Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk


membangun karakter untuk setiap Individu. Pendidikan pada umumnya yang
kita kenal berada di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi, namun seperti
yang kita ketahui bersama, pendidikan setiap individu dimulai ketika mereka
dilahirkan ke dunia dengan bimbingan orang tuanya masing-masing. Menurut
Neoloka dan Grace (2017:15) “pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan
pendidik”. Namun, dengan Perkembangan teknologi di era sekarang terus
mengalami peningkatan yang sangat pesat dan merambat hampir ke seluruh
bidang kehidupan. Bahkan, diketahui saat ini zaman sudah masuk ke era 5.0,
di mana teknologi bukan berdampingan lagi, melainkan sudah menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat dunia. Akan aneh rasanya jika ada sesuatu yang
tidak dikaitkan dengan teknologi.

Pendidikan adalah salah satu yang terdampak diantaranya di Indonesia,


sistem pendidikan kini sudah mulai berinovasi (berkembang) mengikuti
perkembangan teknologi tersebut yang pada akhirnya menyebabkan seluruh
jenjang pendidikan dimulai dari tingkat dasar, menengah, bahkan sampai
perguruan tinggi di hampir seluruh Indonesia diselenggarakan dengan
berbasis system teknologi. Artinya, dalam setiap kegiatan pembelajarannya
selalu disangkut pautkan dengan penggunaan teknologi, entah dalam
penyampaian materi atau pun dalam pemberian dan pelaksanaan tugas.

Berbicara, mengenai penggunaan teknologi, teknologi ini merupakan


salah satu contoh dari media pembelajaran. Menurut Anwar dkk (2022:3)
“media adalah bahan atau alat yang digunakan dengan maksud agar interaksi

1
2

komunikasi edkukatif antara guru dengan siswa atau fasilitator dengan peserta
dapat berlangsung interaktif sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan”.
Selain itu, (Sadiman dalam Nengsih dkk (2021:4) menyatakan bahwa “media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat,
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.
Selanjutnya, Gerlach dan Ely (1971) dalam Nurfadhillah dan 4A Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Tanggerang Tahun 2021
(2021:8) mengatakan bahwa “media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat belajar (siswa) mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap”. Jadi, media merupakan alat untuk mempermudah untuk melakukan
sesuatu dalam proses pembelajaran. Sehingga, dengan adanya media ini
membantu seseorang memahami makna pesan yang disampaikan.

Menurut Batubara (2020:1) berpendapat bahwa “pembelajaran sebagai


proses ineraksi antar siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya perlu
didukung dengan penggunaan media yang tepat Sedangkan Octavia (2020:6)
menyatakan bahwa “pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru
dan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun
secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan media pembelajaran”.
Selain itu, Makki dan Aflahah (2019:4) menyatakan bahwa “pembelajaran
merupakan suatu sistem yang membantu individu belajar dan berinteraksi
dengan sumber belajar dan lingkungan”. Jadi, pembelajaran ialah suatu
bantuan yang diberikan kepada pendidik agar dapat terjadi proses untuk
mendapatkan ilmu dan pengetahuan, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan siswa.

Sehingga media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk


membantu mempermudah proses belajar mengajar. Menurut Kustandi dan
Dermawan (2020:6) “media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu
proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang
3

disampaikan sehingga tujuan pelajaran dengan lebih baik dan sempurna”.


Selain itu, Yaumi (2021:7) media pembelajaran adalah semua bentuk
peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk menyampaikan informasi
dan membangun interaksi”. Salah satu contoh dari jenis media pembelajaran
yaitu media audio visual.

Media audio visual disini penggabungan antara suara dengan gambar


menjadi satu kesatuan yang di dalammnya terkandung isi materi yang ingin
disampaikan. Menurut Damayanti (2021:14) “media audio visual adalah
sarana komunikasi dengan pandang yang meliputi gambar dan suara”.
Selanjutnya, Duludu (2017:51) “media audio visual merupakan media
perantara atau penggunaan materi dan penyerapan melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. Pada dasarnya
menggunakan media pembelajaran audio visual ini sangat mempermudah
siswa dalam pembelajaran, Pemanfaatan sarana multimedia dalam proses
pembelajaran diwujudkan melalui modul-modul pembelajaran yang lebih
interaktif dan menarik minat pembelajar, misalnya penggunaan flash, adanya
penjelasan melalui media suara/audio dan penambahan fitur-fitur aplikasi
yang dapat meningkatkan partisipasi aktif dari siswa.

Saat observasi awal yang dilakukan peneliti di SDN Talang 1


ditemukan bahwa sekolah tersebut belum menerapkan media pembelajaran
berbasis teknologi yaitu aplikasi doratoon. Sehingga, peneliti memanfaatkan
media pembelajaran tersebut agar siswa dapat memanfaatkan kemajuan
teknologi yang dijadikan sebagai alat untuk mempermudah menambah
pengetahuan. Selain itu, membantu siswa dan guru untuk lebih menggunakan
dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi ini. Sehingga,
ketika proses pembelajaran siswa tidak akan merasa bosan dan monoton
dengan mengggunakan media pembelajaran audio visual berbasis teknologi
yaitu aplikasi doratoon.
4

Penelitian ini menggunakan media apliksi doratoon yang akan


diterapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas IV sekolah
dasar dengan materi bab 7 tentang asal usul Kota Sumenep. Media
pembelajaran yang dimaksud disini dengan menggunakan aplikasi doratoon
yang dimana dibuat semacam animasi video yang dibuat semenarik mungkin,
kemudian ditampilkan di depan kelas. Penelitian ini ingin menguji seberapa
efektif guru dengan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi
yaitu aplikasi doratoon tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Aplikasi Doratoon suatu perangkat lunak berbasis website yang


memiliki berbagai macam fitur seperti Animasi kartun, Transisi, Audio dan
Tulisan. Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya variasi Media
Pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga peserta
didik cenderung pasif, bosan dalam pembelajaran. Aplikasi doratoon ini
merupakan media pembelajaran audio visual yang berbentuk video animasi,
dimana di dalamnya terkandung isi materi pembelajaran. Aplikasi ini salah
satu contoh media pembelajaran inovatif yang memudahkan guru dan siswa
dalam memahami materi pembelajaran baik secara online maupun offline.
Selain itu, dengan menggunakan aplikasi ini memanfaatkan media berbasis
teknologi di era digital saat ini kalangan sekolah dasar. Maksud dari media
pembelajaran animasi disini yaitu berbentuk gambar bergerak yang berupa
video sehingga dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa pada
saat proses pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sari (2022)


mengatakan bahwa “Aplikasi doratoon dapat membantu guru dalam proses
belajar mengajar dan aplikasi doratoon telaah didesain serta
diimplementasikan dengan fasilitas meliputi video animasi yang banyak
digemari oleh anak-anak”. Dikarenakan aplikasi ini sangat mudah digunakan,
5

sehingga dapat menjembatani masalah pembelajaran konvensional seperti


keterbatasan waktu yang tersedia bagi para pengajar dan pelajar di ruang
kelas. Adapun juga penelitian lain juga mengatakan adanya keefektifan
dengan menggunakan aplikasi doratoon padaa saat pembelajaran dari Latif
dan dewi (2023) yang mengatakan bahwa "Upaya untuk meningkatkan
pemahaman siswa selama pembelajaran daring, maka melaksanakan
Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran dengan Doratoon bagi Guru".
Selain itu, terdapat pendapat lain dari Umar, dkk (2022) mengatakan bahwa "
Aplikasi Doaratoon dapat membantu keefektifan bahan ajar dalam
pemanfaatan proses pembelajaran pada mata kuliah simantik". Dari hasil
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi doratoon ini sangat efektif
digunakan dan merupakan media pembelajaran inovatif karena dapat
mengatasi permasalahan pembelajaran yg bersifat konvensional serta layak
digunakan untuk kalangan siswa sekolah dasar.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan melakukan penelitian yang


berjudul “Pengaruh Aplikasi Doratoon sebagai Media Pembelajaran Inovatif
Terhadap Hasil Belajar Siswa SDN Talang I Tahun Pelajaran 2022/2023”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalahnya adalah


sebagai berikut:

1. Jika menggunakan aplikasi doratoon membuat siswa memahami


konsep dasar materi pembelajaran dengan benar tentang mata
pelajaran bahasa indonesia bab 7 tentang asal usul.

2. Apabila siswa mengalami peningkatan hasil belajarnya, maka siswa


tersebut senang dengan menggunakan aplikasi doratoon.

3. Dengan menggunakan aplikasi doratoon dapat meningkatkan hasil


belajar siswa.
6

C. Batasan Masalah

1. Penelitian ini meneliti "pengaruh APLIKASI DORATOON


SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA SDN TALANG I.

2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV di SDN Talang 1.

3. Penelitian ini dilakukan mata pelajaran Bahasa Indonesia materi bab 7


tentang asal usul.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana Aplikasi Doraton sebagai sebagai media pembelajaran


Inovatif terhadap hasil belajar Siswa SDN Talang I?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh dari aplikasi doratoon sebagai media


pembelajaran inovatf terhadap hasil belajar siswa SDN Talang I.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan mampu memanfaat


media pembelajaran berbasis teknologi sesuai dengan perkembangan
teknologi pada saat ini.

Secara khusus, hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya


konsep dan metode pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran aplikasi doraton secara kreatif dan inofatif dan dihrapkan
mampu mengaplikasikan untuk menunjang ilmu pengetahuan.
7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, penelitian ini sebagai konstribusi positif mengenai


tentang penggunaan media pembelajaran aplikasi doratoon melalui
video animasi denagan menceritakan asal-usul daerah.

b. Bagi guru, penelitian ini digunakan sebagai acuan atau pedoman


untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya penggunaan media
pembelajaran aplikasi doratoon melalui video animasi denagan
menceritakan asal-usul daerah.

c. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan mampu menjadikan siswa


dalam tiga ranah yaitu kognitive, afektiva, dan psikomotor.

d. Bagi peneliti, dapat memberikan refrensi tentang penggunaan media


pembelajaran aplikasi doratoon melalui video animasi denagan
menceritakan asal-usul daerah.

G. Definisi Operasional

1. Aplikasi doratoon adalah suatu perangkat lunak berbasis website yang


memiliki berbagai macam fitur seperti Animasi kartun, Transisi, Audio
dan Tulisan dan memiliki tujuan untuk mempermudah guru dalam proses
belajar mengajar secara ofline maupun ofline.

2. Media pembelajaran suatu alat atau bahan yang dapat membantu dalam
proses belajar mengajar guna untuk memperjelas makna dan informasi
yang akan disampaikan sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan
secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

3. Hasil belajar siswa merupakan pembentukan perilaku belajar siswa dalam


meningkatkan kemampuan baik secara pengetahuan dan keterampilan
yang dimana hasil tersebut dapat diketahui selama mengikuti proses
pembelajaran.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian media pembelajaran

Menurut Florence Y. Odera, 2011: 32 (dalam Purwomo dkk, 2014)


mengatakan bahwa “media juga mengintegrasikan pelajaran dalam
pengalaman belajar, menjelaskan, dan menggambarkan isi pelajaran
kan kecakapan kerja disamping memberikan kesempatan untuk
analisis diri dari kinerja individu dan perilaku”. Selanjutnya menurut
Saifuddin (2014:129) “media merupakan alat yang harus ada apabila
kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan”. Jadi, pengertian
media adalah sesuatu alat yang memudahkan kita dalam pekerjaan
sehari-hari, sehingga media ini sangat memberikan kontribusi dalam
melakukan sesuatu pekerjaan. Media disini sangat berperan penting
terutama siswa maupun guru dalam memahami isi materi
pembelajaran. Selain itu, media ini juga digunakan sebagai alat
penyalur informasi belajar atau menyalurkan pesan antara guru dan
siswa pada saat aktivitas pembelajaran berlangsung.

Menurut Ramadhani, dkk (2020:1) menyatakan bahwa


“pembelajaran merupakan sebuah hubungan timbal balik yang terjadi
tidak hanya dari siswa maupun guru, melainkan dari seluruh
komponen pembelajaran itu sendiri”. Sedangkan menurut Pengertian
pembelajaran menurut Hamzah (2022:1) mengatakan bahwa
“pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”. Jadi,
pengertian pembelajaran adalah proses suatu perubahan umtuk hasil
8
9

pembelajran yang mencankup segala hal kehidupan untuk mencapai


suatu tujuan tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian
media pembelajaran adalah sesuatu yang sangat berarti bagi dunia
pendidikan karena dengan adanya media tersebut dapat
mempermudah kita untuk proses belajar mengajar.

Adapun cara merancang media pembelajaran yang baik menurut


Nurfaddilah (2021:10), yaitu:

1) Media yang dirancang harus sederhana mungkin, sehingga jelas


dan mudah dipahami oleh siswa.

2) Media hendaknya dirancang sesuai dengan pokok bahasan yang


akan diajarkan.

3) Media hendaknya dirancang tidak terlalu rumit dan tidak


membuat anak-anak menjadi bingung.

4) Media hendaknya dirancang dengan bahan-bahan yang


sederhana dan mudah didapat, tapi tidak mengurangi makna dan
fungsi media itu sendiri.

5) Media dapat dirancang dalam bentuk model, gambar, bagan


berstruktur, dan lain-lain, tetapi dengan bahan murah dan mudah
didapat sehingga tidak menyulitkan guru dalam merancang
media yang dimaksud.

Seperti halnya di atas media pembelajaran harus dibuat sesuai


dengan tujuan pembelajaran hal ini dikarenakan apabila media
tersebut tidak sesuai maka aktifitas pembelajaran pun tidak terlaksana
dengan baik. Selain itu, dalam menggunakan media guru harus
mampu menggunakan media tersebut, dikarenakan guru tersebut
merupakan factor terpenting dalam mengarahkan dan
mengkombinasikan materi pembelajaran dengan media tersebut.
Selain itu, alokasi waktu yang dibutuhkan ketika menggunakan media
10

pembelajaran yaitu tidak memakan waktu yang lama. Jika media


pembelajaran dapat didesain (dirancang) dengan baik, maka dapat
membantu guru dalam mengajar dan memotivasi siswa dalam belajar.

Penggunaan media pembelajaran memiliki beberapa manfaat,


adapun manfaat penggunaan media pembelajaran menurut Ramdani
(2021:15), sebagai berikut:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas pesan dan informasi


sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses
pembelajaran.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan


perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang


dan waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kemudahan bagi guru


dalam menyampaikan materi ajar.

Dari penjelasan di atas mengatakan bahwa penggunaan media


pembelajaran sangat penting karena memiliki manfaat yang sangat
besar bagi guru dan siswa demi kelancaran aktivitas pembelajaran di
kelas. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi dari
menggunakan media pembelajaran yaitu dijadikan sebagai sumber
belajar, menarik perhatian siswa, membantu pemahaman siswa,
menghilangkan rasa bosan serta meningkatkan komunikasi antara
guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung di kelas.

Dalam media pembelajaran terdapat beberapa jenis jenis media


pembelajaran. Berikut ini Ramdani (2021:19) media dalam proses
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar,
sebagai berikut:
11

1) Media audio adalah media yang melibatkan indera pendengaran


dan mampu memanipulasi suara saja. Contohnya: radio, audio
tape, compact disk.

2) Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan.


Contohnya: buku, majalah, papan tulis.

3) Media audio visual adalah media yang melibatkan indera


pendengaran dan penglihatan dalam satu proses. Contohnya:
film documenter, film drama, film animasi.

4) Multimedia adalah media yang melibatkan berbbagai indera


dalam sebuah proses pembelajaran. Media ini dapat memberikan
pengalaman secara langsung bisa melalui internet dan computer
atau pengalaman berbuat dan terlibat seperti karyawisatam,
simulasi, bermain peran.

Namun, dalam penelitian ini peneliti menggunakan media audio


visual, dikarenakan media ini dapat menunjang keberhasilan saat
proses belajar mengajar dan merupakan salah satu media
pembelajaran yang efektif. Pasalnya, media audio visual dapat
menampilkan suara dan gambar, sehingga hal tersebut menjadikan
suatu metode pembelajaran yang menari untuk para siswa. Media
pembelajaran ini berbasis teknologi berbentuk animasi dengan
menggunakan aplikasi doratoon. Media pembelajaran berbentuk
animasi merupakan suatu alat yang dimodifikasi antara gambar dan
suara yang menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga menarik
perhatian siswa dalam belajar.

Menurut Nawir dan Darmawati (2022:18) mengatakan bahwa


“animasi adalah media berupa gambar yang bergerak disertai suara
atau audio yang ditampilkan pada layar elektronik seperti televise,
layar proyektor, atau pada hp gadget”. Media pembelajaran berbasis
animasi ini sangat membantu guru maupun siswa dalam belajar.
12

Selain itu, memudahkan siswa dalam memahami isi materi


pembelajaran yang disampaikan oleh guru, serta memotivasi siswa
untuk semangat belajar dan memanfaatkan teknologi yang
berkembang saat ini.

Dalam media animasi ini terdapat beberapa kelebihan dan


kekurangan menurut Artawan, 2010 (dalam Hanafi :18-19) dalam
table dibawah ini, sebagai berikut:

Kelebihan Kekurangan

Memmudahkan guru untuk Memerlukan kreatifitas dan


menyajikan informasi mengenai keterampilan yang cukup
proses yang cukup kompleks memadai untuk mendesain
dalam kehidupan, missal siklus animasi yang dapat secara
perkembangan kupu-kupu efektif digunakan sebagai media
pembelajaran.

Memperkecil ukuran objek yang Memerlukan softwere khusus


cukup besar dan sebaliknya, untuk membukanya.
seperti hewan dan mikroba

Memotivasi murid untuk Guru sebagai komunikator dan


memperhatikan karena dapat fasilitator harus memiliki
menimbulkan daya Tarik siswa kemampuan siswanya, bukan
terutama animasi yang dilengkapi memanjakan dengan berbagai
dengan suara. animasi pembelajaran yang
cukup jelas tanpa adeanya uasaha
belajar.

Memiliki lebih dari satu media


yang konvergen, missal
menggabungkan unsur audio dan
visual
13

Bersifat interaktif yang memiliki


kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna

Bersifat mandiri, memberikan


kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga
pengguna bisa menggunakan
tanpa bimbingan orang lain.

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Media Animasi

Dari tabel di atas dijelaskan bahwa media animasi memiliki


segudang kelebihan yang dapat membantu siswa maupun guru dalam
aktivitas pembelajaran tersebut. Dengan demikian, peneliti disini
mengambil penelitian ini agar siswa dan guru terbantu dengan
adanya media animasi berbasis aplikasi doratoon ini.

2. Aplikasi Doratoon

Menurut Fauziah dan Ninawati (2022) mengatakan bahwa “media


audio visual (video) animasi berbasis doratoon adalah softwere yang
sangat professional untuk membuat media audio visual (video) animasi
dengan perpaduan dan berbagai macam softwere yang telah ada,
doratoon yang menjadi salah satu softwere design yang handal”. Tujuan
dari media pembelajaran audio visual animasi berbasis doratoon yaitu
dapat membuat kegiatan belajar menjadi lebih hidup dan senang
sehingga membuat siswa tidak merasa bosan pada saat pembelajaran
berlangsung.

Adapun kelebihan dari menggunakan media pembelajaran audio


visual animasi berbasis aplikasi doratoon menurut Fauziah dan
Ninawati (2022), adalah sebagai berikut:
14

a) Materi yang disajikan secara interaktif dan bahasa mudah dipahami


oleh siswa.

b) Multimedia interaktif doratoon dapat digunakan kapanpun dan


dimanapun.

c) Aplikasi yang sangat menarik, sehingga menghasilkan kualitas


animasi yang lebih baik.

d) Tersedia banyak pilihan animasi dan waktu yang diperlukan cukup


efesien.

Namun, dari kelebihan di atas, adapun kelemahan penggunaan


aplikasi dooraton menurut Yulia dan Ervinalisa, 2017 (dalam Fauziah
dan Ninawati, 2022), sebagai berikut:

a) Hasil dari pembuatan video berbasis doratoon melewati


serangkaian proses yang cukup rumit.

b) Dalam pelaksanaanya, softwere ini memebutuhkan alat utama


berupa laptop atau konputer dan jaringan yang memadai.

Dengan menggunakan aplikasi doratoon ini mempermudah guru


dalam proses belajar dan dapat menjembatani masalah pembelajaran
konvensional seperti keterbatasan waktu yang tersedia bagi para
pengajar dan pelajar di ruang kelas.

3. Hasil Belajar Siswa

Dalam hasil belajar disini nilai yang diperoleh selama tes dijadikan
sebagai acuan penelitian untuk melihat seberapa pengeuasaan siswa
ataupun seberapa pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam
menerima materi pembelajaran tersebut. Pengertian hasil belajar menurut
Djamarah dan Zain (dalam Haryanto, 2022:27) mengatakan bahwa hasil
belajar adalah sesuatu yang telah diperoleh siswa setelah mereka
melakukan aktivitas belajar. Selanjutnya, menurut Dimyati dan Mudjiono
15

(dalam Haryanto, 2022:27) menyatakan bahwa hasil belajar ialah suatu


hasil yang telah dicapai dalam bentuk angka-angka atapun dalam bentuk
skor setelah diberikan sebuah tes hasil belajar kepada setiap akhir
pembelajaran berlangsung. Dari sisi guru, tindakan mengajar dapat
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari segi siswa
hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Berikut ini tujuan hasil belajar menurut Fatirani (2022:40) adalah


sebagai berikut:

1. Untuk dapat mengetahui tentang keberhasilan proses pendidikan dan


juga pengajaran di sekolah yaitu seberapa jauhkah keeefektifannya di
dalam mengubah suatu tingkah laku pada siswa kea rah tujuan
pendidikan yang diharapkan.

2. Untuk menentukan sebuah tindak lanjut dari hasil penilaian yaitu


seperti melakukan perbaikan dan penyempurnaan.

3. Untuk dapat memberikan sebuah pertanggungjawaban dari suatu


pihak sekolah kepada para pihak yang memiliki sebuah kepentingan.

Dengan adanya hasil belajar dapat diketahui posisi kemampuan siswa


dengan posisi kemapuan siswa lainnya. Sehingga guru dapat mengetahui
mana siswa yang memahami isi materi pelajaran dengan siswa yang tidak
memahaminya melalui hasil belajar tersebut.

Selain itu, menurut Sudjana, 2005 (dalam Fatirani, 2022:40-41)


macam-macam hasil belajara adalah sebagai berikut:

1. Penilaian formatif adalah sebuah penilaian yang bisa dilaksanakan


pada akhir suatu program belajar mengajar untuk daptat melihat sutu
tingkat keberhasilan pada proses belajar mengajar itu sendiri.
16

2. Penilaian sumatif adalah sebuah penilaian yang dilakukan pada akhir


sebuah unit program yakni propgram akhir semester yang
penilaianannya berorientasi pada sebuah produk dan bukan pada
proses.

3. Penilaian diagnosis adalah sebuah penilaian yang bertujuan agarb bisa


melihat suatu kelemahan pada siswa serta beberapa factor
penyebabnya.

4. Penilaian selektif adalah sebuah penilaian yang memjiliki tujuan untuk


suatu keperluan seleksi.

5. Penilaian penempatan adalah sebuah penilain yang dilakukan untuk


mengetahui yang dibutuhkan suatu program belajar.

Maka, dalam penelitian ini penelitian menggunakan penilaian


penempatan karena dalam penelitian ini untuk mengathui sebarapa
efektifkah dengan menggunakan media pembelajaran aplikasi doratoon,
karena penggunaan media pembelajaran ini sangat dibutuhkan dalam suatu
aktivitas pembelajaran di kelas.

Namun, ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi hasil belajar.


Berikut ini menurut Djamarah, 2008 ( dalam Syafaruddin, dkk 2019:80-
81), sebagai berikut:

1. Factor stimulus. Maksudnya segala hal diluar individu yang


merangsang untuk mengadakan perubahan, penegasan serta suasan
lingkungan eksternal yang diterima.

2. Factor metode mengajar. Maksudnya metode yang dipakai guru


sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dengan kata lain metode
yang digunakan guru akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil
pembelajaran.
17

3. Factor individual. Maksudnya semakin dewasa individu semakin


meningkat pula kematangan berbagai fungsi fisiologisnya.

B. Penelitian Yang Relevan

Adapun beberapa penelitian relevan dalam penelitian ini antara lain sebagai
berikut:

Penelitian Persamaan dan Perbedaan

Siti Muhibah (2021) berjudul  Persamaan: menggunakan media


“Model Video Pembelajaran pembelajaran animasi berbasis aplikasi
Berbasis Animasi sebagai doraatoon.
Solusi Belajar Efektif di Masa
 Perbedaan: subjek penelitian kelas 5 SD,
Pandemi Covid-19”
dilakukan pada saat pandemic, penelitian
digunakan untuk memberikan solusi
belajar efektif di masa pandemic.

Dalam penelitian ini berhasil menggunakan


aplikasi doratoon yang dijadikan sebagai
solusi media pembelajaran yang digunakan
pada saat masa pandemi dan membuat peserta
didik tidak mengalami kebosanan dengan
memilki beberapa fitur-fitur didalamnya.

Fitriani Dwi Cahyani (2021)  Persamaan: menggunakan media


“Pengembangan media pembelajaran animasi, penelitian ini
Pembelajaran Video Animasi untuk mengetahuai hasil belajar siswa.
pada Mata Pelajaran
 Perbedaan: subjek penelitian kelas V,
Matematika Kelas V
dilakukan di madrasah Ibtidaiyah, mata
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4
pelajaran yang digunakan dalam
Muaro Jambi”
penelitian ini matematika, jenis penelitian
adalah penelitian dan pengembangan,
18

tidak menggunakan aplikasi doratoon.

Dalam penelitian ini berhasil dapat


meningkatkan kefektifan pembelajaran dalam
menggunakan media pembelajaran animasi
serta adanya respon postiif dari siswa yaitu
meningkatnya hasil belajar mata pelajaran
matematika dengam menggunakan media
animasi tersebut.

Ida Yanti (2023)  Persamaan: mengggunakan media


“Pemanfaatan Media pembelajaran animasi melalui aplikasi
Pembelajaran Berbasis doratoon.
Doratoon untuk
 Perbedaan: subjek penelitian digunakan
Meningkatkan Motivasi
yaitu siswa SMP, mata pelajaran yang
Belajar Siswa pada Mata
digunakan dalam penelitian ini mata
Pelajaran TIK di SMP Negeri
pelajaran TIK, penelitian ini digunakan
2 Bukit Tinggi”
untuk mengetahui motivasi belajar siswa

Dalam penelitian ini berhasil dilakukan


bahwa dengan menggunakan media
pembelajaran aplikasi doratoon dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa
berdasarkan angket penelitian yang telah diisi
oleh siswa.

Table 2.2 Penelitian yang relevan

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan kajian teori yang dijadikan rujukan penelitian,


maka dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut:

Hasil belajar siswa tidak


menggunakan Aplikasi Doraton
19

Prites

Adakan pembelajaran menggunakan


Aplikasi Doraton

Postes

Tabel 2.3 Kerangka Berpikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan
penelitian kuntitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode yang
digunakan untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti
bagaimana hubugan antar variabel. Menurut sugiyono (2017: 8) metode
penelitian Kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data mengguanakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Desain penelitian ini menggunakan eksprimen Pre-Experimental
Designs (Nondesigns). Eksprimen Pre-Experimental Designs
(Nondesigns) adalah eksperimen yang desainnya masih belum dilakukan
sungguh-sungguh, karena masih adanya variabel luar yang berpengaruh
terhadapa adanya variabel dependen,jadi hasil dari penelitian yang
terdapat variabel dependen ini bukan hanya sekedar dipengaruhi oleh
independen saja. Hal tersebut juga bissa terjadi sebab tidak adanya
variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random, Sugiono (2017:
74). Sehingga eksperimen ini menggunakan pendekatan one group
Pretest-Posttest Design, yaitu desain penelitian yang dapat digunakan jika
dalam penelitian terdapat kelompok yang diberi perlakuan (treatment).
Kemudian membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan. Sugiono
(2017: 74). Desain penelitian ini dalam pengukuran dilakukan sebanyak
dua kali, yaitu sebelum memberikan materi (pretest) dengan tujuan untuk
mengukur kemampuan awal peserta didik dan setelah memberikan materi
(posttest) yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir peserta didik,
didalam penelitian ini juga terdapat treatment. Treatment yang dilakukan
sebelum melakukan posttest tetapi setelah melaksanakan pretest, desain ini
20
21

bermaksud untuk membandingkan hasil sebelum melaksanaka treatment


dan setelah melaksanakan treatment. Berikut desain penelitian One Group
Pretest-Posttest Design :
One Group Pretest-Posttest Design

O1 X O2.

Keterangan :
O1 : Nilai Pretest (Sebelum diberi perlakuan)
O2: Nilai Posttest (Setelah diberikan perlakuan)
Pengaruh perlakuan terhadap Higher Order Thingking Skill Siswa
Kelas IV = O1 - O2.
Pada pendekatan model One Group Pretest-Posttest Design ini
terdapat adanya pretes, dimana pretes diberikan sebelum adanya
perlakuan, sehingga hasilnya bisa diketahui dengan lebih akurat karena
dapat membandingka dengan keadaan sebelumnya.
B. Variabel Penelitian
Menurut sugiono (2017:39) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegian yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Berdasarkan dari pengertian di atas, maka variabel dalam
penelitian terbagi menjadi dua yaitu :
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel Bebas atau disebut sebagai variabel independen. Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan pada variabel terikat Sugiono (2017:39). Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu media pembelajaran Aplikasi Doratoon.
2. Variabel Terikat (dependen)
Variabel terikat atau disebut juga dengan variabel dependen.
Variabel terikat merupakan suatu variabel yang mengalami perubahan akibat
22

dipengaruhi oleh variabel bebas (Sugiyono, 2017:39). Variabel terikat pada


penelitian ini yaitu Hasil belajar siswa kelas IV di SDN Talang I.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiono
(2019:130) Populasi dalam penelitian ini merupakan semua siswa SDN
Talang I.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, sugiyono (2019:131). Sampel dalam penelitian ini
merupakan siswa kelas IV di SDN Talang I yang berjumlah 19 siswa.
Jumlah siswa perempuan berjumlah 12 siswi sedangkan jumlah siswa laki-
laki berjumlah 7 siswa..
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomina alam maupun sosial yang diamati Sugio (2019:166). Instrumen yang
digunakan untuk penelitian ini yaitu wawancara, tes, dan dokumentasi.
1. Wawancara
Peneliti akan melakukan suatu wawancara kepada guru kelas IV dan
siswanya mengenai penerapan media Aplikasi Doraton dan memberikan
beberapa pertanyaan tentang media pembelajaran yang sudah diterapkan
dan kendala yang dialamimya.
2. Tes
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yaitu
dengan melihat hasil dari pretes dan posttest siswa. tujuan dari tes ini
untuk mengetahui kemampuan berfikir siswa dalam menjawab pertanyaan.
Tes ketika digunakan sebagai alat ukur yang didalamnya berupa
pertanyaan, maka tes tersebut harus memberikan suatu informasi tentang
pengetahuan serta kemampuan terhadapat objek yang sedang diukur,
23

sedangkan jika tes digunakan sebagai alat ukur berupa latihan, maka tes
tersebut harus bisa mengungkapkan keterampilan serta bakat objek yang
sedang diukur. Dalam penelitian ini tes yang akan diberikan berupa soal
pilihan gannda yang berjumlah 10 soal dengan tujuan untuk mengukur
sejauh mana kemampuan siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan
sebagai alat untuk mempertanggung jawabkan apa yang akan dibahas pada
penelitian oleh peneliti. Selain itu, dokumentasi digunakan untuk
mengetahui kondisi sekolah, kegiatan pembelajaran dalam penelitian, dan
data lainya yang dirasa perlu untuk menunjang penelitian. Dokumentasi
dapat berupa sumber tertulis atau tercetak yaitu:
a. Modul
b. Kisi-kisi soal;
c. Soal;
d. Nilai siswa
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standart untuk
memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiono (2019:223) Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis (pengamatan) dan pisikologis (ingatan).
Pengumpulan data melalui dari observasi, menuntut adanya pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran berlangsung.
2. Tes
Tes adalah instrument atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data yang berkaitan dengan kemampuan subjek penelitian dengan
melakukan pengukuran, contohnya untuk mengukur subjek penelitian
24

terhadap penguasaan materi pembelajaran dengan menggunakan tes secara


tertulis yang didalamnya mengenai materi pembelajaran. Hal tersebut
dilakukan untuk mengukur kemampuan, baik kemampuan dalam bidang
efektif, kognitif ataupun psikomotorik.
3. Angket
Merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan denagan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya Sugiono (2017:142). Pada penelitian ini menggunakan
angket tertutup dengan menyebarkan kepada responden melalui google from
yang didalamnya sudah terdapat pilihan yang sudah disediakan oleh
peneliti. Angket disini tujuannya untuk melihat pengaruh dari media
pembelajaran Aplikasi Doratoon terhadap Hasil Belajar Siswa.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan penyusunan secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi dengan cara meng organisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unut-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
bkesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain,
Sugiyono (2017:244)
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis data
suatu proses pengelolahan dan penyusunan data secara sistematis, baik dalam
bentuk angka maupun bentuk narasi guna menjawab atau menguji hipotesis
yang telah dirumuskan sebelumnya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
analisis data menggunakan metode statistik Deskriptif. Analisa data statistik ini
digunakan untuk menganalisa data menggunakan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang sudah terkumpul tanpa menggunakan suatu
kesimpulan yang telah berlaku pada generalisasi atau umum. Pengolahan data
penelitian kuantitatif dengan menggunakan program komputer berupa SPSS for
windows versi 26.
25

Gambaran pengelolaan data penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:


a) Membuat table persiapan untuk menghitung t hitung
Tabel 3.3 table persiapan untuk menghitung t hitung
No X Y d d2

(1) (2) (3) (4) (5)

Σ(6)

Σ(7)

Keterangan:
 Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah sampel
 Kolom (2) diisi dengan nilai pre-test
 Kolom (3) diisi dengan nilai post-test
 Kolom (4) diisi dengan nilai gain (D) antara tes awal dan tes akhir
 Kolom (5) diisi dengan pengkuadratan angka-angka pada kolom (4)
 Kolom (6) diisi dengan jumlah sigma masing-masing kolom
 Kolom (7) diisi dengan nilai rata-rata dari kolom (2), (3), (4)
b) Mencari mean variable (x) dan variable (y)

Keterangan :
Mx : Mean pre-test
My : Mean post-test
Σx : Jumlah seluruh nilai pre-test
26

Σy : Jumlah seluruh nilai post-test


N : Jumlah banyaknya sampel

c) Mencari Mean gain (d) antara pre-testdan post-test

Keterangan :
Md : Mean gain (selisih antara pre-testdan post-test)
Σd : Jumlah gain secara keseluruhan
N : Jumlah banyaknya sampel

d) Menghiting nilai kuadrat deviasi

Keterangan :
: Jumlah kuadrat deviasi
Σd2 : Jumlah gain setelah dikuadratkan
Σd : Jumlah gain
N : Jumlah banyaknya sampel

e) Menghitung Derajat Kebebasan


Db = n-1
Keterangan :
Db : Nilai derajat kebebasan
n : Jumlah siswa
27

f) Mencari nilai thitung

Keterangan :
Md : Mean gain (selisih antara pre-testdan post-test)
: Jumlah kuadrat deviasi
N : Jumlah banyak sampelnya
2. Teknik Pengolahan Data Angket
Teknik Pengolahan Data Angket.

Keterangan :
P : Persentase
F : Jumlah jawaban
N : Jumlah responden peneliti

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media


pembelajaran Aplikasi Doraton Terhadap Hasil belajar Siswa kelas IV di SDN
Talang I dengan menggunakan uji T. Analisis data menggunakan uji T dalam
penelitian ini yaitu:
1. Melakukan Pengujian Normalitas
Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang
digunakan. Untuk mengetahui apakah sebuah data bisa dianggap normal.
Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS for
Windows versi 25.
Uji normalitas digunakan untuk menguji hasil belajar siswa kelas IV di
SDN Talang I melalui pretest dan posttest yang berjumlah 18 siswa. Tujuannya
untuk mengetahui keadaan keduanya apakah berdistribusi normal. Suatu data
dikatakan berdistribusi normal jika memiliki signifikasi >0,05, sebaliknya suatu
28

data dikatakan tidak berdistribusi normal jika memiliki signifikasi < 0.05
(Pramat dan Permatasari, 2021).
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada teknik analisis data dalam penelitian ini yang
dilakukan dengan menggunakan uji T diharapkan dapat menemukan perbedaan
Hasil Belajar Siswa melalui pretest-posttest pada kelas IV di SDN Talang I
dengan menggunakan media pembelajaran Aplikasi Doratoon. Uji T dilakukan
dengan membandingkan nilai t_hitung dengan t_tabel dengan taraf signifikan
5%.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Faizal.2022.Pengembangan Media Pembelajaran “Telaah Perspektif


pada Era Siciety 5.0”.Makassar: CV Tohar Media.

Batubara, Hamdan Husein.2020.Media Pembelajaran Efektif.Jawa Tengah:


Matawa Publishing.

Cahyani, Fitriani Dwi.2021.Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi


Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4
Muaro Jambi.Jenis penelitian skripsi tidak dipublikasikan.Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan.Universitas Islam Negeri.Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Damayanti.2021.Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil


Belajar Akidah Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33
Lebong.Perintis Kemerdekaan: CV Tatakata Grafika.

Duludu, Ummayssalam A. T. A.2017.Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran


PLS.Yogyakarta: CV Budi Utama.

Fatirani, Hernata.2022.Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Sistem


Ekskresi Manusia. NTB: Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian
Indonesia.

Fauziah, Mardita dan Ninawati, Mimin.2022.Pengembangan Media Audio Visual


(Video) Animasi Berbasis Doratoon Materi Hak dan Kewajiban
Penggunaan Sumber Energi Mata Pelajaran PPKn di Sekolah Dasar.Jurnal
Basicedu.Vol.6 No.4.Diakses pada https://jbasic.org/index.php/basicedu,
tanggal 7 Januari 2023 pukul 11.43.

Hamzah dan Nur’aini.2022.Starategi Pembelajaran Guru Edukatif.Sumatra Barat:


CV Azka Pustaka.

Haryanto.2022.Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two


Stary. NTB: Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia.
Kustandi, Cecep dan Dermawan, Deddy.2020.Pengembangan Media
Pembelajaran.Jakarta: Kencana.

Latif, Abdul dan Dewi, Trie Utari.2023.Pelatihan Pembuatan Video


Pembelajaran dengan Doratoon Bagi Guru untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa SMA.El Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat.Vol.3
No.1.Diakses pada https:// scholar.google.co.id/citations?user=
Jjad4B8AAAAJ&hl=en, tanggal 7 Januari 2023 pukul 11.42

Makki, Ismail dan Aflahah.2019.Konsep Dasar Belajar dan


Pembelajaran.Pamekasan: Duta Media Publishing.

Muhibah, Siti.2021.Model Video Pembelajaran Berbasis Animasi sebagai Solusi


Belajar Efektif di Masa Pandemi Covid-19.Jurnal Pengabdian
Dinamika.Vol.8 No.1.Diakses pada https://jurnal.untirta.ac.id/index.php
/Dinamika/article/view/ 12978, tanggal 18 Januari 2023 pukul 13.30.

Nawir, Muhammad dan Darmawati.2022.Model Pembelajaran Discovery


Learning di Sekolah Dasar.CV Mitra Cendekia Media.

Nengsih, Yanti Kamila.2021.Buku Ajar Media dan Sumber Belajar Pendidikan


Luar Sekolah.Palembang: Bening.

Neoloka, Amos dan Grace Amalia A. Neoloka.2015.Landasan Pendidikan Dasar


Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup.Depok: Kencana.

Nurfaddilah, Septy dan 4A Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas


Muhammadiyah Tanggerang Tahun 2021.2021.Media Pembelajaran.Jawa
Barat: CV Jejak, anggota IKAPI.

Octavia, Shiliphy A.2020.Model-Model Pembelajaran.Yogyakarta: CV Budi


Utama.

Pratama, Satria Artha dan Pertamasari Rita Intan.2021.Pengaruh Penerapan


Standar Operasional Prosedur dan Komptensi terthdap Produktifitas Kerja
Karyawan Devisi Ekspor PT Dua Kuda Indoneisa.Jurnal Ilmiah M-
Progress.Vol 11 No. 1.Diakses pada https://journal. universitassuryadarma.
ac.id/ index. php /ilmiahm-progress/article/ download/600/ 571, tanggal 10
Februari 2023 pukul 15.31

Purnomo, Joni dkk.2014.Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata Pelajaran


Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Pacitan.Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran.Vol.2 No.2.Diakses
pada https://jurnal.fkip.uns .ac.id/index .php/ tp/article/view/3659, tanggal
15 Januari 2023 pukul 15.15

Ramadhani, Rahmi dkk.2020.Teori dan Praktik Plartfom Asesmen untuk


Pembelajaran Daring.Yayasan Kita Menulis.

Ramdani, Peri.2021.Media Pembelajaran Animasi.Sukabumi: Farha Pustaka.

Saifuddin.2015.Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis.Yogyakarta: CV


Budi Utama.

Sari, Viska Bella.2022.Pemanfaatan Aplikasi Doratoon Sebagai Media


Pembelajaran Inovatif Pada Sekolah Dasar (SD) Bakti Luhur.Jenis
penelitian tugas laporan akhir tidak dipublikasikan. Prodi Desain Grafis
Konsentrasi Multimedia Jurusan Desain.Politeknik Negeri Media
Kreatif.Program Studi Di Luar Kampus Utama Medan.

Sugiono. 2017. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Sugiono. 2019. Metode penelitian kuantitatif. Bandung : Alafabeta.

Syafaruddin, dkk.2019.Guru, Mari Kita Menulis Penelitian Tindakan Kelas


(PTK).Yogyakarta: CV Budi Utama.

Umar, Azhar dkk.2022.The Efectiviness Of Using The Doratoon Animation Maker


Learning Media In Semantic Courses In Indonesian Languange and
Literaturen Education Students FBS Unimed.Orfai Journal: Multidiciplinary
Output Research For Actual and International Issue.Vol.2 No. 3.Diakses
pada https:// radjapublika. com /index. php/ MORFAI /article/
download/402/362, tanggal 25 Desember 2022 pukul 15.14.

Yanti, Ida dkk.2023.Pemanfatan Media Pembelajaran Berbasis Doratoon Untuk


Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Tik Di Smp
Negeri 2 Bukittinggi.Al- Fihris: Jurnal Inspirasi Pendidikan.Vol.1
No.1.Diakses pada
https://ejurnalqarnain.stisnq.ac.id/index.php/ALFIHRIS/article/download/
102/104, tanggal 18 Januari 2023 pukul 15.30.

Yaumi, Muhammad.2021.Media dan Teknologi Pembelajaran.Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai