Anda di halaman 1dari 3

Kelompok : 2 (X-12)

- Agra Fathan
- Azkia Shaffa
- Fauzan Zhafari
- Kaylilla Putri
- Mohammad Affan
- M. Rayhan Aulia
- Revandra Zacky
- Shafaa Aura

Kerajaan Tarumanega
Sejarah
Menurut prasasti Kebon Kopi Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu yang
berdiri pada abad ke 4 M atau ke 5 M. Letak Kerajaan Tarumanegara adalah di tepi sungai
Citarum, Jawa Barat. Diperkirakan letak dari Kerajaan Tarumanegara adalah di wilayah
Bekasi.
Terdapat beberapa versi mengenai pendiri Tarumanegara. Diperkirakan pendiri
Tarumanegara adalah Maharesi Jayasingawarman dari India. Menurut prasasti Ciaruteun,
raja pertama sekaligus pendiri dari Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Disisi lain
dari naskah Wangsakerta menyebutkan bahwa Purnawarman adalah raja ketiga, namun
justru temuan ini diragukan kebenarannya. Kedatangan Jayasingawarman ke Indonesia
dikarenakan kekacauan Maharaja Samudragupta.
7 Prasasti

1. Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun berisi puisi yang berbunyi
"Kedua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yang gagah
berani yang termashur Purnawarman penguasa Tarumanagara".
Makna dari puisi pada prasasti ini adalah raja Purnawarman yang berkuasa, gagah berani dan
mashur.
2. Prasasti kebon kopi
Prasasti kebon kopi 1
“Ditempat ini / disini kelihatannya terdapat gambar sepasang telapak kaki..yang mirip dengan
Airawata, gajah yang sangat kuat / penguasa di Taruma atau lebih dikenal Tarumanegara dan
Kejayaan Kerajaan.”
isi prasasti ini menceritakan tentang gajah tunggangan dari Raja Purnawarman.
3. Prasasti jambu
rasasti Jambu terdiri dari dua baris aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka Bahasa
Sansekerta yang berisi
"Yang termahsyur serta setia kepada tugasnya ialah raja yang tiada taranya bernama Sri
Purnawarman yang memerintah Taruma serta aju perisainnya tidak dapat ditembus oleh panah
musuh-musuhnya; kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil
menghancurkan banteng musuh, yang selalu menghadiahkan jamuan kehormatan (kepada
mereka yang setia kepadanya), tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya."
Kesimpulan dari isinya adalah Purnawarman memiliki sifat yang baik hati, tanggguh, tidak mudah
putus asa, jujur, rendah hati, dan tidak sombong
4. Prasati pasir awi
Gambar pahatan berupa telapak kaki yang terdapat pada batu tersebut menghadap ke arah utara
dan timur. Dari arah kaki tersebut, prasasti ini menghadap ke wilayah bukit dan lembah yang
posisinya sangat curam dan berbahaya.
Sementara itu, untuk isi dari Prasasti Pasir Awi masih belum bisa dibaca karena ditulis
menggunakan huruf ikal.
Belum bisa diterjemahkan

5. Prasasti muara cianten di dekat bogor


Prasasti ini terletak di muara Kali Cianten, Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulan,
Bogor. Isi dari prasasti muara cianten :
"Ini tanda ucapan Rakryan Juru Pengambat dalam tahun (Saka) kawihaji (8) panca (5) pasagi (4),
pemerintahan begara dikembalikan kepada Raja Sunda."
Simpulan : menandakan pemerintahan negara dikembalikan kepada raja sunda
6. Prasasti tugu di Jakarta
Terjemahan prasasti
“Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan yang
memiliki lengan kencang serta kuat yakni Purnnawarmman, untuk mengalirkannya ke laut, setelah
kali (saluran sungai) ini sampai di istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta
Yang Mulia Raja Purnnawarmman yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya
serta menjadi panji-panji segala raja-raja, (maka sekarang) dia pun menitahkan pula menggali kali
(saluran sungai) yang permai dan berair jernih Gomati namanya, setelah kali (saluran sungai)
tersebut mengalir melintas di tengah-tegah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda
(Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini dimulai pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan dan
disudahi pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra, jadi hanya berlangsung 21 hari lamanya,
sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6122 busur. Selamatan baginya dilakukan oleh para
Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan”
Dalam prasasti tersebut dituliskan bahwa raja Purnawarman memerintahkan untuk melakukan
penggalian sebuah saluran air yang sangat panjang. Saluran air tersebut adalah saluran air Gomati
dan Candrabhaga

7. Prasasi cidanghiang
Isinya :
“Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari raja dunia,
yang Mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja-raja."
Isi Prasasti Cidanghiang adalah pujian kepada Purnawarman sebagai panji seluruh raja,
keberanian, keagungan, dan keperwiraan yang sesungguhnya dari seluruh raja dunia.

Kesimpulannya bahwa Raja Purnawarman adalah raja yang sangat gagah berani dan mashur
keberanian juga keagguan dari Raja Purnawarman sangat lekat dalam dirinya. Dia juga perhatian
dengan seluruh rakyatnya seperti rakyatnya yang membutuhkan penggalian saluran air yang
panjang hingga dibuarah saluran air Gomati dan Candrabhaga.

Anda mungkin juga menyukai