Anda di halaman 1dari 7

“Penguatan Pendidikan & Kebudayaan untuk Menyongsong Society 5.

0” 2019

Studi Literature Model Pembelajaran POE


(Predict, Observe, and Explain)
Rizky Iqbal Prasetyo1, Nur Hidayat2, Arifian Dimas3
Program Studi Pendidikan IPA STKIP Modern Ngawi1,2,3
Rizkyiqbalprasetyo@gmail.com 1

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil penelitian yang sudah
dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai penerapan model pembelajaran POE
(Predict, Observe, and Explain). Metode penelitian yang digunakan meta analisis
yang dibagi menjadi beberapa poin kajian diantaranya berdasarkan tujuan
penelitian, desain penelitian, dan subjek atau sampel penelitian. Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan Human Instrument. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik dokumentasi dari jurnal nasional dan internasional sebanyak
20 jurnal. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan berdasarkan tujuan penelitian, Menguji penerapan / pengaruh
sebanyak 80%, Mengembangkan / meningkatkan pembelajaran sebanyak 15%,
Mendiskripsikan sebanyak 5%, dan mengetahui hubungan sebanyak 0%. Pada
desain penelitian, eksperimen sebanyak 80%, PTK 10%, dan RnD 10%. Pada
Subjek penelitian, SD 10%, SMP 40%, SMA 45%, dan mahasiswa 5%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan model pembelajaran POE
merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan untuk diuji baik dari
penerapan maupun pengaruhnya terhadap pembelajaran. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa model pembelajaran dapat meningkatkan efektifitas
pembelajaran.

Kata Kunci: studi literature, model pembelajaran POE


PENDAHULUAN
Pendidikan karakter yang lebih ditekankan pada kurikulum 2013,
terutama pada tingkat dasar guna menjadikan fondasi pada tingkatan
berikutnya (Mulyasa, 2014). Melalui kurikulum 2013 yang terus
dikembangakan dengan basis pendidikan karakter dan kompetensi kita
berharap bangsa ini menjadi bangsa yang memiliki nilai jual dan bisa
ditawarkan kepada bangsa lain di dunia. Sistem Pendidikan Nasional
dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 19 kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum dengan
mengutamakan pemahaman skill, dan pendidikan berkarakter, yang
menuntuntut siswa agar memiliki sopan santun disiplin yang tinggi serta
paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi. Kurikulum 2013
ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan
sejak tahu memiliki sopan santun disiplin yang tinggi 2006. Dalam
Kurikulum 2013 peserta didik wajib mengikuti mata pelajaran di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Sains merupakan ilmu yang mempelajari segala fenomena-
fenomena alam yang mampu teramati oleh indra manusia maaupun yang

704
“Penguatan Pendidikan & Kebudayaan untuk Menyongsong Society 5.0” 2019

tidak dapat teramati. Sesuai dengan makna pendidikan dalam


perkembangan paradigma dunia. Namun Pendidikan semakin
dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kian berat. Salah satu
tantangan nyata tersebut adalah bahwa pendidikan hendaknya mampu
menjadikan sumber daya manusia yang memiliki kopentensi utuh. Sains
dan teknologi merupakan salah satu landasan terpenting dari
berkembangnya suatu bangsa. Dalam perkembangan suatu bangsa
pendidikan menjadi pusat terpenting demi memperoleh sumber daya
manusia yang unggul di bidangnya. sehingga Kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran dapat di pengaruhi oleh pemilihan model
pembelajaran yang relevan, efektiv dan efisien untuk diterapkan dengan
harapan mampu mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi ketercapaian kompetensi
dasar siswa. Salah satu faktor terpentingnya adalah pemilihan model
pembelajaran yang diterapkan. Pada umumnya guru kurang
memvariasikan model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar. Model Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered) seperti ini mengakibatkan siswa pasif dalam pembelajaran.
Selain itu, akan membuat kejenuhan siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran yang diberikan
oleh guru. Dalam hal ini pemilihan model pembelajaran yang seharusnya
dipilih adalah model pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered) agar tercapai pemenuhan SDM yang unggul.
Adapun model pembelajaran yang dapat dipilih salah satunya
yaitu model pembelajaran POE (Predict, Obiserve, and Explain). Model
POE (Predict, Obiserve, and Explain) diperenalkan oleh white dan gunston
(1992) dalam bukunya Probing Understanding (Mabout:2006) model POE
(Predict, Obiserve, and Explain) adalah model pembelajaran yang diawali
dengan menghadapkan siswa pada sebuah masalah kemudian siswa
diajak untuk memprediksi pada awal pembelajaran guna mengetahui
konsep awal yang dimiliki siswa, selanjutnya untuk membuktikan
prediksinya siswa diharuskan untuk mengamati dengan melakukan
eksperimen dan membuat penjelasan. Pada model ini pembelajaran
berpusat pada siswa (student centered). Menurut white dan gunston
(1992) model pembelajaran POE (Predict, Obiserve, and Explain) adalah
model pembelajaran yang efektif untuk memunculkan ide atau gagasan
dengan melakukan diskusi dari ide mereka. Model POE (Predict, Observe,
and Explain) merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan
dalam proses belajar mengajar, dengan membantu siswa untuk
membentuk pengetahuan petamanya melalui indera dengan melihat,
mendengar,menjamah,membau dan merasakan suatu masalah.
Berdasarkan penelitian Puriyandari (2014) menyebutkan bahwa
model pembelajaran POE dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang
meliputi ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotorik. Berkaitan
dengan hal tersebut, perlunya pemilihan suatu model pembelajaran yang
cocok dan diterapkan pada proses pembelajaran. Kegiatan dalam model
pembelajaran POE yang meliputi memprediksi (predict), mengamati

705
“Penguatan Pendidikan & Kebudayaan untuk Menyongsong Society 5.0” 2019

(observe), dan menerangkan (explain), kegiatan ini dapat membentuk


struktur kognitif peserta didik menjadi lebih baik, karena dalam kegiatan-
kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi
dan memperkuat gagasannya, khususnya pada tahap prediksi dengan
pemberian alasan. Tahap observasi membantu siswa untuk membuktikan
prediksinya dan dapat menjelaskan tentang suatu masalah yang sedang
di hadapinya. Pada pembelajaran dengan strategi POE, siswa memiliki
kebebasan guna memprediksi, mengamati, menganalisis dan menarik
kesimpulannya sendiri sehingga keterampilan dalam proses sains peserta
didik juga akan terlihat lebih optimal.
METODE
Penelitian ini menggunakan meta-analisis data dengan mengkaji
beberapa artikel pada jurnal nasional dan jurnal internasional. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Human Instrument. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi
dari jurnal nasional dan internasional sebanyak 20 jurnal. Teknik analisis
data menggunakan deskriptif kuantitatif
HASIL
Penelitian-penelitian tentang model Pembelajaran POE yang
didapatkan adalah sebanyak 20 penelitian. Penelitian-penelitian ini
diperoleh dari berbagai sumber, yaitu: artikel (hasil penelitian) dalam jurnal
hasil penelitian nasional maupun internasional dan laporan penelitian.
Secara umum data tersebut didapatkan dengan mengunduh dari internet.
Tujuan-tujuan penelitian model Pembelajaran POE yang
didapatkan berkisar pada pengujian dampak atau pengaruh dari satu atau
beberapa model Pembelajaran terhadap siswa, membandingkan secara
deskriptif diantara model Pembelajaran yang diteliti, mengembangkan
atau meningkatkan pembelajaran dalam pendidikan, mengetahui
hubungan model Pembelajaran dengan faktor-faktor pembelajaran, dan
mendeskripsikan model Pembelajaran sebagai sebuah metode
pembelajaran. Berdasarkan kajian terhadap 20 penelitian dapat dihasilkan
data sebagai berikut dalam grafik 1 berikut ini:

Grafik 1. Meta analisis berdasarkan tujuan penelitian

706
“Penguatan Pendidikan & Kebudayaan untuk Menyongsong Society 5.0” 2019

Keterangan grafik:
A : Menguji penerapan / pengaruh
B : Mengembangkan / meningkatkan pembelajaran
C: Mendiskripsikan
Menurut penelitian di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
penelitian model pembelajaran POE ditujukan untuk menguji
penerapan/pengaruh model pembelajaran POE terhadap proses
pembelajaran sejumlah 16 artikel.
Meta Analisis Berdasarkan Desain
Penelitian-penelitian tentang model Pembelajaran POE
menggunakan beberapa desain penelitian, yaitu: Eksperimen, PTK, dan
RnD disajikan pada grafik 1.2

Grafik 2. Meta analisis berdasarkan Desain penelitian


Keterangan grafik:
A : Eksperimen
B : PTK
C: RnD
Berdasakan penelitian diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
penelitian menggunakan desain penelitian secara eksperimen sejumlah
16 artikel.
Meta Analisis Berdasarkan Subjek / sampel
Subjek /sampel yang digunakan dalam Penelitian-penelitian
tentang model Pembelajaran POE adalah siswa dari empat tingkatan
sekolah. Berdasarkan kajian terhadap 20 penelitian tentang model
Pembelajaran POE, maka orang yang dijadikan Subjek / sampel dapat
dilihat dalam grafik 1.3

707
“Penguatan Pendidikan & Kebudayaan untuk Menyongsong Society 5.0” 2019

Grafik 3. Meta analisis berdasarkan Subjek penelitian

Keterangan grafik:
A : SD atau Sederajat
B : SMP atau Sederajat
C: SMA atau Sederajat
D : Mahasiswa
Berdasarkan penelitian di atas menunjukkan bahwa sample yang
menjadi sasaran penelitian sebagian besar adalah siswa tingkat
menengah sejumlah 8 artikel dan siswa tingkat atas sejumlah 9 artikel.
PEMBAHASAN
Tinjuan terhadap hasil penelitian, secara umum didapatkan
beberapa data bahwa dengan menerepkan model Pembelajaran POE
dapat memberikan dampak yang positif dalam sebuah hasil dengan
proses Pembelajaran sebagai berikut: (1) siswa mampu meningkatkan
hasil pembelajaran (2) model Pembelajaran POE memiliki pengaruh yang
lebih baik terhadap hasil belajar siswa. Menurut Wah Liew (2004) adalah
(1) POE dapat digunakan untuk menggali lebih dalam gagasan awal yang
dimiliki oleh siswa, (2) membangkitkan diskusi yang baik, antar siswa
dengan siswa maupun antar siswa dengan guru, (3) memberikan motivasi
serta rasa ingin tahu lebih kepada siswa untuk mencaritahu konsep yang
belum dipahami, dan (4) membangkitkan rasa ingin tahu dan penasaran
siswa terhadap sebuah permasalahan. Berdasarkan hasil penelitian
Restami (2013) menunjukkan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran POE pencapaian sikap ilmiah dan pemahaman konsep
siswa lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional. Selain itu, pada penelitian Khanifah (2014) menunjukkan
bahwa dengan menggunakan media audiovisual lebih efektif dalam
meningkatkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah.
Usmeldi (2018) juga menyatakan bahwa strategi Predict-Observe-Explain
(POE) efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa diketahui bahwa
siswa mampu menguasi 86% materi yang diajarkan dengan baik setelah
siswa melakukan eksperimen.

708
“Penguatan Pendidikan & Kebudayaan untuk Menyongsong Society 5.0” 2019

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran POE merupakan model pembelajaran yang banyak
digunakan untuk diuji baik dari penerapan maupun pengaruhnya terhadap
pembelajaran. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa model
pembelajaran dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Saran untuk
penelitian selanjutnya adalah agar mengkaji lebih banyak artikel maupun
jurnal supaya menambah informasi bagi peneliti maupun pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
Atriyanti, Yuli & Hadisaputro, Subiyanto.2015. Penerapan Model Pembelajaran
Poe Untuk Meningkatkan Ketercapaian Kompetensi Dasar Siswa.
Chemistry in education. 4(1).62-66
Dimas, A., Sarwanto., and Suparmi (2017). Effectiveness of Pore-Based
Electronic Module to Improve Multiple Representation Ability of
Students. The 1st International Conference on Science, Mathematics,
Environment, and Education (ICoSMEE). Surakarta: Faculty of Teacher
and education, Sebelas Maret University.
Fitriani, Yuli.2016. Pengaruh Model Pembelajaran Prediction, Observation, And
Explanation (Poe) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Sma
Negeri 6 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016.
Indriana1, Vida. & Arsyad,Nurdin. & Mulbar, Usman. 2015. Penerapan
Pendekatan Pembelajaran Poe (Predict-Observe-Explain) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Xi Ipa-1 Sman
22 Makassar. 3(1).51-61
Kusumaningtyas, Ayu Endarti. Suhadi Ibnu, Fariati.2017. Dampak Bahan Ajar
Dengan Strategi Poe Pada Kesalahan Konsep Ikatan Kimia Mahasiswa
Semester I Jurusan Kimia. Jurnal Pendidikan .2(3).322-324
Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Pratiwi, Gilang Ajeng. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Poe (Prediction,
Observation, Explanation) Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa
Pada Pembelajaran Fisika Di Smp
Puspitasari, Rini., Albertus Djoko Lesmono, Trapsilo Prihandono. “Pengaruh
Model Pembelajaran Poe (Prediction,Observation and Explanation)
Disertai Media Audiovisual Terhadap Keterampilan Kerja ilmiah dan
Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Fisika di SMP.” Jurnal
Pembelajaran Fisika, Vol. 4 No. 3 (2011).
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/view/2639
Rosdianto, Haris., Eka Murdani., Hendra. (2017). Implementasi Modul
Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa Paa Materi Hukum Newton. Jurnal
Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Hal. 55-59.
Shofiah Ria. Inayatush., Bektiarso Singgih., & Supriadi Bambang. (2017).
Penerapan Model POE (Predict-Observe-Explain) dengan Metode
Eksperimen terhadap Hasil Belajar IPA dan Retensi Siswa di SMP.
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 6 (4).
Surahmadi, Bambang.2015. Pengaruh Model Pembelajaran Poe (Predict-
Observe-Explain) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Pengetahuan Awal
Terhadap Hasil Belajar Ipa Peserta Didik Kelas Vii Smp N 1
Temanggung.66-69

709
“Penguatan Pendidikan & Kebudayaan untuk Menyongsong Society 5.0” 2019

Syamsiana, Frisca. Suyatno. & Taufikurohmah, Titik.2018. The Effectiveness of


Using Poe (Predict-Observe-Explain) Strategy On Students’ Learning
Result of Reaction Rate Chapter in Sma.Jurnal Penelitian Pendidikan
Sains. 7(2).1507-1512
Ulfah, Qurnia Ni’matul. Asim. Parno. Penerapan Model Pembelajaran Poe
(Predict Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X-Mia 4 Sma N 6 Malang Dalam
Materi Fisika Kalor
Wah Liew, C. & Treagust, D. 2004. The effectiveness predict-observe-explain
(POE) technique in diagnosing students understanding of science and
identifying their level of achievement. Tersedia pada
http://www.curtin.edu.autheses
/vailable/adt/WCU20050228.145638/unre stricted/01Front.pdf.
White, Richard and Richard Gunston. 1992. Probing Understanding. London UK:
The Falmers Press.
Yulianti, Siti Hartini. Juanengsih, Nengsih & Mardiati, Yuke.2015, Poe Learning
Model: The Effect On Student Science Process Skills On the
Coordination System Concept. Jurnal Penelitian Pendidikan Sains.
8(7).2018
Zulaeha, I Wayan Darmadi Dan Komang Werdhiana, Pengaruh Model
Pembelajaran Predict, Observe and Explain Terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang.2(2)

710

Anda mungkin juga menyukai