“Terwujudnya generasi Rabbani dengan prestasi optimal dan kemahiran berbahasa Arab
dan Inggris”
Maksud dari Generasi rabbani adalah sekelompok orang yang memiliki pengetahuan
tentang keagamaan termasuk didalamnya bagaimana peserta didik mampu dan bisa
beribadah sesuai dengan tuntunan syariat yang bersumber dari alquran dan hadits, lalu
mengaplikasikan ilmu yang diketahuinya dalam kehidupan serta mengajarkan kepada
masyarakat dari ilmu yang di ketahuinya
Berdasarkan visi tersebut diatas maka kesepakatan yang diambil oleh seluruh komponen
madrasah untuk misi MTs Husnul Khotimah Kuningan adalah sebagai berikut:
1- Menerapkan kurikulum nasional yang diintegrasikan dengan kurikulum
kepesantrenan
2- Menerapkan kurikulum berbasis karakter (nilai-nilai keislaman)
3- Mengoptimalkan pencapaian tahfidz 2 juz Al-Qur’an (juz 29 dan 30)
4- Meningkatkan kualitas penguasaan Bahasa Arab dan Inggris
5- Mengoptimalkan pengembangan minat dan bakat siswa melalui pembinaan life skill
6- Memenangkan kompetisi ilmiah di setiap event
Berdasarkan visi misi di atas, jelas terlihat bahwa sebenarnya madrasah telah sangat
mendukung pembelajaran fikih. Terlihat dari rumusan visi yang menyatakan bahwa
“Terwujudnya generasi Rabbani” yaitu mencetak generasi yang memiliki pengetahuan
tentang keagamaan yang didalamnya adalah termasuk ilmu fikih, lalu mengaplikasikan
ilmu yang diketahuinya dalam kehidupan serta mengajarkan kepada masyarakat dari ilmu
yang di ketahuinya.
2) Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman (2018:25), fungsi motivasi ada 3 yaitu:
a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
a) Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
a) Faktor internal
• Faktor fisik, merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan
penampilan individu. Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan dan fungsi-
fungsi fisik terutama panca indera.
b) Faktor eksternal
• Faktor sosial, merupakan faktor yang berasal dari manusia disekitar
lingkungan siswa. Meliputi guru, teman sebaya, orang tua, tetangga dan lain
sebagainya.
• Faktor non sosial, merupakan faktor yang berasal dari kondisi fisik disekitar
siswa. Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang
atau malam), tempat (sepi, bising atau kualitas sekolah tempat siswa
belajar), dan fasilitas belajar.
e. Metode Pengajaran
metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan suatu
pembelajaran agar dapat dengan mudah dipahami oleh siswa
b) Metode Demonstrasi
c) Metode Latihan
d) Metode Diskusi
3) Waktu Belajar
Belajar suatu proses yang dialami oleh siswa, sukses atau tidaknya proses belajar
tersebut tergantung pada banyak factor, salah satu dari sekian banyak factor
adalah waktu belajar mereka. Kapan waktu yang tepat untuk belajar dan
bagaimana memanfaatkannya agar efektif. Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kemudian diserap ke dalam bahasa
Indonesia dan diartikan dengan seluruh rangkaian saat, ketika proses perbuatan
berlangsung dan keadaan berada, lamanya kesempatan, atau saat yang Menurut
Siswanto, Terminologi waktu banyak digunakan pada beberapa disiplin ilmu
diantaranya Pelajaran Bahasa Arab, psikologi dan juga tasawuf. Di madrasah, pagi
dimulai dari pukul 6.30 sampai 12.00, siswa yang bersekolah di sekolah yang
mengadakan pembelajaran 2 sesi, waktu belajar pagi akan dimulai pada pukul
06.30 sampai 12.00. Jadi waktu belajar pagi adalah saat dimana seorang siswa
belajar bermakna, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa yang
dilakukan antara pukul 06.30 sampai pukul 12.00. Pagi hari adalah saat dimana
suasana masih segar dan tidak panas, sehingga banyak siswa yang lebih memilih
belajar pada pagi hari dengan alasan lebih segar sehingga bisa lebih konsentrasi
khususnya untuk belajar Matematika. Siang adalah lawan dari malam. Di sekolah,
siang dimulai dari pukul 12.00 sampai 17.30, siswa yang bersekolah di sekolah
yang mengadakan pembelajaran 2 sesi, waktu belajar siang akan dimulai pada
pukul 12.00 sampai 17.30. Jadi waktu belajar siang adalah saat dimana seorang
siswa belajar bermakna, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa
yang dilakukan antara pukul 12.00 sampai pukul 17.30. Siang hari adalah saat
dimana kondisi siswa sudah mengantuk dan lelah karena pada pagi hari sudah
beraktifitas ditambah lagi udara sudah panas, sehingga banyak siswa yang sudah
tidak maksimal dalam pembelajaran.
f. Lingkungan Pembelajaran
1) Pengertian Lingkungan Belajar
Kondisi lingkungan belajar yang kondusif, baik lingkungan belajar, lingkungan
sekolah maupun lingkungan masyarakat akan menciptakan katenangan dan
kenyamanan siswa dalam belajar, sehingga siswa akan lebih mudah untuk
menguasai materi belajar secara maksimal
a) Lingkungan keluarga
b) Lingkungan sekolah
c) Lingkungan masyarakat