Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MENTAL ILLNESS SEBAGAI JEJAK MARAKNYA CYBERBULLYING


DALAM RUANG LINGKUP REMAJA

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN SH

Diusulkan oleh :

Faishal Dzaky Affianto 1900710 2019


Ade Muhamad Dzalil 1705737 2017
Melinda Amelia 1901829 2019

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


BANDUNG
2019
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Mental Illness sebagai Jejak Maraknya


Cyberbullying dalam Ruang Lingkup
Remaja
2. Bidang Kegiatan : PKM-PSH
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
1) Nama Lengkap : Faishal Dzaky Affianto
2) NIM : 1900710
3) Program Studi : S1-Pendidikan Bisnis
4) Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia
5) Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Kp. Babakan Kinim RT 01 RW 15 ,
Kab. Bandung, Jawa Barat
6) Alamat Email : faishaldza19@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
1) Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Siti Nurbayani K, M.Si.
2) NIDN : 001107001
3) Alamat Rumah dan No.Tel/HP. :
6. Biaya Kegiatan Total
1) Dikti : Rp12.500.00,-
2) Sumber Lain : Rp0,-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Bandung, 4 Desember 2019


Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPEB, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos, S.Pd., MM) (Faishal Dzaky Affianto)
NIP/NIK. 196904041999031001 NIM. 1900710

Wakil Rektor Bidang Akademik dan


Kemahasiswaan UPI, Dosen Pendamping,

(Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd.,M.A.) (Dr. Siti Nurbayani K, M.Si.)


NIP/NIK. 196202081986911002 NIDN. 001107001
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.3 Manfaat ...................................................................................................... 2
1.4 Luaran ........................................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
2.1 Konsep Cyberbullying Memengaruhi Mental illness................................. 3
2.2 Dekadensi Moral Pelaku Akibat Cyberbullying ........................................ 4
2.3 Intensitas Penggunaan Media Sosial .......................................................... 4
2.4 Dampak Cyberbullying sebagai Kekerasan Simbolik ................................
BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................. 6
3.1 Wawancara ................................................................................................. 6
3.2 Kuisioner Daring ....................................................................................... 6
3.3 Fitur Media Sosial ..................................................................................... 6
3.4 Studi Pustaka .............................................................................................. 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................. 7
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... `7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ................
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...............................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ....
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .......................................
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Internet pada saat ini merupakan suatu hal yang digemari oleh remaja.
Internet digunakano oleh remaja dalam berbagai hal, seperti mencari informasi
terbaru dan menjalin hubungan dengan orang lain yang berbeda tempat. Oleh
sebab itu penggunaan internet sangat diperlukan di era modern ini. (Ningtyas,
2012).
Penetrasi perilaku penggunaan internet di Indonesia pada Januari 2019
telah mencapai 56%. Artinya, 56% dari total penduduk di Indonesia telah
terjangkau oleh internet. Data tersebut dipaparkan dalam sebuah laporan
penelitian berjudul Digital in 2019, produk dari kerjasama layanan manajemen
konten HootSuite dan agensi pemasaran media sosial We Are Social.
Meskipun mengalami kenaikan sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya,
angka penetrasi internet di Indonesia ini masih tergolong paling rendah
dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Namun, jika
dibandingkan dengan survey yang Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) pada awal 2018 lalu lakukan, terdapat kenaikan penetrasi
internet di Indonesia. Pada Februari 2018 lalu, APJII mengungkap 54,7 persen
penduduk di Indonesia telah terjangkau internet atau setara dengan 143,26 juta
jiwa. Indonesia Jumlah mengalami kenaikan penduduk yang menggunakan
internet tercatat mencapai 17,3 juta jiwa dibandingkan tahun sebelumnya atau
naik 13 persen. Dalam hal ini, Indonesia berada di peringkat keempat
(Nistanto, 2019).
Jika dilihat dari geografis, jumlah pengguna internet terbanyak di
Indonesia berada di Pulau Jawa yakni sebesar 58,08 persen. Dilihat
berdasarkan usia, maka komposisi pengguna internet yang terbanyak adalah
kategori usia 19-34 tahun (49,52%). Komposisi ini sedikit berbeda dari tahun
2016, dimana pengguna Internet terbanyak adalah kategori usia 35-44 tahun
(29,2%). Pemanfaatan internet untuk gaya hidup paling banyak digunakan
untuk sosial media yaitu berjumlah 87,13% sedangkan yang terkecil adalah
membuka situs untuk berita olahraga sebesar 50,48%. (APJII, 2018).
Media yang digunakan dalam mengakses internet ialah 60 persen
menunggakan smartphone, 22 persen menggunakan laptop, dan 8 persen
menggunakan tablet. Waktu rata-rata yang dihabiskan adalam sehari adalah
sebesar 8 jam 36 menit dengan pengalokasian 3 jam 26 menit digunakan untuk
media sosial, 2 jam 52 menit digunakan untuk streaming dan broadcast, dan
sisanya 1 jam 22 menit digunakan untuk streaming music (BOC Orenzi,
2019). Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa
dewasa yang dimulai pada usia 10-12 tahun dan diakhiri pada usia 18-21
tahun. (King, 2016:394).
Pada tahap ini remaja mudah dipengaruhi oleh eksternal dan mudah labil
kejiwaannya. Hal tersebut menyebabkan remaja rentan akan perbuatan
kekerasan baik kekerasan di dunia nyata maupun kekerasan di dunia maya.
Cyberbullying adalah salah satu bentuk kekerasan yang dialami remaja
(Rifauddin, 2016). suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan
mengintimidasi, mencemooh, atau mengganggu orang lain hanya saja
cyberbullying dilakukan melalui perantara media internet (Natalia, 2016)
namun terdapat tindakan lain yang membedakan cyberbullying dengan
bullying yaitu hacking (Utami, 2013). Meskipun demikian cyberbullying juga
memiliki dampak yang sama dengan perilaki bullying (Willard dalam Malihah
& Alfiasari, 2018) . Cyberbullying berdampak terhadap kesehatan mental
seseorang yang nantinya akan menyebabkan sakit mental, perilaku abnormal,
atau gangguan mental. Salah satu contoh dampaknya adalah menjadi rendah
diri, penurunan prestasi di sekolah, mengalami perubahan atau penurunan
minat terhadap sesuatu, dapat mengalami depresi berkepanjangan (Sulianta,
2005) bahkan tindakan bunuh diri seperti yang terjadi di tahun 2019 yang
menimpa Sulli mantan anggota F(X) salah satu groupband di Korea Selatan
dan di dalam negeri sendiri ada Yoga Cahyadi yang bunuh diri dengan
menabrakan dirinya ke kereta pada Mei 2013 lalu aakibat mendapat cemoohan
karena gagalnya acara Locstock Fest 2.
Di era saat ini banyak ditemukan cyberbullying yang dilakukan di media
sosial terutama Instagram, facebook, twitter, dan lain sebagainya. Padahal
perilaku tersebut dapat memberikan efek yang sama dengan perilaku bullying
atau perundungan.
Terdapat cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi
cyberbullying salah satunya adalah dengan memberikan pemahaman
mengenai cyberbullying (Zaky & Nurhadianto, 2018).
Walaupun terdapat cara untuk mencegah dan meanggulangi cyberbullying
seperti yang sudah dilakukan oleh Zaky dan Nurhadianto namun masih
banyak pihak yang belum melakukan cara tersebut dan masih banyak pula
masyarakat yang belum mengetahui tentang cyberbullying ini seperti
dampaknya kepada cyberbullied (orang yang di cyberbully). Sehingga hal ini
penting untuk diangkat ke dalam penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian di atas timbul permasalahan yang menarik untuk diteliti.
Masalah demi masalah timbul ke permukaan seiring perkembangan zaman.
Mulai dari latar belakang pelaku, dampak yang ditimbulkan, hingga bahaya
yang harus diperhatikan. Tak dapat dipungkiri bahwa solusi dari kasus ini
harus kita ketahui agar bisa meminimalisasi adanya kasus cyberbullying. Dan
juga mengapa mental illness bisa menjadi jejak maraknya cyberbullying.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan proposal ini untuk menganalisis tentang maraknya
cyberbullying yang mengakibatkan mental illness, khususnya di ruang
lingkup remaja. Mengetahui keeksisan cyberbullying yang terjadi di
masyarakat dengan cara mencari tahu intensitas penggunaan media sosial.
Kami juga berharap dapat menemukan cara penyelesaian dari masalah ini.
Mungkin menghilangkan tidak, tapi kita dapat meminimalisasi kejadian
tersebut.
Kami ingin mengetahui respon masyarakat atau mahasiswa lain tentang
cyberbullying yang memengaruhi mental illness. Menjadi bahan
pembelajaran kami selaku penyusun dan para pembaca bagaimana bahaya
cyberbullying dan pentingnya memahami mental illness. Selain itu, penulisan
ini mengangkat permasalahan yang selaras dengan jalannya revolusi industri
4.0 yang segala kegiatannya sudah berbasis elektronik.
.
1.4 Manfaat
Manfaat secara teoretis dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
pembaharuan kurikulum, memberikan sumbangan ilmiah yang inovatif
dengan menggunakan kajian teori yang akan dijelaskan, serta referensi bagi
penelitian selanjutnya.
Manfaat secara praktis dapat menambahkan wawasan dan pengalaman
bagi penulis, dapat menambahkan sumbangan pemikiran bagi pendidikan,
serta sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi kreatif bagi kampus.
Selain itu, manfaatnya adalah memberikan informasi bahwa tindakan
cyberbullying sekecil apapun mampu menimbulkan dampak negatif bagi
korban maupun pelakunya dan cyberbullying tidak pantas dilakukan di
institusi pendidikan maupun di lungkungan masyarakat terutama dalam ruang
lingkup remaja.

1.5 Luaran
Dari penelitian ini luaran yang dicapai adalah laporan kemajuan, laporan
akhir, artikel ilmiah, dan produk program. Produk program yang akan akan
kami buat adalah “Quaternity of Purity” mempunyai arti 4 program unggulan
yang akan menjadi satu-kesatuan dan mempunyai tujuan untuk
meminimalisasi kasus cyberbullying.
Program pertama ialah ‘Gerakan Anti Cyberbullying dan
mengampanyekan tagar #SayNoToCyberbullying’. Program ini nantinya akan
membuat suatu kelompok Gerakan Anti Cyberbullying yang berfungsi
sebagai penggerak anti cyberbullying dan bertugas mengampanyekan
#SayNoToCyberbullying.
Pembuatan perangkat lunak mengenai cyberbullying merupakan program
kedua dari luaran yang direncanakan. Berfungsi sebagai aplikasi yang mampu
membantu para korban cyberbullying, sebagai wadah untuk menyampaikan
keluh kesah yang berkaitan dengan cyberbullying,serta memberikan
informasi-informasi mengenai cyberbullying.
Program ketiga adalah ‘Be The Voice for The Voiceless’. Korban tidak
memungkinkan untuk berbicara setelah dirinya kehilangan percaya diri yang
diakibatkan oleh cyberbullying. Kita harus mampu menjadi suara bagi para
korban untuk menyuarakan hak-hak mereka dan bahaya tentang
cyberbullying ke khalayak umum.
Seminar dan Duta Anti Cyberbullying membantu program-program
sebelumnya. Tugas duta selaras dengan program pertama dan ketiga yang
akan menjadi pelopor untuk meminimalisasi adanya cyberbullying. Seminar
membantu menyosialisasikan program “Quaternity of Purity” dan akan
mendatangkan narasumber yang mendukung dengan kegiatan, yaitu tentang
cyberbullying. Narasumber bisa dari kalangan Public Figure atau mereka
yang berhasil bertahan meskipun beribu-ribu hujatan menyerang mereka.
Kedua hal ini merupakan program keempat dari luaran yang direncanakan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Cyberbullying dan Mental Illness/Gangguan Jiwa


Konsep dasar cyberbullying. Cyberbullying merupakan penyimpangan
dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan
dengan perilaku kekerasan simbolik yang dilakukan dengan sengaja berupa
perilaku menyakiti atau menjatuhkan harga diri orang lain yang tidak bisa
melakukan perlawanan secara terus-menerus (Besley,2005).
Konsep dasar gangguan jiwa. Gangguan jiwa merupakan cara berpikir
(cognitive), kemauan(affective), tindakan (psychomotor). (yosep,13). Tanda
dan gejala yang timbul ketika seseorang mengalami gangguan mental terdiri
dari : gangguan kesadaran, gangguan ingatan, gangguan orientasi, gangguan
psikomotor, gangguan proses berpikir, gangguan persepsi, gangguan
intelegensi, gangguan kepribadian dan gangguan penampilan. Maramis
(dalam hartanto, 2014). Gangguan mental terbagi menjadi beberapa jenis
yaitu : depresi, kesedihan (grief), post traumatic stress disorder, attention
deficit hyperactivity disorder, gangguan anti sosial. Gangguan tersebut
memiliki cara penanganan yang berbeda, ada yang memiliki diagnosis baik
dan ada yang memiliki diagnosis kurang baik seperti gangguan bipolar.

2.2 Konsep Cyberbullying Memengaruhi Mental illness


Satu dari delapan orang tua menyatakan bahwa anak mereka dalam usia
remaja pernah mengalami perundungan di media sosial. Selain itu, penelitian
tersebut mengungkapkan bahwa sebanyak 55% orang tua mengetahui ketika
seorang anaknya mengalami perundungan di media sosial. Survey tersebut
dilakukan pada 18.687 warga di 24 negara termasuk Indonesia oleh Ipsos.
(Napitupulu, 2012).
Cyberbullying dapat memberikan dampak pada korban seperti mereka
akan mengalami ketidaknyamanan depresi, tidak mau bergaul dengan teman-
teman sebaya prestasi di sekolah menurun, kecemasan, menghindar dari
lingkungan sosial, dan adanya upaya bunuh diri (Rifauddin, 2016)
Berkurangnya kepercayaan diri korban dari kejahatan cyberbullying akan
terjadi karena korban akan terganggu secara psikologis, yaitu gangguan
mental, dalam kehidupan sosial korban akan kesulitan membuka diri, dan
merasa malu hingga akhirnya anti menjadi anti sosial. Hal tersebut
dikarenakan korban merasa terkucilkan di masyarakat akibat harga dirinya
telah dirusak oleh pelaku cyberbullying.
Ketika seseorang mengalami perundungan di media sosial maka akan
timbul rasa takut karena mendapatkan penghinaan yang terus-menerus,
ancaman dari pelaku, dan penyerangan harga diri seseorang di media sosial.
Sehingga tekanan yang di terima korban kian bertambah dan berpegaruh pada
kesehatan mental, yaitu korban akan mengalami depresi dan stress jika tidak
ditangani dengan tepat. Korban dari kasus cyberbullying pun akan mengalami
penurunan kepercayaan kepada orang lain sehingga tingkat kecurigaan
korban terhadap orang lain akan meningkat yang mengakibatkan korban
menyendiri. Dan hal tersebut apabila dibiarkan secara terus-menerus akan
menimbulkan tindakan menyimpang termasuk keinginan bunuh diri dari
korban. Penelitian pernah dilakukan dan menyatakan bahwa 20% responden
sebagai korban pernah bertekad untuk mengakhiri hidup akibat depresi dan
stress yang memuncak. Semua bentuk bullying baik yang dilakukan langsung
maupun online secara signifikan berkaitan dengan meningkatnya keinginan
untuk bunuh diri. Percobaan bunuh diri pada korban cyberbullying pun
jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah
mengalami cyberbullying. (Hinduja & Patchin).

2.3 Dekadensi Moral Pelaku Akibat Cyberbullying


Terjadinya kasus cyberbullying menandakan bahwa adanya pelanggaran
norma kesusilaan, maka cyberbullying termasuk perilaku menyimpang yang
terjadi di masyarakat dan memiliki pengaruh buruk dalam kehidupan
masyarakat, kasus cyberbullying dapat merenggangkan dan menimbulkan
penurunan moral masyarakat terutama pada remaja karena remaja merupakan
mayoritas pelaku dan korban dari kasus cyberbullying padahal remaja
merupakan elemen terpenting bangsa yang memiliki peran sebagai generasi
penerus dan pelurus bangsa.
Persepsi remaja tentang iklim lingkungan dan keadaan media sosial
memengaruhi perilaku bullying. Contohnya, ketika seorang pelaku
melakukan cyberbullying di media sosial dan tidak ada yang menyatakan
secara langsung bahwa perbuatan tersebut adalah salah maka akan membuat
pelaku lain menjadi tidak segan untuk mengikuti perilaku menyimpang
tersebut. Sedangkan jika orang-orang peduli dengan kejahatan cyberbullying
maka akan membangun kesadaran terhadap masyarakat terutama remaja
bahwa antar individu harus saling peduli. (Ferrans dan Selman, 2014)

2.4 Intensitas Penggunaan Media Sosial


Media sosial kini semakin bervariasi dan mudah untuk digunakan,
masyarakat sebagai media komunikasi dan media berekspresi sehingga
berdampak pada pengguna media sosial yang terus meningkat seiring
berkembangnya zaman. Kemudahan untuk mengakses dan menggunakan
media sosial membuat remaja tertarik untuk menggunakannya.Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan dengan para informan dalam sehari mereka
menggunakan media sosial minimal 6 jam dan digunakan untuk browsing,
atau untuk membuka akun media sosial yang dimiliki.
Intensitas penggunaan media sosial ini merupakan kebiasaan remaja yang
timbul karena lama nya waktu yang dihabiskan dalam kehidupan dunia maya.
Kehidupan sosial di dunia maya ini terbentuk dengan sendiri nya di bawah
tingkat kesadaran dengan cara melihat realita yang ada di sekitar nya, maupun
melalui nilai yang diyakini kebenaran nya. Bahkan ketika seseorang membuat
akun media sosial hal tersebut telah menggambarkan bahwa orang tersebut
memiliki intensitas yang lebih untuk menggunakan sosial media secara
berkala. (Utami, 2014).

2.5 Dampak Cyberbullying sebagai Kekerasan Simbolik


Cyberbullying merupakan tindak kekerasan yang tidak menimbulkan luka
fisik melainkan luka psikis. Oleh sebab itu, cyberbullying termasuk kedalam
kekerasan simbolik. Menurut bourdieu kekerasan simbolik merupakan
tindakan tidak langsung yang umumnya dalam bentuk kultural. Tindakan
yang dilakukan oleh pelaku cyberbullying terbentuk dari lingkungan dan
kebiasaan pelaku serta pengalaman hidupnya. Respon yang diperlihatkan oleh
korban kasus cyberbullying dalam penelitian yang telah dilakukan merupakan
bagian dari kekerasan simbolik yang akan membekas dipikran dan perasaan
namun orang lain tidak dapat melihatnya. Setelah mengalami kekerasan
simbolik korban tidak melaporkan kepada pihak yang berwajib bahkan tidak
bercerita kepada orang tua karena dianggap hal yang tidak berbahaya dan
hanya diketahui beberapa orang saja seperti teman-teman terdekat.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Peneliti mengguanakan penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Pendekatan penelitian kualitatif biasa disebut sebagai naturalistic inquiry.
Setiap data dalam penelitian kualitatif mempunyai karakteristiuknya masing-
masing. Data kualitatif dapat bersifat tersirat dan tersurat di dalam sumber
datanya. Terdapat beberapa sumber data kualitatif seperti catatan hasil
observasi, dokumen-dokumen yang berkaitan berupa gambar atau tulisan, dan
transkrip interviu mendalam (depth interview) (Efianingrum, tanpa tahun).
Desain penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Studi kasus bertujuan
untuk mengetahui tentang suatu hal secara mendalam. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk
mengungkap mengenai mental illness sebagai dampak dari cyberbullying
pada remaja di Bandung Raya.

3.2 Karakteristik Subjek dan Jumlah Sample


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive dimana
peneliti memilih subjek yang benar-benar memiliki kriteria dan informasi
yang diperlukan serta bersedia untuk membaginya. Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah mahasiswa atau remaja yang mengalami mental illness
sebagai akibat dari cyberbullying. Peneliti memilih dua orang untuk menjadi
subjek penelitian ini.

3.3 Partisipan dan Tempat Penelitian


3.3.1 Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini ialah partisipan yang memenuhi
karakteristik atau kriteria tertentu yaitu mahasiswa atau remaja yang
mengalami mental illness sebagai akibat dari cyberbullying. Peneliti
memilih dua orang untuk menjadi subjek penelitian ini.
3.3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini mencakup perguruan-perguran tinggi yang
berada di sekitar Bandung Raya

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian


3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang ada di Bandung
Raya.
3.4.2 Sample
Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang mengalami mental
illness akibat cyberbullying.
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Wawancara
Data wawncara didapatkan melalui wawancara kepada responden
yang sudah memenuhi kriteria atau karakteristik yang telah ditetapkan.
3.5.2 Dokumentasi
Data dokumen ini adalah data pendukung berupa bukti, baik
hardcopy maupun softcopy seperti screenshot atau semacamnya.
3.5.3 Studi Pustaka
Mencari literatur yang relevan dengan topik yang diangkat pada
penelitian yang kami ambil dari berbagai sumber, seperti jurnal, skripsi,
dan penelitian lainnya.
3.6 Rancangan dan Langkah-Langkah Analisis Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi
lapangan dan wawancara mendalam. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan model Miles dan Huberman (Mirta’annisa,
2017). Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini diantaranya :
3.6.1 Reduksi data
Banyaknya data yang diperoleh dari lapangan membuat peneliti
perlu untuk mencatat secara rinci dan teliti. Untuk itu perlu segera
dilakukan analisis data melalui reduksi data. Menurut Sugiyono
mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Reduksi data dapat dibantu menggunakan
peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode
pada aspek-aspek tertentu (Mirta’annisa, 2017).
3.6.2 Data display (penyajian data)
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah reduksi data yaitu
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
display data berupa tabel yang berisi uraian-uraian singkat dari hasil
penelitian yang dilakukan. Display data akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3.6.3 Kesimpulan/verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pengumpulan data tahap berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian
ini yaitu mengenai kebersyukuran dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kebersyukuran tersebut pada penyandang tunanetra non
bawaan atau tidak sejak lahir.

3.7 Uji Keabsahan Data


Ningrum (2015) berpendapat bawha trianggulasi adalah cara yang paling
umum digunakan dalam penjaminan validitas data dalam penelitian kualitatif.
Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
data atau sebagai pembanding terhadap data itu. Sugiono (dalam Chabibah,
2014) Dalam peneitian ini yang digunakan penulis adalah triangulasi melalui
sumber. Triangulasi melalui sumber artinya memandingkan hasil dari
wawancara dengan hasil pengamatan, membandingkan apa yang dikatakan
orang atau informan tentang situasi penelitian dengan hasil perpanjangan
keikutsertaan yang dilakukan oleh peneliti, membandingkan data dari
prespektif yang berbeda yaitu antara warga masyarakat biasa, tokoh
masyarakat, orang pemerintah atau bukan, dan tidak lupa untuk
membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen/ arsip serta
pelaksanaanya. Hal itu dapat dilakukan dengan cara:
3.7.1 Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara;
3.7.2 Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi;
3.7.3 Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang sepanjang waktu;
3.7.4 Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dari berbagai
pendapat dan pandangan orang lain, perbandingan ini akan memperjelas
perselisihan atas latar belakang alas analasan terjadinya perbedaan
pendapat maupun pandangn orang;
3.7.5 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Bahan yang diperlukan 3.250.000
2 Bahan habis pakai 955.000
3 Perjalanan 1.350.000
4 Lain-lain 6.945.000
TOTAL 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Awal
2 Menentukan sasaran
kelompok responden
penelitian
3 Menyebarkan
kuesioner
4 Menganalisis data
5 Wawancara dan studi
dokumentasi
6 Penyusunan laporan
DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia. 2018. Infografis Penetrasi dan


Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017. Tersedia:
https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Laporan%20Survei%20APJII
_2017_v1.3.pdfS
BOC Indonesai. 2019. Statistik Pengguna Digital dan Internet Indonesia 2019.
https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-internet-indonesia-
2019/. Diakses pada 4 Desember 2019
Chabibah, N. 2014. Penggunaan Media Game Hopscotch dalam Pembelajaran
Matematika pada Anak Tunagrahita Ringan di Sekolah Luar Biasa B/C
Siti Hajar Buduran Sidoarjo. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Surabaya.
Efianingrum, A. (tanpa tahun). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/SEMINAR%20SOSIOLOGI.pdf.
Diakses pada 4 Desember 2019
King, L.A. 2016. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Edisi k-3.
Salemba Humanika. Jakarta Selatan
Malihah, Z. dan Alfiasari. 2018. Perilaku Cyberbullying pada Remaja dan
Kaitannya dengan Kontrol Diri dan Komunikasi Orang Tua. Jurnal Ilmu
Keluarga dan Konsumen. 11(2): 145-156
Mirta’annisa, I.M. 2017. Resiliensi Mahasiswa Tunanetra (Studi Kasus Terhadap
Mahasiswa Tunanetra Tidak Dari Lahir Di Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta). Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Natalita, N.C. 2016. Remaja, Media Sosial dan Cyberbullying. Jurnal Ilmiah
Komunikasi. 5 (2):119-139
Ningrum, A.O.C. 2015. Analisis Pengamen Jalanan di Kota Surakarta. (Skripsi).
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
Ningtyas, Sari Dewi Yuhana. (2012). Hubungan Antara Self Control dengan
Internet Addiction pada Mahasiswa. Tersedia:
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj
Nistanto, Reska K. 2019. Riset Penetrasi Internet Indonesai Naik Jadi 56 Persen.
https://tekno.kompas.com/read/2019/02/04/11420097/riset-penetrasi-
internet-indonesia-naik-jadi-56-persen. Diakses pada 4 Desember 2019.
Rifauddin, M. 2016. Fenomena Cyberbullying pada Remaja: Studi Analisis Media
Sosial Facebook. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan
Khizanah Alhikmah. 4(1):35-44.
Utami, Y.C. 2014. Cyberbullying dikalangan Remaja: (Studi Tentang Korban
Cyberbullying di Kalangan Remaja di Surabaya. Skripsi. Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Surabaya.
Yosep,I. 2013. Keperawatan jiwa. Bandung : PT Refika Aditama. Garfinkel,
carlson, weller(1990) psychiatric dosorders in children and adolescents.
Saunders Co. philadelphia
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua , Anggota, dan Dosen Pendamping


1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Faishal Dzaky Affianto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Bisnis
4 NIM 1900710
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 19 Juli 2001
6 E-mail faishaldza19@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085829304733
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
. Kegiatan
1 FPEB Leadership Day Peserta 17 November 2019
Auditorium FPIPS
2 Bakti Sosial Pendidikan Sekretaris 16 November 2019
Bisnis 2019 Yayasan Al-Kahfi
3 Proses Pendekatan Pend. Sekretaris 26-27 Oktober 2019
Bisnis 2019 Villa Keluarga
4 Pergelaran CAKABUMI 34 Sekretaris 7 Desember 2019
Auditorium FPIPS
5 Latihan Dasar Peserta 21-22 November 2019
Kepemimpinan Mahasiswa Parongpong
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PSH.

Bandung, 1 Desember 2019


Ketua,

(Faishal Dzaky Affianto)


1.2 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ade Muhamad Dzalil
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 1705737
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 21 Juni 1999
6 E-mail jalilnoefal@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087786223531
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
. Kegiatan
1 BEM KEMA PSIKOLOGI Staff Departemen 2018-2019
UPI SosPol UPI
2 BEM KEMA PSIKOLOGI Staff Ahli 2019-2020
UPI Departemen Sosial UPI
3 Seminar dan Workshop
Nasional: Membentuk anak Anggota divisi Desember 2018
dan remaja Indonesia yang Kosumsi Auditorium FPEB
bahagia di era industry 4.0
4 Peran Psikologi dalam
Koordinator Devisi Desember 2018
Membangun Karakter
Acara Auditorium FIP
Bangsa
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PSH.

Bandung, 1 Desember 2019


Anggota Tim,

(Ade Muhamad Dzalil)


1.3 Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Melinda Amelia
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bisnis
4 NIM 1901829
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukabumi, 28 Mei 2002
6 E-mail Melindaamelia28@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085219912017
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
. Kegiatan
1 Basic Training Himpunan Peserta 15-17 November 2019
Mahasiswa Islam Jl. Wangun Sari
2 Pembinaan Mahasiswa Peserta 20 September 2019
Qurani Masjid Al Furqan UPI
3 Musyawarah Mahasiswa Div.Acara 04 Oktober 2019
Formasi UPI Kopma UPI
4 Formasi Road To School Koordinator 06 Januari 2019
Acara SMA se-Sukabumi
5 Latihan Dasar Peserta 21-22 November 2019
Kepemimpinan Mahasiswa Parongpong
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PSH

Bandung, 1 Desember 2019


Anggota Tim,

(Melinda Amelia)
1.4 Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Siti Nurbayani K, M.Si
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Sosiologi
4 NIM/NIDN 0011077001
5 Tempat Tanggal Lahir Bandung, 11 Juli 1970
6 E-mail s.nurbayani@upi.edu
7 Nomor telepon/HP 08122115921
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi IKIP Bandung UNPAD UPI
Ilmu
Pendidikan
Jurusan/Prodi PMPKN Sosial/Sosiologi
IPS
Antropologi
Tahun Masuk-Lulus 1988-1993 1999-2004 2008-2014
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C. 1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Pengantar Sosiologi Wajib 3 sks
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Wajib 2 sks
3 Studi Masyarakat Indonesia Wajib 3 sks
4 Pendidikan Sosial Budaya Wajib 2 sks
5 Gender dalam Pendidikan Pilihan 1 sks
C. 2. Penelitian
No. Jenis Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Analisis Faktor Sosial Budaya Kasus BOPTN UPI 2013
Perdagangan anak di Bandung (Ketua)
2 Penelaahan keberhasilan tayangan UTU UPI 2014
drama korea di Indonesia dalam
penyebaran nilai-nilai budaya sebagai
soft power bagi perubahan sosial
masyarakat
3 Studi Fenomenologi Terhadap wabah Kemenristek 2015
kasus sakit jiwa pada warga desa DIKTI
Pangauban (Sebuah analisis sosial)
4 Model Pengembangan Komunitas Kemenristek 2016
organisasi TKW untuk meningkatkan DIKTI
Human Capital Buruh Migran Indonesia
5. Pengaruh gaya komunikasi politik Kemenristek 2016
pemimpin terhadap pergeseran gagasan DIKTI
kepemimpinan generasi muda
6 Model Ketahanan Keluarga dan Dana BOPTN UPI 2017
Partisipasi Masyarakat untuk Menekan
Terjadinya Kekerasan Seksual pada
Anak
7 Model gerakan sosial "Peduli Anak Kemenristek 2018
Bangsa" bagi korban kekerasan seksual DIKTI
pedofilia
C.3. Pengabdian Pada Masyarakat
No. Judul Pengabdian kepada masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Penguat Soft Skill Bagi Kader Desa Dana Perguruan 2016
Siaga untuk Meningkatkan Social Tinggi Negeri
Responcibility Terhadap Penanganan Badan Hukum
Gangguan Kejiwaan di Desa Siaga (BP-PTN BH)
Pangauban
2 Pengembangan Kompetensi Guru Dana RKAT 2017
Sosiologi dalam Melakukan Evaluasi Kerjasama Sekolah
Pembelajaran Active Learning Pascasarjana UPI
3 Implementasi model pelatihan resolusi Dana Universitas 2017
konflik terhadap kekerasan disekolah Pendidikan
Indonesia
4 Implementasi pelatihan resolusi konflik Dana Universitas 2018
untuk membentuk Character peserta Pendidikan
didik menuju pembelajaran abad 21 Indonesia
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penerapan Teknologi

Bandung, 1 Desember 2019


Dosen Pendamping,

(Dr. Hj. Siti Nurbayani K, M.Si)


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang diperlukan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Buku (sumber referensi) 3 150.000 450.000
Flashdisk (64gb) 1 150.000 150.000
Sewa printer (cetak) 1 500.000 500.000
Sewa kamera (dokumentasi) 1 400.000 400.000
Pin program 350 3.500 1.225.000
Stiker program 350 1.500 525.000
SUBTOTAL (Rp) 3.250.000
2. Bahan habis pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Kertas HVS 2 50.000 100.000
ATK 3 125.000 375.000
Tinta printer 4 90.000 360.000
Internet 6 20.000 120.000
SUBTOTAL (Rp) 955.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Transportasi penelitian 3 150.000 450.000
Transportasi sosialisasi 3 250.000 750.000
Transportasi pembelian 3 50.000 150.000
perlengkapan
SUBTOTAL (Rp) 1.350.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Seminar hasil PKM 1.500.000 1.500.000
Plakat seminar 6 50.000 300.000
Sosialisasi program 1.000.000 1.000.000
Pemilihan duta 1.000.000 1.000.000
Spanduk program 2 150.000 300.000
Publikasi Artikel 525.000 525.000
Pembuatan software 2 500.000 1.000.000
Pembuatan poster 3 150.000 450.000
Pengolahan dan analisis data 3 200.000 600.000
Penyusunan laporan penelitian 2 135.000 270.000
SUBTOTAL (Rp) 6.945.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.500.000
Terbilang Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang Waktu
No. Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)
1 Faishal Dzaky Pendidikan SosHum 10 a. Penanggung
Affianto/1900710 Bisnis Jawab
b. Perencana
Konsep
c. Pelaksana
Penelitian
2 Ade Muhamad Psikologi SosHum 09 a. Sekretaris
Dzalil/1705737 b. Logistik
c. Pelaksana
Kegiatan
3 Melinda Pendidikan SosHum 09 a. Bendahara
Amelia/1901829 Bisnis b. Humas
Penelitian
c. Pelaksana
Kegiatan
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung 40154
Telpon (022) 2013163-2013164 Fax.(022) 2013651
Laman: http://www.fpeb.upi.edu – E-Mail : fpeb@upi.edu
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Faishal Dzaky Affianto
NIM : 1900710
Program Studi : Pendidikan Bisnis
Fakultas : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB)

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PSH kami dengan judul: Mental
Illness sebagai Jejak Maraknya Cyberbullying dalam Ruang Lingkup
Remaja yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah hasil karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Bandung, 1 Desember 2019


Dosen Pendamping, Yang Menyatakan,

(Dr. Hj. Siti Nurbayani K, S.Pd, M.Si) (Faishal Dzaky Affianto)


NIDN. 0011077001 NIM. 1900710

Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPEB

(Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos, S.Pd., MM)


NIP/NIK. 196904041999031001

Anda mungkin juga menyukai