Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH

DISUSUN OLEH:
1.Agnes Redyna S.
2.Chelsy J. Olivia S.
3.Ezra T. Purba
4.Ilza Amalia H.
5.Raja Akbar R.
6.Ruth Grace M.
7.Surya Erikson S.
8.William Bestly S.
SMAN 12
X-MIPA 1
A.LATAR BELAKANG

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan kedua terbesar di


Indonesia setelah Kerajaan Kutai.Kerajaan ini berdiri menguasai
wilayah bagian barat Pulau Jawa pada sekitar tahun 400 M-700
M. Berdasarkan peninggalan sejarah yang ada, Kerajaan
Tarumanegara adalah kerajaan hindu yang beraliran Wisnu.
Kerajaan ini didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman yang
terletak di daerah Salakanegara atau sekarang daerah Banten &
Bogor.Ibukota Tarumanegara terletak di Sundapura.

B.RAJA-RAJA KERAJAAN TARUMANEGARA

1. Jayasingawarman
Jayasingawarman berkuasa dari tahun 358 M – 382 M. Beliau
adalah seorang maharesi dari India.Dia mendirikan
Tarumanegara setelah mengungsi ke Nusantara setelah
daerahnya diserang oleh Kerajaan Magada.Dirinya wafat dan
dimakamkan di tepi tepi Sungai Gomati , Bekasi.

2.Dharmayawarman
Dia adalah anak dari Jayasingawarman yang naik takhta pada
tahun 382 M-395 M. Dirinya tidak banyak dicatatkan dalam
sejarah,namanya hanya tercantum di Naskah Wangsakerta.

3.Purnawarman
Ia membangun ibu kota kerajaan baru dalam tahun 397 yang
terletak lebih dekat ke pantai dan dinamainya "Sundapura".
Nama Sunda mulai digunakan oleh Maharaja Purnawarman
dalam tahun 397 untuk menyebut ibu kota kerajaan yang
didirikannya.

Di naskah Wangsakerta juga disebutkan bahwa di bawah


kekuasaan Purnawarman terdapat 48 raja daerah yang
membentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di daerah Teluk
Lada, Pandeglang) sampai ke Purwalingga (sekarang
Purbalingga) di Jawa Tengah

4.Suryawarman
Suryawarman (meninggal 561) ialah raja Kerajaan Tarumanagara
yang ketujuh. Setelah ayahnya Candrawarman yang meninggal
pada tahun 535 dan memerintah selama 26 tahun antara tahun-
tahun 535 - 561.

Suryawarman tidak hanya melanjutkan kebijakan politik


ayahnya yang memberikan kepercayaan lebih banyak kepada
raja daerah untuk mengurus pemerintahan sendiri, melainkan
juga mengalihkan perhatiannya ke daerah bagian timur. Pada
tahun 526 M, misalnya, Manikmaya, menantu Suryawarman,
mendirikan kerajaan baru di Kendan, daerah Nagreg antara
Bandung dan Limbangan, Garut.

5.Kertawarman
Kertawarman (maut 628) ialah raja Kerajaan Tarumanagara yang
kelapan. Baginda mewarisi bapanya, Suryawarman, yang
mangkat pada tahun 561 dan memerintah selama 67 tahun
antara tahun-tahun 561 - 628.

Skandal besar terjadi pada masa Raja ke 8. Kertawarman


menikahi Setyawati dari golongan sudra. Keadaan bertambah
rumit karena Setyawati berpura pura hamil, padahal
Kertawarman diketahui mandul. Untuk menutupi skandal ini
sang Raja mengangkat anak angkat, Brajagiri, dari golongan
sudra juga. Manuver yang gagal, karena suasana kerajaan
memanas. Namun sampai akhir hayatnya, Kertawarman tetap
menjadi raja.

C.MASA KEJAYAAN TARUMANEGARA

Masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara adalah ketika kerajaan


ini berada dalam kekuasaan Raja Purnawarman. Purnawarman
sendiri adalah raja Tarumanegara yang ketiga. Pada masa ia
memimpin, Tarumanegara mengalami banyak perkebangan
seperti luas wilayah keuasaan serta pembangunan berbagai
infrastruktur pendukung kehidupan ekonomi.

Pada Prasasti Tugu peninggalan Kerajaan Tarumanegara,


disebutkan bahwa Raja Purnawarman ini menyumbangkan
sebanyak 1000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Pada prasasti
yang sama disebutkan pula mengenai peresmian dua sungai
yang selesai dibangun yakni Candrabhaga dan Gomati.

Prasasti Tugu ini menjadi rujukan sejarawan dalam menafsirkan


bahwa masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara berlangsung
ketika kekuasaan berada di tangan Purnawarman.

Selain menyumbangkan 1000 sapi serta membangun berbagai


infrastruktur, Purnawarman juga diketahui berhasil
menaklukkan banyak kerajaan kecil sehingga wilayah
kekuasaannya hampir meliputi semua wilayah di Jawa Barat.
D.KERUNTUHAN TARUMANEGARA

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara yaitu ketika kerajaan


dipimpin oleh raja ke-13 yaitu Raja Tarusbawa. Penyebab
runtuhnya kerajaan ini dikarenakan tidak adanya
kepemimpinan di kerajaan tersebut. Karena Raja Tarusbawa
lebih menginginkan memimpin kerajaan kecilnya yang berada
di hilir sungai Gomati.
Tidak hanya itu, alasan lain runtuhnya kerajaan tarumanegara
adalah karena adanya gempuran dari beberapa kerajaan yang
ada di masa itu. Apalagi kerajaan Majapahit merupakan
kerajaan yang memiliki peranan penting dalam keruntuhan
Kerajaan Tarumanegara.

E.PENINGGALAN SEJARAH TARUMANEGARA

1. Prasasti Tugu

Inskripsi yang dikeluarkan oleh Purnawarman ini di temukan di


kampung Batu Tumbuh, Desa tugu, dekat Tanjung Priok,
jakarta. Dituliskan dalam lima baris tulisan beraksara Pallawa
dan bahasa Sanskerta. Inskripsi tersebut isinya sebagai berikut:
“Dulu (kali yang bernama) Candrabhaga telah digali oleh
maharaja yang mulia dan mempunyai lengan Kencang dan
Kuat,(yakni Raja Purnawarman), untuk mengalirkannya ke laut,
setelah (kali ini) sampai di istana Kerajaan yang termashur.
pada tahun ke-22 dari tahta yang Mulia Raja purnawarman
yang berkilauan-kilauan Karena kepandaian dan
kebijaksaaannya serta menjadi panji-panji segala raja, (maka
sekarang) beliau memerintahkan pula menggali kali yang
permai dan berair jernih ,Gomati namanya, Setelah kali itu
mengalir di tengah-tengah tanah kediaman Yang Mulia Sang
pandeta Nenekda (Sang purnawarman).
Pekerjaan ini dimulai pada hari yang baik, tanggal delapan
paroh gelap bulan Phalgunadan selesaipada tanggal 13 paroh
terang bulan Caitra, jadi hanya dalam 21 hari saja , sedang
galian itu panjangnya 6.122 busur (+ 11 Km).Selamatan
baginya dilakukan oleh brahmana disertai persembahkan 1.000
ekor sapi”.

2. Prasasti Ciaruteun

Prasasti ini ditemukan di kampung Muara, desa Ciaruteun Hilir,


Cibungbulang, bogor. prasasti terdiri atas dua bagian, yaitu
Inskripsi A yang dipahatkan dalam empat baris tulisan
berakasara pallawa dan bahasa sanskerta, dan Inskripsi B yang
terdiri atas satu baris tulisan yang belum dapat dibaca dengan
jelas. Inskripsi ini disertai pula gambar sepasang telapak
Kaki.Inskripsi A isinya sebagai berikut:
“ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa wisnu, ialah kaki
Yang Mulia Sang purnawarman,di negeri Taruna, raja yang
gagah berani di dunia”

3. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti ini ditemukandi kampung Muara, desa ciaruetun Hilir,


cibungbulang, bogor. Prasastinya dipahatkan dalam stu baris
yang dapit oleh dua buah pahatan telapak kaki gajah isinya
sebagai berikut:
“Di sini tampak sepasang telapak kaki…… yang seperti [telapak
kaki] Airawata, gajah penguasa Taruma [yang] agung dalam…..
dan [?] kejayaan”.

4. Prasasti Muara Cianten


Terletak di muara kali cianten, kampung Muara, Desa ciaruteun
Hilir, cibungbulang, bogor. Inskripsi ini dipahatkan dalam
bentuk “aksara” yang meyerupai sulur-suluran, dan oleh para
ahli disebut aksara ikal.

5. Prasasti Jambu [Pasir Koleangkak]


Terletak di sebuah bukit [pasir] koleangkak, Desa parakan
Muncang, Nanggung, bogor. Insipirasinya dituliskan dalam dua
baris tulisan dengan aksara pallawa dan bahasa Sansekerta.
Isinya sebagai berikut
“Gajah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya, adalh
pemimpin manusia yang tiada taranya, yang termashur Sri
purnawarman, yang sekali waktu [memerintah] di
tarumanegara dan yang baju zirahnya yang terkenal tiada
dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang telapak
kakinya, yang senantiasa berhasil menggempur musuh, hormat
kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging
musuh-musuhnya”.

6. Prasasti Cidanghiang (Lebak)


Terletak di tepi kali Cidanghiang, Desa lebak, Munjul, Banten
Selatan. dituliskan dalam dua baris tulisan beraksara pallawa
dan bahasa Sanskerta. Isinya sebagai berikit:
“Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang
sesunggunya dari Raja Dunia, Yang Mulia purnawarman, yang
menjadi panji sekalian raja-raja.
7. Prasasti Pasir Awi
Inskripsi ini terdapat di sebuah bukit bernama pasir Awi,di
kawasan perbukitan Deasa Sukamakmur, jonggol, Bogor,
Inskripsi prasasti ini tidak dapat dibaca karena inskripsi ini lebih
berupa gambar (piktograf) dari pada tulisan. Di bagian atas
inskripsi terdapat sepasang telapak kaki.

8. Prasasti Kebon Kopi 2


Selain Prasasti Kebon Kopi I Kerajaan Tarumanegara juga
meninggalkan peninggalan sejarahnya berupa Prasasti Kebon
Kopi II akan tetapi prasasti ini telah hilang dicuri pada tahun
1940-an. Menurut pakar F.D.K Bosch yang sempat meneliti
prasasti ini, prasasti kebon kopi II ditulis dalam bahasa melayu
kuno yang isinya menyatakan “ Raja sunda menduduki kembali
tahtanya”.
Prasasti Kebon Kopi II ditemukan tidak jauh dari Prasasti Kebon
Kopi I dengan jarak kira-kira 1 km. Prasasti ini ditemukan di
Kampung Pasir Muara yang lebih tepatnya di desa Ciaruteun Ilir
yakni pada abad ke 19.

Anda mungkin juga menyukai