Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA

Disusun oleh :

M. Abiyasa Mutaqin

X6

PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 PURWAKARTA

Jl. Letkol Ahmad Kadir No. 15 NagriKaler, Kec. Purwakarta,

Purwakarta, Jawa Barat 41115

TAHUN AJARAN 2023/2024


Kata pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah Kerajaan Tarumanegara” dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Kerajaan pada masa hindu-budha bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak guru selaku guru Mata Pelajaran Sejarah.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwakarta, 17 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB 2 PEMBAHASAN

A. SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN TERUMANEGARA


B. LETAK GEOGRAFIS KERAJAAN TARUMANEGARA
C. RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH KERAJAAN TERUMANEGARA
D. PENINGGALAN KERAJAAN TERUMANEGARA

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tarumanagara adalah kerajaan tertua kedua di Nusantara setelah Kerajaan Kutai, yang
meninggalkan bukti arkeologi. Kerajaan ini pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada
abad ke-5 sampai abad ke-7 Masehi. Bukti tertua peninggalan arkeologi dari kerajaan ini adalah
prasasti Ciaruteun, berupa batu peringatan dari abad ke-5 Masehi yang ditandai dengan bentuk
tapak kaki raja Purnawarman.

Terdapat tujuh bukti prasasti yang berhubungan dengan kerajaan Tarumanagara ditemukan di
daerah Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Prasasti tersebut di antaranya adalah prasasti Ciaruteun,
Kebon Kopi I, Jambu, Pasir Awi, dan Muara Cianten di dekat Bogor; prasasti Tugu di Jakarta
Utara; dan prasasti Cidanghiang di Pandeglang, Banten. 

Kehidupan politik pada masa Kerajaan Tarumanagara diketahui berdasarkan prasasti yang
telah ditemukan. Berdasarkan prasasti tersebut, raja yang berhasil meningkatkan kehidupan
rakyat adalah Raja Purnawarman yang dibuktikan dalam prasasti tugu yang menuliskan bahwa
penggalian kali yang dilakukan membuat kehidupan rakyat makmur dan merasa aman.
Selanjutnya, kondisi sosial pada masa pemerintahan Raja Purnawarman terus meningkat
dengan memperhatikan kedudukan kaum Brahmana sebagai tanda penghormatan kepada para
dewa. Agama yang dianut oleh Raja Purnawarman dan rakyatnya adalah Hindu Siwa dengan
kaum Brahmana sebagai pemegang peran penting dalam upacara. Sikap toleransi beragama
pada masa ini cukup tinggi dibuktikan dengan adanya agama Budha dan agama nenek moyang
(animisme).

Prasasti tugu menuliskan bahwa Raja Purnawarman membuat terusan (sepanjang) 6122
tombak yang dipergunakan sebagai sarana lalu lintas pelayaran dan perdagangan dengan
daerah sekitarnya. Hal ini menandakan kehidupan ekonomi rakyatnya tertata rapi. Selain itu,
kehidupan budaya pada masa itu sudah berada di dalam taraf tinggi yang ditandai dengan
teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti yang memperlihatkan perkembangan
budaya tulis menulis.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara ?

2. Letak geografis Kerajaan Tarumanegara ?

3. Siapa Raja- Raja yang pernah memerintah Kerajaan Terumanegara ?

4. Apa saja peninggalan Kerajaan Terumanegara ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui sejarah berdirinya Kerjaaan Terumanegara.

2. Mengetahui letak geografis Kerajaan Terumanegara.

3. Mengetahui Raja- raja yang memerintah di Kerajaan Terumanegara.

4. Mengetahui peninggalan Kerajaan Terumanegara.


BAB 2

PEMBAHASAN

A. SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN TERUMANEGARA

Menjadi kerajaan bercorak Hindu yang ada di nusantara dan berdiri pada abad ke-4, kerajaan
Tarumanegara bertahan hingga abad ke-7 masehi. Kerajaan ini berada di tepi sungai Citarum,
yang terletak di Jawa Barat. Menariknya dari kerajaan ini adalah pendirinya, Maharesi
Jayasingawarman yang bukan orang asli nusantara karena asalnya dari India.

Bukan tanpa alasan mengapa pendiri kerajaan ini berasal dari India, Maharesi
Jayasingawarman datang ke nusantara setelah kekacauan dan penjajahan yang dilakukan
pasukan Maharaja Samudragupta. Tokoh yang sebenarnya berasal dari Kerajaan Magadha, di
bawah kepemimpinannya Tarumanegara berhasil menguasai setidaknya 48 kerajaan.

Tarumanegara menjadi kerajaan kedua di nusantara yang memiliki corak Hindu setelah
kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara berada di dekat Sungai Citarum yang berlokasi di Jawa
Barat, berdiri abad ke-4 m atau sekitar tahun 358 m. Meski berdiri di tanah Indonesia, yang
saat itu belum dikenal dengan nama negara, pendiri kerajaan ini bukan orang asli nusantara.

Maharesi Jayasingawarman atau juga dikenal dengan nama Rajadirajaguru Jayasingawarman


merupakan seorang pendatang dari India. Sosoknya menjadi raja dari kerajaan ini setelah
sebelumnya menjadi seorang pertapa, dan setelah kembali ke profesi sebelumnya takhta raja
pun diberikan kepada anaknya, Raja Dharmayawarman.

Jayasingawarman berasal dari Salankayana, India yang kemudian pergi ke nusantara tepatnya
di Kerajaan Salakanagara. Kehadirannya pun disambut Raja Dewawarman VIII, hingga
kemudian dinikahkan dengan salah satu putri raja tersebut. Setelah itu Jayasingawarman
membuka wilayah yang diperkirakan kerajaan Tarumanegara terletak di Bekasi.

Setelah itu Jayasingawarman mendirikan kerajaan yang dinamai Taruma sekitar 358 masehi
dan seiring berjalannya waktu dikenal dengan Tarumanegara atau juga disebut Tarumanagara.
Selama 24 tahun Jayasingawarman berkuasa meski belum bisa dikatakan bahwa kerajaan yang
dipimpinnya memasuki era kejayaan.
Karena kesulitan dalam mengetahui secara jelas bagaimana struktur genealogis raja-raja
Tarumanegara, namun dari penemuan prasasti Ciaruteun yang menyebutkan nama
Purnawarman yang disebut sebagai raja pertama sekaligus pendiri ibukota kerajaan yang saat
itu bernama Sundapura sesuai dengan sumber sejarah kerajaan Tarumanegara.

Sementara itu dalam naskah Wangsakerta menyebutkan jika Purnawarman adalah raja ketiga
dari kerajaan Tarumanegara ini. Sementara pendirinya adalah Rajadirajaguru
Jayasingawarman di sekitar 358 masehi, namun penemuan naskah ini justru diragukan
kebenarannya oleh para ahli. Seluruh prasasti yang ditemukan diduga merujuk dari
peninggalan dari kerajaan ini.

Dari prasasti yang ditemukan itu semuanya menunjukkan Purnawarman sebagai raja yang
berkuasa, meskipun kerajaan ini kemungkinan berlangsung dari tahun 400 hingga 600 masehi.
Karena itu Tarumanegara memiliki lebih dari satu raja, Purnawarman disebut sebagai penguasa
terbesar dan raja yang terkenal pada kerajaan Tarumanegara adalah dirinya.

Menurut prasasti Tugu disebutkan kekuasaan Purnawarman meliputi banyak wilayah di bagian
utara Jawa bagian barat, mulai dari Banten hingga Cirebon. Purnawarman juga memerintahkan
penggalian Sungai Candrabaga atau juga disebut dengan kali Bekasi yang memiliki panjang
sekitar 12 km dan sungai Gomati yang menjurus ke laut.

Menariknya setelah dilakukan proses penggalian dirayakan dengan adanya persembahan 1.000
ekor sapi kepada Brahmana. Pusat kekuasaan kerajaan ini ada di sekitar wilayah tersebut,
antara Bekasi dan Karawang. Purnawarman mendirikan ibukota kerajaan yang dinamai
Sundapura dan hal ini dibuktikan munculnya kompleks Candi Batujaya dan komplek Cibuaya.
B. LETAK GEOGRAFIS KERAJAAN TERUMANEGARA

Letak kerajaan Tarumanegara berada di bagian barat pulau Jawa, sesuai dengan isi dari
prasasti Tugu yang menyebut kekuasaan kerajaan ini saat dipegang Purnawarman
membentang dari Banten hingga Cirebon. Beberapa pusat lokasi kekuasaan Tarumanegara
meliputi Candrabaga, Citarum, Ciliwung dan Cisadane.
Karena lokasinya memang menjadi titik utama dari pertumbuhan serta perkembangan
peradaban kerajaan ini. Meski begitu tak jelas bagaimana genealogis dari raja-raja
Tarumanegara meski bisa dilihat dari prasasti dan peninggalan-peninggalan lainnya.
Bahkan karena tak jelasnya itu, pendiri kerajaan ini terdapat dua versi berbeda.
C. RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH KERAJAAN TERUMANEGARA
Tarumanegara mengalami masa pemerintahan yang dipimpin sebanyak 12 raja, kerajaan
ini mendapat pengaruh kebudayaan Hindu India. Hal ini tampak dari kebudayaan dan
bahasa yang digunakan, yakni bahasa Sanskerta yang disertai dengan huruf Pallawa dalam
prasasti. Berikut ini nama-nama raja yang pernah memerintah kerajaan tersebut.
 Jayasingawarman (358-382 M)
 Dharmayawarman (382-395 M)
 Purnawarman (395-434 M)
 Wisnuwarman (434-455 M)
 Indrawarman (455-515 M)
 Candrawarman (515-535 M)
 Suryawarman (535-561 M)
 Kertawarman (561-628 M)
 Sudhawarman (628-639 M)
 Hariwangsawarman (639-640 M)
 Nagajayawarman (640-666 M)
 Linggawarman (666-669 M)
D. PENINGGALAN KERAJAAN TERUMANEGARA

1. Prasasti Ciaruteun

Berisi tapak kaki Purnawarman dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa


wilayah yang mencakup Sungai Cisadane dan Ciaruteun.
2. Prasasti Tugu

Berisi mengenai proses penggalian sungai Candrabaga dan Gomati guna mengatasi
banjir.
3. Prasasti Jambu

Berisi pujian terhadap Purnawarman yang bahkan sampai disamakan dengan Dewa
Indra.
4. Prasasti Telapak Gajah

Berisi kaki gajah yang digunakan Purnawarman ketika berperang, gajah tersebut
dinamai Airawata seperti gajah perang dewa Indra.
5. Prasasti Cidanghiyang

Berisi mengenai pujian-pujian terhadap Purnawarman sebagai raja dari


Tarumanegara.
6. Prasasti Kebon Kopi
7. Prasasti Pasir Muara
8. Prasasti Pasir Awi
9. Prasasti Muara Cianten
10. Candi situs batujaya

Merupakan komplek percandian yang ditemukan di Karawang dan bertempat di


tepi sungai Citarum. Komplek percandian ini bisa dikatakan besar dengan berisi
tiga belas artefak, di antarata Segaran I-1V dan Talagajaya I-VII.

11. Candi situs cibuaya

Berisi dua artefak yang diyakini merupakan peninggalan Tarumanegara berupa


candi Lemah Duwur Wadon dan Lemah Duwur Lanang. Ditemukan di Karawang,
tepatnya arah ke timur dari situs Batujaya dan lebih dekat dengan sisi utara pantai
Jawa.
12. Arca
Banyak sekali arca yang ditemukan di bekas wilayah kekuasaan Tarumanegara dan
diyakini sebagai peninggalan kerajaan tersebut. Khususnya di lokasi yang
berdekatan dengan candi yang disebutkan di atas, terdapat tiga buah arca yakni
Wisnu, Siwa yang berada di Tanjung Barat dan Durga yang berada di Tanjung
Priok.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang bercorak


kebudayaan Hindu. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman yang kemudian digantikan oleh putranya yang bernama
Dharmayawarman, Tarumanegara diperkirakan berdiri kurang lebih pada abad ke-5
Masehi. Letak Kerajaan Tarumanegara berada di Jawa Barat di tepi Sungai Cisadane,
sekitar Bogor sekarang. Wilayah kekuasaan Tarumanegara meliputi Banten, Jakarta
sampai pada perbatasan Cirebon, dilihat dari luas wilayahnya dapat ditafsirkan bahwa
pada masa kejayaan wilayah Kerajaan Tarumanegara hampir menguasai seluruh
wilayah Jawa Barat.
DAFTAR PUSTAKA

Aulia Ghina. (2023). Kata data.co.id. Diakses pada 17 Maret 2023 dari
https://www.google.com/amp/s/katadata.co.id/amp/intan/lifestyle/63dbaff91b345/5-contoh-
kata-pengantar-makalah-dan-penjelasannya

Wikipedia. Diakses pada 17 Maret 2023 dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tarumanagara

SEO Management. (2022). Sampoernaacademy.sch.id. Diakses Pada 17 Maret 2023 dari


https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/kerajaan-tarumanegara/

Sejarah.id. (2017). www.sejarah.id. Diakses pada 18 Maret 2023 dari


https://www.sejarah.id/2017/03/sejarah-kerajaan-tarumanegara.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai