Anda di halaman 1dari 5

KEEFEKTIFAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTU MEDIA

PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR METAMORFOSIS


SISWA KELAS IV SD

Yuatrul Hatmayanti, Harto Nuroso, dan Fine Reffiane


Prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang
Surel : maya.hatma@yahoo.co.id

Abstract: Effectiveness Model Numbered Head Together Against Assisted


Media Puzzle Learning Outcomes Elementary School Science Class IV. The
research objective was to determinethe effectiveness of the use of modelsNumbered
Head Together (NHT) media-assisted learning outcomes IPA puzzle to fourth grade
elementary school Kutoharjo 03 Starch, This type of research is quantitative with the
design of the Pre-Experimental Designs. Based on the research that has been done
can be concluded that the media-assisted NHT puzzle metamorphosis effective the
learning outcomes of students, it is supported by: (1) an increase in student learning
outcomes fourth grade before treatment and after treatment. It is also based on data
analysis using t-test obtained t> t table is 6.448> 2.060 then H0 is rejected and Ha
accepted. (2) it is supported by the average value of the N-gain of 0.30 (30%) with
moderate category. (3) the learning outcomes of all students have reached KKM is
75.

Keywords : Effectiveness, Model NHT, and Metamorphosis

Abstrak : Keefektifan Model Numbered Head Together Berbantu Media Puzzle


Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD. Tujuan penelitian adalah mengetahui
keefektifan penggunaan model Numbered Head Together (NHT) berbantu media
puzzle terhadap hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Kutoharjo 03 Pati. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Pre-Experimental Designs.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model
NHT berbantu media puzzle efektif terhadap hasil belajar metamorfosis siswa, hal
ini didukung oleh: (1) terjadinya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan. Hal ini juga berdasarkan analisis data
menggunakan uji-t diperoleh thitung> ttabel yaitu 6,448 > 2,060 maka H0 ditolak
dan Ha diterima. (2) hal tersebut didukung dengan nilai rata-rata N-gain 0,30 (30%)
dengan kategori sedang. (3) hasil belajar seluruh siswa telah mencapai KKM yaitu
75.

Kata Kunci : Keefektifan, Model NHT, dan Metamorfosis

PENDAHULUAN paham tentang daur hidup hewan atau


Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan metamorfosis, yaitu tahapan
Pendidikan pada Standar Kompetensi pertumbuhan hewan dari kecil sampai
(SK) 1. Memahami ciri-ciri dan dewasa. Siswa kelas III juga disyaratkan
kebutuhan serta hal-hal yang mengetahui tentang daur hidup berbagai
mempengaruhi perubahan pada makhluk jenis hewan serta dapat membedakan
hidup, Kompetensi Dasar (KD) 1.3 antara hewan yang mengalami
Mendeskripsikan perubahan yang terjadi metamorfosis sempurna dan
pada makhluk hidup dan hal-hal yang metamorfosis tidak sempurna.
mempengaruhi pertumbuhan dan Namun kenyataannya, pada kelas
perkembangan anak (makanan, IV masih dijumpai siswa yang
kesehatan, rekreasi, istirahat, dan mengalami kesulitan dalam
olahraga), siswa kelas III disyaratkan membedakan antara metamorfosis

p-ISSN: 2548 - 8856


226 e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm. 226-230

sempurna dan tidak sempurna. Hal juara, (8) Menyukai hal-hal yang baru
tersebut diperoleh dari nilai Ulangan dan menantang bagi dirinya, (9) Belajar
Tengah Semester (UTS) siswa mata dengan cara bekerja dan mengobservasi.
pelajaran IPA masih terdapat 35% siswa Hasil penelitian Raini (2016)
yang belum memahami mata pelajaran memperlihatkan bahwa penerapan
IPA pada materi metamorfosis dari pembelajaran kooperatif model NHT
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dapat meningkatkan hasil belajar mata
yang ditentukan pada mata pelajaran IPA pelajaran IPS siswa kelas V SDN 19 IV
yaitu 75. Koto Aur Malintang Kabupaten Padang.
Berdasarkan hasil wawancara Oleh karena itu, untuk meningkatkan
dengan guru kelas IV Ibu Nindi hasil belajar siswa dalam materi
Arumatika hal tersebut dikarenakan metamorfosis di kelas IV perlu
proses pembalajaran IPA kurang diterapkan model pembelajaran NHT
menggunakan alat peraga sebagai media yang melibatkan siswa secara aktif
penunjang dan guru masih menggunakan dalam proses pembelajaran dengan
model konvensional. Proses berbantuan media pembelajaran atau alat
pembelajaran tersebut menyebabkan peraga, yaitu puzzle.
banyak siswa yang tidak memperhatikan Dasar inilah yang mendorong
saat dijelaskan, akibatnya siswa kurang penulis melaksanakan penelitian dengan
aktif bertanya dan menjawab judul Keefektifan Model Pembelajaran
pertanyaan. Numbered Head Together Berbantu
Membedakan antara metamorfosis Media Puzzle Terhadap Hasil Belajar
sempurna dan tidak sempurna dalam Metamorfosis Siswa Kelas IV SDN
daur hidup hewan merupakan proses Kutoharjo 03 Pati.
berfikir yang konkret. Teori Piaget Tujuan penelitian ini adalah untuk
dalam Dahar (2011: 138) mengatakan mengetahui keefektifan penggunaan
“periode operasional konkret adalah model Numbered Head Together (NHT)
antara 7-11 tahun. Tingkat ini berbantu media puzzle terhadap hasil
merupakan permulaan berpikir rasional. belajar IPA kelas IV SD Negeri
Ini berarti anak memiliki operasi-operasi Kutoharjo 03 Pati.
logis yang dapat diterapkannya pada
masalah-masalah yang konkret”. Usia METODE
anak kelas IV SD sesuai tahap tersebut, Metode yang digunakan dalam
yang mempunyai karakteristik sebagai penelitian ini adalah metode kuantitatif
berikut: (1) Anak mampu berpikir secara dengan desain penelitian Pre-
logis tentang hal-hal yang bersifat Experimental Designs dan bentuk desain
konkret, (2) Anak belum dapat penelitiannya adalah one-group pretest-
menghadapi hal-hal yang bersifat posttest design. Penelitian dilaksanakan
abstrak, (3) Anak dapat memahami di SD Negeri Kutoharjo 03 Pati.
hubungan sebab akibat, (4) Anak Populasi dalam penelitian ini adalah
memiliki rasa ingin tahu yang besar seluruh siswa kelas IV SD Negeri
terhadap dunia sekitar, (5) Masih senang Kutoharjo 03 Pati yang berjumlah dua
bermain dengan teman sebayanya untuk puluh enam siswa. Dalam penelitian ini
bersenang senang dan bergembira, (6) yang menjadi sampel adalah seluruh
Memiliki daya imajinasi tinggi, (7) siswa kelas IV SD Negeri Kutoharjo 03
Selalu ingin berprestasi dan menjadi Pati. Teknik sampling yang digunakan

p-ISSN: 2548 - 8856


227 e-ISSN: 2549 - 127X
Yuatrul Hatmayanti, dkk, Keefektifan Model Numbered …

peneliti adalah Nonprobability Sampling Rata – rata 71,2


jenis sampling jenuh. Teknik tes dalam 80,0
penelitian ini dilakukan sebanyak dua
kali, yaitu tes awal (pretest) dan
Berdasarkan tabel diatas dapat
pemberian tes akhir (posttest). Teknik
diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas
analisis data yang digunakan dalam
IV pada mata pelajaran IPA dengan
penelitian ini yaitu uji normalitas awal
menggunakan model Numbered Head
(dari data pretest), uji normalitas akhir
Together (NHT) berbantu media puzzle,
(dari data posttest), uji hipotesis
diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar
(menggunakan uji-t), dan uji gain.
71,2 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai
Hipotesis yang diajukan dalam
terendah 40. Nilai rata-rata posttest yang
penelitian ini adalah:
diperoleh sebesar 80,0 dengan nilai
H0 : μ1= μ2 (Rata-rata nilai hasil belajar
tertinggi 95 dan nilai terendah 60. Nilai
IPA siswa sebelum dan sesudah
rata-rata hasil belajar siswa mengalami
perlakuan sama) artinya model
peningkatan sebesar 8,8 sehingga
Numbered Head Together
terdapat perbedaan hasil rata-rata nilai
berbantu media puzzle tidak
Pretest dengan rata-rata nilai Posttest
efektif terhadap belajar IPA
yang diperoleh siswa kelas IV di SDN
siswa kelas IV SD Negeri
Kutoharjo 03 Pati pada mata pelajaran
Kutoharjo 03 Pati).
IPA.
Ha : μ1 ≠ μ2 (Rata-rata nilai hasil belajar
Tujuan utama menggunakan
IPA siswa sebelum dan sesudah
model Numbered Head Together (NHT)
perlakuan tidak sama) artinya
berbantu media puzzle saat proses
model Numbered HeadTogether
pembelajaran yaitu untuk memudahkan
efektif terhadap hasil belajar IPA
siswa dalam memahami materi
siswa kelas IV SD Negeri
metamorfosis yang dibedakan menjadi
Kutoharjo 03 Pati).
dua jenis yaitu metamorfosis sempurna
dan tidak sempurna.
PEMBAHASAN
Hosnan (2014: 252) mengatakan
Untuk mengukur hasil belajar
bahwa model Numbered Head Together
siswa maka peneliti mengadakan tes
(NHT) merupakan salah satu model
berupa pilihan ganda yang berjumlah 20
pembelajaran kooperatif yang
butir soal dan dilaksanakan sebanyak
menekankan pada struktur khusus yang
dua kali tes yaitu Pretest dan Posttest
dirancang untuk mempengaruhi pola
dengan hasil yang dapat dilihat pada
interaksi siswa dan bertujuan untuk
Tabel berikut.
meningkatkan penguasaan akademik.
Tabel. Hasil Belajar Siswa Aspek
Hal tersebut terlihat saat diskusi
Kognitif
kelompok siswa saling bekerja sama
Keterangan Nilai Pretest
menjadi tutor sebaya membahas materi
Nilai Posttest
Nilai Tertinggi 90
metamorfosis.
95 Menurut Nurjatmika (2012) dalam
Jurnal Widayanti (2016: 4) menyatakan
Nilai Terendah 40 bahwa dengan terbiasa bermain puzzle
60 lambat laun mental anak juga terbiasa
bersikap tenang, tekun dan sabar dalam

p-ISSN: 2548 - 8856


228 e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm. 226-230

menyelesaikan sesuatu. Dalam proses dilakukan perhitungan uji normalitas


pembelajaran penggunaan puzzle sebagai akhir yang diambil dari hasil posttest
media pembelajaran dapat sebagai tolak ukur kemampuan akhir
mempermudah siswa membedakan dari hasil belajar siswa setelah
antara metamorfosis sempurna dan tidak menggunakan model Numbered Head
sempurna serta menarik perhatian siswa Together (NHT) berbantu media puzzle.
karena dapat mempraktekkan secara Hasil perhitungan uji normalitas
langsung dengan menyusun gambar akhir dalam penelitian diperoleh L0
sesuai dengan masing-masing tahapan sebesar 0,1312 dengan taraf signifikan
metamorfosis sehingga hasil belajar 5%, n = 25, dari daftar nilai kritis L
siswa mengalami peningkatan. didapat Ltabel sebesar 0,173. Karena L0 <
Penelitian dilaksanakan dalam tiga Ltabel yaitu 0,1312 < 0,173 maka H0
kali pertemuan. Pada pertemuan diterima artinya sampel berdistribusi
pertama, memberikan pretest sebagai normal.
tolak ukur kemampuan awal dari hasil Setelah melakukan perhitungan uji
belajar siswa. Pada pertemuan kedua, normalitas, kemudian melakukan
siswa diberikan materi sesuai RPP yang pengujian hipotesis dengan
sudah dibuat, yaitu dengan model menggunakan uji-t.
ceramah tanpa menggunakan media Tabel. Perhitungan Uji-t
pembelajaran. Pada pertemuan terakhir
siswa diberikan posttest untuk Responden
mengetahui hasil belajar setelah Kesimpulan
menggunakan model Numbered Head 25 6,448 2,060
Together (NHT) berbantu media puzzle. H0 ditolak
Dalam melakukan perhitungan
Berdasarkan tabel diatas
analisis data, peneliti menggunakan uji
menunjukkan bahwa lebih besar
normalitas awal, uji normalitas akhir, uji
hipotesis dan uji gain. Uji normalitas dari pada nilai maka H0 ditolak.
awal diambil dari hasil pretest sebagai Sehingga dapat disimpulkan terdapat
tolak ukur kemampuan awal dari hasil perbedaaan yang signifikan antara rata–
belajar siswa. Hasil perhitungan uji rata nilai pretest dengan nilai posttest.
normalitas awal dalam penelitian Selanjutnya adalah melakukan uji
diperoleh L0 sebesar 0,0832 dengan taraf gain setelah pengujian hipotesis
signifikan 5%, n = 25, dari daftar nilai menggunakan teknik uji-t, untuk
kritis L didapat Ltabel sebesar 0,173. mengetahui selisih antara nilai pretest
Karena L0 < Ltabel yaitu 0,0832 < 0,173 dan posttest.
maka H0 diterima artinya sampel
berdistribusi normal. Selanjutnya

Kode Skor Pretest Posttest g % N-Gain Kategori

E-8 100 45 75 0,55 55 Sedang


E-16 100 60 60 0 0 Rendah
Rata-Rata Gain 0,30 30 Sedang

Tabel. Uji Gain

p-ISSN: 2548 - 8856


229 e-ISSN: 2549 - 127X
Yuatrul Hatmayanti, dkk, Keefektifan Model Numbered …

Berdasarkan tabel diatas dapat DAFTAR RUJUKAN


dilihat bahwa peningkatan hasil belajar Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
siswa paling tinggi yaitu dengan nilai N Penelitian (suatu Pendekatan
– gain 0,55 (55%) dan peningkatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
paling rendah yaitu dengan nilai N –
gain 0,00 (0%). Peningkatan rata-rata Dahar, Ratna, Wilis. 2011. Teori-teori
keseluruhan yaitu dengan nilai N – gain Belajar & Pembelajaran. Jakarta:
0,30 (30%). Erlangga.
Setelah dilakukan analisis data
dari awal sampai akhir penelitian, dapat Raini. 2016. Penerapan Model
disimpulkan bahwa penerapan model Kooperatif Numbered Head
Numbered Head Together (NHT) Together (NHT) untuk
berbantu media puzzle efektif digunakan Meningkatkan Hasil Belajar IPS
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Siswa Kelas IV (Jurnal Pendidikan
pada materi IPA kelas IV SDN Indonesia Vol 2 No.1): Padang.
Kutoharjo 03 Pati.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan
KESIMPULAN Kontekstual dalam Pembelajaran
Dari pencapaian hasil belajar yang Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
sudah dipaparkan, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pembelajaran Suarjana, Md, I, Ni Md Ari Giri
menggunakan model Numbered Head Widayanti dan I Km Sudarma.
Together (NHT) berbantu media puzzle 2016. Penerapan Model Make A
efektif digunakan untuk meningkatkan Match Berbantu Media Puzzle
hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Kutoharjo 03 Pati. Hasil belajar siswa IPA Siswa Kelas V di SD. (Jurnal
yang mengalami peningkatan dapat Pendidikan PGSD Vol 4 No.1:4).
dilihat berdasarkan hasil nilai Posttest Singaraja:
lebih tinggi dari pada hasil nilai Pretest.
Rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
pada hasil pretest yang telah dilakukan Pendidikan (pendekatan
diperoleh sebesar 71,2 dan rata-rata nilai Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
posttest yang diperoleh sebesar 80,0. Bandung: Alfabeta.
Jika diubah dalam bentuk persentase
jumlah siswa yang mencapai KKM pada
hasil pretest yang diperoleh sebesar 48%
atau sejumlah 12 siswa dari 25 siswa.
Sedangkan berdasarkan hasil
Posttest jumlah siswa yang mencapai
KKM sebesar 88% atau sejumlah 22
siswa dari 25 siswa.

p-ISSN: 2548 - 8856


230 e-ISSN: 2549 - 127X

Anda mungkin juga menyukai