FISIKA DASAR II
PIPA ORGANA
LABORATORIUM OPTIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
Pipa Organa
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan frekuensi resonansi untuk berbagai panjang pipa
2. Memahami hubungan antara frekuesni resonansi dan panjang pipa
3. Mampu menentukan pola deret harmonik frekuensi resonansi pipa tertutup
dan pipa terbuka.
B. Dasar Teori
Pipa organa adalah alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber
bunyi. Pipa organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang
kedua ujung penampangnya terbuka. Kedua ujungnya berfungsi sebagai perut
gelombang karena bebas bergerak dan ditengahya ada simpul. Kolom udara
dapat beresonansi, artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat
musik yang dinamakan Organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa
terbuka.
Panjang kolom udara (pipa) sama dengan ½ (jarak antara perut
berdekatan). Pipa organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung
yang salah satu ujung penampangnya tertutup ( menjadi simpul karena tidak
bebas bergerak ) dan ujung lainnya terbuka ( menjadi perut ). sehingga
gelombang longitudinal stasioner yang terjadi pada bagian ujung tertutup
merupakan simpul dan pada bagian ujung terbuka terjadi perut.
Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi getaran yang teratur. Ada
tujuh nada dalam satu tangga nada dan masing-masing nada memiliki
frekuensinya sendiri-sendiri. Nada Do memiliki frekuensi sekitar 264 Hz, nada
Re memiliki frekuensi sekitar 297 Hz, nada Mi memilik frekuensi sekitar 330
Hz, Nada Fa memiliki frekuensi sekitar 352 Hz, nada Sol memiliki frekuensi
sekitar 396 Hz, nada La memiliki frekuensi sekitar 440 Hz, dan nada Si
memiliki frekuensi sekitar 495 Hz, sementara nada Do tinggi memiliki
frekuensi sekitar 528 Hz. Dengan demikian, tinggi atau rendahnya nada
bergantung pada besar kecilnya frekuensi yang dihasilkan. Semakin besar
frekuensinya, semakin tinggi nadanya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil
frekuensinya semkain rendah nadanya.
C. Alat dan Bahan
NO Gambar Nama Alat
1 Alat pipa resonansi
2 Pembangkit frekuensi
audio
3 SLM
D. Prosedur percobaan
1. Bagian 1 frekuensi resonansi
NO Gambar Langkah kerja
1 Rangkailah semua
alat yang diperlukan
seperti pada gambar
disamping
2 Tempatkan piston
pada jarak 20 cm dari
ujung pipa
3 Atur pembangkit
frekuensi audio
4 Atur juga audio
gelombang dengan
memutar tombol level
5 Naikkan besar
frekuensi secara
perlahan
2 Atur pembangkit
frekuensi
3 Naikkan frekunsi
secra perlahan
6 Ulangi langkah 4
sampai di dapat 5
data praktikum
2 Naikkan besar
frekuensi secara
perlahan
3 Naikkan nilai
frekuensi
E. Data Percobaan
Tabel 1
Frekuensi resonansi dasar (f0) pada panjang pipa berbeda
NO Panjang Pipa Frekuensi V F0
Resonansi
1 0.2 m 1250 Hz 500 m/s 850 Hz
2 0.3 m 1250 Hz 750 m/s 566.7 Hz
3 0.4 m 1000 Hz 800 m/s 425 Hz
4 0.5 m 1000 Hz 1000 m/s 340 Hz
5 0.7 m 500 Hz 700 m/s 578 Hz
Tabel 2
Frekuensi resonansi dasar (f0) dan frekuensi nada atas f1, f2, f3, ........
NO Frekuensi Frekuensi Fn/f0 V ft Ftn/ft0
Resonans
i (Hz)
1 f0 500 Hz 1 Hz 300 566.7 Hz 1 Hz
2 f1 1500 Hz 3 Hz 450 1133.3 Hz 2 Hz
3 f2 1750 Hz 3.5 Hz 350 1700 Hz 3 Hz
4 f3 2500 Hz 5 Hz 262. 2266.7 Hz 4.7 Hz
5
5 f4 3000 Hz 6 Hz 300 2833.3 Hz 5 Hz
6 f5 3500 Hz 7 Hz 350 3400 Hz 6 Hz
Tabel 3
Frekuensi Resonansi dasar dan frekuensi nada atas
NO Frekuensi Frekuensi Fn/f0 V ft Ftn/ft0
Resonans
i (Hz)
1 f0 500 Hz 1 Hz 600 283 Hz 1 Hz
2 f1 750 Hz 1.5 Hz 300 850 Hz 3 Hz
3 f2 1250 Hz 2.5 Hz 300 1416 Hz 5 Hz
4 f3 1500 hz 3 Hz 257 1983 Hz 7 Hz
5 f4 3500 Hz 7 Hz 466 2550 Hz 9 Hz
6 f5 5000 Hz 10 Hz 545 3116 Hz 11 Hz
F. Pengolahan Data
1. Tabel 1 (frekuensi resonansi dasar pada panjang pipa berbeda)
a. Mencari V (kecepatan bunyi diudara)
V V V
1. f0= 2. f0= 3. f0 =
2l 2l 2l
V= f0 x 2l V= f0 x 2l V= f0 x 2l
= 1250 (2 x 0.2) = 1250 (2 x 0.3) = 1250 (2 x 0.4)
= 1250 x 0.4 = 1250 x 0.6 = 1250 x 0.8
= 500 m/s = 750 m/s = 800 m/s
V V
4. f0= 5. f0=
2l 2l
V= f0 x 2l V= f0 x 2l
= 1250 (2 x 0.5) = 1250 (2 x 0.7)
= 1250 x 1.0 = 1250 x 0.14
= 1000 m/s = 700 m/s
b. Mencari f0
diketahui V= 340 m/s
V V V
1. f0= 2. f0= 3. f0=
2l 2l 2l
340 340 340
= = =
2 x 0.2 2 x 0.3 2 x 0.4
= 850 Hz = 566.67 Hz = 425 Hz
V V
4. f0= 5. f0=
2l 2l
340 340
= =
2 x 0.5 2 x 0.7
= 340 Hz = 578 Hz
2. Tabel 2
Frekunsi resonansi dasar dan frekuensi nada atas pada pipa terbuka
fn
a. Mencari
f0
fn fn fn
1. F0 = 2. F0 = 3. F0 =
f0 f0 f0
500 1500 1750
= = =
500 500 500
= 1 Hz = 3 Hz = 3.5 Hz
fn fn fn
4. F0 = 5. F0 = 6. F0 =
f0 f0 f0
2500 3000 3500
= = =
500 500 500
= 5 Hz = 6 Hz = 7 Hz
3. Tabel 2
Frekunsi resonansi dasar dan frekuensi nada atas pada pipa tertutup
fn
a. Mencari
f0
fn fn fn
1. F0 = 2. F0 = 3. F0 =
f0 f0 f0
500 750 1250
= = =
500 500 500
= 1 Hz = 1.5 Hz = 2.5 Hz
fn fn fn
4. F0 = 5. F0 = 6. F0 =
f0 f0 f0
1500 3500 5000
= = =
500 500 500
= 3 Hz = 7 Hz = 10 Hz