Anda di halaman 1dari 2

Analisis upacara adat bersih desa di daerah Sanggrahan sebagai bentuk

pelestarian kearifan lokal Kabupaten Nganjuk


Abstrak : Analisis ini dilakukan sebagai upaya melestarikan dan mengmbangkan nilai budaya di
daerah kabupatn nganjuk tepatnya di desa sanggrahan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan mengenai bagaimana pelaksanaan tradisi bersih desa dan alasan warga
masyarakat masih mempertahankan bersih desa hingga sekarang ini. Metode yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara
wawancara, observasi, dan dokumentasi atau arsip. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran
data menggunakan trianggulasi sumber penelitian.

Pendahuluan :

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat dari kemajemukan
tersebut adalah terdapat beraneka ragam ritual keagamaan yang di laksanakan dan di lestarikan oleh
masing-masing pendukungnya. Ritual keagamaan tersebut mempunyai bentuk atau cara melestarikan
serta maksud dan tujuan yang berbeda-beda antara kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat
yang lainnya. Hal ini di sebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan tempat tinggal, adat serta tradisi
yang di wariskan secara turun temurun. Upacara keagamaan dalam kebudayaan suku bangsa biasanya
merupakan unsur kebudayaan yang paling tampak lahir.Masyarakat adalah kesatuan hidup dari
makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat. Masyarakat Jawa merupakan
salah satu masyarakat yang hidup dan berk embang mulai zaman dahulu hingga sekarang yang secara
turun temurun menggunak an bahasa Jawa dalam berbagai ragam dialeknya dan mendiami sebagian
besar Pulau Jawa.

Masyarakat Jawa sangat kental dengan masalah tradisi dan budaya. Tradisi dan budaya Jawa
hingga akhir-akhir ini masih mendominas i tradisi dan budaya nasional di Indonesia. Tradisi dan budaya
Jawa ini sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa, terutama yang abangan. Di antara tradisi dan
budaya ini adalah keyakinan akan adanya roh-roh leluhur yang m emiliki kekuatan ghaib, keyakinan
adanya dewa dewi yang berkedudukan sepert i tuhan, tradisi ziarah ke makam orang-orang tertentu,
melakukan upacara-upacara ritual yang bertujuan untuk persembahan kepada tuhan atau meminta
berkah serta terkabulnya permintaan tertentu.

Bahkan sejarah menunjukan bahwa aktifitas upacara adat dan lembaga-lembaga kepercayaan
adalah untuk perkumpulan manusia yang paling memungkinkan untuk tetap dipertahankan. Keadaan
tersebut diatas, sangat berkaitan erat dengan kepercayaan manusia dalam berbagai kebudayaan di
dunia gaib ini didiami oleh berbagai mahluk dan kekuatan yang tidak dapat dikuasai oleh manusia
dengan cara cara biasa sehingga ditakuti oleh manusia. Kepercayaan itu biasanya termasuk suatu rasa
kebutuhan akan suatu bentuk komunikasi dangan tujuan untuk menangkal kejahatan, menghilangkan
musibah atau untuk menjamin kesejatraan.
Metode :

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sukmadinata


(2007:60) menjelaskan penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendiskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang baik secara individual ataupun kelompok. Sedangkan jenis penelitian
yang digunakan adalah studi kasus.

Pembahasan dan isi :

Bersih desa sudah menjadi hal yang wajib dilakukan bagi sebagian desa di kabupaten
nganjuk. Salah satunya di desa Sanggrahan kecamatan prambon. Bagi warga masyarakat desa
sanggrahan kegiatan bersih desa tersebut menjadi kewajiban yang tidak boleh di tinggalkan pada
setiap tahunnya. Kegiatan yang dilakukan berupa doa bersama (Slametan) dan memberikan
sesaji kepada danyang desa setempat. Tujuan dari kegiatan bersih desa ini antara lain sebagai
ungkapan rasa syukur kepada tuhan atas nikmat-nikmat yang diberikan kepada seluruh warga
desa sanggrahan. Upacara bersih desa ini biasanya dilaksanakan setiap bulan agustus atau
bertepatan pada bulan suro. Kegiatan yang dilakukan adalah berdoa bersama memohon agar desa
sanggrahan di jauhkan dari hal hal yang tidak di inginkan. Acara berdoa bersama dilaksanakan di
balai desa desa sanggrahan dengan membawa sesaji dan nasi berkat.

Anda mungkin juga menyukai