Ciri-ciri mite:
a. Tokoh adalah dewa atau makhluk setengah dewa yang
memiliki kekuatan
b. Peristiwa terjadi di dunia lain
c. Terjadi pada masa lampau
Mite biasanya menceritakan alam semesta, terjadinya
maut, bentuk khas binatang, bentuk topografi, gejala alam,
dsb.
Ciri-ciri legenda:
a. Tokoh manusia biasa walaupun memiliki sifat-sifat luar biasa
b. Seringkali dibantu makhluk ajaib
c. Tempat terjadi seperti dunia sekarang
d. Waktu terjadi belum terlalu lampau
e. Bersifat keduniawian (sekuler)
Sifat legenda:
Bersifat migratoris (berpindah-pindah)
Bersifat siklus (cycle) yaitu sekelompok cerita
yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian
tertentu.
Ciri-cirinya:
1. Tidak terikat oleh tempat dan waktu
2. Tokohnya bisa manusia atau hewan dan tumbuhan
dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusasteraan yang
ditujukan untuk hiburan.
1. Nyanyian rakyat tidak sesungguhnya adalah nyanyian rakyat yang tidak memiliki lirik utuh.
Nyanyian kedua ini dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni:
a. Nyanyian rakyat bersifat permulaan yakni nyanyian rakyat tanpa kata-kata, suara yang
dikeluarkan penyanyi hanya meniru suara biola (chin music/didling). Jika ada kata-kata maka
maknanya pun tidak ada. Misalnya tarian kecak.
b. Nyanyian rakyat yang kata-kata lebih menonjol daripada musik (near song). Nyanyian rakyat
bentuk ini seperti seruan penjual makanan keliling
Nyanyian rakyat berfungsi adalah nyanyian rakyat yang kata dan lagunya
memegang peranan yang sama penting. Disebut berfungsi karena lirik
dan lagunya cocok dengan irama aktivitas dalam kehidupan manusia.
Jenis nyanyian rakyat ini terbagi atas:
1. Nyanyian kelonan (lullaby)adalah nyanyian yang memiliki lirik dan lagu
yang tenang, halus, dan berulang-ulang; ditambah dengan kata-kata
yang membangkitkan kasih sayang, rasa aman, dan sejahtera
sehingga anak merasa kantuk mendengarnya.
2. Nyanyian kerja (working song) adalah nyanyian yang mempunyai irama
dan kata-kata yang bersifat menggugah semangat sehingga dapat
menimbulkan rasa gairah untuk bekerja.
3. Nyanyian permainan (play songs) adalah nyanyian yang mempunyai
irama gembira atau permainan bertanding.
Nyanyian rakyat bersifat liris adalah nyanyian rakyat yang teksnya bersifat liris yang
merupakan pencetusan rasa haru pengarangnya yang anonim itu, tanpa menceritakan
kisah yang bersambung.
Ada dua jenis, yakni:
1. Nyanyian rakyat liris yang sesungguhnya adalah nyanyian yang liriknya
mengungkapkan perasaaan tanpa menceritakan suatu kisah yang bersambung.
2. Nyanyian rakyat liris yang tidak sesungguhnya adalah nyanyian yang liriknya
mengungkapkan perasaaan menceritakan suatu kisah yang bersambung.
a. Nyanyian kedua ini dibagi lagi menjadi:
b. Nyanyian rakyat yang bersifat rohani atau keagamaan
c. Nyanyian rakyat yang memberikan nasihat
d. Nyanyian rakyat tentang pacaran atau pernikahan
e. Nyanyian bayi dan kanak-kanak
f. Nyanyian bertimbun banyak
g. Nyanyian jenaka
h. Nyanyian daerah dan orang-orang yang mempunyai mata pencaharian tertentu
Nyanyian jenaka dibagi lagi menjadi tiga, yakni:
a. Nyanyian dialek yaitu nyanyian jenaka yang kata-
katanya menirukan cara orang asing atau orang
Indonesia dari daerah lain berbicara.
b. Nyanyian yang bukan-bukan yakni nyanyian jenaka yang
isi liriknya tidak masuk akal.
c. Nyanyian prodi adalah nyanyian jenaka yang bersifat
mengajukan sesuatu yang serius dengan maksud
mengejek-ejek.