Anda di halaman 1dari 10

BEST PRACTICES

Oleh :

Nama : Yuni Nurlatifah


NO UKG : 202000776559
Kelas : Kategori 2
Kelompok : 01

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAN 1 Majalaya


Jl. Panyadap No.2 Ds. Panyadap, Kecamatan
Solokanjeruk, Kabupaten Bandung
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas XI IPS 2 berjumlah
31 peserta didik.
Tujuan yang ingin dicapai Penerapan literasi digital untuk meningkatkan minat baca
peserta didik pada materi jenis dan instrumen kebijakan
fiskal di Kelas XI IPS 2 SMAN 1 Majalaya.
Penulis Yuni Nurlatifah, S.Pd
Tanggal Rabu, 23 November 2022 pukul 07.00-08.30 WIB
Situasi: Latar belakang masalah yang dihadapi yaitu
Kondisi yang menjadi latar pembelajaran belum menerapkan sumber literasi yang
belakang masalah, mengapa variatif dan menarik. Dimana kegiatan literasi hanya
praktik ini penting untuk terbatas pada buku teks saja, sehingga pembelajaran
dibagikan, apa yang menjadi monoton dan memberikan suasana pembelajaran yang
peran dan tanggung jawab membosankan. Permasalahan pada praktik kali ini menjadi
anda dalam praktik ini. permasalahan dalam pembelajaran ekonomi di Kelas XI
SMAN 1 Majalaya, dimana rendahnya minat baca peserta
didik dalam pembelajaran terutama di kelas IPS, salah
satunya disebabkan cakupan materi ekonomi yang yang
cukup banyak, sehingga membuat peserta didik enggan
untuk membaca.
Di era 4.0 seperti sekarang ini, peserta didik tidak
hanya dituntut untuk menguasi konsep dari suatu materi
yang diajarkan, tetapi juga harus memiliki kemampuan
dalam berfikir kritis dan analisis dalam memecahkan
sebuah masalah, dengan demikian diperlukan salah satunya
kemampuan literasi bagi peserta didik.
Budaya literasi penting untuk dibiasakan dalam
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi, apalagi
siswa/i SMA di zaman sekarang ini tidak bisa terlepas dari
gadget dalam kesehariannya, maka literasi digital penting
untuk diterapkan dalam pembelajaran. Penerapan literasi
digital ini bukan hanya bermanfaat bagi peserta didik,
namun juga diperlukan bagi guru. Melalui penerapan
literasi digital ini bisa dijadikan pembiasaan literasi juga
bisa menambah wawasan dan keterampilan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran.
Guru sebagai fasilitator dalam melaksanakan tugas
mendidik dan mengajar harus mempunyai peran dan
tanggung jawab dalam memecahkan setiap permasalahan
yang terjadi dalam pembelajaran. Selain harus menerapkan
model dan metode pembelajaran yang sesuai, guru juga
harus meningkatkan kegiatan pembiasaan literasi yang
variatif dengan memanfaatkan media digital seperti link,
instagram, tiktok atau sumber lainnya yang menarik minat
peserta didik untuk membaca sehingga menciptakan
suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mendorong saya
untuk menyusun praktik pembelajaran dengan tujuan
penerapan literasi digital untuk meningkatkan minat baca
peserta didik pada pembelajaran ekonomi materi jenis dan
instrumen kebijakan fiskal di Kelas XI IPS 2 SMAN 1
Majalaya Kabupaten Bandung menggunakan metode
STAR.
Tantangan : Berdasarkan analisis identifikasi masalah dengan
Apa saja yang menjadi refleksi diri, wawancara dengan kepala sekolah, rekan guru
tantangan untuk mencapai dan pakar, beberapa tantangan yang dihadapi dalam
tujuan tersebut? Siapa saja penerapan literasi digital untuk meningkatkan minat baca
yang terlibat, peserta didik dapat dilihat dari:
1. Peserta didik mengalami kesulitan memahami isi konten
yang ada dalam literasi bacaan.
2. Peserta didik kurang tertarik membaca buku saat
pembelajaran.
3. Masih kurangnya pembiasaan literasi.
4. Mindset peserta didik yang malas membaca buku.
5. Kunjungan peserta didik ke perpustakaan yang kurang.
6. Sarana dan prasarana yang kurang seperti jaringan wifi
yang tidak stabil.
Oleh sebab itu, menjadi tantangan guru ekonomi untuk
mencapai tujuan pembelajaran dalam melakukan
pembiasaan literasi pada peserta didik dalam pembelajaran,
serta mengemas kembali model pembelajaran inovatif yang
berpusat pada peserta didik. Berdasarkan tantangan
tersebut, dapat di simpulkan bahwa guru harus dapat
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model, metode, media yang sesuai dengan
karakteristik materi dan kondisi peserta didik.
Pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini adalah guru
sebagai mahasiswa PPG dalam melaksanakan praktik
pembelajaran sesuai dengan perangkat yang sudah disusun,
peserta didik sebagai subjek yang akan diberikan penerapan
pada praktik pembelejaran, rekan guru sejawat sebagai
observer sekaligus narasumber, kepala sekolah dan pakar
sebagai ahli dalam memberikan informasi terkait praktik
yang dilaksanakan.
Aksi : Berdasarkan praktik pembelajaran yang sesuai dengan
Langkah-langkah apa yang skenario pembelajaran yang telah dibuat yang
dilakukan untuk menghadapi dilaksanakan di kelas XI IPS 2 pada hari Rabu, 23
tantangan tersebut/ strategi apa November 2022 pukul 07.00-08.30 WIB dengan jumlah 31
yang digunakan/ bagaimana peserta didik, langkah-langkah yang dilakukan dalam
prosesnya, siapa saja yang pelaksanaan pembelajaran ekonomi materi jenis dan
terlibat / Apa saja sumber daya instrumen kebijakan fiskal antara lain:
atau materi yang diperlukan 1. Menerapkan model pembelajaran Problem Based
untuk melaksanakan strategi Learning (PBL) pada materi jenis dan instrumen
ini kebijakan fiskal.
2. Persiapan dan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan model Problem Based
Learning (PBL) sebagai model pembelajaran inovatif
yang disertai dengan unsur 4C, PPK, dan TPACK.
Model PBL dilaksanakan dengan sintaks-sintaks
sebagai berikut.
a. Orientasi peserta didik pada masalah dimana peseta
didik mengamati sebuah artikel yang berkaitan
dengan materi jenis dan intrumen kebijakan fiskal
dengn judul “Presiden Jokowi Minta Jajarannya
Tepat Ambil Kebijakan dan Empati pada Rakyat”.
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
dengan membagi tugas masing-masing anggota
kelompok kedalam tugas belajar.
c. Penyelidikan individu maupun kelompok dengan
literasi digital melalui scan barcode yang berisi
bahan ajar dan link literasi digital.
Bahan Ajar Literasi Digital

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya,


dengan melakukan diskusi kelompok untuk
menganalisis masalah dan dicari solusi yang tepat
untuk mengatasinya serta ditulis pada LKPD yang
telah disediakan.
e. Menganalisis dan mengevaluasi pemecahan
masalah dengan mempresentasikan LKPD masing-
masing kelompok yang diarahkan oleh guru,
kemudian tiap kelompok mengisi kuis latihan soal
pada link wordwall.
3. Menyusun perangkat pembelajaran
a. Menysusun RPP yang sudah dipaparkan sebelunya
b. Membuat bahan ajar berisi materi jenis-jenis dan
istrumen kebijakan fiskal dan dibuat barcode.
Penyusunan diawali dari mencari sumber literasi
digital sebagai bahan bacaan dalam pembelajaran,
sehingga ditemukan 3 sumber media digital antara
lain :
a. Link ruang guru :
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-
kebijakan-fiskal
b. Instragram :
https://vt.tiktok.com/ZSRKBSKk6/
c. Tiktok :
https://www.instagram.com/p/CiJ0L6NBlo4/?i
gshid=YmMyMTA2M2Y=
Dari berbagai sumber yang didapat kemudian
dirubah kedalam barcode melalui situs https://me-
qr.com/id/ . Setelah selesai maka barcode ditempel
pada LKPD agar dapat di scan oleh peserta didik.
c. Membuat media pembelajaran dengan canva pada
link https://bit.ly/Mediaaksi4.
d. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
dirancang untuk menggali berpikir analisis peserta
didik untuk memecahkan masalah materi jenis dan
instrumen kebijakan fiskal.
e. Soal evaluasi berupa kuis melalui wordwall pada
link : https://wordwall.net/play/36441/963/769.
Selain itu juga terdapat lembar penilaian yang terdiri
dari penilaian sikap pada saat diskusi serta penilaian
keterampilan melalui unjuk kerja presentasi.
4. Strategi yang digunakan dalam praktik ini adalah
dengan menerapkan literasi digital menggunakan scan
barcode pada saat pembelajaran.
5. Poses penerapan literasi digital dalam pembelajaran
pada kegiatan inti pada sintak penyelidikan individu
maupun kelompok. Dimana peserta didik diminta untuk
melakukan kegiatan literasi digital melalui scan pada
barcode yang terdapat pada Lembar Kerja Pesrta Didik
(LKPD), dimana didalamnya terdapat bahan ajar dan
link dari ruang guru, instagram dan tiktok.
Pihak yang terlibat untuk mencapai tujuan pembelajaran ini
adalah guru sebagai pelaksana praktik pembelajaran,
peserta didik sebagai subjek dari aksi praktik pembelajaran,
rekan guru sejawat sebagai observer dan narasumber dan
kepala sekolah sebagai narasumber juga pemberi informasi.
Sumber daya atau materi yang dibutuhkan pada praktik ini
antara lain:
1. Gadget yang sudah terinstall aplikasi scan barcode
untuk menerapkan literasi digital dan wordwall.
2. Jaringan internet
3. Buku paket dan sumber lain yang relevan
4. RPP
5. LKPD
6. Media Canva
7. Proyektor
8. LCD
9. Papan tulis
10. Spidol
Refleksi Hasil dan dampak Pada praktik pembelajaran sebelum PPG saya sangat
jarang menggunakan literasi digital serta pembelajaran
Bagaimana dampak dari aksi masih berpusat pada guru. Selama proses pembelajaran
dari Langkah-langkah yang peserta didik cenderung kurang aktif walaupun tujuan
dilakukan? Apakah hasilnya pembelajaran tercapai. Sedangkan dengan menerapkan
efektif? Atau tidak efektif? literasi digital pada praktek pembelajaran ini menghasilkan
Mengapa? Bagaimana respon dampak aksi sebagai berikut :
orang lain terkait dengan Berdasarkan hasil refleksi diri yang dilakukan, praktik
strategi yang dilakukan, Apa pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan
yang menjadi faktor perangkat pembelajaran yang telah disusun. Selain itu guru
keberhasilan atau banyak mendapat wawasan dan pengalaman baru dalam
ketidakberhasilan dari strategi membuat canva, wordwall, barcode yang bermanfaat
yang dilakukan? Apa dalam kegiatan pembelajaran. Kelebihan dari pembelajaran
pembelajaran dari keseluruhan ini adalah adanya sumber pembelajaran yang variatif
proses tersebut melalui literasi digital.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh rekan
guru sejawat yaitu Ibu Neneng Sadiah, S.Pd bahwa 100%
perangkat dan pelaksanaan pembelajaran sudah terlaksana
dan termasuk kedalam kategori sangat baik.
Hal ini didukung juga dari hasil wawancara, dimana
menurut Bu Neneng Sadiah S.Pd, dilihat dari perangkat
yang disusun dengan sistematis. Selain itu pada
pelaksanaan pembelajaran semua sintaks sudah nampak
terlaksana, serta pelaksanaan sudah memunculkan adanya
solusi dan masalah yang ingin diselesaikan yaitu penerapan
literasi digital bisa meningkatkan minat baca peserta didik.
Hal ini dapat dilihat hasil survey kepuasan pada
peserta didik menunjukkan 57% sangat puas, 41%
menyatakan puas dan sisanya 2% cukup puas dengan
penerapan literasi digital yang menarik dan dapat
meningkatkan minat baca peserta didik untuk menambah
referensi dan wawasan terkait materi ajar.
Selanjutnya berdasarkan hasil artefak pembelajaran
dapat dilihat dari jawaban LKPD yang dikerjakan oleh
peserta didik 100% mencapai KKM dengan rata-rata nilai
84. Kemudian hasil evaluasi melalui kuis wordwall
menunjukkan 68% peserta didik memiliki nilai KKM ke
atas, sisanya 32% masih dibawah KKM dengan nilai rata-
rata nilai 72 . Dapat disimpulkan berdasarkan hasil artefak
pembelajaran pada praktik ini dilihat dari LKPD dan kuis
melalui wordwall bahwa 84% peserta didik mampu
mencapai KKM dengan nilai rata-rata dari kedua hasil
tersebut adalah 78.
Berdasarkan hasil yang didapat dari refleksi diri,
observasi, wawancara, survey dan artefak hasil belajar
menunjukan bahwa penerapan literasi digital efektif dalam
meningkatkan minat baca peserta didik materi jenis dan
instrumen kebijakan fiskal.
Peserta didik dan observer menunjukan respon yang
positif terhadap penerapan literasi digital dalam
pembelajaran materi jenis dan instrumen kebijakan fiskal.
Hal tersebut berhasil dicapai karena adanya berbagai faktor
pendukung diantaranya:
1. Terlaksananya setiap langkah kegiatan dalam RPP
dengan menggunakan model PBL.
2. Seluruh peserta didik memiliki gadget yang mendukung
sebagai alat dalam melaksanakan scan barcode untuk
literasi digital.
3. Peserta didik yang masih berkonsentrasi karena
dilaksanakan pada jam pertama pembelajaran.
4. Adanya kerjasama antar peserta didik dalam
pembelajaran.
Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses
pada praktik ini adalah guru harus memiliki kompetensi
dalam mendesain pembelajaran menggunakan model
pembelajaran inovatif dengan memanfaatkan teknologi
melalui literasi digital yang menarik dan menyenangkan.
Penerapan literasi digital ini memberi rasa penasaran,
sehingga menarik minat membaca peserta didik. Hal
tersebut harus dimulai oleh guru dari membuat perangkat
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi
dan melakukan refleksi pembelajaran guna memperbaiki
dan meningkatkan kompetensi dalam mencapai tujuan
pembelajaran.

Lampiran
1. Perangkat Pembelajaran
https://drive.google.com/file/d/1IOV89HfM_22Ivq5GvxIYKfoKgpDH9oKG/view?usp=sharin
g
2. Instrumen Evaluasi
https://drive.google.com/file/d/1ctH3E2IQ9vzv_iJ97XoL5PuzJe9lXyXT/view?usp=share_link
3. Dokumentasi
https://drive.google.com/file/d/1UqUo5Qhjfc5Dtb9-_ux9yGYEiC0wjpSY/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai