Anda di halaman 1dari 29

Nama Kelompok:

1.Abdul Azis
2.Bunga Arifia
3.Fatta Halabi
4.Isma Maulina
5.Naila Salsabilla
6.Riski
KERAJAAN
TARUMANEGARA
HAL HAL YANG DIPELAJARI:

1.LOKASI
2.SUMBER SEJARAH
3.AWAL BERDIRINYA
4.MASA KEJAYAAN NYA
5.MASA KERUNTUHANNYA
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma
adalah sebuah kerajaan yang pernah
berkuasa di wilayah barat pulau Jawa
pada abad ke-5 hingga abad ke-7 M.

DARI KERAJAAN TERSEBUT TERKENAL DENGAN RAJA


PURNAWAMAN.
LOKASI

Kerajaan Tarumanegara berada di lembah


Sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat.
Kerajaan Hindu ini pertama kali dibangun
oleh Jayasingawarman yang merupakan
menantu dari raja Dewawarman VIII.

Jayasingawarman merupakan seseorang


dari India. Ia pergi mengungsi ke Nusantara
dan mendirikan kerajaan Tarumanegara
kerajaannya di sana diserang.
SUMBER SEJARAH
1.Prasasti Tugu

Inskripsi yang dikeluarkan oleh purnawaman di


temukan di kampung batu tumbuh,desa tugu , dekat
tanjung priok, jakarta. Dituliskan dalam lima baris
tulisan beraksara pallawa dan bahasa sanskerta
inskripsi tersebut isinya sebagai berikut
“Dulu (kali yang bernama) candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan mempunyai
lengan kencang dan kuat,(yakni raja purnawaman), untuk mengalirkanya ke laut, setelah (kali
ini) sampai di istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke 22 dari tahta yang mulia raja
purnawarman yang berkilauan karena kepandaian dan kebijaksanaanya serta menjadi panji-
panji segala raja, (maka sekarang) beliau memerintahkan pula menggali kali yang permai dan
berair jernih, gomati namanya, setelah kali itu mengalir di tengah-tengah tanah kediaman yang
mulia sang pandeta nenekda (sang purnawarman). Perkerjaan ini dimulai pada hari yang baik,
tanggal 8 paroh gelap bulan PHALGUNA dan selesai pada tanggal 13 paroh terang bulan caitra,
jadi hanya dalam 21 hari saja, sedang galian itu panjangnya 6.122busur ( kurang lebih 11 km).
2. Prasasti ciaruteun

Prasasti ini di temukan di kampung Muara,Desa Ciaruteun


Hilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti terdiri dari 2 bagian,
yaitu Inskripsi A yang di pahatkan dalam 4 baris tulisan
beraksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, dan inskripsi B
yang terdiri atas satu baris tulisan yang belum dapat
dibaca dengan jelas.
3.Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara, Desa
Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti nya
dipahatkan dalam satu baris yang diapit oleh dua
buah pahatan telapak kaki gajah. Isinya sebagai
berikut:
“ Disini tampak sepasang telapk kaki gajah… yang
seperti (telapak kaki) Airawata, gajah, penguasa
taruma (yang) agung dalam… dan (?) kejayaan”.
4. Prasasti Muara Cianten
Terletak di Muara Kali Cianten, Kampung Muara,
Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulan,Bogor.inskripsi ini
belom dapat dibaca. Inskripsi ini dipahatkan dalam
bentuk “aksara” yang menyerupai sulur suluran, dan
oleh para ahli disebut aksara ikal.
AWAL BERDIRINYA
TARUMANEGARA
Maharesi Jayasingawarman yang berasal dari Salankayana, India, hijrah ke
Nusantara. Lantas ia bertandang ke Kerajaan Salakanagara dan
mendapatkan sambutan dari Raja Dewawarman VIII. Kemudian, ia
dinikahkan dengan salah satu putri raja.

Jayasingawarman kemudian membuka wilayah yang diperkirakan terletak di


sekitar Bekasi. Ia mendirikan Kerajaan bernama Taruma pada 358 masehi
dan kini dikenal sebagai Tarumanagara atau Tarumanegara.

Raja Jayasingawarman bertahta selama 24 tahun (358-382M).


Sepeninggalannya, tahta dilanjutkan oleh keturunannya.
MASA KEJAYAAN
Berdasarkan literasi dokumen dan peninggalan
Kerajaan Tarumanegara, diketahui masa kejayaannya
dialami ketika pemerintahan Raja Purnawarman. Masa
kejayaan Kerajaan Tarumanegara terjadi sekitar 395 -
434 Masehi
Pada tahun 397 Masehi, dibangunlah ibu kota Kerajaan
Tarumanegara yang letaknya di dekat pantai, di daerah
Sundapura. Tak hanya membangun ibu kota, sungai
dengan nama Gomati juga digali untuk mencegah
bencana alam.
Kejadian itu diceritakan dalam Prasasti Tugu. Salah satu
peninggalan Kerajaan Tarumanegara itu menerangkan
penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru.
Disebutkan di sana bahwa penggalian Sungai Gomati
sepanjang 6112 tombak atau 12 km oleh
Purnawarman pada tahun ke-22 masa
pemerintahannya.
MASA KERUNTUHAN
Dalam Tarumanagara: Latar Sejarah dan Peninggalannya (1991), Hasan Djafar
menerangkan, mulai muncul benih-benih perpecahan di Kerajaan Tarumanegara
pada era pemerintahan Kertawarman (561-628 M). Beberapa negeri taklukan
tidak percaya dengan kemampuan Raja Kertawarman dalam memimpin
pemerintahan dan mengelola wilayah kekuasaan Tarumanegara yang amat luas.
Munculnya beberapa kerajaan pesaing juga menjadi salah satu faktor penyebab
kemunduran Kerajaan Tarumanegara. Ancaman mulai datang dari Kerajaan
Kalingga di Jawa Tengah, Kerajaan seperti Sriwijaya di Sumatera, dan beberapa
kerajaan di Nusantara lainnya. Kerajaan Tarumanegara akhirnya bubar setelah
wafatnya Raja Linggawarman (666-669 M). Linggawarman tidak memiliki anak
laki-laki, melainkan dua anak perempuan yang bernama Manasih dan
Subakancana.
Despite being red, Mars is actually a
cold place. It’s full of iron oxide dust,
which gives the planet its reddish
PROBLEM cast

Venus has a beautiful name and is


the second planet from the Sun.
SOLUTION
It’s terribly hot, even hotter than
Mercury
KERAJAAN TARUMANEGARA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Fatta halabi
Naila salsabila
Abdul azis
Bunga arifia
Isma maulina
Riski

SMA NEGERI 94 JAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Kerajaan Tarumanegara ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Setelah kedatangan agama dan kebudayaan Hindu Buddha, terjadi
perkembangan dan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia,
terutama dalam bidang politik. Sistem pemerintahan masyarakat Indonesia
mengalami perubahan dari sistem kesukuan menjadi kerajaan. Pada sistem
kerajaan, kepala pemerintahan tidak dipegang oleh kepala suku bergelar
datu/datuk atau ratu/raka, tetapi dipegang oleh seorang raja menggunakan gelar
prabu, raja, atau maharaja.
Dalam sistem ini, raja dianggap keturunan dewa yang harus disembah
oleh bawahan dan rakyatnya. Oleh karena itu raja memiliki hak untuk
menyelenggarakan pemerintahan secara mutlak dan turun-temurun. System
pemerintahan kerajaan digunakan di wilayah Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
Selanjutnya, di daerah tersebut bermunculan kerajaan yang bercorak Hindu-
Buddha.

- Letak/lokasi kerajaan Tarumanagara

Tarumanegara terletak di bagian barat pulau Jawa. Prasasti Tugu


menyatakan bahwa kekuasaan Tarumanegara pada masa kekuasan
Purnawarman membentang dari Banten, Jakarta, Bogor, Karawang, dan
Cirebon. Sesuai dengan namanya, Tarumanegara berarti sebuah negara yang
berada di sekitar sungai Citarum, Jawa Barat. Tepatnya, pusat kekuasaan
Tarumanegara berada di antara sungai Candrabagha, Citarum, Ciliwung,
dan Cisadane. Lokasi yang memang menjadi lokasi utama tumbuhnya
peradaban. Seperti halnya Kutai di sungai Mahakam, dan Majapahit di
sungai Brantas.

3
4

Tidak diketahui secara jelas struktur genealogis raja-raja Tarumanegara.


Penemuan Prasasti Ciaruteun yang menyatakan nama Purnawarman
kemudian disebut sebagai raja pertama sekaligus pendiri ibukota kerajaan
yaitu Sundapura. Naskah Wangsakerta di sisi lain, menyatakan bahwa
Purnawarman adalah raja ketiga, sedangkan pendirinya adalah
Rajadirajaguru Jayasingawarman sekitar tahun 358 Masehi. Naskah ini
banyak diragukan kebenarannya oleh para ahli.
5

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara


Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang
pernah berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad
ke-7 m, yang merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui.
Dalam catatan, kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu beraliran wisnu.
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh raja diraja Guru Jayasingawarman pada
tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-
395). Jayasingawarman dipusarakan di tepi kali Gomati, sedangkan putranya di
tepi kali Candrabaga. Maharaja Purnawarman adalah raja Kerajaan
Tarumanegara yang ketiga (395-434 M). Ia membangun ibukota kerajaan baru
pada tahun 397 yang terletak lebih dekat ke pantai. Kota itu diberi nama
Sundapura pertama kalinya nama Sunda digunakan. Pada tahun 417 ia
memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112
tombak (sekitar 11 km).
Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan
menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Prasasti Pasir Muara
yang menyebutkan peristiwa pengembalian pemerintahan kepada raja Sunda itu
dibuat tahun 536 M. Dalam tahun tersebut yang menjadi penguasa Kerajaan
Tarumanegara adalah Suryawarman (535-561 M) raja Kerajaan Tarumanegara
ke-7. Dalam masa pemerintahan Candrawarman (515-535 M), ayah
Suryawarman, banyak penguasa daerah yang menerima kembali kekuasaan
pemerintahan atas daerahnya sebagai hadiah atas kesetiaannya terhadap
Kerajaan Tarumanegara. Ditinjau dari segi ini, maka Suryawarman melakukan
hal yang sama sebagai lanjutan politik ayahnya.
Kehadiran prasasti Purnawarman di pasir muara, yang memberitakan
raja Sunda dalam tahun 536 M, merupakan gejala bahwa ibukota Sundapura
telah berubah status menjadi sebuah kerajaan daerah. Hal ini berarti, pusat
pemerintahan Kerajaan Tarumanegara telah bergeser ke tempat lain. Contoh
6

serupa dapat dilihat dari kedudukan Rajatapura atau Salakanagara (kota perak),
yang disebut Argyre oleh Ptolemeus dalam tahun 150 M. Kota ini sampai tahun
362 menjadi pusat pemerintahan raja-raja Dewawarman (dari Dewawarman I -
VIII). Ketika pusat pemerintahan beralih dari Rajatapura ke Tarumanegara,
maka Salakanagara berubah status menjadi kerajaan daerah. Jayasingawarman
pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah menantu raja Dewawarman VIII.
Ia sendiri seorang maharesi dari Salankayana di India yang mengungsi
ke nusantara karena daerahnya diserang dan ditaklukkan Maharaja
Samudragupta dari kerajaan Magada. Suryawarman tidak hanya melanjutkan
kebijakan politik ayahnya yang memberikan kepercayaan lebih banyak kepada
raja daerah untuk mengurus pemerintahan sendiri, melainkan juga mengalihkan
perhatiannya ke daerah bagian timur. Dalam tahun 526 M Manikmaya, menantu
Suryawarman, mendirikan kerajaan baru di Kendan, daerah Nagreg antara
Bandung dan Limbangan, Garut. Putera tokoh manikmaya ini tinggal bersama
kakeknya di ibukota tarumangara dan kemudian menjadi panglima angkatan
perang Kerajaan Tarumanegara. Perkembangan daerah timur menjadi lebih
Berkembang Ketika Cicit Manikmaya Mendirikan Kerajaan Galuh Dalam
Tahun 612 M. Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara adalah:
1. Jayasingawarman 358-382
2. Dharmayawarman 382-395
3. Purnawarman 395-434
4. Wisnuwarman 434-455
5. Indrawarman 455-515
6. Candrawarman 515-535
7. Suryawarman 535-561
8. Kertawarman 561-628
9. Sudhawarman 628-639
10. Hariwangsawarman 639-640
11. Nagajayawarman 640-666
12. Linggawarman 666-669
7

B. Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara


Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan
kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu yang menyatakan
raja Purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian
sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan
pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah
pertanian rakyat.

C. Kehidupan Sosial Kerajaan Tarumanegara


Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini
terlihat dari upaya raja Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman juga sangat
memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam
melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai
tanda penghormatan kepada para dewa.

D. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Tarumanegara


Prasasti tugu menyatakan bahwa raja Purnawarman memerintahkan
rakyatnya untuk membangun saluran air di Sungai Gomati sepanjang 6122
tombak atau sekitar 12 km. Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis
yang besar bagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk
mencegah banjir di saat musim penghujan. Selain itu juga digunakan sebagai
irigasi pertanian serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di
Kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar dan daerah-daerah di sekitarnya.

E. Kehidupan Budaya Kerajaan Tarumanegara


Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti
yang ditemukan sebagai bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat
diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi.
Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut
8

menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan


Tarumanegara.

F. Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara


Kerajaan Tarumanegara mencapai masa kejayaan saat di perintah oleh
Raja Purnawarman (Raja ke-3 Kerajaan Tarumanegara). Di masa pemerintahan
Raja Purnawarman, luas wilayah Kerajaan Tarumanagara hampir setara dengan
luas Jawa Barat saat ini. Raja purnawarman adalah raja besar, hal ini dapat
diketahui dari Prasasti Ciaruteun yang isinya, "Ini (bekas) dua kaki, yang seperti
kaki Dewa Wisnu ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri
Taruma, raja yang gagah berani di dunia". Pada masa kejayaannya itu,
Tarumanegara mengalami perkembangan pesat. Selain dengan memperluas
wilayah kerajaan melalui ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil di sekitar
kekuasaannya, Raja Purnawarman juga membangun berbagai infrastruktur
yang mendukung perekonomian kerajaan.
Adapun salah satunya adalah sungai Gomati dan Candrabaga. Kedua
sungai ini selain untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan, juga
berperan penting dalam pengairan lahan pertanian sawah yang dulu menjadi
salah satu penggerak kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara.
Masa kepemimpinan Raja Purnawarman dianggap sebagai masa kejayaan
Kerajaan Tarumanegara selain itu juga karena kemampuan kerajaan yang
mampu berkurban 1000 ekor sapi saat pembangunan ke dua sungai itu. Pada
masa kejayaannya ini, Tarumanegara mengalami perkembangan pesat. Selain
dengan memperluas wilayah kerajaan melalui ekspansi ke kerajaan-kerajaan
kecil di sekitar kekuasaannya, Raja Purnawarman juga membangun berbagai
infrastruktur yang mendukung perekonomian kerajaan.
Adapun salah satunya adalah sungai Gomati dan Candrabaga. Kedua
sungai ini selain untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan, juga
berperan penting dalam pengairan lahan pertanian sawah yang dulu menjadi
salah satu penggerak kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara.
Masa kepemimpinan Raja Purnawarman dianggap sebagai masa kejayaan
9

Kerajaan Tarumanegara selain itu juga karena kemampuan kerajaan yang


mampu berkurban 1000 ekor sapi saat pembangunan ke dua sungai itu.

G. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara


Runtuhnya kerajaan Tarumanegara tidak diketahui secara lengkap,
karena prasasti yang ditemukan sebagian hanya menyampaikan berita saat
pemerintahan raja Purnawarman dan sisanya belum dapat ditafsirkan secara
lengkap. Tarumanagara sendiri hanya mengalami masa pemerintahan 12 orang
raja. Pada tahun 669 M, Linggawarman, raja Tarumanagara terakhir, digantikan
menantunya, Tarusbawa. Linggawarman sendiri mempunyai dua orang puteri,
yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa dari Sunda dan yang
kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri
Kerajaan Sriwijaya. Secara otomatis, tahta kekuasaan Tarumanagara jatuh
kepada menantunya dari putri sulungnya, yaitu Tarusbawa.
Kekuasaan Tarumanagara berakhir dengan beralihnya tahta kepada
Tarusbawa, karena Tarusbawa pribadi lebih menginginkan untuk kembali ke
kerajaannya sendiri, yaitu Sunda yang sebelumnya berada dalam kekuasaan
Tarumanagara. Atas pengalihan kekuasaan ke Sunda ini, hanya Galuh yang
tidak sepakat dan memutuskan untuk berpisah dari Sunda yang mewarisi
wilayah Tarumanagara.

H. Sumber sejarah kerajaan Tarumanagara


Berikut sejumlah prasasti yang berkaitan dengan Kerajaan Tarumanegara:

1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti ini ditemukan di tepi aliran Sungai Ciaruteun Kecamatan Ciampea, Kabupaten
Bogor pada 1863. Namun pada tahun 1981 prasasti diangkat dan disimpan dalam
cungkup di Kecamatan Cibungbulang. Usaha pemindahan ini dilakukan oleh Direktorat
Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.Bentuk tulisan pada prasasti menunjukkan bahwa Prasasti
Ciaruteun dibuat pada abad V.Prasasti ini ditulis dalam aksara Palawa dan berbahasa
Sansakerta sebanyak 4 (empat) baris masing-masing 8 suku kata bunyi bacaannya :
10

“”Inilah sepasang (telapak) kaki, yang seperti (telapak kaki) Dewa Wisnu, ialah telapak
kaki Yang Mulia Purnawarman, raja di negara Taruma (Tarumanagara), raja yang gagah
berani di dunia”.

Kurang lebih prasasti itu menginformasikan mengenai adanya sebuah kerajaan bernama
Tarumanagara dengan rajanya Purnawarman beserta dewa yang dipuja, yakni Dewa
Wisnu.

2. Prasasti Jambu

Prasasti yang ditulis dalam dua baris tulisan Pallawa dan berbahasa Sanskerta ini
ditemukan oleh Jonathan Rigg pada tahun 1854. Lokasi ditemukannya prasasti ini masuk
ke dalam wilayah perkebunan karet “Sadeng Djamboe” yang terletak di Desa
Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Isinya kurang lebih tentang
pujian pada Raja Purnawarman.

3. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kerajaan Tarumanegara ini ditemukan di Kampung Muara sejak awal abad ke-19
ketika diadakan penebangan hutan untuk pembukaan perkebunan kopi. Prasasti Kebon
Kopi dituliskan pada sebongkah batu andesit pada salah satu bidang permukaannya
yang rata, beraksara Pallawa, berbahasa Sansekerta, dan diapit oleh sepasang gambar
telapak kaki gajah.

4. Prasasti Cidanghiang

Ditemukan pada tahun 1947 terletak di Sungai Cidangiang di desa Lebak Kecamatan
Munjul, Kabupaten Pandeglang. Pada prasasti ini terdapat lukisan sepasang kaki,
bacaannya sebagai berikut: (Ini tanda) penguasa dunia yang perkasa, prabu yang setia
serta penuh kepahlawanan, yang menjadi panji segala raja, yang termashur
Purnawarman)

5. Prasasti Tugu

Prasasti ini berisi keterangan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan
penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12 km oleh Purnawarman pada
tahun ke-22 masa pemerintahannya. Penggalian kanal ini untuk menghindari bencana
alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman dan
kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
11

Prasasti Kerajaan Tarumanegara ini dipahatkan pada batu andesit berbentuk bulat telur
dengan tinggi 1 meter. Tulisan pada prasasti ini berjumlah 5 baris, beraksara Pallawa,
berbahasa Sansekerta. Selain pahatan tulisan, pada prasasti ini juga terdapat pahatan
hiasan berbentuk tongkat dengan ujung menyerupai trisula. Gambar tongkat ini dipahat
memanjang tegak lurus dan menjadi pembatas tiap baris tulisan pada prasasti.

Prasasti Tugu ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu. Kini lokasi penemuan
masuk ke dalam wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

6. Prasasti Pasir Awi

Keberadaan prasasti ini sudah diketahui sejak tahun 1864. Prasasti ditemukan di lereng
selatan Bukit Pasir Awi yang terletak di dalam kawasan hutan di perbukitan sebelah
barat daerah Cipamingkis, Desa Sukanegara, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten
Bogor. Pada prasasti ini terdapat pahatan sepasang tapak kaki yang menghadap ke arah
timur dan utara.

Tidak ditemukan adanya aksara yang dapat dibaca. Namun ada piktograf yang
menggambarkan sebatang dahan dengan ranting-ranting dedaunan dan buah-buahan.

7. Prasasti Muara Cianten


Prasasti ini pertama kali dilaporkan oleh N.W. Hoepermans pada tahun 1864. Isi dari
prasasti Kerajaan Tarumanegara ini belum diketahui karena tulisannya tak terbaca.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang
pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7
M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang
meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak
di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah
kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Kata tarumanagara berasal dari kata taruma dan nagara. Nagara artinya
kerajaan atau negara sedangkan taruma berasal dari kata tarum yang merupakan
nama sungai yang membelah Jawa Barat yaitu Citarum. Pada muara Citarum
ditemukan percandian yang luas yaitu Percandian Batujaya dan Percandian
Cibuaya yang diduga merupakan peradaban peninggalan Kerajaan Taruma.

B. Saran
Saran untuk para siswa agar jangan melupakan sejarah bangsa kita, dan
berusaha menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.

12
Soal soal tentang kerajaan Tarumanagara

1. Berapakah total prasasti pada kerajaan Tarumanegara yang telah ditemukan ?

a. 9

b. 12

c. 7

d. 5

e. 3

Jawaban: C. 7

2. Dimanakah letak kerajaan Tarumanegara ?

a. Disebelah barat sungai cisadane

b. Disebelah utara sungai cisadane

c. Disebelah utara sungai citarum

d. Disebelah selatan sungai citarum

E. Disebelah barat daya sungai citarum

Jawaban: A. Disebelah barat sungai cisadane

3. Siapakah pendiri kerajaan Tarumanegara ?

a. Purnawarman

b. Dirajaguru Jayasingawarman

c. Suryawarman

d. Linggawarman
14

E. Ken arok

Jawaban: A. Purnawarman

4. Pada masa siapakah kerjaan Tarumanegara mengalami puncak kejayaannya


?

a. Mulawarman

b. Suryawarman

c. Linggawarman

d. Purnawarman

E. Ken arok

Jawaban: d. Purnawarman

5. Bercorak Agama apakah dikerajaan tarumanegara ?

a. Animisme

b. Islam

c. Katolik

d. Hindu

E. Budha

Jawaban: d. Hindu

6. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang berisi tentang penggalian


sebuah saluran air sepanjang 11 km adalah Prasasti….

a. Ciaruteun
15

b. Kebun Kopi

c. Jambu

d. Tugu

e. Pasir Awi

Jawaban:

Esay!

1. Sebutkan prasasti-prasasti yang menerangkan tentang kerajaan


Tarumanegara !

Jawab:

1) Prasasti Ciaruteun

2) Prasasti Koleangkak

3) Prasasti Kebon Kopi

4) Prasasti Cidanghiang

5) Prasasti Tugu

6) Prasasti Pasir Awi

2. Bagaimana kehidupan sosial, ekonomi, dan agama masyarakat kerajaan


Tarumanegara pada masa Purnawarman?

Jawaban:
16

Kehidupan Sosial: Kehidupan masyarakat di zaman Kerajaan Tarumanegara


sudah teratur . Dalam masyarakatnya, terdapat 3 golongan, yaitu brahmana,
ksatria dan masyarakat umum .

Kehidupan Ekonomi : pada zaman Kerajaan Tarumanegara, kebanyakan


masyarakatnya melakukan kegiatan bertani dan berdagang

Kehidupan Agama : golongan istana, brahmana dan ksatria menganut agama


Hindhu sedangkan masyarakat umum menganut kepercayaan asli mereka.

3.Bagaimana bunyi puisi yang ditemukan pada Prasasti Telapak Gajah?

Jawaban: Jayavi s halasya tarumendrsaya hastinah airavatabhasya vibhatidam


padadavayam

Yang artinya adalah “Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang
cemerlang seperti Airawata kepunyaan penguasa Tarumanagara yang jaya dan
berkuasa.”

Anda mungkin juga menyukai