Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI TERHADAP


TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN AUD, ANAK SD, DAN REMAJA
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pengembangan Peserta Didik

Kelompok 1

1. Firdaus 2110114310014
2. Melly Iswanda Putri 2110114220015
3. Muhammad Hasan Nudin 2110114210017
4. Naira Nurul Assyfa 2110114320010
5. Norkamaliah 2110114320003
6. Rohama 2110114220018

Dosen Pengampu :

Dr. Nina Permata Sari, S.Psi., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang Dampak Perkembangan Teknologi
dan Informasi Terhadap Tugas-Tugas AUD, Anak SD, dan Remaja tepat pada waktunya.
Tidak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Peserta Didik. Selama proses penyusunan makalah, kami mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Peserta Didik : Dr. Nina Permata Sari,
P.Psi,. M.Pd
2. Seluruh anggota kelompok 1 mata kuliah Pengembangan Peserta Didik
Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca guna
menyempurnakan makalah ini dimasa depan.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan selamat membaca bagi para pembaca.

Banjarmasin, Agustus 2021


Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan ............................................................................................


B. Rumusan Penulisan ......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................
D. Manfaat Penulisan........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Perkembangan ................................................................................................


B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan ....................................................
C. Perkembangan Terhadap Peserta Didik .......................................................................
D. Tugas-Tugas Perkembangan ........................................................................................
E. Perkembangan Teknologi Informasi ............................................................................
F. Penggunaan Teknologi dan Informasi oleh Anak........................................................
G. Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Anak ....................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Menurut Santrock (1996) dalam bukunya Retno Pangestuti, perkembangan
merupakan bagian dari perubahan yang dimulai dari masa konsepsi dan berlanjut
sepanjang rentang kehidupannya. Bersifat kompleks karena melibatkan banyak
proses seperti biologis, kognitif, dan sosioemosional. F.J Monks, dkk (2001)
menambahkan pengertian perkembangan merujuk pada proses menuju
kesempurnaan yang tidak dapat diulang kembali berdasarkan pertumbuhan,
pematangan, dan belajar. Dalam kacamata psikologi, perkembangan dapat diartikan
sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang
kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, bayi, kanak-kanak, masa remaja, sampai
dengan dewasa. Dalam kamus Psikologi, Chaplin (2002) menjabarkan
perkembangan sebagai perubahan yang terjadi pada organism dari lahir sampai
mati, adanya pertumbuhan dan perubahan integrasi jasmani ke dalam fungsional
dan munculnya kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting. Mengetahui
dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu aspek saja,
pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh kembang anak
juga harus dilihat dari berbagai aspek, seperti faktor keturunan, kejiwaan, aturan
dalam keluarga dan proses pembelajaran termasuk didalamnya pendidikan keluarga
dan agama. Dalam hal ini perhatian orang tua lebih difokuskan pada pertumbuhan
secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini sangat berperan dalam pembentukan
perkembangan anak.
Perkembangan teknologi dan informasi yang ditandai dengan kemajuan di bidang
media pada saat ini telah berjalan begitu pesat, sehingga dalam menempatkan suatu
bangsa pada kedudukan sejauh mana bangsa tersebut maju didasarkan atas seberapa
jauh bangsa itu menguasai kedua bidang tersebut. Bangsa Indonesia merupakan
salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga
harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan media informasi dan teknologi,
khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri.
B. Rumusan Penulisan
1. Apa saja hakikat perkembangan?
2. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan?
3. Bagaimana perkembangan terhadap peserta didik?
4. Apa saja tugas tugas perkembangan?
5. Bagaimana perkembangan teknologi informasi?
6. Bagaimana penggunaan teknologi dan informasi oleh anak?
7. Apa saja dampak dari perkembangan teknologi terhadap anak?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui hakikat-hakikat perkembangan.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan.
3. Mengetahui perkembangan terhadap peserta didik.
4. Mengetahui tugas-tugas perkembangan.
5. Mengetahui perkembangan teknologi informasi.
6. Mengetahui penggunaan teknologi dan informasi oleh anak.
7. Mengetahui dampak perkembangan teknologi terhadap anak.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
Menambah pengetahuan dan sekaligus menjadi masukan yang berguna bagi
peneliti terutama yang berkaitan dengan dampak perkembangan teknologi dan
informasi terhadap perkembangan tugas-tugas anak usia dini, anak SD, dan
remaja.
2. Manfaat praktis
Bagi Mahasiswa, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
mengenai dampak perkembangan teknologi dan informasi terhadap
perkembangan tugas-tugas anak usia dini, anak SD, dan remaja sehingga dapat
menjadikan penelitian ini sebagai arahan mata kuliah pengembangan peserta
didik.
Bagi Pembaca, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai apa saja
dampak-dampak perkembangan teknologi dan informasi terhadap perkembangan
tugas-tugas anak usia dini, anak SD, dan remaja.
BAB II
Kajian Teoritik
A. Hakikat Perkembangan
Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah
konsep yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi.
Oleh sebab itu, untuk memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu
memahami beberapa konsep lain yang terkandung di dalamnya, diantaranya
pertumbuhan, kematangan, dan perubahan.
Secara sederhana Seifer dan Hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan
sebagai “Long-term changes in a person’s growth, felling, pattern of thinking, social
relationship, dan motor skills.” Sementara it, Chaplin (2002) mengartikan
perkembangan sebagai ;
1. Perubahn yang kesinambungan dan proresif dan organisme, dan lahir sampai
mati,
2. Pertumbuhan,
3. Perubahan dalam bentuk dan integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam
bagian-bagian fungsional,
4. Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak
dipelajari.

Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), "Perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang di miliki indivitu dan tampil dalam
kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan
juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan
kematian.”

Menurut FJ. Monks, dkk, (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada


suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat di ulang kembali.
"perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat di
putar kembali" Perkembangan juga dapat di artikan sebagai"proses yang kekal dan
tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi,
berdasarkan pertumbuhan,pematangan,dan belajar.
Santrock (1996), menjelaskan pengertian perkembangan sebagai berikut:
"Development is the pattern of change that begins at conseption and continues
through the life span. Most development involves growth,although it includes decay
(as in death and dying). The patternnof movement is complex because it is product
of several processes-biological, cognitive, and socioemotional."

Kesimpulan umum yang dapat di tarik dari beberapa definisi di atas bahwa
adalah perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar,melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah
dan rohaniah yang di miliki individu menuju ke tahap kematangan melalui
pertumbuhan,pematangan,dan belajar.

B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan


Pertama, faktor genetik/hereditas merupakan faktor internal yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu. Hereditas sendiri dapat diartikan
sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua. Sejalan dengan
itu, faktor genetik dapat diartikan sebagai segala poteensi (baik fisik maupun psikis)
yang dimiliki individu sejak masa prakelahiran sebagai pewarisan dari pihak orang
tua melalui gen-gen (Yusuf, 2011). Dari definisi tersebut, yang perlu digaris bawahi
adalah faktor ini bersifat potensial, pewarisan/bawaan dan alamiah (nature).
Kedua, faktor lingkungan (nurture), lingkungan merupakan faktor eksternal yang
turut membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu (Retno, 2013). Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa faktor genetik bersifat potensial dan
lingkungan yang akan menjadikannya aktual. Ada beberapa faktor lingkungan yang
sangat menonjol yakni dalam lingkungan keluarga. Menurut Yusuf (2011) alasan
tentang pentingnya peranan keluarga bagi perkembangan anak, adalah: (a) keluarga
merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak; (b)
keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenalkan nilai-nilai kehidupan
kepada anak; (c) orang tua dan anggota keluarga merupakan “significant people”
bagi perkembangan kepribadian anak; (d) keluarga sebagai institusi yang
memfasilitasi kebutuhan dasar insani (manusiawi), baik yang bersifat fiktif biologis,
maupun sosio-psikologis; dan (e) anak banyak menghabiskan waktunya di
lingkungan keluarga.

C. Perkembangan Peserta didik


Pada setiap perkembangan kehidupan manusia, individu itu ditutntut untuk
menguasai kemampuan beperilaku yang menjadiciri bahwa perkembangannya
berhasil dan normal. Dari waktu ke waktu kehidupan manusia terus berubah.
Berawal dari dua sel dasar yaitu sel telur dan sperma, suatu organisme tumbuh dan
berkembang. Dua sel tersebut kemudian membelah diri dan berdiferensiasi untuk
menghasilkan tulang-tulang, syaraf, otot, usus, otak, dan bagian-bagian organ tubuh
lainnya. Setelah kurang lebih sembilan bulan lamanya dalam kandungan ibu,
organisme yang baru tumbuh tersebut akhirnya menjadi bayi manusia yang
sempurna dan siap lahir ke dunia dengan perangkat keterampilan hidup minimal
yaitu bernafas, menggerakgerakkan tubuh, menangis, dan menyusu. Meskipun di
saat lahir hanya berbekal seperangkat keterampilan minimal, melalui interaksi
dengan lingkungan (orang tua, saudara, orang dewasa lain, dan objek-objek yang
ada di sekitarnya) sang bayi terus lebih menyempurnakan diri. Ia terus mengalami
berbagai perubahan atas bimbingan Allah SWT.
Perkembangan manusia sebagai mahluk sosial tentu tidak dapat lepas dari
kehidupan lingkungannya. Hal inilah yang menjadi salah satu dorongan
perkembangan psikologis, jasmani, inteligensi pada diri manusia. Sejak manusia
dilahirkan ke muka bumi, yang awalnya adalah bersih ( fitrah ) maka lambat laun ia
terkontaminasi dengan lingkungannya sesuai dengan peran dan kemampuan panca
inderanya.
Dalam perkembangannya secara psikologis mulai dari bayi menjadi anakanak
kemudian menjadi remaja dan akhirnya menjadi dewasa. Pada usia remaja inilah
banyak sekali muncul problem kehidupan yang dirasakan oleh remaja. Maka
tentunya, remaja harus tahu benar-benar peran dan fungsinya sebagai seorang
remaja. Di sinilah peran orang tua untuk melakukan bimbingannya dengan sebaik
baiknya pula.
D. Tugas-Tugas Perkembangan
Arti tugas-tugas perkembangan dapat dikelompokkan menjadi 2 :
1. Tugas-tugas perkembangan adalah petunjuk-petunjuk yang memungkinkan
seseorang mengerti dan memahami apa yang diharapkan atau dituntut oleh
masuarakat dan lingkungan lain terhadap seseorang dalam usia-usia tertentu.
Arti pertama ini mengandung makna, pertama; dari segi orang dewasa. Kedua,
dari segi yang sadar menuju kedewasaanya.
2. Tugas-tugas perkembangan merupakan petunjuk bagi seorang tentang apa dan
bagaimana yang diharapkan daripadanya pada masa yang akan datang, jika dia
kelak telah mencapainya. Arti kedua ini mengandung makna, dari segi pendidik.

E. Perkembangan Teknologi Informasi


Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang
membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan
dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi
bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah
tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel). Dalam konteks
bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan Pengolahan,
penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh
mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Istilah dalam
pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan
dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar
bahwa teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan
menyebutnya teknologi informasi (TI).
Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi
berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem informasi
global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain. Bahasa memungkinkan
seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak
bertahan secara lama karena Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada
di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu
jangkauan suara juga terbatas.Setelah itu teknologi penyampaian informasi
berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh.
Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu
informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman
purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba)
memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya. Ditemukannya alfabet
dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari
cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan
kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan
1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi
itu.Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih
cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan
informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama
tersimpan.

F. Penggunaan Teknologi dan Informasi oleh anak


Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan teknologi telah meningkat di
seluruh dunia. Menurut Hasil Program untuk Penilaian Pelajar Internasional (PISA)
2015, 95% dari 15 tahun rata-rata siswa di seluruh negara OECD memiliki akses
Internet di rumah (OECD, 2017). Selanjutnya, pada hari kerja biasa siswa
menghabiskan lebih dari dua jam online setelah sekolah; ini merupakan peningkatan
40 menit sejak 2012 (OECD, 2017). Anak-anak "terhubung" dikonteks yang
berbeda, bukan hanya lingkungan rumah. Data PISA 2012 melaporkan bahwa di
seluruh Negara-negara OECD 72% siswa melaporkan menggunakan teknologi
komputer (desktop, laptop atau komputer tablet) di sekolah versus 93% di rumah
(OECD, 2015).
Penggunaan teknologi juga meningkat di kelompok usia lain, bukan hanya
remaja. Riset menunjukkan bahwa anak-anak prasekolah menjadi akrab dengan
perangkat digital sebelum mereka terpapar buku (Brody, 2015); Hopkins, Brookes
dan Green, 2013). Tren internasional adalah menunjukkan peningkatan penggunaan
dan usia akses pertama yang lebih muda (Hooft Graafland, 2018). Di dalam
menanggapi peningkatan ini, selama beberapa tahun terakhir telah terjadi proliferasi
penelitian mengeksplorasi hubungan potensial antara hasil kesejahteraan
emosional/kesehatan mental dan penggunaan teknologi pada anak-anak, meskipun
basis pengetahuan khusus tentang bagaimana anak di bawah usia 8 tahun
menggunakan teknologi relatif jarang. Bagaimanapun, sebagian besar penelitian
yang tersedia bersifat korelasional, menunjukkan ukuran efek yang kecil, dan
mekanisme yang mendasarinya dari hasil ini tidak jelas.
Terlepas dari keterbatasan ini, penelitian semacam ini sering dikutip atau
digunakan sebagai kekuatan penuntun dalam mempengaruhi opini dan kebijakan
publik terkait isu seputar anak dan teknologi. Diberikan keberadaan teknologi di
masyarakat saat ini dan pentingnya masalah ini untuk kebijakan dan praktik, penting
untuk memahami dampak penggunaan teknologi pada pembangunan otak dan tubuh
anak-anak di abad ke-21 untuk memandu kebijakan yang menggambarkan aman dan
penggunaan yang efektif. Orang tua dan wali harus cerdas dalam hal pedoman dan
penelitian, sementara pemerintah dan kelompok dengan pengaruh kebijakan harus
berhati-hati terhadap meresepkan kebijakan tanpa mengeksplorasi basis bukti secara
holistik dan menyeluruh. Makalah ini berfungsi untuk mengeksplorasi basis
penelitian saat ini, memeriksa dampak potensial ini bisa memiliki pedoman masa
depan dan implementasi kebijakan nasional.

G. Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Anak


Seiring dengan perkembangan era globalisasi, dunia Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) juga berkembang dengan pesat. Pada abad 21 ini TIK sudah
menjadi kebutuhan primer bagi banyak kalangan. Dengan menggunakan TIK, suatu
proses dan kegiatan dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah dan efisien. Oleh
karena itu penguasaan terhadap perangkat TIK perlu diajarkan pada semua
tingkatan. Pemanfaatan TIK telah merambah ke hampir semua bidang. Di kalangan
sekolah, TIK digunakan untuk menyebarkan informasi kegiatan sekolah. Widayanti
(2015) dan Delima dkk (2015) pernah melakukan identifikasi kebutuhan aplikasi
untuk aplikasi yang cocok digunakan untuk anak-anak usian 4-6 tahun. TIK juga
digunakan sebagai alat komunikasi dalam pengajaran (Sumintono dkk, 2012).
Penggunaan TIK juga telahdigunakan sebagai media konseling secara online (Ardi
dkk, 2013). Di samping itu, TIK juga telah digunakan sebagai sarana untuk
menemukan lokasi-lokasi tempat wisata, sekolah, dan sarana lainnya (Nurnawati,
2018).
Komputer bisa membantu anak dalam kegiatan belajar. Banyak anak pra sekolah
belajar menggambar dan membaca dengan menggunakan komputer. Mereka juga
bisa mengikuti perkembangan teknologi dengan secara teratur menggunakan
komputer. Beberapa pengaruh positif teknologi komputer untuk anak usia antara
lain stimulasi bagi perkembangan antara kordinasi mata dengan ketepatan gerak
tangan, menstimulasi bagi perkembangan motorik halus anak khususnya daya
rangsang pada anak agar anak dapat melatih kemampuan berfikir untuk lebih kreatif,
mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, mendorong anak untuk belajar
selain metode verbalitas dalam kata-kata tertulis atau lisan belaka. Pemanfaatan
komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi
anak. Anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi, anak
mempunyai bekal persiapan yang pasti memasuki gerbang perguruan tinggi.
Komputer dapat juga digunakan untuk mempermudah menunjukan pengetahuan.
Di samping manfaat yang sangat besar, penggunaan TIK juga mengandung
bahaya, terutama bagi anak-anak. Menurut Andika (2018) ada beberapa dampak
negatif dari penggunaan teknologi informasi. Orang tua kerap memfasilitasi anak-
anak mereka yang masih belia dengan gadget atau barang-barang berbau teknologi
lainnya seperti komputer dan handphone untuk memanjakan anak-anak mereka.
Namun orang tua patut waspada terhadap fasilitas teknologi canggih yang
diberikannya kepada anak-anak mereka, karena ternyata teknologi mampu
membawa dampak negatif bagi anak-anak. Berikut adalah beberapa dampak negatif
teknologi pada anak-anak dan remaja (BP PAUD dan Diknas, 2018).
a. Kehilangan kemampuan bersosialisasi
Teknologi mampu meracuni dan menyebabkan candu pada penggunanya,
layaknya zat psikotropika. Zat psikotropika dikenal mampu menghilangkan rasa
depresi dan menimbulkan efek tenang selama beberapa saat, namun diam-diam
zat psikotropika mampu merusak tubuh penggunanya dan menyebabkan candu.
Sama halnya dengan teknologi. Anak-anak yang mengalami kecanduan
teknologi pada umumnya hanya menghabiskan waktu di rumah untuk bermain
komputer dan jarang keluar rumah untuk bersosialisasi. Hal ini tentu saja sangat
berbahaya dan mampu membuat anak-anak yang mengalami kecanduan
teknologi menjadi sulit menyatu dengan nilai, norma, dan struktur sosial di
dalam masyarakat. Salah satu fenomena yang berhubungan dengan dampak
negatif yang satu ini adalah fenomena hikikomori di Jepang, di mana para
remaja Jepang menarik diri dari hubungan sosial dan lebih suka mengurung diri
di rumah. Ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya fenomena
hikikomori, salah satunya adalah kegemaran remaja-remaja Jepang akan game
dan gadget.
b. Pornografi
Kejahatan dunia maya adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas
kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau
tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara
lain adalah hacking, penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan
kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi, dan lain-
lain. Tetapi dampak cybercrime yang paling sering dibicarakan dan paling sering
melibatkan remaja di bawah umur adalah pornografi. Banyak sekali kasus
asusila yang melibatkan remaja-remaja di bawah umur dan pada umumnya
remaja-remaja itu masih duduk di bangku sekolah menengah, teknologi berhasil
mempengaruhi remaja-remaja di bawah umur untuk melakukan tindakan asusila,
melalui situs-situs porno yang banyak ditemukan di internet. Remaja dapat
bebas mengakses berbagai situs porno di internet tanpa diawasi orangtua karena
kebanyakan para orangtua sibuk mencari nafkah dan kurang mengawasi
pertumbuhan anak-anak. Sebenarnya bukan salah para remaja bila mereka
mengakses situs pornokarena usia remaja adalah usia di mana para remaja
mencari jati diri dan berusaha mempelajari sesuatu yang belum mereka
diketahui. Namun orangtua sebaiknya mendampingi dan mengawasi anaknya
ketika mengakses internet agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif.
c. Menurunnya prestasi belajar
Seperti pada bagian sebelumnya, bahwa teknologi mampu meracuni dan
menyebabkan candu pada penggunanya, layaknya zat psikotropika. Hal itu tidak
hanya dapat menurunkan kemampuan anak-anak dalam bersosialisasi, namun
juga dapat menurunkan prestasi belajar. Anak-anak yang pada awalnya senang
belajar dapat menjadi tergila-gila terhadap game dan gadget sehingga prestasi
belajar anak-anak pun menurun. Sebenarnya game baik untuk mengasah
ketajaman berpikir anak-anak, namun jika terlalu sering bermain game bisa
membawa dampak yang buruk. Solusi untuk menanggulangi masalah ini adalah
membatasi jam bermain game anak-anak dan menjadikan game dan gadget
sebagai sarana belajar yang mengasyikkan bagi anak-anak sehingga prestasi
belajar anak-anak tidak menurun. Orangtua sebaiknya mengisi
laptop/komputer/tablet dengan game yang bermutu dan mengandung unsur
pendidikan di dalamnya untuk dimainkan oleh anak-anak.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi informasi berkembang dengan cepat dan akan terus berkembang
sampai masa depan. Penggunaan teknologi informasi akan semakin meningkat.
Teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi anak usia dini, anak
SD, serta remaja. Kegunaan akan teknologi informasi dapat dirasakan manfaatnya
bila TI dikelola dengan cara yang baik dan bertanggung jawab. Apabila TI dapat
dikelola dengan baik, TI dapat membantu menyelesaikan permasalahan dalam
organisasi, individu, dan juga sosial masyarakat.
Perkembangan TI juga telah menciptakan komunitas virtual yang
memungkinkan para pengguna yang memiliki kesamaan hobi dapat berkumpul,
serta bertukar pikiran dan informasi tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Komunitas virtual dapat dikembangkan menjadi tempat melakukan transaksi
elektronik yang menjadi peluang usaha baru bagi lingkungan atau individu.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar masih jauh dari kesempurnaan dan
masih terdapat kekurangan baik dalam materi, bahasa yang tidak baku, maupun
penyampaian isi makalah. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan dan
menghargai kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2015, Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar. Yogyakarta:
CV Budi Utama
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=fdi8CQAAQBAJ&oi=fnd&pg=
PA1&dq=info:x_xCgfqTHScJ:scholar.google.com/&ots=PZPuNaRhGQ&sig=0cc
dV34PBYIkRXDUEpc-Ng_N_Kc&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true

Saputra, Nefri A., dan Yunarti Munaf. 2020, Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta:
CV Budi
Utamahttps://books.google.com/books/about/Perkembangan_Peserta_Didik.html?
hl=id&id=9FYQEAAAQBAJ

Kasemin, Kasiyanto. 2016, Agresi Perkembangan Teknologi Informasi. Jakarta:


Prenadamedia
Grouphttps://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=R_ouDwAAQBAJ&oi=fn
d&pg=PA1&dq=info:xsED1V-
ocacJ:scholar.google.com/&ots=xD5WsVoMNf&sig=zei5VBJNELlHSw78DPGJ
o8HOGOI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true

Chusna, P. (2017). PENGARUH MEDIA GADGET PADA PERKEMBANGAN


KARAKTER ANAK. Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial
Keagamaan, 17(2), 315-330. https://doi.org/10.21274/dinamika.2017.17.2.315-
330

Latifah, Umi. 2017, "Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan
Perkembangannya" Academica : Journal of Multidisciplinary Studies [Online],
Volume 1 Number 2
http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/academica/article/view/1052#referenc
e

CAHYONO, Heri; ISWATI, Iswati. MEMAHAMI PERAN DAN FUNGSI


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM. Elementary:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, [S.l.], v. 4, n. 1, p. 47-62, june 2018. ISSN 2579-
9282. Available at: https://e-
journal.metrouniv.ac.id/index.php/elementary/article/view/1031

Sutanta, Edhy. 2018, “Jurnal Dharma Bakti-LPPM” dalam “Sosialisasi Manfaat dan
Bahaya Pemakaian Teknologi Informasi di Kalangan Anak-Anak Di Dusun Karet
Pleret Bantul Yogyakarta”. ISSN : 2614-2929 Vol. 1 No. 2, Yogyakarta : IST
AKPRIND https://journal.akprind.ac.id/index.php/dharma/article/view/304

Huda, Irkham A,. 2020, “Jurnal Pendidikan dan Konseling” dalam Perkembangan
Teknologi Infromasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap Kualitas Pembelajaran Di
Sekolah Dasar. Vol. 2 No. 1 Hal. 121-125, Riau: Konseling JPdK
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/622

Zulfah, Siti. 2018, “Buletin Utama Teknik” dalam Pengaruh Perkembangan Teknologi
Informasi Lingkungan (Studi Kasus Kelurahan Siti Rejo 1 Medan)., ISSN : 2598-
3814 (online). ISSN : 1410-4520. Vol. 13, No. 2. Medan: Buletin Teknik
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/view/284

Gottschalk, F. (2019), "Impacts of technology use on children: Exploring literature on


the brain, cognition and well-being", OECD Education Working Papers, No. 195,
OECD Publishing, Paris, https://doi.org/10.1787/8296464e-en.

Hind Talal Mashrah. (2017). The Impact of Adopting and Using Technology by
Children. Journal of Education and Learning. Vol. 11 (1) pp. 35-40. DOI:
10.11591/edulearn.v11i1.5588
https://www.researchgate.net/publication/316865720_The_Impact_of_Adopting_
and_Using_Technology_by_Children

Anda mungkin juga menyukai