Anda di halaman 1dari 7

Latihan Bab 2

1. Jelaskanlah pengertian pengembangan sistempembelajaran!


2. Tuliskanlah dasar pengembangan sistem perencanaan pembelajaran!
3. Sebutkanlah yang termasuk pengembangan perencanaan pembelajaran!
4. Tuliskanlah tujuan paradigma pembelajaran efektif!
5. Uraikanlah prinsip dasar pembelajaran efektif!
6. Uraikanlah pengertian pengelolaan kelas!
7. Uraikanlah dengan sejelas-jelasnya hal-hal yang termasuk pengelolaan kelas!
8. Jelaskanlah pembelajaran tematik!
9. Bagaimanakah pembelajaran yang bernuansa PAIKEM!
10. Buatlah skenario pembelajaran bahasa Indonesia dengan mengacu pada satu atau dua
strategi pembelajaran

Pembahasan :

1. Pengertian pengembangan adalah cara membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan
sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif, dan sebagainya (Husen, 1997: 29). Maksud
dari pengembangan sistem adalah cara membuat penjabaran perlengkapan komponen
sistem agar setiap komponen tumbuh. Pertumbuhan komponen sistem ditegaskan untuk
memberikan penjelasan tentang langkah, kegiatan, dan hal-hal lainnya supaya lebih logis
dan jelas. Pengembangan sistem pembelajaran berarti suatu proses sistematis dan logis
untuk mempelajari problem-problem pembelajaran agar mendapat pemecahan yang teruji
validitasnya, dan praktis bisa dilaksanakan (Ely, 1979: 4).
2. Ada dua hal yang mendasari pengembangan sistem instruksional perencanaan
pembelajaran, yaitu (a) empiris,(b) prinsip yang telah teruji.
a. Pengembangan Berdasarkan Empiris berarti pengembangan yang berdasarkan
pengalaman. Pengalaman diperoleh melalui kegiatan empiris yang antara lain. Hal
tersebut dapat dilaksanakan melalui studi banding, penelitian, pelatihan/penataran,
percobaan, dan observasi. Melalui kegiatan semacam ini dapat diperoleh pengalaman
yang dapat diterapkan. Salah satu contoh kegiatan yang bersifat empiris adalah
penelitian tentang kurikulumpendidikan.
b. Prinsip yang telah Teruji Prinsip yang telah teruji senantiasa melalui langkah
prosedur yang sistematis, pengamatan yang tepat, dan percobaan terkontrol.
1) Prosedur yang sistematis
Pengembangan sistem instruksional perencanaan pembelajaran didasarkan
atas prosedur yang sistematis. Contoh proses belajar-mengajar dibentuk
dengan beberapa komponen yang anggotanya berbentuk sistem. Komponen
proses belajar mengajar adalah: (1) tujuan pembelajaran, (2) murid, (3) guru,
(4) konsep pembelajaran, (5) pendekatan/metode/teknik, (6) media, dan (7)
evaluasi.
2) Pengamatan yang tepat
Hasil pengamatan yang terkontrol dapat dijadikan dasar pengembangan sistem
perencanaan pembelajaran. Hal ini dimungkinkan karena pengamatan adalah
pengawasan terhadap perbuatan (kegiatan, keadaan) orang lain; penelitian;
perbuatan mengamati dengan penuh.
3) Percobaan terkontrol
Percobaan termasuk pada kegiatan penelitian. Percobaan yang dapat dijadikan
dasar pengembangan sistem perencanaan pembelajaran adalah percobaan
yang terkontrol.
3. Istilah yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran adalah sistem
instruksional dan disain instruksional. Sistem instruksional dibentuk oleh dua konsep,
yaitu sistem dan instruksi yang oleh diartikan sebagai suatu perangkat dari bagian-bagian
yang diikat atau dipersatukan oleh beberapa bentuk hubungan saling mempengaruhi.
Contoh, sistem tata surya, sistem perencanaan, sistem kekerabatan Instruction yang
diterjemahkan menjadi pembelajaran atau pengajaran dan "bahan instruksi" dalam arti
perintah. Oleh Saylor dan Alexander (1981) diartikan sebagai pelaksanaan kurikulum.
Dalam pengertian yang lebih khusus merujuk pada prosesbelajar-mengajar. Bertolak dari
konsep-konsep tersebut istilah sistem instruksional adalah semua materi (konsep)
pembelajaran dan metode yang telah diuji dalam praktik yang disiapkan untuk mencapai
tujuan dalam keadaan yangsebenarnya. Hal ini menunjukkan bahwa materi pembelajaran
yang akan dipelajari oleh siswa haruslah materi yang teruji validitasnya dan reliabilitas
serta mendorong siswa untuk kreatif menemukan dan mengalami sendiri.
Adapun yang dimaksud dengan disain instruksional adalah keseluruhan proses analisis
kebutuhan belajar dan tujuan belajar serta pengembangan teknik mengajar dan materi
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam kegiatan ini termasuk
pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi, dan kegiatan
evaluasi hasil belajar (Husen, 1997: 29). Hal ini menggambarkan adanya pengkajian
kebutuhan diperlukan oleh pembelajaran. Apabila telah ditemukan kebutuhan siswa lalu
dirumuskanlah dalambentuk tujuan pembelajaran.Untuk mencapai tujuan pembelajaran
diperlukan teknik-teknik pembelajaran untuk mengkaji, menelaah, dan bahkan
menerapkan materi pembelajaran agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Dalam
kegiatan ini, perencanaan pembelajaran (disain instruksional) mencakup penyusunan
bahan ajar (paket pembelajaran), ada langkah-langkah pengajaran yang disebut kegiatan
mengajar, bahkan ada uji coba untuk mencari perbaikan-perbaikan (revisi), dan diakhiri
dengan kegiatan penilaian.
4. Tujuan pembelajaran efektif, berfokus pada tiga hal;
a. kecerdasanintelektual
b. kecerdasanemosional
c. kecerdasan spiritual.

Model pembelajaran efektif bukan formula, melainkan upaya mengoptimalisasikan


komponen-komponen pembelajaran mulai dari kemampuan guru, potensi peserta
didik, pengelolaan kelas, strategi, media dan sumber belajar, evaluasi, dan hasil
tindak lanjut. Dalam pembelajaran efektif anak didik diharapkan memiliki
kemampuan mengonstruksi pengetahuan secara kreatif, merespons perubahan,
kenyataan atau situasi baru, dan berpegang teguh pada prinsip bahwa belajar
merupakan suatu proses yang terus-menerus.

5. Pembelajaran efektif berpegang pada beberapa prinsip dasar sebagai berikut:


a. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa
(developmentally appropriate)
b. Membentuk kelompok belajar berdasarkan kebutuhan (need dependent learning
groups)
c. Menyediakan lingkungan yang kondusif guna mendukung
pembelajaranmandiri(self regulated learning)
d. Mempertimbangkan keragaman siswa (disversity ofstudent)
e. Mempertimbangkanmulti-inteligensisiswa(multiple intelligences)
f. Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment)
6. Pengertian pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan
olehguruuntukmenegakkanketertibankelas. Pengertian lain dikatakan bahwa pengelolaan
kelas adalahsemua upaya dan tindakan guru dalam memanfaatkan sumber daya (seperti:
sumber belajar, bahan/materi baik media cetak dan elektronik, ruang kelas, kondisi siswa,
dan lingkungan) secara selektif, efektif, dan efisien dalam penyelesaian problem
pembelajaran agar tercapai tujuan akhir pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
7. Hal-hal yang termasuk pengelolahan kelas adalah sebagai berikut :
a. Pemanfaatan Lingkungan SumberBelajar
b. Penataan Perpustakaan (Sudut Baca)di Kelas
c. Menata Pajangan
d. Pengelolaan Kegiatan Siswa
1) Mobilitas : Bagaimana para siswa di kelas dapat berinteraksi atau bergerak
dengan
2) Aksebilitas : Siswa mudah menjangkau
3) Komunikasi : Hubungan siswa dengan guru sangat akrab dan memupuk
kerjasama siswa. Mananamkan sikap saling menghargai sesama teman
4) Dinamika : Pembelajaran tidak menoton dan sesuai karakteristik kegiatan
pembelajaran.
Selain itu,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain; pengaturan tempat
duduk, penataan sentra belajar, pengelolaan waktu, pengelolaan aktivitas siswa, kelas
berpindah (moving class) dan penggunaan music.

8. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk


mengaitkan beberapa mata pelajaran atau beberapa aspek keterampilan berbahasa,
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Adapun strategi pembelajaran tematik adalah semua komponen materi pembelajaran
diintegrasikan dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Misalnya,seorang guru
yang memilih strategi tematik dalam pembelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan
PPkn harus mengacu pada tema yang sama, seperti tema lingkungan . Tema bukanlah
tujuan, tetapi sebagai alat atau perekat yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas,
kontemporer, konkret dan konseptual.
9. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan.
a. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan
mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari siswa dalam
membangun pengetahuannya. Siswa bukanlah gelas kosong yang pasif yang hanya
menerima curahan ceramah oleh guru tentang pengetahuan atau informasi.
b. Inovatif artinya pembelajaran yang aktual dan kontekstual, serta bermakna yang
terkait dengan kehidupan anak.
c. Kreatif dimaksud bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan
kegiatan yang beragam serta mampu membuat alat bantu atau menyiapkan media
belajar yang sederhana yang dapat memudahkan pemahamansiswa.
d. Efektif yakni selama pembelajaran berlangsung diwujudkan ketercapaian tujuan
pembelajaran, siswa menguasai kompetensi serta keterampilan yangdiharapkan.
e. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan nyaman.
Siswa selaku subjek belajar tidak merasa takut dan tertekan sehingga mereka selalu
berani mencoba.
10. Skenario pembelajaran Bahasa Indonesia dengan mengacu pada strategi pembelajaran
inkuiri.
Pendahuluan :
 Guru menciptakan suasana kelas yang religious dengan menunjuk salah satu
siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian
kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
 Guru menumbuhkan rasa ingin tahudengan menyampaikan tujuan pembelajaran
tentang materi dan perubahannya .
 Guru memberikan apresepsi dengan menyajikan peta konsep dan mengingatkan
tentang pengertian materi yang telahditerima sewaktu di SMP dengan rasa
tanggung
 Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dankreatif dengan beberapa
pertanyaan apakah materi memiliki sifat yang sama..
Kegiatan inti :
 Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
 Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
 Siswa berdiskusi tentang sifat – sifat materi melalui permasalahan dengan
memberikan pertanyaan
 Masalah 1 : Apa pengertian teks eksposisi?
 Masalah II : Apa ciri-ciri teks eksposisi?
 Masalah III: Apa unsur-unsur teks eksposisi?
 Masing – masing kelompok mendiskusikan dengan rasa ingin tahu tentang
masalah yang diberikan
 Masing masing kelompok diminta menyampaikan pendapatnya tentang
ketiga masalah yang diajukan secaramandiri dan bertanggungjawab
 Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi secara mandiri dan
bertanggungjawab.
 Siswa bekerja keras dalam menggali tentang sifat – sifat materi melalui diskusi
 Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja
kelompok secara komunikatif.
 Guru memberikan penguatan tentang sifat – sifat materi dari hasil diskusi yang
dilakukan secara bertanggung jawab.
 Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok
yang harus dikuasai siswa.
Penutup :
 Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuatrangkuman dari materi
yang telah dibahas
 Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara
bertanggungjawab.
 Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara
demokratis.
 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individualmaupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik
 Guru menumbuhkan rasa ingin tahusiswa agar gemar membaca dengan
membuat resume secara individu, dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya
 Guru mengakhiri pertemuan dengan memberikan salam penutup

Anda mungkin juga menyukai