Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENINGGALAN SEJARAH
KERAJAAN PAJAJARAN (SUNDA)

Disusun oleh:
AYU PUTRI RIZQIARTI
X MIPA 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BOGOR

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul "Peninggalan Sejarah Kerajaan Pajajaran (Sunda)" dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang Peninggalan Sejarah Kerajaan Pajajaran bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Miftahul Falah selaku guru Mata Pelajaran
Sejarah Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini

Bogor, 12 Februari 2022

Ayu Putri Rizqiarti

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... 3


BAB 1 ............................................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................................................... 4
BAB 2 ............................................................................................................................................................. 6
2.1 Awal mula Kerajaan Pajajaran ............................................................................................................ 6
2.2 Masa Kejayaan Kerajaan Pajajaran ..................................................................................................... 6
2.3 Kehancuran kerajaan pajajaran .......................................................................................................... 7
2.5 Peninggalan Kerajaan Pajajaran .......................................................................................................... 7
BAB 3 ............................................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................................... 8
Daftar Pusaka

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan Hindu yang berdiri pada tahun
923 oleh Sri Jayabhupati. Kerajaan yang letaknya di wilayah Pakuan (Bogor), Jawa
Barat ini juga dikenal dengan Kerajaan Pakuan. Berawal dari melemahnya Kerajaan
Majapahit pada masa pemerintahan Brawijaya V. Kemudian beberapa anggota kerajaan
maupun rakyat mengungsi ke Kerajaan Galuh, Kuningan, Jawa Barat, pada masa
pemerintahan Raja Dewa Niskala.

Masa kejayaan Kerajaan Pajajaran ketika pemerintahan Sri Baduga Maharaja.


Kejayaan Pajajaran dibuktikan dengan adanya telaga yang besar yakni Maharena
Wijaya. Kemudian banguna jalan yang menghubungkan antara ibu kota Pakuan dengan
Winagiri. Pertahanan ibu kota juga diteguhkan dengan memberikan desa perdikan
kepada semua pendeta dan pengikutnya supaya memantapkan kegiatan agama. Serta
membuat Kabinihajian (kaputren), kesatriaan (asrama prajurit), pagelaran (formasi
tempur), pamingtonan (tempat pertunjukan), memperkuat angkatan perang, mengatur
upeti dari raja-raja bawahan dan menyusun undang-undang kerajaan.

Runtuhnya Kerajaan Pajajaran disebabkan oleh serangan dari Kasultanan


Banten. Selain itu, Maulana Yusuf telah memboyong Palangka Sriman Sriwacana
(singgasana raja) dari Kerajaan Pajajaran ke Kraton Surosowan. Hal ini menandakan
bahwa tidak akan ada raja lagi di Kerajaan Pajajaran karena singgasana raja telah
dipindahkan. Akhirnya, Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 dan Maulana Yusuf
naik tahta sebagai penguasa Kerajaan Sunda.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang
kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Jelaskan awal mula Kerajaan Pajajaran (Sunda) !


2. Apa saja masa kejayaan Kerajaan Pajajaran?
3. Mengapa Kerajaan Pajajaran mengalami kehancuran?
4. Siapa saja raja raja Kerajaan Pajajaran?
5. Apa saja peninggalan Kerajaan Pajajaran?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Untuk memenuhi nilai tuga mata pelajaran Sejarah Indonesia

2. Mendeskripsikan Awal mula Kerajaan Pajajaran

3. Menjelaskan masa kejayaan Kerajaan Pajajaran

4
4. Mendeskripsikan Kehancuran Kerajaan Pajajaran

5. Menyebutkan Siapa saja raja raja Kerajaan Pajajaran

6. Menyebutkan peninggalan Kerajaan Pajajaran

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Awal mula Kerajaan Pajajaran


Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan di Nusantara yang terletak di Jawa Barat. Kerajaan
Pajajaran memiliki sejarah panjang saat berdiri dan pada masa kejayaanya hingga
meninggalkan jejak peninggalan yang bisa dilihat hingga saat ini.
Kerajaan Pajajaran dikenal juga dengan naman lain Kerajaan Sunda atau Negeri Sunda
atau disebut Pasundan. Letak kerajaan ini di masa lampau bukanlah terletak di Bandung
yang kini menjadi Ibu Kota Jawa Barat, melainkan di Pakuan atau saat ini Bogor.
Kerajaan Pajajaran berdiri pada tahun 923 M dan berakhir pada 1597 M. Menurut
naskah kuno Carita Parahiyangan yang ditulis pada abad ke-16 M, Kerajaan Pajajaran
merupakan gabungan dua kerajaan yakni Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Sebelum bergabung, kedua kerajaan itu masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan
Tarumanegara. Pasca Tarumanegara kalah dari Sriwijaya, kedua kerajaan memberontak
dan melepaskan diri. Setelah melepaskan diri, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh
mendeklarasikan diri sebagai kerajaan yang berdaulat.
Konon, kedua kerajaan ini hampir berperang, setelah Raden Baribin dari Kerajaan
Majapahit. mengungsi ke Kerajaan Galuh. Raden Baribin diterima dengan baik oleh Raja
Kerajaan Galuh, Dewa Niskala. Raden Baribin lalu menikahi salah satu anak dari Raja
Dewa Niskala yakni Ratna Ayu Kirana. Pernikahan ini menyulut amarah Raja Susuktunggal
dari Kerajaan Sunda.

Dewa Niskala dianggap melanggar aturan adat yang telah ditetapkan setelah Peristiwa
Bubat. Pertikaian kedua Raja pun berhasil diredam oleh Jayadewata, anak dari Raja Dewa
Niskala yang juga menantu dari Raja Susuktunggal.
Jayadewata mendamaikan dengan memberi syarat kedua Raja harus turun tahta dengan
menunjuk seseorang untuk meneruskan tahtanya. Raja Dewa Niskala dan Raja
Susuktunggal sepakat menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Jayadewata. Terpilihnya
Jayadewata sebagai Raja menandakan bersatunya kedua kerajaan tersebut. Jayadewata
kemudian diberi gelar Sri Baduga Maharaja atau lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi yang
memerintah Kerajaan Pajajaran pada 1482 hingga 1521 M.

2.2 Masa Kejayaan Kerajaan Pajajaran


Masa Keemasan Kerajaan Pajajaran dapat dicapai pada masa pemerintahan Sri
Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yang memerintah antara 1482-1521 M. Pada masa
pemerintahannya, kerajaan dalam keadaan teratur dan tenteram. Tindakan pertama yang
diambil setelah resmi menjadi raja adalah membebaskan penduduknya dari empat macam
pajak. Ketika memerintah, Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang memegang teguh
asas kesetaraan dalam kehidupan sosial. Prabu Siliwangi sempat tidak senang dengan
hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, tetapi perselisihan mereka tidak berkembang ke

6
arah ketegangan. Menurut sumber Portugis, Kerajaan Pajajaran diperkirakan memiliki 100.000
prajurit dan 40 ekor pasukan gajah. Prabu Siliwangi begitu mencurahkan perhatian pada
pembinaan agama, pembuatan parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat
jalan, dan menyusun formasi tempur di darat, tetapi angkatan lautnya terbilang lemah.

2.3 Kehancuran kerajaan pajajaran


Kerajaan Pajajaran hancur setelah mendapat serangan dari sejumlah kerajaan Islam
yakni Kerajaan Banten dengan bantuan Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Demak.

Awal mula kehancuran Kerajaan Pajajaran terjadi saat pengaruh ajaran Islam mulai menyebar
di bumi Pasundan dan membuat resah Prabu Siliwangi.

Upaya pembatasan pedagang muslim yang masuk dan singgah di Pelabuhan Kerajaan Sunda
pun dilakukan. Namun, upaya ini tak berhasil.

Tahun 1527, Kesultanan Banten dan Cirebon meningkatkan tekanan pada Kerajaan Pajajaran
dengan merebut Pelabuhan Sunda Kelapa yang melemahkan Pajajaran dan Portugis.

Lalu, pada tahun 1570 Raja Banten, Maulana Yusuf berhasil menaklukkan Kerajaan Pajajaran.

Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan bercorak Hindu terakhir yang eksis di Pulau Jawa.

2.4 Raja Raja Kerajaan Pajajaran


Semasa berdiri, Kerajaan Pajajaran hanya diperintah oleh enam raja sebelum akhirnya hancur.
Keenam raja tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi(1482 - 1521 M)


2. Surawisesa (1521 - 1535 M)
3. Ratu Dewata (1535 - 1543 M)
4. Ratu Sakti (1531 - 1551 M)
5. Ratu Nilakendra (1551 - 1567 M)
6. Raga Mulya (1567 - 1579 M)

2.5 Peninggalan Kerajaan Pajajaran


Sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Indonesia, Kerajaan Pajajaran
meninggalkan sejumlah jejak peninggalan. Peninggalan itu terdiri atas berbagai bentuk seperti kitab,
prasasti, dan tugu. Berikut peninggalan Kerajaan Pajajaran yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
1. Prasasti Cikapundung
2. Prasasti Pasir Datar
3. Prasati Sunda Portugis
4. Situs Karangmulyan

7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan Pakuan Pajajaran merupakan Kerajaan Hindu-Budha terbesar ke 2
dan merupakan tandingan dari Kerajaan Majapahit dan mempunyai dampak positif
yaitu membuka jalur perdagangan melalui Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta. Namun karena
minim-nya data mengenai Kerajaan Pakuan Pajajaran membuat Kerajaan ini terlupakan dan
kurang dikenal. Remaja sendiri pun lebih mengenal Kerajaan-kerajaan yang lebih terkenal
seperti Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Banten, dan Kerajaan lain yang sudah sangat dikenal
baik oleh masyarakat Indonesia. Kurang nya media yang mengenalkan tentang Kerajaan
Pakuan Pajajaran merupakan salah satu faktornya. Berdasarkan masalah ini penulis ingin
mengambil tema Kerajaan Pakuan Pajajaran pada saat Raja Sri Baduga Maharaja memerintah
yaitu pada saat masa kejayaan dan perkembangan Kerajaan Pakuan Pajajaran untuk
memperkenalkan kepada remaja bahwa Kerajaan yang hebat bukan hanya Kerajaan
Majapahit. Penulis ingin mengenalkan masa kejayaan Kerajaan Pakuan Pajajaran dengan
media board game yang mengilustrasikan masa-masa kejayaan Raja Sri Baduga
Maharaja sebagai tokoh yang membuat Kerajaan Pakuan Pajajaran berkembang sehingga
remaja tidak sulit untuk mencerna informasi mengenai sejarah Kerajaan ini. Salah satu
faktor didesain menjadi board game adalah agar dapat menjadi media alternatif
pembelajaran sejarah yang lebih menyenangkan dan menarik untuk dilihat. Penulis ingin
mengajak remaja-remaja Indonesia untuk lebih mengetahui dan mendalami Kerajaan
di Indonesia, karena Kerajaan di Indonesia tidak kalah hebat dengan Kerajaan-kerajaan diluar
sana serta ingin menunjukkan bahwa masih banyak Kerajaan yang belum dikenal baik oleh
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu penulis ingin mengajak para remaja untuk mengenali
Kerajaan yang lain sehingga Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha dapat dilestarikan, dikenal tidak
hanya oleh dalam negeri namun juga luar negeri sehingga dapat membawa nama baik untuk
Indonesia
Demikianlah makalah tentang peninggalan sejarah Kerajaan Pajajaran, mohon maaf jika
ada salah penulisan kata, sekian Wassalamualaikum wrwb.

8
DAFTAR PUSAKA
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210607163129-31-651351/kerajaan-pajajaran-masa-
kejayaan-dan-jejak-peninggalan
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/20/110016179/kerajaan-pajajaran-berdirinya-raja-raja-
keruntuhan-dan-peninggalan?page=all

https://www.historyofcirebon.id/2017/12/kerajaan-pajajaran-masa-pendirian.html

Anda mungkin juga menyukai