Disusun Oleh :
WAHYU DWI ANTORO
B. Analisis Situasi
Saat merancang pembelajaran, saya menghadapi tantangan karena belum
memahami sepenuhnya kebutuhan belajar peserta didik yang beragam. Dalam
pelaksanaan pembelajaran, partisipasi peserta didik masih kurang dan terkesan pasif. Hal
ini sebagian disebabkan oleh jarangnya penggunaan media pembelajaran, sehingga
peserta didik mengalami keterbatasan dalam pemahaman materi yang disampaikan oleh
guru.
C. Alternatif Solusi
Setelah mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran,
saya menyusun solusi konkret sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Pertama-tama, saya memilih merancang pembelajaran dengan menerapkan
model Problem-Based Learning (PBL). Model ini terbukti efektif dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik terhadap materi, mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
serta meningkatkan keaktifan peserta didik. Selain itu, PBL juga dapat melatih
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah.
Langkah kedua yang saya ambil adalah menentukan media pembelajaran yang
dapat menarik perhatian siswa kelas VIII SMP Misbahul Ulum Situbondo dan sesuai
dengan kebutuhan mereka. Pemilihan media yang tepat menjadi kunci untuk memperkaya
pengalaman belajar peserta didik dan menjadikan proses pembelajaran lebih menarik.
Langkah ketiga adalah mengajak peserta didik untuk terlibat langsung dalam
kegiatan pembelajaran dengan menciptakan produk sekaligus media konkret sederhana.
Melibatkan siswa kelas VIII SMP Misbahul Ulum Situbondo dalam pembuatan produk
ini bertujuan untuk mendukung aktivitas belajar mereka secara aktif, membangun
kreativitas, dan memberikan pengalaman langsung terkait dengan materi pelajaran.
Dengan langkah-langkah ini, saya berharap dapat menciptakan lingkungan pembelajaran
yang lebih interaktif, menantang, dan relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Adapun langkah yang saya gunakan dengan mengikuti sintak yang ada
diantaranya :
1. Orientasi siswa pada masalah (peserta didik mengamati video pemanfaatan
lingkungan sekitar)
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar (peserta didik diarahkan untuk membetuk
kelompok)
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok (memonitor
pekerjaan peserta didik sambil mengarahkan apabila peserta didik mengalami
kesulitan)
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil (peserta didik diminta
mempresentasikan hasil pekerjaannya satu persatu kedepan kelas)
5. Mengalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (memeriksa
pekerjaan peserta didik dan memberikan arahan lebih lanjut kepada peserta
didik.
D. Evaluasi
Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) telah berhasil membawa dampak
positif yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan.
Dari pelaksanaan Model Pembelajaran PBL yang telah dilakukan ternyata berdampak luar
biasa tidak hanya meningkatnya hasil belajar siswa, namun beberapa hal juga Nampak
seperti :
Dengan demikian, penggunaan model PBL tidak hanya membawa perubahan positif
dalam gaya belajar siswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada peningkatan hasil
belajar mereka dalam berbagai aspek kognitif, sosial, dan motivasional.