Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR MATA KULIAH

KRITIK SASTRA

M ANWAR MASADI, M.A

FAKULTAS HUMANIORA
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2018
‫اغضب كام تشا ُء‬
‫اذهب كام تشا ُء‬
‫و ْ‬
‫اذهب‪ ..‬مىت تشا ُء‬ ‫و ْ‬
‫ال ب َّد أن تعو َد َ‬
‫ذات يو ٍم‬
‫فت ما َهو الوفا ُء‪.‬‬ ‫وقد عر َ‬
SASTRA DAN STUDY/ILMU SASTRA

SASTRA Ruang lingkup Kreatifitas; Estetika

Study Sastra Ruang lingkup Ilmu; Logika Ilmiah

Intepretatif Literature/
Sastra Serius

SASTRA
Pop Literature/
Sastra Hiburan
WILAYAH KAJIAN DALAM SASTRA

SASTRA

IMAJINATIF REALITAS
ILMU/STUDY SASTRA
Ilmu sastra dalam bahasa Inggris general
literature atau literary study. Di Indonesia istilah ilmu sastra
dipadankan dengan studi sastra, kajian sastra, pengkajian
sastra, telaah sastra.
Ilmu Sastra adalah ilmu yang menyelidiki tentang
karya sastra secara ilmiah dengan berbagai gejala dan
masalah sastra.
Sehingga kajian ilmu sastra tidak hanya mencakup kajian
terhadap karya sastra tetapi yang lebih luas terhadap sastra;
Pembaca sastra dan masyarakat sastra.
 Ilmu sastra umum merupakan sebuah telaah
sistematik mengenai sastra dan komunikasi sastra yang pada
prinsipnya tidak menghiraukan batas-batas antarbangsa dan
antar kebudayaan (Luxemburg dalam teeuw, 1989: 2).
Badrun (1983:11) dalam buku Pengantar Ilmu Sastra: Teori
Sastra, memberikan pengertian bahwa Ilmu sastra adalah ilmu
yang menyelidiki sastra secara ilmiah.
Obyek ilmu sastra adalah kehidupan manusia yang
sudah diabstraksikan dalam karya sastra (Budi Darma, 1990: 338).
Obyek Kajian Ilmu Sastra; Puisi, Prosa, Drama/film dan
masyarakat Sastra dan Pembaca Sastra.
Manfaat Ilmu Sastra:
1. Sebagai alat atau sarana untuk menelaah/mengkaji sastra
secara ilmiah sehingga lahirlah sikap kritis terhadap suatu karya
sastra.
2. Ilmu sastra merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik
asumsi dan metode keilmuan sastra.
3. Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan
sastra.
CABANG ILMU/STUDY SASTRA

Teori Sastra Sejarah Sastra

Kritik Sastra
1. TEORI SASTRA
teori adalah suatu sistem ilmiah atau pengetahuan
sistematik yang menerapkan pola pengaturan
hubungan antara gejala-gejala yang diamati.
Teori berisi konsep/uraian tentang hukum-hukum
umum suatu objek ilmu pengetahuan dari suatu titik
pandang tertentu.
Suatu teori dapat dideduksisecara logis dan dicek
kebenarannya(diverifikasi) atau dibantah
kesahihannyapada objek atau gejala-gejala yang
diamati tersebut.
Teori sastra adalah teori tentang prinsip-prinsip,
kategori, asas, atau hukum yang mendasari pengkajian
suatu karya sastra
Menurut Abrams, ada empat komponen utama yang sekaligus
merupakan sudut pandang dalam mempelajari karya sastra:
1. Universe (realita kehidupan) sebagai objek faktual karya sastra,
yang selanjutnya memunculkan pendekatan Memesis dan teori-
teori sosial.
2. Work (karya sastra itu sendiri) sebagai suatu objek yang dipelajari,
yang selanjutnya memunculkan pendekatan obyektif dan teori-
teori struktural.
3. Artist (pencipta karya sastra). Sebagai seorang pengarang yang
menghasilkan karya sastra dia berangkat dari berbagai ide,
pemikiran,perasaan, pandangan, gagasan serta hal lain yang
menyebabkan ia akhirnya menulis karya sastra, yang
memunculkan pendekatan ekspresif dan penelitian tentang
pengarang.
4. Audience (pembaca). Pembaca adalah penikmat karya sastra, yang
memunculkan pendekatan pragmatik dan teori-teori resepsi
sastra.
Sejarah sastra bagian dari ilmu sastra yang mempelajari
perkembangan sastra dari waktu ke waktu
Sejarah Sastra (History of Literature): sejarah perkembangan
sastra yang mungkin meliputi aliran-aliran dalam penulisan
karya sastra (misalnya klasisme, romantisisme, realisme, dll
dalam sastra nusantara), periodisasi sastra, dll).
Dengan mempelajari sejarah sastra, kita dapat mengetahui
perjalanan sastra dari waktu ke waktu sebagai bagian dari
pemahaman terhadap budaya bangsa.
Tugas sejarawan sastra bukan hanya sekadar mencatat, dan
menginventarisasi karya sastra, tetapi ia harus
mendokumentasikan karya sastra berdasarkan ciri, klasifikasi,
gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yang
melatarbelakanginya, karakteristik isi dan tematik, periode-
periode yang memuat karya-karya sastra, serta masalah
lainnya yang menyangkut masalah sastra.
DEFINISI KRITIK DAN KRITIK SASTRA
Secara etimologis kritik berasal dari kata krites (bahasa
Yunani) yang berarti „hakim‟.
Menurut Abrams (1981), kritik sastra adalah suatu studi yang
berkenaan dengan pembatasan, pengkelasan, penganalisisan,
dan penilaian karya sastra.
Hudson (1955) mengatakan bahwa kritik sastra dalam artinya
yang tajam adalah penghakiman terhadap karya sastra yang
dilakukan oleh seorang ahli atau yang memiliki kepandaian
khusus untuk memudahkan pemahaman karya sastra,
memeriksa kebaikan dan cacat-cacatnya, serta menentukan
pendapatnya tentang hal tersebut.
Menurut Jassin (via Pradopo, 1994), kritik sastra adalah
pertimbangan baik buruk suatu karya sastra, serta
penerangan dan penghakiman karya sastra
 Dalam bahasa Arab, Kritik disebut an-Naqd yang mempunyai
arti “membedakan antara yang baik dan yang buruk (Zallath,
2004: 11)

‫أحد الفنون األدبٌّة التً ٌرتبط فٌها ذوق الناقد وفكره فً محاولة للكشف عن جمالٌّة‬
.‫النص األدبًّ أو العٌوب التً توجد فٌه‬
Salah satu seni sastra yang berhubungan dengan rasa seorang
kritikus dan pemikirannya dalam upaya untuk mengungkapkan
estetika teks sastra atau kekurangan yang ada di dalamnya

‫ وٌعتمد ذلك على‬،‫ "الفن المُتعلِّق بدراسة األنماط األدبٌة‬:‫ٌُعرَّ ف النقد األدبً بأنه‬
."‫ والحكم علٌها بأسلوب حٌادي‬،‫الشرح والتحلٌل والتفسٌر‬

Kritik sastra didefinisikan sebagai "seni mempelajari gaya sastra,


dan itu didasarkan pada penjelasan, analisis, interpretasi, dan
penilaian dengan cara yang netral."

Anda mungkin juga menyukai