A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai ialah sebagai berikut:
1.1. Menjelaskan paham atau Mazhab Finlandia
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Menjelaskan paham atau Mazhab Finlandia
40
Modul Sastra Lisan SASTRA INDONESIA
41
Modul Sastra Lisan SASTRA INDONESIA
42
Modul Sastra Lisan SASTRA INDONESIA
(1) Motif berupa benda misalnya tongkat wasiat, sapu ajaib, lampu
ajaib, bunga mawar, tanah liat, dan benda-benda angkasa. Cerita
asal-usul manusia terdapat berbagai motif, misalnya ada yang
mengatakan manusia dibuat dari tanah liat, manusia berasal dari
telur burung garuda, manusia berasal dari sejenis pohon tertentu,
dll. Hal ini akan berkaitan dengan keyakinan religius .
(2) Motif berupa hewan yang luar biasa, misalnya kuda yang bisa
terbang, buaya siluman, singa berkepala manusia, raksasa, hewan
yang bisa berbicara, burung phoenix, ular naga, dan ayam jantan.
Dalam dongeng Ande-Ande Lumut dikisahkan tentang seekor
kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang dan seekor burung
bangau raksasa yang bisa berbicara.
(3) Motif yang berupa suatu konsep misalnya larangan atau hal tabu.
Sebagai contoh konsep yang menjelaskan mengapa wanita hamil
tak boleh makan pisang kembar. Mengapa setelah sunat tradisional
(sifon) seorang lelaki harus melalui ritual hubungan seks dengan
tiga perempuan yang bukan istrinya. Mengapa wong sukerto atau
orang yang dianggap sial harus diruwat atau harus menjalankan
ritual. Mengapa seorang anak gadis tidak boleh makan di depan
pintu. Mengapa perlu dilakukan ritual bersih desa. Mengapa
pohon-pohon tertentu di hutan tidak boleh ditebang atau diambil
kayunya. Mengapa perlu dilakukan ritual sedekah laut oleh
masyarakat nelayan. Motif yang berupa konsep-konsep larangan
ataupun anjuran seperti ini banyak dijumpai dalam cerita-cerita
rakyat di lndonesia. Motif tentang larangan menghina ibu kandung,
misalnya dapat dijumpai dalam Legenda Malin Kundang
(Minangkabau) dan Legenda Batu Menangis (Kalimantan Barat).
Jika dikaji secara lebih mendalam, akan dijumpai berbagai kearifan
lokal kelompok-kelompok etnis melalui motif ini. Misalnya
mengapa manusia perlu menjaga kelestarian hutan, flora, dan
fauna, mengapa manusia perlu hidup dalam keseimbangan
kosmos.
43
Modul Sastra Lisan SASTRA INDONESIA
44
Modul Sastra Lisan SASTRA INDONESIA
45
Modul Sastra Lisan SASTRA INDONESIA
atau variasi dari cerita rakyat yang ada di dunia. Buku itu memuat
katalogus tipe-tipe dan motif-motif yang dapat diterapkan secara
universal pada cerita rakyat. Berdasarkan penggolongan ini, sejarah
hidup (life history) sebuah cerita rakyat kemudian ditelusuri oleh peneliti
dengan membandingkan sebanyak mungkin varian-varian cerita yang
tipe dan motifnya sama. Mazhab Finlandia yang berpusat di Helsinki ini
kemudian dikenal sebagai pusat organisasi peneliti dari seluruh dunia
yang disebut Historico Geographico School. Prinsip pendekatan dan
hasilnya yang terpenting dituangkan dalam buku Thompson (1977)
berjudul The Folktale.
D. DAFTAR PUSTAKA
Danandjaja, James. 1984. “Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan
Lain-lain”. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
46