Anda di halaman 1dari 13

METODOLOGI PENELITIAN

ANTROPOLOGI SASTRA

LAURNA AYU SANTIKA


1601511006
BAB I
APA DAN BAGAIMANA ANTROPOLOGI SASTRA?

Konsep antropologi sastra dapat dirunut dari kata


KONSEP ANTROPOLOGI antropologi dan sastra.
SASTRA Antopologi sastra berupaya meneliti sikap dan
perilaku yang muncul sebagai budaya dalam
karya sastra.

Kedekatan sastra dengan antropologi memang


KEDEKATAN SASTRA tidak dapat diragukan lagi. Maksudnya, hubungan
DAN ANTROPOLOGI keduanya amat dekat dan saling mengisi sebab
sastra dan antropologi sama-sama merupakan
upaya memahami manusia.
Sastra itu sebuah cipta budaya yang indah. Sastra dipoles
ANTARA SASTRA, dengan Bahasa keindahan. Sastra adalah wilayah ekspresi,
ANTROPOLOGI DAN sedangkan budaya adalah muatan di dalamnya. Adapun
BUDAYA antropologi sastra merupakan ilmu kemanusiaan, maka
antropologi sastra merupakan ilmu yang mempelajari sastra
yang bermuatan budaya.

Munculnya antropologi sastra nampaknya memang sebuah


MUNCULNYA keharusan zaman. Kandungan sastra yang memuat aspek
ANTROPOLOGI SASTRA kultural ternyata tidak cukup dibingkar menggunakan
kacamata sosiologi sastra, tetapi juga memerlukan antropologi
sastra.

DAYA TARIK Sastra di kalangan antropologi sastra memang menjadi


PENELITIAN sebuah hedonisme. Sastra menjadi konsumsi bagi
ANTROPOLOGI SASTRA pengembangan budaya agar seseorang semakin arif
menyikapi hidup. Sikap hidup itulah yang mengajak pembaca
menikmati sastra lebih intensif.
BAB II
TEORI PENELITIAN ANTROPOLOGI SASTRA

A. Karakteristik Penelitian Antropologi Sastra


Karakteristik penelitian antropologi sastra adalah pemahaman sastra
dari sisi keaneragaman budaya. Perilaku dan budaya manusia sering
dituturkan secara imajinatif oleh informan, melebihi seorang pengarang
sastra. Tuturan secara lisan justru banyak menggoda penafsiran. Oleh
sebab itu, tugas antropolog sastra dan ahli sastra sebenarnya sejajar, yaitu
bagaimana menafsirkan perilaku itu tanpa mengadopsi sikap anti-
humanistik.
Representasi adalah gambaran apa saja yang ada dalam
sastra. Gambaran dapat disebut citra. Repsesentasi
merujuk pada daya pantul di balik fenomena,
sedangkan refleksivitas merujuk pada bagaimana
TEORI antropolog sastra memancing, memberi umpan, dan
REPRESENTASI memakai sebuah representasi. Teori penelitian
DAN
REFLEKSIVITAS antropologi sastra cukup luas. Yang jelas, setiap
BUDAYA
penelitian dapat memanfaatkan teori-teori sastra
berbasis budaya. Peneliti antropologi sastra adalah
orang yang membawa teropong untuk melihat apa
yang ada dalam sastra dan apa yang ada di balik
realitas teks.
TEORI MEREBUT
MAKNA DALAM
ANTROPOLOGI SASTRA

MEREBUT MENCARI
MAKNA MAKNA

MENGEJAR
MAKNA
TEORI ANALISIS DATA:
BERGURU PADA BAHAN LAPANGAN

Bahan analisis data dari lapangan amat luas. Lapangan dapat


diartikan sebagai teks dan konteks. Penelitian antropologi
sastra dapat berpegangan teguh pada teori Barthes
(Kurniawan, 2001:92) bahwa umtuk mengapresiasi teks, yang
dilakukan bukan memberi makna, melainkan mengapresiasi
kejamakan. Dari lapangan adalah satu-satunya sumber karya
sastra yang valid dan meyakinkan. Oleh sebab itu, sastrawan
yang kaya sumber data lapangan inspirasinya tidak akan
kering.
BAB III
METODE PENELITIAN
ANTROPOLOGI SASTRA

A. DESAIN, PARADIGMA, DAN PENDEKATAN


Desain adalah gambaran abstrak tentang tindak dalam penelitian. Penelitian
antropologi sastra telah banyak dilakukan, tetapi yang secara strategis
memanfaatkan epistemologis masih amat jarang. Desain dan paradigma akan
membimbing peneliti mengukurkan ide-ide cemerlang tentang apa saja yang di
analisis. Ketidakjelasan istilah epistemologis, juga tercium oleh beberapa penulis
buku metode penelitian. Secara sederhana, dalam penelitian sastra ada istilah
epistemologi yang disebut etnografi. Etnografi ini dapat digolongkan sebagai
metode, pendekatan, paradigma, dan atau pendekatan.
REALITAS, FAKTA DAN DATA

Realitas
Penelitian antropologi sastra akan
berhadapan dengan tiga hal tentang
pembuktian hasil penelitian.
Pembuktian yang dimaksud tidak Fakta
seperti penelitian ilmu eksata,
melainkan lebih cenderung pada
aspek klarifikasi. Data
Ruang Lingkup
Fokus dan Proses Analisis
Antropologi Sastra
Antropologi Sastra

Penelitian antropologi sastra Fokus dan peneltian


dapat menitikberatkan pada analisis antropologi sastra
dua hal. berjalan liar. Artinya,
peneliti boleh membara
1. Meneliti tulisan-tulisan lewat imajinasi untuk
etnografi yang berbau memaknai fonomena
sastra untuk melihat kultural dalam sastra. Titik
estetikanya. puncak dari focus dan
2. Meneliti karya sastra dari proses itu, menurut Richard
sisi pandang etnografi, Reed (Spradley, 1997:9),
yaitu untuk meliat aspek- adalah membuat
aspek budaya masyarakat. kesimpulan budaya.
BAB IV
INTERDISIPLINER DALAM
PENELITIAN ANTROPOLOGI SASTRA

1. SASTRA TRADISIS LISAN


2. TRADISI DAN
TRADISI TULIS
3. SENI
TRADISI LISAN DALAM PERTUNJUKAN
SASTRA DIASPORA TRADISI LISAN

Dalam masyarakat Pertunjukan lisan menarik


diaspora, sastra lisan para antropolog sastra
karena di dalamnya kaya
sering dijadikan wahana sastra lisan. Pertunjukan
jeritan budaya. Banyak dalang jemblung, misalnya,
rakyat yang tertindas akan menunjukkan betapa
kekuasaan lalu menjerit besarnya kekuatan lisan
lewat sastra menyampaikan pesan liteler
sekaligus kultural.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai