Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDI KASUS

Peningkatan Hasil Belajar Siswa kelas VIII


SMP MISBAHUL ULUM Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan UKMPPG


Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
Tahun 2023

Disusun Oleh :
WAHYU DWI ANTORO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
LAPORAN STUDI KASUS

A. Deskripsi Studi Kasus


Dari beberapa kali pengalaman saya pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
yang telah saya laksanakan di SMP Misbahul Ulum Situbondo beberpa waktu yang lalu
memberikan saya banyak gambaran tentang permasalahan yang dialami siswa di kelas.
Permasalah yang terjadi sebenarnya tidak hanya bersumber dari siswa tapi ada beberapa
yang bersumber dari guru seperti pembelajaran masih berpusat pada guru, kurangnya
guru dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif guru tidak menggunakan
media pembelajaran yang menarik. Permasalahan lainnya bersumber pada siswa seperti
siswa bosan dengan model guru mengajar yang monoton, siswa tidak aktif, siswa kurang
memiliki minat dalam belajar yang mengakibatkan beberapa hasil belajar siswa masih
rendah.
Hal ini lah yang menjadi topik saya dalam mengangkat studi kasus yang menjadi
permasalahan siswa dikelas yang nantinya akan menjadi jalan keluar dan pemecah
masalah siswa dengan hasil belajar yang rendah. Pembuatan studi kasus diharapkan akan
menambah wawasan bagi saya memperbaiki dan mengembangkan kualitas pembelajaran
dan kompetensi dapodik hingga bisa menjadi guru yang professional.

B. Analisis Situasi
Saat merancang pembelajaran, saya menghadapi tantangan karena belum
memahami sepenuhnya kebutuhan belajar peserta didik yang beragam. Dalam
pelaksanaan pembelajaran, partisipasi peserta didik masih kurang dan terkesan pasif. Hal
ini sebagian disebabkan oleh jarangnya penggunaan media pembelajaran, sehingga
peserta didik mengalami keterbatasan dalam pemahaman materi yang disampaikan oleh
guru.

Ketidakmaksimalan pemahaman materi juga terkait dengan rendahnya


kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Evaluasi yang saya lakukan
mencakup pembuatan identifikasi masalah untuk lebih memahami kebutuhan belajar di
kelas. Dengan melakukan identifikasi masalah ini, diharapkan dapat teridentifikasi secara
lebih jelas kebutuhan masing-masing peserta didik, sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan cara yang lebih efektif dan mendukung partisipasi aktif mereka.
Melalui evaluasi ini, saya berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih
responsif terhadap keberagaman belajar siswa kelas VIII SMP Misbahul Ulum
Situbondo .

Dalam merancang pembelajaran, saya menekankan penggunaan variasi media


sebagai strategi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan peserta didik dalam
memahami materi. Melalui kombinasi identifikasi masalah siswa kelas VIII SMP
Misbahul Ulum Situbondo dan pendekatan inovatif ini, saya berharap dapat menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik. Salah satu pendekatan yang saya terapkan adalah menggunakan model
pembelajaran yang inovatif, bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta
didik. Saya juga berfokus pada pelatihan keterampilan pemecahan masalah,
mengakomodasi rendahnya kemampuan siswa kelas VIII SMP Misbahul Ulum
Situbondo.

C. Alternatif Solusi
Setelah mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran,
saya menyusun solusi konkret sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Pertama-tama, saya memilih merancang pembelajaran dengan menerapkan
model Problem-Based Learning (PBL). Model ini terbukti efektif dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik terhadap materi, mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
serta meningkatkan keaktifan peserta didik. Selain itu, PBL juga dapat melatih
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah.

Langkah kedua yang saya ambil adalah menentukan media pembelajaran yang
dapat menarik perhatian siswa kelas VIII SMP Misbahul Ulum Situbondo dan sesuai
dengan kebutuhan mereka. Pemilihan media yang tepat menjadi kunci untuk memperkaya
pengalaman belajar peserta didik dan menjadikan proses pembelajaran lebih menarik.

Langkah ketiga adalah mengajak peserta didik untuk terlibat langsung dalam
kegiatan pembelajaran dengan menciptakan produk sekaligus media konkret sederhana.
Melibatkan siswa kelas VIII SMP Misbahul Ulum Situbondo dalam pembuatan produk
ini bertujuan untuk mendukung aktivitas belajar mereka secara aktif, membangun
kreativitas, dan memberikan pengalaman langsung terkait dengan materi pelajaran.
Dengan langkah-langkah ini, saya berharap dapat menciptakan lingkungan pembelajaran
yang lebih interaktif, menantang, dan relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Adapun langkah yang saya gunakan dengan mengikuti sintak yang ada
diantaranya :
1. Orientasi siswa pada masalah (peserta didik mengamati video pemanfaatan
lingkungan sekitar)
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar (peserta didik diarahkan untuk membetuk
kelompok)
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok (memonitor
pekerjaan peserta didik sambil mengarahkan apabila peserta didik mengalami
kesulitan)
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil (peserta didik diminta
mempresentasikan hasil pekerjaannya satu persatu kedepan kelas)
5. Mengalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (memeriksa
pekerjaan peserta didik dan memberikan arahan lebih lanjut kepada peserta
didik.
D. Evaluasi
Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) telah berhasil membawa dampak
positif yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan.
Dari pelaksanaan Model Pembelajaran PBL yang telah dilakukan ternyata berdampak luar
biasa tidak hanya meningkatnya hasil belajar siswa, namun beberapa hal juga Nampak
seperti :

1. Aktivitas belajar peserta didik meningkat


2. Peserta didik mampu berpikir positif
3. Siswa memiliki motivasi belajar yang lebih dari sebelumnya
4. Ketrmpilan social dan komunikanya mulai menonjol
5. Pemahaman pada materi juga meningkat

Dengan demikian, penggunaan model PBL tidak hanya membawa perubahan positif
dalam gaya belajar siswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada peningkatan hasil
belajar mereka dalam berbagai aspek kognitif, sosial, dan motivasional.

Anda mungkin juga menyukai