ra.
A. LATAR BELAKANG
Di berbagai buku sejarah Islam mencatat bahwa pasca wafatnya
Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam yang kemudian diganti dengan
terpilihnya secara aklamasi Sahabat Abu Bakar menjadi khalifah pertama,
muncul berbagai persoalan yang sangat mendasar di dalam tubuh agama
Islam, yakni banyaknya orang yang murtad dengan kembali ke agama
nenek moyang mereka, dan banyaknya orang yang membangkang tidak
mau membayar zakat, dan yang paling mengenaskan adalah adanya
Musaylamah sebagai tokoh yang mengaku sebagai nabi dengan
menggubah surat al-fiil untuk menandingi al-Qur’an. Namun persoalan-
persoalan tersebut berhasil diselesaikan oleh sahabat Abu Bakar dengan
cara memerangi para pembangkang tersebut dan berhasil mengembalikan
mereka ke jalan Islam dalam waktu yang sangat singkat, mengingat
sahabat Abu Bakar hanya menjadi Khalifah hanya dalam kurun waktu
tidak lebih dari dua tahun saja (632-634 M.).
1
https://iiq-annur.ac.id/blog/blog/kodifikasi-al-quran-pada-masa-khalifah-abu-bakar-as-
shiddiq/
A. RUMUSAN MASALAH
1. Kegiatan apa saja yang dilakukan selama masa Khalifah Abu Bakar ra.?
2. Hasil apa yang diperoleh dari penghimpunan Al-Qur’an?
B. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan semasa Khalifah Abu Bakar ra
2. Untuk mengetahui apa saja yang diperoleh dari penghimpunan Al-Qur’an.
PEMBAHASAN
Al-Qur’an telah ditulis seluruhnya pada masa Rasulullah SAW, hanya saja
ayat-ayat dan surat-suratnya masih terpisah-pisah, karena penulisannya masih
sangat sederhana, yaitu ditulis diatas tulang-tulang, pelepah kurma, kulit binatang
dan kepingan batu. Abu ‘Abd Allah al-Muhasibi dalam kitabnya, Fahmu-Sunan,
mengatakan bahwa penulisan al-Qur’an bukan barang baru, sebab Nabi
Muhammad SAW dahulu sudah memerintahkan kepada para penulisnya supaya
menulis wahyu yang diturunkan kepadanya.
Setelah wafatnya Nabi terjadilah pengangkatan Abu Bakar yang dipilih sebagai
khallifah. Pada saat itu terjadi lah pembangkangan di kalangan umat muslim yang
2
http://www.islamaktual.net/2015/09/penghimpunan-al-quran-pada-masa-abu.html?m=1
dimulai dari, membayar zakat, dan gerakan keluar dari agama Islam (murtad)
atau bisa disebut juga pengakuan sebagai Nabi di bawah pimpinan Musailamah Al
kadzdzab. Gerakan ini segera ditindak oleh Abu Bakar dengan mengirimkan
pasukan di bawah pimpinan Khalid Bin al-Walid.
Ada beberapa hal yang terindikasi menjadi sebab dibalik keraguan Abu Bakar
dalam masalah pengumpulan Al-Qur’an. Yang pertama, Abu Bakar khawatir
apabila orang islam hanya berpegang teguh kepada apa yang ada pada mushaf
sehingga jiwa mereka menjadi lemah untuk menghapal Qur’an. Dengan demikian,
minat untuk menghapal dan menghayati Al-Qur’an akan berkurang karena telah
3
Muhammad Ichsan, Sejarah Penulisan dan pemeliharaan Al-Qur’an pada masa nabi Muhammad
SAW dan Sahabat, Jurnal Substantia, Vol. 14, No. 1, April 2012
4
Miftakhul Munir, Metode Pengumpulan Al-Qur’an, , Kariman, Volume 09, Nomor 01, Juni 2021
ada tulisan dan mushaf-mushaf yang dicetak untuk standar membacanya. Padahal
sebelum ada mushaf-mushaf, mereka mencurahkan kesungguhan untuk
menghapal Qur’an. Yang kedua, dari sisi lain Abu Bakar selalu berusaha agar
tetap bertitik tolak dari batasan-batasan syariat islam dan berpegang pada jejak-
jejak Rasulullah SAW, sehingga ia merasa khawatir apabila idenya itu termasuk
bid’ah yang tidak dikehendaki oleh Rasul. Karena itulah Abu Bakar mengatakan
kepada Umar, ‘’mengapa aku harus mengerjakan sesuatu yang tidak pernah
dilakukan oleh Rasulullah SAW?’’ barangkali ia takut terseret oleh ide-ide dan
gagasan-gagasan yang membawanya untuk menyalahi sunah Rasul. Akan tetapi
ketika ia menganggap bahwa hal tersebut adalah sangat penting demi kelestarian
kitab Al-Qur’an dan demi terpeliharanya dari kemusnahan dan perubahan, dan
ketika ia meyakini bahwa hal tersebut tidaklah termasuk masalah yang menyalahi
ketentuan dan bid’ah sengaja dibuat-buat, maka ia beritikad baik untuk
mengumpulkan Al-Qur’an.5
Kemudian khalifah Abu Bakar memerintahkan kepada Zaid Bin Tsabit agar
segera menyebut ayat-ayat Al-Qur’an dalam satu mushhaf. Kemudian ia
mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an dari daun pelepah kurma, kulit binatang,
bebatuan dan lain sejenisnya, dan dari para sahabat yang telah hapal Al-Qur’an
secara utuh. Zaid bin Tsabit berhasil menemukan ayat terakhir dari surat At
Taubah yang tidak ditemukan pada seorang pun selain Abu Khuzaimah al-
Anshari, yaitu,
5
Miftakhul Munir, Metode Pengumpulan Al-Qur’an, , Kariman, Volume 09, Nomor 01, Juni 2021
Dimaksudkan dengan pernyataan Zaid: ayat terakhir dari surat at-Taubah itu tidak
ditemukan selain pada Khuzaimah, ialah: ayat itu tidak ditulis oleh seorang pun,
kecuali Khuzaimah. Sebab sebagian besar sahabat, hafal Qur’an termasuk Zaid
bin Tsabit. Dia sengaja meneliti dan mengumpulkan Al-Qur’an untuk ditulis,
dengan tujuan membantu dan menguatkan hafalan, karena Abu Bakar telah
menekankan agar penerimaan ayat itu harus dikuatkan dengan dua syahid
(pendukung), hafalan dan tulisan. Sostem penerimaan ayat itu diperlakukan
terhadap semua ayat Al-Qur’an.6
Zaid bin Tsabit sangat berhati-hati dalam menjalankan tugas ini, sekali pun
dia seorang penulis wahyu yang utama dan hafal seluruh ayat Al-Qur’an. Ia dalam
menjalankan tugasnya berpegang pada dua hal, yaitu: Pertama, Al-Qur’an yang
ditulis dihadapan Nabi, kedua, ayat-ayat yang dihafal oleh para sahabat yang
hafidz Al-Qur’an. Zaid Bin Tsabit juga mau menerima tulisan ayat-ayat Al-
Qur’an kalau disaksikan oleh dua orang saksi yang adil, bahwa ayat itu benar-
benar ditulis dihadapan Nabi atas perintah dan petunjukan, selain itu
penghimpunan tersebut dapat diselesaikan selama 1 tahun.
Ada beberapa hal yang menghantarkan Zaid bin Tsabit dalam mengemban
tugas penghimpunan Al-Qur’an, yaitu Abu Bakar mencatat kualifikasi dirinya
(Zaid) sebagai berikut: 1). Masa muda Zaid menunjukan vitalitas dan kekuatan
energinya, 2). Akhlak yang tak pernah tercemar menyebabkan Abu Bakar
memperlakukan secara khusus dengan berkata,’’ kami tak pernah memiliki
prasangka negatif kepada anda’’, 3). Kecerdasannya menunjukan pentingnya
kompetensi dan kesadaran, 4). Pengalamannya dimasa lampau sebagai penulis
wahyu , dan 5). Zaid salah seorang bernasip manjur diantara beberapa orang
6
http://www.islamaktual.net/2015/09/penghimpunan-al-quran-pada-masa-abu.html?
m=1
sahabat yang sempat mendengar bacaan Al-Qur’an malaikat Jibril bersama Nabi
Muhammad di bulan Ramadhan.
Mushaf atau suhuf Al-Qur’an kemudian itu kemudian disimpan oleh Abu
Bakar seterusnya oleh Umar setelah wafatnya Abu Bakar wafat. dan sepeninggal
beliau dipindah ke rumah Hafshah putri Umar, istri Rasulullah sampai pada masa
pengumpulan dan penyusunan Al Qur'an pada masa Khalifah Usman bin Affan.7
B. Hasil Yang Diperoleh oleh Khalifah Abu Bakar Dalam Penyusunan Al-
Qur’an
2. Tidak ditulis kecuali telah bebas dari naskah bacaannya secara konfirmitif
3. semua ayat-ayat tersebut telah nyata mutawatir dan berdasarkan pada kata
sepakat umat.
4. Mushafnya meliputi semua qira’at yang tujuh, yang dinukil secara konfirmatif
dan syah.
7
Muslimin, Pembukuan dan Pemeliharaan Al-Qur’an, Volume 25 Nomor 2 September 2014
8
Syaikh Manna’ Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, , Pustaka Al –Kautsar, April
2006.
Dengan keistimewaan-keistimewaan tersebut Abu Bakar mendapat sanjungan
manis dari para sahabat, yang berarti ia telah memelihara Al-Qur’an agar tidak
hilang bersama taufiq Allah dan bersama yang memegangnya’
Menurut suatu riwayat, Ali bin Abi Thalib pernah berkata: Semoga Allah
memberikan rahmat kepada Abu Bakar, dialah orang yang pertama kali
mengumpulkan al-Qur’an antara dua sampul.
Abu Bakar telah tercatat dalam sejarah sebagai orang yang pertama kali
menghimpun al-Qur’an, ‘Umar bin Khattab sebagai orang yang mempunyai
inisiatif untuk menghimpun al-Qur’an dan Zaid bin Tsabit tercatat sebagai
pelaksananya.
9
Muslimin, Pembukuan dan Pemeliharaan Al-Qur’an, Volume 25 Nomor 2 September 2014
Oleh karena itu, sahabat Umar bin Khattab khawatir akan semakin
bertambahnya para huffadz yang gugur dalam medan pertempuran dan
mengakibatkan lenyapnya Al Qur'an bersama dengan meninggalnya para huffadz
tersebut, maka Umar bin Khattab datang kepada Khalifah Abu Bakar untuk
membicarakan hal tersebut, Umar berkata kepada Abu Bakar sebagai berikut,
"Saya khawatir akan gugurnya para sahabat yang lain dalam peperangan
selanjutnya, sehingga banyak ayat ayat AlQur'an itu perlu dikumpulkan”.
Abu Bakar menjawab, Mengapa aku akan melakukan sesuatu yang tidak
diperbuat oleh Rasulullah?'. Umar menegaskan: Demi Allah ini adalah suatu
perbuatan yang baik, dan la berulang kali memberikan argumentasi tentang
kebaikan pengumpulan Al Qur'an ini, sehingga Allah membukakan hati Abu
Bakar untuk menerima usulan Umar tersebut. Kemudian Abu Bakar memanggil
Zaid bin Tsabit dan berkata kepadanya bahwa Umar mengajak ku untuk
mengumpulkan Al Qur'an, lalu diceritakannya segala pembicaraan yang terjadi di
antara beliau dengan Umar. Kemudian Abu Bakar berkata: "Engkau adalah
seorang pemuda yang cerdas dan yang aku percaya sepenuhnya, dan engkau
adalah seorang penulis wahyu yang selalu disuruh Rasulullah, oleh karena itu
kumpulkanlah ayat-ayat Al Qur'an .
Zaid menjawab, "Demi Allah ini adalah pekerjaan yang berat bagiku,
seandainya aku diperintahkan untuk memindahkan bukit. maka hal itu tidaklah
lebih berat bagiku dari pada mengumpulkan Al Qur'an yang engkau perintahkan
itu,". Kemudian ia berkata kepada Abu Bakar dan Umar, "Mengapa kalian
melakukan sesuatu yang tidak diperbuat oleh Nabi?. Abu Bakar menjawab: Demi
Allah ini adalah perbuatan yang baik, lalu ia memberikan alasan -alasan kepada
Zaid untuk mengumpulkan Al Qur'an itu sehingga hal yang demikian itu dapat
membukakan hati Zaid, kemudian ia mengumpulkan ayatayat Al Qur'an dari daun
pelepah kurma, kulit binatang, bebatuan dan lain sejenisnya, dan dari para sahabat
yang telah hafal Al Qur'an secara utuh.10
10
Abdul Hamid, Lc, M.A, Pengantar Studi Al-Qura’an, PRENAMEDIA GROUP, Jakarta, 19
April 2013
Demikian penulisan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar, mereka telah
mencurahkan segala perhatian, tenaga dan hartanya untuk menyelesaikan tugas
suci dan berat itu , mereka hanya mengharapkan keridhaan dari Allah SWT. 11
11
http://www.islamaktual.net/2015/09/penghimpunan-al-quran-pada-masa-abu.html?m=1
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Al-Qur’an telah ditulis seluruhnya pada masa Rasulullah SAW, hanya
saja ayat-ayat dan surat-suratnya masih terpisah-pisah, karena
penulisannya masih sangat sederhana, yaitu ditulis diatas tulang-tulang,
pelepah kurma, kulit binatang dan kepingan batu.
Sebelum wafat, Rasulullah SAW telah mencocokan al-Qur’an yang
diturunkan kepada beliau dengan Qur’an yang dihafal oleh para huffaz.
Lalu setelah wafatnya Nabi terjadilah pengangkatan Abu Bakar yang
dipilih sebagai khallifah. Pada saat itu terjadi masalah dikalangan umat
muslim seperti, enggan membayar zakat, banyaknya orang yang murtad,
sampai munculnya nabi palsu. Khalifah Abu Bakar akhirnya mengambil
tindakan dengan cara memerarangi mereka, untuk menumpas orang-orang
yang keluar dari pada Islam dan juga nabi palsu. Perang ini disebut perang
Yamamah, yang menewaskan sekitar 70 orang penghapal Al-Qur’an. Hal
itu lah yang menjadi penyebab pembukuan Al-Qur’an pada masa Khalifah
Abu Bakar atas saran dari Umar bin Khattab.
Adapun hasil yang diperoleh Abu Bakar dalam penghimpunan Al-
Qur’an ini adalah, beliau tercatat sebagai orang pertama yang
menghimpun Al-Qur’an dan mendapat sanjungan manis dari para sahabat.
DAFTAR PUSTAKA
Nabi Muhammad SAW Dan Sahabat, Jurnal Substantia, Vol. 14, No. 1, April
2012.
September 2014.
April 2013.
http://www.islamaktual.net/2015/09/penghimpunan-al-quran-pada-masa-
abu.html?m=1
https://iiq-annur.ac.id/blog/blog/kodifikasi-al-quran-pada-masa-khalifah-abu-bakar-as-
shiddiq/