OLEH
KELOMPOK
KELAS PAI - I
PONOROGO 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pembukuan Al-
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
pada mata kuliah Studi Al-Qur’an. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sejarah pembukuan Al-Qur’an setelah masa Nabi
Muhammad Saw. bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
AB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar Al-Qur’an tidak lengkap jika kita tidak mempelajari bagaimana
pembukuan maupun proses penulisanya serta mengenal tokoh yang berperan di
dalam pembukuan Al-Qur’an tersebut seperti sebab mengapa Umar mengusulkan
agar mengumpulkan Al-Qur’an dan juga apa alasan Abu Bakar menerima usulan
tersebut.
Pada masa Utsman wilayahnya cukup luas itu menimbulkan car abaca yang
merubah makna dalam kandungan isi Al-Qur’an yang lebih parah lagi saling
mengkafirkan dan dapat memicu pertikaian antar umat langkah apa yang diambil
Utsman untuk mengatasi hal tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perkembangan pembukuan Al-Qur’an setelah masa Nabi?
2. Apa penyebab Al-Qur’an di bukukan ?
3. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang berperan dalam pembukuan Al-Qur’an ?
4. Bagaimana sejarah pembukuan dimasa modern ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah pembukuan Al-Qur’an setelah masa Nabi
2. Tahu sebab Al-Qur’an dibukukan
3. Tahu tokoh-tokoh yang berperan dalam pembukuan
4. Sejarah pembukuan di masa modern dan tidak meragukan keaslianya
B
AB II
PEMBAHASAN
III PENUTU
P
A. KESIMPULAN
Pengkodifikasian dan penulisan Alquran pada masa Nabi Saw. terkumpul
dalam hapalan dan ingatan, serta catatan yang masih berserakan. Pada masa Abu
Bakar, di samping terkumpul dalam hapalan, juga dikumpulkan shahifah-shahifah
yang terpisah-pisah. Kemudian pada masa Umar, shahifah-shahifah tersebut ditulis
dalam satu mushhaf. Selanjutnya, pada masa ‘Utsman, semua hapalan sahabat dan
Mushhaf yang diwariskan oleh Umar, ditata ulang dan dicatat dalam satu dialek
qira’ah yang melahirkan suatu Mushhaf disebut dengan Mushhaf Imam.
Dapatlah dipahami bahwa penulisan teks-teks Alquran pada masa Utsman
merupakan masa pembentukan naskah resmi, yang dimaksudkan untuk meredam
berbagai kevariasiaan dalam pembacaannya.
B. SARAN
Demikianlah Penyusunan makalah ini disusun, sebagai cacatan penutup bahwa
pemakalah menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan pada karya tulis
ini, olehnya itu pemakalah berharap agar ada kritik, saran atau masukan yang
sifatnya membangun untuk perbaikan makalah, terakhir adalah permohonan maaf
jika sekiranya apa yang disajaikan oleh pemakalah, terdapat kekurangan dan
kekeliruan didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA