Anda di halaman 1dari 6

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Teks Editorial

dan Surat Lamaran Pekerjaan


Melalui Pemanfaatan Model dan Media Pembelajaran Inovatif

Penulis: Emmy Siti Mariyam


Pengajar di SMAN 1 Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya
Email: emmymariyam02@guru.belajar.sma.id

Lokasi : SMAN 1 CIKATOMAS


Lingkup Pendidikan : SMA
Tujuan yang ingin dicapai : PPL 1
Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari
teks editorial dengan menggunakan model
Problem Based Learning disertai pemanfaatkan
media pembelajaran yang inovatif.
PPL 2
Melalui model PJBL serta memanfaatkan platform
edukasi seperti CANVA, diharapkan mampu
meningkatkan minat siswa dalam membuat surat
lamaran pekerjaan dan daftar riwayat hidup yang
menarik sebagai bekal mereka nanti dalam
mencari pekerjaan.
Penulis : Emmy Siti Mariyam
Tanggal : PPL 1
30 Agustus 2022
PPL 2
14 September 2022

A. SITUASI
Pada umumnya, siswa cenderung malas ketika mempelajari materi Bahasa
Indonesia yang memang semuanya berbasis teks. Hal tersebut bisa disebabkan karena
metode serta media yang digunakan oleh guru tidak membuat siswa termotivasi untuk
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, apalagi yang dipelajari seputar struktur, isi,
dan unsur kebahasaan yang dirasa begitu membosankan. Misalnya saja pada
pembelajaran teks editorial yang menjadi materi pada PPL saya yang pertama.
Kemudian pada PPL yang kedua, permasalahannya masih sama yakni berkaitan
dengan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari materi kebahasaan. Hanya saja
untuk praktik kedua ini, materi yang dibawakan yaitu menulis surat lamaran pekerjaan.
Kondisi sebelumnya, ketika siswa diajak untuk mempelajari materi ini tampak mereka
kurang berminat, padahal ini berkaitan dengan kepentingan mereka di masa depan,
yaitu mencari pekerjaan
Sebagai seorang guru yang sudah mengikuti pendidikan Program Profesi Guru
(PPG), sudah saatnya saya berinovasi dengan mengubah gaya mengajar yang
konvensional dengan menggunakan model pembelajaran dan pemanfaatan media yang
inovatif agar siswa menjadi termotivasi untuk belajar secara interaktif dan tidak
berpusat pada guru.
Praktik yang sudah saya lakukan ini penting untuk dibagikan karena bisa
menjadi inspirasi terutama bagi para pengajar. Saya merasakan adanya perubahan yang
positif dari strategi pembelajaran yang diterapkan dan juga dampak terhadap proses
kegiatan pembelajaran, yakni siswa menjadi lebih aktif dan pemahaman mereka
terhadap materi pun menjadi lebih meningkat.
Siswa yang tadinya kurang begitu bersemangat ketika harus menganalisis struktur,
isi dan kebahasaan teks editorial, namun ketika terlebih dahulu diberikan stimulus
berupa tayangan video dari you tube dan juga teks yang disajikannya menarik, mereka
dengan kesadaran sendiri mau mengikuti setiap tahapan pembelajaran. Bekerja sama
dengan kelompoknya mengerjakan LKPD dan juga mempresentasikan hasil pekerjaanya
di depan teman-temannya.
Begitupun pada pembelajaran surat lamaran pekerjaan, siswa yang tadinya kurang
begitu berminat menulis surat lamaran pekerjaan dan daftar riwayat hidup, setelah
distimulus dengan ditayangkannya video para pencari kerja, situs-situs yang
menawarkan lowongan pekerjaan serta ditawarkan membuat CV yang menarik dengan
menggunakan CANVA, mereka menjadi antusias.
Dengan sendirinya, mereka mau mencari iklan lowongan pekerjaan di internet
sesuai dengan posisi yang diinginkan, kemudian menulis surat lamarannya dan juga
mendisain daftar riwayat hidup dengan menggunakan aplikasi CANVA. Ketika
mempresentasikan karyanya pun terlihat bersemangat, ceria, dan percaya diri.
Peran saya dalam praktik ini adalah sebagai fasilitator dan juga membantu
memecahkan permasalahan yang dialami oleh siswa. Saya pun bertanggung jawab atas
keberhasilan dan ketidakberhasilan proses pembelajaran di kelas.
B. TANTANGAN
Dalam upaya mencapai tujuan pasti ada tantangannya, baik besar maupun kecil.
Bergantung bagaimana kita menyikapinya. Untuk menerapkan model pembelajaran
dengan sempurna, maka seorang guru harus mempelajari setiap langkah/sintaks dari
suatu model, dan itu tentu saja tidak mudah. Terkadang kita merasa sudah lengkap
dalam menjalankannya, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah ditelusuri ternyata ada tahapan yang tidak dilakukan dengan maksimal.
Begitupun dengan yang dialami oleh saya. Ketika pada tahap orientasi
masalah,misalnya. Saya harus mencari cara bagaimana untuk menarik perhatian
siswa agar mereka mau terlibat secara aktif selama proses pembelajaran. Penguasaan
terhadap materi dan pemilihan media pun harus benar-benar dipikirkan
keefektifannya. Demikian juga dengan alat evaluasi, saya harus menggunakan
instrumen yang efektif dan efisien dalam mengukur kemampuan siswa.
Selain pemahaman terhadap model dan media, faktor lingkungan dan siswa juga
merupakan tantangan tersendiri untuk saya. Saya harus memahami karakteristik
siswa yang sangat beragam. Saya juga harus bisa mengondisikan kelas dan juga siswa
agar proses pembelajaran berlangsung dengan lancar.
C. AKSI
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang saya alami dalam praktik ini, saya
melakukan wawancara dengan teman sejawat, seseorang yang saya anggap pakar, kepala
sekolah, berdiskusi dengan dosen dan guru pamong, dan juga mengobservasi siswa.
Selain itu, saya juga membaca berbagai literatur dari buku dan juga internet. Hal tersebut
dilakukan untuk mencari tahu akar penyebab masalah guna memperoleh solusi yang
tepat untuk permasalahan yang saya alami.
Setelah saya melakukan proses tersebut, kemudian merancang kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran dan memanfaatkan media yang inovatif serta
menerapkan komponen TPACK ( Technological, Pedagogical, Content Knowledge) pada
setiap tahapan proses pembelajaran. Tentu saja ini memerlukan sumber daya atau
materi sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan hasilnya
maksimal. Saya mencari bahan ajar yang menarik, memanfaatkan berbagai aplikasi dan
platform edukasi, kemudian membuat instrumen evaluasi yang efektif dan efisien.
Pada PPL yang pertama, saya mencoba menerapkan model PBL dalam
pembelajaran teks editorial serta menerapkan komponen TPACK pada RPP yang saya
buat. Saya memanfaatkan aplikasi seperti you tube untuk menayangkan video yang
berkaitan dengan materi teks editorial dengan mengangkat permasalahan yang sedang
hangat dibicarakan di masyarakat untuk menarik perhatian siswa. Saya juga
melontarkan pertanyaan-pertanyaan divergen untuk memantik siswa berpikir kritis.
Hasilnya, siswa memang mau mengeluarkan pendapat dengan lebih bebas. Bertanya
dan menanggapi teman yang presentasi.
Begitupun pada PPL yang kedua, saya menyajikan pembelajaran yang berbeda.
Saya membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model PJBL dan
menerapkan komponen TPACK pada setiap tahapan pembelajaran. Pada tahap orientasi,
saya menayangkan video para pencari kerja dan juga memberikan informasi tentang
situs-situs penyedia lowongan pekerjaan. Kemudian memanfaatkan aplikasi CANVA
ketika mengajak siswa untuk mendisain daftar riwayat hidup yang menarik.
Kemudian dalam proses evaluasi, saya menggunakan google form pada kegiatan
pratest dan pascates, dengan pertimbangan keefektifan dan keefisienan. LKPD yang saya
buat juga didisain semenarik mungkin sehingga anak lebih bersemangat dalam
mengerjakannya. Ketika proses penyajian karya, semua siswa berbagi peran, ada yang
menjadi moderator, penyaji, dan operator komputer.
D. Refleksi Hasil dan dampak
Setelah saya melakukan praktik pembelajaran teks editorial dengan menggunakan
model PBL dan menerapkan komponen TPACK dalam kegiatan pembelajaran, terdapat
perubahan yang signifikan. Hal itu bisa terlihat dari respons siswa yang antusias selama
proses pembelajaran. Mereka mau mengeluarkan pendapat ketika saya melemparkan
beberapa pertanyaan, berusaha memecahkan permasalahan dengan teman-temannya
melalui diskusi, kemudian mempresentasikan hasil kerjanya dengan penuh percaya diri.
Begitupun dari hasil evaluasi terlihat meningkat dari prates ke pascates. Ketika siswa
diminta untuk merefleksi proses pembelajaran tersebut, mereka menyatakan merasa
senang dan bersemangat.
Hal yang sama terjadi ketika proses pembelajaran kedua yakni pada materi surat
lamaran pekerjaan dengan menggunakan model PJBL. Mereka mau menganalisis struktur
dan kebahasaan surat, menulis surat lamaran melalui iklan yang ada di internet dan
mendisain daftar riwayat hidup yang menarik dengan menggunakan aplikasi CANVA.
Mereka juga terlihat antusias dan percaya diri ketika mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan teman-temannya.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi, saya bisa menyimpulkan praktik yang saya
lakukan ini efektif karena ternyata membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Pendapat saya ini diperkuat juga dari pendapat teman sejawat yang memang mengikuti
perkembangan praktik yang saya lakukan. Beliau menilai bahwa praktik yang saya
lakukan ini merupakan sesuatu yang baik dan bisa menginspirasi bagi para pengajar
yang lain, terutama guru bahasa.
Keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu strategi dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Diantaranya yaitu dari guru, siswa, dan juga lingkungan. Namun, faktor yang sangat
berpengaruh adalah dari pihak guru. Seorang guru harus menguasai materi
pembelajaran, memiliki kompetensi pedagogik, mampu menerapkan komponen TPACK
dalam kegiatan pembelajaran apalagi di era millenial seperti sekarang ini. Kemudian satu
lagi yang tidak boleh terlupakan adalah menjadi guru yang memesona.
Jika kemampuan gurunya tersebut sudah mumpuni maka akan berpengaruh
terhadap keberhasilan suatu pembelajaran, begitu pun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.kompasiana.com/josehasibuan/5f842a0e8ede4872bf5b7623/
pendekatan-tpack-dalam-pembelajaran-abad-21
2. https://media.neliti.com/media/publications/322093-model-model-pembelajaran-
inovatif-0b0c9f0f.pdf
3. https://pintek.id/blog/media-pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai