Anda di halaman 1dari 3

Nama : ANGELINA VERONICA HUTASOIT

Nim : 1203313016
Kelas : Reguler B

1. Jelaskan perbedaan manusia menurut pandangan Plato dan Aristoteles.!


Jawab : Plato, dengan mengikuti pola pemikiran tentang Cosmos, mengatakan bahwa
manusia terdiri dari dua unsur dasar, yakni jiwa dan badan. Badan berasal dari dunia maya,
dunia semua, yang dapat disebut dengan dunia fisik; sedangkan jiwa berasal dari dunia ide
yang dapat disebut dengan dunia Kayangan, dunia surgawi, dunia Ilahi dunia bersifat abadi
atau kekal, dan menjadi tempat kediaman segala yang baik titik segala kebenaran, keadilan,
kebaikan dan keindahan terdapat di dunia ide. Sifat terbalik dimiliki oleh badan-badan
manusia karena berasal dari dunia maya, bersifat fana, rapuh, dan menjadi kediaman hal-hal
yang kecenderungan yang buruk. Jiwa manusia, karena berasal dunia idea, memiliki dimensi
pra eksistensi atau telah ada sebelum manusia hidup titik hidup manusia terjadi ketika jiwa
dari dunia idea memperoleh status badan titik jiwa, sebelum memperoleh status badani,
setelah ada sebagai jiwa murni. Ketika membadan, jiwa meringkuk dalam Badan, terpenjara
dalam tubuh.
Aristoteles yang muncul kemudian dalam hylemorfisme, menerangkan manusia sebagai
badan dan kosmis. Manusia merupakan penggabungan antara unsur badan, hyle dan jiwa,
psyke. Namun Aristoteles masih melihat ada unsur lain, yakni roh atau Nus yang tampak
dalam aktivitas yang melalui rohani, Seperti berpikir dan berkehendak. Aristoteles melihat
Manusia merupakan penggabungan dari tiga hal yakni badan jiwa dan Nus. Sang filsuf,
dalam etika nicomachea, mengatakan bahwa Nus merupakan suatu yang Ilahi karena itu
bersifat abadi titik keterangan Aristoteles tentang nus agak membingungkan, karena sang
filsuf merinci Nus dalam dua jenis yakni nus poietikos (rasio aktif) dan nus pathetikos (rasio
pasif atau menerima), yang terkesan sebagai bagian dari jiwa titik Thomas aquinas, filsuf dan
teolog abad pertengahan menafsirkan Nus dalam pemikiran Aristoteles sebagai sesuatu yang
datang dari Tuhan, namun tetap merupakan milik pribadi dan menetap pada setiap orang.
2. Jelaskan perbedaan pandangan tentang manusia menurut Hegel dan Soren
kierkegaard
Jawab : manusia menurut Hegel adalah wadah bagi roh untuk sadar dan memungkinkan
manusia untuk menciptakan wilayah roh. Manusia, merupakan puncak dari perkembangan
dialek tah roh. Manusia, dengan demikian tidak dilihat sebagai individu, tetapi sebagai bagian
dari kelompok yakni sebagai anggota masyarakat warga bangsa, Jemaat agama dan
sebagainya. Individu, bagi Hegel berada dalam kelompok dan ditentukan oleh kelompok.
Individu, bisa dikatakan merupakan Hanya Mata rantai dalam sistem yang besar.
Keberhasilan dan prestasi dari tokoh-tokoh besar, bagi Hegel bukan karena keunggulan dari
sang tokoh tetapi karena kekuatan roh yang menggerakkan, kesempatan sejarah dan atmosfer
roh bangsa.
3. Menurut anda mana Dari keempat pandangan filsuf mengenai manusia yang paling
Dekat Dengan pemahaman kekristenan tentang manusia
Jawab : menurut saya yang paling dekat dengan paham kekristenan tentang manusia dari
keempat pandangan filsuf di atas adalah pandangan dari filsuf Plato yang di mana pandangan
dari Plato tentang manusia adalah bahwa manusia terdiri dari dua unsur dasar, yakni jiwa dan
badan. Badan berasal dari dunia maya, dunia semua, yang dapat disebut dengan dunia fisik;
sedangkan jiwa berasal dari dunia ide yang dapat disebut dengan dunia Kayangan, dunia
surgawi, dunia Ilahi dunia bersifat abadi atau kekal, dan menjadi tempat kediaman segala
yang baik titik segala kebenaran, keadilan, kebaikan dan keindahan terdapat di dunia ide.
4. Apa perbedaan dan persamaan tentang manusia antara Perjanjian Lama dengan Yesus
Jawab : Dalam Perjanjian Lama, manusia tidak dilihat secara terpisah atau sendiri-sendiri,
tetapi sebagai anggota-anggota yang bertanggung jawab dari satu keluarga atau suku bangsa.
banyak orang (Im. 16:17-19). Para nabi dipanggil untuk melayani bangsa Israel dan Yehuda.
Dalam Kejadian 1:26-27 dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan
rupa Allah, baik laki-laki juga perempuan. Hal ini menyatakan esistensi manusia yang unik dan
dasyat, menunjukkan perbedaan hakiki dan prinsipal antara manusia dengan ciptaan Allah yang
lain, sekaligus juga menunjukkan terjalinnya hubungan yang intim antara Allah dengan manusia 
5. Apa perbedaan pandangan tentang manusia menurut Agustinus dan Thomas Aquinas?
Jawab: Agustinus meyakini bahwa manusia tidak bisa memiliki pengetahuan dari dirinya
sendiri kalau tidak disinari dan dicahayai oleh Tuhan. Filsafat yang dikembangkan Agustinus
secara essensial adalah filsafat pengalaman keagamaan dan merupakan sumber bagi
mistisisme dan etika barat.
Menurut Thomas Aquinas, manusia adalah makhluk yang berdiri sendiri dan tersusun atas
bentuk dan materi. Manusia memiliki jiwa atau ruh dengan tubuh/jasad sebagai
bentuknya. Menurut Thomas Aquinas, jiwa dan jasad tidak dapat dipisahkan, mereka saling
berhubungan.
6. Bagaimana keunggulan manusia menurut konsili vatikan 2?
Jawab: Pandangan mengenai martabat manusia secara jelas dikemukakan dalam Gaudium et
Spes art. 12. Acapkali manusia melihat dirinya sebagai tolok ukur yang mutlak atau
merendahkan dirinya hingga sampai pada ambang keputusasaan. Hal ini menyebabkan
manusia menjadi bimbang dan gelisah. Gereja menyadari kegelisahan dan ikut merasakan
berbagai kesulitan manusia yang dialami secara mendalam. Dengan diterangi oleh Allah yang
mewahyukan diri, Gereja berusaha untuk menjawab kesukaran-kesukaran tersebut untuk
melukiskan keadaan manusia yang sebenarnya, menjelaskan kelemahan-kelemahannya, agar
dapat mengenali dirinya, martabat dan penggilannya (GS art 12).
Dari kodratnya manusia adalah makhluk sosial yang harus hidup dengan sesamanya. Tanpa
orang lain manusia tidak dapat hidup dan mengembangkan dirinya dengan segala bakat dan
kemampuannya. Manusia yang diciptakan Allah ditempatkan lebih tinggi dari ciptaan lain. Ia
dianugerahi keistimewaan berupa akal budi, hati nurani dan kehendak bebas.
7. Terangkan sadar teologis HAM!
Jawab: Konsep Dasar Teologis HAM
Pertama, HAM tidak pernah dilepaskan dari Hak Asasi Manusia.
Hak mengimplikasikan kewajiban, sebab hak hanya menjadi hak setelah kewajiban terpenuhi.
Sebaliknya, kewajiban juga mengimplikasikan hak, sebab kewajiban hanya dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya apabila hak dihormati. Hak tanpa kewajiban adalah
kesewenang-wenangan , sedangkan kewajiban tanpa hak adalah perbudakan. Dalam etika
Kristen (menurut Dietrich Bonhoeffer dalam bukunya ETHICS) menjelaskan bahwa
“kebebasan” (hak) dan “ketaatan” (kewajiban) adalah dua sisi dari satu mata uang, yaitu
“tanggung jawab”. Tidak ada tanggung jawab tanpa ketaatan, tetapi juga tidak ada tanggung
jawab tanpa kebebasan.
8. Bagaimana sikap Gereja Katolik dewasa terhadap HAM?

Jawab: Sikap Gereja terhadap HAM di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Gereja mengakui HAM sebagai hak yang berasal dari Tuhan.


2. Gereja mengakui upaya untuk melindungi dan melestarikan HAM sebagai panggilan
dan tugas Gereja yang berasal dari Allah.

HAM merupakan seperangkat hak dasar yang melekat pada diri setiap orang. HAM
bersifat kodrati sehingga tidak dapat dicabut oleh siapa pun, kecuali Tuhan. Beberapa
contoh HAM mencakup hak untuk hidup, mendapat pendidikan, menyatakan pendapat,
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai