - - 5
a , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 2
_ 0 0 0 0
5 4 1 0 0 1 2
1 0 0 0 2
0 3 8 1 1 0 8
1

p
- - - -
a , , , , , , , ,
, , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 5
0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 9
3 3 5 2
1 0 0 0 0 0 0 1 7
5 6 4 3
2

p
- - - -
a , , , , , , , , ,
, , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 3 0
2 3 3 2
3

, , , , , , , , , ,
p -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 1
a 1
1 1 5 0 0 0 0 0 0 , , 0 ,
r ,
8 5 0 0 0 0 1 1 4 0 0 0 6
_ 0
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

1 0 5 0 4
4 2 2 1 2

p
- - -
a , , , , , , , , , , , ,
, , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 2 5 0 0 6
2 2 5
5

p
- - -
a , , , , , , , , , , , , ,
, , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
2 1 1
6

p
- - - - - - -
a , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2
0 0 0 0 2 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5
0 0 2 0 1 1 0
1 0 0 0 0 0 8 5 1 0 9
1 1 1 7 5 1 7
7

p
- - - -
a , , , , , , , , , , , , , ,
, , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
0 2 0 0
1 0 0 0 2 4 5 0 0 0 2 1 0 0 5
1 1 3 1
8

p
- - -
a , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
0 0 0
1 0 0 0 1 3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 0
2 3 5
9

p
- - - - - -
a , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 1 0 0 0 7 0 0 0 2 8
3 1 1 2 7 4
0

p
- - - - - - - - -
a , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
0 0 0 0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
1 0 0 0 0 0 0 2 1
2 0 0 0 2 0 2 1 8 4 1 1 8
7 1 1 5 1 2 8 7 2
1

p
- - - - - - -
a , , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 6 6 0 3 0 1 0 2 5
1 2 3 2 1 1 3
2

p
- - - - - - -
a , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0
_ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 1
2 0 0 0 0 0 0 1 2 2 0 1 0 0 2 6 5
9 5 6 2 1 3 6
3

p , , , , , , - - , , , , - - , , - , , - , - , ,
a 0 0 0 0 0 0 , , 0 0 0 0 , , 0 0 , 0 0 , 0 , 0 1
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
_ 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 5 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 9 3
2 5 0 1 5 1 1 5
4

Correlations of Estimates (Default model)


p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

p 1
a ,
r 0
_ 0
1 0

p 1
,
a ,
3
r 0
1
_ 0
9
2 0

p 1
, ,
a ,
4 3
r 0
3 4
_ 0
4 8
3 0

p - 1
, ,
a , ,
0 0
r 0 0
0 0
_ 0 0
0 2
4 1 0

p - - 1
, ,
a , , ,
0 6
r 0 0 0
0 2
_ 0 0 0
4 4
5 3 2 0

p 1
, , , , ,
a ,
0 0 0 4 5
r 0
0 0 0 9 2
_ 0
0 1 1 0 3
6 0

p - 1
, , , , ,
a , ,
0 0 0 0 0
r 0 0
0 0 0 0 0
_ 0 0
9 5 0 6 7
7 7 0

, , , , , ,
p 0 0 0 0 - 0 4 1
a 1 0 0 0 , 0 5 ,
r 1 7 1 5 0 5 4 0
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

_ 0 0
8 3 0

p - - - - - 1
, , ,
a , , , , , ,
1 0 0
r 0 0 0 0 0 0
6 1 2
_ 4 2 0 6 8 0
0 1 9
9 5 0 9 9 5 0

p
- - - - 1
a , , , , ,
, , , , ,
r 0 0 3 3 3
0 2 2 6 0
_ 5 3 2 4 0
7 4 5 6 0
1 7 5 4 0 3
7 6 7 0 0
0

p
- - - - - - - - 1
a , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0
4 3 5 0 0 0 0 0 0
_ 0 0
9 8 9 0 0 0 0 6 0
1 0 9
1 7 9 1 1 3 5 8 0
1

p
- - - - - - - - 1
a , , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0 0
0 5 5 4 0 0 0 2 0
_ 0 0 0
0 1 4 3 0 0 0 8 0
1 1 1 0
2 5 1 4 1 1 9 8 0
2

p
- - - - - - 1
a , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 0 0 0 1 0
0 0 1 1 0 0 0
_ 0 0 0 1 0 2
1 5 6 5 8 0 0
1 3 2 1 0 3 1
2 7 7 6 9 1 0
3

p
- - - 1
a , , , , , , , , , ,
, , , ,
r 3 2 4 0 0 0 0 0 0 0
0 3 0 0
_ 1 4 5 0 0 0 0 0 4 0
1 5 0 0
1 5 9 4 1 1 1 6 8 8 2
7 9 1 0
4

p
- - - - - - - - 1
a , , , , , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 1 0
2 0 0 0 1 0 0 0 0
_ 3 0 0 0 5 3
5 4 1 1 0 0 0 7 0
1 1 2 5 0 4 9
8 1 0 1 2 2 4 0 0
5

p
- - - - - - - - 1
a , , , , , , ,
, , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0
_ 1 0 0 0 6 2 1
2 7 0 0 4 0 0 3 0
1 1 0 3 0 6 1 9
8 2 3 4 5 1 2 8 0
6

p - - - - - - , , - , , , - - - - 1
a , , , , , , 0 0 , 1 1 0 , , , , ,
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

r 0 0 4 0 0 0 0 0 2 4 8 0 0 3 1 0 0
_ 5 5 6 0 0 0 6 6 2 6 4 3 0 2 3 5 0
1 5 6 8 3 8 1 0 1 9 4 9 0
7

p
- - - - - - 1
a , , , , , , , , , , ,
, , , , , , ,
r 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0
_ 0 1 6 2 0 0 2 6 0 0 0
0 0 0 0 6 0 0
1 5 1 6 0 2 3 6 9 2 6 3
3 2 1 8 4 9 0
8

p
- - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
_ 0 4 7 5 0 0 0 5
0 0 1 1 1 0 1 2 0 0 0
1 0 7 4 6 1 1 2 8
1 2 3 8 2 4 9 1 2 1 0
9

p
- - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
_ 0 0 3 1 2 0 4 0 1
0 2 9 1 7 5 1 0 4 9 0
2 7 7 1 7 0 0 7 1 6
7 9 9 7 1 2 1 7 3 6 0
0

p
- - - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
_ 0 2 0 4 0 1 8 0 0
0 0 1 1 0 5 0 0 3 3 6 0
2 2 3 3 2 0 2 8 4 3
3 3 8 4 8 6 1 5 6 0 9 0
1

p
- - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
_ 1 1 0 0 1 8 8 1 1 0 4
0 8 8 0 0 6 1 0 2 1 0
2 7 0 1 9 0 5 3 2 0 5 1
9 9 2 7 2 7 8 6 6 9 0
2

p
- - - - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 2 0
_ 0 1 3 6 0 0 1 0 2 1
0 0 0 0 4 3 9 0 0 0 4 3 0
2 1 0 9 2 3 1 0 3 2 8
8 4 7 8 3 9 7 5 7 2 0 3 0
3

p
- - - - - - - - - - - - - 1
a , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , , , ,
r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0 2 0
_ 0 7 5 0 0 1 0 0 0 5
1 0 0 0 0 3 6 7 1 0 0 0 2 0
2 0 2 4 6 1 3 5 9 4 0
2 8 2 4 3 6 5 4 0 6 4 9 0 0
4

Critical Ratios for Differences between Parameters (Default model)


p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

p
,
a
0
r
0
_
0
1

p -
,
a ,
0
r 7
0
_ 3
0
2 7

p 4 4
,
a , ,
0
r 2 5
0
_ 7 0
0
3 3 0

p 8 8 3
,
a , , ,
0
r 1 3 8
0
_ 4 8 2
0
4 6 7 4

p 8 8 3 -
,
a , , , ,
0
r 2 4 8 0
0
_ 1 5 1 8
0
5 1 1 6 6

p 8 8 5 3 4
,
a , , , , ,
0
r 1 3 6 9 0
0
_ 2 0 0 2 6
0
6 4 6 2 0 6

-
p 6 7 3
, , 2 ,
a , , ,
1 1 , 0
r 9 1 5
4 9 7 0
_ 3 6 0
9 6 2 0
7 7 7 5
1

-
p 7 7 4
, , 2 , ,
a , , ,
8 8 , 8 0
r 7 9 1
4 9 2 4 0
_ 1 2 8
2 2 0 8 0
8 0 8 7
5

- - - - - - - -
p
3 2 5 9 9 9 8 8 ,
a
, , , , , , , , 0
r
0 4 8 6 8 2 1 7 0
_
4 8 2 8 4 0 1 5 0
9
5 5 6 2 0 3 7 3

p 3 4 - - - - - 4
, ,
a , , 3 3 5 2 2 ,
7 0
r 8 1 , , , , , 3
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

_ 7 3 0 2 2 6 3 8 5 0
1 1 7 5 8 8 4 0 5 9 0
0 2 8 9 4 6

p
4 4 4 3 3 3 3 3 4 4
a ,
, , , , , , , , , ,
r 0
2 2 0 8 8 6 8 8 3 0
_ 0
0 3 1 9 9 4 8 3 4 5
1 0
8 0 1 4 7 8 3 9 3 7
1

p -
4 4 4 3 3 2 3 3 5 4
a 2 ,
, , , , , , , , , ,
r , 0
8 9 4 6 6 8 7 6 1 1
_ 4 0
9 4 4 3 3 5 9 7 9 4
1 5 0
6 6 5 5 9 1 9 2 2 9
2 5

p - - - - - - -
1 1 - 3 -
a 2 2 4 2 2 4 4 ,
, , , , ,
r , , , , , , , 0
6 8 1 0 6
_ 5 5 3 3 8 1 4 0
8 9 6 3 2
1 9 5 3 7 2 0 2 0
6 8 5 6 4
3 8 3 6 5 6 5 6

p -
4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
a 1 , ,
, , , , , , , , , , ,
r , 9 0
0 0 8 3 3 9 3 2 2 6 7
_ 5 0 0
5 7 5 7 7 3 5 7 0 5 4
1 2 0 0
0 5 9 4 9 0 5 8 0 4 1
4 8

p - - - - - -
3 3 1 - - 5 1
a 3 1 1 , 3 4 3 ,
, , , , , , ,
r , , , 9 , , , 0
4 8 5 9 9 2 3
_ 2 0 5 4 9 0 4 0
7 6 9 8 5 2 5
1 0 2 1 1 7 1 6 0
7 5 6 0 0 5 2
5 0 3 6 7 0 5

p - - -
4 5 3 1 1 - 1 6 2 2 1
a , 3 3 3 ,
, , , , , , , , , , ,
r 8 , , , 0
9 0 4 4 4 7 2 0 8 9 9
_ 8 7 2 0 0
9 0 0 2 5 5 8 5 3 8 0
1 8 3 8 4 0
2 0 0 2 5 4 4 9 7 2 9
6 7 7 9

p - - -
3 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 1
a , 3 2 2 ,
, , , , , , , , , , , ,
r 8 , , , 0
4 5 6 9 9 8 6 8 6 7 0 1
_ 1 5 1 1 0
7 5 1 0 1 4 5 4 8 6 9 2
1 2 2 6 9 0
6 0 9 1 3 8 9 4 2 0 8 8
7 5 8 5

p - - - -
4 4 3 1 1 - 1 5 2 2 1
a , 3 3 3 , 1 ,
, , , , , , , , , , ,
r 9 , , , 1 , 0
5 7 1 4 5 5 3 4 8 8 8
_ 6 7 0 0 4 0 0
8 2 8 9 4 6 2 6 1 0 8
1 8 0 9 2 0 3 0
8 9 9 0 5 2 2 4 8 5 6
8 3 2 0 8
p p p p p p p p p p p p p p p
p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a
a a a a a a a a a
r r r r r r r r r r r r r r r
r r r r r r r r r
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

p - - - - - -
3 3 2 - 4 1 1 -
a , , 1 , 3 3 3 , 1 1 ,
, , , , , , , ,
r 1 2 , 0 , , , 8 , , 0
7 8 1 2 6 7 8 9
_ 8 2 8 9 8 6 2 2 6 0 0
2 8 5 9 7 2 3 3
1 3 1 9 8 5 3 9 0 8 4 0
1 1 3 4 7 4 3 8
9 8 9 7 5 5 2

p - - - - - - - -
3 3 1 - - - 4 1 -
a 2 1 , 3 4 3 , 1 2 1 ,
, , , , , , , , ,
r , , 8 , , , 0 , , , 0
1 3 3 8 7 9 1 2 7
_ 8 3 6 9 0 4 0 7 1 6 0
1 0 5 3 6 1 1 0 2
2 6 4 8 6 1 8 2 5 4 6 0
7 1 6 4 1 0 9 4 8
0 6 4 2 9 3 3 5 0

p -
5 5 5 4 4 4 4 4 6 5 1 5 5 4 3 4 4 4
a 1 , ,
, , , , , , , , , , , , , , , , , ,
r , 0 0
7 8 4 9 9 1 8 7 0 2 2 4 0 4 3 2 5 9
_ 8 8 0
8 3 0 0 0 6 4 4 6 5 5 5 3 0 3 7 8 2
2 0 7 0
8 0 7 1 0 1 6 2 2 3 0 7 6 9 7 8 6 9
1 5

p - - - - - - - - - - - -
2 3 1 3 1 - - -
a 1 1 3 1 1 , 3 4 3 1 2 1 5 ,
, , , , , , , ,
r , , , , , 6 , , , , , , , 0
9 1 1 9 0 2 9 2
_ 1 1 1 3 8 1 9 0 5 9 2 9 0 0
4 3 3 6 1 1 4 0
2 3 0 8 5 6 0 8 4 3 6 5 7 4 0
6 3 6 0 2 6 8 6
2 5 0 7 3 8 4 9 3 7 1 0 5

p - - - -
4 4 3 2 2 2 1 5 3 3 2 1 - 1 2 2 2
a , 3 2 2 3 ,
, , , , , , , , , , , , , , , , ,
r 8 , , , , 0
7 8 7 4 4 1 9 3 4 3 7 2 1 1 0 5 5
_ 5 4 4 5 6 0
2 3 1 1 4 7 8 9 5 9 4 9 6 2 2 8 5
2 4 7 7 9 9 0
5 2 8 7 8 9 0 5 7 0 3 3 3 8 0 8 3
3 2 7 3 9

p - - - -
4 4 3 1 2 1 1 5 3 2 2 - 1 2 2 -
a , 3 2 2 , , 3 ,
, , , , , , , , , , , , , , , ,
r 4 , , , 9 7 , 0
3 4 3 9 0 8 5 0 0 9 3 4 6 2 2 3
_ 5 5 6 7 1 6 8 0
0 1 0 9 2 3 2 1 3 3 4 1 3 4 1 4
2 0 4 6 1 8 7 4 0
7 5 1 7 0 8 7 3 2 6 9 9 5 2 2 5
4 2 8 0 8

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 24 162,377 42 ,000 3,866

Saturated model 66 ,000 0

Independence model 11 894,376 55 ,000 16,261

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model 2,334 ,823 ,722 ,524

Saturated model ,000 1,000


Model RMR GFI AGFI PGFI

Independence model 3,787 ,215 ,058 ,179

NFI RFI IFI TLI


Model CFI
Delta1 rho1 Delta2 rho2

Default model ,818 ,762 ,859 ,812 ,857

Saturated model 1,000 1,000 1,000

Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model ,764 ,625 ,654

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 1,000 ,000 ,000

Model NCP LO 90 HI 90

Default model 120,377 84,984 163,343

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 839,376 746,188 939,983

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model 1,624 1,204 ,850 1,633

Saturated model ,000 ,000 ,000 ,000

Independence model 8,944 8,394 7,462 9,400

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model ,169 ,142 ,197 ,000

Independence model ,391 ,368 ,413 ,000

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 210,377 216,922 273,140 297,140

Saturated model 132,000 150,000 304,598 370,598

Independence model 916,376 919,376 945,142 956,142

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model 2,104 1,750 2,533 2,169


Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Saturated model 1,320 1,320 1,320 1,500

Independence model 9,164 8,232 10,170 9,194

HOELTER HOELTER
Model
.05 .01

Default model 36 41

Independence model 9 10

Minimization: ,055

Miscellaneous: 2,125

Bootstrap: ,000

Total: 2,180
LAMPIRAN 17
CURRICULUM VITAE

Anda mungkin juga menyukai