Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 9

 Deviana Rasyid
 Siti Nurgian Utina

“Antropologi Sastra dalam


Penelitian.”
APA YANG DIMASUD DENGAN ANTROPOLOG DAN
SASTRAI?

Antropologi adalah penelitian terhadap manusia (Keesing, 1999:2).


Yang dimaksud dengan manusia adalah sikap dan perilakunya.
Menurut Haviland (1984:7) antropologi adalah penelitian tentang
umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat bagi manusia untuk menuntun perilaku dan untuk
memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman
budaya. Sastra adalah karya tentang sikap dan perilaku manusia
secara simbolis.

Sastra dan antropologi selalu dekat. Keduanya dapat bersimbiosis


dalam mempelajari manusia lewat ekspresi budaya. Sastra banyak
menyajikan fakta-fakta imajinatif. Antropologi yang bergerak dalam
fakta imajinatif dapat disebut antropologi sastra.
KONSEP ANTROPOLOGI SASTRA
antropologi sastra adalah sikap dan perilaku manusia lewat
fakta-fakta sastra dan budaya. Terlebih lagi jika pembaca
mendalami sastra ajaran (niti), tentu dapat menyelami
budayanya. Membatasi sastra memang tidak mudah.
Pandangan klasik memang selalu mengajak agar pembaca
mendefinisikan sastra sebagai ekspresi ajaran budaya leluhur.
Definisi klasik ini rasanya memang perlu dipugar, dilakukan
redefinisi.

Antropologi sastra salah satu teori atau kajian sastra yang menelaah hubungan
antara sastra dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana sastra itu
digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakanbermasyarakat. Kajian
antropologi sastra adalah menelaah struktur sastra (novel, cerpen, puisi,
drama,cerita rakyat) lalu menghubungkannya dengan konsep atau konteks
situasisosial budayanya.Metode yangdigunakan dalam penelitian ini
sebagaimana penelitian antropologi lainnya diarahkan pada unsur-
unsuretnografis atau budaya masyarakat, pola pikir masyarakat, tradisi
pewarisan kebudayaan dari waktu ke waktudan masih dilakukan.
HUBUNGAN ANTROPOLOGI SASTRA
Ada beberapa alasan penting yang menyebabkan kedekatan
antara antropologi dan sastra, yaitu
 keduanya sama-sama memperhatikan aspek manusia dengan
seluruh perilakunya

 manusia adalah makhluk yang berbudaya, memiliki daya cipta


rasa kritis untuk mengubah hidupnya

 antropologi dan sastra tidak alergi pada fenomena imajinatif


kehidupan manusia yang sering lebih indah dari warna aslinya

 banyak wacana lisan dan sastra lisan yang menarik minat para
antropolog dan ahli sastra

 banyak interdisiplin yang mengitari bidang sastra dan budaya


hingga menantang munculnya antropologi sastra. Lima alasan
utama ini menandai bahwa adat istiadat, tradisi, seremonial, mitos,
dan sejenisnya banyak menarik perhatian sastrawan.
HUBUNGAN ANTROPOLOGI SASTRA

Sastra itu sebuah cipta budaya yang indah. Sastra dipoles dengan bahasa
keindahan. Sastra adalah wilayah ekspresi, sedangkan budaya adalah
muatan di dalamnya. Adapun antropologi adalah ilmu kemanusiaan, maka
antropologi sastra merupakan ilmu yang mempelajari sastra yang
bermuatan budaya. Dalam kaitan ini, pemikiran mendasar dari Wellek dan
Warren (1989) tentang sastra yang memuat aspek dulce et utile, beautiful
and useful, sudah banyak dipakai para pemerhati sastra. Persoalan
keindahan adalah aspek estetika yang lebih dekat dengan bahasa kias.
Adapun persoalan guna terkait dengan makna keindahan bahasa sastra itu.
Bahasa tersebut di cabang antropologi sudah disentuh oleh antropologi
linguistik.
DAYA TARIK ANTROPOLOGI SASTRA

 Antropologi sastra sungguh merupakan ilmu yang memiliki daya tarik


khusus. Paling tidak, peneliti seperti sedang bertamasya ke semak-semak
budaya dan taman kehidupan manusia. Peneliti dapat memahami
kehidupan dari jendela budaya, sekaligus hanyut dalam keindahan sastra.
Untuk menuju penelitian antropologi sastra, butuh persiapan khusus. Bekal
yang disiapkan adalah wawasan kultural, termasuk multikulturalisme.

 Dalam kaitan itu, daya tarik penelitian antropologi sastra kiranya


memiliki dua jalur penting. Pertama, jalur struktur dinamik sastra, yakni
dengan cara mengambil sebagian unsur, baru ditinjau secara antropologi
sastra. Penelitian ini masih berlandaskan struktur karya sastra. Kedua, jalur
refleksi sastra, maksudnya peneliti juga boleh melepaskan diri dari struktur
sastra, tetapi tetap mencermati refleksi budaya secara parsial.
RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI SASTRA

Penelitian antropologi sastra adalah penelitian yang mencoba


menggabungkan dua disiplin ilmu ini tampaknya masih jarang diminati,
padahal sesungguhnya banyak hal yang menarik dan dapat digali dari
model ini. Maksudnya, peneliti sastra dapat mengungkap berbagai hal yang
berhubungan dengan kiasan-kiasan antropologis. Peneliti juga dapat
mengadakan interdisipliner kedua bidang itu secara leluasa karena baik
sastra maupun antropologi sama-sama berbicara tentang manusia.
Penelitian semacam itu perlu dilakukan, tetapi tidak berarti peneliti sastra
tergolong serakah. Namun, banyak hal dalam karya sastra yang memuat
aspek-aspek etnografi kehidupan manusia dan sebaliknya, tidak sedikit
karya etnografi yang memuat kiasan-kiasan sastra. Jadi, penelitian
antropologi sastra dapat menitikberatkan pada dua hal. Pertama, meneliti
tulisan-tulisan etnografi yang berbau sastra untuk melihat estetikanya.
Kedua, meneliti karya sastra dari sisi pandang etnografi, yaitu untuk
melihat aspek-aspek budaya masyarakat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai