Anda di halaman 1dari 7

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Pengantar Studi Hadist Dra.Hj. Noorainah,M.Fiil.l

KITAB-KITAB HADITS YANG STANDAR


Oleh:

Annisa Meilinda 210103030201


Muhammad Asrani 210103030184
Norhasanah 210103030203
Nurjasmin 210103030179
Siti Nurrahmawati 210103030200
Zaini Ahmad Ghani 210103030202

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

BANJARMASIN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah memberikan karunia
dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad saw.
yang menjadi teladan seluruh manusia. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
ibu Dra.Hj. Noorainah,M.Fiil.l selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pengantar Studi
Hadist yang telah memberikan arahan dalam pembuatan makalah kami.
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok dengan
mengusung judul kitab-kitab hadits yang standar. Makalah ini telah kami susun dengan
semaksimal mungkin dan kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan kami sebagai penyusun. Oleh karena itu, jika terdapat kesalahan
dalam makalah ini, izinkan kami menyampaikan permohonan maaf dan kami juga
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan, ilmu
pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menyadari bahwa penulisan hadits sangat dibutuhkan untuk melindungi keaslian


hadits Nabi SAW, diresmikanlah pembukuan hadits pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul
Aziz. Setelah peristiwa besar tersebut, semakin lama pembukuan hadits semakain
berkembang dan bervariasi. Hingga pada puncaknya terbentuklah kitab-kitab hadits yang
bukan hanya memuat hadits shahih, hasan ataupun dhaif saja. Seiring berjalannya waktu dan
berkembangnya ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang ulumul hadits, kitab-kitab hadits
mengalami perluasan ruang lingkup dan tujuan. Kitab Hadits Standar salah satunya. Pada
abad kedua sampai keempat hijriyah para ulama telah menghasilkan banyak kitab hadits,
sebagian diakui bertaraf standar (ushul al-hadits). Kondisi kitab-kitab tersebut bervariasi pada
segi format, sistematika, pola seleksi mutu dan teknik penyajian satuan haditsnya. Terkait
dengan kedudukan hadits sebagai sumber ajaran Islam, timbul masalah yang antara lain
menyangkut seberapa besar volume khazanah (perbendaharaan) pada kitab hadits standar
tersebut berikut mutu riwayat dari segi maqbul atau mardud. Oleh sebab itu, dalam makalah
ini kami mencoba menguraikan tentang Kitab Hadits Standar tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan bahwa pokok


permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan kitab hadits standar?

2. Apa saja macam-macam kitab hadits standar?

C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan pembahasan makalah ini yaitu :

1. Menjelaskan definisi kitab hadits standar

2. Menguraikan macam-macam kitab hadits standar


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KITAB HADIST YANG STANDAR

Kitab hadist terdiri dari dua kata yakni, kitab dan hadist. Secara etimologi,
kitab artinya buku atau bacaan.1 Dalam bahasa arab kata kitab merupakan bentuk
masdar dari kata kataba (menulis) yang artinya sesuatu yang ditulis atau tulisan. 2
Secara terminologi kitab artinya kumpulan dari beberapa tulisan yang memuat
beberapa bab, sub bab serta beberapa masalah atau pembahasan. 3 Sedangkan
pengertian hadis secara umum adalah sabda, perbuatan, sikap, pengakuan dan sifat
Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul. Kata Hadis juga berarti al-Khabar (berita), yaitu
sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain.
Jamaknya ialah al-hadith.4
Jadi dapat didefisinikan bahwa kitab hadis adalah kumpulan dari beberapa
hadis yang terkumpul jadi satu kitab atau buku. Hadits sebagai kitab berisi berita
tentang sabda, perbuatan dan sikap Nabi Muhammad sebagai Rasul. Berita tersebut
didapat dari para sahabat pada saat bergaul dengan Nabi yang selanjutnya
disampaikan kepada sahabat lainnya atau murid-muridnya dan diteruskan kepada
murid-murid berikutnya lagi hingga sampai kepada pembuku hadist. Akan tetapi
istilah kitab dalam beberapa kitab hadis memiliki makna lain. Selain bermakna kitab
sebagai kumpulan tulisan atau buku, istilah kitab juga digunakan untuk memberi
nama sebuah bab. Misalnya dalam daftar isi beberapa kitab hadis dijumpai judul kitab
as Ṣalah, kitab al-Zakah, dan sebagainya. Kata kitab dari kalimat kitab al-Ṣalah disitu
menunjukkan bahwa itu merupakan judul sebuah bab yang husus membahas hadis-
hadis tentang shalat. Namun pembahasan kitab dalam makalah ini fokus pada masalah
kitab hadis sebagai kumpulan hadis yang dibukukan atau tersusun jadi satu.

1 Pius A Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya : Penerbit Arloka, 1994), h. 339. Lihat
pula. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2002), h.573.
2 ‫ ا كتابة يكتب كتب‬,dengan bentuk jamaknya kutbun atau kutubun. Lihat. Al Munjid, (Beirut: Dar al Masyriq,
2002), h.671
3 Kamus Al Munjid, h. 671.
4 Muhammad al-Sabbag, al-Hadith al-Nabawi; Mustalahuh Balagatuh Ulumuh Kutubuh, (Riyad : Manshurat al-
Maktab al-Islami, 1972 M/1392 H), 13, Muhammad Jamal al-Din al-Qasimi, Qawa’id at-Tahdith min Fununi
Mustalah al-Hadith, (Beirut : Dar al-Kutub al’Ilmiah, 1979 M/1399 H), 61-62, dan Muhammad Ajjaj al-Khatib,
Usul al-Hadith,“Ulumuh wa Mustalahuh, (Beirut, Dar al-Fikr, 1989 M/1409 H), 26-27
B. Fungsi Kitab Hadist

Fungsi hadis untuk menjelaskan lebih detail apa yang tidak dijelaskan dalam Al Qur'an.
Dengan kata lain, hadis memiliki fungsi utama sebagai menegaskan, memperjelas, dan
menguatkan hukum-hukum dan hal lain yang ada di Al-Qur'an. Sebagaimana telah sebutkan
oleh Imam Syafi'i bahwa fungsi hadits adalah penguat serta penjelas dari teks atau hukum
yang masih global dan belum dibahas dalam al-Qur’an. Selain itu dengan adanya kitab hadist
dapat membantu kita untuk memperbaiki akhlak, sebagai tuntunan untuk umat islam dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai