Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul makalah yang
penulis ajukan adalah “KERAJAAN TARUMANEGARA”
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, penulis tidak lepas dari berbagai
kesulitan dan hambatan yang dihadapi.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik, serta masukannya yang bersifat membangun
tentunya demi perbaikan dan pengembangan di dalam menyusun makalah di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Itu tadi sedikit latar belakang berdirinya Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara
termasuk kerajaan tertua diindonesia. Lalu bagaimana selengkapnya berdirinya sejarah Kerajaan
Tarumanegara ? Lokasi dan wilayah kekuasaan ? Bagaimana kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ?
Siapa sajakah yang pernah menjadi raja di Tarumanegara ? Bagaimana peninggalan prasasti di
Kerajaan Tarumanegara ? dan Sumber – sumber sejarahnya ? itu semua akan dijelaskan dimakalah
ini .
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk membantu mempermudah pembelajaran, serta melengkapi pematerian
1.3.2 Kita bisa mengenal dan mengetahui sejarah Kerajaan Tarumanegara.
BAB II
PEMBAHASAN
Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia
lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa,
Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru
Jayasinghawarman.
Dapat di duga pula pada prasasti kebun jambu yang ditemukan di dekat sungai Cisadane,
di bukit Koleangkak, Banten selatan. Dalam prasasti itu dapat ditafsirka sebagai prasasti
penaklukan suatu wilayah. Dalam prasasti itu dikatakan bahwa raja Purnawarman merupakan raja
yang disegani oleh musuh-musuhnya. Senantiasa menggempur kota-kota musuhnya.
b. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari
upaya raja Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan
kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum
brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang
dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
c. Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu menyatakan bahwa raja purnawarman memerintahkan rakyatnya
untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan ini mempunyai
arti ekonomis yang besar bagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana
pencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di kerajaan
tarumanegara dengan dunia luar. Juga dengan daerah-daerah di sekitarnya. Akibatnya,
kehidupan perekonomian masyarakat sudah berjalan teratur.
d. Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang
ditemukan sebagai bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui bahwa
tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan
budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan telah berkembangnya
kebudayaan tulis menulis di kerajaan Tarumanegara.
Raja-raja Tarumanegara:
1. Jayasingawarman 358-382 M
2. Dharmayawarman 382-395 M
3. Purnawarman 395-434 M
4. Wisnuwarman 434-455 M
5. Indrawarman 455-515 M
6. Candrawarman 515-535 M
7. Kertawarman 561-628 M
8. Sudhawarman 628-639 M
9. Hariwangsawarman 639-640 M
10. Nagajayawarman 640-666 M
11. Linggawarman 666-669 MC
Salinan gambar prasasti Ciaruteun dari buku The Sunda Kingdom of West Java From
Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor. Prasasti Ciaruteun atau
prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor
prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris
disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan
semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat
ditemukannya prasasti tersebut).
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya
penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan
kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai
penguasa sekaligus pelindung rakyat
2. Prasasti Jambu
3. Prasasti Kebonkopi
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat
dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
5. Prasasti Pasir awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang
belum dapat dibaca.
6. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan
tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
7. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di Museum Nasional. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan
Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan
isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada
beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut.
8. Sumber-Sumber Sejarah
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan empat
di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa
kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah
sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah
Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:
Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi
menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama
Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih
animisme.
Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari
To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang
utusaan dari To-lo-mo.
Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis
penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.
Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat
diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara
diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui
raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman
menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten,
Jakarta, Bogor dan Cirebon.
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan runtuh pada sekitar abad ke-7 Masehi. Hal ini didasarkan
pada fakta bahwa setelah abad ke-7, berita mengenai kerajaan ini tidak pernah terdengar lagi baik dari
sumber dalam negeri maupun luar negeri . Para ahli berpendapat bahwa runtuhnya Kerajaan
Tarumanegara kemungkinan besar disebabkan karena adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya yang terus
melakukan ekspansi wilayah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah kami sampikan tadi, dapat di simpulkan pengaruh kebudayaan India di Indonesia
tidak hanya menunjuk pada perkembangan ajaran Hindu – Budha, tetapi juga pada aspek lain missal
aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebaginya
Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari peninggalan – peninggalan
yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan kebudayaan India
Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam perkembangannya Indonesia
mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri
B. Saran
Dari keberadaanya kerajaan Tarumanegara di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka kita wajib
mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang tulus
serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya nenek
moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat
derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama – sama menjaga dan memelihara
peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua
DAFTAR PUSTAKA
http://www.4shared.com/get/EcoveM8m/Makalah_Sejarah_Kerajaan_Tarum.html
http://www.omrudi.info/2011/06/makalah-sejarah-tentang-sejarah.html
http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-sejarah-tentang-tarumanegara.html
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/12/kerajaan-tarumanegara.html
http://dianaaulia11ips3-7.blogspot.com/2013/11/makalah-kerajaan-tarumanegara.html