Anda di halaman 1dari 5

Makalah

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sejarah Al-Qur’an

Dosen Pengampu:
‘Azzah Nurin Taufiqotuzzahro’, S.Ag., M.A

Oleh:

M Zulfan Tria Safrudi : 2022010182197

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-ANWAR SARANG
REMBANG
2023
Oleh: M Zulfan Tria Safrudi,
A. Pendahuluan
B. Latar Belakang Pengumpulan Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad yang paling
abadi, dimana semakin maju ilmu pengetahuan, makin menampakan validitas
kemukjizatannya. Allah menurunkan kepada Nabi Muhammad untuk
membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya ilahi dan membimbing
mereka ke jalan yang diridoi Allah. Para sahabat berlomba-lomba dalam
menghafal, memahami juga mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika masa kekhalifahan Abu Bakar, beliau banyak dihadapkan
dengan peristiwa-peristiwa pemurtadan. Untuk menghadapi peristiwa itu,
beliau menyusun kekuatan serta mengirim pasukan untuk menimpas gerakan
tersebut, yang diantaranya adalah sahabat-sahabat senior yang menyimpan al-
Qur’an di dalam dadanya.
Dalam perang Yamamah yang terjadi pada tahun 12 H antara kaum
muslim melawan kelompok yang menyatakan diri keluar dari Islam (murtad)
di bawah pimpinan Musailamah al-Kazzab, sejumlah 10.000 orang dari pihak
musuh terbunuh. Sedangkan dari pihak umat Islam 500 orang, 70 di antaranya
adalah para qori’ dan penghafal al-Qur’an. Hal tersebut membuat sahabat
Umar bin Khatab merasa khawatir akan keberlangsungan al-Qur’an.
Kemudian beliau mengahdap kepada sahabat Abu Bakar dan mengajukan
usulan untuk mengumpulkan dan membukukan al-Qur’an. Awal mula
sayidina Abu Bakar tidak langsung menyanggupinya, karena khawatir
melakukan kesalahan dalam menyusun runtutan al-Qur’an yang sudah
ditetapkan oleh Rasulullah. Akan tetapi adanya faktor yang mempengaruhi
yakni rasa khawatir hilangnya sesuatu dari al-Qur’an disebabkan banyak para
sahabat yang hafal al-Qur’an yang gugur di medan perang Yamamah,
akhirnya sahabat Abu Bakar sanggup untuk mengemban tugas pemeliharaan
al-Qur’an dengan melakukan penghimpunan naskah-naskah al-Qur’an yang
berserakan tersebut menjadi satu mushaf.
C. Proses Pengumpulan Al-Qur’an pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Proses pengumpulan al-Qur’an pada masa Abu Bakar dimulai ketika
Rasulullah wafat, setelah beliau selesai menyampaikan risalah dan amanah
yang diemban oleh beliau kepada ummat. Setelah beliau wafat, kaum
muslimin melakukan konsensus untuk mengangkat Abu Bakar untuk menjadi
khalifah, dan apada saat itulah kekuasaan dipegang oleh Abu Bakar as-Shidiq.
Awal pemerintahan Abu Bakar, terjadi kekacauan akibat ulah Musailamah al-
Kazzab beserta pengikutnya. Mereka menolak bayar zakat dan murtad dari
Islam. Pasukan Islam segera menumpas gerakan itu dengan dipimpi oleh
Khalid bin Walid yang terjadi pada tahun 12 H di Yamamah yang
mengakibatkan lebih dari 70 orang penghafal al-Qur’an terbunuh. Oleh karena
itu, sahabat Umar dan kaum muslimin merasa khawatir, kemudian menemui
Abu Bakar untuk bermusyawarah supaya mengumpulkan al-Qur’an karena
khawatir dengan banyaknya para penghafal al-Qur’an yang gugur. Awalnya
Abu Bakar merasa ragu, dan setelah dijelaskan nilai-nilai positif oleh Umar
bin Khatab, ia pun menerima usulan tersebut, dan Allah melapangkan hati
Abu Bakar untuk melaksanakan tugas mulia tersebut.1
Kemudian Abu Bakar mengutus kepada Zaid bin Tsabit dikarenakan
kedudukan bacaan, tulisan, pemahaman, kecerdasan, kehadiranya penyimakan
bacaan al-Qur’an kepada Nabi yang terakhir kali. Sebagaimana Abu Bakar
menolak, Zaid bin Tsabit pun menolak pada awlanya karena merasa ragu.
Setelah dimusyawarahkan dengan Abu Bakar dan Umar bin Khatab, ia pun
dilapangkan oleh Allah dan menerima amanah tersebut. 2
Zaid bin Tsabit mengumpulkan al-Qur’an dari berbagai tempat
penulisan, baik yang ditulis di kulit-kulit, dedaunan maupun yang dihafal oleh
kaum muslimin. Awal penulisan ini terjadi pada tahun 12 H. Berbekal hafalan
1
Tengku Muhammad, Sejarah Pengantar Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,
2000), 47.
2
Saad Abdul Wahid, Penghimpun al-Qur’an Pada Masa Abu Bakar, (ttp: tnp, 2010), 53.
yang telah disampaikan kepada Rasulullah ketika masih hidup, Zid bin Tsabit
dengan teliti mencari potongan-potongan ayat al-Qur’an. Termasuk ayat-ayat
dari surat at-Taubah yang hanya dimiliki oleh Abu Khuzaimah Al-Anshori. Di
samping itu untuk lebih hati-hati catatan-catatan dan tulisan al-Qur’an tersebut
benar-benar diakui berasal dari Nabi, harus mendatangkan dua orang saksi
yang adil.3
Imam Bukhori telah berkata, Ibnu Syihab berkata: telah berkata
kepadaku Kharijah bin Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia mendengar Zaid
berkata: aku tidak mendapatkan satu ayat dari surat at-Taubah ketika kami
menulis al-Qur’an dalam satu mushaf. Sementara aku pernah mendengar
Rasulullah membacanya, akhirnya ayat tersebut kami cari dan ternyata ayat
tersebut ada pada Khuzaimah bin Tsabit al-Anshori, maka segera kami
sisipkan ketempatnya di dalam mushaf.4 Kemudian al-Qur’an yang telah
terkumpul itu diserahkan kepada Abu Bakar dan disimpan sampai Abu Bakar
wafat. Setelah itu berpindah kepada khalifah Umar bin Khattab dan akhirnya
berpindah kepada Hafshah binti Umar.5
Meskipun ada mushaf-mushaf pribadi milik sebagian sahabat seperti
mushaf Ali, mushaf Ubay, mushaf Ibnu Mas’ud, akan tetapi mushaf-mushaf
tersebut tidak seperti mushaf Abu Bakar. Mushaf Abu Bakar ditulis dengan
ketelitian dan kecermatan, pembatasan ayat-ayat yang dinask tilawahnya.
Maka kekhususan inilah yang menjadikan pengumpulan al-Qur’an pada
zaman Abu Bakar menjadi istimewa dibanding dengan mushaf yang lain.6
Sebagian ulama berpendapat bahwa penamaan al-Qur'an dengan
"Mushaf" muncul sejak saat itu pada zaman Abu Bakar dikarenakan
pengumpulan ini. Dari 'Ali r.a dia berkata: "Orang yang paling besar

3
Saad Abdul Wahid, Penghimpun al-Qur’an Pada Masa Abu Bakar, (ttp: tnp, 2010), 55.
4
Ibid, 56.
5
Abu Sofyan Suyono, pengumpulan al-Qur’an pada Masa Abu Bakar raḍiyallāhu ‘anhu, dalam
http://mahadulilmi.wordpress.com/2012/09/04/perbedaan-antara-pengumpulan-al-quran-di-masa-abu-
bakar-ash-shiddiq-dan-utsman-bin-affan/.
6
Saad Abdul Wahid, Penghimpun al-Qur’an Pada Masa Abu Bakar, (ttp: tnp, 2010), 61.
pahalanya dalam masalah mushaf adalah Abu Bakar, semoga Allah
merahmati Abu Bakar dialah yang pertama kali mengumpulkan al-qur'an."7
D. Metode Pengumpulan Al-Qur`An Pada Era Abu Bakar as-Shidiq

7
Abu Sofyan Suyono, pengumpulan al-Qur’an pada Masa Abu Bakar raḍiyallāhu ‘anhu, dalam
http://mahadulilmi.wordpress.com/2012/09/04/perbedaan-antara-pengumpulan-al-quran-di-masa-abu-
bakar-ash-shiddiq-dan-utsman-bin-affan/.

Anda mungkin juga menyukai