Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN STUDI KASUS

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


PESERTA DIDIK MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

“PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2


CIBITUNG”

Oleh:
SALAM RESTU HERDIANTO
NIM. 23001039221544106

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN


ANGKATAN 3 KEMENDIKBUDRISTEK TAHUN 2023
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
A. Deskripsi Studi Kasus

Dalam studi kasus ini, fokusnya adalah minimnya motivasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran. Dengan berlandaskan pada pengalaman praktik
pengalaman lapangan sebagai seorang guru, penelitian ini akan mengeksplorasi
akar permasalahan yang mempengaruhi tingkat motivasi belajar siswa di kelas.
Melalui observasi kelas, wawancara dengan siswa, dan analisis hasil belajar,
penelitian akan merinci faktor-faktor yang dapat mengurangi minat dan semangat
belajar siswa.

Topik ini sangat penting karena motivasi belajar siswa memiliki dampak
langsung terhadap hasil pembelajaran. Minimnya motivasi dapat memengaruhi
kualitas partisipasi siswa, pemahaman konsep, dan perkembangan keterampilan.
Dengan memahami akar permasalahan motivasi belajar, guru dapat merancang
strategi pembelajaran yang lebih efektif dan relevan, serta menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan positif siswa. Hasil studi ini tidak
hanya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, tetapi juga
memberikan kontribusi pada peningkatan motivasi dan minat siswa dalam proses
pendidikan.

B. Analisis Situasi

Berdasarkan hasil observasi di kelas VII SMP Negeri 2 Cibitung terkait


Rendahnya motivasi belajar siswa, saya sebagai guru yang terlibat dalam
pengalaman praktik pengalaman lapangan memiliki peran krusial. Proses
perancangan dimulai dengan identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
motivasi belajar siswa, termasuk lingkungan kelas, materi pembelajaran, dan
metode pengajaran. Saya secara aktif terlibat dalam merancang strategi
pembelajaran yang berfokus pada meningkatkan motivasi siswa, seperti
penggunaan pendekatan yang menarik, penerapan teknologi, dan integrasi konten
yang relevan.

Selanjutnya, evaluasi dilakukan untuk mengukur efektivitas strategi yang


telah diterapkan. Saya mengumpulkan data melalui observasi, kuesioner, dan
analisis hasil belajar untuk mendapatkan gambaran komprehensif tentang
perubahan tingkat motivasi dan partisipasi siswa. Selama proses ini, kerjasama
dengan sesama guru dan kepala sekolah adalah penting. Kolaborasi ini mencakup
pertukaran gagasan dan umpan balik untuk memperbaiki dan mengoptimalkan
strategi pembelajaran.

Tantangan yang dihadapi dalam merancang dan melakukan evaluasi


pembelajaran termasuk diversitas tingkat motivasi di dalam kelas, kebutuhan
individual siswa, dan pembatasan sumber daya. Hambatan juga muncul dalam
mengidentifikasi metode evaluasi yang paling efektif untuk mengukur perubahan
motivasi siswa. Selain itu, mendapatkan dukungan penuh dari semua pemangku
kepentingan dan mengatasi resistensi terhadap perubahan juga menjadi tantangan.
Meskipun demikian, upaya bersama untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
menjadi landasan utama dalam mengatasi hambatan tersebut dan mencapai hasil
pembelajaran yang lebih positif.

C. Alternatif Solusi

Banyak permasalahan ditemukan saat praktik pengalaman lapangan


sehingga saya berusaha menemukan alternatif Solusi memecahkan masalah
tersebut diantaranya: Pertama, sebagai tindakan pencegahan, saya mengusulkan
pendekatan kolaboratif dengan sesama guru dan pihak sekolah. Menggunakan
model PBL Siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang akan memacu motivasi
belajar siswa,dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif seperti
video pembejaran,media gambar dan media permainan dalam setiap
pembelajaran..

Selanjutnya, untuk meningkatkan motivasi di dalam kelas, saya menerapkan


strategi diferensiasi pembelajaran. Ini melibatkan penyesuaian materi, metode
pengajaran, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa. Dalam hal
ini, sumber daya berupa bank materi ajar yang variatif dan fleksibel.

Dalam menangani kebutuhan individual siswa, saya memperkenalkan


pendekatan pembelajaran yang bersifat personalisasi. Ini mencakup pembuatan
rencana pembelajaran individual, pemantauan progres siswa secara berkala, dan
penyediaan umpan balik terpersonal. Sumber daya melibatkan alat evaluasi
formatif, perangkat lunak pembelajaran adaptif, dan waktu tambahan untuk
memberikan perhatian lebih kepada siswa yang memerlukan bantuan ekstra.

Untuk mengatasi pembatasan sumber daya, saya mencari dukungan dari


pihak sekolah dan menerapkan solusi berbasis teknologi. Pemanfaatan platform
pembelajaran daring, aplikasi pembelajaran berbasis game, dan akses ke
perpustakaan digital dapat memberikan variasi dalam pembelajaran tanpa
memerlukan biaya tambahan.

Dalam menghadapi resistensi terhadap perubahan, saya menekankan


pentingnya memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait. Melalui
penerapan langkah-langkah ini, saya yakin dapat mengatasi tantangan yang
muncul dalam merancang dan melakukan evaluasi pembelajaran, menciptakan
lingkungan belajar yang lebih dinamis, responsif, dan meningkatkan motivasi
belajar siswa secara signifikan.

saya merancang LKPD yang menarik dan melibatkan semua Siswa untuk
bisa menyelesaikan tugas yang ada di LKPD, contohnya menyajikan kasus
melalui video dan gambar agar bisa membantu semua gaya belajar Siswa
sehingga mereka terlihat terlibat secara aktif.

D. Evaluasi

Berbagai macam media pembelajaran yang saya kembangkan seperti LKPD


dengan menayangkan masalah dalam bentuk video, dan gambar, mengelompokan
siswa dalam kelompok kecil beranggota 2- 3 orang sehingga semua siswa aktif
dalam mengerjakan LKPD dan bisa melatih mereka dalam menemukan sendiri
ide dan gagasan dalam menyelesaikan masalah, hal ini juga bisa melatih mereka
untuk berpikir kreatif. Kerjasama siswa Bersama teman kelompoknya terlihat
lebih aktif ketika mereka menyelesaikan tugas dan mereka lebih tanggung jawab
pada saat mengkomunikasikan hasil diskusi mereka dalam bentuk presentasi.
Peningkatan keterlibatan siswa terlihat ketika Siswa mengkomunikasikan
dan menganalisis masalah yang ada pada LKPD dengan ide dan gagasan sendiri
yang terlihat dalam menjawab pertannyan yang siswa munculkan sendiri. Pada
saat pembelajaran siswa mengalami peningkatan namun dengan kemapuan dan
keunikanya masing- masing ada yang kreatif sampai yang sangat kreatif.

Anda mungkin juga menyukai