Anda di halaman 1dari 15

KERAJAAN

TARUMANEGARA

KELOMPOK 2 :
ADELIA PUTRI P
ALIA NUR HANIFAH
GALVIN ADRIEL DARVELL. N
MAULANA H ARDAFY
• Sejarahnya
Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan yang mengusai wilayah Jawa Barat pada abad ke-4
hingga ke-7 Masehi. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat
bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Sejarah Tarumanegara merupakan sejarah yang tertua yang berkaitan dengan pengendalian banjir dan
sistem pengairan. Untuk mengendalikan banjir dan usaha pertanian yang di duga di Jakarta saat ini , maka
Raja Purnamawan . Setelah selesai melakukan penggalian sungai maka Raja mempersembahkan 1.000 ekor
lembu kepada Brahmana . Berkat sungai tersebut penduduk Tarumanegara menjadi makmur
• Siapakah Raja Purnamawan ?
Purnawarman adalah raja terkenal dari Tarumanegara . Perlu kamu pahami bahwa setelah Kerajaan ini
terletak tidak jauh dari pantai utara Jawa bagian barat . Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan pusat
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berada di antara Sungai Citarum dan Cisadane . Kalau mengingat
namanya Tarumanegara, dan kata taruma mungkin berkaitan dengan kata "tarum" yang artinya nila. Kata
"tarum" dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat, yakni Sungai Citarum. Mungkin juga letak
Tarumanegara dekat dengan aliran Sungai Citarum . Kemudian bedasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka
memperkirakan pusatnya da di daerah Bekasi.Sumber sejarah Tarumanegara yang utama adalah beberapa
prasasti yang telah ditentikan. Berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Tarumanegara, telah ditemukan
tujuh buah prasasti. Prasasti-prasasti itu berhuruf pallawa dan berbahasa sansekerta.
PRASASTI TARUMANEGARA
• Prasasti Tugu
Inspirasi yang dikeluarkan oleh Purnawarman ini ditemukan di Kampung batutumbuh, Desa Tugu,
dekat Tanjungpriuk, Jakarta. Inspirasi tersebut isinya sebagai berikut:"Dulu (kali yang bernama)
Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan mempunyai lengan kencang dan kuat,
(yakni Raja Purnawarman), untuk mengalirkannya ke laut, setelah (kali ini) sampai di istana kerajaan
yang termashur.
Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja Purnawarman yang terkilauan-kilauan karna kepandaian
dan kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja, (makna sekarang) beliau memerintahkan
pula mmenggali kali yang permai dan berair jernih, Gomati namanya, setelah kali itu mengalir di
tengah-tengah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda (Sang Purnawarman). pekerjaan ini
dimulai pada hari yang baik, tnaggal delapan paruh gelap bulan Phalguna dan selesai pada tanggal 13
paroh tengah bulan Caitra, jadi hanya dalam 21 hari saja, sedang galian itu panjangnya 6.122 busur(11
km). Selamatan baginya dilakukan oleh brahmana disertai persembahan 1.000 ekor sapi"
• Gambar Prasasti Tugu
• Prasasti Ciaruteun
Prasasti ini ditemukan di kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti terdiri
atas dua bagian, yaitu Inskripsi A yang dipahatkan dalam empat baris tulisan beraksara pallawa dan
bahasa sanskerta, dan Inskripsi B yang tediri dari satu baris tulisan yang belum dapat dibaca denga
jelas. Inspirasi ini disertai pula gambar sepasang telapak kaki. Inskripsi A isinya sebagai berikut:"Ini
"Berkas" dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di
negri Taruma, raja yang gagah berani di dunia"Beberapa sarjana telah berusaha membaca inskripsi B,
namun hasilnya belum memuaskan. Inskripsi B ini dibaca oleh J.L.A Brandes sebagai Cri Tji Aroe? Eun
waca (Cri Ciaruteun wasa), sedangkan H. Kern membacanya Purnavarmma-padam yang berarti
"telapak kaki Purmawarman".
• Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruetun Hilir, Cibungbulang, Bogor. Prasatinya
dipahatkan dalam satu baris yang diapit oleh dua bauh pahatan telapak kaki gajah. Isinya sebagai
berikut:"Disini tampak tampak sepasang telapak kaki....yang seperti (telapak kaki) Airawata, gajah
penguasa Taruma yang agung dalam....dan kejayaan".
Gambar :
• Prasasti Muara Cianten
terletak dimuara Kali Cianten, Kampung Muara, Desa Ciarteun Hilir, CIbungbulan, Bogor. Inskripsi ini
belum dapat dibaca. Inskripsi ini dipahatkan dalam bentuk "aksara" yang menyerupai selur-seluran,
dan oleh para ahli sisebut aksara ikal.
• Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak)
Terletak di sebuah bukit (pasir) Koleangkak, Desa parakan Muncang, Nanggung, Bogor. Inskripsinya
dituliskan dalam dua baris tulisan dengan aksara pallawa dan bahasa sanskerta. Isinya sebagai
berikut:"Gajah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya, adalah pimpinan manusia yang tiada
taranya, yang termashur Sri Purnawarman, yang sekali waktu (memerintah) di Tarumanegara dan
yang baju zirahna yang terkenal tiada dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang telapak
kakinya, yang senangtiasa berhasil menggempur musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi
merupakan duri dalam daging musuh-musuhnya.
• Prasasti Cidanghiang (Lebak)
Terletak di tepi kali Cidanghiang, Desa Lebak, Munjul, Banten Selatan. Dituliskan dalam dua baris
tulisan beraksara pallawa dan bahasa sansekerta.. Isinya sebagai berikut:"Inilah "tanda"
keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari raja Dunia, Yang Mulia
Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja-raja".

• Prasasti Pasir Awi


Inskripsi ini terdapat di dalam sebuah bukit bernama Pasir Awi, di kawasan perbukitan Desa
Sukamakmur, jonggol, Bogor, Inskripsi prasasti ini tidak dapat dibaca karna inskripsi ini lebih
berupa gambar (piktograf) dari pada tulisan. Di bagian atas inskripsi terdapat sepasang telapak
kaki.
• Gambar Pasir Awi
RAJA-RAJA KERAJAAN TARUMANEGARA
YANG LAIN SELAIN PURMANAWAN
• Jayasingawarman
Jayasingawarman berkuasa dari tahun 358 sampai 382 M. Beliau adalah salah satu dari pendiri
Kerajaan Tarumanegara. Jayasingawarman adalah seorang maharesi dari India. Tepatnya Salankayana
yang mengungsi ke nusantara yang daerahnya diserang dan ditaklukkan Kerajaan Magada yang
dipimpin oleh Maharaja Samudragupta. Dirinya wafat dan dimakamkan di tepi sungai di bekasi
tepatnya kali Gomati.
Pada saat Jayasingawarman berkuasa beliau memindahkan pusat kerajaan dari Rajatapura ke
Tarumanegara. Rajatapura adalah nama lain dari Salankayana atau Kota Perak.
• Dharmayawarman
• Darmayawarman adalah anak dari Jayasingawarman yang menggantikan ayahnya. Beliau naik tahta
pada tahun 382 M sampai 395 M. Tidak banyak catatan sejarah yang bisa didaptkan tentang Raja
kedua Kerajaan Tarumanegara. Namanya hanya tercantum di Naskah Wangsakerta.
• Suryawarman
• Suryawarman adalah raja Kerajaan tarumanegara yang ketujuh. Setelah ayahnya Maharaja
Candrawarman meninggal. Beliau memerintah selama 26 tahun.
• Suryawarman memiliki kebijakan yang berbeda dibandingkan ayahnya, raja terdahulu. Dulu Raja
Candrawrman memberikan otonomi kepada raja-raja didaerah untuk mengurus kerajaannya sendiri.
Tetapi Suryawarman mengalihkan pikirannya untuk perkembangan bagian timu kerajaan. Hal itu
ditunjukkan dengan didirikannya kerjaan oleh menantunya yaitu Manikmaya sebuah kerajaan di
Kendan. Daerah Bandung dan Limbangan Garut.
• Daerah timur saat itu berkembang sangat pesat dikarenakan didirikannya Kerajaan Galuh oleh cicit
Manikmaya pada tahun 612 M.
• Setelah Suryawarman raja-raja Kerajaan Tarumanegara berturut-turut adalah Kertawarman (561-628
M), Sudhawarman (628-639 M), Hariwangsawarman (639-640 M) Nagajayawarman (640-666 M)
• Linggawarman
• Raja Linggawarman adalah raja terakhir Kerajaan Tarumanegara. Linggawarman berkuasa dari tahun
666 M sampai 669 M. Saat itu Raja Linggawarman tidak mempunyai putera. Dia hanya mempunyai
dua orang puteri. Puteri sulung bernama Manasih. Manasih menikah dengan Tarusbawa yang kelak
menggantikan Linggawarman menjadi raja. Puteri bungsu bernama Sobakancana yang menikah
dengan Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang kelak menjadi pendiri kerajaan terbesar di Indonesia,
Kerajaan Sriwijaya.
• Masa Runtuhnya
• Keruntuhan Kerajaan tarumanegara jarang diketahui. Bahkan dalam berbagai prasasti hanya
menyebutkan nama Maharaja Purnawarman. Hal yang paling memungkinkan adalah ketika Raja
Linggawarman turun tahta. Beliau digantikan oleh menantunya Tarusbawa. Tarusbawa yang saat itu
naik tahta ketika pamor Kerajaan Tarumanegara sudag turun berniat untuk membangkitkan nama
besar kerajaan mertuanya. Namun Langkah yang diambil justru menghilangkan Kerajaan
Tarumanegara.
PEMERINTAH DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
• Pemerintahan Dan Kehidupan MasyarakatKerajaan Tarumanegara mulai berkembang pada abad ke-
5 M. Raja yang sangat terkenal adalah Purnawarman. Daerahnya cukup luas sampai kedaerah Banten.
Kerajaan Tarumanegara telah menjalin hubungan dengan kerajaan lain, misalnya dengan
Cina.Dalam kehidupan agama, sebagian besar masyarakat Tarumanegara memeluk agama Hindu.
Sedikit yang teragama Budha dan masih ada mempertahankan agama nenek moyang (animisme).
berdasarkan berita dari Fa-Hein, di To-lo-mo (Tarumanegara) terdapat tiga agama, yakni agama
Hindu, agama, Budha dan kepercayaan animisme. Raja memeluk agama Hindu. sebagai bukti, pada
prasasti Ciaruteun ada tapak kaki raja yang diibaratkan tapak kaki Dewa Wisnu
• Barang-barang yang diperdagangkan adalah kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah,
dituliskan juga bahwa pemeluk daerah itu pandai membuat minuman keras yang terbuat dari bunga
kelapa.Rakyat Tarumanagara hidup aman dan tentram. pertanian merupakan mata pencaharian
pokok. Disamping itu, perdagangan juga berkembang. kerajaan Tarumanegara mengadakan
hubungan dagang dengan Cina dan India.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai